PALANGKA RAYA
JURUSAN
KEBIDANAN
PANDUAN
PRAKTEK KERJA LAPANGAN (PKL)
ASKEB KOMUNITAS
PROGRAM STUDI SARJANA TERAPAN KEBIDANAN
ANGKATAN III SEMESTER VIII
Nama : __________________________________
NIM : __________________________________
Kelas : __________________________________
No. Hp : __________________________________
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT atas berkah dan karunia-Nya sehingga buku
panduan praktek kerja lapangan (PKL) Askeb Komunitas Program Studi Sarjana
Terapan Kebidanan Jurusan Kebidanan Politeknik Kesehatan Palangka Raya ini
dapat diselesaikan.
Penyusunan buku panduan ini dimaksudkan untuk membantu dan memberikan
arahan kepada mahasiswa dalam menjalani tahap proses pembelajaran di
lapangan dalam rangka praktek kerja lapangan. Selain itu, penyusunan buku
panduan ini bertujuan untuk membantu pembimbing dalam memberikan bimbingan
kepada mahasiswa.
Mengacu pada kurikulum, harapan dengan tersusunnya buku ini akan memfasilitasi
pembimbing dalam menghasilkan bidan yang terampil di komunitas yang
menguasai ilmu dan kiat Kebidanan yang berlandaskan pada etika dan perilaku
humanis, serta terampil dan bertanggung jawab terhadap profesinya. Dalam
pelaksanaan praktek kerja lapangan, mahasiswa diharapkan melaksanakan
program menjaga mutu dan selalu mengacu pada kualitas secara
berkesinambungan dengan menggunakan pendekatan Evidence Based.
Selain penguasaan ilmu dan teknologi kebidanan, kemitraan dengan profesi lain
diharapkan dapat terbentuk dan terbina selama menjalani praktek, Sehingga
nantinya di tempat tugas tetap dapat berkobar berkolaborasi dengan profesi lain
dengan baik.
Meskipun demikian buku panduan ini masih akan direvisi sejalan dengan
perkembangan ilmu dan kebutuhan pembelajaran, sehingga saran dan kritik yang
membangun bagi penyempurnaan buku panduan ini sangat Kami harapkan.
Semoga buku panduan ini dapat bermanfaat bagi semua pihak yang tergerak
hatinya untuk mengembangkan profesi kebidanan.
Mengetahui,
Ketua Jurusan Kebidanan Ketua Program Studi
Poltekkes Kemenkes Palangka Raya Sarjana Terapan Kebidanan
Poltekkes Kemenkes Palangka Raya
ii
VISI DAN MISI
PRODI SARJANA TERAPAN KEBIDANAN
POLTEKKES KEMENKES PALANGKA RAYA
iii
DAFTAR ISI
A. Pendahuluan ........................................................................................ 1
I. Penilaian ............................................................................................. 6
iv
Jurusan Kebidanan Poltekkes Kemenkes Palangka Raya
Panduan PKL Askeb Komunitas | 2020
A. PENDAHULUAN
Pengalaman belajar lapangan merupakan bagian dari belajar mengajar
dimana mahasiswa diberikan kesempatan untuk lebih memahami serta mampu
dan terampil menggunakan ilmu yang telah dipelajari selama di kelas, sehingga
diharapkan dapat dihasilkan lulusan bidan yang profesional dan dapat bekerja
sesuai bidangnya di masyarakat.
Praktik kebidanan komunitas ini merupakan salah satu metode
pembelajaran pada situasi nyata di masyarakat dengan harapan mampu
memberikan kesempatan mahasiswa untuk bisa mencapai kompetensi yang
berkaitan dengan mata kuliah asuhan kebidanan komunitas.
Pengalaman belajar lapangan merupakan bagian dari belajar mengajar di
mana mahasiswa diberikan kesempatan untuk lebih memahami serta mampu
dan terampil menggunakan ilmu yang dipelajari selama di kelas, sehingga
diharapkan dapat dihasilkan lulusan bidang yang profesional dan dapat bekerja
sesuai bidangnya. Proses pembelajaran praktik kebidanan komunitas adalah
rangkaian dari proses pembelajaran klinik dan lapangan yang harus ditempuh
oleh mahasiswa Sarjana Terapan Kebidanan sehingga tindak lanjut dari proses
pembelajaran di kelas dan laboratorium.
Dengan melaksanakan praktik kebidanan komunitas, mahasiswa
diharapkan mampu melaksanakan asuhan kebidanan komprehensif di komunitas
sebagai kandidat bidan mahir yang meliputi: asuhan pada wanita sepanjang daur
kehidupan, neonatus, bayi dan balita; dengan mengaplikasikan komplementer
Kebidanan dan teknologi tepat guna dalam pelayanan kebidanan penanganan
kegawatdaruratan di komunitas, dan mempraktekkan sistem informasi dan
manajemen kesehatan dalam pelayanan kebidanan komunitas, serta
meningkatkan peran serta masyarakat.
B. TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Tujuan Umum
Menerapkan asuhan kebidanan komunitas dalam tatanan real setting dengan
mengupayakan pemberdayaan pada masyarakat.
2. Tujuan Khusus
a. Melakukan pengumpulan data masyarakat yang berhubungan dengan
kesehatan bersama masyarakat dengan menggunakan format survei
Kesehatan Masyarakat (Survei Mawas Diri)
1
Jurusan Kebidanan Poltekkes Kemenkes Palangka Raya
Panduan PKL Askeb Komunitas | 2020
2
Jurusan Kebidanan Poltekkes Kemenkes Palangka Raya
Panduan PKL Askeb Komunitas | 2020
3
Jurusan Kebidanan Poltekkes Kemenkes Palangka Raya
Panduan PKL Askeb Komunitas | 2020
G. TUGAS MAHASISWA
1. Umum
a. Mengikuti pembekalan praktek, orientasi lahan, dan mengisi daftar
presensi.
4
Jurusan Kebidanan Poltekkes Kemenkes Palangka Raya
Panduan PKL Askeb Komunitas | 2020
2. Khusus
a. Setiap mahasiswa wajib mengambil keluarga binaan yang merupakan
sasaran asuhan kebidanan komunitas; hamil, bersalin, nifas, neonatus
bayi, balita, Kesehatan Reproduksi, (Remaja, wanita usia subur, wanita
lanjut usia), baik fisiologis maupun bermasalah secara mandiri,
kolaborasi maupun rujukan. Asuhan yang dilakukan menerapkan konsep
manajemen kebidanan dalam konteks keluarga di komunitas, dengan
melakukan home visit paling sedikit 3 kali kunjungan.
b. Menyusun laporan secara individu yaitu laporan kasus atas asuhan
kebidanan komunitas yang telah dilakukan, laporan disusun berdasarkan
sistematika seperti yang tertera pada lampiran.
c. Membuat dan mengumpulkan laporan kelompok: hasil Pelaksanaan
Praktek kebidanan komunitas, dan hasil analisis serta pengembangan
Program Kegiatan Desa yang ada di lahan praktik, sesuai dengan
sistematika laporan yang terdapat dalam lampiran.
5
Jurusan Kebidanan Poltekkes Kemenkes Palangka Raya
Panduan PKL Askeb Komunitas | 2020
I. PENILAIAN
Penilaian meliputi :
1. Sikap/soft skill.
2. Penampilan sikap klinik asuhan kebidanan pada keluarga oleh dosen
pembimbing.
3. Seminar hasil kegiatan.
4. Laporan praktik, baik individu maupun kelompok.
J. KALENDER KEGIATAN
NO HARI/TANGGAL ACARA
6
Jurusan Kebidanan Poltekkes Kemenkes Palangka Raya
Panduan PKL Askeb Komunitas | 2020
7
LAMPIRAN
8
Lampiran 1: Sistematika Laporan Individu (KK Binaan)
Halaman Judul
Lembar Persetujuan
Kata Pengantar
Daftar Isi
Daftar Tabel (Bila Ada)
Daftar Gambar (Bila Ada)
Daftar Lampiran
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Tujuan Umum dan Khusus
C. Manfaat
BAB II TINJAUAN TEORI
BAB III TINJAUAN KASUS
BAB IV PEMBAHASAN
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
(Termasuk Dokumentasi)
9
Lampiran 2: Sistematika Laporan Pelaksaan Praktik Kebidanan Komunitas
Halaman Judul
Lembar Persetujuan
Kata Pengantar
Daftar Isi
Daftar Tabel (Bila Ada)
Daftar Gambar (Bila Ada)
Daftar Lampiran
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Tujuan Umum dan Khusus
C. Kompentsi Praktek
D. Waktu dan Tempat
(Disertakan Peta Wilayah Administrasi Lahan PKL)
BAB II TINJAUAN TEORI
BAB III HASIL SURVEI MAWAS DIRI
(Dapat disajikan dalam bentuk tabel maupun grafik)
BAB IV PERENCANAAN, IMPLEMENTASI DAN EVALUASI
BAB V PEMBAHASAN
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
(Termasuk Dokumentasi)
10
Lampiran 3: Sistematika Laporan Analisis Program Desa
Halaman Judul
Lembar Persetujuan
Kata Pengantar
Daftar Isi
Daftar Tabel (Bila Ada)
Daftar Gambar (Bila Ada)
Daftar Lampiran
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Tujuan Umum dan Khusus
C. Manfaat
BAB IV PEMBAHASAN
Uraikan dengan model analisis SWOT. Kemudian, uraikan upaya perbaikan program,
upaya pengembangan, maupun upaya inovatif dalam rangka penyempurnaan program
yang telah ada.
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
(Termasuk Dokumentasi/ Foto-foto selama proses analisis/pengumpulan data/observasi)
11
Lampiran 4: Format Asuhan Kebidanan Komunitas (Tinjauan Kasus)
4. Situasi lingkungan
a. Rumah milik sendiri
Denah rumah
b. Jenis rumah
c. Atap rumah
d. Lantai rumah
e. Ventilasi
f. Kebersihan dan kerapian
g. Pembuangan sampah
h. Sumber air
1) Penggunaan air
2) Tempat penyimpanan air
3) Pengurasan tempat air minum
12
4) Kualitas air
i. Saluran pembuangan air limbah (SPAL)
1) Jarak sumber pembuangan limbah
2) Keadaan
j. Jamban
1) Kondisi
2) Jarak jamban dengan sumber air
k. Kandang ternak
l. Pemanfaatan pekarangan
m. Pemanfaatan fasilitas kesehatan
n. Asuransi kesehatan
c. Anggota keluarga yang lain (Istri, anak, mertua dan semua yang ada
dikeluarga)
Sama dengan di atas
13
B. Analisis Data
C. Perumusan Masalah
a. ……………………………………………………………………………..
b. ……………………………………………………………………………..
c. ……………………………………………………………………………..
(Berisi kesimpulan permasalahan yang dihadapi klien dan keluarga).
D. Prioritas Masalah
a. Prioritas 1: ……………………………………………………
b. Prioritas 2: ……………………………………………………
c. Prioritas 3: ……………………………………………………
(Perumusan masalah diprioritaskan dengan cara menghitung skala
prioritas terlebih dahulu. Setelah itu, masalah di atasi dengan cara
membuat asuhan kebidanan sesuai prioritas masalah), tersaji pada
tabel dibawah ini:
E. Asuhan Kebidanan
Masalah
Kesehatan
No Data Tujuan Penatalaksanan Evaluasi
(Sesuai
Prioritas)
1.
2.
3.
14
Lampiran 5: Contoh Pentalaksanaan Kasus Asuhan Kebidanan Komunitas
A. Analisis data
Analisis data berisi narasi analisa dari keseluruhan permasalahan yang terjadi,
baik sebab maupun akibatnya dan cara pemecahan masalahnya secara garis
besar.
Masalah kesehatan yang ada di keluarga Tn. K disebabkan karena
keterbatasan pengetahuan seluruh keluarga serta kemampuan secara ekonomi.
Masalah yang muncul antara lain: kurangnya pengetahuan Ibu tentang efek
samping KB suntik 3 bulanan, kurangnya pengetetahuan tentangg kesehatan
reproduksi remaja pada anaknya dan anak terkecil BGM. Dari segi lingkungan
dapat disimpulkan kurangnya pengetahuan dan perhatian keluarga tentang kriteria
rumah sehat. Dalam pelaksanaan pembinaan terhadap keluarga Tn K, bidan harus
bekerjasama dengan keluarga untuk membahas masalah yang timbul dan
memikirkan alternatif pemecahan masalahnya. Intervensi awal yang bisa diberikan
adalah pemberian pendidikan kesehatan sehingga keluarga dapat menyelesaikan
masalah secara tepat & mandiri.
B. Perumusan Masalah
1. Kurangnya pengetahuan tentang KB
Data subjektif: ibu menyatakan tidak mengetahui tentang efek samping dari
KB dan cara kerjanya.
2. Kurangnya pengetahuan remaja tentang kesehatan reproduksi remaja
Data Subjektif: keluarga tidak pernah memberikan pendidikan kesehatan
reproduksi remaja padahal usia ini sangat rentan karena sedang mencari
identitas dan adanya krisis pergantian peran dari anak menuju dewasa.
3. Kesehatan lingkungan:
a. SPAL terbuka
b. Jarak pembuangan limbah maupun jamban kurang dr 10 m
c. Kurangnya ventilasi
d. Lantai tanah
(Berisi kesimpulan permasalahan yang dihadapi klien dan keluarga).
C. Prioritas Masalah
CONTOH
1. Kurangnya pengetahuan Ny. O ttg KB
Kriteria Perhitungan Skor Pembenaran
1. Sifat masalah 2/3 x 1 2/3 Ancaman terhadap kegagalan
penerimaan keadaan yg
berhubungan dengan efek
samping KB
2. ½x2 1 Masalah sebenarnya dapat
Kemungkina dirubah tapi secara bertahap
n dirubah (sebagian)sesuai dengan
pemahaman keluarga dan
sumber dana yg ada
15
3. Potensi dicegah 2/3 x 1 2/3 Masalah dapat dicegah
dengan pendidikan
kesehatan
4. Penonjolan ½x1 1/2 Ibu merasakan sebagai
masalah masalah & perlu untuk segera
ditangani
Jumlah 2,8
D. Asuhan Kebidanan
Masalah
Kesehatan
Data Tujuan Penatalaksanan Evaluasi
No (Sesuai
Prioritas)
1. Anak Anak Setelah diberi 1. Memberikan 1. Keluarga
terkeci terkecil pendidikan pendidikan sdh tahu
l BGM BGM kesehatan dan kesehatan tentang
PMT anak tentang gizi pendidikan
terkecil akan balita kesehatan
mengalami gizi balita
perbaikan berat 2. memberikan 2. PMT
Badan PMT sudah
diberikan
16
2. Ny O Kurang Setelah diberi 1. memberikan Ibu dapat
menyat nya penkes, Tn K & penkes menjelaskan
a kan penget Ny O tahu tentang efek efek samping
kurang ahuan tentang efek samping dan & cara kerja
memah Ny. O samping & cara cara kerja KB KB suntik
ami ttg ttg KB kerja KB suntik suntik
efek
sampin
g&
cara
kerja
KB
suntik
3. Dst
17
Lampiran 6: Pedoman Pengetikan dan Pencetakan Laporan
PEDOMAN/TATA CARA PENGETIKAN DAN PENCETAKAN
LAPORAN PRAKTEK KEBIDANAN KOMUNITAS
A. PEDOMAN PENGETIKAN
1. Jenis Kertas dan Bidang Pengetikan
Naskah Laporan dicetak pada Kertas Putih berukuran A4 (29,7 x 21 cm)
dengan berat 80 gram atau kertas Kwarto 80 gram. Jarak Bidang
Pengetikan adalah sebagai berikut :
a. 4 cm dari tepi Kiri kertas,
b. 4 cm dari tepi Bawah kertas,
c. 3 cm dari tepi Kanan kertas,
d. 3 cm dari tepi Atas kertas.
2. Jenis Huruf (Font)
Naskah Laporan diketik dengan komputer dan menggunakan jenis huruf/font
Times New Roman berukuran 12, KECUALI pengetikan Judul menggunakan
ukuran 14. Sedangkan aturan penggunaan huruf secara Normal (Regular),
Miring (Italic), Tebal (Bold) dan Garis Bawah (Underline) adalah sebagai
berikut :
a. Huruf Normal (Regular)
Digunakan untuk teks utama/induk, kata-kata kunci, tabel, gambar,
bagan, catatan, lampiran.
b. Huruf Miring (Italic), digunakan untuk :
1) Kata-kata dari bahasa asing atau bahasa daerah
2) Istilah-istilah medis/kesehatan atau istilah-istilah yang belum
lazim/baku.
3) Penggunaan Contoh dalam teks utama
4) Judul buku, jurnal, majalah dalam Daftar Pustaka
5) Nama Spesies Mikroorganisme atau Tumbuhan
c. Huruf Tebal (Bold)
Digunakan dalam penulisan Judul Bab dan Judul Sub Bab, di dalam
naskah Utama/Induk.
3. Pengaturan Spasi
Penggunaan Spasi dalam pengetikan naskah Laporan hasil Praktek Kerja
Lapangan (PKL) diatur sebagai berikut :
a. Pengetikan Antar Baris
Jarak antar baris pada penulisan Laporan diketik dengan Spasi 1,5
KECUALI keterangan gambar, grafik, lampiran, tabel dan daftar pustaka
diketik dengan menggunkan Spasi Tunggal (1 Spasi).
b. Pengetikan Judul Bab
Jarak antara Awal Teks dengan Judul Bab diketik dengan jarak 3 spasi.
Jarak antara akhir teks dengan Sub Judul di bawahnya adalah 3 spasi,
selanjutnya jarak antara sub judul dengan awal teks berikutnya 1,5 spasi.
Jarak antara satu bahan pustaka dengan bahan pustaka berikutnya
18
dalam Daftar Pustaka menggunakan 1,5 spasi.
c. Pengetikan Antar Kata
Spasi antara dua kata tidak boleh terlalu renggang dan menggunakan
Alignment Justified.
d. Paragraf dan Penomoran
Penomoran atau pemberian tanda pada Judul Sub-Bab atau Anak
Sub- Bab harus tetap konsisten. Bila menggunakan angka Arab
harus tetap demikian sampai akhir naskah. Dalam penulisan
Laporan di Prodi Diploma IV Bidan Komunitas Poltekkes Surakarta
sistem penomoran yang digunakan adalah gabungan dari angka
Arab dan angka Romawi serta abjad, dengan ketentuan sebagai
berikut:
I
A
1
a
1)
a)
(1)
(a)
dst.
e. Penomoran Halaman
Bagian awal Laporan diberi Nomor Halaman angka Romawi Kecil
(i, ii, iii, iv, v, vi...dst) yang ditempatkan di bagian Bawah Tengah.
Nomor halaman pada Bagian Inti dan Bagian Penutup Laporan
menggunakan Angka Arab (1, 2, 3, 4, 5. dst) yang ditempatkan di
Pojok Kanan Atas,
KECUALI Nomor Halaman yang terdapat JUDUL BAB ditulis di
Bagian Bawah Tengah halaman. Nomor halaman untuk Lampiran
ditulis dengan menggunakan Angka Arab di Sudut Kanan Atas,
melanjutkan nomor halaman sebelumnya.
19
Contoh : Halaman Judul Laporan Individu
Bp. X di …………….
KABUPATEN …………
LAPORAN INDIVIDU
DI DESA ……………….
Disusun oleh:
20
Contoh : Halaman Judul Laporan Kelompok
Disusun oleh:
Apabila tidak cukup, nama mahasiswa dapat ditulis pada halaman pertama setelah
halaman judul
20
Contoh : Halaman Judul Laporan Kelompok
Disusun oleh:
1. Nama NIM. 5. Nama NIM
2. Nama NIM. 6. Nama NIM
3. Nama NIM. 7. Nama NIM
4. Nama NIM. 8. Nama NIM
21
Format : Lembar Persetujuan
LEMBAR PERSETUJUAN
LAPORAN
JUDUL
(Sesuai Cover)
Disusun oleh:
Disetujui oleh:
Dosen Pembimbing* Pembimbing Lahan **
NIP. NIP.
Mengetahui,
NIP. NIP.
*Hanya berlaku untuk laporan individu, laporan kelompok tidak mencantumkan kolom
tersebut
**Laporan kelompok, pembimbing lahan terdiri atas: kepala desa dan kepala
Puskesmas maupun bidan wilayah setempat.
22
Lampiran 7: Lembar Penilaian Sikap
Nama :
NIM :
Desa :
, 2020
( ) ( )
23
Lampiran 8 : Lembar Penilaian Penampilan Klinik Asuhan Kebidanan
LEMBAR PENILAIAN
Nama :
NIM :
Hari/Tanggal :
Kasus :
Dosen Pembimbing
( )
24
Lampiran 9 : Format Presensi Mahasiswa
Desa :
RW :
Mengetahui, *
Pembimbing Lahan
( _)
25
Lampiran 10: Format Jurnal Kegiatan Harian
Desa :
RW :
Tanggal, Pembimbing
Jam Lahan
jam
Jam
d.s.t
26
Lampiran 11: Jurnal Bimbingan Praktek Kebidanan Komunitas
Nama :
NIM :
Desa :
27
Lampiran 12: Format Survei Mawas Diri/Survey Kesehatan Masyarakat
A. DATA KEPENDUDUKAN
Identitas KK
1. Nama :
2. Status :
3. Pekerjaan :
4. Pendidikan :
5. Agama :
6. Alamat :
7. Anggota Keluarga :
No Nama Umur JK Hubungan Pendidikan Pekerjaan Gol
dengan Darah
KK
1
28
b. ( ) sepeda motor
c. ( ) mobil
d. ( ) kendaraan umum
2. Jarak rumah ke sarana pelayanan kesehatan
a. ( ) ≤ 5 km
b. ( ) > 5 km
29
a. ( ) ya
b. ( ) tidak
10. Alasan ibu tidak minum tablet besi (Fe)
a. ( ) tidak diberi
b. ( ) tidak tahu manfaatnya
c. ( ) takut efek sampingnya
11. Apakah ibu mengkonsumsi gizi yang seimbang
a. ( ) ya
b. ( ) tidak
12. Alasan ibu tidak mengkonsumsi gizi yang seimbang
a. ( ) tidak tahu manfaatnya
b. ( ) tidak ada biaya
13. Apakah ibu mengikuti kelas ibu hamil
a. ( ) ya
b. ( ) tidak
14. Alasan ibu tidak mengikuti kelas ibu
a. ( ) tidak tahu manfaatnya
b. ( ) tidak sempat
c. ( ) tidak ada program kelas ibu
30
(Bagi perempuan yang sudah menikah s/d usia 50 Tahun/ belum Menopause)
1. Apakah ibu mengikuti KB
a. ( ) ya
b. ( ) tidak
c. Jika mengikuti sebutkan keluhan: . . . . . . . . . . . .
2. Alasan ibu tidak mengikuti KB
a. ( ) adat dan agama
b. ( ) tidak boleh suami
c. ( ) tidak tahu
d. ( ) ingin punya anak
3. Jenis kontrasepsi yang digunakan
a. ( ) Suntik
b. ( ) IUD
c. ( ) kondom
d. ( ) pantang berkala
e. ( ) MOW/MOP
f. ( ) system kalender
4. Keluhan dari jenis alat kontrasepsi yang digunakan
a. ( ) ada
b. ( ) tidak
c. Jenis keluhan sebutkan: . . . . . . . . . . . .
31
a. ( ) tidak tahu manfaatnya
b. ( ) takut akibat imunsasi
c. ( ) tidak tersedia yankes
d. ( ) anak sakit
e. ( ) lain-lain, sebutkan . . . . . . . . . .
6. Bagaimana bayi diberi minum (nutrisi)
a. ( ) ASI saja
b. ( ) ASI ditambah dengan makanan pengganti ASI (PASI)
7. Alasan pemberian PASI pada anak < 6 Bulan
a. ( ) ASI tidak mencukupi
b. ( ) Adat kebiasaan
8. Apakah anak ibu mendapatkan Vitamin A
a. ( ) ya
b. ( ) tidak
9. Apa alasan anak tidak mendapatkan vitamin A
a. ( ) belum cukup umur
b. ( ) tidak tahu manfaatnya
10. Apakah anak ibu mempunyai KMS
a. ( ) ya
b. ( ) tidak
11. Berapa kali anak dibawa ke Posyandu balita ?
a. ( ) setiap bulan
b. ( ) tidak teratur
12. Status penimbangan balita
a. ( ) Naik (N1,N2)
b. ( ) Tidak naik ( T1,T2,T3)
c. ( ) Tidak tahu/tiddak ditimbang
32
b. ( ) tidak teratur
2. Berat badan remaja
a. ( ) normal ( IMT 18,5 – 24,9)
b. ( ) kurang ( IMT <18,5)
c. ( ) lebih ( IMT > 25)
3. Apakah remaja menderita penyakit ?
a. ( ) batuk pilek
b. ( ) diare
c. ( ) kulit
d. ( ) batuk > 2 minggu
e. ( ) kurang darah
f. ( ) tidak
4. Apakah remaja mengetahui tentang fungsi reproduksi ?
a. ( ) ya
b. ( ) tidak
5. Apakah remaja mengetahui tentang penyakit hubungan seksual (PMS) ?
a. ( ) ya
b. ( ) tidak
6. Apakah remaja mengetahui tentang alat kontrasepsi ?
a. ( ) ya
b. ( ) tidak
7. Apakah remaja mempunyai kebiasaan dibawah ini ?
a. ( ) merokok
b. ( ) minum minuman keras
c. ( ) narkoba
d. ( ) seks bebas
e. ( ) tidak ada
8. Apakah remaja sudah mendapatkan menstruasi ?
9. Bila sudah apakah pernah mengalami dismenorea ?
10. Tindakan apa yang dilakukan untuk mengatasi dismenorea ?
11. Apakah ada program pemberian tablet penambah darah untuk remja putri ?
12. Apakah pernah melakukan pemeriksaan Hb (kadar haemoglobin darah)?
a. ( ) ya, pernah. Jika Ya berapa kadarnya?
b. ( ) belum
13. Dimana periksa Hb-nya ?
a. ( ) posyandu
b. ( ) puskesmas
c. ( ) rumah sakit
d. ( ) lainnya, Di ………………………….
14. Kebiasaan tidak baik pada remaja
a. ( ) merokok
b. ( ) miras
c. ( ) narkoba
d. ( ) menonton video porno
e. ( ) dll
33
J. KESEHATAN LANSIA
1. Apakah lansia sakit ?
a. ( ) TBC
b. ( ) hipertensi
c. ( ) kencing manis
d. ( ) gangguan jiwa
e. ( ) katarak
f. ( ) rematik
g. ( ) pikun
h. ( ) stroke
i. ( ) tidak
2. Apakah yang dilakukan keluarga ketika lansia sakit ?
a. ( ) dibawa ke pelayanan kesehatan
b. ( ) dibawa ke tenaga non kesehatan (dukun, alternatif)
c. ( ) diobati sendiri
d. ( ) tidak periksa
3. Apakah lansia mengikuti Posyandu Lansia ?
a. ( ) ya
b. ( ) tidak
4. Apakah lansia mempunyai KMS ?
a. ( ) ya
b. ( ) tidak
1 Persalinan Nakes
Keluarga yang memiliki ibu hamil punya akses
pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan
Definisi: persalinan ditolong oleh bidan atau dokter
2 ASI eksklusif
Bayi memperoleh ASI eksklusif sejak usia 0 s/d 6
bulan
Definisi: bayi hanya diberi ASI saja sejak usia 0
s/d 6 bulan tanpa makanan tambahan lain
termasuk susu formula
3 Penimbangan balita
Keluarga yang memiliki balita menimbangkan
secara teratur sesuai jadwal.
Definisi penimbangan balita dilakukan 1 bulan
sekali atau minimal 8 kali dalam setahun di (PKD,
Posyandu, Puskesmas)
4 Gizi Seimbang
Semua anggota keluarga mengkonsumsi
makanan dengan gizi seimbang dan bebas
pencemaran
Definisi: makanan sesuai dengan kebutuhan
34
masing-masing anggota keluarga dan bebas
pencemaran (bahan dicuci, tertutup tanpa BTM
yang berbahaya)
5 Air bersih
Semua anggota keluarga memiliki akses terhadap
pemanfaatan air bersih untuk keperluan sehari-
hari
Definisi: air bersih untuk minum (sudah dimasak,
air kemasan) memasak, mandi, dan mencuci
6 Jamban
Semua anggota keluarga menggunakan jamban
Definisi: jamban yang digunakan oleh seluruh
anggota keluarga yang memenuhi syarat
kesehatan
7 Sampah
Semua anggota keluarga membuang sampah
pada tempatnya
Definisi: sampah ditampung dan dibuang setiap
hari di tempat pembuangan yang memenuhi
syarat kesehatan
8 Kepadatan Hunian
Setiap anggota keluarga menempati ruangan
minimal 9 m2
Definisi: jumlah keseluruhan luas rumah tangga
dibagi keluarga sama dengan minimal 9 m2
9 Lantai Rumah
Semua ruangan tempat tinggal keluarga berlantai
kedap air( bukan tanah) dan dalam keadaan
bersih
Definisi: lantai kedap air (tegel, plester, keramik,
kayu) yang dijaga kebersihannya setiap hari
10 Aktivitas Fisik
Anggota berumur 10 tahun keatas melakukan
aktivitas fisik atau olahraga
Definisi: aktivitas fisik atau olahraga terukur
minimal 30 menit sehari
11 Tidak Merokok
Tidak ada keluarga yang merokok dalam 1 bulan
terakhir
Definisi : rumah bebas dari asap rokok
12 Cuci Tangan
Semua anggota keluarga mencuci tangan
sebelum makan dan sesudah BAB
Definisi: mencuci tangan dengan sabun dan air
bersih
13 Gigi dan Mulut
35
Semua anggota keluarga menggosok gigi minimal
2 kali sehari sesudah makan dan sebelum tidur
Definisi: menggosok gigi dua kali sehari
menggunakan sikat gigi masing-masing dan pasta
gigi
14 Miras/Narkoba
Semua anggota keluarga tidak minum miras dan
tidak menyalahgunakan narkoba
Definisi: tidak ada anggota keluarga yang
membeli, menjual dan menggunakan serta
menyimpan miras dan narkoba
15 JPK atau dana sehat
Anggota keluarga menjadi peserta jaminan
pemeliharaan kesehatan
Definisi: JPK termasuk dana sehat , Askes,
maskin dll
16 Pemberantasan sarang nyamuk
Anggota keluarga melakukan 3 M
Definisi: keluarga melakukan 3 M nilai 1
Score
Keterangan :
Nilai 1 : Apabila jawaban dalam variabel tersebut sesuai dengan indikator
yang dimaksud atau persepsi mendukung indikator tersebut
Nilai 0 : Apabila jawaban dalam variabel tidak sesuai indikator yang
dimaksud atau presepsi tidak mendukung indikator tersebut
36
Lampiran 13: Panduan Pelaksanaan Focus Group Disscussion (FGD)
I. Pembukaan
1. Mengucapkan salam
2. Mengucapkan terimakasih kepada peserta DKT atas kehadiran
II. Penjelasan
1. Memberikan penjelasan tentang maksud dan tujuan pertemuan diskusi
kelompok terarah. Para peserta diharapkan pada pertemuan ini dapat
memberikan kontribusi pemikiran yang berkaitan dengan peran kader
dalam mengaktifkan UKBM.
2. Informasi yang diberikan oleh peserta sangat berarti semata-mata hanya
untuk kepentingan penelitian kerahasiaan jawaban peserta sangat
dijamin. Untuk itu melalui kesempatan yang baik ini kami ingin
mengetahui bagaimana peran kader dalam mengaktifkan pemanfaatan
pelayanan posyandu menurut peserta.
3. Para peserta diskusi boleh berbeda pendapat dan semua perbedaan itu
menjadi bahan masukan kami.
III. Prosedur
1. Diskusi dipimpin oleh moderator
2. Moderator akan mengajukan pertanyaan yang berkaitan dengan peran
kader dalam mengaktifkan UKBM
3. Kepada peserta diskusi dipersilahkan untuk memberikan pendapat tanpa
menunggu ditunjuk.
37
4. Kepada peserta diharapkan Dalam memberikan pendapat secara
bergantian dan tidak saling memotong pendapat dari peserta lain.
5. Kegiatan ini tidak bermaksud mencari pendapat yang sama (kata
sepakat) sehingga pendapat yang berbeda-beda mungkin dapat terjadi.
38