Anda di halaman 1dari 141

LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN (PKL)

SEMESTER V

Akademi Kebidanan Mulia Madani

Yogyakarta

Laporan Ini Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat untuk Menyelesaikan


Tugas Praktik Kebidanan Komunitas Tahun 2020/2021

Disusun Oleh :

Mahasiswi Semester V

AKADEMI KEBIDANAN MULIA MADANI

Jl. Wates Km.9,5 Plawonan Argomulyo Sedayu Bantul Yogyakarta

2021

LEMBAR PENGESAHAN
LAPORAN KELOMPOK PRAKTEK KERJA LAPANGAN (PKL)

i
SEMESTER V

Akademi Kebidanan Mulia Madani

Yogyakarta

Laporan Ini Telah Mememenuhi Persyaratan dan Disetujui

Tanggal………………………………………………

Menyetujui dan Mengesahkan

Koordinator

Riadinata S.P., S.ST, M.Kes

Mengetahui,

Direktur AKBID Mulia Madani Ketua PKL

Nurul Ariningtyas, S.ST, M.PH Yulia Adhisty, S.ST, M.Kes

ii
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan
rahmat dan karunia-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan Praktek Kerja
Lapangan (PKL) Komunitas pada tanggal 24 Februari sampai dengan 19 Maret
2021.

Laporan ini disusun dalam rangka memenuhi tugas Kebidanan Komunitas


sebagai bentuk pertanggungjawaban kegiatan PKL yang telah dilaksanakan dan
sebagai bekal nantinya saat terjun di masyarakat. Pada kesempatan ini kami
mengucapkan terima kasih kepada :

1. Ibu Nurul Ariningtyas, S.ST., M.PH., selaku Direktur AKBID Mulia


Madani Yogyakarta.
2. Ibu Yulia Adhisty, S.ST., M.Kes., selaku Ketua PKL Kebidanan
Komunitas.
3. Ibu Riadinata S.P., S.ST., M.Kes., selaku Koordinator Kebidanan
Komunitas.
4. Dosen dan karyawan AKBID Mulia Madani Yogyakarta.
5. Responden yang telah membantu dalam pelaksanaan PKL Komunitas ini.
6. Orang tua, kakak, dan saudara yang selalu memberikan doa serta
dukungan.
7. Semua pihak yang telah membantu dan memberikan dukungan dalam
melaksanakan PKL Kebidanan Komunitas.

Kami menyadari dalam penyusunan laporan ini masih banyak kekurangan


baik dari segi teknis maupun dari segi penyajian dan bahasanya. Oleh karena itu,
kami mengharap kritik dan saran yang membangun demi kesempurnaan laporan
ini di masa yang akan datang. Semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi pembaca
umum dan mahasiswi Program Studi Kebidanan khususnya.

Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

iii
Yogyakarta, 12 Maret 2021

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN....................................................................................................2

KATA PENGANTAR............................................................................................................3

DAFTAR ISI..........................................................................................................................4

BAB I......................................................................................................................................5

PENDAHULUAN..................................................................................................................5

A. Latar Belakang...........................................................................................................5

B. Tujuan.........................................................................................................................6

C. Manfaat.......................................................................................................................6

BAB II.....................................................................................................................................8

TINJAUAN TEORI...............................................................................................................8

A. Batasan Komunitas Masyarakat...............................................................................8

B. Tipe-tipe Komunitas/Masyarakat.............................................................................9

C. Ciri-ciri Masyarakat Sehat......................................................................................10

D. Manajemen Asuhan Kebidanan Komunitas..........................................................11

BAB III.................................................................................................................................13

TINJAUAN KASUS.............................................................................................................13

A. Data Umum...............................................................................................................13

B. Analisa data..............................................................................................................20

C. Perumusan masalah.................................................................................................22

D. Prioritas masalah.....................................................................................................22

E. Rencana tindakan.....................................................................................................22

iv
F. Pelaksanaan..............................................................................................................24

G. Evaluasi.................................................................................................................25

BAB IV..................................................................................................................................27

PEMBAHASAN...................................................................................................................27

A. Pengkajian data wilayah..........................................................................................27

BAB V...................................................................................................................................48

PENUTUP............................................................................................................................48

A. Kesimpulan...............................................................................................................48

B. Saran.........................................................................................................................48

DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................................49

v
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Peran tenaga kesehatan khususnya tenaga bidan dituntut untuk
dapat memberi pelayanan KIA/KB dan kesehatan wanita sepanjang siklus
kehidupannya baik di institusi rumah sakit, klinik, maupun bidan praktek
swasta yang bersifat kuratif atau klinis maupun juga dalam upaya-upaya
pelayanan KIA/KB yang bersifat promotif, preventif, dan mampu
menggerakkan peran serta masyarakat dalam upaya kesehatan ibu dan
anak, serta KB sesuai dengan prinsip Primary Health Care (PHC).
Dalam rangka mempersiapkan tenaga bidan yang terampil dan
bermutu dalam melaksanakan tugas seperti yang diharapkan diatas maka
perlu kiranya memberikan kesempatan serta pengalaman belajar yang
terarah dan terpadu kepada mahasiswa kebidanan tidak hanya dirumah
sakit tetapi juga di puskesmas maupun di masyarakat
Sehubungan dengan hal itu, salah satu pengalaman belajar yang
perlu di sediakan bagi mahasiswa adalah praktek asuhan kebidanan
komunitas di pedesaan dengan menggunakan pendekatan PKMD
(Pembangunan Kesehatan Masyarakat Desa) dengan tujuan dapat
meningkatkan program KB, KIA serta kesehatan wanita sepanjang siklus
kehidupanya sehingga mampu mengerakkan peran serta masyarakat dalam
upaya pelayanan kesehatan tersebut disuatu wilayah kerja.
Untuk itu, mahasiswi Akademi Kebidanan Mulia Madani
Yogyakarta melakukan survei baik secara langsung maupun secara online
di masyarakat dengan menggunakan asuhan kebidanan komunitas serta
melakukan pendataan secara langsung untuk mengetahui status kesehatan
masyarakat, yang dilakukan di wilayah masing-masing mahasiswa mulai
tanggal 26 Februari sampai 2 Maret 2021.

1
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Setelah melaksanakan praktek asuhan kebidanan komunitas
diharapkan mahasiswi mampu memandirikan masyarakat dalam
mengatasi masalah kesehatan dengan menggunakan pendekatan
asuhan kebidanan.
2. Tujuan Khusus
Dalam melaksanakan kegiatan praktek asuhan kebidanan
komunitas, diharapkan mahasiswi bersama masyarakat mampu :
a. Melaksanakan pengkajian atau pengumpulan data asuhan
kebidanan komunitas pada tingkat keluarga, kelompok dan
masyarakat.
b. Merumuskan masalah atau kebutuhan yang berhubungan dengan
KIA/KB, kesehatan wanita sepanjang siklus kehidupannya
bersama dengan masyarakat melalui Musyawarah Mufakat Desa
(MMD).
c. Membuat rencana asuhan kebidanan komunitas.
d. Melaksanakan tindakan asuhan kebidanan komunitas

C. Manfaat
1. Bagi Pendidikan
a. Untuk menambah pengetahuan dan pengalaman institusi dalam
melaksanakan kegiatan asuhan kebidanan komunitas.
b. Mengetahui kemampuan mahasiswa dalam menerapkan ilmu
pendidikan yang di peroleh mahasiswa di bangku kuliah.
c. Mengetahui adanya kesenjangan masalah yang terjadi antara teori
dengan praktek sebagai asuhan analisa dalam asuhan kebidanan
komunitas.

2
2. Bagi Mahasiswa
Untuk lebih memahami dalam mengembangkan bidang ilmu
pengetahuan asuhan kebidanan komunitas dalam konteks kesehatan
ibu dan anak.
3. Bagi Masyarakat
Untuk masyarakat wilayah masing-masing mahasiswa dapat
mengetahui dan memahami program yang diberikan dan dapat
melaksanakan program yang telah diberikan yang bertujuan untuk
membentuk dan mewujudkan masyarakat yang sehat terutama untuk
ibu dan anak.

3
BAB II

TINJAUAN TEORI
A. Batasan Komunitas Masyarakat
Komunitas adalah sebuah kelompok sosial  dari beberapa 
organisme  yang berbagi lingkungan, umumnya memiliki ketertarikan dan
habitat yang sama. Dalam komunitas  manusia, individu-individu di
dalamnya dapat memiliki maksud, kepercayaan, sumber daya, preferensi,
kebutuhan, risiko, kegemaran dan sejumlah kondisi lain yang serupa.
Komunitas berasal dari bahasa Latin communitas yang berarti "kesamaan",
kemudian dapat diturunkan dari communis yang berarti "sama, publik,
dibagi oleh semua atau banyak. (Wikipedia,2021)
Komunitas digambarkan sebagai tempat kumpul orang dan system
sosial. Tempat terdiri dari lingkungan fisik dan sosial, sedangkan
kumpulan orang terdiri dari gambaran populasi termasuk jumlah,
komposisi tingkat pendidikan, dan lain-lain. Dan sistem sosial terdiri dari
intraksi individu, kelompok, keluarga dan masyarakat. (Saunders, 1982).

Masyarakat adalah sekumpulan manusia yang saling bergaul,


dalam istilah ilmiah adalah saling berinteraksi. Suatu kesatuan manusia
dapat mempunyai prasarana melalui warga-warganya dapat saling
berinteraksi. Definisi lain, masyarakat adalah kesatuan hidup manusia
yang berinteraksi menurut suatu sistem adat istiadat tertentu yang bersifat
kontinyu, dan yang terikat oleh suatu rasa identitas bersama
(Koentjaraningrat, 2009: 115-118)

Masyarakat atau komunitas adalah menunjuk pada bagian


masyarakat yang bertempat tinggal di suatu wilayah dengan batas–batas
tertentu, dimana yang menjadi dasarnya adalah interkasi yang lebih besar
dari anggota–anggotanya, dibandingkan dengan penduduk diluar batas
wilayah (Soedjono, Soekanto, 1992).

4
Ciri–ciri masyarakat secara umum dari berbagai pengertian diatas
maka dapat disimpulkan bahwa masyarakat itu memiliki ciri–ciri sebagai
berikut :
1. Interaksi diantara sesama anggota masyarakat.
2. Menempati wilayah dengan batas–batas tertentu.
3. Saling tergantung satu dengan yang lainnya.
4. Memiliki identitas bersama.

B. Tipe-tipe Komunitas/Masyarakat
Menurut Gilin N. Gilin lembaga masyarakat dapat diklasifikasikan
sebagai berikut :
1. Dilihat dari sudut perkembangannya
a. Cresif Institution
Lembaga masyarakat yang paling primer merupakan
lembaga–lembaga yang tidak tumbuh dari adat istiadat masyarakat,
misalnya yang menyangkut hak milik, perkawinan, agama dan
sebagainya.
b. Eaneted Institution
Lembaga kemasyarakatan yang sengaja dibentuk untuk
memenuhi tujuan misalnya lembaga perdagangan pertanian.
2. Dari sudut sistem nilai yang diterima oleh masyarakat
a. Basic Institution
Lembaga masyarakat yang sangat untuk memelihara dan
mempertahankan tata tertib dalam masyarakat diantaranya
keluarga, sekolah–sekolah yang dianggap sebagai institusi dasar
pokok.
b. Subsidiary Institution
Lembaga–lembaga kemasyarakatan yang muncul tetap
dianggap kurang penting, karena untuk memenuhi kegiatan-
kegiatan tertentu saja.
3. Dari sudut penerimaan masyarakat
a. Aproved/social sunctioned Institution

5
Adalah lembaga yang diterima oleh masyarakat seperti
sekolah, perusahaan, koperasi, dan sebagainya.
b. Unsanctioned institution
Adalah lembaga–lembaga masyarakat yang ditolak untuk
masyarakat walaupun kadang–kadang masyarakat tidak dapat
memberantasnya. Misalnya kelompok penjahat, pelacur,
gelandangan, pengemis dan lain-lain.

4. Penyebarannya
a. General Institution
Adalah lembaga masyarakat yang didasarkan atas factor
penyebarannya. Misalnya agama.
b. Restric Institution
Adalah lembaga-lembaga yang dianut oleh Vietnam, Islam
oleh masyarakat arab dan sebagainya.
5. Dari sudut fungsi
a. Aperitif Institution
Adalah lembaga yang bertujuan untuk mengawasi adat
istiadat/tata kelakuan yang tidak menjadi bagian mutlak daripada
lembaga itu sendiri, misalnya lembaga hukum.

C. Ciri-ciri Masyarakat Sehat

Menurut WHO beberapa indikator dari masyarakat sehat adalah :


1. Peningkatan kemampuan masyarakat untuk hidup sehat.
2. Mengatasi masalah kesehatan sederhana melalui upaya peningkatan,
pencegahan, penyembuhan, penyakit, dan pemulihan kesehatan
terutama untuk ibu dan anak.
3. Peningkatan upaya kesehatan lingkungan terutama penyediaan sanitasi
dasar yang dikembangkan dan dimanfaatkan oleh masyarakat untuk
meningkatan mutu lingkungan hidup.

6
4. Peningkatan suatu gizi masyarakat yang berkaitan dengan peningkatan
status sosial ekonomi masyarakat.
5. Penurunan angka kesakitan dan kematian dari berbagai sebab dan
penyakit.

D. Manajemen Asuhan Kebidanan Komunitas

Manajemen kesehatan adalah suatu kegiatan/suatu seni untuk


mengatur para petugas kesehatan dan non petugas kesehatan guna
meningkatkan kesehatan melalui program kesehatan. Dari berbagai
pendapat para ahli dapat ditarik suatu kesimpulan bahwa fungsi–fungsi
manajemen itu pada garisnya terdiri dari :
1. Perencanaan
2. Pengorganisaian
3. Penyusunan personalita
4. Pengkoordinasian
5. Penyusunan anggaran

Keterangan :

Langkah-langkah perencanaan :

1. Proses Perencanaan
a. Identifikasi masalah
b. Menetapkan masalah
Pemilihan perioritas dapat dilakukan dengan 2 cara, antara lain :
1) Melalui teknik scoring, yakni memberikan nilai terhadap
masalah tersebut dengan menggunakan ukuran–ukuran antara
lain :
a) Prevalensi penyakit/besarnya masalah
b) Berat ringannya akibat yang akan ditimbulkan oleh
masyarakat tersebut
c) Kenaikan/meningkatnya prevalensi

7
d) Keinginan masyarakat untuk menyelesaikan masalah
tersebut
e) Keuntungan sosial yang diperoleh bila masalah tersebut
teratasi
f) Tergolong yang tersedia dalam mengatasi masalah
g) Sumber daya yang tersedia yang dapat dipergunakan
untuk mengatasi masalah
2) Melalui teknik non scoring
Dengan menggunakan teknik ini masalah dinilai
didiskusikan kelompok, dengan :
a) Menetapkan tujuan

Pada umumnya di bagi menjadi 2 yaitu tujuan


umum dan tujuan khusus.

b) Menetapkan rencana kegiatan


Adalah uraian tentang kegiatan–kegiatan yang akan
dilakukan untuk mencapai tujuan–tujuan yang telah
detetapkan.
c) Menetapkan sasaran
Sasaran dibagi 2 :
(1) Sasaran langsung
Yaitu kelompok yang langsung dikenal oleh program
tersebut.
(2) Sasaran tidak langsung
Yaitu kelompok yang jadi sasaran antara program
tersebut namun berpengaruh sekali secara langsung
d) Menetapkan waktu
2. Pengorganisaian

8
Yaitu langkah–langkah yang harus dilakukan sedemikian rupa
sehingga semua kegiatan dan tenaga kesehatan dapat berjalan sebaik–
baiknya.

3. Penyusunan personalita

Merupakan gabungan kedua jenis organisasi terdahulu.

4. Pengkoordinasian
Ketua : Melani Windi Astuti

Sekretaris : 1. Endang Widiastuti

2. Agustina Rahayu

Bendahara : Dita Nurul Ummah

Seksi Acara : 1. Nglenggani Khodariningsih

2. Khusnul Khotimah Tsani

3. Aisyah Nur Isnaeni

Humas : 1. Sri Surarti

2. Rahma Susialawati

9
Perlengkapan : 1. Sutikah

2. Elmawidiawati

3. Agnes Widya Ningrum

Dokumentasi : 1. Rizka Adenantera P.S

2. Ari Tri Nurkhasanah

5. Penyusunan anggaran
Rp.50.000 x 41 Mahasiswa = Rp.2.050.000

BAB III

TINJAUAN KASUS

A. Data Umum

1. Identitas warga AKBID Mulia madani Yogyakarta

a. Tipe keluarga
Dari hasil data yang sudah kami kaji sebagian besar merupakan
Nuclear Family yang terdiri dari Bapak, Ibu, dan Anak.

b. Hubungan antar keluarga


Hubungan antar keluarga penduduk dusun yang kami kaji cukup
harmonis terbukti mereka dekat dan akrab, hubungan antar keluarga

10
dengan masyarakat juga terlihat harmonis terbukti aktif dalam arisan
RT, Posyandu, dan Pengajian.

2. Sifat keluarga

a. Dari hasil pendataan dan berdasarkan pengakuan seluruh responden


PKL Komunitas Tahun 2020/2021 yang berpengaruh dalam
pengambilan keputusan adalah kepala keluarga yaitu bapak tanpa
mengesampingkan pendapat orang lain.

b. Kebiasaan hidup sehari-hari :

1) Nutrisi
Seluruh responden PKL Komunitas Tahun 2020/2021
mengatakan makan sehari 3x secara teratur dengan porsi
sedang, menu nasi, sayur, lauk-pauk (tahu, tempe, sayur, daging
ayam, ikan). Mayoritas responden PKL Komunitas TA
2020/2021 mengatakan jarang mengkonsumsi buah.

Cara pengolahan makanan diawali dengan mencuci terlebih


dahulu sayuran yang akan dimasak. Menu bervariasi dengan
menggunakan garam beryodium. Tempat makan sudah
disediakan masing-masing dengan suasana tenang, dan santai
menggunakan alat makan lengkap, makan disimpan dalam
keadaan tertutup sajian di meja makan.

2) Kebiasaan istirahat dan tidur keluarga


Dari hasil pengakuan responden PKL Komunitas Tahun
2020/2021 memiliki kebiasaan jarang tidur siang karena sibuk
bekerja dan tidur malam ± 6-7 jam.

3) Aktivitas

11
Sebagian besar responden PKL Komunitas Tahun 2020/2021
sebagai petani, buruh, tani, buruh bangunan, pedagang, guru,
dan membuka usaha sendiri seperti membuat souvenir dompet.

4) Sarana hiburan keluarga


Sarana hiburan keluarga responden PKL Komunitas Tahun
2020/ 2021 adalah televisi, radio dan lain-lain.

5) Pemanfaatan waktu senggang


Seluruh responden PKL Komunitas Tahun 2020/2021
menyempatkan waktu senggang untuk duduk santai
bercengkerama dengan anggota keluarga dan tetangga.

6) Eliminasi
Dari hasil pengakuan responden PKL Komunitas Tahun
2020/2021 sebagian besar mempunyai kebiasaan BAB 1x
sehari dijamban sendiri, BAK 3-4x sehari tanpa ada keluhan.

7) Hygiene perorangan dan keluarga


Sebagian besar responden PKL Komunitas Tahun 2020/2021
mempunyai kebiasaan mandi 2x sehari dengan menggunakan
sabun mandi, menggosok gigi dengan pasta gigi, kebiasaan
mencuci rambut 3x seminggu dengan menggunakan shampoo
dan kebiasaan mencuci tangan dengan sabun masih kurang.

8) Kebiasaan yang merugikan kesehatan


Kebiasaan yang merugikan kesehatan di responden PKL
Komunitas Tahun 2020/2021 sebagian besar adalah merokok
dan masih ada anggota keluarga yang merokok didalam rumah.

c. Faktor ekonomi, sosial dan budaya

d. Faktor rumah dan lingkungan

12
1) Rumah
Mayoritas responden PKL Komunitas Tahun 2020/2021 tinggal
dirumah sendiri dimana dinding rumah terbuat dari bata
(permanen) dan kayu, lantai sebagian besar sudah plester,
keramik, dan bagian belakang/dapur ada yang masih tanah (tidak
di plester), sebagian rumah ada yang tidak mempunyai langit-
langit, atap rumah terbuat dari genteng. Jenis ventilasi berupa
pintu dan jendela (ada yang sering dibuka dan ada yang ditutup).
Ventilasi sebagian besar memenuhi syarat, penerangan sudah
menggunakan listrik, cahaya matahari dapat masuk ke dalam
rumah, kebersihan rumah cukup.

2) Perabot rumah tangga


Dari hasil pendataan sebagian besar menggunakan kompor dan
sebagian kecil menggunakan kayu bakar, tempat penyimpanan
perabot dapur diletakkan di rak yang digantungkan di tembok.
Ventilasi dapur cukup, kebersihan ruangan kurang karena ada
debu yang masuk.

3) Sampah
Dari hasil pendataan responden PKL Komunitas Tahun
2020/2021 membuang sampah dengan cara di bakar.

4) Sumber air
Rata-rata responden PKL Komunitas Tahun 2020/2021
menggunakan sumber mata air, pam, dan air sumur.

5) Penampungan air
Rata-rata responden PKL Komunitas Tahun 2020/2021 tiap
rumah sudah mempunyai bak untuk menampung air.

6) Jamban

13
Dari hasil pendataan sebagian besar responden PKL Komunitas
Tahun 2020/2021 sudah mempunyai jamban milik sendiri.

7) Pembuangan air limbah


Jenis pembuangan air limbah berasal dari rumah tangga, yaitu
bekas mencuci dan memasak. Sebagian besar dibuat di selokan
terbuka dan ada yang tertutup.

8) Keadaan ternak
Sebagian responden PKL Komunitas Tahun 2020/2021
memiliki kandang ternak, jenis peliharaan sapi, ayam, kambing.
Letaknya biasanya dibelakang rumah atau disamping rumah.

9) Halaman
Rata-rata responden PKL Komunitas Tahun 2020/2021 memiliki
halaman yang di manfaatkan untuk menjemur pakaian, padi,
tembakau dan ada juga yang digunakan untuk kandang ternak
dan tanaman.

10) Kamar mandi


Responden PKL Komunitas Tahun 2020/2021 sebagian besar
memiliki kamar mandi sendiri. Kamar mandi minimal
dibersihkan 1x dalam seminggu. Kebersihan cukup, sedikit
rumah didapati jentik-jentik nyamuk.

11) Fasilitas disekitar rumah


Responden PKL Komunitas Tahun 2020/2021 terletak didaerah
perbukitan, jarak antar tetangga cukup dekat dan ada juga yang
agak sulit dijangkau. Suasana tenang, lokasi jalan raya cukup
dekat. Fasilitas transportasi keluarga sebagian besar adalah
sepeda motor.

e. Riwayat kesehatan mental-psikologi dan spiritual

14
1) Memenuhi kebutuhan jiwa
Responden PKL Komunitas Tahun 2020/2021 setiap hari merasa
aman dan nyaman, tidak merasakan gangguan dan masing-
masing penduduk merasa senang.

2) Pemenuhan kebutuhan sosial


Didalam masyarakat tidak ada yang merasa benci ataupun
membenci serta tidak ada perasaan dikucilkan.

3) Riwayat kesehatan kejiwaan penduduk


Didalam responden PKL Komunitas Tahun 2020/2021 tidak ada
yang mengalami keterbelakangan mental.

4) Gangguan mental pada penduduk


Gangguan mental pada penduduk seperti merasa bersalah,
kecewa, gagal dan tertekan tidak ada.

5) Penampilan tingkah laku menonjol tidak ada

6) Riwayat spiritual responden PKL Komunitas Tahun 2020/2021


Responden PKL Komunitas Tahun 2020/2021 muslim dan semua
warga taat dalam menjalankan ibadah sesuai dengan ajaran Islam.

7) Kesadaran keluarga tentang bahaya HIV/AIDS


Responden cukup mengerti tentang HIV/AIDS tanggapan
keluarga cukup baik sebab mereka menginginkan kesehatan dan
lingkungan menjadi lebih baik.

8) Dana sehat
Responden PKL Komunitas Tahun 2020/2021 cukup mengetahui
dan mengerti tentang jaminan kesehatan, sebagian besar mereka
peserta jaminan kesehatan PBI (Penerima Bantuan Iuran) dan
sebagian kecil menjadi peserta jaminan kesehatan PBI/ BPJS.

15
9) Keadaan penduduk atau kesehatan pada saat kunjungan sebagian
besar dalam keadaan sehat.

10) Riwayat kesehatan keluarga


Responden PKL Komunitas Tahun 2020/2021 memiliki
kebiasaan memeriksakan hanya waktu sakit saja di bidan,
puskesmas dengan alasan dekat dengan rumah.

3. Kesehatan ibu dan anak responden PKL Komunitas Tahun 2020/2021

a. Ibu hamil
Responden PKL Komunitas Tahun 2020/2021 terdapat 46 ibu
hamil.

b. Ibu nifas
Responden PKL Komunitas Tahun 2020/2021 terdapat 25 ibu
nifas.

c. Ibu menyusui
Responden PKL Komunitas Tahun 2020/2021 terdapat 74 ibu
menyusui.

d. Keluarga berencana (KB)


Responden KB PKL Komunitas Tahun 2020/2021 terdapat 137
responden didapatkan data KB sebagai berikut: yang menggunakan
KB suntik : 41; KB pil : 4; KB IUD : 29; KB Implan : 19; MOW:
8; MOP : 6; Kondom: 22; dan sisanya tidak ber KB sebanyak 8
responden.

e. Pemeriksaan bayi dan balita


Responden PKL Komunitas Tahun 2020/2021 terdapat 89 balita
diperiksa sebulan sekali di posyandu dan apabila sewaktu-waktu
ada masalah langsung dibawa ke pelayanan kesehatan seperti bidan
praktek swasta dan puskesmas.

16
4. Persepsi dan tanggapan penduduk terdapat masalah

a. Persepsi penduduk terdapat masalah yang dihadapi


Responden menganggap masalah yang dihadapi harus segera ditangani.

b. Tanggapan atau mekanisme coping keluarga terhadap masalah


Apabila terdapat masalah masyarakat responden PKL Komunitas
Tahun 2020/2021 memberikan solusi untuk mengatasi masalah-
masalah, selain itu juga menggunakan coping yaitu apabila ada masalah
antar penduduk diselesaikan dengan kekeluargaan.

B. Analisa data

1. Penjajakan kesehatan tahap 1

a. Ancaman kesehatan

1) Kurangnya pengetahuan tentang kesehatan reproduksi tentang


pemeriksaan Pap Smear dan kurangnya minat untuk pemeriksaan
Pap Smear untuk deteksi dini kanker serviks/mulut rahim.

2) Kurangnya pengetahuan tentang SADARI.

3) Kurangnya pengetahuan tentang tanda bahaya nifas.

4) Kurang nya penegetahuan tentang tanda bahaya persalinan.

2. Penjajakan kesehatan tahap 2

NO DATA MASALAH
KESEHATAN
1. Kurangnya pengetahuan ibu-ibu Ketidakmampuan
responden PKL Komunitas Tahun mengambil keputusan
2020/2021 tentang pemeriksaan PAP terhadap masalah

17
SMEAR dan kurangnya minat untuk sehubungan dengan
dilakukan pemeriksaan PAP SMEAR masalah tentang
a. Ibu-ibu kurang mengetahui pentingnya
pentingnya pemeriksaan PAP pemeriksaan PAP
SMEAR SMEAR
b. Ibu-ibu kurang mengetahui
kapan dan dimana melakukan
PAP SMEAR
2. Kurangnya pengetahuan ibu-ibu Ketidakmampuan ibu-
responden PKL Komunitas Tahun ibu karena kurangnya
2020/2021 tentang SADARI pengetahuan dan
a. Ibu-ibu kurang mengetahui informasi tentang
tetang pengertian sadari pentingnya
b. Ibu-ibu kurang mengetahui pemeriksaan payudara
manfaat pemeriksaan SADARI sendiri
c. Ibu-ibu kurang mengetahui
cara melakukan pemeriksaan
SADARI
3. Kurangnya pengetahuan responden Kurangnya
PKL Komunitas Tahun 2020/2021 pengetahuan tentang
tentang tanda bahaya nifas pengetahuan tanda
bahaya nifas.
4. Kurangnya pengetahuan responden Kurangnya
PKL Komunitas Tahun 2020/2021 pengetahuan tentang
tentang tanda bahaya persalinan tanda bahaya
persalinan.

C. Perumusan masalah
Pada tahun ini penulis memberikan scoring masalah-masalah
kebidanan yang telah ditemukan dan menentukan priorotas masalah dari
masalah-masalah yang ada. Berdasarkan penghitungan penentuan masalahnya
adalah :

18
a. Kurangnya pengetahuan ibu-ibu responden PKL Komunitas Tahun
2020/2021 tentang pemeriksaan PAP SMEAR.

b. Kurangnya pengetahuan ibu-ibu responden PKL Komunitas Tahun


2020/2021 tentang SADARI.

c. Kurangnya pengetahuan ibu responden PKL Komunitas Tahun


2020/2021 tentang tanda bahaya nifas.

d. Kurangnya pengetahuan ibu responden PKL Komunitas Tahun


2020/2021 tentang tanda bahaya persalinan.

D. Prioritas masalah
Dari hasil pendataan dan mufakat dari pertemuan musyawarah mufakat desa I
yang diselenggarakan tanggal 3 Maret 2021 prioritas masalah yang
diutamakan adalah :

1. Tingkat pengetahuan tentang kesehatan reproduksi diantaranya :

a. PAP SMEAR

b. SADARI

2. Tingkat pengetahuan tentang kesehatan ibu bersalin dan menyusui

a. Tanda bahaya nifas

b. Tanda bahaya persalinan

E. Rencana tindakan
Dalam pembuatan perencanaan tindakan kebidanan pada masyarakat
telah mengikuti langkah-langkah yaitu menetapkan masalah kesehatan sesuai

19
dengan prioritas masalah yang dapat dilihat dengan skor tertinggi dan terendah
dan persepsi masyarakat terhadap masalah, selanjutnya bersama masyarakat
menetapkan rencana tujuan dan rencana tindakan kebidanan yang akan dicapai
sesuai masing-masing masalah kebidanan yang ada pada diagnosa dengan
mempertimbangkan sumber daya masyarakat, sehingga masyarakat mampu
menganalisa masalah kesehatan, mengambil keputusan, merawat dan
memelihara kondisi yang dapat membantu dan mempertahankan kesehatan
masyarakat.

Dalam membuat perencanaan tindakan penulis menemukan sedikit


permasalahan karena tidak seluruh anggota masyarakat ada dirumah dan tidak
semua masyarakat menghadiri penyuluhan.

Rencana tidakan adalah :

20
NO PRIORITAS MASALAH RENCANA TINDAKAN
1. Tingkat pengetahuan tentang Rencana tindakan penyuluhan
Kesehatan Reproduksi (KESPRO) tentang kespro dilanjutkan tindakan
diantaranya : berupa
a. PAPSMEAR a. Penyuluhan kesehatan
b. SADARI (Pemeriksaan reproduksi remaja untuk
Payudara Sendiri) muda mudi
b. Berkerjasama dengan
responden PKL Komunitas
Tahun 2020/2021 dalam
Musyawarah Mufakat Desa
1
c. Pemberian penyuluhan
terkait masalah yang ada
2. Pengetahuan tentang tanda bahaya a. Rencana tindakan dari
nifas permasalahan tanda bahaya
nifas ditindak lanjuti dengan
penyuluhan macam macam
tanda bahaya dan
pencegahannya.
b. Melakukan tanya jawab
dengan responden.
3. Kurangnya pengetahuan a. Rencana tindakan cara
responden PKL Komunitas Tahun mencegah tanda bahaya
2020/2021 tentang tanda bahaya persalinan.
persalinan b. Memberikan kesempatan
responden untuk bertanya.

F. Pelaksanaan
Pelaksanaan asuhan kebidanan dalam menindak lanjuti prioritas
masalah diatas dan kegiatan kesehatan lainnya :

21
1. Penyuluhan untuk PUS
Hari Tanggal : Kamis, 4 Maret 2021
Pukul : 10.00 WIB-selesai
Tempat : Via Zoom
Materi penyuluhan : PAP SMEAR
Audience : 53 orang

2. Penyuluhan untuk Remaja dan PUS


Hari tanggal : Jumat, 5 Maret 2021
Pukul : 10.00 WIB-selesai
Tempat : Via Zoom
Materi penyuluhan : SADARI
Audience : 56 orang

3. Penyuluhan untuk wanita Hamil dan Menyusui


Hari tanggal : Sabtu, 6 Maret 2021
Pukul : 10.00 WIB-selesai
Tempat : Via Zoom
Materi penyuluhan : Tanda Bahaya Nifas
Audience : 45 Orang

4. Penyuluhan untuk wanita hamil


Hari tanggal : Minggu, 7 Maret 2021
Pukul : 10.00 WIB-selesai
Tempat : Via Zoom
Materi penyuluhan : Tanda Bahaya Persalinan
Audience : 47 Orang

G. Evaluasi

1. Diagnosa kesehatan masyarakat I

22
Masalah kurangnya tingkat pengetahuan tentang Kesehatan Reproduksi
(KESPRO) yaitu PAP SMEAR.

Setelah dilakukan penyuluhan melalui Zoom Meeting, responden


PKL Komunitas Tahun 2020/2021 jadi mengerti dan paham kesehatan
reproduksi yaitu tentang :

a. Pengertian PAP SMEAR


b. Tujuan pemeriksaan PAP SMEAR
c. Waktu pemeriksaan PAP SMEAR
d. Syarat pemeriksaan PAP SMEAR
e. Proses pemeriksaan PAP SMEAR

2. Diagnosa penyuluhan II
Masalah kurangnya tingkat pengetahuan responden PKL Komunitas
Tahun 2020/2021 adalah SADARI (Pemeriksaan Payudara Sendiri).
Seletah dilakukan penyuluhan responden PKL Komunitas Tahun
2020/2021 dapat mengerti tentang:
a. Pengertian SADARI
b. Manfaat SADARI
c. Ketentuan SADARI
d. Langkah-langkah SADARI

3. Diagnosa penyuluhan III


Masalah tentang kurangnya tingkat pengetahuan ibu tentang tanda bahaya
nifas khususnya pada pencegahan dan penanganan segera agar tidak terjadi
komplikasi yang berkelanjutan. Setelah dilakukan penyuluhan responden
PKL Komunitas Tahun 2020/2021 dapat mengerti tentang:
a. Pengertian tanda bahaya nifas
b. Macam-macam tanda bahaya nifas
c. Cara penanganan

23
4. Diagnosa penyuluhan IV
Masalah tentang kurangnya tingkat pengetahuan ibu tentang tanda
bahaya persalinan khususnya pada pencegahan dan penanganan segera
agar tidak terjadi komplikasi yang berkelanjutan. Setelah dilakukan
penyuluhan responden PKL Komunitas Tahun 2020/2021 dapat mengerti
tentang :

a. Tanda-tanda persalinan

b. Masalah dalam persalinan

c. Tanda bahaya persalinan

d. Persiapan persalinan dan kegawatdaruratan

BAB IV

PEMBAHASAN

24
A. Pengkajian data wilayah

1. Data umum
Responden PKL Komunitas T.A 2020/2021
2. Data demografi
a. Jumlah Penduduk : 776 orang
1) Laki-laki : 378 orang
2) Perempuan : 398 orang
b. Jumlah Kepala Keluarga : 244 KK
c. Pembagian Administrasi Dusun :
1) Kelompok 1 : Linda Mustiani
2) Kelompok 2 : Agnes Widya Ningrum
3) Kelompok 3 : Erna Febriawati
4) Kelompok 4 : Ayu Nur Fahmi
5) Kelompok 5 : Sri Suratri Nurjanati
6) Kelompok 6 : Fiva Riana
3. Kegiatan Rutin Warga
a. Penyuluhan Pengetahuan tentang PAPSMEAR
b. Penyuluhan Pengetahuan tentang Sadari
c. Penyuluhan Pengetahuan tentang Tanda Bahaya Nifas
d. Penyuluhan Pengetahuan tentang Tanda Bahaya Persalinan

4. Grafik Distribusi Warga Menurut Jenis Kelamin

DISTRIBUSI WARGA MENURUT JENIS KELAMIN

25
400
1
395

390

385

380
1
375

370

365
0.8 1 1.2 1.4 1.6 1.8 2 2.2

5. Distribusi Warga Berdasarkan Golongan Umur

>50 tahun 0-2 tahun


10% 8% 2-5 tahun
6%
36-49 tahun
13%
6-18 tahun
26%

19-35 tahun
37%

Keterangan :

0-2 tahun :64 orang

26
2-5 tahun :48 orang

6-18 tahun :208 orang

19-35 tahun :296 orang

36-49 tahun :104 orang

>50 tahun :80 orang

6. Distribusi Warga Menurut Agama

7. Distribusi Warga Berdasarkan Pekerjaan

DISTRIBUSI WARGA BERDASARKAN PEKERJAAN

27
Series 1
159
160 147
140
113
120 102
100 79 80
80 67

60
40 24
20 5
0

Buruh
PNS

Balita

ABRI/Polisi
Tidak Bekerja

Petani

Pegawai Swasta

Dagang/Wiraswasta

Series 1 Pelajar

8. Distribusi Warga Berdasarkan Tingkat Pendidikan

28
DISTRIBUSI WARGA BERDASARKAN TINGKAT PENDIDIKAN

9. Pengetahuan Tentang Kesehatan Reproduksi

KU
RA
NG
BAIK

CUK
UP
Keterangan :
Baik : 65 orang

29
Cukup : 68 orang
Kurang : 26 orang
10. Pengetahuan Tentang Pap Smear

46%

54%

Tahu
Tidak Tahu
Keterangan :
Tahu : 91 orang
Tidak Tahu : 68 orang
Jumlah Responden : 159 orang (Istri)

30
11. Pelaksanaan Pap Smear

PERNAH
16%

TIDAK PERNAH
84%

Keterangan:
Pernah : 23 orang
Belum Pernah : 136 orang
Jumlah Responden : 159 orang (Istri)

31
12. Pengetahuan Tentang Sadari

PENGETAHUAN SADARI

TIDAK TAHU
45%
TAHU
55%

TAHU TIDAK TAHU

Keterangan :
Pernah : 47 orang
Belum Pernah : 129 orang
Jumlah Responden : 159 orang (Istri)

32
13. Pelaksanaan Sadari

TIDAK PERNAH
46%
PERNAH
54%

PERNAH TIDAK PERNAH

Keterangan :
Pernah : 88 orang
Belum Pernah : 71 orang
Jumlah Responden : 159 orang (Istri)

33
14. Pengetahuan Tentang Kehamilan

Baik Cukup Kurang

Keterangan :

Baik : 20 orang

Cukup : 22 orang

Kurang : 4 orang

Total : 46 orang

34
15. Pengetahuan Tentang Persalinan

Baik Cukup Kurang

Keterangan :

Baik : 16 orang

Cukup : 9 orang

Kurang : 3 orang

Total : 28 orang

35
16. Pengetahuan Tanda Bahaya Persalinan

Tahu Tidak Tahu


Keterangan :
Tahu : 24 orang
Tidak Tahu : 4 orang
Jumlah Responden : 28 orang

36
17. Pengetahuan Tanda Bahaya Nifas

Tahu Tidak Tahu

Keterangan :
Tahu : 19 orang
Tidak Tahu : 6 orang
Jumlah Responden : 25 orrang

37
18. Pengetahuan Tentang Menyusui

baik cukup Kurang

Keterangan :

Baik : 48 orang

Cukup : 18 orang

Kurang : 7 orang

Total : 73 orang

38
19. Cakupan KB

TDK KB
6%

PIL
3%
KONDOM
16%

SUN TIK PIL


30%
KONDOM
IUD
IU D
21%
IMPLAN
MOP
MOW
MOW
6% SUNTIK
MOP
4% IMPLAN
14%
TDK KB

Keterangan :

Suntik : 41 orang

Mow : 8 orang

Mop : 6 oang

Implant : 19 orang

IUD : 29 orang

Kondom : 22 orang

Pil : 4 orang

Tidak KB : 8 orang

39
20. Pengetahuan Tentang Remaja

Baik
100%

Baik

NO MASALAH PRESENATASE

1 Pengetahuan Tentang Pap Smear 54%

2 Pengetahuan tentang SADARI 55%

3 Pengetahuan Tentang Tanda Bahaya 61%


Nifas

4 Pengetahuan Tentang Tanda 62%


Bahaya persalinan

40
BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan
Setelah dilakukan Asuhan Kebidanan Komunitas, dapat disimpulkan :

1. Dari hasil kajian yang kami lakukan didapatkan sikap masyarakat


sangat kooperatif dalam wawancara yang telah dilakukan begitu juga
dengan lingkungan serta tingkat pengetahuan masyarakat yang kurang
mengenai PHBS, kesehatan reproduksi
2. Dari hasil obsevasi yang telah mahasiswa lakukan, terdapat masalah
yang berhubungan dengan kesehaan wania sepanjang siklus
kehidupannya yang bersama dengan masyarakat melalui musyawarah
masyarakat desa
3. Mahasiswa Akademi Kebidanan Mulia Madani Yogyakarta telah
memberikan penyuluhan berdasarkan masalah kesehatan yang ada.

B. Saran

Masyarakat agar ikut berpatisipasi dalam mengembangkan


kesehatan lingkungannya dan lebih meningkatkan kesadaran masyarakat
mengenai pentingnya kesehatan.

41
DAFTAR PUSTAKA

Program Nasional Gerakan Pencegahan dan Deteksi Dini Kanker Leher Rahim
dan Kanker Payudara [Internet]. 2015 [cited 3 September 2017]. Available from:
http://www.pptm.depkes.go.id/cms/frontend/ebook/Buku_Panduan_Pelaksanaan_
IVA-SADANIS_2015.pdf di unduh tanggal 12 Maret 2021

Bidansehat.2019.pemeriksaan payudara sendiri: surabya


https://hellosehat.com. Langkah Mudah Melakukan Pemeriksaan Payudara
Sendiri. Di unduh tanggal 12 Maret 2021

42
LAMPIRAN
SATUAN ACARA PENYULUHAN

TopikBahasan : Pap Smear

Sasaran : Pasangan Usia Subur

Tanggal : 04 Maret 2021

Waktu : 10.00 WIB - selesai

Tempat : Aula Akbid Mulia Madani Yogyakarta

Penyuluhan : Pentingnya Pap smear pada wanita usia reproduksi

Oleh : Nur’aini Sarah

A. Analisa Situasi
Papsmear merupakan salah satu prosedur pemeriksaan pada leher rahim
yang dilakukan pada wanita, berdasarkan hasil survei cakupan
pengetahuan tentang pap smear dari 159 responden di dapatkan hasil
presentase 46% atau 68 responden tidak mengetahui mengenai pap smear.
Oleh karena itu kami mengambil tema pentingnya pap smear pada wanita
usia reproduksi untuk meningkatkan pengetahuan mengenai pentingnya
pemeriksaan pap smear.

B. Diagnosa Kebidanan
Kurangnya edukasi mengenai pap smear sehingga tingkat pengetahuan
masyarakat masih rendah.

C. Tujuan
a. Tujuan Umum
Setelah diberikan penyuluhan peserta diharapkan mengetahui tentang
pemeriksaan Pap Smear.

b. Tujuan Khusus
1. Peserta mengetahui tentang pengertian Pap Smear.
2. Peserta mengetahui tentang fungsi Pap Smear.
3. Peserta mengetahui tentang cara pemeriksaan Pap Smear.

D. Metode
Metode yang digunakan dalam penyuluhan ini adalah metode ceramah,
tanya jawab dan diskusi. Metode ceramah dipadukan dengan metode
diskusi dan tanya jawab yang dimaksudkan untuk memotivasi minat dan
keterlibatan peserta penyuluhan.

E. Media
Power Point

F. Rincian Kegiatan

No Waktu Kegiatan Penyuluh Sasaran


penyuluhan
1. 5 menit Pembukaan :
a. Salam a. Memberi salam a. Menjawab
b. Perkenalan b. Memperkenalkan diri salam
c. Menjelaskan tujuan b. Mendenga
c. Tujuan penyuluhan rkan
c. Memperh
atikan

2. 10 Inti
menit Menjelaskan Menjelaskan materi Menyimak
materi dengan menampilkan dan
secara power point mendengar
sistematis a. menjelaskan kan
pengertian pap
smear
b. menjelaskan
manfaat pap smear
c. sasaran
pemeriksaan pap
smear
d. prosedur tindakan
pemeriksaan pap
smear

3 5 menit Evaluasi:
a. Memberikan a. Membe
Tanya jawab
kesempatan kepada rikan
responden untuk pertany
bertanya aan

b. Memberikan b. Menya
kesempatan pada mpaika
responden untuk n
menyampaikan kesimp
kesimpulan materi ulan
yang telah hasil
disampaikan penyul
uhan

4 5 menit Penutup
Kesimpulan a. Membacakan a. Menden
kesimpulan materi garkan
Terima kasih kepada respondent
b. Mengucapkan b. Menden
Saran terimakasih atas peran garkan
serta respondent
dalam kegiatan
c. Mengucapkan salam c. Menja
penutup wab
salam

G. Materi
1. Pengertian Pap Smear
Papsmear merupakan salah satu prosedur pemeriksaan pada leher
rahim yang dilakukan pada wanita. Leher rahim atau disebut juga
serviks adalah bagian paling rendah dari rahim. Fungsi utama dari
pemeriksaan pap smear adalah sebagai salah satu deteksi dini kanker
serviks (kanker leher rahim). Pemeriksaan pap smear adalah tes yang
dilakukan dengan mengumpulkan sampel sel dari leher rahim untuk
kemudian dites lebih lanjut di laboratorium. Prosedur ini dilakukan
sebagai pemeriksaan untuk mendeteksi kemungkinan adanya kanker
serviks (kanker leher rahim) sejak dini.
Menurut World Health Organization (WHO) pada tahun 2012
Indonesia merupakan negara dengan penderita kanker mulut rahim
nomor satu di dunia. Kanker serviks adalah jenis kanker yang paling
sering dijumpai pada wanita setelah kanker payudara dan dapat
menyebabkan kematian. Angka kejadiannya sekitar 74% dibandingkan
kanker ginekologi lainnya.
Pap smear merupakan salah satu pemeriksaan skrining yang
penting untuk mendeteksi adanya karsinoma serviks sejak dini. Pap
smear sangat penting di Indonesia mengingat WHO menempatkan
Indonesia sebagai negara dengan jumlah penderita kanker serviks
terbanyak di dunia. Dilihat dari hasil data, tiap harinya 20 dari 40
wanita di Indonesia yang terdiagnosa kanker serviks meninggal dunia
(Media Komunikasi Publik Kemenkes RI, 2015). Pap smear tidak
hanya dapat mendeteksi sel-sel abnormal untuk lesi prakanker ataupun
kanker serviks saja karena Pap smear juga dapat melihat adanya
kelainan lain yaitu servisitis.

2. Manfaat Pemeriksaan Pap Smear


Pemeriksaan pap smear sangat bermanfaat bagi wanita karena kanker
serviks secara spesifik menyerang wanita. Bila diketahui risiko kanker
serviks dari pap smear, dokter bisa segera mengambil tindakan
pengobatan dengan segera.
Menurut European Guidelines for Quality Assurance in Cervical
Cancer Screening edisi kedua, kombinasi pemeriksaan pap smear
dengan program screening reguler dan tindakan lanjutan yang sesuai
bisa mengurangi tingkat kematian akibat kanker hingga 80 persen.
Wanita yang tengah merencanakan kehamilan juga sangat
membutuhkan pap smear. Sebab, jika seorang wanita terdiagnosis
menderita kanker serviks ketika hamil, terdapat sederet risiko yang
membahayakan baik bagi sang calon ibu maupun janin, seperti:
 Keguguran
 Kelahiran premature
 Gangguan pertumbuhan janin
 Gangguan saat persalinan
 Sel kanker menjangkau janin

Adapun manfaat menjalani pap smear secara rutin meliputi:


 Keyakinan bahwa tak ada dugaan masalah pada leher Rahim
 Mencegah atau mengobati kanker serviks sejak dini
 Mendeteksi kelainan sel yang bisa memicu kanker serviks
bahkan sebelum ada gejala
 Makin dini diketahui, makin mudah tindakan pengobatan pada
kanker serviks

3. Sasaran pemeriksaan pap smear


Pemeriksaan Pap smear sebaiknya dilakukan setiap dua tahun, sejak
usia 21 tahun. Setelah usia 30 tahun, tes ini dapat dilakukan setiap tiga
tahun. Di Indonesia, pemeriksaan Pap smear dianjurkan bagi wanita
usia subur yang sudah menikah atau aktif secara seksual. Wanita usia
subur yaitu dalam rentang usia 20-45 tahun. Pemeriksaan Pap smear
dapat dikombinasikan dengan tes yang lebih spesifik untuk
mendeteksi (Human Papillomavirus (HPV), terutama pada wanita 30
tahun ke atas. Selain itu, dokter juga dapat menganjurkan agar
pemeriksaan dilakukan lebih sering jika pasien memiliki faktor risiko
tertentu, misalnya menderita infeksi HIV, didiagnosis memiliki sel
prakanker pada pemeriksaan sebelumnya, memiliki riwayat kanker
serviks, atau mengalami kelemahan sistem imunitas.

4. Prosedur Pemeriksaan Pap Smear


Ada beberapa hal yang perlu kamu perhatikan sebelum menjalani
pemeriksaan ini.
a) Bekali Diri dengan Pengetahuan tentang Pap Smear
Penting untuk melakukan riset dari berbagai sumber tentang
apa itu pap smear, agar tidak terkejut dengan berbagai
prosedur yang mungkin akan membuat kamu risih nantinya.
Carilah informasi dari sumber-sumber yang tepercaya atau
cobalah untuk bertanya dan berdiskusi dengan dokter. Dengan
membekali diri terlebih dahulu, kamu akan terbantu untuk
merasa tenang dan tidak panik ketika waktu pemeriksaan tiba.
b) Pastikan Tidak Sedang Menstruasi
Sebelum menentukan tanggal pemeriksaan pap smear, ada
baiknya kamu memperhitungkan tanggal menstruasi kamu.
Sebab, pap smear tidak bisa dilakukan ketika kamu sedang
datang bulan.
c) Selalu Relaks hingga Tahapan Selesai
Saat pemeriksaan, akan ada alat bernama speculum yang akan
dimasukkan ke dalam Miss V. Jika kamu tidak bisa relaks,
otot-otot Miss V akan menjadi tegang dan proses memasukkan
speculum akan sulit. Oleh karena itu, cobalah untuk sugesti
diri dengan berbagai pemikiran positif dan tarik napas dalam-
dalam. Buatlah diri setenang mungkin hingga seluruh tahap
pemeriksaan selesai.

Setelah melakukan persiapan diri, berikut tahap-tahap dalam


pemeriksaan pap smear yang mungkin perlu kamu ketahui:

a. Ganti Baju
Tahap pertama dalam pemeriksaan pap smear tak jauh berbeda
dengan tahap awal aktivitas medis lainnya, yaitu mengganti
pakaian dengan baju khusus dari rumah sakit. Biasanya, kamu
akan diminta untuk menanggalkan semua pakaian, terutama
pakaian bagian bawah. Jangan panik dan risih, karena hal ini
berguna untuk mempermudah proses pap smear.
b. Berbaring dengan Kaki Terbuka Lebar
Setelah mengganti baju, petugas medis biasanya akan
menginstruksikan kamu untuk berbaring di meja pemeriksaan
dengan posisi kaki yang terbuka lebar. Pada tahap inilah kamu
harus benar-benar merasa relaks, agar otot-otot Miss V tidak
tegang dan menyulitkan pemeriksaan.
c. Pemeriksaan Bagian Luar Miss V
Pada tahap ini, petugas akan melakukan pemeriksaan pada bagian
luar miss V, yang mencakup bagian luar vulva dan labia.
Pengecekan bagian labia dilakukan untuk pemeriksaan tahap
selanjutnya.
d. Memasukkan Speculum untuk Membuka Dinding Miss V
Setelah pengecekan bagian luar, tahap selanjutnya adalah
memasukkan alat bernama speculum, yang berfungsi untuk
membuka dinding Miss V. Sehingga, petugas medis dapat dengan
mudah melihat bagian dalam Miss V. Tidak perlu khawatir, proses
pemasukkan speculum ini biasanya dilakukan dengan sangat hati-
hati dan tidak akan membuat Miss V kamu terluka.
e. Pengambilan Sampel Jaringan
Setelah speculum telah terpasang dengan benar, langkah
selanjutnya yang dilakukan petugas medis adalah mengambil
sampel jaringan. Dimulai dari mulut rahim bagian luar
(ektoserviks). Pengambilan sampel dilakukan dengan
menggunakan alat sejenis spatula khusus, Lalu pengambilan
sampel dilanjutkan ke bagian yang lebih dalam, yaitu bagian
saluran mulut rahim dan bagian dalam rahim. Untuk proses ini,
digunakan alat yang bernama Cytobrush, alat yang berbentuk
seperti sikat yang menyerupai sapu kecil.
f. Pelepasan Speculum
Ketika petugas telah selesai mengambil sampel, maka telah selesai
pula tahapan utama dalam pap smear. Speculum yang terpasang
pun akan dilepas dengan hati-hati. Saat pencopotan, petugas medis
biasanya juga akan melakukan pemeriksaan pada bagian uterus
dan ovarium, dengan menggunakan tangan.
g. Pemeriksaan Sampel Jaringan
Seluruh proses pap smear selesai, hal yang perlu kamu lakukan
adalah menunggu sampel selesai diperiksa di laboratorium
patologi. Sementara itu, petugas medis akan bertugas untuk
melakukan pemeriksaan mendetail, yaitu apakah sel-sel dalam
sampel merupakan sel yang normal atau tidak. Apabila hasil
pemeriksaan pap smear positif, yaitu terdapat sel-sel yang tidak
normal, sebaiknya konsultasi kepada petugas kesehatan terdekat
untuk dilakukan pemeriksaan dan pengobatan lebih lanjut oleh ahli
kandungan. Lakukan Papsmear secara rutin agar Kanker Leher
Rahim lebih cepat ditemukan dan lebih besar kemungkinan
sembuh. jika hasilnya negatif artinya tidak ditemukan sel-sel yang
berbahaya. dan jika ditemukan sel yang menunjukkan perubahan
sifat yang dapat mengarah ke keganasan, maka lakukan
pemeriksaan lanjutan yaitu dengan pemeriksaan Biopsi.
5. Evaluasi
a. Evaluasi Struktural
1) Sasaran hadir ditempat penyuluhan sesuai waktu yang
dijadwalkan
2) Penyelenggaraan dilaksanakan secara daring
3) Pengorganisasian penyelenggaraan dilaksanakan sebelumnya

b. Evaluasi Proses
1) Sasaran antusias terhadap materi penyuluhan
2) Tidak ada sasaran yang meninggalkan tempat penyuluhan
sampai acara berakhir
3) Sasaran mengajukan pertanyaan dan dapat menyimpulkan
hasil penyuluhan

c. Evaluasi Hasil

No Evaluasi lisan Respon audiens nilai


1. Pengertian pap smear
2. Manfaat pap smear

3. Sasaran pap smear

4. Prosedur tindakan pap


smear

H. Daftar Pustaka
1. Novel S.Sinta dkk.2010. Kanker Serviks dan Infeksi Human
Pappilomavirus (HPV). Jakarta : Javamedia Network
2. https://www.academia.edu/6951861/SAP_pap_smear
Tanya Jawab Pap smear

1. Kapan waktu pemeriksaan pap smear?

Jawaban: Setiap wanita dianjurkan untuk melakukan Pap smear sejak


berusia 21 tahun. Dikatakan bahwa setiap wanita berusia 21-29 tahun
wajib memeriksakan dirinya lewat tes Pap smear setiap 3 tahun sekali.
Tak hanya itu, wanita yang berusia lebih dari 29 tahun juga tetap
memerlukan pemeriksaan Pap smear. Wanita berusia 30-65 tahun
sebaiknya tetap melakukan tes Pap smear setiap 5 tahun sekali

2. Berapa biaya pemeriksaan pap smear dan apakah bisa menggunakan


BPJS?

Jawaban: Biaya pemeriksaan pap smear mulai dari Rp.150.000,00


hingga Rp. 1.000.000,00 tergantung tempat pelayanan pemeriksaan
pap smear tersebut, dan pap smear bisa di cover oleh BPJS.

3. Apa saja syarat pemeriksaan pap smear?

Jawaban:

a) Lakukan pemeriksaan ini saat Anda sedang tidak menstruasi.


b) Jangan membersihkan vagina dengan douche setidaknya tiga
hari sebelum pemeriksaan.
c) Tidak melakukan hubungan seksual selama dua hari sebelum
pemeriksaan.
d) Tidak menggunakan tampon selama dua hari sebelum
pemeriksaan.
e) Tidak menggunakan alat kontrasepsi.
f) Kosongkan kandung kemih
SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

Pokok Bahasan : SADARI

Sub Pokok Bahasan : SADARI

Sasaran : Semua Wanita

Tanggal Pelaksanaan : 5 Maret 2021

Waktu : 10.00-11.00 WIB

Tempat : Zoom Meeting

Pemateri : Linda Mustiani

A. Analisa Data
Dari data yang kita peroleh kemarin, dari 47 responden 45% mengetahui
tentang SADARI, 55% tidak mengetahui tanda bahaya nifas. Sementara
itu kita ketahui moralitas dan mobilitas pada remaja dan PUS.

B. Diagnose Kebidanan
Kurangnya pengetahuan tentang SADARI.

C. Tujuan
1. Tujuan Instruksional Umum
Hasil yang diharapkan setelah dilakukan pendidikan kesehatan yaitu
agar semua wanita bisa melakukan pemeriksaan sendiri dan
mencegah terjadinya tingkat kanker payudara pada wanita

2. Tujuan Instruksional Khusus


Setelah mengikuti pendidikan kesehatan selama 1x30 menit, agar
semua wanita mengetahui tentang :

a. Pengertian kanker payudara

b. Gejala kanker payudara

c. Faktor resiko kanker payudara

d. Pengertian SADARI

e. Tujuan SADARI

f. Manfaat SADARI

g. Aturan SADARI

h. Prosedur atau Tehnik SADARI

D. MATERI (Uraian Materi Penyuluhan Terlampir)

1. Pengertian kanker payudara

2. Gejala kanker payudara

3. Faktor resiko kanker payudara

4. Pengertian SADARI

5. Manfaat SADARI

6. Waktu dilakukannya SADARI

7. Langkah- langkah dilakukan SADARI


E. MEDIA
1. Materi Pengajaran
2. Power Point
3. Video

F. METODE PENGAJARAN

1. Ceramah

2. Diskusi / tanya jawab


G. KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR

Keteran
No Tahap Waktu Kegiatan Media gan

1 Pembukaan 5 menit Salam perkenalan


Menjelaskan
kontrak dan tujuan
pertemuan Menjawab salam Hestiyani

Materi
2 Pelaksanaan 20 menit Menjelaskan tentang : pengajaran

 pengertian
Powerpoint
kanker Linda
payudara Mustiani
 gejala kanker
payudara
a. faktor resiko
kanker
payudara

 pengertian
sadari

 tujuan sadari

 manfaat sadari

 Aturan sadari
 Prosedur
/tehnik sadari

 membuka sesi
Pertanyaan Panitia
 diskusi dengan
warga


3. Penutup 5 menit mengajukan pertanyaan
pada warga
Hestiyani

Ayu Nur

 Fahmi
memberikan
reinforcemen
positif atas
jawaban yang
diberikan

Dokumentasi

menutup pembelajaran
dengan salam
H. EVALUASI
Evaluasi yang dilakukan dengan tanya jawab adalah :

1. Bagaimana pengertian kanker payudara?


2. Apa saja gejala kanker payudara?
3. Apa saja faktor resiko kanker payudara?
4. Bagaimana pengertian SADARI?
5. Apa saja manfaat SADARI?
6. Kapan dilakukannya SADARI?
7. Bagaimana langkah-langkah SADARI?

I. SUMBER
1. American Cancer Society. (2011). Breast Cancer Facts & Figures
2011- 2012. Atlanta: American Cancer Society, Inc.

2. ACS. 2013. Breast Cancer. Diunduh tanggal 3 februari 2021, dari


www.cancer.org/

3. Depkes RI. (2009). Buku Saku Pencegahan Kanker Leher Rahim &
Kanker Payudara. Diunduh dari http://www.pppl.depkes.go.id/

4. Gruendemann, B. J., & Fernsebner, B. (Eds). (2005). Buku Ajar


Keperawatan Perioperatif, Vol 2 Praktik. Brahm U. Pendit… (et al).
Jakarta: EGC.

5. Rasjidi, I. (2010). 100 Question & Answer: Kanker Pada wanita.


Jakarta: PT Elex Media Komputindo.

6. Yayasan Kanker Indonesia. (2012). YKI – Jakarta Race. Diunduh


tanggal 9 Oktober, 2013,dari
http://yayasankankerindonesia.org/2012/yki- jakarta-race/
LAMPIRAN 1. MATERI SADARI

A. Pengertian Kanker Payudara

Kanker payudara adalah keganasan yang berasal dari sel


kelenjar, saluran kelenjar dan jaringan penunjang payudara, tidak
termasuk kulit payudara (Depkes RI, 2009). Kanker payudara dimulai
di jaringan payudara, yang terdiri dari kelenjar untuk produksi susu,
yang disebut lobulus, dan saluran yang menghubungkan lobulus ke
puting. Sisa dari payudara terdiri dari lemak, jaringan ikat, dan limfatik
(American Cancer Society, 2011).

Tingginya tingkat kematian akibat kanker terutama di


Indonesia antara lain disebabkan karena terbatasnya pengetahuan
masyarakat tentang bahaya kanker, tanda-tanda dini dari kanker,
faktor-faktor resiko terkena kanker, cara penanggulangannya secara
benar serta membiasakan diri dengan pola hidup sehat. Tidak sedikit
dari mereka yang terkena kanker, datang berobat ketempat yang salah
dan baru memeriksakan diri ke sarana pelayanan kesehatan ketika
stadiumnya sudah lanjut sehingga biaya pengobatan lebih mahal
(Yayasan Kanker Indonesia, 2012)

B. Gejala kanker payudara


1. Payudara asimetris
2. Perubahan bentuk dan besarnya payudara
3. Adanya benjolan di payudara.
4. Nyeri pada payudara
5. Kulit pada payudara menebal
6. Kulit puting susu dan aerolla melekuk ke dalam atau
berkerutg.
7. Adanya luka atau borok yang tidak sembuhh.
8. Keluar cairan yang tidak normal dari putting susu, cairan dapat
berupa nanah, darah, cairan encer atau keluar air susu pada
wanita yang tidak hamil dan menyusui
C. Faktor resiko Kanker Payudara
Sebagian besar kanker payudara terjadi tanpa penyebab yang jelas,
walaupun diketahui terdapat beberapa faktor resiko (ACS, 2013)
yaitu.

1. Jenis kelamin

Perempuan lebih beresiko menderita kanker payudara


dibandingkan laki-laki, hal ini mungkin karena pria
memiliki lebih sedikit hormon wanita estrogen dan
progesteron, yang dapat mendorong pertumbuhan sel
kanker payudara.

Resiko terkena kanker payudara meningkat seiring


bertambahnya usia. Sekitar 1 dari 8 kanker payudara invasif
yang ditemukan pada wanita yang lebih muda dari 45,
sementara sekitar 2 dari 3 kanker payudara invasif yang
ditemukan pada wanita usia 55 tahun atau lebih.

2. Faktor risiko genetik

Sekitar 5% sampai 10% dari kasus kanker payudara


dianggap turun-temurun, yang berarti bahwa mereka
berakibat langsung dari cacat gen (disebut mutasi) diwarisi
dari orangtua.

Penyebab paling umum dari kanker payudara herediter


adalah mutasi diwariskan dalam gen BRCA-1 dan BRCA-2 .
Dalam sel normal , gen ini membantu mencegah kanker
dengan membuat protein yang menjaga sel-sel dari tumbuh
abnormal .
3. Riwayat keluarga kanker payudara

Risiko kanker payudara lebih tinggi pada wanita yang


memiliki hubungan darah dekat memiliki penyakit ini.
Memiliki satu tingkat pertama relatif (ibu, saudara
perempuan, atau anak perempuan) dengan kanker payudara
sekitar dua kali lipat risiko seorang wanita. Memiliki 2
tingkat pertama kerabat meningkatkan risiko nya sekitar 3
kali lipat.

4. Riwayat pribadi kanker payudara

Seorang wanita dengan kanker pada satu payudara


memiliki 3 - 4 kali lipat peningkatan risiko terkena kanker
baru pada payudara yang lain atau di bagian lain dari
payudara yang sama.

5. Jaringan payudara yang padat

Payudara terdiri dari jaringan lemak, jaringan fibrosa,


dan jaringan kelenjar. Seseorang dikatakan memiliki
jaringan payudara yang padat (seperti yang terlihat pada
mammogram) ketika mereka memiliki lebih banyak
jaringan kelenjar dan jaringan kurang berserat dan lemak.
Wanita dengan payudara padat memiliki risiko lebih tinggi
terkena kanker payudara dibandingkan wanita dengan
payudara kurang padat .

Sejumlah faktor dapat mempengaruhi kepadatan payudara,


seperti usia, status menopause, penggunaan obat-obatan
(seperti terapi hormon menopause), kehamilan, dan
genetika .
6. Periode menstruasi

Wanita yang memiliki siklus menstruasi lebih karena


mereka mulai menstruasi lebih awal (sebelum usia 12) atau
mengalami menopause lambat (setelah usia 55) memiliki
risiko sedikit lebih tinggi terkena kanker payudara.
Peningkatan risiko mungkin karena eksposur yang lama
dengan hormon estrogen dan progesteron .

7. Riwayat radiasi dada

Perempuan anak-anak atau orang dewasa muda, yang


pernah terapi radiasi pada daerah dada sebagai perawatan
untuk kanker lain (seperti penyakit Hodgkin atau limfoma
non-Hodgkin) memiliki peningkatan risiko yang signifikan
untuk kanker payudara. Ini bervariasi dengan usia pasien
ketika mereka mendapat radiasi. Risiko terkena kanker
payudara dari radiasi dada tertinggi jika radiasi diberikan
selama masa remaja, ketika payudara masih berkembang.
Pengobatan radiasi setelah usia 40 tampaknya tidak
meningkatkan risiko kanker payudara.

8. Faktor gaya hidup yang berhubungan dengan risiko kanker


payudara

Wanita yang tidak memiliki anak atau memiliki anak


pertama mereka setelah usia 30 memiliki risiko kanker
payudara sedikit lebih tinggi. Hamil di usia muda
mengurangi risiko kanker payudara. Kehamilan mengurangi
jumlah siklus menstruasi perempuan, yang mungkin
menjadi alasan untuk efek ini.
9. Kontrasepsi oral: Studi telah menemukan bahwa wanita
yang menggunakan kontrasepsi oral (pil KB) memiliki
risiko sedikit lebih besar terkena kanker payudara
dibandingkan perempuan yang tidak pernah
menggunakannya.
10. Terapi hormon setelah menopause
Terapi hormon dengan estrogen (sering dikombinasikan
dengan progesteron) telah digunakan selama bertahun-tahun
untuk membantu meringankan gejala menopause dan
membantu mencegah osteoporosis (penipisan tulang).
11. Terapi hormon Gabungan: Menggunakan gabungan terapi
hormon setelah menopause meningkatkan risiko terkena
kanker payudara. Hal ini juga dapat meningkatkan
kemungkinan kematian akibat kanker payudara.
Peningkatan risiko bisa dilihat setelah 2 tahun penggunaan.
12. Menyusui
Beberapa studi menunjukkan bahwa menyusui sedikit
menurunkan risiko kanker payudara, terutama jika berlangsung
selama 1½ sampai 2 tahun.Satu penjelasan untuk efek ini
mungkin adalah bahwa menyusui mengurangi jumlah siklus
menstruasi seorang wanita.
13. Minuman alkohol
Penggunaan alkohol jelas terkait dengan peningkatan risiko
terkena kanker payudara. Risiko meningkat sesuai jumlah
alkohol yang dikonsumsi. Dibandingkan dengan yang tidak
minum alkohol, wanita yang mengkonsumsi 1 minuman
beralkohol sehari memiliki peningkatan resiko yang sangat
kecil. Mereka yang minum alkohol 2-5 kali sehari memiliki
risiko sekitar 1½ kali dari wanita yang tidak minum alkohol.
Konsumsi alkohol yang berlebihan juga diketahui
meningkatkan risiko terkena beberapa jenis kanker lainnya.
14. Kelebihan berat badan atau obesitas
Kelebihan berat badan atau obesitas setelah menopause
meningkatkan risiko kanker payudara. Sebelum menopause
ovarium Anda menghasilkan sebagian besar estrogen, dan
jaringan lemak menghasilkan sejumlah kecil estrogen. Setelah
menopause (ketika ovarium berhenti membuat estrogen),
sebagian besar estrogen wanita berasal dari jaringan lemak.
Memiliki jaringan lebih banyak lemak setelah menopause dapat
meningkatkan resiko kanker payudara dengan tingginya
estrogen. Selain itu, wanita yang kelebihan berat badan
cenderung memiliki kadar insulin darah yang lebih tinggi.
Kadar insulin lebih tinggi juga telah dikaitkaan dengan
beberapa kanker, termasuk kanker payudara.

15. Aktivitas fisik

Terbukti aktivitas fisik dalam bentuk olahraga mengurangi


risiko kanker payudara. Dalam satu studi dari Women Health
Initiative, sedikitnya 1,25-2,5 jam per minggu dari jalan cepat
mengurangi risiko seorang wanita sebesar 18%. Berjalan 10
jam seminggu mengurangi risiko sedikit lebih.

16. Merokok

Untuk waktu yang lama, studi tidak menemukan hubungan


antara merokok dan kanker payudara. Dalam beberapa tahun
terakhir meskipun, lebih banyak studi telah menemukan bahwa
merokok berat jangka panjang dikaitkan dengan risiko lebih
tinggi terkena kanker payudara. Beberapa studi telah
menemukan bahwa risiko tertinggi dalam kelompok-kelompok
tertentu, seperti perempuan yang mulai merokok ketika mereka
masih muda. Pada tahun 2009, Badan Internasional untuk
Penelitian Kanker menyimpulkan bahwa ada bukti terbatas
bahwa merokok tembakau menyebabkan kanker payudara.

17. Kerja malam

Beberapa penelitian menunjukkan bahwa wanita yang bekerja


di malam hari, misalnya, perawat yang bertugas pada shift
malam mungkin memiliki peningkatan risiko terkena kanker
payudara. Ini adalah penemuan yang cukup baru, dan lebih
banyak studi untuk melihat masalah ini. Beberapa peneliti
berpikir efeknya mungkin karena perubahan kadar melatonin,
hormon yang produksinya dipengaruhi oleh paparan tubuh
terhadap cahaya, tetapi hormon lain juga sedang dipelajari.

D. Pengertian SADARI

Menurut Depkes RI (2009) pengertian SADARI adalah


pemeriksaan payudara yang dilakukan sendiri dengan belajar
melihat dan memeriksa payudaranya sendiri setiap bulan. Dengan
melakukan pemeriksaan secara teratur akan diketahui adanya
benjolan atau masalah lain sejak dini walaupun masih berukuran
kecil sehingga lebih efektif untuk diobati.

E. Manfaat SADARI

Pemeriksaan payudara sendiri dapat mengajarkan perempuan untuk


merasakan dan mengetahui payudara yang normal. Bentuk dan
kepadatan payudara bisa berubah-ubah seiring berjalannya waktu
terutama pada waktu haid. Pemeriksaan payudara sendiri juga
bermanfaat untuk pencegahan atau deteksi dini kanker payudara
(Rasjidi, 2010).

Manfaat yang bisa diambil setelah melakukan SADARI wanita


semakin waspada dan mampu mendeteksi secara dini adanya
kelainan pada payudaranya. Sehingga ketika didapatkan kelainan
pada payudaranya, pemeriksaan bisa segera dilakukan, pengobatan
yang dibutuhkan bisa segeradiberikan, dan tingkat kesembuhan
bisa lebih cepat dicapai.
F. Waktu Pemeriksaan SADARI
Menurut Otto (2003) pemeriksan payudara sendiri sebaiknya
dilakukan pada hari ke 7-10 yang dihitung sejak hari ke-1 mulai haid (saat
payudara tidak mengeras dan nyeri) atau bagi yang telah menopause
pemeriksaan dilakukan dengan memilih tanggal yang sama setiap
bulannya (misalnya setiap tanggal 1 atau tanggal lahirnya). Pemeriksaan
payudara sendiri bisa dilakukan setiap saat yang penting adalah kesadaran
untuk memeriksa bagian-bagian payudara yang mungkin dijumpai suatu
benjolan yang tidak lazim (Trihartono, 2009). Pemeriksaan payudara
sendiri tidak lebih dari 2-3 menit (Rasjidi, 2010).

G. Langkah-langkah sadari
Dalam melakukan Pemeriksaan Payudara Sendiri selain
harus dilakukan secara rutin, kita juga harus melakukan dengan
langkah- langkah yang benar agar pemeriksaan dapat menghasilkan
hasil yang tepat. Oleh karena itu maka dibawah ini merupakan
langkah-langkah Pemeriksaan Payudara Sendiri menurut Yayasan
Kanker Indonesia, 2013, yaitu:
Dengan kedua siku mengarah ke samping, tekanlah
telapak tangan Anda yang satu pada yang lain
secara kuat. Cara ini akan menegangkan otot-otot
dada Anda sehingga perubahan-perubahan seperti
cekungan (dekok) dan benjolan akan lebih terlihat.

Pencetlah pelan-pelan daerah di sekitar puting


kedua payudara Anda, dan amati apakah keluar
cairan yang tidak normal (tidak biasa)

Berbaringlah dengan tangan kanan di bawah


kepala dan letakkan bantal kecil di bawah
punggung kanan.
Rabalah seluruh permukaan payudara kanan
dengan tangan kiri sampai ke daerah ketiak.
Perhatikanlah bila ada benjolan yang
mencurigakan. Lakukan perabaan yang sama
untuk payudara kiri.

1. Raba payudara dengan tiga ujung


jari tengah yang dirapatkan.

2. Lakukan gerakan memutar dengan


tekanan lembut tetapi mantap,
dimulai dari pinggir dengan
mengikuti arah putaran jarum jam.
Berilah perhatian khusus pada bagian- bagian yang
diberi warna merah seperti ditunjukkan pada
gambar di atas, sebab disitu sering ditemukan
tumor payudara.
Tanya jawab Materi SADARI

1. Ijin bertanya jika terdapat ciri-ciri payudara yg tdk normal seperti yg


disebutkan tadi, lalu untuk penanganan selanjutnya gimana mba?
(Winanti)

a. Mammografi dilakukan dengan mengambil jaringan masing-pasing


payudara dengan sinar X. Pengambilan gambar ini dilakukan
dengan bantuan alat khusus. Alat yang digunakan yaitu berupa
piringan yang akan membantu menyangga dan menghimpit
payudara. Tak hanya dari satu sisi, petugas medis yang bertugas
akan mengambil gambar payudara dari beberapa sudut berbeda.

b. Magnetic resonance imaging (MRI) payudara adalah tes kanker


payudara dengan menggunakan magnet dan gelombang radio.
Kombinasi keduanya akan menghasilkan gambar di seluruh bagian
payudara dan menunjukkan jaringan lunak dengan sangat jelas.
MRI sering disarankan untuk wanita yang berisiko tinggi terkena
kanker. Biasanya wanita dengan riwayat keluarga kanker payudara
dan memiliki kelainan gen tertentulah yang risikonya cukup tinggi.
Skrining MRI direkomendasikan untuk dijalani bersamaan dengan
mamografi tahunan. Selain itu, MRI juga seringnya dilakukan
untuk wanita yang telah didiagnosis kanker payudara. Tes ini
bertujuan untuk mengukur ukuran kanker dan mencari
kemungkinan tumor lain di payudara.

c. USG payudara merupakan tes pemeriksaan kanker dengan bantuan


gelombang suara yang bisa dilihat gambarnya di layar komputer.
Saat melakukan USG, dokter akan mengoleskan gel di kulit
payudara dan mengarahkan alat seperti tongkat yang bernama
transduser di permukaannya. Selama pemeriksaan, transduser akan
digerakkan di area kulit sekitar payudara. Melalui transduser,
gelombang suara dan gema dari dalam jaringan payudara akan
memantul. Pantulan ini nantinya akan terlihat sebagai gambar
hitam putih di layar komputer. Biasanya jaringan abnormal pada
payudara terlihat seperti gambar berwarna putih yang berbeda dari
area di sekitarnya. USG payudara bisa mendeteksi perubahan pada
payudara seperti benjolan atau perubahan jaringan. Selain itu, USG
payudara juga bisa membedakan benjolan berisi kista atau cairan
dan massa padat yang mungkin jadi cikal bakal kanker.

d. Biopsi payudara adalah prosedur tes yang dilakukan dengan


mengambil sampel jaringan yang dicurigai terdapat sel kanker di
dalamnya. Sampel ini nantinya akan diperiksa di laboratorium di
bawah mikroskop untuk dilihat karakteristiknya.

2. Mau bertanya jika bentuk payudara kanan kiri itu berbeda dan puting
susu yang satu tenggelam itu apa bisa didiagnosa itu menjadi kanker
payudara? (Tri Yani)

Bentuk payudara yang berbeda itu adalah hal yang wajar fisiologis
biasanya bentuk payudara itu lebih besar yang sebelah kanan karena
sebelah kanan itu banyak melakukan aktivitas dan puting berbeda pun
juga hal yang wajar, kecuali jika ada tanda seperti keluar cairan
padahal tidak menyusui, ada benjolan di payudara, dan terasa nyeri di
payudara.

3. Apakah wanita usia remaja sudah boleh melakukan sadari dan apakah
wanita menopause itu apa tetap dilakukan pemeriksaan sadari? (Fauzul
Husna)
Wanita usia remaja sudah boleh dilakukan pemeriksaan sadari saat
sudah mulai pubertas dan kalau wanita sudah menopause malah justru
harus melakukan sadari sesering mungkin karena saat menopause
hormon estrogen didalam tubuh meningkat dan hormon estrogen itu
salah satu reseptor untuk sel kanker jadi wanita menopause itu malah
sangat rentan terkena kanker payudara.

4. Makanan pantangan apa yang harus dihindari jika sudah terkena


kanker payudara? (siti jariyah)

Makanan pantangan yang harus dihindari

a. Menghindari daging atau makanan yang mengandung lemak tinggi


karena kadar lemak bisa meningkatkan kanker payudara

b. Alkohol 1 gelas minuman alkohol itu bisa meningkatkan 11%


resiko terkena kanker payudara selain itu alkohol juga bisa
merusak kinerja organ ginjal.

c. Makanan jungfood atau cepat saji yang banyak pengawet, msg,


bahan-bahan kimia lainnya yang bisa memicu aktif nya sel kanker.

d. Makanan yang dibakar yang berwarna hitam-hitam itulah senyawa


karsinogenik yang menyebabkan kanker payudara jadi jika
memakan makanan yang dibakar itu harusnya lalapan itu harus
dimakan karena lalapan itulah sebagai penetral senyawa
karsinogenik yang memicu aktifnya sel kanker
SATUAN ACARA PENYULUHAN

Pokok Bahasan : Tanda-tanda bahaya pada masa nifas

Sub Pokok Bahasan : Nifas dan Tanda Bahaya Nifas

Sasaran : Ibu Hamil dan Ibu Menyusui

Hari/Tanggal : Sabtu, 6 Maret 2021

Jam/Waktu :10.00 WIB

Tempat : Zoom Meeting

Penyuluh : Veronica Tri Epriani

A. Analisa Situasi
Dari data yang kita peroleh kemarin, dari 25 responden 61%
mengetahui tanda bahaya nifas, 39% tidak mengetahui tanda bahaya nifas.
Sementara itu kita ketahui moralitas dan mobilitas pada wanita hamil,
bersalin dan nifas adalah masalah besar di negara berkembang. Di negara
miskin sekitar 25-30% kematian wanita usia subur disebabkan oleh
kehamilan persalinan dan nifas.

B. Diagnosa Kebidanan
Kurangnya pengetahuan ibu tentang tanda bahaya nifas.

C. Tujuan
1. Tujuan Instruksional Umum
Setelah mengikuti penyuluhan selama 30 menit, agar responden dapat
mengetahui dan memahami tentang tanda-tanda bahaya pada ibu nifas
termasuk infeksi dan perdarahan.
2. Tujuan Instruksional Khusus
a. Setelah diberikan penyuluhan selama ± 10 menit pertama, ibu dapat
menjelaskan tentang pengertian nifas.
b. Setelah diberikan penyuluhan selama ± 10menit kedua, ibu dapat
menjelaskan pengertian tanda bahaya nifas
c. Setelah diberikan penyuluhan selama ± 10 menit ketiga, ibu dapat
menjelaskan tanda bahaya nifas dan penanganannya

D. Isi Materi (Uraian Materi Penyuluhan Terlampir)


1. Pengertian nifas
2. Pengertian Tanda Bahaya Nifas
3. Tanda Bahaya Nifas dan Penanganannya

E. Media
1. Ceramah
2. Tanya Jawab

F. Metode Pengajaran
1. Laptop
2. PPT

G. Kegiatan Belajar Mengajar

Kegiatan Pembuka
(5 Menit)

Penyuluh Sasaran

1.Memberikan salam 1.Menjawab salam


2.Perkenalan 2.Merespon
3.Apersepsi 3.Menyimaknya
Kegiatan Inti
(50 menit)

Penyuluh Sasaran
1.Menjelaskan 1.Memperhatikan materi
materi yang disampaikan
2.Memberikan 2.Bertanya apabila ada
kesempatan untuk materi yang kurang
bertanya dimengerti
3.Memberikan 3.Menjawab pertanyaan
pertanyaan balik ke penyuluh
post test
Kegiatan Penutup
(5 menit)
Penyuluh Sasaran

1.Menyimpulkan 1.Memperhatikan
seluruh materi penjelasan
2.Mengucapkan 2.Menjawab salam
salam

H. Evaluasi
1. Evaluasi Struktural
a. Sasaran hadir sesuai waktu yang dijadwalkan
b. Penyelenggaraan dilaksanakan secara daring
c. Pengorganisasian penyelenggaraan dilaksanakan sebelumnnya
2. Evaluasi Proses
a. Sasaran antusias terhadap materi penyuluhan
b. Tidak ada sasaran yang meninggalkan via google zoom dalam
penyuluhan sampai acara berakhir
c. Sasaran mengajukan pertanyaan dan dapat menyimpulkan hasil
penyuluhan
3. Evaluasi Hasil
Respon audiens terhadap materi

I. Sumber
Ambarwati, E.R. 2009. Asuhan Kebidanan Nifas. Jogjakarta : Mitra Cendikia
Press.

Depkes. 2009. Menkes Buka Rakernas : Kebersamaan Pusat dan Daerah


dalam Kemandirian Pembangunan Kesehatan Menuju Rakyat Sehat dan
Negara Kuat. Available from : https://www.google.co.id.

Eny. 2009. Asuhan Kebidanan Nifas. Jogjakarta : Mitra Cendikia Press.

Manuaba, I.B.G. 2005. Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan dan Keluarga


Berencana untuk Pendidikan Bidan. Jakarta : EGC. 2008. Gawat-Darurat
Obstetri-Ginekologi dan Obstetri-Ginekologi Sosial untuk Profesi Bidan.
Jakarta : EGC.
LAMPIRAN MATERI

TANDA BAHAYA NIFAS

A. Pengertian Masa Nifas


Masa nifas (puerperium) adalah masa yang dimulai setelah
plasenta keluar dan berakhir ketika alat-alat kandungan kembali seperti
keadaan semula (sebelum hamil). Masa nifas berlangsung selama kira-kira
6 minggu (Sulistyawati, 2015). Berdasarkan pengertian tersebut maka
dapat disimpulkan bahwa masa nifas dimulai sejak 2 jam setelah lahirnya
plasenta sampai dengan pulihnya alat-alat reproduksi seperti sebelum
hamil (6 minggu).

B. Pengertian Tanda Bahaya Nifas


Adalah suatu tanda yang abnormal yang mengindikasikan adanya
bahaya atau komplikasi yang dapat terjadi selama masa nifas, apabila tidak
dilaporkan atau tidak terdeteksi bisa menyebabkan kematian ibu
(Pusdiknakes,2003).

C. Tanda Bahaya Masa Nifas dan Penanganannya


1. Perdarahan Pasca Persalinan (post partum)
a. Pengertian
Perdarahan pasca persalinan adalah perdarahan yang melebihi 500
- 600 ml setelah bayi lahir (Eny, 2009). Menurut waktu
terjadinya dibagi atas dua bagian yaitu :
1). Perdarahan post partum primer
Yang terjadi dalam 24 jam setelah anak lahir. Penyebab
utama adalah atonia uteri, Retensio plasenta, sisa plasenta
dan robekan jalan lahir.
2). Perdarahan post partum sekunder
Yang terjadi setelah 24 jam. Penyebab utamanya
adalah sub involusi, infeksi nifas dan sisa plasenta. Menurut
Manuaba (2005), perdarahan post partum merupakan
penyebab penting kematian maternal.
b. Faktor-faktor penyebab perdarahan post partum
1) Paritas lebih dari 5
2) Jarak persalinan pendek kurang dari 2 tahun
3) Persalinan yang dilakukan dengan tindakan yaitu pertolongan
kala uri sebelum waktunya, pertolongan persalinan oleh dukun,
persalinan dengan tindakan paksa (Notoatmodjo, 2008).
c. Penanganan
Penanganan ini untuk mengatasi kondisi saat
dilakukan penanganan umum dengan perbaikan keadaan secara
umum dengan pemasangan infus, transfusi darah, pemberian
antibiotik, dan pemberian uterotonika. Pada kegawatdaruratan
dilakukan rujukan rumah sakit ( Manuaba, 2008).
2. Lochea yang berbau busuk
a. Pengertian
Lochea adalah sekret yang berasal dari kavum uteri dan
vagina dalam masa nifas. Sedangkan lochea yang berbau busuk
adalah sekret yang berasal dari kavum uteri dan vagina dalam
masa nifas yang berupa cairan seperti nanah yang berbau busuk
(Prawirohardjo, 2007).
b. Faktor Penyebab
Ini terjadi karena infeksi dan komplikasi plasenta rest,
plasenta rest merupakan bentuk perdarahan pasca partus
berkepanjangan sehingga pengeluaran lochea disertai darah
lebih dari 7-10 hari. Dapat terjadi perdarahan baru setelah
pengeluaran lochea normal, dan dapat berbau akibat infeksi
plasenta rest. Pada evaluasi pemeriksaan dalam terhadap
pembukaan dan masih dapat diraba sisa plasenta atau
membrannya. Sub involusi uteri karena infeksi dan
menimbulkan perdarahan terlambat (Manuaba, 2008).
c. Penanganan
Tindakan penanggulangan meliputi pemasangan infus
profilaksis, pemberian antibiotik adekuat, pemberian uterotonika
(oksitosin atau metergin), dan tindakan definitif dengan kuretase
dan dilakukan pemeriksaan patologi-anatomik (Notoatmodjo,
2008).
3. Pengecilan rahim terganggu
a. Pengertian
Involusi adalah keadaan uterus mengecil oleh kontraksi rahim
dimana berat rahim dari 1000 gram saat setelah bersalin menjadi
40-60 gram 6 Minggu kemudian. Bila pengecilan ini kurang
baik atau terganggu disebut sub involusi (Eny, 2009).
b. Faktor Penyebab
Ini terjadi karena infeksi dan komplikasi plasenta rest. Plasenta
rest merupakan bentuk perdarahan yang berkepanjangan
sehingga pengeluaran lochea disertai darah lebih dari 7-10 hari.
Dapat terjadi perdarahan baru setelah pengeluaran lochea
normal, dan dapat berbau akibat infeksi plasenta rest. Pada
evaluasi pemeriksaan dalam terdapat pembukaan dan masih
dapat diraba sisa plasenta atau membrannya. Sub involusi uteri
karena infeksi dan menimbulkan perdarahan terlambat
(Manuaba, 2008).
c. Penanganan
Pengobatan dilakukan dengan memberikan injeksi metergin
setiap hari ditambah ergometrin per oral. Bila ada sisa plasenta
lakukan kuretase. Berikan antibiotik sebagai pelindung infeksi
(Prawirohardjo, 2005).
4. Nyeri pada perut dan pelvis
a. Pengertian
Tanda-tanda nyeri perut dan pelvis dapat menyebabkan
komplikasi nifa seperti peritonitis. Peritonitis adalah peradangan
pada peritonium.
b. Faktor Penyebab
Peritonitis nifas biasanya terjadi karena meluasnya endometritis,
tetapi dapat juga ditemukan bersama-sama dengan salpingo-
ooforitis dan sellulitis pelvika. Selanjutnya pada kemungkinan
bahwa abses (bisul) pada sellulitis mengeluarkan nanahnya ke
rongga paritonium dan menyebabkan peritonitis (Prawirohardjo,
2007). Gejala klinik peritonitis dibagi 2 yaitu :
1) Petitonitis terbatas pada daerah pelvis
Gejala-gejalanya tidak seberapa berat seperti pada
peritonitis umum. Penderita demam, perut bawah nyeri,
tetapi keadaan umum tetap baik. Pada pelvio peritonitis bisa
terdapat pertumbuhan abses (Prawirohardjo, 2007).
2) Peritonitis umum
Peritonitis umum disebabkan oleh kuman yang sangat
pathogen dan merupakan penyakit berat. Suhu meningkat
menjadi tinggi, nadi cepat dan kecil, perut kembung dan
nyeri, ada defense musculaire. Muka penderita yang mula-
mula kemerahan menjadi pucat, mata cekung, kulit muka
dingin, terdapat apa yang dinamakan facies hippocratica.
Mortalitas peritonitis umum tinggi (Prawirohardjo, 2007).
c. Penanganan
Pengobatan dilakukan dengan pengisapan nasogastrik,
pasang infus intravena, berikan kombinasi antibiotic sampai ibu
tidak demam selama 48 jam (ampisilin 2 g melalui intravena
setiap 6 jam, ditambah gentamisin 5 mg/kg berat badan melalui
intravena setiap 24 jam, ditambah metronidazole 500 mg
melalui intravena setiap 8 jam) (Pamilih, 2006).
5. Pusing dan lemas yang berlebihan
Menurut Manuba (2005), pusing merupakan tanda-tanda
bahaya pada masa nifas, pusing bisa disebabkan karena darah tinggi
(sistol >140 mmHg dan diastole >110 mmHg).
Lemas yang berlebihan juga merupakan tanda-tanda
bahaya, dimana keadaan lemas disebabkan oleh kurangnya istirahat
da kurangnya asupan kalori sehingga ibu kelihatan pucat, tekanan
darah rendah (sistol <100 mmHg diastole <60 mmHg). Penanganan
gejala tersebut adalah:
a. Mengkonsumsi tambahan 500 kalori setiap hari
b. Makan dengan gizi yang seimbang untuk mendapatkan protein,
mineral dan vitamin yang cukup
c. Minum sedikitnya 3 liter setiap hari
d. Pil zat besi harus diminum untuk menambah zat setidaknya
selama 40 hari pasca persalinan
e. Minum kapsul vitamin A (200.000 unit) agar bisa memberikan
kadar vitamin pada bayinya
f. Istirahat yang cukup untuk mencegah kelelahan yang berlebih
6. Suhu tubuh ibu >38° C
Dalam beberapa hari setelah melahirkan suhu badan ibu
sedikit baik antara 37,20C-37,80C oleh karena reabsorsi benda-
benda dalam ahim dan mulainya laktasi, dalam hal ini disebut
demam reabsorbsi. Hal itu adalah normal.
Namun apabila terjadi peningkatan melebihi 38° C berturu-
turut selama 2 hari kemungkinan terjadi infeksi. Infeksi nifas adalah
keadaan yang mencakup semua peradangan alat-alat genetalia dalam
masa nifas (Mochtar,2002). Penanganan umum bila terjadi demam :
a. Istirahat baring
b. Rehidrasi peroral atau infus
c. Kompres atau kipas untu menurunkan suhu
d. Jika ada syok segera beri pengobatan, sekalipun tidak jelas
gejala syok harus waspada untuk menilai berkala karena kondisi
ini dapat memburuk dengan cepat (Prawirohardjo, 2002).
7. Payudara berubah menjadi merah, panas, dan terasa sakit
Pada masa nifas dapat terjadi infeksi dan peradangan
parenkim kelenjar payudara (mastitis). Mastitis bernanah dapat
terjadi setelah minggu pertama pasca persalinan, tetapi biasanya
tidak sampai melewati minggu ke 3 atau ke 4 (Prawirohardjo, 2008).
Gejala awal mastitis adlah demam yang disetai mengigil,
nyeri dan takikardia. Pada pemeriksaan payudara membengkak,
mengeras, lebih hangat, kemerahan dengan batas tegas, dan disertai
rasa nyeri (Prawirohardjo, 2008). Penanganan utama mastitis adalah:
a. Memulihkan keadaan mencegah terjadinya komplikasi yaitu
bernanah (abses) dan sepsis yang dapat terjadi bila penanganan
terlambat, tidak cepat, atau kurang efekif
b. Menyusui bayi sesering mungkin
c. Pemberian cairan yang cukup, anti nyeri dan anti inflamasi
d. Pemberian anibiotik 500 mg/6 jam selama 10 hari
e. Bila terjadi abses payudara dapat dilakukan sayatan (insisi)
untuk mengeluarkan nanah dan dilanjutkan dengan drainase
dengan pipa agar nanah dapat keluar terus
8. Perasaan sedih yang berkaitan dengan bayinya (baby blues)
Ada kalanya ibu mengalami perasaan sedih yang berkaitan
dengan bayinya. Keadaan ini disebut baby blues, yang disebabkan
oleh perubahan perasaan yang dialami ibu saat hamil sehingga slit
menerima kehadiran bayinya. Perubahan perasaan ini merupakan
respon alami tehadap rasa lelah yang dirasakan, selain itu juga
karena prasaan fisik dane mosional selama beberapa bulan
kehamilan (Eny 2009). Gejala-gejala baby blues antara lain :
a. Menangis
b. Mengalami perubahan perasaan
c. Cemas
d. Kesepian
e. Khawatir mengenai bayinya
f. Penurunan gairah sex, dan kurang percaya diri terhadap
kemampuan menjadi seorang ibu. Penanganan bila terjadi baby
blues yaitu hilang tanpa pengobatan, pengobatan psikologis dan
antidepresan, konsultasi psikiatrik untuk pengobatan lebih lanjut
(tiga bulan) (Manuaba, 2008).
9. Depresi masa nifas depresi (postpartum)
Depresi masa nifas adalah keadaan yang amat serus. Hal ini
disebabkan oleh kesibukannya yang mengurusi anak-anak sebelum
kelahiran anaknya ini. Ibu yang tidak mengurus dirinya sendiri,
seorang ibu cepat murung, mudah marah-marah (Eny, 2009). Gejala-
gejala depresi masa nifas adalah :
a. Sulit tidur bahkan ketika bayi sudah tidur
b. Nafsu makan hilang
c. Perasaan tidak berdaya atau kehilangan kontrol
d. Terlalu cemas atau tidak perhatian sama sekali pada bayi
e. Tidak menyukai atau takut menyentuh bayi
f. Pikiran yang menakutkan mengenai bayi
g. Sedikit atau tidak ada perhatian terhadap penampilan pribadi
h. Gejala fisik seperti banyak wanita sulit bernafas atau perasaan
berdebar-debar
Pertanyaan Tanda Bahaya Nifas

1. Jika payudara penuh dan terasa nyeri, kadang kadang pusing apakah
itu juga berbahaya?
Jawab :

Nah ini merupakan bendungan asi, jika dibiarkan terlalu lama akan berbahaya
karna akan keluar nanah. Untuk mengatasinya kita bisa melakukan pijat
laktasi. Jadi pijat laktasi adalah salah satu teknik yang bisa dilakukan ibu baru
melahirkan dan memiliki banyak manfaat bagi kelancaran menyusui. Salah
satunya adalah membantu melancarkan produksi ASI. Teknik pijat laktasi
juga bisa dilakukan saat terasa ada sumbatan pada payudara, yang diakibatkan
oleh tidak lancarnya aliran ASI. Lalu bagaimana sih cara nya?

 Relaksasi diri
 Mengangkat salah satu sisi payudara
 Memijat dengan gerakan naik turun

Letakkan kedua tangan di sisi salah satu payudara kemudian gerakkan


kedua telapak tangan secara naik turun. Apabila tangan kiri bergerak ke
arah bawah maka tangan kanan bergerak ke arah atas, begitu pula
sebaliknya.

 Memijat puting susu

Memijat puting susu merupakan cara pijat laktasi di rumah untuk ibu
menyusui selanjutnya. Angkat salah satu payudara dengan tangan kiri
kemudian buat gerakan melingkar dengan 3 atau 4 jari tangan kanan di
atas puting susu kurang lebih 20 kali.

 Memijat area payudara di sekitar ketiak


Memijat area payudara di sekitar ketiak juga merupakan cara pijat laktasi
di rumah untuk ibu menyusui. Pijat dengan lembut dari area bawah ketiak
atau bagian luar payudara serta belahan dada menuju ke puting susu.
Gerakan ini sebaiknya dilakukan sebanyak 10 kali agar dapat membantu
melancarkan ASI. Setelah melakukan pijat laktasi,  ASI mungkin akan
langsung keluar sehingga Anda bisa segera menyusui buah hati sehabis
membersihkan payudara dari sisa minyak pijat.Selain di area payudara,
pijat laktasi juga bisa dilakukan di area tubuh lain seperti punggung atau
leher.Ini dapat membantu ibu mengurangi stres, lelah dan memperlancar
aliran darah.

2. Apa penyebab terjadinya lecet pada putting susu?

Jawab :

Penyebab putting susu yang lecet kemungkinan besar karna tekhnik


menyusui yang salah. Nah untuk tekhnik menyusui yang benar yaitu

 Keluarkan beberapa tetes air susu ibu dengan tangan untuk


melembabkan puting susu.
 Topang payudara ibu dengan telapak tangan dan jari-jari di bagian
bawah, sedangkan ibu jari di bagian atas.
 Gunakan puting susu yang sudah dilembabkan tersebut untuk
mengoda bayi (usap-usapkan bibir bayi dengan puting) untuk
membuka mulutnya lebar-lebar.
 Saat mulutnya terbuka, segera arahkan puting susu ibu ke bagian
tengah mulutnya, dan tarik bayi untuk mendekat hingga ujung atas
hidungnya menyentuh payudara ibu. Untuk melepaskan isapan bayi
dari payudara, sisipkan jari ibu melalui sudut bibirnya dan jepitkan di
antara gusinya.
 Jangan lupa sendawakan bayi
3. Bagaimana cara mengatasi terjadinya pembengkakan vagina pasca
proses persalinan?

Jawab :

Cara mengatasi terjadinya pembengkakan vagina pasca proses persalinan


yaitu dengan cara melakukan senam nifas dan mobilisasi dini seperti
berjalan-jalan, mengayunkan kedua kaki dengan posisi duduk, maupun
melakukan aktifitas ringan seperti menyapu.
SATUAN ACARA PENYULUHAN

Pokok Bahasan : Tanda Bahaya Persalinan

Sub Pokok Bahasan : Tanda Bahaya Persalinan

Sasaran : Warga MMY

Tanggal Pelaksanaaan : 07 Maret 2021

Pukul : 10.00-11.00 WIB

Tempat : Zoom Meeting

Pemateri : Farah Asiela

A. Analisa Situasi
Dari data yang kita peroleh kemarin dari 25 responden 61% mengetahui tanda
bahaya persalinan, 39% tidak mengetahui tanda bahaya persalinan. Sementara
itu kita ketahui moralitas dan mobilitas pada wanita hamil, bersalin dan nifas
adalah masalah besar di Negara berkembang. Di Negara miskin sekitar 25-
30% kematian wanita usia subur disebabkan oleh kehamilan persalinan dan
nifas.

B. Diangnosa Kebidanan
Kurangnya pengetahuan ibu tentang tanda bahaya persalinan.

C. Tujuan Instruksional Umum


Hasil yang diharapkan setelah dilakukan pendidikan kesehatan responden
dapat lebih memahami pentingnya memperhatikan kesehatannya pada saat
hamil untuk meminimalisir gangguan yang berdampak buruk bagi kesehatan
ibu dan janin terutama pada saat persalinan.

D. Tujuan Instruksional Khusus


Setelah mengikuti penyuluhan ini, diharapkan warga MMY mengetahui
tentang:

1. Pengertian persalinan
2. Tanda-tanda persalinan
3. Masalah dalam persalinan
4. Tanda bahaya persalinan
5. Persiapan persalinan dan kegawatdaruratan

E. MATERI
1. Pengertian persalinan
2. Tanda-tanda persalinan
3. Masalah dalam persalinan
4. Tanda bahaya persalinan
5. Persiapan persalinan dan kegawatdaruratan

F. MEDIA
1. Materi Pengajaran
2. Power Point

G. METODE PENGAJARAN
1. Ceramah
2. Diskusi / tanya jawab
H. KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR
No Tahap Waktu Kegiatan Media

1 Pembukaan 10 menit Salam perkenalan


Menjelaskan kontrak dan
tujuan pertemuan

2 Pelaksanaan 30 menit Menjelaskan tentang : Power Point



Pengertian persalinan

Tanda-tanda persalinan

Masalah dalam persalinan

Tanda bahaya persalinan


Persiapan persalinan dan
kegawatdaruratan


3. Penutup 20 menit mengajukan pertanyaan
pada warga

memberikan reinforcemen
positif atas jawaban yang
diberikan

menutup pembelajaran
dengan salam

J. EVALUASI
Evaluasi yang dilakukan dengan tanya jawab adalah :
1. Apa pengertian persalinan
2. Bagaimana tanda-tanda persalinan
3. Apa saja masalah dalam persalinan
4. Apa saja tanda bahaya persalinan
5. Bagaimana persiapan persalinan dan kegawatdaruratan

K. SUMBER
1. Prawirhardjo. 2014. Ilmu Kebidanan. Jakarta : PT Bina Pustaka Sarwono
2. Manuaba, I.B.G. 2010. Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan, dan
Keluarga Berencana untuk Pendidikan Bidan. Jakarta : EGC
3. Rohani., Saswita, R., Marisah. 2011.Asuhan Kebidanan Pada Masa
Persalinan. Jakarta : Salemba Medika
4. Aprilia, dr. Fitriani. 2021. Informasi Terlengkap Tentang Persalinan.
www.halodoc.com/kesehatan/persalinan (diakses 03 Maret 2021)
5. Penjaringan, CKM. 2020. Tanda Bahaya Persalinan.
www.puskesmaspenjaringan.com /2020/10/01/tanda-bahaya-persalinan
(diakses 03 Maret 2021)
6. Dinkes. 2021. Tanda Bahaya Pada Kehamilan, Persalinan, dan Nifas.
www.dinkes.bantulkab.go.id/berita/183-tanda-bahaya-pada-kehamilan-
persalinan-dan-nifas (diakses 03 Maret 2021)
LAMPIRAN MATERI

TANDA BAHAYA PERSALINAN

A. PENGERTIAN PERSALINAN
Menurut Rohani dkk (2011), persalinan merupakan proses pergerakan
janin, plasenta, dan membran dari dalam rahim melalui jalan lahir.

B. TANDA-TANDA PERSALINAN
Ciri-ciri tanda bahwa persalinan mulai berlangsung

1. Lendir bercampur darah keluar dari jalan lahir


Pengeluran lendir bercampur darah terjadi karena sumbatan tebal pada
mulut rahim terlepas sehingga menyebabkan keluarnya lendir yang
berwarna kemerahan karena bercampur darah.

2. Air ketuban pecah


Kantung ketuban yang mengelilingi janin pecah sehingga air ketuban
keluar (normal air ketuban adalah cairan yang bersih, jernih, dan tidak
berbau).

3. Kontraksi yang teratur


Kontraksi timbul secara teratur, mula-mula kontraksi hanya sebentar
kemudian bertambah lama dan bertambah kuat dan kontraksi terjadi
simetris dikedua sisi perut mulai dari bagian atas dekat saluran rahim
dan nyeri tidak hialng / berkurang dengan istirahat

H. MASALAH DALAM PERSALINAN


Demi keselamatan ibu dan janin, waspadai beberapa masalah saat
persalinan:

1. Bayi tidak lahir dalam 12 jam sejak terasa mulas


2. Keluar darah dari jalan lahir sebelum melahirkan
3. Tali pusat atau tangan/kaki bayi terlihat pada jalan lahir
4. Tidak kuat mengejan
5. Mengalami kejang-kejang
6. Air ketuban keluar dari jalan lahir sebelum terasa mulas
7. Air ketuban keruh dan berbau
8. Setelah bayi lahir, ari-ari tidak keluar
9. Gelisah atau mengalami kesakitan yang hebat

I. TANDA BAHAYA PERSALINAN


1. Ketuban Pecah Dini
KPD atau Ketuban Pecah Dini merupakan kondisi dimana kantung
ketuban pecah sebelum waktu persalinan dimulai. Kondisi ini dapat
terjadi baik sebelum janin matang dalam kandungan (UK < 37 minggu)
maupun setelah janin matang.

2. Perdarahan
Keluarnya darah segar pervaginam dengan jumlah yang banyak. Bisa
disebabkan plasenta previa, solusio plasenta.

3. Tali Pusat Membumbung


Tali pusat membumbung merupakan tali pusat yang keluar melalui jalan
lahir mengakibatkan tali pusat terjepit jalan lahir sehingga oksigen ke
bayi tidak optimal dan dapat menyebabkan kematian pada janin.

4. Eklamsi
Eklamsi sendiri disebabkan hipertensi, bengkak kaki tangan dan muka,
protein urine positif dan terjadi kejang pada Ibu, hal tersebut sangat
mengganggu kelangsungan hidup janin, bahkan dapat menyebabkan
kematian janin.

5. Ibu tidak kuat mengejan


Ibu tidak punya tenaga untuk mengejan sehingga bayi tidak bisa keluar.
6. Nyeri Abdomen
Nyeri abdomen yang luar biasa tanpa jeda dipegang terasa sakit

J. PERSIAPANPERSALINAN DAN KEGAWATDARURATAN


1. Menyiapkan pakaian bayi
2. Tempat persalinan
3. Biaya pada waktu melahirkan
4. Siapkan donor darah jika sewaktu-waktu diperlukan ibu
5. Menyiapkan kendaraan jika sewaktu-waktu ibu perluka
Pertanyaan Penyuluhan Tanda Bahaya Persalinan

1. Gerakan janin waktu disiang hari lambat tetapi kalau malam hari gerakan
aktif. Apakah itu normal atau merupakan tanda bahaya dalam persalinan?
(Dari Ibu Nana)
Jawab : Hal tersebut merupakan hal yang normal. Gerakan janin lebih aktif
di malam hari dikarenakan hormon oksitosin pada malam hari meningkat
menyebabkan gerakan janin lebih aktif.

2. Pengerian retensio plasenta dan penanganannya? (Alvina)


Jawaban : yang dimaksut retensio plasenta yaitu plasenta yang belum
keluar selama 30 menit dari bayi lahir. Penanganannya yaitu lakukan
rujukan ke fasilitas kesehatan yang lebih memadai.

3. Apa yang dimasud dengan kontraksi palsu? (Ibu Lilis)


Jawab : Kontraksi palsu yaitu rasa mulas yang hilang timbul. Tanda tanda
diantaranya :
a. Frekuensi kontraksi tidak teratur, kadang muncul lalu hilang dalam
tenggang waktu yang berbeda-beda.
b. Kontraksi tidak diiringi rasa nyeri. Dimulai dari bagian atas rahim
kemudian turun ke bagian bawah rahim.
c. Rasa mulas terasa stabil, tidak bertambah kuat, atau berkurang dari
sebelumnya.
d. Rasa nyeri terjadi di perut bagian bawah, bukan di bagian atas.
e. Rasa mulas terkadang terasa hingga di lipatan paha, tetapi tidak
merambat ke pinggang seperti pada kontraksi asli.
f. Kontraksi akan berkurang jika Ibu berjalan kaki.

4. Bagaimana jika UK 19 minggu belum bergerak. Dan apakah berpengaruh


jika hamil tetapi menyusui? (Ibu Heni)
Jawab : UK sudah 19 minggu dan belum merasakan gerakan janin itu
merupakan hal yang normal, bisa disebabkan ketidak pekaan karena perut
ibu yang tebal dan usia kehamilan tersebut masih lembut-lembutnya
Bagi Ibu menyusui saat hamil itu tidak mengganggu proses persalinan.
Tetapi Ibu menyusui saat hamil akan memincu kontraksi dan pada
kehamilan muda kontraksi menyebabkan abortus atau keguguran.
BERITA ACARA MMD I

PRAKTIK KERJA LAPANGAN KEBIDANAN KOMUNITAS

AKADEMI KEBIDANAN MULIA MADANI YOGYAKARTA

Pada hari ini tanggal 03 Maret 2021 pukul 09.00-10.30 WIB, telah
dilaksanakan kegiatan MMD I (Musyawarah Mufakat Desa) secara daring dengan
menggunakan aplikasi Zoom Meeting yang dihadiri oleh 84 orang.

(Daftar Hadir Terlampir)

Adapun susunan acara sebagai berikut:

No Nama Kegiatan PJ
1 Pembukaan Khusnul Khotimah Tsani
2 Sambutan-sambutan Melani Windi Astuti
3 Penyampaian Materi MMD I Sutikah & Khusnul
Khotimah Awal
4 POA (Plan of Action) Agnes Widya Ningrum
5 Lain-lain Ari Tri Nurkhasanah
6 Penutup Khusnul Khotimah Tsani
PRESENSI MMD I PKL KOMUNITAS
AKBID MULIA MADANI YOGYAKARTA
2021

N
O Timestamp Nama Lengkap Keterangan
1 3/3/2021 9:05:24 Sri suratri nurjanati Mahasiswa
2 3/3/2021 9:14:17 Fauzul husna Dosen/Karyawan
3 3/3/2021 9:14:30 farah asiela Mahasiswa
4 3/3/2021 9:14:41 Veronica tri epriani Mahasiswa
5 3/3/2021 9:14:47 Alvina Leonita Bandawati Mahasiswa
6 3/3/2021 9:14:51 Riadinata Shinta Puspitasari Dosen/Karyawan
7 3/3/2021 9:14:59 Alvina Leonita Bandawati Tamu Undangan
8 3/3/2021 9:15:10 Risa Purnamasari Tamu Undangan
9 3/3/2021 9:15:11 Dewi Ayuningrum Mahasiswa
10 3/3/2021 9:15:20 Fajar Dwi andini Tamu Undangan
11 3/3/2021 9:15:50 Linda Mustiani Mahasiswa
12 3/3/2021 9:15:55 siti jariyah Mahasiswa
13 3/3/2021 9:16:14 Sokirah Tamu Undangan
14 3/3/2021 9:16:25 Fiva riana Mahasiswa
15 3/3/2021 9:16:52 Siti Zaenap Zahroh Mahasiswa
16 3/3/2021 9:17:08 Sugiyanto Tamu Undangan
17 3/3/2021 9:18:42 Hestiyani Mahasiswa
18 3/3/2021 9:19:43 Arinisa Deka Wijaya Mahasiswa
19 3/3/2021 9:21:27 ANNISA PUJI CAHYANI Tamu Undangan
20 3/3/2021 9:21:32 Muslimah Wahyu Soliah Mahasiswa
21 3/3/2021 9:22:03 Sinah Tamu Undangan
22 3/3/2021 9:22:33 Lia agustiani Tamu Undangan
23 3/3/2021 9:23:31 LINTANG NUSHINA WIJAYA Tamu Undangan
24 3/3/2021 9:24:59 Rohana Mahasiswa
25 3/3/2021 9:25:16 Yulia Adhisty Dosen/Karyawan
26 3/3/2021 9:29:10 Endang Widiastuti Mahasiswa
27 3/3/2021 9:29:15 ARI TRI NURKHASANAH Mahasiswa
28 3/3/2021 9:29:21 Khusnul khotimah tsani Mahasiswa
29 3/3/2021 9:29:24 Nglenggani Khodariningsih Mahasiswa
30 3/3/2021 9:29:28 Rizka Adenanthera Putri Sugianto Mahasiswa
31 3/3/2021 9:29:39 Nuryuli Alanuri Tamu Undangan
32 3/3/2021 9:30:00 Annisa azzahra Mahasiswa
33 3/3/2021 9:31:06 Melani Windi Astuti Mahasiswa
34 3/3/2021 9:31:17 Dewi Tri Wulandari Mahasiswa
35 3/3/2021 9:32:56 Erna Febriawati Mahasiswa
36 3/3/2021 9:33:16 Lian Handayani Mahasiswa
37 3/3/2021 9:33:36 Della Pungki Novalin Tamu Undangan
38 3/3/2021 9:33:41 Paerah Tamu Undangan
39 3/3/2021 9:33:50 Siti Rochani Mahasiswa
40 3/3/2021 9:33:52 Khoeru sangadah Mahasiswa
41 3/3/2021 9:34:03 Desi wulan sari Tamu Undangan
42 3/3/2021 9:34:51 Desi wulan sari Tamu Undangan
43 3/3/2021 9:35:45 Ayu nur fahmi Mahasiswa
44 3/3/2021 9:35:59 Nurul tasya Mahasiswa
45 3/3/2021 9:36:18 I'il Aley Dhea Cornelly Tamu Undangan
46 3/3/2021 9:36:53 ANINDYA MUSTIKA RAMADHANI Mahasiswa
47 3/3/2021 9:37:16 Rizki febrianti Tamu Undangan
48 3/3/2021 9:37:45 HENI UTAMI Tamu Undangan
49 3/3/2021 9:40:20 Alfia Ningrum Mahasiswa
50 3/3/2021 9:42:36 ATIK JATIN RAHAYU, S.Sos Tamu Undangan
51 3/3/2021 9:43:55 Rahma Susilawati Mahasiswa
52 3/3/2021 9:44:16 Sukinah Tamu Undangan
53 3/3/2021 9:44:17 Lailiyatul Fandhilah Tamu Undangan
54 3/3/2021 9:44:39 Agustina Rahayu Mahasiswa
55 3/3/2021 9:46:07 Siti Kadarini Tamu Undangan
56 3/3/2021 9:47:23 Farida Budi Anita Tamu Undangan
57 3/3/2021 9:52:58 Aisyah Nur Isnaeni Mahasiswa
58 3/3/2021 9:56:01 Dewi Juliani Tri Rejeki Mahasiswa
59 3/3/2021 10:00:53 Desi wulan sari Tamu Undangan
60 3/3/2021 10:01:34 Sri Supriyati Tamu Undangan
61 3/3/2021 10:02:59 Arija Tsulatsi Tamu Undangan
62 3/3/2021 10:04:41 Erlina Habsari Tamu Undangan
63 3/3/2021 10:11:20 SUTIKAH Mahasiswa
64 3/3/2021 10:11:45 sakinah intan Tamu Undangan
65 3/3/2021 10:12:03 NIKEN SRIMULYAN Tamu Undangan
66 3/3/2021 10:12:28 KASNI Tamu Undangan
67 3/3/2021 10:12:38 Khusul khotimah awal Mahasiswa
68 3/3/2021 10:12:49 Agnes Widya Ningrun Mahasiswa
69 3/3/2021 10:12:51 KASMI Tamu Undangan
70 3/3/2021 10:12:54 Nuraini Sarah Mahasiswa
71 3/3/2021 10:12:55 Wahyu agong asmarani Tamu Undangan
72 3/3/2021 10:13:09 Endah salim Tamu Undangan
73 3/3/2021 10:13:09 Nuraini sarah Mahasiswa
74 3/3/2021 10:13:11 Dita nurul ummah Mahasiswa
75 3/3/2021 10:13:12 Elmawidiawati Mahasiswa
76 3/3/2021 10:13:25 Wahyudi Tamu Undangan
77 3/3/2021 10:13:31 Mazidah Tamu Undangan
78 3/3/2021 10:13:35 Dewi Juliani Tri Rejeki Mahasiswa
79 3/3/2021 10:13:49 Sutrami handayani Tamu Undangan
80 3/3/2021 10:13:50 Ahmad faisal triestianto Tamu Undangan
81 3/3/2021 10:14:06 Risdayanti salim Tamu Undangan
82 3/3/2021 10:14:42 NUR INDRIANA Tamu Undangan
83 3/3/2021 10:15:00 ARI TRI NURKHASANAH Tamu Undangan
84 3/3/2021 10:15:11 Ahmad yusron arroghib Tamu Undangan
JUMLAH DOSEN KARYAWAN 3
JUMLAH MAHASISWA 39
JUMLAH TAMU UNDANGAN 39

Yogyakarta, 3 Maret 2021

Ketua Panitia

Melani Windi Astuti


BERITA ACARA PENYULUHAN

PRAKTIK KERJA LAPANGAN KEBIDANAN KOMUNITAS

AKADEMI KEBIDANAN MULIA MADANI YOGYAKARTA

Pada hari ini tanggal 04 Maret 2021 pukul 10.00-11.00 WIB telah
dilaksanakan kegiatan penyuluhan dengan Materi Pengetahuan tentang PAP
SMEAR untuk wanita Pasangan Usia Subur (PUS) secara daring dengan
menggunakan aplikasi Zoom Meeting yang dihadiri oleh 44 orang.

(Daftar Hadir Terlampir)

Adapun susunan acara sebagai berikut:

No Nama Kegiatan PJ
1 Pembukaan Arinisa Deka Wijaya
2 Penyampaian Materi tentang PAP SMEAR Nur’aini Sarah
3 Tanya Jawab Nurul Tasya Qomar
4 Dokumentasi Ari Tri Nurkhasanah
5 Penutup Arinisa Deka Wijaya
PRESENSI PENYULUHAN PAP SMEAR PKL KOMUNITAS
AKBID MULIA MADANI YOGYAKARTA
2021

N
Timestamp NAMA LENGKAP KETERANGAN
O
1 3/4/2021 9:53:32 Arinisa Deka Wijaya MAHASISWA
2 3/4/2021 10:05:37 Nglenggani Khodariningsih MAHASISWA
3 3/4/2021 10:05:47 Umi hasanah MAHASISWA
4 3/4/2021 10:05:55 Siti Zaenap Zahroh MAHASISWA
5 3/4/2021 10:06:13 Melani Windi Astuti MAHASISWA
6 3/4/2021 10:06:24 Lian Handayani MAHASISWA
7 3/4/2021 10:06:42 Khusnul khotimah tsani MAHASISWA
8 3/4/2021 10:06:46 farah asiela MAHASISWA
9 3/4/2021 10:07:00 Veronica tri epriani MAHASISWA
10 3/4/2021 10:07:10 Trimah TAMU UNDANGAN
11 3/4/2021 10:07:21 Ayu nur fahmi MAHASISWA
12 3/4/2021 10:07:23 Dewi Tri Wulandari MAHASISWA
13 3/4/2021 10:07:44 SITI JARIYAH MAHASISWA
14 3/4/2021 10:07:50 ANINDYA MUSTIKA RAMADHANI MAHASISWA
15 3/4/2021 10:08:01 Sri suratri MAHASISWA
16 3/4/2021 10:08:04 HENI UTAMI TAMU UNDANGAN
17 3/4/2021 10:08:14 Hestiyani MAHASISWA
18 3/4/2021 10:08:36 Rahma susilawati MAHASISWA
19 3/4/2021 10:08:46 Khusnul khotimah awal MAHASISWA
20 3/4/2021 10:09:00 Dewi Juliani Tri Rejeki MAHASISWA
21 3/4/2021 10:09:02 Ika rizkiyawati TAMU UNDANGAN
22 3/4/2021 10:09:08 Siti Rochani MAHASISWA
23 3/4/2021 10:09:27 Roah yul khasanah TAMU UNDANGAN
24 3/4/2021 10:11:57 Erna Febriawati MAHASISWA
25 3/4/2021 10:15:15 Linda Mustiani MAHASISWA
26 3/4/2021 10:16:43 Fiva riana MAHASISWA
27 3/4/2021 10:16:49 Alvina Leonita Bandawati MAHASISWA
28 3/4/2021 10:17:02 Muslimah Wahyu Soliah MAHASISWA
29 3/4/2021 10:17:04 Sutikah MAHASISWA
30 3/4/2021 10:17:14 Fika pratiwi DOSEN/KARYAWAN
31 3/4/2021 10:17:44 Yulia Adhisty DOSEN/KARYAWAN
32 3/4/2021 10:17:52 Endang Widiastuti MAHASISWA
33 3/4/2021 10:18:08 Dita nurul ummah MAHASISWA
34 3/4/2021 10:18:16 Rizki febrianti TAMU UNDANGAN
35 3/4/2021 10:18:27 Elmawidiawati MAHASISWA
36 3/4/2021 10:18:34 Aisyah Nur Isnaeni MAHASISWA
37 3/4/2021 10:19:00 Atik Jatin Rahayu, S. Sos TAMU UNDANGAN
38 3/4/2021 10:20:34 ALFIA NINGRUM MAHASISWA
39 3/4/2021 10:20:59 TRI WANTINI TAMU UNDANGAN
40 3/4/2021 10:21:59 Annisa azzahra MAHASISWA
41 3/4/2021 10:22:09 Rohana MAHASISWA
42 3/4/2021 10:27:16 Aknovviastri MAHASISWA
43 3/4/2021 10:27:45 Nuraini Sarah MAHASISWA
44 3/4/2021 10:28:42 Khoeru sangadah MAHASISWA
45 3/4/2021 10:29:37 Agnes Widya Ningrum MAHASISWA
46 3/4/2021 10:30:28 Siti badingah TAMU UNDANGAN
47 3/4/2021 10:31:39 Dewi Ayuningrum MAHASISWA
48 3/4/2021 10:32:02 Agustina Rahayu MAHASISWA
49 3/4/2021 10:33:23 Rizka Adenanthera Putri Sugianto MAHASISWA
50 3/4/2021 10:41:45 Sinah TAMU UNDANGAN
51 3/4/2021 10:58:45 Nurul tasya MAHASISWA
52 3/4/2021 11:11:23 Ari tri nurkhasanah MAHASISWA
53 3/4/2021 11:11:39 ari tri nurkhasanah TAMU UNDANGAN
JUMLAH DOSEN KARYAWAN 2
JUMLAH MAHASISWA 41
JUMLAH TAMU UNDANGAN 10

Yogyakarta, 4 Maret 2021

Ketua Panitia

Melani Windi Astuti


BERITA ACARA PENYULUHAN

PRAKTIK KERJA LAPANGAN KEBIDANAN KOMUNITAS

AKADEMI KEBIDANAN MULIA MADANI YOGYAKARTA

Pada hari ini tanggal 05 Maret 2021 pukul 10.00–11.00 WIB, telah
dilaksanakan kegiatan penyuluhan dengan materi SADARI secara daring
menggunakan aplikasi Zoom Meeting yang dihadiri oleh 56 orang.

(Daftar hadir terlampir).

Adapun susunan acara sebagai berikut:

No Nama Kegiatan PJ
1 Pembukaan Hestiyani
2 Penyampaian Materi tentang SADARI Linda Mustiani
3 Tanya Jawab Siti Zaenap Zahroh,
Muslimah Wahyu Soliah
4 Dokumentasi Ari Tri Nurkhasanah
5 Penutup Hestiyani
PRESENSI PENYULUHAN SADARI PKL KOMUNITAS
AKBID MULIA MADANI YOGYAKARTA
2021

N
Timestamp NAMA KETERANGAN
O
1 3/5/2021 10:20:16 Fiva riana Mahasiswa
2 3/5/2021 10:20:16 Lian Handayani Mahasiswa
3 3/5/2021 10:20:22 Dita nurul ummah Mahasiswa
4 3/5/2021 10:20:23 Fauzul husna Dosen/Karyawan
5 3/5/2021 10:20:24 Veronica tri epriani Mahasiswa
6 3/5/2021 10:20:26 Nurul tasya Q Mahasiswa
7 3/5/2021 10:20:32 Melinda Anatasya Tamu Undangan
8 3/5/2021 10:20:34 Ibu trimah Tamu Undangan
9 3/5/2021 10:20:40 Muslimah Wahyu Soliah Mahasiswa
10 3/5/2021 10:20:41 Dewi Tri Wulandari Mahasiswa
11 3/5/2021 10:20:42 Ayu nur fahmi Mahasiswa
12 3/5/2021 10:20:46 ANINDYA MUSTIKA RAMADHANI Mahasiswa
13 3/5/2021 10:20:50 Arinisa Deka Wijaya Mahasiswa
14 3/5/2021 10:21:00 HENI UTAMI Tamu Undangan
15 3/5/2021 10:21:12 Alvina Leonita Bandawati Mahasiswa
16 3/5/2021 10:21:14 Dewi Ayuningrum Mahasiswa
17 3/5/2021 10:21:19 SITI JARIYAH Mahasiswa
18 3/5/2021 10:21:31 Sri suratri nurjanati Mahasiswa
19 3/5/2021 10:21:41 Winanti Tamu Undangan
20 3/5/2021 10:21:42 Annisa Azzahra Mahasiswa
21 3/5/2021 10:21:46 yulia Adhisty Dosen/Karyawan
22 3/5/2021 10:21:53 Aisyah Nur Isnaeni Mahasiswa
23 3/5/2021 10:22:08 Khusnul khotimah tsani Mahasiswa
24 3/5/2021 10:22:14 Mamluatun rahma niyah Tamu Undangan
25 3/5/2021 10:22:16 Rizka Adenanthera Putri Sugianto Mahasiswa
26 3/5/2021 10:22:23 Dewi Juliani Tri Rejeki Mahasiswa
27 3/5/2021 10:22:32 Linda Mustianj Mahasiswa
28 3/5/2021 10:22:40 ATIK JATIN RAHAYU Tamu Undangan
29 3/5/2021 10:22:42 Mazidah Tamu Undangan
30 3/5/2021 10:22:44 Lailiyatul Fandhilah Tamu Undangan
31 3/5/2021 10:22:50 Arinisa Deka Wijaya Mahasiswa
32 3/5/2021 10:22:59 Nglenggani Khodariningsih Mahasiswa
33 3/5/2021 10:23:02 Khusul khotimah awal Mahasiswa
34 3/5/2021 10:23:22 Ari Tri Nurkhasanah Mahasiswa
35 3/5/2021 10:23:25 Sulastri (khusnul) Tamu Undangan
36 3/5/2021 10:24:33 Tri yani novida aziz Tamu Undangan
37 3/5/2021 10:24:42 Melani Windi Astuti Mahasiswa
38 3/5/2021 10:25:25 Milladiya fitri Tamu Undangan
39 3/5/2021 10:25:39 Agnes Widya Ningrum Mahasiswa
40 3/5/2021 10:26:09 Siti Rochani Mahasiswa
41 3/5/2021 10:26:45 Endang Widiastuti Mahasiswa
42 3/5/2021 10:27:01 Erna Febriawati Mahasiswa
43 3/5/2021 10:27:10 Rahma Susilawati Mahasiswa
44 3/5/2021 10:27:48 Elmawidiawati Mahasiswa
45 3/5/2021 10:38:48 Alfia Ningrum Mahasiswa
46 3/5/2021 10:42:01 Sutikah Mahasiswa
47 3/5/2021 10:42:21 Kasmi Tamu Undangan
48 3/5/2021 10:42:27 Farah asiela Mahasiswa
49 3/5/2021 10:42:35 Kasni Tamu Undangan
50 3/5/2021 10:43:36 Khoeru sangadah Mahasiswa
51 3/5/2021 10:43:57 Nuraini Sarah Mahasiswa
52 3/5/2021 10:45:13 Siti Zaenap Zahroh Mahasiswa
53 3/5/2021 10:46:58 Fajar dwi Tamu Undangan
54 3/5/2021 10:47:40 Fika pratiwi Tamu Undangan
55 3/5/2021 10:48:09 hestiyani Mahasiswa
56 3/5/2021 10:49:33 Agustina Rahayu Mahasiswa
JUMLAH DOSEN KARYAWAN 2
JUMLAH MAHASISWA 39
JUMLAH TAMU UNDANGAN 15

Yogyakarta, 5 Maret 2021

Ketua Panitia

Melani Windi Astuti


BERITA ACARA PENYULUHAN

PRAKTIK KERJA LAPANGAN KEBIDANAN KOMUNITAS

AKADEMI KEBIDANAN MULIA MADANI YOGYAKARTA

Pada hari ini tanggal 06 Maret 2021 pukul 10.00–11.00 WIB, telah dilaksanakan
kegiatan penyuluhan dengan materi Tanda Bahaya Nifas secara daring
menggunakan aplikasi Zoom Meeting yang dihadiri oleh 45 orang.

(Daftar hadir terlampir).

Adapun susunan acara sebagai berikut:

No Nama Kegiatan PJ
1 Pembukaan
2 Penyampaian Materi tentang Tanda Bahaya Veronica Tri Epriani
Nifas
3 Tanya Jawab Khusnul Khotimah Awal
4 Dokumentasi Rizka Adenanthera
5 Penutup
PRESENSI PENYULUHAN TANDA BAHAYA NIFAS
PKL KOMUNITAS AKBID MULIA MADANI YOGYAKARTA
2021

N
Timestamp NAMA KETERANGAN
O
1 3/6/2021 10:15:27 farah asiela MAHASISWA
2 3/6/2021 10:15:34 Ari Tri NUrkhasanah MAHASISWA
3 3/6/2021 10:15:44 Alvina Leonita Bandawati MAHASISWA
4 3/6/2021 10:15:57 Agnes Widya Ningrum MAHASISWA
5 3/6/2021 10:16:20 Melani Windi Astuti MAHASISWA
6 3/6/2021 10:16:23 Agustina Rahayu MAHASISWA
7 3/6/2021 10:16:27 ALFIA NINGRUM MAHASISWA
8 3/6/2021 10:16:31 Arinisa Deka Wijaya MAHASISWA
9 3/6/2021 10:16:33 Fika pratiwi DOSEN/KARYAWAN
10 3/6/2021 10:16:41 Fiva riana MAHASISWA
11 3/6/2021 10:16:44 Muslimah Wahyu Soliah MAHASISWA
12 3/6/2021 10:16:47 Dewi Ayuningrum MAHASISWA
13 3/6/2021 10:16:59 Dewi Juliani Tri Rejeki MAHASISWA
14 3/6/2021 10:17:04 Ayu nur fahmi MAHASISWA
15 3/6/2021 10:17:07 Erna Febriawati MAHASISWA
16 3/6/2021 10:17:08 Lian Handayani MAHASISWA
17 3/6/2021 10:17:10 Siska R TAMU UNDANGAN
18 3/6/2021 10:17:13 Dita nurul ummah MAHASISWA
19 3/6/2021 10:17:21 SITI JARIYAH MAHASISWA
20 3/6/2021 10:17:28 Khusnul khotimah tsani MAHASISWA
21 3/6/2021 10:17:28 Endang Widiastuti MAHASISWA
22 3/6/2021 10:17:30 Umi Hasanah MAHASISWA
23 3/6/2021 10:17:36 Nglenggani Khodariningsih MAHASISWA
24 3/6/2021 10:17:57 Dewi Tri Wulandari MAHASISWA
25 3/6/2021 10:17:59 SUTIKAH MAHASISWA
26 3/6/2021 10:18:16 Siti Zaenap Zahroh MAHASISWA
27 3/6/2021 10:18:21 Sri suratri MAHASISWA
28 3/6/2021 10:18:23 NIKEN SRI MULYANI TAMU UNDANGAN
29 3/6/2021 10:18:27 Rahma Susilawati MAHASISWA
30 3/6/2021 10:18:45 Ainiyah nuuratun mazidah TAMU UNDANGAN
31 3/6/2021 10:18:53 Okasiyati TAMU UNDANGAN
32 3/6/2021 10:18:54 KASNI TAMU UNDANGAN
33 3/6/2021 10:19:02 Khusnul khotimah awal MAHASISWA
34 3/6/2021 10:20:31 Veronica tri epriani MAHASISWA
35 3/6/2021 10:20:54 Lailatul Qodariyah TAMU UNDANGAN
36 3/6/2021 10:21:03 Fajar Dwi andini TAMU UNDANGAN
37 3/6/2021 10:21:14 Rohana MAHASISWA
38 3/6/2021 10:24:01 Jihan Fadhilah MAHASISWA
39 3/6/2021 10:27:36 Khoeru sangadah MAHASISWA
40 3/6/2021 10:27:49 Nuraini Sarah MAHASISWA
41 3/6/2021 10:28:06 Elma widiawati MAHASISWA
ANINDYA MUSTIKA
42
3/6/2021 10:47:35 RAMADHANI MAHASISWA
43 3/6/2021 10:47:38 Aisyah Nur Isnaeni MAHASISWA
45 3/6/2021 10:48:47 HENI UTAMI TAMU UNDANGAN
JUMLAH DOSEN KARYAWAN 1
JUMLAH MAHASISWA 35
JUMLAH TAMU UNDANGAN 8

Yogyakarta, 6 Maret 2021

Ketua Panitia

Melani Windi Astuti


BERITA ACARA PENYULUHAN

PRAKTIK KERJA LAPANGAN KEBIDANAN KOMUNITAS

AKADEMI KEBIDANAN MULIA MADANI YOGYAKARTA

Pada hari ini tanggal 7 Maret 2021 pukul 10.00-11.00 WIB telah
dilaksanakan kegiatan penyuluhan dengan Materi Pengetahuan tentang Tanda
Bahaya Persalinan secara daring dengan menggunakan aplikasi Zoom Meeting
yang dihadiri oleh 44 orang.

(Daftar Hadir Terlampir)

Adapun susunan acara sebagai berikut:

No Nama Kegiatan PJ
1 Pembukaan Dewi Tri Wulandari
2 Penyampaian Materi tentang PAP SMEAR Farah Asiela
3 Tanya Jawab Siti Jariyah
4 Dokumentasi Ari Tri Nurkhasanah
5 Penutup Dewi Tri Wulandari
PRESENSI PENYULUHAN TANDA BAHAYA
PERSALINAN
PKL KOMUNITAS AKBID MULIA MADANI
YOGYAKARTA
2021

N
Timestamp NAMA LENGKAP KETERANGAN
O
1 3/7/2021 10:18:02 SITI JARIYAH Mahasiswa
2 3/7/2021 10:18:20 Khoeru sangadah Mahasiswa
3 3/7/2021 10:18:30 Annisa azzahra Mahasiswa
4 3/7/2021 10:18:30 Nglenggani khodariningsih Mahasiswa
5 3/7/2021 10:18:36 Agustina Rahayu Mahasiswa
6 3/7/2021 10:18:39 Arinisa Deka Wijaya Mahasiswa
7 3/7/2021 10:18:39 Fiva riana Mahasiswa
8 3/7/2021 10:18:40 dewi juliani tri rejeki Mahasiswa
9 3/7/2021 10:18:41 Erna Febriawatu Mahasiswa
10 3/7/2021 10:18:41 Dewi Tri Wulandari Mahasiswa
11 3/7/2021 10:18:46 Sutikah Mahasiswa
12 3/7/2021 10:18:47 RAHMA SUSILAWATI Mahasiswa
13 3/7/2021 10:18:47 Agnes Widya Ningrum Mahasiswa
14 3/7/2021 10:18:50 Hestiyani Mahasiswa
15 3/7/2021 10:18:56 Sri suratri Mahasiswa
16 3/7/2021 10:18:58 Alvina Leonita Bandawati Mahasiswa
17 3/7/2021 10:19:00 Siska Tamu Undangan
18 3/7/2021 10:19:01 Melani Windi Astuti Mahasiswa
19 3/7/2021 10:19:05 Niken sri mulyani Tamu Undangan
20 3/7/2021 10:19:10 Ayu Nur Fahmi Mahasiswa
21 3/7/2021 10:19:18 Nurul T Mahasiswa
22 3/7/2021 10:19:30 RAHMA SUSILAWATI Mahasiswa
23 3/7/2021 10:19:31 Lailatul Qodariyah Tamu Undangan
24 3/7/2021 10:19:39 Yulia Adhisty Dosen/Karyawan
25 3/7/2021 10:19:43 Siti Zaenap Zahroh Mahasiswa
26 3/7/2021 10:19:57 ANINDYA MUSTIKA RAMADHANI Mahasiswa
27 3/7/2021 10:20:09 SALWA NADEA SAFITRY Tamu Undangan
28 3/7/2021 10:20:16 Endang Widiastuti Mahasiswa
29 3/7/2021 10:20:19 HENI UTAMI Tamu Undangan
30 3/7/2021 10:20:24 Umi Khasanah Mahasiswa
31 3/7/2021 10:20:53 Rahma susilawati Mahasiswa
32 3/7/2021 10:21:14 Dewi Ayuningrum Mahasiswa
33 3/7/2021 10:22:12 Alfia Ningrum Mahasiswa
34 3/7/2021 10:22:20 Veronika Tri Epriani Mahasiswa
35 3/7/2021 10:23:04 Rohana Mahasiswa
36 3/7/2021 10:23:36 Muslimah Wahyu Soliah Mahasiswa
37 3/7/2021 10:23:38 Muslimah Wahyu Soliah Mahasiswa
38 3/7/2021 10:23:55 farah asiela Mahasiswa
39 3/7/2021 10:24:06 Khusnul khotimah tsani Mahasiswa
40 3/7/2021 10:24:25 Lian Handayani Mahasiswa
41 3/7/2021 10:24:32 Rizka Adenanthera Putri Sugianto Mahasiswa
42 3/7/2021 10:24:50 NURAINI SARAH Mahasiswa
43 3/7/2021 10:24:52 Khusnul awal Mahasiswa
44 3/7/2021 10:25:08 Aisyah Mahasiswa
45 3/7/2021 10:25:11 ELMA WIDIAWATI Mahasiswa
46 3/7/2021 10:25:13 Dita nurul ummah Mahasiswa
47 3/7/2021 10:30:06 Fauzul husna Dosen/Karyawan
JUMLAH DOSEN KARYAWAN 2
JUMLAH MAHASISWA 40
JUMLAH TAMU UNDANGAN 5

Yogyakarta, 7 Maret 2021

Ketua Panitia

Melani Windi Astuti


BERITA ACARA MMD II

PRAKTIK KERJA LAPANGAN KEBIDANAN KOMUNITAS

AKADEMI KEBIDANAN MULIA MADANI YOGYAKARTA

Pada hari ini tanggal 12 Maret 2021 pukul 09.00-10.30 WIB, telah
dilaksanakan kegiatan MMD II (Musyawarah Mufakat Desa) secara daring
dengan menggunakan aplikasi Zoom Meeting yang dihadiri oleh 68 orang.

(Daftar Hadir Terlampir)

Adapun susunan acara sebagai berikut:

No Nama Kegiatan PJ
1 Pembukaan Dewi Ayuningrum
2 Sambutan-sambutan Melani Windi Astuti
3 Penyampaian Materi MMD II Annisa Azzahra & Nurul
Tasya Qomar
4 Tanya Jawab Dewi Ayuningrum
5 Lain-lain Ari Tri Nurkhasanah, Rizka
Adenanthera
6 Penutup Dewi Ayuningrum
PRESENSI MMD II PKL KOMUNITAS
AKBID MULIA MADANI YOGYAKARTA
2021

N
Timestamp NAMA LENGKAP KETERANGAN
O
1 3/12/2021 9:00:42 Khusnul khotimah awal MAHASISWA
2 3/12/2021 9:00:45 Agustina Rahayu MAHASISWA
3 3/12/2021 9:01:03 Siti Rochani MAHASISWA
4 3/12/2021 9:01:06 dewi juliani tri rejeki MAHASISWA
5 3/12/2021 9:01:27 Melani Windi Astuti MAHASISWA
6 3/12/2021 9:01:31 Muslimah Wahyu Soliah MAHASISWA
7 3/12/2021 9:01:34 Aisyah Nur Isnaeni MAHASISWA
8 3/12/2021 9:01:55 farah asiela MAHASISWA
9 3/12/2021 9:02:57 Khusnul khotimah tsani MAHASISWA
10 3/12/2021 9:03:14 Dewi Tri Wulandari MAHASISWA
11 3/12/2021 9:03:18 Dita nurul ummah MAHASISWA
12 3/12/2021 9:03:38 Linda mustiani MAHASISWA
13 3/12/2021 9:03:44 Sukaptiyah TAMU UNDANGAN
14 3/12/2021 9:03:47 Erna Febriawati MAHASISWA
15 3/12/2021 9:04:24 Endang Widiastuti MAHASISWA
ANINDYA MUSTIKA
16
3/12/2021 9:05:08 RAMADHANI MAHASISWA
17 3/12/2021 9:05:27 HENI UTAMI TAMU UNDANGAN
18 3/12/2021 9:06:08 Rahma Susilawati MAHASISWA
19 3/12/2021 9:06:14 Arinisa Deka Wijaya MAHASISWA
20 3/12/2021 9:06:18 Dewi Ayuningrum MAHASISWA
21 3/12/2021 9:06:20 Agnes Widya Ningrum MAHASISWA
22 3/12/2021 9:06:28 Sutikah MAHASISWA
23 3/12/2021 9:06:34 Sri suratri MAHASISWA
24 3/12/2021 9:06:44 Rohana MAHASISWA
25 3/12/2021 9:06:53 Lian handayani MAHASISWA
26 3/12/2021 9:06:54 Farida Budi Anita TAMU UNDANGAN
27 3/12/2021 9:07:09 LINTANG NUSHINA WIJAYA TAMU UNDANGAN
28 3/12/2021 9:07:14 Ika Rizkiyawati TAMU UNDANGAN
29 3/12/2021 9:07:17 Rizka Adenanthera Putri Sugianto MAHASISWA
30 3/12/2021 9:07:42 Ro'ah Yul Khasanah TAMU UNDANGAN
31 3/12/2021 9:08:08 Umi Khasanah MAHASISWA
32 3/12/2021 9:08:23 Nglenggani Khodariningsih MAHASISWA
33 3/12/2021 9:08:25 Siti Zaenap Zahroh MAHASISWA
34 3/12/2021 9:08:38 ANA MEI ASTUTI TAMU UNDANGAN
35 3/12/2021 9:09:01 Elmawidiawati MAHASISWA
36 3/12/2021 9:10:12 Nurlita Dwi Lestari TAMU UNDANGAN
37 3/12/2021 9:10:15 Nuraini Sarah MAHASISWA
38 3/12/2021 9:11:27 Okasiyati TAMU UNDANGAN
39 3/12/2021 9:11:37 Khoeru sangadah MAHASISWA
40 3/12/2021 9:11:53 Fiva riana MAHASISWA
41 3/12/2021 9:12:04 Veronica tri epriani MAHASISWA
42 3/12/2021 9:12:09 Sumiyati TAMU UNDANGAN
43 3/12/2021 9:12:18 Siti jariyah MAHASISWA
44 3/12/2021 9:12:18 Fajar Dwi andini TAMU UNDANGAN
45 3/12/2021 9:12:22 Sokirah TAMU UNDANGAN
46 3/12/2021 9:12:29 Okasiyati TAMU UNDANGAN
47 3/12/2021 9:12:43 iRAWATI TAMU UNDANGAN
48 3/12/2021 9:13:06 Ayu nur fahmi MAHASISWA
49 3/12/2021 9:14:37 Febby Febiyanti TAMU UNDANGAN
50 3/12/2021 9:16:35 Aknovviastri MAHASISWA
51 3/12/2021 9:17:55 Ibu trimah TAMU UNDANGAN
52 3/12/2021 9:18:58 Riadinata Shinta Puspitasari DOSEN/KARYAWAN
53 3/12/2021 9:19:02 Nurul Ariningtyas DOSEN/KARYAWAN
54 3/12/2021 9:19:25 Betta kurnia TAMU UNDANGAN
55 3/12/2021 9:20:21 Hestiyani MAHASISWA
56 3/12/2021 9:25:34 HERLINA HANDAYANI MAHASISWA
57 3/12/2021 9:36:19 Alvina Leonita Bandawati MAHASISWA
58 3/12/2021 9:36:31 Heri S. DOSEN/KARYAWAN
59 3/12/2021 9:37:03 Lia agustiani TAMU UNDANGAN
60 3/12/2021 9:37:37 Nurul tasya Qomar MAHASISWA
61 3/12/2021 9:37:58 ANA MEI ASTUTI TAMU UNDANGAN
62 3/12/2021 9:39:57 Lailatul Qodariyah TAMU UNDANGAN
63 3/12/2021 9:40:03 Alfia Ningrum MAHASISWA
64 3/12/2021 9:41:34 Ari Tri Nurkhasanah MAHASISWA
65 3/12/2021 9:41:45 Yulia Adhisty DOSEN/KARYAWAN
66 3/12/2021 9:42:27 annisa azzahra MAHASISWA
67 3/12/2021 9:42:56 Desi wulan sari TAMU UNDANGAN
68 3/12/2021 9:51:27 TRI WANTINI TAMU UNDANGAN
JUMLAH DOSEN/KARYAWAN 4
JUMLAH MAHASISWA 41
JUMLAH TAMU UNDANGAN 23
Yogyakarta, 12 Maret 2021

Ketua Panitia

Melani Windi Astuti


LAMPIRAN DOKUMENTASI

MMD 1

Hari Rabu 3 Maret 2021


Hari Kamis, 4 Maret 2021
Hari Jumat, 5 Maret 2021
Hari Sabtu, 6 Maret 2021

Hari Minggu, 7 Maret 2021


MMD 2

Hari Jumat, 12 Maret 2021

Anda mungkin juga menyukai