Anda di halaman 1dari 18

PEDOMAN PELAYANAN RUANG BERSALIN

UPTD PUSKESMAS PULOKULON II

DINAS KESEHATAN

PEMERINTAH KABUPATEN GROBOGAN

TAHUN 2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas rahmat dan hidayah-
Nya, yang diberikan kita selama ini , dan atas tersusunnya pedoman pelayanan ruang bersalin
di UPTD Puskesmas Pulokulon II yang dapat menjadi panduan dalam pelaksanaan Pelayanan
Kebidanan agar dapat memberikan pelayanan yang optimal kepada pasien yang datang di
ruang bersalin UPTD Puskesmas Pulokulon II.

Pedoman ini disusun dengan mengacu pada standart ruang bersalin Puskesmas yang
dikelurkan oleh kementrian Republik indonesia yang disesuaikan dengan standart akreditasi
Nasional yang terbaru.

Pedoman ini di evaluasi kembali dan akan dilakukan perbaikan apabila ditemukan hal-
hal yang tidak sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan tehnologi kebidanan
khususnya pelayanan di ruang bersalin. Kami mengharapkan pihak-pihak terkait dapat
memberikan masukan untuk evaluasi dan pedoman ini.

Pada kesempatan ini perkenankan saya untuk menyampaikan ucapan terima kasih
dan apresiasi kepada semua karyawan yang telah terlibat dalam proses penyusunan
Pedoman Pendidikan Kesehatan kepada pasien di UPTD Puskesmas Pulokulon II.

Semoga dengan digunakannya Pedoman Ini dapat mempermudah Petugas dalam


melmberikan pelayanan kebidanan kepada pasien di UPTD Puskesmas Pulokulon II.

Sembungharjo, November 2022

Puji Mulyani ,S.Kep.Ns.MM


DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL............................................................................................... i
KATA PENGANTAR ............................................................................................ ii
DAFTAR ISI ......................................................................................................... iii
Bab I. Pendahuluan ............................................................................................. 1
A. Latar Belakang ..................................................................................... 1
B. Tujuan Pedoman ............................................................................. 2
C. Ruang Lingkup Pelayanan............................................................... 3
D.Batasan Operasional........................................................................ 3
E.Landasan Hukum.............................................................................. 3
Bab II. STANDART KETENAGAAN................................................................ 4
A. Kualifikasi Sumber daya manusia dan pelayanan Klinis.................. 4
B. Ketenagaan dan Pengaturan Jadwal............................................... 4
Bab III. STANDART FASILITAS....................................................…………… 5
A. Denah Ruang UGD........................................................................... 5
B.Standart Fasilitas................................................................................ 6
Bab.IV.TATA LAKSANA PELAYANAN............................................................ 7
BP.Umum........................................................................................... 7
Bab.V.LOGISTIK............................................................................................. 9
Bab.VI.KESELAMATAN PASIEN...................................................................... 10
Bab.VII.KESELAMATAN KERJA....................................................................... 16
Bab.VIII.PENGENDALIAN MUTU...................................................................... 19
Bab.IX.PENUTUP............................................................................................... 20
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Menurut WHO(2019) Angka kematian ibu merupakan jumlah kematian ibu akibat
dari proses kehamilan, persalinan, dan pasca persalinan yang dijadikan indikator
derajat kesehatan perempuan. Angka kematian ibu ( AKI) merupakan salah satu
terget global Suistainable Development Goals ( SDGs) dalam menurunkan angka
kematian ibu ( AKI ) menjadi 70 per 100.000 kelahiran hidup pada tahun 2030.

Menurut WHO ( 2019 ) Angka Kematian ibu ( AKI ) di ASEAN yaitu sebesar 235
per 100.000 kelahiran hidup ( ASEAN Secretariat,2020). Menurut Data Survey
Demografi dan Kesehatan Indonesia ( SDKI ) Angka kematian ibu (AKI) meningkat
dari 228 per 100.000 kelahiran hidup pada tahun 2007-2007 menjadi 359 per
100.000 kelahiran hidup pada tahun 2007-2012. Angka kematian ibu (AKI)
mengalami penurunan pada tahun 2012-2015 menjadi 305 per 100.000 kelahiran
hidup dan jumlah kematian ibu di indonesia pada tahun 2019 yaitu sebanyak
4.221 kasus (Kemenkes RI,2019)

Penyebab terbanyak kematian ibu di indonesia pada tahun 2019 adalah


perdarahan, hipertensi dalam kehamilan, infeksi dan gangguan metabolik,

( Kemenkes RI, 2019). Masa persalinan merupakan salah satu periode yang
mengandung resiko bagi ibu hamil. Kematian ibu, bayi dan komplikasi lainnya
umumnya terjadi pada masa persalinan , setelah melahirkan dan 1 minggu setelah
melahirkan. Salah satu faktor penting dalam upaya menurunkan angka kematian
yaitu tersedianya pelayanan kesehatan maternal dan neonatal yang berkualitas.
Pelayanan kesehatan yang berkesinambungan dan paripurna berfokus pada aspek
pencegahan, promosi kesehatan.

Pelayanan kebidanan yang bermutu ditentukan oleh faktor tenaga yang melayani,
sarana dan prasarana dan standart pelayanan kebidanan. Untuk mendapatkan
pelayanan kebidanan yang bermutu, maka disusunlah pedoman pelayanan
kebidanan khususnya di ruang bersalin dengan harapan dapat menjadi acuan
dalam melaksanakan Pelayanan Kebidanan.
B. Tujuan Pedoman
1. Tujuan Umum
Sebagai dasar pelaksanaan Pelayanan kebidanan di Ruang bersalin UPTD
Puskesmas Pulokulon II
2. Tujuan khusus
Sebagai pedoman bidan dalam memberikan pelayanan kebidanan diruang
bersalin dalam rangka meningkatkan Mutu pelayanan Kebidanan terutama dalam
memberikan pertolongan persalinan yang aman, sebagai usaha dalam
menurunkan angka kematian ibu dan bayi.

C. Ruang Lingkup Pelayanan


Ruang lingkup pelayanan pasien meliputi
1. Memanggil pasien
2. Melakukan anamnesa
3. Melakukan pemeriksaan TTV, pemeriksaan fisik dan DJJ
4. Menetapkan diagnosa
5. Melakukan informed consent saat dilakukan tindakan medis
6. Melakukan perawatan atau terapi
7. Melakukan rujukan apabila ditemukan indikasi untuk dilakukan rujukan

D. Batasan Operasional
Upaya kesehatan pelayanan persalinan di UPTD Puskesmas Pulokulon II
bertujuan untuk memantapkan dan meningkatkan jangkauan serta mutu pelayanan
kesehatan ibu dan bayi secara efektif dan efisien.Pemantapan pelayanan
Kesehatan ibu dan bayi diutamakan pada kegiatan pokok sebagai berikut:
1. Peningkatan pelayanan persalinan oleh tenaga kesehatan di fasilitas
kesehatan.
2. Peningkatan pelayanan bagi seluruh ibu nifas sesuai standart di fasilitas
kesehatan
3. Peningkatan pelayanan bagi seluruh neonatus sesuai standart di fasilitas
kesehatan
4. Peningkatan deteksi dini faktor resiko dan komplikasi kebidanan dan neonatus
oleh tenaga kesehatan
5. Peningkatan penanganan komplikasi kebidanan dan neonatus secara adekuat
dan komprehensif oleh tenaga kesehatan.
6. Peningkatan pelayanan kebidanan pada ibu bersalin normal, nifas normal dan
penanganan bayi baru lahir oleh tenaga kesehatan.
E. Landasan Hukum
1. Undang- undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang kesehatan
2. Peraturan pemerintah Nomor 32 tahun 1996 tentang Tenaga Kesehatan
3. Permenkes 938/Menkes/SK/VIII/2007 tentang standart asuhan kebidanan
4. Permenkes RI No 75 Tahun 2014 tentang Puskesmas
5. Kep.menkes nomor 369/Menkes/SK/III/2007 tentang Standart Profesi
Kebidanan
6. Surat keputusan Kepala Puskesmas Pulokulon II
BAB II
STANDAR KETENAGAAN

A. Kualifikasi Sumber Daya Manusia


Pertolongan persalinan di Puskesmas Pulokulon II dilakukan oleh bidan yang
berkompeten dan bertanggung jawab pada tugas shif jaga dengan kompetensi Asuhan
Persalinan Normal. Standart kompetensi penolong persalinan yaitu bidan dengan
kualifikasi pendidikan minimal D3.

B. Distribusi Ketenagaan
Tenaga kesehatan yang ada di ruang bersalin di puskesmas Pulokulon II
untuk melayani pasien saat ini ada 2 dokter umum sebagai penanggung jawab,
dan 15 bidan .Sift pagi terdiri dari 3 orang, sift sore 3 orang , sift malam 3 orang.

C. Jadual Kegiatan
Pelayanan persalinan di Puskesmas Pulokulon II buka selama 24 jam
per hari.Pengaturan jadwal piket pelaksana setiap bulan sekali.Jadwal dibuat oleh bidan
yang ditunjuk oleh kepala ruang dan jadwal diketahui serta disetujui oleh kepala
Puskesmas.
D. Struktur organisasi unit pelayanan Persalinan
Struktur organisasi pelayanan persalinan

Kepala Puskesmas
Kepala Puskesmas

Puji Mulyani,S.Kep.Ns.MM

Pj,UKP, Kefarmasian dan


Pj.UKM
Laboratorium

Endah Dwi A, Amd.Keb


Dr.Sari Syarifah S

Pelaksana upaya persalinan


Pj.Persalinan

Muji Dwi,S.Tr.Keb 1. Murni Astuti,Amd.Keb


2. Anna wijayanti,Amd.Keb
3. Emilida Nur fadhilah,Amd.Keb
4. Gilang permatasari,Amd.Keb
5. Mariya sanjaya,Amd.Keb
6. Lia Nining Lestari,Amd.Keb
7. Eka Nilam susiani,Amd.Keb
8. Kristanti cahyaningtyas,Amd.Keb
9. Astika Umi rahayu,Amd.Keb
10. Puji Rahayu,Amd.Keb
11. Hyang hitsanaya,Amd.Keb
12. Dyah Ayu sulistiowati,Amd.Keb
13. Sumiyati,Amd.Keb
14. Andrea Lusiani,Amd.Keb
BAB III
STANDAR FASILITAS

A. Denah Ruang

6 10

9
11

7 8

1 3 4 5

12

13 14

15 16
Keterangan:
1. Pintu masuk
2. Almari Alkes dan obat
3. Troly emergency maternal
4. Infarm warmer
5. Trory emergency neonatal
6. Tempat cuci instrument
7. Bed bersalin
8. Bed bersalin
9. Kamar mandi
10. Jendela
11. Jendela
12. Pintu masuk nifas
13. Bed nifas
14. Bed nifas
15. Bed nifas
16. Kamar mandi nifas

B. Standar Fasilitas
a) Standar fasilitas fasilitas sarana Unit Pelayanan Persalinan Terdapat
ventilasi, pencahayaan yang cukup serta pendingin ruangan dan listrik.
Di dalam ruangan terdapat fasilitas:
1. 6 Partus set
2. 4 Tromol berisi kasa steril dan dan tampon steril
3. 1 buah alat sterilisator
4. 2 buah korentang
5. 2 buah troli emergency maternal dan neonatal
6. 2 buah dopler
7. 1 set alat resusitasi bayi
8. 1 set alat resusitasi dewasa
9.1 set infus set
10. 1 set Preeklamsi
11. 1 tensimemer
12. 2 stestoskop bayi
13. 2 stetoskop dewasa
14. 3 bed tempat tidur ruang bersalin
15. 1 buah infarm warmer
b) Standar fasilitas penunjang
1. Bahan habis pakai
2. Larutan klirin dan sarung tangan,kasa
3. Tempat sampah medis dan non medis
4. Buku pencatatan dan pelaporan
5. Buku register
6. Obat-obatan
7. Apd ( gaun, celemek)
c) Standart fasilitas alat
No Nama peralatan Jumlah
alat
A. Set peralatan partus set
1. Partus set
 Klem tali pusat 14
 Gunting tali pusat 4
 Gunting Episiotomi 4
 ½ kocher 6
2. Heacting set
 Nafuder 7
3. Sterilisator 1
4. Korentang 4
5. Tensimeter 4
6. stetoskop 4
7. Dopler 2
8. Termometer 2
9. Metline 2
10. Timbangan 1
11. Balon karet 1
12. Tromol kassa 4
13. Tangga tempat partus 2
14. Tempat tidur partus 2
15. Tempat tidur nifas 3
16. Box bayi 2
B. Penunjang
1. Tempat sampah medis 2
2. Tempat sampah non medis 2
3. Jam dinding 2
4. Baskom 4
5. Ember 4
C. Media penyuluhan
1. Leafleat
2. Banner
D. Bahan habis pakai
1. APD
 Masker
 Sarung tangan
2. Tampon,kasa
3. Underpaid
4. Pampers
BAB IV
TATALAKSANA PELAYANAN

A. Lingkup kegiatan

Tatalaksana/urutan pelayanan pendidikan pasien:

a. Pelayanan Medik dasar meliputi:


a) Persalinan
b) Neonatal
c) Nifas
b. Pelayanan rujukan

B. Metode

Penyelenggaraan pelayanan Unit pelayanan persalinan dilakukan setiap


hari selama 24 jam. Petugas memeriksa pasien dan menyiapkan saran
dan saran yang dibutuhkan dan setelah pelayanan petugas melakukan
pencatatan, pencucian alat, penataan kembali ruangan.

C. Langkah kegiatan

Alur pelayanan Persalinan 24 jam

Pasien datang

Pemeriksaan pasien

persalinan Rujukan

Pemeriksaan

Dan tindakan
Perawatan Nifas Rujukan

Pasien pulang
BAB V
LOGISTIK
Setiap pemakaia obat dan bahan habis pakai diruang bersalin dilakukan
inventasi setiap bulan sekali.obat yang habis stoknya kan dimintakan kembali kepada
petugas farmasi atau apotik.
BAB VI
KESELAMATAN PASIEN

Langkah-langkah kegiatan dalam keselamatan pasien adalah sebagai


berikut:
1. Puskesmas membentuk Tim Keselamatan Pasien, dengan susunan organisasi
sebagai berikut : Ketua dokter, Anggota : dokter, dokter gigi, perawat, tenaga
kefarmasian dan tenaga kesehatan lainnya
2. Puskesmas mengembangkan sistem informasi pencatatan dan pelaporan
internal tentang insiden
3. Puskesmas melakukan pelaporan insiden ke Komite Keselamatan Pasien
dinas kesehatan kabupaten/kotasecara rahasia
4. Puskesmas memenuhi standar keselamatan pasien dan menerapkan tujuh
langkahmenuju keselamatan pasien
Tujuh langkah keselamatan pasien Puskesmas merupakan panduan yang
komprehensif untuk menuju keselamatan pasien, sehingga tujuh langkah
tersebut secara menyeluruh harus dilaksanakan oleh setiap puskesmas.
Uraian tujuh langkah menuju keselamatan pasien adalah sebagai berikut:
1. Bangun kesadaran akan nilai keselamatan pasien
2. Pimpin dan dukung staf
3. Integrasikan aktivitas
4. Kembangkan system pelaporan
5. Libatkan dan berkomunikasi dengan Pasien
6. Belajar dan berbagi pengalaman tentang keselamatan pasien
7. Cegah cedera melalui implementasi system keselamatan pasien.
Dalam pelaksanaan, tujuh langkah tersebut tidak harus berurutan dan tidak
harus serentak.Pilih langkah-langkah yang paling strategis dan paling mudah
dilaksanakan di Puskesmas. Bila langkah-langkah ini berhasil maka kembangkan
langkah-langkah yang belum dilaksanakan.Bila tujuh langkah ini telah
dilaksanakan dengan baik Puskesmas dapat menambah penggunaan metode
lainnya.
BAB VII
KESELAMATAN KERJA

Kesehatan dan keselamatan kerja (K3) adalah bidang yang terkait


dengan kesehatan, keselamatan, dan kesejahteraan manusia yang bekerja di sebuah
institusi maupun lokasi proyek.Tujuan K3 adalah untuk memelihara kesehatan dan
keselamatan lingkungan kerja.[1] K3 juga melindungi rekan kerja, keluarga pekerja,
konsumen, dan orang lain yang juga mungkin terpengaruh kondisi lingkungan kerja.

Kesehatan dan keselamatan kerja cukup penting bagi moral, legalitas, dan finansial.
Semua organisasi memiliki kewajiban untuk memastikan bahwa pekerja dan orang lain
yang terlibat tetap berada dalam kondisi aman sepanjang waktu. [2] Praktek K3
(keselamatan kesehatan kerja) meliputi pencegahan, pemberian sanksi, dan
kompensasi, juga penyembuhan luka dan perawatan untuk pekerja dan
menyediakan perawatan kesehatan dan cuti sakit.
BAB VIII
PENGENDALIAN MUTU

Untuk menjamin pengendalian mutu pendidikan pasien, maka yang harus


dilakukan adalah:
1. Setiap petugas di puskesmas membuat perencanaan kegiatan dan menyiapkan
materi yang akan diberikan dalam pendidikan pasien pada formulir yang
sudah disediakan oleh puskesmas.
2. Setiap petugas yang melakukan assessment pada pasien yang membutuhkan
pendidikan pasien sesuai dengan kondisi pasien, latar belakang budaya,
pendidikan dan kognitif pasien
3. Tim Pendidikan Pasien menganalisis hasil kegiatan pada kurun waktu tertentu.
4. Berdasarkan hasil analisis akar masalah maka Tim Pendidikan Pasien
merekomendasikan
solusi pemecahan dan mengirimkan hasil solusi pemecahan masalah kepada
Pimpinan puskesmas.
5. Pimpinan puskesmasmelakukan evaluasi dan monitoring atas pelaksanaan
kegiatan pendidikan pasien.
BAB IX
PENUTUP

Pelayanan kebidanan diruang bersalin merupakan salah satu jenis pelayanan


yang dilaksanakan di Puskesmas Pulokulon II . Utuk menjaga pelayanan diruang
bersalin berjalan dengan baik, maka diperlukan pedoman sebagai acuan dalam
pelaksanaan kegiatan sampai evaluasi sesuai dengan Pedoman Pelayanan di Ruang
bersalin UPTD Puskesmas Pulokulon II.

Anda mungkin juga menyukai