Anda di halaman 1dari 29

LAPORAN KP-KIA (KELOMPOK PEMINAT KESEHATAN

IBU DAN ANAK) DI PUSKESMAS REMAJA SAMARINDA

DISUSUN OLEH :

KELOMPOK IV

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN KALIMANTAN TIMUR
JURUSAN KEBIDANAN PROGRAM STUDI
SARJANA TERAPAN KEBIDANAN
TAHUN 2021
HALAMAN PENGESAHAN

Disusun oleh Mahasiswi Sarjana Terapan Kebidanan Politeknik Kesehatan


Kementerian Kesehatan Kalimantan Timur disahkan sebagai bukti laporan praktek
klinik di Puskesmas Remaja Samarinda.

Mengetahui,

Pembimbing Institusi Pembimbing Institusi

Dwi Hendriani, M. Kes Hj. Heni Suryani, M. Keb


NIP. - NIP. -

Pembimbing Institusi Pembimbing Ruangan

Rezki Puspitaningsih, S. Tr. Keb Shafa

NIP. - NIP. -

i
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan nikmat serta hidayah-
Nya terutama nikmat kesempatan dan kesehatan sehingga penulis dapat
menyelesaikan laporan KP-KIA ini. Kemudian shalawat beserta salam kita
sampaikan kepada Nabi besar kita Muhammad SAW yang telah memberikan
pedoman hidup yakni al-qur’an dan sunnah untuk keselamatan umat di dunia.

Laporan KP-KIA ini merupakan salah satu tugas dinas Puskesmas di program
studi Sarjana Terapan Kebidanan. Selanjutnya penulis mengucapkan terima kasih
yang sebesar-besarnya kepada teman-teman kelompok dan tak lupa kepada pihak-
pihak yang ikut membantu proses pembuatan laporan ini hingga selesai. Yaitu:.

1. Ibu Dwi Hendriani,M.Kes, selaku pembimbing institusi Poltekkes Kaltim


2. Ibu Hj. Heni Suryani M.Keb, selaku pembimbing institusi Poltekkes Kaltim
3. Ibu Rezki Puspitaningsih,S.Tr,Keb, selaku pembimbing institusi Poltekkes
Kaltim
4. Ibu Shafa,S.Tr,Keb, selaku pembimbing Lahan Puskesmas Remaja Samarinda

Akhirnya penulis menyadari bahwa banyak terdapat kekurangan-kekurangan


dalam penulisan laporan KP-KIA ini, maka dari itu penulis mengharapkan kritik dan
saran yang konstruktif dari para pembaca demi kesempurnaan laporan ini.

Samarinda, Februari 2021

Kelompok IV

ii
DAFTAR ISI

Lembar Pengesahan.......................................................................................... i

Kata Pengantar.................................................................................................. ii

Daftar Isi............................................................................................................ iii

BAB I PENDAHULUAN.................................................................................. 1

1.1 Latar Belakang....................................................................................... 1

1.2 Tujuan.................................................................................................... 3

1.3 Mamfaat Penulisan................................................................................. 4

BAB II TINJAUAN TEORI............................................................................. 5

2.1 Pengertian KP-KIA................................................................................ 5

2.2 Tujuan.................................................................................................... 5

2.3 Pelaksanaan............................................................................................ 5

2.4 Penentuan Keberhasilan......................................................................... 6

2.5 Tugas Pelaksanaan................................................................................. 6

BAB III PELAKSANAAN............................................................................... 11

3.1 KP-KIA Di Pukesmas Remaja............................................................... 11

BAB IV PEMBAHASAN.................................................................................. 19

1.4 Pembahasan Pelaksanaan....................................................................... 19

iii
BAB V PENUTUP............................................................................................. 22

5.1 Kesimpulan............................................................................................ 22

5.2 Saran....................................................................................................... 22

DAFTAR PUSTAKA........................................................................................ 23

iv
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Keberhasilan pembangunan pada sektor kesehatan ditentukan berdasarkan
indikator Angka Kematian Ibu (AKI), Angka Kematian Bayi (AKB) dan Angka
Kematian Balita (AKBA). Hal ini juga menggambarkan kualitas ibu dan anak di
Indonesia. Tingginya AKI, AKBA dan AKB termasuk tantangan paling berat
untuk mencapai Sustainable Development Goals (SDG’s) pada tahun 2016.
SDG’s berisi 17 tujuan dan 169 target yang merupakan rencana aksi global untuk
15 tahun ke depan (berlaku sejak 2016 hingga 2030). Untuk kesehatan ibu
diharapkan terjadi penurunan kematian ibu ¾ dibanding kondisi tahun 1990
demikian pula untuk kematian anak terjadi penurunan 2/3. Untuk Indonesia
diharapkan kematian ibu turun menjadi 102 per 100.000 kelahiran hidup dan
kematian bayi dan balita 23 per 1000 kelahiran hidup dan 32 per 1000 kelahiran
hidup pada tahun 2015 (Sekar dan Melia,2016).
Berbagai upaya dilakukan untuk menurunkan kematian ibu dan anak tidak
terkecuali peningkatan akses dan kualitas pelayanan melalui peningkatan
kapasitas tenaga kesehatan termasuk bidan, jaminan kesehatan dan meningkatkan
outreach pelayanan utamanya bagi daerah yang sulit akses. Permenkes nomor 97
tahun 2014 tentang pelayanan kesehatan masa hamil, persalinan dan sesudah
melahirkan, penyelenggaraan pelayanan kontrasepsi Bahan Ajar Kesehatan Ibu
Dan Anak serta pelayanan kesehatan seksual adalah bukti kesungguhan
pemerintah dalam peningkatan pelayanan kepada ibu dan anak. Penurunan
kematian dan peningkatan kualitas ibu dan anak utamanya neonatus mencapai
hasil yang diharapkan seiring dengan peningkatan pelayanan antenatal dan
pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan (Kemenkes RI, 2016).
Peningkatan capaian pelayanan antenatal dan pertolongan persalinan tidak
berkorelasi signifikan dengan penurunan kematian ibu dan neonatal. Dari hasil

1
2

Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia (SDKI) 2015 capaian cakupan


antenatal, persalinan oleh tenaga kesehatan dan cakupan pelayanan neonatus
adalah dari 66 %, 46 % dan 43,9 % menjadi 95,7%, 83,1% dan 48 %. Selain itu,
data menunjukan bahwa kematian ibu dari 228 per 100.000 kelahiran hidup
menjadi 359 per 100.000 kelahiran hidup dan bayi 34 per 1000 kelahiran hidup
menjadi 32 per 1000 kelahiran hidup. Dengan melihat data ini maka dapat
dipastikan walaupun bukan satu-satunya namun kualitas pelayanan baik antenatal
maupun pertolongan persalinan dan pelayanan nifas serta kunjungan neonatal
menjadi hal krusial yang harus diperbaiki. Tidak terkecuali perbaikan dalam
implementasi kurikulum pendidikan agar dihasilkan anak didik kebidanan yang
kompeten dan patuh terhadap standar pelayanan. Tidak hanya terkait dengan
kematian namun juga kondisi ibu dan anak dikaitkan dengan kualitas hidupnya.
Diharapkan semua ibu sehat baik fisik dan mental diawali sejak masa remaja
sehingga dapat menjalankan fungsinya dengan maksimal, demikian pula anak
lahir sehat tumbuh dan berkembang sesuai dengan potensi yang dimiliki.
Bidan sebagai petugas kesehatan diharapkan mampu menjangkau
pelayanannya sampai ke masyarakat. Untuk efektifitas peningkatan pelayanan
kesehatan, bidan bekerja sama dengan masyarakat mengembangkan wahana yang
ada di masyarakat untuk berperan aktif dalam bidang kesehatan. Wahana atau
forum yang ada di masyarakat yang dipandang mampu untuk berperan aktif
dalam meningkatkan kesehatan salah satunya adalah KP-KIA (Kelompok
Peminat Kesehatan Ibu dan Anak).
Kelompok Peminat Kesehatan Ibu dan Anak (KP-KIA) merupakan kelompok
yang mempunyai kegiatan belajar tentang kesehatan ibu dan anak, yang
beranggotakan semua ibu hamil yang ada di wilayah desa. Kegiatan ini dibimbing
oleh bidan setempat dan pengelola KIA di Puskesmas karena kegiatan ini
merupakan bagian dari kegiatan posyandu yang dilaksanakan di luar jadwal
posyandu atau lebih dikenal dengan kegiatan kelas ibu hamil. Di dalam
pelaksanaan Kelas Ibu hamil ini terjadi suatu bentuk komunikasi, Informasi dan
3

Edukasi (KIE) yang lebih tepat karena pelayanan konseling secara perorangan
masih memiliki kelemahan-kelemahan yakni memakan waktu yang lama serta
materi yang disampaikan juga terbatas. Penerapan Kelas Ibu Hamil merupakan
suatu bentuk forum pertemuan dimana Proses Pembelajaran dilakukan secara
sederhana, mudah dimengerti dan mempunyai umpan balik yang bermakna bagi
kesehatan diri ibu hamil. Disamping itu hal yang paling penting dan mendasar
dari program pembentukan kelas ibu hamil ini adalah meningkatkan
pengetahuan(Kognitif) dari ibu hamil tersebut (Kemenkes, 2016).
Salah satu program KP-KIA yang sering dilaksanakan di Puskesmas Remaja
adalah Kelas Ibu Hamil. Kelas Ibu Hamil rutin dilaksanakan tiap tahun dan
menjadi tanggung jawab bidan pelaksana di ruang KIA. Namun saat pandemic
terjjadi sudah dalam 1 tahun terakhir kegiatan kelas ibu hamil ini tidak berjalan
sehingga untuk KP-KIA Sarjana Terapan Kebidanan Poltekkes Kemenkes Kaltim,
dilaksanakan kembali program KP-KIA ini dengan menjaga protokol kesehatan
dan menggunakan media inovasi dari mahasiswi tingkat 4.
1.2 Rumusan Masalah
Dari uraian latar belakang diatas di dapat rumusan masalah sebagai
berikut:
1. Apa pengertian KP-KIA?
2. Apa tujuan KP-KIA?
3. Siapa saja Pelaksana KP-KIA?
4. Apa penentu keberhasilan KP-KIA?
5. Apa saja tugas pelaksana KP-KIA?
1.3 Tujuan
1. Tujuan Umum
Diharapkan setelah membaca laporan ini kita dapat mengerti dan
mengetahui tentang forum peran serta masyarakat di bidang KP-KIA pada
asuhan kebidanan komunitas.
4

2. Tujuan Khusus
Diharapkan setelah membaca laporan ini, dapat memahami dan
mengerti tentang :
a. Pengertian KP-KIA
b. Tujuan dari KP-KIA
c. Pelaksana Program KP-KIA
d. Penentu Keberhasilan Program KP-KIA
e. Tugas Pelaksana Program KP-KIA
1.3 Manfaat Penulisan
1. Manfaat Teoritis
Mahasiswa dapat mengetahui dan memperoleh wawasan yang luas
tentang KP-KIA.
2. Manfaat Praktis
a. Bagi mahasiswa
Mahasiswa mampu mengetahui lebih luas tentang KP-KIA dan dapat
melaksanakan Program KP-KIA di masyarakat.
b. Bagi institusi
Untuk menambah referensi di perpustakaan kampus dan
memperbanyak informasi tentang KP-KIA.
BAB II

TINJAUAN TEORI

2.1 Pengertian KP-KIA


Kelompok Peminat Kesehatan Ibu dan Anak (KP-KIA) adalah suatu
kelompok yang mempunyai kegiatan belajar tentang kesehatan ibu dan anak,
yang beranggotakan semua ibu hamil dan menyusui yang ada di wilayah desa.
Kegiatan ini dibimbing oleh kader posyandu setempat karena kegiatan ini
merupakan bagian dari kegiatan posyandu yang dilaksanakan di luar jadwal
posyandu (Kemenkes,2015).

2.2 Tujuan
Berdasarkan badan PPSDM Kementerian Kesehatan tahun 2015, tujuan KP-
KIA meliputi :
1. Agar ibu hamil dan menyusui mengetahui cara yang baik dan menjaga
kesehatan sendiri dan anaknya.
2. Agar ibu hamil dan menyusui mengetahui pentingnya dan melakukan
pemeriksaan ke puskesmas dan posyandu sejak hamil dini dan setelah
melahirkan.
3. Agar ibu hamil dan menyusui mengetahui dan mempergunakan
kontraseosi yang efektif dan tepat.

2.3 Pelaksana
Berdasarkan badan PPSDM Kementerian Kesehatan tahun 2015, pelaksana
KP-KIA meliputi :
1. Pelaksana utama : dokter puskesmas, pengelola KP-KIA kecamatan, kader
ibu hamil dan menyusui
2. Pelaksana pendukung : camat, sektor tingkat kecamatan, PKK, kepala desa
atau lurah, LKMD, dan tokoh masyarakat.

5
6

3. Pelaksan pembina : subdit dinkes kebidanan dan kandungan pusat, subdit


KIA provinsi dan tim pengelola peminat KIA kabupaten/kota.

2.4 Penentu Keberhasilan


Berdasarkan badan PPSDM Kementerian Kesehatan tahun 2015, penentu
kebrhasilan KP-KIA meliputi Terlaksananya program KP-KIA ditentukan
oleh:
1. Faktor manusia atau SDM ( teknis dan human realtion).
2. Faktor pengelola (perencanaan, pelaksanaan, pengendalian dan evaluasi).
3. Faktor sarana (untuk latihan dan kegiatan kelompok belajar).

2.5 Tugas Pelaksana


Berdasarkan badan PPSDM Kementerian Kesehatan tahun 2015, tugas
pelaksana KP-KIA meliputi
1. Subdit dinkes kebidanan gabungan pusat
a. Bertanggungjawab atas kelancaran pelaksanaan program KP-KIA di
seluruh provinsi
b. Mengusahakan tersedianya dana dan sarana sesuai denga rencana dan
jadwal pelaksanaan program.
c. Memberikan pengarahan dan bimbingan secara berkala kepada
pengelola KP-KIA.
d. Menyusun rencana pembinaan dan pengembangan KP-KIA secara
nasioanal.
e. Melaksanakan pemantauan secara berkala terhadap latihan dan
pelaksanaan KP-KIA.
f. Melaksanakan evaluasi atas hasil pelaksanaan program dan
merumuskan langkah tindak lanjut.
2. Sub dinas KIA provinsi
7

a. Bertanggung jawab atas kelancaran pelaksanaan program KP-KIA di


provinsi yang bersangkutan termasuk pengiriman biaya latihan dan
distribusi media cetak.
b. Bertindak sebagai pelatih dalam orientasi kepala puskesmas dan bidan
tentang metodologi latihan yang dilaksanakan secara regional.
c. Menyusun rencana pembinaan dan pengmbangan kelompok KP-KIA
provinsi.
d. Memberikan arahan dan bimbingan berkala kepada pengelola tingkat
kabupaten/kota.
e. Melaksanakan pemantauan berkala terhadap latihan dan pelaksanaan
kegiatan.
3. Tim pengelola KP-KIA kabupaten/kota
a. Bertanggung jawab atas kelancaran pelaksanaan program KP-KIA di
kabupaten/kota yang bersangkutan termasuk pengiriman biaya latihan
dan distribusi media cetak.
b. Bertindak sebagai pelatih dalam orientasi kepala puskesmas dan bidan
tentang metodologi latihan yang dilaksanakan secara regional.
c. Memberikan arahan dan bimbingan berkala kepada tim puskesmas
dan kader.
d. Melaksanakan pemantauan berkala terhadap latihan dan pelaksanaan
kegiatan.
4. Pimpinan puskesmas
a. Bertanggungjawab atas pelaksanaan dan pemantauan program KP-
KIA tingkat kecamatan.
b. Menjelaskan tujuan dan kegiatan program KP-KIA kepada staf
puskesmas dalam rangka membentuk tim puskesmas.
c. Menjelaskan tujuan dan kegiatan program KP-KIA kepada camat,
sektor, PKK, kepala desa, LKMD, dalam rangka membentuk tim
pengelola KP-KIA tingkat kecamatan.
8

d. Menggali sumber daya (dana dana sarana) lokal untuk menunjang


keterbatasan dana untuk pelaksanaan latihna kelompok belajar.
e. Mengarahkan dan membimbing pengelola KP-KIA dan staf
puskesmas dalam pelaksanaan program latihan dan kegiatan
kelompok.
f. Melakukan konsultasi kepa kepala dinas kesehatan.
g. Bertanggungjawab atas hasil pelaksanaan latihan kader dan distribusi
media serta kegiatan kelompok belajar.
5. Tim puskesmas
a. Mengidentifikasi ketersediaan kader dari kegiatan atau sektor lain
pada desa terpilih.
b. Menjelaskan tujuan dan kegiatan program KP-kIA kepada kepala
desa, tim penggerak PKK desa, pengurus LKMD, kepala dukun dan
tokoh masyarakat.
c. Mencari dan emilih calon kader yang sesuai dengan kriteria (kader
posyandu, atau siapa saja yang bisa baca tulis dan diterima
masyarakat).
d. Mempersiapkan latihan kader KP-KIA yang meliputi penyusunan
jadwal, penentuan lokasi, mengirimkan undangan, dan menyiapkan
media latihan atau ala-alat peraga.
e. Menggali peran serta masyarakat dan instansi desa lokal dalam
pelaksanaan latihan.
f. Bertindak sebagai pelatih dalam pelatihan kader KP-KIA.
g. Memberikan informas nama dan alamat dukun terlatih di wilayah
kerja puskesmas kepada kader KP-KIA.
h. Memberikan bimbingan dan pengarahan kepada kader KP-KIA.
i. Melakukan konsultasi berkala di antara tim puskesmas dan tim KP-
KIA kecamatan.
9

j. Menggali pernyataan-pernyataan positif maupun negatif tentang KP-


KIA dari para anggota kelompok belajar,
k. Membuat laporan triwulan kepada dinas kesehatan dengan tembusan
kepada tingkat pusat.
6. Camat
a. Mengundang anggota tim pengelola tingkat kecamatan untuk
mendapat penjelasan tentang program dari kepala puskesmas.
b. Meminta kepada anggota tim pengelola tingkat kecamatan untuk
membantu kelancaran program.
c. Memberikan bantuan pemikiran dana, sarana dan tempat untuk
kelancaran program.
d. Memberikan saran kepada tim puskesmas, tim kecamatan dan kades
dalam pemilihan kader.
e. Memberikan petunjuk kepada kepala desa dan kader dalam proses
pembentukan kelompok belajar.
f. Memberikan saran kepada tim puskesmas, tim kecamatan dan kades
tentang upaya kelancaran kelompok belajar.
7. Kepala desa
a. Membantu tim puskesmas dalam memilih dan menetapkan calon
kader.
b. Membantu tim puskesmas dan kader dalam mencari bentuk organisasi
yang tepat untuk KP-KIA.
c. Membantu kader dalam pembentukan kelompok belajar.
d. Memberikan bantuan sarana dan dana untuk kelancaran program.
e. Memberikan petunjuk dan bimbingan kepada kader dalam
melaksanakan tugasnya.
8. Kader
a. Membantu kelompok peminat belajar KIA.
b. Menjadi pembimbing dalam kegiatan kelompok.
10

c. Menganjurkan kepada ibu hamil untuk periksa ke posyandu atau


puskesmas minimal 4 kali dan minta pertolongan persalinan kepada
tenaga kesehatan.
d. Menganjurkan kepada ibu menyusui untuk memeriksakan diri ke
posyandu atau puskesmas minimal 4 kali dalam setahun.
e. Mengirim atau merujuk anggota kelompok yang menderita kelainan
ke puskesmas atau rumah sakit terdekat.
f. Mengisi buku harian setiap kali kegiatan dilaksanakan.
g. Melakukan konsultasi berkala dengan kades, PKK dan pengelola KP-
KIA puskesmas.
BAB III

PELAKSANAAN

3.1 KP-KIA DI PUSKESMAS REMAJA


1. SASARAN KEGIATAN
Peserta yang mengikuti kegiatan adalah ibu hamil di sekitar wilayah
kerja Puskesmas Remaja yang dapat menghadiri kegiatan Kelas Ibu Hamil.

2. PELAKSANAAN KEGIATAN
Kegiatan Kelas Ibu Hamil dilaksaankan pada:

Hari/Tanggal : Senin,15 februari 2021 – Kamis, 18 februari 2021

Pukul : 10.00 WITA- Selesai

Tempat : Masjid Al-Muhajirin Jl.Pemuda 1

3. KEGIATAN KP-KIA PUSKESMAS REMAJA


Kegiatan KP-KIA di Puskesmas Remaja meliputi kegiatan gerakan
sayang ibu, tetapi gerakan sayang ibu ini sempat tidak terjalankan
karena pandemi.
Adapun kegiatan didalam gerakan sayang ibu adalah
a) Kelas ibu hamil
b) Senam hamil
c) Pendataan Ibu hamil, ibu nifas, bayi baru lahir, serta lansia yang
berada dalam cakupan Puskesmas Remaja.

11
12

Kelompok IV mengaktifkan kembali Gerak Sayang Ibu dengan


melakukan kegiatan Kelas Ibu Hamil. Kemudian kelompok IV
memberikan inovasi baru yaitu gantungan kunci dalam bentuk kartu
materi mengenai materi-materi dalam kelas ibu hamil, meliputi
kehamilan, persalinan, nifas dan perawatan bayi sehari-hari.
Adapun gantungan kunci ini diberi nama “Mommy Card” dimana
kartu ini dapat digunakan sebagai pengganti leaflet dalam menjelaskan
materi kelas ibu hamil yang telah disampaikan.
Mommy Card adalah kartu-kartu yang berisi materi kelas ibu hamil
yang dibentuk menjadi gantungan kunci untuk memudahkan para ibu
membawa dan membaca kembali materi yang telah disampaikan oleh
pemateri kelas ibu hamil sehingga materi-materi tersebut dapat
dipahami dan dipelajari lebih lanjut oleh para ibu di rumah maupun di
berbagai kegiatan kesehariannya. Mommy Card ini dibagikan saat
pengadaan kelas ibu hamil.

4. SUSUNAN ACARA KEGIATAN


Terlampir

5. METODE KEGIATAN
Dalam Melaksanakan Kelas Ibu Hamil dilakukan langkah-langkah sebagai
berikut :
1. Mempersiapkan ibu hamil dengan meminta nomor hp dan membuat
grub WhatsApp untuk mengundang para ibu hamil.
2. Mempersiapkan tempat dan sarana pelaksanaan kelas ibu hamil, tempat
kegiatan yaitu di Masjid Al Muhajirin Jalan Pemuda 1. Sarana kegiatan
yaitu, matras dan spanduk.
13

3. Mempersipakan materi alat bantu penyuluhan yang terdiri dari lembar


balik kelas ibu hamil, soal pre-post test, alat tulis, dan jadwal
pelaksanaan kelas ibu hamil pada tanggal 15-18 Februari 2021 pukul
10.00-selesai.
4. Mempersiapkan konsumsi, souvenir dan mommy card untuk diberikan
setelah pertemuan selesai.

6. ANGGARAN

No. Alat Jumlah Harga


1. Souvenir 10 buah Rp. 60.000
2. Mommy Card 10 buah Rp. 75.000
3. Masker 10 pcs Rp. 100.000

Sumber dana anggaran melalui iuran pribadi masing-masing anggota


kelompok.
BAB IV

PEMBAHASAN

4.1 KEGIATAN PELAKSANAAN


KP-KIA adalah suatu kelompok yang mempunyai kegiatan belajar tentang
kesehatan ibu dan anak. Kegiatan ini dibimbing oleh bidan pelaksana puskemas,
karana kegiatan ini merupakan bagian dari program kesehatan ibu. Berdasarkan
pengertian tersebut, salah satu kegiatan ytang dapat dikembangkan dalam
mendukung kesehatan ibu adalah dengan melakukan kegiatan kelas ibu hamil
yang sejalan dalam mengungangi AKI dan AKB di wilayah setempat.
Pelaksanaan kegiatan kelas ibu hamil ini merupakan program dari Puskesmas
Remaja yang diaktifkan Kembali pada masa pandemi untuk memberi ilmu
mengenai kehamilan, persalinan, nifas hingga perawatan bayi sehari-hari dengan
tetap menjalankan sesuai prtokol kesehatan yang berlaku.
Tujuan KP-KIA juga sejalan dengan kegiatan kelas ibu hamil yang terdiri
dari kesehatan diri sendiri, melakukan pemeriksaan ke puskesmas atau pelayanan
kesehatan sejak hamil dan setelah melahirkan serta dapat mengetahui dan
mempergunakan kontrasepsi yang efektif dan tepat setelah melahirkan. Semua
tujuan tersebut dapat tercapai dan terpantau karena materi-materi dalam empat
pertemuan kelas ibu hamil yang dilaksanakan telah menejlaskan secara lengkap
mengenai hal tersebut sehingga wawasan para ibu hamil dapat bertambah dan
dapat mempersiapkan kelahiran dengan lancer nantinya.
Pelaksanaan kelas ibu hamil dipertanggungjawabkan oleh bidan
pelaksana pemegang program KIA sehingga program tersebut menjadi agenda
rutin dalam pemberian informasi dan ilmu kesehatan bagi para ibu hamil.
Kelompok kelas ibu hamil ini merupakana wadah dalam menyampaikan materi,
bertukar pendapat dan saling berbagi ilmu antara tenaga kesehatan dan para ibu
hamil.

22
23

Penentu keberhasilan dalam KP-KIA dipengaruhi dari berbagai faktor


diantaranya, faktor manusia atau SDM (teknis dan human relation), faktor
pengelola (perencanaan, pelaksanaan, pengendalian dan evaluasi), dan faktor
sarana (untuk latihan dan kegiatan kelompok belajar).
Dalam kegiatan kelas ibu hamil yang dilaksanakan oleh Puskemas
Remaja di Masjid Al-Muhajirin Jalan Pemuda 1 yang dilaksanakan selama 4 hari
dari tanggal 15-18 Februari telah didukung oleh semua faktor tersebut. Salah satu
inovasi kami adalah Mommy Card. Mommy Card adalah kartu-kartu yang berisi
materi kelas ibu hamil yang dibentuk menjadi gantungan kunci untuk
memudahkan para ibu membawa dan membaca kembali materi yang telah
disampaikan oleh pemateri kelas ibu hamil sehingga materi-materi tersebut dapat
dipahami dan dipelajari lebih lanjut oleh para ibu di rumah maupun di berbagai
kegiatan kesehariannya inovasi kami merupakan salah satu pendukung faktor
pengelola dan faktor sarana dimana para ibu hamil dapat membaca Kembali
materi yang telah diberikan selama kelas ibu hamil berlangsung dengan lebih
efektif dan dalam bentuk yang lebih menarik.
Pada pertemuan pertama tanggal 15 Februari 2021, selama pelaksanaan kelas
ibu hamil berlangsung, peserta yang datang sebanyak 7 orang dan pemateri pada
pertemuan pertama adalah Asti Yunita yang menjelaskan materi mengenai
kehamilan. Adapun hasil pertemuan pertama dalam kelas ibu hamil ini seluruh
ibu hamil dan petugas berperan aktif dalam penjelasan materi dan tanya jawab
seputar kehamilan ibu, hasil pre test dan post test hari pertama ini mencapai
angka 80-90% ibu telah memahami penjelasan yang telah diberikan. Pada hari
pertama, ibu diberikan souvenir berupa inovasi gantungan kunci berisi materi
kelas ibu hamil yang dibagikan oleh Mahasiswi Sarjana Terapan Kebidanan
tingkat 4 yang diberi nama Mommy Card.
Pada pertemuan kedua tanggal 16 Februari 2021, peserta yang hadir sebanyak
7 orang dan pemateri yang menyampaikan adalah Sisca Oktavianti dan Fadila
Agustina mengenai materi persalinan dan nifas. Ibu dan petugas berperan aktif
24

saat penyampaian materi berlangsung, ibu juga banyak bertanya-tanya seputar


materi persalinan dan nifas, ibu dapat menjawab pre test dan post test dengan
baik dan mencapai angka 90-100%.
Pada pertemuan ketiga tanggal 17 Februari 2021 dan pemateri pada
pertemuan ini adalah Mahasiswi Profesi Kebidanan Poltekkes Kaltim. Ibu dan
petugas berperan aktif dalam sesi tanya jawab seputar materi penyakit-penyakit
yang dapat mempengaruhi kehamilan dan persalinan ibu, ibu dapat menjawab pre
test dan post test yang telah diberikan dan mencapai angka 80-90%. Ibu
diberikan souvenir berupa gelas yang bertuliskan penjelasan tanda bahaya
kehamilan dan persalinan.
Pada pertemuan keempat tanggal 18 Februari 2021, materi yang disampaikan
adalah perawatan bayi sehari-hari mengenai cara menyusui dan imunisasi yang
disampaikan oleh Asti Yunita dan Risda Rofina. Ibu dan petugas puskesmas
telah berperan aktif dalam tanya jawab seputar perawatan bayi, ibu banyak
bertanya mengenai cara-cara merawat bayi sehari-hari dengan benar dan salah
satu ibu bersedia maju ke depan untuk mempraktekkan hal-hal yang telah
diajarkan, ibu dapat mengisi pre test dan post test dengan baik dan telah
mencapai angka 80-90%.
Pretest dan postest yang telah diberikan setiap pertemuan telah mencapai
angka penilaian hingga 80-90% sehingga hasil evaluasi selama kegiatan ibu
hamil ini berlangsung bahwa ibu telah memahami dan menjawab pertanyaan
dengan baik. Oleh karena itu, dapat dijadikan penilaian bahwa pemaparan materi
selama kelas ibu hamil berlangsung telah tersampaikan dengan baik dan
diharapkan dapat menambah wawasan ibu dalam menjaga kesehatan dari
kehamilan hingga masa nifasnya sehingga terwujudnya keberhasilan KP-KIA
yang sejalan dengan tujuannya.
25

BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan
1. Salah satu penyebab tingginya AKI/AKB adalah tingkat pengetahuan dan
kesadaran masyarakat (ibu hamil dan keluarga) yang masih rendah untuk
mendeteksi secara dini faktor resiko selama masa kehamilan dan
persalinan. Melalui Kelas Ibu Hamil, ibu - ibu hamil yang bergabung
dalam satu kelompok dapat saling mengenal dan membagi pengalaman
kehamilannya dan mendapatkan informasi penting mengenai kehamilan
dan persalinan dari petugas kesehatan sehingga pada akhirnya mereka siap
untuk melahirkan dengan sehat dan selamat.
2. KP-KIA adalah suatu kelompok yang mempunyai kegiatan belajar tentang
kesehatan ibu dan anak, yang beranggotakan semua ibu hamil dan
menyusui yang ada di wilayah desa. Salah satu kegiatan KP-KIA di
Puskesmas Remaja adalah Kelas Ibu Hamil. Kegiatan ini dibimbing oleh
bidan pelaksana program KIA, karana kegiatan ini merupakan bagian dari
kegiatan Puskesmas diluar jam pelayanan.
3. Pada pertemuan pertama tanggal 15 Februari 2021, selama pelaksanaan
kelas ibu hamil berlangsung, peserta yang datang sebanyak 7 orang dan
pemateri pada pertemuan pertama adalah Asti Yunita yang menjelaskan
materi mengenai kehamilan. Adapun hasil pertemuan pertama pada pre
test dan post test hari pertama ini mencapai angka 80-90% ibu telah
memahami penjelasan yang telah diberikan. Pada hari pertama, ibu
diberikan souvenir berupa inovasi gantungan kunci berisi materi kelas ibu
hamil yang dibagikan oleh Mahasiswi Sarjana Terapan Kebidanan tingkat
4 yang diberi nama Mommy Card.
4. Pada pertemuan kedua tanggal 16 Februari 2021, peserta yang hadir
sebanyak 7 orang dan pemateri yang menyampaikan adalah Sisca
26

Oktavianti dan Fadila Agustina mengenai materi persalinan dan nifas.


Hasil pre test dan post test sangat baik dan mencapai angka 90-100%.
5. Pada pertemuan ketiga tanggal 17 Februari 2021 dan pemateri pada
pertemuan ini adalah Mahasiswi Profesi Kebidanan Poltekkes Kaltim.
Peserta dapat menjawab pre test dan post test yang telah diberikan dan
mencapai angka 80-90%. Ibu diberikan souvenir berupa gelas yang
bertuliskan penjelasan tanda bahaya kehamilan dan persalinan.
6. Pada pertemuan keempat tanggal 18 Februari 2021, materi yang
disampaikan adalah perawatan bayi sehari-hari mengenai cara menyusui
dan imunisasi yang disampaikan oleh Asti Yunita dan Risda Rofina. Ibu
dapat mengisi pre test dan post test dengan baik dan telah mencapai angka
80-90%.
7. Pretest dan postest yang telah diberikan setiap pertemuan telah mencapai
angka penilaian hingga 80-90%. Oleh karena itu, dapat dijadikan penilaian
bahwa pemaparan materi selama kelas ibu hamil berlangsung telah
tersampaikan dengan baik dan diharapkan dapat menambah wawasan ibu
dalam menjaga kesehatan dari kehamilan hingga masa nifasnya sehingga
terwujudnya keberhasilan KP-KIA yang sejalan dengan tujuannya.
5.2 Saran

Menurunkan AKI/AKB merupakan tanggung jawab bersama. Namun semua


ini bisa terjadi apabila stakeholder, bidan pelaksana serta semua peserta
kegiatan yang terlibat didalamnya dapat berkerjasama secara kooperatif dan
berperan aktif dalam menjalankan serta mewujudkan kebehasilan dalam
kegiatan.
DAFTAR PUSTAKA

Ahmed S., et. al.. 2014. “Resistance to Polio Vaccination in Some Muslim
Communities and the Actual Islamic Perspectives”. Research J. Pharm and
Tech. 7(4). pp 1-2.

Baumeister, Roy F, et. al. 2017. “The Strength Model of Self- Control”. Association
for Psychological Science. Vol 16. pp 351 – 355.

Choi JY, Lee SH. 2016. “Does prenatal care increase access to child coverage in
Tikritcity”. Middle East J. Fam. Med.; 6: pp 8–10.

Karwati, Pujiati dan Mujiwati. 2017. Asuhan Kebidanan Komunitas. Jakarta : Trans
Info Media.

Kemenkes RI. 2016. Buku Ajar Kesehatan Ibu dan Anak. Jakarta : Kementrian
Kesehatan RI.

Niken Meiliani, dkk. 2015. Kebidanan Komunitas. Yogyakarta : Fitramaya.

23
Lampiran

SUSUNAN ACARA KELAS IBU HAMIL HARI KE-1 ( 15 februari 20221)

NO JAM KEGIATAN PJ

Septin Adri
1 Pembukaan oleh Moderator
10.00-10.15 Anti
- Doa

Kak Sri
Sambutan bidan pelaksana di Puskesmas Remaja
2 10.15-10.25 Febri, Amd.
Keb

Pre-Test Sisca
3 10.25-10.35
Oktavianti

Pemaparan materi kelas ibu hamil pertemuan 1


4 10.35-10.55 mengenai kehamilan Asti Yunita

Bidan
Pelaksana
5 10.55-11.10 Sesi Tanya Jawab
dan
Mahasiswa
6 11.10-11.20 Post-Test Risda Rofina

Fadila
7 11.20-11.25 Pembagian Souvenir, Konsumsi, dan Mommy Card
Agustina

8 11.25-11.30 Sesi foto Bersama Asfi Tsalist

Penutup
- Apresiasi antusias bumil
Septin Adri
9 11.30-11.35 - Ucapan terimakasih
Anti
- Doa

24
SUSUNAN ACARA KELAS IBU HAMIL HARI KE-2 (16 februari 2021)

NO JAM KEGIATAN PJ

Septin Adri
1 10.00-10.15 Pembukaan oleh Moderator
Anti
- Doa

Sambutan bidan pelaksana di Puskesmas Remaja Kak Sri Febri,


2 10.15-10.25
Amd. Keb

Pre-Test Asfi Tsalist


3 10.25-10.35
Adha K

Pemaparan materi kelas ibu hamil pertemuan 2


Sisca
4 10.35-10.55 mengenai persalinan dan nifas
Oktavianti

Bidan
5 10.55-11.10 Sesi Tanya Jawab Pelaksana dan
Mahasiswa

6 11.10-11.20 Post-Test Risda Rofina

7 11.20-11.25 Pembagian Konsumsi Fadila Agustina

Penutup
- Apresiasi antusias bumil
Septin Adri
8 11.30-11.35 - Ucapan terimakasih
Anti
- Doa

25
SUSUNAN ACARA KELAS IBU HAMIL HARI KE-3 (17 februari2021)

NO NO KEGIATAN PJ

Pembukaan oleh Moderator


1 10.00-10.15 Kak Tere
- Doa

Sambutan bidan pelaksana di Puskesmas Remaja


2 10.15-10.25 Kak Shafa

Pre-Test
3 10.25-10.35 Asfi Tsalist

Pemaparan materi kelas ibu hamil pertemuan 3


4 10.35-10.55 penyakit dan komplikasi kehamilan Kak Anita

Bidan
5 10.55-11.10 Sesi Tanya Jawab Pelaksana dan
Mahasiswa

6 11.10-11.20 Post-Test Risda Rofina

Fadila
7 11.20-11.25 Pembagian Konsumsi
Agustina

26
Penutup
- Apresiasi antusias bumil
8 11.30-11.35 - Ucapan terimakasih Kak Tere
- Doa

27
SUSUNAN ACARA KELAS IBU HAMIL HARI KE-4 (18 februari 2021)

NO NO KEGIATAN PJ

Pembukaan oleh Moderator Septin Adri


1 10.00-10.15
- Doa Anti

Sambutan bidan pelaksana di Puskesmas Remaja Kak Sri Febri,


2 10.15-10.25
Amd. Keb

Pre-Test
3 10.25-10.35 Asfi Tsalist

Pemaparan materi kelas ibu hamil pertemuan 4


Asti Yunita &
4 10.35-10.55 mengenai cara menyusui yang benar dan imunisasi
Risda Rofina

Bidan
5 10.55-11.10 Sesi Tanya Jawab Pelaksana dan
Mahasiswa

6 11.10-11.20 Post-Test Asfi Tsalist

7 11.20-11.25 Pembagian Souvenir dan Konsumsi Mahasiswa

8 11.25-11.30 Sesi foto Bersama Asfi Tsalist

Penutup
- Apresiasi antusias bumil
Septin Adri
9 11.30-11.35 - Ucapan terimakasih
Anti
- Doa

28

Anda mungkin juga menyukai