Anda di halaman 1dari 20

LAPORAN

PENEGANTAR STATISTIK SOSIAL

KINERJA BIDAN DESA


(STUDI KASUS DESA TITIAN MODANG KOPAH
KECAMATAN KUANTAN TENGAH)
Dosen Pengampu: CHITRA HERMAWAN, ST,MT

Disusun Oleh Kelompok :

SITI AMINAH
(210411055)

PROGRAM STUDI ADMINISTRASI NEGARA


FAKULTAS ILMU SOSIAL
UNIVERSITAS ISLAM KUANTAN SINGINGI
TA. 2023

i
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa, karena berkat
rahmat dan karunia-Nya kami dapat menyelesaikan tugas makalah ini. Kami juga bersyukur
atas berkat rezeki dan kesehatan yang diberikan kepada kami sehingga kami dapat
mengumpulkan bahan – bahan materi makalah ini dengan baik. Kami telah berusaha
semampu kami untuk mengumpulkan berbagai macam bahan tentang Kinerja BIDAN Desa
Titian Modang Kopah

Kami sadar bahwa makalah yang kami buat ini masih jauh dari sempurna, karena itu
kami mengharapkan saran dan kritik yang membangun untuk menyempurnakan makalah ini
menjadi lebih baik lagi. Oleh karena itu kami mohon bantuan dari para pembaca,

Demikianlah makalah ini kami buat, apabila ada kesalahan dalam penulisan, kami
mohon maaf yang sebesarnya dan sebelumnya kami mengucapkan terima kasih.

Teluk Kuantan, 15 Januari 2023

Penulis
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI...............................................................................................................iii

KATA PENGANTAR..................................................................................................ii

DAFTAR GAMBAR...................................................................................................iv

BAB 1 PENDAHULUAN............................................................................................1

1.1 Latar Belakang..................................................................................................1


1.2 Maksud dan Tujuan...........................................................................................1
1.3 Rumusan Masalah.............................................................................................1
1.4 Manfaat ............................................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN..............................................................................................3

2.1 Pengertian Bidan Desa......................................................................................3


BAB III METODE PENELITIAN...............................................................................8

3.1 Jenis Penelitian..................................................................................................8


3.2 Teknik Pengumpulan Data................................................................................9

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN....................................................................10

4.1 Hasil Survei.....................................................................................................10


4.1.1 Keadaan Umum Daerah Survei..........................................................10
4.1.2 Umur/Usia...........................................................................................11

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN.....................................................................12

5.1 Kesimpulan...............................................................................................12
5.2 Saran.........................................................................................................12

DAFTAR PUSTAKA.................................................................................................13

iii
DAFTAR GAMBAR

Gambar 4.1 Rumus Slovin ..................................................................................................22


v
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Bidan merupakan mata rantai yang sangat penting karena kedudukannya sebagai

ujung tombak dalam upaya meningkatkan sumber daya manusia melalui kemampuannya

untuk melakukan pengawasan, pertolongan, dan pengawasan neonatus dan pada

persalinan ibu postpartum. Disamping itu,upaya untuk meningkatkan sumber daya

manusia dibebankan kepada bidan melalui pelayanan keluarga berencana). Pelayanan

kesehatan yang ikut serta dalam mengupayakan penurunan Angka Kematian Ibu(AKI)

dan Angka Kematian Bayi (AKB) di Kabupaten khususnya pada Kecamatan Kebonsari.

Pelayanan Kebidanan dengan Continuety of care pada masa kehamilan, persalinan,

hingga nifas diharapkan agar seluruh proses yang dialami ibu mulai dari hamil sampai

pemilihan metode Keluarga Berencana (KB) dapat berlangsung secara fisiologis tanpa

ada komplikasi.

Perjalanan proses yang alamiah tersebut, ibu hamil memerlukan asuhan secara

berkesinambungan dan berkualitas.Dalam kenyataannya masih banyak ibu sudah

melakukan kunjungan pelayanan antenatal tidak melanjutkan ke kunjungan

selanjutnya,sehingga kesehatan ibu dan anak terlepas dari pemantauan petugas

kesehatan.Perlunya asuhan yang berkesinambungan dan berkualitas untuk mendeteksi

dini adanya risiko dan komplikasi, karena kesejahteraan ibu dan anak selalu terpantau

oleh tenaga kesehatan.

1
1.2 Maksud dan Tujuan

Tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui seberapa besar

tingkat kepuasan masyarakat terhadap Kinerja BIDAN di desa titian modang

kopah,Kecamatan kuantan tengah, Kabupaten kuantan singingi.

1.3 Rumusan Masalah

Bagaimana tingkat kepuasan masyarakat terhadap Kinerja BIDAN di desa titian modang

kopah, Kecamatan kuantan tengah , Kabupatenkuantan singingi.

1.4 Manfaat

Berdasarka n penelitian tersebut di atas, maka manfaat penelitian adalah sebagai

berikut.

1. Sebagai alat untuk mengevaluasi kinerja yang telah dilakukan dan perbaikan mutu

pelayanan Bidan Desa yang ada din Titian Modang Kopah.

2. Sebagai umpan balik dalam memperbaiki layanan oleh Badan pelayan di desa.

Masyarakat terlibat secara aktif mengawasi pelaksanaan penyelenggaraan pelayanan

publik.
BAB II
PEMBAHASAN

1.5 Pengertian Bidan Desa

Bidan merupakan profesi yang erat kaitannya dengan kesehatan perempuan. Berbeda

dengan perawat yang bisa aktif di berbagai bidang spesialisasi medis, cakupan kerja bidan

terbatas pada kesehatan perempuan, khususnya yang terkait dengan reproduksi, kehamilan,

proses melahirkan hingga pasca-melahirkan.Di Indonesia, bidan merupakan profesi yang

eksklusif sebagaimana tertuang pada Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 28 Tahun 2017

tentang izin dan penyelenggaraan praktik bidan.Dalam Permenkes 28/2017 itu disebutkan,

bidan adalah seorang perempuan yang lulus dari pendidikan bidan yang telah teregistrasi

sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.Seseorang bisa menjadi bidan dan

memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat jika telah menempuh pendidikan

minimal Diploma 3 (D3) Kebidanan.Bidan yang hendak bekerja mandiri ataupun bekerja di

fasilitas pelayanan kesehatan, harus memiliki Surat Izin Kerja Bidan (SKIB). Selain itu,

mereka yang hendak menyelenggarakan praktik mandiri wajib memiliki Surat Izin Praktik

Bidan (SIPB).

Bidan (bahasa Inggris: midwife) adalah seseorang yang telah mengikuti program

pendidikan bidan yang diakui di negaranya dan telah lulus dari pendidikan tersebut, serta

memenuhi kualifikasi untuk didaftarkan (register) dan atau memiliki izin yang sah (lisensi)

untuk melakukan praktik bidan.Definisi ini ditetapkan melalui kongres International

Confederation of Midwives (ICM) pada Juli 2005 di Brisbane, Australia.Definisi terbaru dari

ICM yang dikeluarkan pada Juni 2011 menyebutkan, bidan adalah seseorang yang telah

menyelesaikan (lulus) program pendidikan kebidanan yang diakui secara resmi oleh

negaranya serta berdasarkan kompetensi praktik kebidanan dasar yang dikeluarkan ICM dan

3
kerangka kerja dari standar global ICM untuk pendidikan kebidanan, telah memenuhi

kualifikasi yang dipersyaratkan untuk didaftarkan (register) dan/atau memiliki izin yang sah

(lisensi) untuk melakukan praktik kebidanan, dan menggunakan gelar/hak sebutan sebagai

bidan,serta mampu menunjukkan kompetensinya di dalam praktik kebidanan.Definisi yang

terakhir ini adalah definisi yang berlaku saat ini hingga ditinjau kembali oleh ICM pada

Tahun 2017.Dulu definisi bidan hanyalah sebagai sebutan bagi orang yang belajar di sekolah

khusus untuk menolong perempuan saat melahirkan.Penyebutan “menolong perempuan”

bukan berarti seorang bidan dapat dipersepsikan layaknya sebagai seorang pembantu.

Penolong di sini dapat diartikan sebagai orang yang memberikan pertolongan berupa layanan

kesehatan yang memadai kepada Ibu yang sedang melahirkan atau persalinan.Persalinan yang

sesungguhnya adalah menempatkan seorang Ibu sebagai pelaku utama sedangkan orang-

orang yang disekitarnya berstatus sebagai penolong, termasuk di dalamnya adalah bidan dan

dokter spesialis kandungan.

Persalinan yang ditolong bidan adalah persalinan yang normal. Bila ditemui adanya

kelainan maka seorang bidan harus merujuk ke dokter spesialis kebidanan dan penyakit

kandungan (Dokter Sp.O.G.) untuk melakukan pertolongan lanjutan dalam mengatasi

kelainan tersebut.Ikatan Bidan Indonesia (IBI) menetapkan, bidanadalah seorang perempuan

yang lulus dari pendidikan bidan yang diakui pemerintah dan organisasi profesi di wilayah

Negara Republik Indonesia serta memiliki kompetensi dan kualifikasi untuk diregister,

sertifikasi dan atau secara sah mendapat lisensi untuk menjalankan praktik kebidanan.

Menurut Undang-undang No. 36 Tahun 2014 tentang Tenaga Kesehatan, bidan adalah

tenaga kesehatan yang dikelompokkan ke dalam tenaga kebidanan, memiliki kewenangan

untuk melakukan pelayanan kesehatan ibu, pelayanan kesehatan anak, dan pelayanan

kesehatan reproduksi perempuan dan keluarga berencana. Di dalam keadaan tertentu yakni

suatu kondisi tidak adanya Tenaga Kesehatan yang memiliki kewenangan untuk melakukan
tindakan pelayanan kesehatan yang dibutuhkan serta tidak dimungkinkan untuk dirujuk maka

seorang bidan dapat memberikan pelayanan kedokteran dan/atau kefarmasian di luar

kewenangannya dalam batas tertentu.

 Tenaga profesional

Bidan diakui sebagai tenaga profesional di dalam bidang kesehatan yang bertanggung-

jawab dan akuntabel, yang bekerja sebagai mitra perempuan untuk memberikan dukungan,

asuhan dan nasihat selama masa hamil, masa persalinan dan masa nifas, memfasilitasi dan

memimpin persalinan atas tanggung jawab sendiri dan memberikan asuhan kepada bayi baru

lahir, dan bayi.Asuhan ini mencakup upaya pencegahan, promosi persalinan normal, deteksi

komplikasi pada ibu dan anak, dan akses bantuan medis atau bantuan lain yang sesuai, serta

melaksanakan tindakan kegawat-daruratan.Seorang bidan mempunyai tugas penting dalam

konseling dan pendidikan kesehatan, tidak hanya kepada perempuan, tetapi juga kepada

keluarga dan masyarakat. Kegiatan ini mencakup pendidikan antenatal dan persiapan menjadi

orang tua serta dapat meluas pada kesehatan perempuan, kesehatan seksual atau kesehatan

reproduksi dan asuhan anak.

Persepsi modern tentang profesi bidan memberikan penekanan bahwa di dalam

melakukan praktiknya, bidan profesional berperan dalam:

1. . memantau aspek fisik, psikologi dan sosial dari seorang perempuan yang hamil,

bersalin, dan juga periode setelah melahirkan (post-partum)

2. . bertindak sebagai seorang pendidik dan konselor kesehatan ibu dan anak, serta bagi

keluarga dan komunitas. Bidan memberikan edukasi, konseling, perawatan

kehamilan, dengan terlibat membantu secara penuh hingga periode setelah

melahirkan.

5
3. . melakukan minimisasi tindakan medis, sehingga lebih mengarahkan seluruh upaya

sesuai kompetensinya agar persalinan berjalan secara normal / alami

 Praktik bidan

Bidan dapat melakukan praktik di berbagai tatanan pelayanan kesehatan seperti di klinik,

rumah sakit, rumah sakit bersalin, rumah sakit ibu dan anak (RSIA), termasuk melakukan

praktik di rumah yang disebut dengan Bidan Praktik Mandiri (BPM).Area pelayanan bidan

dalam menjalankan praktik untuk memberikan pelayanan yg meliputi:

 Pelayanan kesehatan ibu

 Pelayanan kesehatan anak

 Pelayanan kesehatan reproduksi perempuan dan KB

 Tugas dan layanan bidan

Secara umum, tugas seorang bidan yaitu sebagai tenaga kesehatan profesional yang

membantu wanita mulai dari sejak masa kehamilan hingga melahirkan.

Jika dijabarkan secara lebih terperinci, seperti inilah tugas mereka:

1. Melakukan pemeriksaan selama masa kehamilan, termasuk memantau kesehatan fisik

dan psikis ibu hamil.

2. Menyediakan layanan konsultasi tentang perencanaan keluarga dan perawatan

sebelum kehamilan.

3. Memberi saran terkait konsumsi makanan, kegiatan olahraga, obat-obatan, dan

kesehatan secara umum kepada ibu hamil.

4. Membantu ibu hamil dalam merencanakan kelahiran mereka.

5. Memberikan pendampingan untuk menguatkan emosional dan mendukung proses

persalinan kepada ibu hamil.


6. Memberikan pengetahuan yang cukup kepada para ibu mengenai kehamilan,

kelahiran, dan perawatan bayi.

7. Membimbing proses kelahiran

8. Membuat rujukan ke dokter bila ibu hamil memerlukannya.

Di Indonesia, pekerjaan mulia para bidan diatur dalam undang-undang. Secara jelas,

kewenangan para bidan adalah untuk memberikan pelayanan kesehatan yang meliputi

pelayanan kesehatan untuk para ibu, anak-anak dan pelayanan kesehatan reproduksi

perempuan dan keluarga berencana.Kepada para wanita secara umum, pelayanan kesehatan

yang diberikan bidan meliputi masa prahamil, masa kehamilan, masa persalinan, masa nifas,

masa menyusui dan masa di antara dua kehamilan.

Untuk lebih spesifik, pelayanan oleh bidan dapat berupa:

 Pelayanan antenatal pada kehamilan normal.

 Pelayanan konseling pada masa prahamil.

 Pelayanan persalinan normal.

 Pelayanan ibu nifas normal.

 Pelayanan ibu menyusui.

 Pelayanan konseling pada masa antara dua kehamilan.

7
BAB III
METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian

Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif. Bogdan dan Taylor

mendefinisikan metodologi kualitatif sebagai prosedur penelitian yang menghasilkan data

deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang dapat

diambil (Moleong, 2002: 3).

Dengan dasar tersebut, maka penelitian ini diharapkan mampu memberikan gambaran

mengenai kinerja BPD dengan didukung data-data tertulis maupun data-data hasil

wawancara.

3.2 Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian merupakan tempat penelitian dilakukan. Dengan ditetapkan lokasi

dalam penelitian akan dapat lebih mudah untuk mengetahui tempat dimana suatu penelitian

dilakukan.

Lokasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah di Desa Titian Modang Kopah

Kecamatan Kuantan Tengah Kabupaten Kuantan Singingi. Desa tersebut adalah desa yang

memiliki bidan desa hanya terdiri 1 orang saja.

3.3 Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan dikantor Kepala Desa Titian Modang Kopah akan tetapi lebih

berpusat di sekitar Dusun I (satu) di rumah masyarakat di Desa Titian Modang Kopah

Kecamatan Kuantan Tengah Kabupaten Kuantan Singingi, waktu penelitian dilaksanakan

pada Bulan November Tahun 2022 sampai dengan Bulan Desember Tahun 2022.
3.4 Alat dan Teknik Pengumpulan Data

Penelitian di samping perlu menggunakan metode yang tepat, juga perlu memilih alat

dan teknik pengumpulan data yang relevan.

3.4.1 Wawancara

Wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu. Percakapan itu dilakukan oleh

dua pihak, yaitu pewawancara (interviewer) yang mengajukan pertanyaan dan yang di

wawancarai (interviewee) yang memberikan jawaban atas pertanyaan itu (Moleong, 2002:

133).

3.4.2 Pengamatan (observasi)

Observasi diartikan sebagai pengamatan dan pencatatan secara sistematik terhadap gejala

yang tampak pada objek penelitian. Pengamatan dan pencatatan yang dilakukan terhadap

objek di tempat terjadi atau berlangsungnya peristiwa, sehingga observer berada bersama

objek yang diselidiki, disebut observasi langsung. Sedangkan observasi tidak langsung adalah

pengamatan yang dilakukan tidak pada saat berlangsungnya suatu yang akan diselidiki

(Maman Rachman, 1999: 77).

Observasi dalam penelitian ini dilakukan dengan cara melihat secara langsung kinerja

dan hasil kerja BIDAN di Desa Titian Modang Kopah Kecamatan Kuantan Tengah

Kabupaten Kuantan Singingi.

9
BAB IV
HASIL SURVEI DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Survei

4.1.1 Keadaan Umum Daerah Survei


1. Keadaan Geografis
Desa Titian Modang Kopah adalah desa yang terletak di Kecamatan Kuantan Tengah
Kabupaten Kuantan Singingi
2. Keadaan demografis
Dari hasil survey penelitian di Desa Pulau Aro Dusun I (satu) dengan jumlah populasi 180
orang, mengambil tingkat kesalahan sebesar 28%, dengan menggunakan rumus Slovin, jadi
jumlah sampel yang didapat sebanyak 15 orang penduduk yang akan dilakukan survei oleh
peneliti, dengan banyak pertanyaan yaitu 17 pertanyaan.

Adapun rumus Slovin yang dipakai peneliti sebagai berikut:

N
n= 2
1+ N ( e)

Keterangan:

n = Ukuran sampel/jumlah responden


N = Ukuran Populasi
E = Persentase kelonggaran ketelitian kesalahan pengambilan sampel yang masih bisa
ditelerir, e= 0,1

4.1.2 Usia/umur
Yang mengjawab Kuesoner peneliti dapat dikelompokkan menurut usia si penjawab
pertanyaan yang diberikan peneliti, yaitu sebagai berikut:
Tabel 4.2

Data usia yang menjawab Kuesoner Peneliti

No Usia Jumlah

1 20 – 39 Tahun 7

2 40 - 49 Tahun 4

3 50 – 59 Tahun 2

4 >59 Tahun 1

Jadi dapat disimpulkan bahwa rata-rata usia yang menjawab kuesoner tentang kinerja

BPD yaitu berusia 20 -39 tahun.

4.1.3 Pembahasan

Metode yang digunakan untuk melakukan survei kepuasaan masyarakat terhadap

kinerja Bidan Desa menggunakan pendekatan kualitatif dengan pengukuran skala likert. Pada

setiap skala likert responden diminta untuk melakukan tingkat persetujuan mereka terhadap

suatu pernyataan dengan memilih salah satu dari yang tersedia. Adapun ketentuan skala

likert tersebut yaitu, sangat tidak setuju skalanya 1 , tidak setuju sklanya 2, cukup setuju

skalanya 3, setuju skalnya 4, dan sangat setuju skalanya 5.

Jumlah responden sebagai sampel kepuasaan kinerja badan pemusywatan desa diambil

secara acak/random dengan jumlah responden laki-lakinya ...orang dan perempuan

hanya .. orang yang dapat kami wawancarai dengan memberikan kuisioner tersebut.

4.1.4 hasil pengolahan data

Berikut hasil pengolahan data kuesioner berupa Indeks Kepuasan Masyarakat per Responden

ditampilkan pada Tabel.

N Nama Responden Nilai skala

11
0

1 A 41 74,54 %

2 B 43 78,18 %

3 C 43 78,18 %

4 D 45 81,81 %

5 E 40 72,72 %

6 F 45 81,81%

7 G 49 89,09 %

8 H 37 67,27 %

9 I 40 72,72 %

10 J 43 78,18 %

11 K 38 69.09 %

Tabel 4.2.1 hasil kepuasaan per respeonden

Dari tabel diatas diperoleh data sebagai berikut :


Setiap responden dijumlahkan semua poin dari pertanyaan yang diberikan sesuai skala

likertnya sehingga dapat lah nilai per responden, untuk mencari skala nya nilai setiap

responden dikalikan dengan jumlah sampel atau responden lalu dibagi dengan banyak

pertanyaan yang diajukan hngga dapatlah skalanya dalam persen (%).

Berikut hasil pengolahan data kuesioner berdasarkan kekuatan perpoin pertanyaan


kuesioner disajikan dalam bentuk tabel.

N Kekuatan STS TS KS S SS NILAI SKAL


o perpoin (1) (2) (3) (4) (5) A
(%)
1 Pertanyaan 1 - - 2 12 1 59 78,6 %
2 Pertanyaan 2 - - 3 12 - 57 76 %
3 Pertanyaan 3 - - 2 13 - 58 77,3 %
4 Pertanyaan 4 - - 2 12 1 59 78,6 %
5 Pertanyaan 5 - 1 8 6 - 50 66,6 %
6 Pertanyaan 6 - - 2 13 - 58 77,3 %
7 Pertanyaan 7 - - 3 12 - 57 76,6 %
8 Pertanyaan 8 - - 4 11 - 53 70,6 %
9 Pertanyaan 9 - _ 4 11 - 53 70,6 %
10 Pertanyaan 10 - - 6 9 - 54 72 %
Jumlah 945 1260,7

Tabel 4.2.2 : hasil kekuatan perpoin kuisioner


Keterangan : keterangan nilai :

STS : Sangat tidak setuju 0-20 % = sangat tidak puas

TS :Tidak setuju 20-40 % = tdak puas

KS : Kurang setuju 40-60 % = cukup puas

S : setuju 60-80 % = puas

ST : sangat tidak setuju 80-100 % = sangat puas

Dari tabel diatas dapat kita lihat bahwa tingakat kepuasaan rata-
rata masyarakat terhadap kinerja BPD berdasarkan pertanyaan yang diajukan adalah

Jumlah Skala : Jumlah Responden


=...........
=............ %
Jadi dari survei yang dilakukan terhadap kepuasaan masyarakat terhadap kinerja badan
permusyarawatan desa (BPD) pulau aro adalah sebesar 84,04 % dengan katagori Sangat
memuaskan.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimulan

13
Berdasarkan hasil survei yang telah dilakukan dengan menggunakan kuisioner terhadap
sampel yang berjumlah 11 orang, dan dengan 10 jumlah petanyaan didapatkan tingkat
kepuasaan masyarakat terhadap kinerja BIDAN desa Titian Modang Kopah adalah sebesar
84,04% dengan katagori memuaskan.

5.2 Saran

Sebaiknya Kepala Desa Titian Modang Kopah lebih meningkatkan lagi kualitas
pelayanan kepada masyarakatnya, dan lebih banyak lagi berperan aktif dalam menyalurkan
aspirasi masyarakat desa guna tercapainya kesejahteraan dalam pelayanan kepada
masyarakat.

Lampiran
15

Anda mungkin juga menyukai