Anda di halaman 1dari 31

PEDOMAN PELAYANAN

KAMAR BERSALIN

PEMERINTAH KOTA MALANG


DINAS KESEHATAN MALANG

PUSKESMAS KENDALSARI
TAHUN 2020
-i-
LEMBAR PENGESAHAN
PEDOMAN PELAYANAN KAMAR BERSALIN
PUSKESMAS KENDALSARI

Mengetahui,
Pelaksana Ruang Kamar Bersalin Kepala Puskesmas Kendalsari

Amilia Indaryani, Amd.Keb drg. Satindri Setyo Palupi


NIP. 19830419 200604 2 020 NIP. 19680919 199312 2 002

-ii-
KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena
atas rahmat dan karunianya penyusunan Buku Pedoman Pelayanan Kamar
Bersalin di Puskesmas Kendalsari dapat selesai dengan baik.

Pedoman ini diharapkan dapat menjadi acuan bagi tenaga pelaksana


kamar bersalin dan tenaga kesehatan lain termasuk pengelola program
kesehatan di Puskesmas dalam melakukan pelayanan Kamar bersalin yang
berkualitas di Puskesmas Kendalsari.

Pedoman ini mencakup Kebijakan Pelayanan Kamar Bersalin di


Puskesmas Kendalsari, Ketenagaan, Sarana dan Prasarana, Manajemen
Pelayanan Kamar Bersalin di Puskesmas Kendalsari berupa Alur Pelayanan ,
Jenis-jenis Pelayanan Kamar bersalin , Mekanisme Rujukan, dan Monitoring
dan Evaluasi pelayanan kamar bersalin di Puskesmas Kendalsari

Ucapan terima kasih disertai penghargaan yang tinggi kami


sampaikan kepada semua pihak yang telah memberikan masukan, saran,
dan kritik dalam penyusunan pedoman dan penggunaan buku ini.

Malang, Nopember 2019

Penyunting

-iii-
DAFTAR ISI

COVER..................................................................................................... i
LEMBAR PENGESAHAN........................................................................... ii
KATA PENGANTAR................................................................................... iii
DAFTAR ISI.............................................................................................. iv
BAB I PENDAHULUAN........................................................................ 1
A. Latar Belakang................................................................... 1
B. Tujuan .............................................................................. 2
C. Sasaran............................................................................. 2
D. Ruang Lingkup ................................................................. 2
E. Batasan Operasional........................................................... 2
BAB II STANDAR KETENAGAAN.......................................................... 6
A. Kualifikasi Sumber Daya Manusia..................................... 6
B. Distribusi Ketenagaan....................................................... 6
C. Jadwal Kegiatan................................................................ 6
BAB III STANDAR FASILITAS................................................................ 7
A. Denah Ruang...................................................................... 7
B. Standar Fasilitas................................................................. 7
BAB IV TATA LAKSANA PELAYANAN.................................................... 8
A. Lingkup Kegiatan................................................................ 8
B. Metode................................................................................ 21
C. Langkah Kegiatan............................................................... 21
BAB V LOGISTIK................................................................................. 22
BAB VI KESELAMATAN SASARAN KEGIATAN/PROGRAM..................... 23
BAB VII KESELAMATAN KERJA........................................................... 24
BAB VIII PENGENDALIAN MUTU............................................................ 25
BAB IX PENUTUP................................................................................. 26
DAFTAR PUSTAKA................................................................................... 27

-iv-
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Sehat adalah hak setiap orang. Oleh karena itu setiap orang
mempunyai hak yang sama untuk memperoleh akses atas sumber
daya di bidang kesehatan. Setiap orang berhak memperoleh
pelayanan kesehatan yang aman, bermutu, dan secara mandiri
berhak menentukan sendiri pelayanan kesehatan yang diperlukan
bagi dirinya. Di sisi lain, setiap orang mempunyai kewajiban
untuk ikut mewujudkan, mempertahankan dan meningkatkan
derajad kesehatan masyarakat setinggi-tingginya, termasuk
kewajiban berperilaku sehat, menjaga dan meningkatkan derajad
kesehatan orang lain Dari analisa penyebab kematian Ibu hasil
sensus penduduk 2010 menunjukan bahwa 90% kematian ibu
terjadi pada saat persalinan dan segera setelah persalinan, dengan
penyebab utama kematian ibu adalah hipertensi dalam Kehamilan
(32%); komplikasi puerperum (31%); perdarahan Post partum
(20%); abortus (4%); perdarahan Ante Partum (3%); partus
macet/lama (1%); kelainan amnion (2%); lain – lain (7%),
sedangkan menurut data rutin 35% kematian ibu adalah
perdarahan, 22% karena hipertensi, 5% partus lama, 5% infeksi ,
1% abortus Keselamatan nyawa ibu hamil, bersalin dan nifas
sangat dipengaruhi oleh aksesnya setiap saat terhadap pelayanan
kebidanan yang berkualitas, terutama karena setiap kehamilan
dan persalinan mempunyai resiko mengalami komplikasi yang
mengancam jiwa. Pelayanan kebidanan berkesinambungan dan
berkualitas sangat penting dalam peningkatan cakupan dan
kualitas pelayanan sedemikian rupa sehingga setiap ibu hamil
dan bersalin yang mengalami komplikasi mempunyai akses ke
pelayanan kesehatan berkualitas secara tepat waktu dan tepat
guna. Pelayanan berkesinambungan sangat penting pada periode
proses persalinan dan dalam 24 jam pertama pasca-salin oleh
karena di dalam waktu yang sangat pendek tersebut sebagian
besar kematian ibu terjadi. Hasil pelayanan kesehatan yang
optimal sangat dipengaruhi oleh kualitas pelayanan. Untuk
-5-
tercapainya pelayanan kesehatan yang berkualitas diperlukan
adanya pedoman dalam pelaksanannya

B. Tujuan
1. Tujuan Umum :
Sebagai dasar pelaksanaan kegiatan di unit kerja Ruang
Bersalin di Puskesmas Kendalsari

2. Tujuan Khusus :
Rangkaian Pedoman Pelayanan Ruang Kamar Bersalin ini
diharapkan dapat menjadi pedoman bagi petugas dalam
meningkatkan mutu pelayanan kesehatan di Puskesmas
Watumalang dalam rangka meningkatkan mutu pelayanan
terutama dalam memberikan pertolongan persalinan yang
aman,serta sebagai usaha dalam menurunkan angka kematian
ibu dan bayi

C. Sasaran
Sasaran penyusunan pedoman ini adalah untuk petugas ruang
bersalin dalam rangka meningkatkan pelayanan kebidanan
dengan memperhatikan keselamatan pasien dan kepuasan
pelanggan

D. Ruang Lingkup
Ruang lingkup pelayanan adalah meliputi semua pelayanan ibu
hamil dan bersalin yang dilayani di ruang kamar bersalin
Puskesmas

E. Batasan Operasional
Ruang Bersalin Puskesmas Kendalsari melayani persalinan
normal mulai dari anamnesa, perencanaan,pelaksanaan tindakan
dan evaluasi.
1. Persalinan dan kelahiran dikatakan normal jika:
 Usia kehamilan cukup bulan (37-42 minggu)
 Persalinan terjadi spontan
-6-
 Presentasi belakang kepala
 Berlangsung tidak lebih dari 18 jam
 Tidak ada komplikasi pada ibu maupun janin

Pada persalian normal, terdapat beberapa fase:


Kala I dibagi menjadi 2:
 Fase laten: pembukaan serviks 1 hingga 3 cm, lamanya
sekitar 8 jam.
 Fase aktif: pembukaan serviks 4 hingga lengkap (10 cm),
lamanya sekitar 6 jam.
 Kala II: pembukaan lengkap sampai bayi lahir, 1 jam pada
primigravida, 2 jam pada multigravida.
 Kala III: segera setelah bayi lahir sampai plasenta lahir
lengkap, sekitar 30 menit.
 Kala IV: segera setelah lahirnya plasenta hingga 2 jam
post-partum.

2. Apabila didapatkan keadaan patologis, maka dilakukan


rujukan dengan persiapan prarujukan
seperti :  Abortus Abortus adalah ancaman atau
pengeluaran hasil konsepsi sebelum janin dapat hidup di
luar kandungan. WHO IMPAC menetapkan batas usia
kehamilan kurang dari 22 minggu, namun beberapa acuan
terbaru menetapkan batas usia kehamilan kurang dari 20
mingguatau berat janin kurang dari 500 gram.  Plasenta
previa Perdarahan tanpa nyeri, usia kehamilan>22 minggu
 Darah segar yang keluar sesuai dengan beratnya anemia
 Syok  Tidak ada kontraksi uterus  Bagian terendah
janin tidak masuk pintu atas panggul  Kondisi janin
normal atau terjadi gawat janin  Solusio plasenta
Terlepasnya plasenta dari tempat implantasinya ditandai
diantaranya dengan  Perdarahan dengan nyeri intermiten
atau menetap  Warna darah kehitaman dan cair, tetapi
mungkin ada bekuan jika solusio relatif baru  Syok tidak
sesuai dengan jumlah darah keluar (tersembunyi)  Anemia
-7-
berat  Gawat janin atau hilangnya denyut jantung janin 
Uterus tegang terus menerus dan nyeri  Hipertensi
Hipertensi adalah tekanan darah sekurang-kurangnya 140
mmHg sistolik atau 90 mmHg diastolik pada dua kali
pemeriksaan berjarak 4-6 jam pada wanita yang
sebelumnya normotensi.  Hipertensi Kronik  Hipertensi
tanpa proteinuria yang timbul dari sebelum kehamilan dan
menetap setelah persalinan,  Tekanan darah ≥140/90
mmHg,  Sudah ada riwayat hipertensi sebelum hamil, atau
diketahui adanya hipertensi pada usia kehamilan 20
minggu  Proteinuria 3+  Eklampsia  Kejang  Tekanan
darah diastolik 90 mmHg atau lebih  Usia kehamilan > 20
minggu  Proteinuria 2+ atau lebih  Malposisi Posisi
abnormal verteks kepala janin (dengan ubun-ubun kecil
sebagai penanda) terhadap panggul ibu.  Malpresentasi
Malpresentasi meliputi semua presentasi selain vertex Kala I
lama 1. Fase laten memanjang Jika ibu masuk perawatan
pada saat persalinan berada pada fase laten pembukaan ˂3
cm dan tetap dalam fase laten selama delapan jam
berikutnya,berarti kemajuannya abnormal. 2. Fase aktif
memanjang Jika pembukaan servik pada partograf
menunjukkan ke sebelah kanan menjauhi garis waspada.
Kala II lama Apabila ditemukan persalinan dengan tidak ada
kemajuan penurunan bagian terendah janin pada
persalinan kala II. Dengan batasan waktu maksimal 2 jam
untuk nulipara dan 1 jam untuk multipara, mka segera
dilaksanakan rujukan persalinan ke rumah sakit.
Perdarahan Pascasalin (HPP/ Hemorargia Postpartum)
Definisi Perdarahan pascasalin primer terjadi dalam 24 jam
pertama setelah persalinan, sementara perdarahan
pascasalin sekunder adalah perdarahan pervaginam yang
lebih banyak dari normal antara 24 jam hingga 12
minggusetelah persalinan. Diagnosis Perdarahan pascasalin
adalah perdarahan >500 ml setelah bayi lahir atau yang
berpotensi mempengaruhi hemodinamik ibu. Penyebab

-8-
Perdarahan Pascasalin Penyebab Gejala dan tanda yang
harus dipikirkan  Atonia uteri  Perdarahan segera setelah
anak lahir  Uterus tidak berkontraksi atau lembek 
Retensio plasenta Plasenta belum dilahirkan dalam 30
menit setelah kelahiran bayi  Sisa plasenta Plasenta atau
sebagian selaput (mengandung pembuluh darah) tidak
lengkap Perdarahan dapat muncul 6-10 hari pascasalin
disertai subinvolusi uterus  Robekan jalan lahir
Perdarahan segera Darah segar yang mengalir segera
setelah bayi lahir  Ruptura uteri  Perdarahan segeraa
(perdarahan intraabdominal dan/atau pervaginam)  Nyeri
perut yang hebat  Kontraksi yang hilang  Inversio uteri 
Fundus uteri tidak teraba pada palpasi abdomen  Lumen
vagina terisi massa  Nyeri ringan atau berat  Gangguan
pembekuan Perdarahan tidak berhenti, encer, tidak terlihat
darah gumpalan darah Kegagalan terbentuknya gumpalan
pada uji pembekuan darah sederhana Terdapat faktor
predisposisi:  Solusio plasenta  Kematian janin dalam
uterus  Eklampsia  Emboli air ketuban Syok Syok adalah
suatu kondisi di mana terjadi kegagalan pada sistem
sirkulasi untuk mempertahankan perfusi yang adekuat ke
organ-organ vital. Diagnosis  Gelisah, bingung, penurunan
kesadaran  Nadi >100 kali/menit, lemah  Tekanan darah
sistolik 30 kali/menit  Jumlah urin < 100x/menit DI LUAR
kontraksi  DJJ > 160x/menit dan ibu tidak mengalami
takikardi  DJJ ireguler: kadang-kadang ditemukan DJJ >
160x/menit tetapi  disertai takikardi ibu. Ketuban Pecah
Dini Ketuban pecah dini adalah keadaan pecahnya selaput
ketuban sebelum persalinan atau dimulainya tanda inpartu
 Asfiksia Neonatorum Asfiksia pada BBL adalah kegagalan
nafas secara spontan dan teratur pada saat lahir atau
beberapa saat setelah lahir  BBLR BBLR adalah bayi yang
lahir dengan berat kurang dari 2500 gram tanpa
memandang masa gestasi.Berat lahir adalah berat bayi yang
ditimbang dalam 1 jam setelah lahir 3. Persalinan dengan
-9-
penyulit non obstetri seperti
TBC,Jantung,Asma,Hepatitis ,PMS dll. Maka dilakukan
pelayanan pra rujukan dan dirujuk ke fasilitas kesehatan
yang lebih tinggi.

-10-
BAB II
STANDAR KETENAGAAN

A. Kualifikasi Sumber Daya Manusia


Kegiatan dalam rangka perbaikan kamar bersalin yang menjadi
tanggung jawab puskesmas dilakukan oleh tenaga pelaksana
kamar bersalin dengan latar belakang pendidikan kamar bersalin
minimal diploma III (D3) dan telah mengikuti pelatihan terkait
kamar bersalin seperti :
N Nama Pendidika Pelatiha Pengalama Keterangan
o n n n kerja
1. Amilia D3 APN 16tahun Koordinato
Indaryan Kebidanan r
i
2. Silvia D3 APN 16tahun
Pratiwi Kebidanan
3. Charina D3 APN 10tahun
Wahyu Kebidanan
4. Etria UK D3 APN 6tahun
Kebidanan
5. Risky D3 APN 4tahun
Adrianti Kebidanan
6. Nafa D3 APN 6bulan
Malia Kebidanan

B. Distribusi Ketenagaan
Untuk melayani persalinan di Ruang Bersalin Puskesmas
Kendalsari, saat ini ada 6 orang bidan. Sift pagi terdiri dari 1
orang, sift sore 1 orang ,sift malam 1 orang

C. Jadwal Kegiatan
Pelayanan persalinan di Puskesmas Kendalsari buka selama 24
jam per hari. Pengaturan jadwal piket pelaksana setiap bulan
sekali.Jadwal dibuat oleh bidan yang ditunjuk dan jadwal
diketahui serta disetujui oleh kepala Puskesmas Kendalsari

-11-
BAB III
STANDAR FASILITAS

A. Denah Ruang Kamar bersalin

B. Standar Fasilitas
Fasilitas Ruang
Terdiri dari satu ruang bersalin yang didalamnya terdapat
sarana dan prasarana mengacu pada Peraturan Menteri
Kesehatan no.75 tahu 2015. Menurut Peraturan Menteri
Kesehatan no.75 tahu 2015, standar peralatan di Ruang
Bersalin adalah sebagai berikut :

Jumlah Perlengk Keteranga


No Jenis Peralatan n
Minum ap an di
al puskesma
s
Peralatan
1. Bak instrumen 3 buah
tertutup
besar (Obgin)
2. Bak instrumen 3 buah
tertutup kecil
3. Bak instrumen 3 buah
tertutup Medium
4. Doppler 1 buah
5. Doyeri Probe 1 buah
Lengkung
6. Endotracheal Tube 3 buah
Dewasa 2,5
7. Endotracheal Tube 3 buah
Dewasa 3

-12-
8. Endotracheal Tube 3 buah
Dewasa 4
9. Gunting Benang 3 buah

10. Gunting Episiotomi 3 buah

11. Gunting Iris 3 buah


Lengkung
12. Gunting Operasi 3 buah
Lurus

-13-
13. Gunting Tali Pusat 3 buah
14. Klem Fenster/Klem 3 buah
Ovum
15. Klem Kasa 3 buah
(Korentang)
16. Klem Kelly/Klem 3 buah
Kocher Lurus
17. Klem Linen 3 buah
Backhauss
18. Klem Mosquito 3 buah
Halsted
Lengkung
19. Klem Mosquito 3 buah
Halsted
Lurus
20. Klem Pemasang Klip 3 buah
Hegenbarth
21. Lampu Periksa 1 buah
Halogen
22. Masker Oksigen + 2 buah
Kanula Nasal
Dewasa
23. Meja Instrumen 2 buah
24. Needle Holder 3 buah
Matheiu
25. Pelvimeter Obstetrik 1 buah
26. Pinset Jaringan 3 buah
(Sirurgis)
27. Pinset Jaringan 3 buah
Semken
28. Pinset Kasa 3 buah
(Anatomis)
29. Resusitator Dewasa 1 set
30. Retraktor Finsen 1 buah
Tajam
31. Setengah Kocher 3 buah
32. Skalpel No. 3 3 buah
33. Skalpel No. 4 3 buah
34. Spekulum (Sims) 5 buah
Besar
35. Spekulum (Sims) 5 buah
Kecil

-14-
36. Spekulum (Sims) 5 buah
Medium
37. Spekulum Cocor 5 buah
Bebek
Grave Besar
38. Spekulum Cocor 5 buah
Bebek
Grave Kecil
39. Spekulum Cocor 5 buah
Bebek
Grave Medium
40. Standar infus 1 buah
41. Stetoskop Dewasa 1 buah
42. Stetoskop Janin/ 1 buah
Fetoscope
43. Stilet untuk 1 buah
Pemasangan ETT
44. Tabung Oksigen dan 1 set
Regulator
45. Tempat Klem Kasa 2 buah
(Korentang)
46. Tempat Tidur 1 set
Periksa
(examination bed)
47. Tempat Tidur untuk 1 set
Persalinan
48. Tensimeter dewasa 1 buah
49. Termometer Dewasa 1 buah
III. Set Resusitasi Bayi
1. Baby Suction Pump 1 set
portable
2. Endotracheal Tube 1 buah
2,5
3. Endotracheal Tube 3 1 buah
4. Endotracheal Tube 1 buah
3,5
5. Endotracheal Tube 4 1 buah
6. Infant T piece 1 buah
resuscitator dengan
PEEP
7. Infant T piece 1 buah
System
8. Laringoskop 1 set
Neonatus
Bilah Lurus (3
-15-
ukuran)
9. Meja Resusitasi 1 set
dengan Pemanas
(Infant
Radiant Warmer)
10. Oxygen Concentrator 1 buah

-16-
11. Penghisap Lendir 1 buah
DeLee (neonatus)
12. Pompa Penghisap 1 buah
Lendir Elektrik
13. Stetoskop Duplex 1 buah
Neonatus
IV. BAHAN HABIS PAKAI
1. Alkohol
2. Benang Chromic
Catgut
3. Desinfektan
4. Gelang Bayi
5. Infus Set Dewasa
6. Infus Set dengan
Wing Needle untuk
Anak dan
Bayi nomor 23 dan
25
7. Jarum Jahit Tajam
8. Jarum Jahit Tumpul
9. Kantong Urin
10. Kapas
11. Kateter Folley
dewasa
12. Kateter Nelaton
13. Kateter intravena 16
G
14. Kateter intravena 18
G
15. Kateter Intravena 20
G
16. Kateter Penghisap
Lendir Dewasa 10
17. Kateter Penghisap
Lendir Dewasa 8
18. Nasogastric Tube
Dewasa
19. Nasogastric Tube
Dewasa 5
20. Pembalut
21. Pengikat tali pusat
22. Plester Non Woven
23. Sabun Cair untuk
Cuci
Tangan
24. Sarung Tangan
25. Sarung Tangan

-17-
Panjang
(Manual Plasenta)
26. Sarung Tangan
Steril
27. Spuit disposable
(steril)
20 ml
28. Spuit/Disposable
Syringe (steril) 1 ml

-18-
29. Spuit/Disposable
Syringe (steril) 10 ml
30. Spuit/Disposable
Syringe (steril) 3 ml
1. Formulir Informed Sesuai
31. Spuit/Disposable
Consent Kebutuhan
Syringe (steril) 5 ml
2. Formulir dan Sesuai
32. Three-way Stopcock
Surat
(steril)Keterangan kebutuh
lain sesuai an
kebutuhan
pelayanan
yang diberikan
3. Formulir Laporan Sesuai
kebutuhan
4. Formulir Partograf Sesuai
kebutuhan
5. Formulir Sesuai
Persalinan/nifas kebutuhan
dan KB
6. Formulir Rujukan Sesuai
Kebutuhan
7. Formulir Surat Sesuai
Kelahiran kebutuhan
8. Formulir Surat Sesuai
Kematian kebutuhan
9. Formulir Sesuai
Surat kebutuh
Keterangan an
Cuti
Bersalin
I. Set Perawatan Pasca Persalinan
1. ARI Timer 1 buah
2. Boks Bayi 1 buah
3. Sphygmomanometer 1 buah
Dewasa
4. Standar infus 1 buah
5. Stetoskop Anak 1 buah
6. Tabung Oksigen dan 1 buah
Regulator
7. Tempat Tidur 1 set
Dewasa
8. Termometer Anak 1 buah
9. Termometer Dewasa 1 buah
10. Timbangan Bayi 1 buah
II. Bahan Habis Pakai

-19-
1. Infus Set Dewasa 2 set
2. Kantong Urin 2 buah
3. Kasa Non Steril Sesuai
Kebutuhan
4. Kasa Steril Sesuai
Kebutuhan
5. Kateter Folley Sesuai
dewasa
Kebutuhan
6. Kateter intravena 16 Sesuai
G
Kebutuhan
7. Kateter intravena 18 Sesuai
G
Kebutuhan
8. Kateter Intravena 20 Sesuai
G
Kebutuhan
9. Kateter Penghisap 2 buah
Lendir Dewasa 10
10. Kateter Penghisap 2 buah
Lendir Dewasa 8
11. Sarung Tangan Sesuai
Kebutuhan
12. Sarung Tangan Sesuai
Steril
Kebutuhan
13. Spuit disposable 5 buah
(steril)
20 ml
14. Spuit/Disposable 5 buah
Syringe (steril) 1 ml
15. Spuit/Disposable 5 buah
Syringe (steril) 10 ml
16. Spuit/Disposable 5 buah
Syringe (steril) 3 ml
17. Spuit/Disposable 5 buah
Syringe (steril) 5 ml
1. Bantal 1 buah
2. Baskom Kecil 1 buah
3. Handuk Sesuai
Pembungkus
Kebutuhan
Neonatus
4. Kantong Metode 1 set
Kanguru sesuai
ukuran
neonatus
5. Kasur 1 buah

-20-
6. Kotak Penyimpan 1 buah
Jarum Bekas
7. Lemari Obat 1 buah

-21-
8. Lemari Alat 1 buah
9. Lemari Kecil Pasien 1 buah
10. Perlak 2 buah
11. Pispot 1 buah
12. Pompa Payudara 1 buah
untuk
ASI
13. Sarung Bantal 2 buah
14. Selimut Bayi 2 buah
15. Selimut Dewasa 2 buah
16. Seprei 2 buah
17. Set Tumbuh 1 buah
Kembang
Anak
18. Sikat untuk 1 buah
Membersihk
an
Peralatan
19. Tempat 2 buah
Sampah
Tertutup yang
dilengkapi
dengan
injakan
pembuka
penutup
20. Toples Kapas / Kasa 2 buah
Steril
21. Tromol Kasa / Kain 2 buah
Steril
22. Waskom Bengkok 2 buah
Kecil
IV.Meubelair
1. Kursi Kerja 3 buah
2. Lemari Arsip 1 buah
3. Meja Tulis ½ biro 1 buah
V. Pencatatan & Pelaporan
1. Buku Register 1 buah
Pelayanan
2. Formulir lain sesuai Sesuai
kebutuhan kebutuhan
pelayanan
3. Rekam Medik Pasien Sesuai
kebutuhan
-22-
V. Perlengkapan

1. Lemari Alat 1 buah


2. Lemari Obat 1 buah
3. Mangkok Iodin 1 buah

-23-
4. Pengukur panjang 1 buah
bayi

5. Pengukur Tinggi 1 buah


Badan (microtoise)
6. Pisau Pencukur 1 buah
7. Timbangan bayi 1 buah
8. Timbangan Dewasa 1 buah
9. Tromol Kasa 1 buah
10. Waskom Bengkok 1 buah
Ukuran 30 cm
11. Waskom Bengkok 1 buah
Ukuran 23 cm

VI. Meubelair

1. Kursi Kerja 3 buah


2. Lemari Arsip 1 buah
3. Meja Tulis ½ biro 1 buah

-1-
BAB IV
TATA LAKSANA PELAYANAN

A. LINGKUP KEGIATAN
Ruang kamar bersalin puskesmas Kendalsari menerima persalinan ibu
hamil didalam dan diluar wilayah kerja puskesmas Kendalsari

B. METODE
Petugas kamar bersalin menggunakan metode Asuhan Persalinan Normal

C. LANGKAH KEGIATAN
1. Petugas melaksanakan pelayanan dengan optimal, sesuai dengan
kondisi pasien dengan menggunakan fasilitas yang tersedia.
2. Petugas melaksanakan kegiatan pelayanan kebidanan secara
profesional dan berdasarkan prosedur dan etika profesi.
3. Petugas melaksanakan KIE.
4. Petugas melaksanakan fungsi sebagai penanggungjawab persalinan
sesuai dengan peraturan yang berlaku.
5. Petugas melakukan analisa, telaah dan evaluasi kegiatan demi
meningkatkan mutu pelayanan

-2-
BAB V
LOGISTIK KAMAR BERSALIN

Setiap pemakaian obat dan BHP dicatat dalam komputer UGD LPLPO Ruang
Bersalin. Obat dan BHP di lakukan inventaris setiap bulan sekali. Obat yang
habis stoknya dimintakan kembali kepada petugas farmasi /apotik dengan
menggunakan buku Bon Obat. Setiap kebutuhan barang perlengkapan /
meubelair ruang bersalin dimintakan kepada Koordinator UKP untuk
selanjutnya dimintakan kepada bendahara barang Puskesmas

-3-
BAB VI
KESELAMATAN SASARAN

Keselamatan pasien selalu diutamakan dengan melaporkan setiap


Kejadian Tidak Diinginkan, Kejadian Nyaris Celaka, dan kejadian potensial
cedera yang ditemukan oleh petugas. KTD, KNC, KPC, segera dilaporkan
kepada Tim Keselamatan Pasien Puskesmas untuk mendapatkan tindak
lanjut. Setiap pelayanan yang dilaksanakan mengacu pada prosedur yang
berlaku.

-4-
BAB VII
KESELAMATAN KERJA

Pertolongan persalinan beresiko terjadinya penularan penyakit dari


pasien kepada petugas kesehatan. Hal tersebut terjadi melalui cairan tubuh
seperti darah,air ketuban, dan ASI. Untuk menghindari kecelakaan kerja,
setiap pelayanan yang dilaksanakan mengacu pada prosedur yang berlaku.
Setiap petugas wajib melaksanakan prosedur pencegahan infeksi dan
memakai APD sesuai standar yang berlaku.

-5-
BAB VIII
PENGENDALIAN MUTU

Pelayanan kebidanan di Ruang Bersalin sesuai SOP yang berlaku


dalam rangka meningkatkan mutu playanan sehingga tercapai kepuasan
pelanggan. Pengendalian mutu dilaksanakan dengan memberikan kuesioner
kepada pasien yang dilayani di ruang bersalin. Kuesioner di rekap dan
dicatat dalam buku, dan dibahas dalam pertemuan petugas ruang bersalin
untuk dilaporkan,dan ditindak lanjuti. Pencatatan indikator mutu
dilaksanakan dalam format yang berlaku dan dilaporkan kepada
Koordinator UKP Puskesmas

-6-
BAB IX
PENUTUP

Pelayanan kebidanan di Ruang Bersalin merupakan salah satu jenis


pelayanan yang dilaksanakan di Puskesmas Kendalsari. Untuk menjaga
pelayanan di Ruang Bersalin berjalan dengan baik, diperlukan pedoman
sebagai acuan pelaksanaan kegiatan , sampai evaluasi yang terenncana dan
terprogram dengan baik sesuai dengan Pedoman Pelayanan di Ruang
Bersalin yang telah dibuat

-7-
DAFTAR PUSTAKA

-8-

Anda mungkin juga menyukai