Anda di halaman 1dari 45

POLTEKKES

PALANGKA RAYA
JURUSAN
KEBIDANAN

PANDUAN
PRAKTEK KERJA LAPANGAN (PKL)
ASKEB KOMUNITAS
PROGRAM STUDI SARJANA TERAPAN KEBIDANAN
ANGKATAN III SEMESTER VIII

Periode : 20 Februari – 10 Maret 2020


PANDUAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN (PKL)
ASKEB KOMUNITAS

PROGRAM STUDI SARJANA TERAPAN KEBIDANAN


ANGKATAN III SEMESTER VIII

Nama : __________________________________

NIM : __________________________________

Kelas : __________________________________

No. Hp : __________________________________

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN PALANGKA RAYA
JURUSAN KEBIDANAN
TAHUN 2020

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT atas berkah dan karunia-Nya sehingga buku
panduan praktek kerja lapangan (PKL) Askeb Komunitas Program Studi Sarjana
Terapan Kebidanan Jurusan Kebidanan Politeknik Kesehatan Palangka Raya ini
dapat diselesaikan.
Penyusunan buku panduan ini dimaksudkan untuk membantu dan memberikan
arahan kepada mahasiswa dalam menjalani tahap proses pembelajaran di
lapangan dalam rangka praktek kerja lapangan. Selain itu, penyusunan buku
panduan ini bertujuan untuk membantu pembimbing dalam memberikan bimbingan
kepada mahasiswa.
Mengacu pada kurikulum, harapan dengan tersusunnya buku ini akan memfasilitasi
pembimbing dalam menghasilkan bidan yang terampil di komunitas yang
menguasai ilmu dan kiat Kebidanan yang berlandaskan pada etika dan perilaku
humanis, serta terampil dan bertanggung jawab terhadap profesinya. Dalam
pelaksanaan praktek kerja lapangan, mahasiswa diharapkan melaksanakan
program menjaga mutu dan selalu mengacu pada kualitas secara
berkesinambungan dengan menggunakan pendekatan Evidence Based.
Selain penguasaan ilmu dan teknologi kebidanan, kemitraan dengan profesi lain
diharapkan dapat terbentuk dan terbina selama menjalani praktek, Sehingga
nantinya di tempat tugas tetap dapat berkobar berkolaborasi dengan profesi lain
dengan baik.
Meskipun demikian buku panduan ini masih akan direvisi sejalan dengan
perkembangan ilmu dan kebutuhan pembelajaran, sehingga saran dan kritik yang
membangun bagi penyempurnaan buku panduan ini sangat Kami harapkan.
Semoga buku panduan ini dapat bermanfaat bagi semua pihak yang tergerak
hatinya untuk mengembangkan profesi kebidanan.

Palangka Raya, Januari 2020

Mengetahui,
Ketua Jurusan Kebidanan Ketua Program Studi
Poltekkes Kemenkes Palangka Raya Sarjana Terapan Kebidanan
Poltekkes Kemenkes Palangka Raya

Oktaviani, S.Sit., M.Keb Heti Ira Ayue, SST., M.Keb


NIP NIP

ii
VISI DAN MISI
PRODI SARJANA TERAPAN KEBIDANAN
POLTEKKES KEMENKES PALANGKA RAYA

iii
DAFTAR ISI

Halaman Judul ................................................................................................. i

Kata Pengantar ........................... ..................................................................... ii

Visi dan Misi Prodi Sarjana Terapan Kebidanan .............................................. iii

Daftar Isi .......................................................................................................... iv

A. Pendahuluan ........................................................................................ 1

B. Tujuan Pembelajaran ........................................................................... 1

C. Target Pembelajaran ........................................................................... 3

D. Waktu dan Tempat Praktik .................................................................. 3

E. Strategi Belajar .................................................................................... 4

F. Metode dan Proses Bimbingan ............................................................ 4

G. Tugas Mahasiswa ............................................................................... 4

H. Tata Tertib Praktek ............................................................................. 5

I. Penilaian ............................................................................................. 6

J. Kalender Kegiatan .............................................................................. 6

K. Jadwal Pembekalan Praktek di Kampus ............................................. 7

iv
Jurusan Kebidanan Poltekkes Kemenkes Palangka Raya
Panduan PKL Askeb Komunitas | 2020

A. PENDAHULUAN
Pengalaman belajar lapangan merupakan bagian dari belajar mengajar
dimana mahasiswa diberikan kesempatan untuk lebih memahami serta mampu
dan terampil menggunakan ilmu yang telah dipelajari selama di kelas, sehingga
diharapkan dapat dihasilkan lulusan bidan yang profesional dan dapat bekerja
sesuai bidangnya di masyarakat.
Praktik kebidanan komunitas ini merupakan salah satu metode
pembelajaran pada situasi nyata di masyarakat dengan harapan mampu
memberikan kesempatan mahasiswa untuk bisa mencapai kompetensi yang
berkaitan dengan mata kuliah asuhan kebidanan komunitas.
Pengalaman belajar lapangan merupakan bagian dari belajar mengajar di
mana mahasiswa diberikan kesempatan untuk lebih memahami serta mampu
dan terampil menggunakan ilmu yang dipelajari selama di kelas, sehingga
diharapkan dapat dihasilkan lulusan bidang yang profesional dan dapat bekerja
sesuai bidangnya. Proses pembelajaran praktik kebidanan komunitas adalah
rangkaian dari proses pembelajaran klinik dan lapangan yang harus ditempuh
oleh mahasiswa Sarjana Terapan Kebidanan sehingga tindak lanjut dari proses
pembelajaran di kelas dan laboratorium.
Dengan melaksanakan praktik kebidanan komunitas, mahasiswa
diharapkan mampu melaksanakan asuhan kebidanan komprehensif di komunitas
sebagai kandidat bidan mahir yang meliputi: asuhan pada wanita sepanjang daur
kehidupan, neonatus, bayi dan balita; dengan mengaplikasikan komplementer
Kebidanan dan teknologi tepat guna dalam pelayanan kebidanan penanganan
kegawatdaruratan di komunitas, dan mempraktekkan sistem informasi dan
manajemen kesehatan dalam pelayanan kebidanan komunitas, serta
meningkatkan peran serta masyarakat.

B. TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Tujuan Umum
Menerapkan asuhan kebidanan komunitas dalam tatanan real setting dengan
mengupayakan pemberdayaan pada masyarakat.
2. Tujuan Khusus
a. Melakukan pengumpulan data masyarakat yang berhubungan dengan
kesehatan bersama masyarakat dengan menggunakan format survei
Kesehatan Masyarakat (Survei Mawas Diri)

1
Jurusan Kebidanan Poltekkes Kemenkes Palangka Raya
Panduan PKL Askeb Komunitas | 2020

b. Menganalisis data kesehatan yang didapatkan di masyarakat.


c. Merumuskan diagnosis/massalah kesehatan.
d. Menyusun perencanaan kegiatan.
e. Melakukan tindakan kesehatan/melakukan implementasi dari
perencanaan yang dibuat :
1) Menggerakkan masyarakat melakukan kegiatan yang telah
direncanakan
2) Mengupayakan perubahan perilaku kesehatan masyarakat yang lebih
baik
3) Melakukan kegiatan pengembangan dan pengorganisasian masyarakat
4) Bersama-sama instansi terkait melakukan pembinaan Pos Kesehatan
Desa (Poskesdes)
5) Melakukan koordinasi kerjasama dengan lintas program dan lintas
sektoral
6) Melakukan evaluasi kegiatan
f. Mengelola asuhan kebidanan komunitas pada kelompok khusus dalam
konteks keluarga (KK binaan)
1) Asuhan kebidanan pada ibu hamil normal, bermasalah dan gawat
darurat secara mandiri, kolaborasi dan rujukan dengan pendekatan
manajemen kebidanan di komunitas.
2) Asuhan kebidanan pada ibu bersalin normal, bermasalah dan gawat
darurat secara mandiri, kolaborasi dan rujukan dengan pendekatan
manajemen kebidanan di komunitas.
3) Asuhan kebidanan pada ibu nifas normal, bermasalah dan gawat
darurat secara mandiri, kolaborasi dan rujukan dengan pendekatan
manajemen kebidanan di komunitas.
4) Asuhan kebidanan pada bayi baru lahir, bayi, balita normal,
bermasalah dan gawat darurat secara mandiri, kolaborasi dan rujukan
dengan pendekatan manajemen kebidanan di komunitas.
5) Asuhan kebidanan pada wanita usia reproduksi (termasuk: Kesehatan
Reproduksi Remaja, akseptor keluarga berencana dan lanjut usia),
pada kasus normal, bermasalah, maupun gawat darurat secara
mandiri, kolaborasi dan rujukan dengan pendekatan manajemen
kebidanan komunitas.

2
Jurusan Kebidanan Poltekkes Kemenkes Palangka Raya
Panduan PKL Askeb Komunitas | 2020

6) Melakukan analisis terhadap program-program kegiatan berbasis


pemberdayaan masyarakat di lahan praktik.
C. TARGET PEMBELAJARAN
Target pembelajaran Praktek Kerja Lapangan adalah :
No Keterampilan/Kompetensi Target Ket.
Minimal
1 Melaksanakan Praktek Kerja Lapangan yang
meliputi :
a. Survei Mawas Diri
b. Tabulasi 1 Kelompok
c. Musyawarah Masyarakat Desa
d. Implementasi
e. Evaluasi
2 Mengelola asuhan kebidanan komunitas
dalam konteks keluarga (KK Binaan), meliputi
salah satu yang tersebut di bawah ini:
a. Asuhan kebidanan pada ibu hamil normal,
bermasalah dan gawat darurat secara
mandiri, kolaborasi dan rujukan dengan
pendekatan manajemen kebidanan di
komunitas.
b. Asuhan kebidanan pada ibu bersalin
normal, bermasalah dan gawat darurat
secara mandiri, kolaborasi dan rujukan
dengan pendekatan manajemen
kebidanan di komunitas.
c. Asuhan kebidanan pada ibu nifas normal,
bermasalah dan gawat darurat secara
mandiri, kolaborasi dan rujukan dengan 1 Individu
pendekatan manajemen kebidanan di
komunitas.
d. Asuhan kebidanan pada bayi baru lahir,
bayi, balita normal, bermasalah dan gawat
darurat secara mandiri, kolaborasi dan
rujukan dengan pendekatan manajemen
kebidanan di komunitas.
e. Asuhan kebidanan pada wanita usia
reproduksi (termasuk: Kesehatan
Reproduksi Remaja, akseptor keluarga
berencana dan lanjut usia), pada kasus
normal, bermasalah, maupun gawat
darurat secara mandiri, kolaborasi dan
rujukan dengan pendekatan manajemen
kebidanan komunitas.
3 Melakukan analisis terhadap program-program
kegiatan berbasis pemberdayaan masyarakat
1 Kelompok
di lahan praktik kebidanan komunitas, dan
merencanakan upaya pengembangan

3
Jurusan Kebidanan Poltekkes Kemenkes Palangka Raya
Panduan PKL Askeb Komunitas | 2020

D. WAKTU DAN TEMPAT PRAKTIK


Praktik dilaksanakan pada tanggal 20 Februari – 10 Maret 2020 di desa Bukit
Bamba
E. STRATEGI BELAJAR
Pelaksanaan Praktik Kebidanan Komunitas berlangsung selama 20 Hari
di Desa Bukit Bamba yang telah ditentukan dari Institusi Pendidikan.

F. METODE DAN PROSES BIMBINGAN


Metode bimbingan yang digunakan dalam pelaksanaan Praktik
Kebidanan Komunitas meliputi: pre and post conference, konsultasi secara
individu, penugasan kelompok, monitoring pencapaian target kompetensi,
evaluasi hasil laporan akhir, dan presentasi atau seminar. Adapun proses
bimbingan nya sebagai berikut:
1. Pelaksanaan Praktek, masing-masing kelompok dibimbing oleh pembimbing
dari pendidikan dengan praktek.
a. Pembimbing dari pendidikan
Pemimpin dari pendidikan membimbing setiap kelompok (2-4 orang)
yang datang perlahan Sesuai dengan kesepakatan dengan mahasiswa
b. Pembimbing dari lahan praktik
Pemimpin dari lahan praktek secara langsung membimbing mahasiswa
berkaitan dengan pelaksanaan praktik. Pembimbing dari lahan adalah;
1) Kepala Puskesmas beserta staf
2) Kepala desa beserta staf masing-masing wilayah
3) Instansi terkait
2. Tugas wewenang dan tanggung jawab pembimbing
a. Melaksanakan dan bertanggung jawab terhadap proses pembimbingan
dan pengarahan Mahasiswa praktek selama proses pelaksanaan praktik
Sesuai dengan jadwal.
b. Melakukan evaluasi kompetensi terhadap mahasiswa

G. TUGAS MAHASISWA
1. Umum
a. Mengikuti pembekalan praktek, orientasi lahan, dan mengisi daftar
presensi.

4
Jurusan Kebidanan Poltekkes Kemenkes Palangka Raya
Panduan PKL Askeb Komunitas | 2020

b. Melakukan hubungan interpersonal yang baik dan mengutamakan peran


serta masyarakat dalam semua kegiatan.
c. Melakukan assesment untuk mendapatkan data dasar yang lengkap dan
tepat.
d. Setiap kelompok Desa menentukan sasaran kelompok pemberdayaan
(keluarga atau kelompok masyarakat).
e. Meningkatkan peran serta masyarakat dengan pendekatan yang
Humanis dan holistik.
f. Membuat rencana dan strategi pemberdayaan berdasarkan evidence-
based dengan jelas dan dapat diaplikasikan setiap akan melakukan
kegiatan sesuai dengan kompetensi yang akan dicapai.
g. Melaksanakan rencana dan strategi pengembangan dan persiapan yang
matang lengkap dan jelas bersama masyarakat sasaran/terkait .
h. Melakukan monitoring dan evaluasi kegiatan bersama masyarakat/
sasaran terkait.

2. Khusus
a. Setiap mahasiswa wajib mengambil keluarga binaan yang merupakan
sasaran asuhan kebidanan komunitas; hamil, bersalin, nifas, neonatus
bayi, balita, Kesehatan Reproduksi, (Remaja, wanita usia subur, wanita
lanjut usia), baik fisiologis maupun bermasalah secara mandiri,
kolaborasi maupun rujukan. Asuhan yang dilakukan menerapkan konsep
manajemen kebidanan dalam konteks keluarga di komunitas, dengan
melakukan home visit paling sedikit 3 kali kunjungan.
b. Menyusun laporan secara individu yaitu laporan kasus atas asuhan
kebidanan komunitas yang telah dilakukan, laporan disusun berdasarkan
sistematika seperti yang tertera pada lampiran.
c. Membuat dan mengumpulkan laporan kelompok: hasil Pelaksanaan
Praktek kebidanan komunitas, dan hasil analisis serta pengembangan
Program Kegiatan Desa yang ada di lahan praktik, sesuai dengan
sistematika laporan yang terdapat dalam lampiran.

H. TATA TERTIB PRAKTIK


1. Kehadiran
a. Mahasiswa hadir tepat waktu di tempat praktek Sesuai dengan jadwal.

5
Jurusan Kebidanan Poltekkes Kemenkes Palangka Raya
Panduan PKL Askeb Komunitas | 2020

b. Mahasiswa harus menandatangani daftar hadir datang dan pulang yang


disediakan.
c. Apabila terdapat sesuatu hal yang mengakibatkan mahasiswa tidak
dapat hadir di lahan praktek, maka harus seijin penanggung jawab
praktek Kerja Lapangan dan pembimbing lahan, serta diwajibkan
mengganti hari praktek yang ditinggalkan:
1) Apabila tanpa keterangan diwajibkan mengganti 2 kali hari yang
ditinggalkan.
2) Apabila dengan keterangan yang bisa dipertanggungjawabkan maka
diwajibkan mengganti hari sesuai hari yang ditinggalkan.
2. Setiap mahasiswa harus menjaga nama baik institusi dan etika serta etika
sebagai mahasiswa yang dapat menjadikan teladan masyarakat.
3. Mahasiswa Menggunakan seragam sesuai dengan ketentuan dari pihak
pendidikan dan lapangan. Mahasiswa juga harus dapat menunjukkan
performance dan Citra bidan profesional.
4. Dapat menjalin hubungan interpersonal yang baik dengan semua pihak di
masyarakat (lahan praktek) maupun institusi.
5. Dapat bekerjasama dengan masyarakat, dan selalu mengupayakan peran
serta masyarakat yang seluas-luasnya.

I. PENILAIAN
Penilaian meliputi :
1. Sikap/soft skill.
2. Penampilan sikap klinik asuhan kebidanan pada keluarga oleh dosen
pembimbing.
3. Seminar hasil kegiatan.
4. Laporan praktik, baik individu maupun kelompok.

J. KALENDER KEGIATAN
NO HARI/TANGGAL ACARA

6
Jurusan Kebidanan Poltekkes Kemenkes Palangka Raya
Panduan PKL Askeb Komunitas | 2020

K. JADWAL PEMBEKALAN DI KAMPUS


NO HARI/TANGGAL JAM MATERI PEMATERI

7
LAMPIRAN

8
Lampiran 1: Sistematika Laporan Individu (KK Binaan)

LAPORAN PENALAKSAAN ASUHAN KEBIDANAAN KOMUNITAS

Halaman Judul
Lembar Persetujuan
Kata Pengantar
Daftar Isi
Daftar Tabel (Bila Ada)
Daftar Gambar (Bila Ada)
Daftar Lampiran

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Tujuan Umum dan Khusus
C. Manfaat
BAB II TINJAUAN TEORI
BAB III TINJAUAN KASUS
BAB IV PEMBAHASAN
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
(Termasuk Dokumentasi)

9
Lampiran 2: Sistematika Laporan Pelaksaan Praktik Kebidanan Komunitas

LAPORAN PELAKSANAAN KEGIATAN PRAKTIK KEBIDANAN KOMUNITAS

Halaman Judul
Lembar Persetujuan
Kata Pengantar
Daftar Isi
Daftar Tabel (Bila Ada)
Daftar Gambar (Bila Ada)
Daftar Lampiran

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Tujuan Umum dan Khusus
C. Kompentsi Praktek
D. Waktu dan Tempat
(Disertakan Peta Wilayah Administrasi Lahan PKL)
BAB II TINJAUAN TEORI
BAB III HASIL SURVEI MAWAS DIRI
(Dapat disajikan dalam bentuk tabel maupun grafik)
BAB IV PERENCANAAN, IMPLEMENTASI DAN EVALUASI
BAB V PEMBAHASAN
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
(Termasuk Dokumentasi)

10
Lampiran 3: Sistematika Laporan Analisis Program Desa

LAPORAN ANALISIS PROGRAM KEGIATAN DESA

Halaman Judul
Lembar Persetujuan
Kata Pengantar
Daftar Isi
Daftar Tabel (Bila Ada)
Daftar Gambar (Bila Ada)
Daftar Lampiran

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Tujuan Umum dan Khusus
C. Manfaat

BAB II TINJAUAN TEORI


Berisi dasar teori pemberdayaan, dan teori tentang analisis situasi.

BAB III HASIL OBSERVASI


Uraikan terlebih dahulu tentang desa siaga, kemudian program-program lain yang
mendukung, maupun program lain yang ada di desa tersebut yang berdasar atas prinsip
pemberdayaan masyarakat.
Uraikan dengan jelas, memenuhi kaidah 5W1H

BAB IV PEMBAHASAN
Uraikan dengan model analisis SWOT. Kemudian, uraikan upaya perbaikan program,
upaya pengembangan, maupun upaya inovatif dalam rangka penyempurnaan program
yang telah ada.
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
(Termasuk Dokumentasi/ Foto-foto selama proses analisis/pengumpulan data/observasi)

11
Lampiran 4: Format Asuhan Kebidanan Komunitas (Tinjauan Kasus)

Tinjauan Kasus: Asuhan Kebidanan pada ………


(kehamilan/persalinan/nifas/neonatus/bayi/balita) dalam konteks keluarga
di komunitas
Contoh: Keluarga Tn. K di dusun Merah Jaya, desa Makmur (memiliki balita di
keluarganya)

A. Data dan Identifikasi


Anamnesis
1. Biodata
Nama KK :
Umur :
Agama :
Pendidikan :
Pekerjaan :
Suku bangsa :
Alamat :

2. Nama anggota keluarga dan Genogram


a. Nama anggota keluarga
No Nama Umur L/P Status Pendd Pekerjaan Agama Ket
1.
2.
3.
4.
b. Genogram
3. Kegiatan sehari-hari
a. Kebiasaan tidur
b. Kebiasaan makan
c. Pola eliminasi
d. Kebersihan perorangan/personal higiene
e. Pola kebiasaan kesehatan
f. Penggunaan waktu senggang
g. Rekreasi keluarga
h. Keadaan sosial ekonomi

4. Situasi lingkungan
a. Rumah milik sendiri
Denah rumah
b. Jenis rumah
c. Atap rumah
d. Lantai rumah
e. Ventilasi
f. Kebersihan dan kerapian
g. Pembuangan sampah
h. Sumber air
1) Penggunaan air
2) Tempat penyimpanan air
3) Pengurasan tempat air minum
12
4) Kualitas air
i. Saluran pembuangan air limbah (SPAL)
1) Jarak sumber pembuangan limbah
2) Keadaan
j. Jamban
1) Kondisi
2) Jarak jamban dengan sumber air
k. Kandang ternak
l. Pemanfaatan pekarangan
m. Pemanfaatan fasilitas kesehatan
n. Asuransi kesehatan

5. Keadaan kesehatan keluarga


a. Riwayat perkawinan
b. Riwayat kehamilan, persalinan, nifas lalu
c. Tiga bulan terakhir ada anggota keluarga yang sakit
6. Riwayat KB
7. Fungsi keluarga
8. Penanganan jika ada masalah keluarga
9. Komunikasi
10. Transportasi
Pemeriksaan Fisik
a. Tn……………
Kepala :
Wajah :
Mata :
Hidung :
Telinga :
Mulut & gigi :
Leher :
Ketiak :
Dada :
Perut :
Punggung :
Genetalia :
Ekstremitas :
Postur tubuh :
TTV :
b. Anggota keluarga yang lain (Istri, anak, mertua dan semua yang ada
dikeluarga)
Sama dengan di atas

c. Anggota keluarga yang lain (Istri, anak, mertua dan semua yang ada
dikeluarga)
Sama dengan di atas

13
B. Analisis Data

(Berisi narasi analisa dari keseluruhan permasalahan yang terjadi, baik


sebab maupun akibatnya dan cara pemecahan masalahnya secara
garis besar).

C. Perumusan Masalah
a. ……………………………………………………………………………..
b. ……………………………………………………………………………..
c. ……………………………………………………………………………..
(Berisi kesimpulan permasalahan yang dihadapi klien dan keluarga).

D. Prioritas Masalah
a. Prioritas 1: ……………………………………………………
b. Prioritas 2: ……………………………………………………
c. Prioritas 3: ……………………………………………………
(Perumusan masalah diprioritaskan dengan cara menghitung skala
prioritas terlebih dahulu. Setelah itu, masalah di atasi dengan cara
membuat asuhan kebidanan sesuai prioritas masalah), tersaji pada
tabel dibawah ini:

E. Asuhan Kebidanan

Masalah
Kesehatan
No Data Tujuan Penatalaksanan Evaluasi
(Sesuai
Prioritas)
1.
2.
3.

14
Lampiran 5: Contoh Pentalaksanaan Kasus Asuhan Kebidanan Komunitas

A. Analisis data
Analisis data berisi narasi analisa dari keseluruhan permasalahan yang terjadi,
baik sebab maupun akibatnya dan cara pemecahan masalahnya secara garis
besar.
Masalah kesehatan yang ada di keluarga Tn. K disebabkan karena
keterbatasan pengetahuan seluruh keluarga serta kemampuan secara ekonomi.
Masalah yang muncul antara lain: kurangnya pengetahuan Ibu tentang efek
samping KB suntik 3 bulanan, kurangnya pengetetahuan tentangg kesehatan
reproduksi remaja pada anaknya dan anak terkecil BGM. Dari segi lingkungan
dapat disimpulkan kurangnya pengetahuan dan perhatian keluarga tentang kriteria
rumah sehat. Dalam pelaksanaan pembinaan terhadap keluarga Tn K, bidan harus
bekerjasama dengan keluarga untuk membahas masalah yang timbul dan
memikirkan alternatif pemecahan masalahnya. Intervensi awal yang bisa diberikan
adalah pemberian pendidikan kesehatan sehingga keluarga dapat menyelesaikan
masalah secara tepat & mandiri.

B. Perumusan Masalah
1. Kurangnya pengetahuan tentang KB
Data subjektif: ibu menyatakan tidak mengetahui tentang efek samping dari
KB dan cara kerjanya.
2. Kurangnya pengetahuan remaja tentang kesehatan reproduksi remaja
Data Subjektif: keluarga tidak pernah memberikan pendidikan kesehatan
reproduksi remaja padahal usia ini sangat rentan karena sedang mencari
identitas dan adanya krisis pergantian peran dari anak menuju dewasa.
3. Kesehatan lingkungan:
a. SPAL terbuka
b. Jarak pembuangan limbah maupun jamban kurang dr 10 m
c. Kurangnya ventilasi
d. Lantai tanah
(Berisi kesimpulan permasalahan yang dihadapi klien dan keluarga).

C. Prioritas Masalah
CONTOH
1. Kurangnya pengetahuan Ny. O ttg KB
Kriteria Perhitungan Skor Pembenaran
1. Sifat masalah 2/3 x 1 2/3 Ancaman terhadap kegagalan
penerimaan keadaan yg
berhubungan dengan efek
samping KB
2. ½x2 1 Masalah sebenarnya dapat
Kemungkina dirubah tapi secara bertahap
n dirubah (sebagian)sesuai dengan
pemahaman keluarga dan
sumber dana yg ada

15
3. Potensi dicegah 2/3 x 1 2/3 Masalah dapat dicegah
dengan pendidikan
kesehatan
4. Penonjolan ½x1 1/2 Ibu merasakan sebagai
masalah masalah & perlu untuk segera
ditangani
Jumlah 2,8

2. Anak terkecil BGM


Kriteria Perhitungan Skor Pembenaran
1. Sifat masalah 1/3 x 1 1/3 Ancaman terhadap masa depan
anak jika tidak diatasi
2. ½x2 1 Masalah sebenarnya dapat
kemungkinan dirubah tapi secara bertahap
dirubah (sebagian)sesuai dengan
pemahaman keluarga dan
sumber
dana yang ada
3. Potensi dicegah 2/3 x 1 2/3 Masalah dapat dicegah
dngan pendidikan kesehatan
4. Penonjolan 2/2 x 1 1 Masalah harus segera
masalah ditangani supaya tidak
berakibat buruk pada
tumbang anak selanjutnya.
Jumlah 3
(Perumusan masalah diprioritaskan dengan cara menghitung skala prioritas
terlebih dahulu)
a. Prioritas 1: Anak terkecil BGM
b. Prioritas 2: Kurangnya pengetahuan Ny. O ttg KB
c. Prioritas 3: dst
(Setelah itu, masalah di atasi dengan cara membuat asuhan kebidanan sesuai
prioritas masalah), tersaji pada tabel dibawah ini:

D. Asuhan Kebidanan
Masalah
Kesehatan
Data Tujuan Penatalaksanan Evaluasi
No (Sesuai
Prioritas)
1. Anak Anak Setelah diberi 1. Memberikan 1. Keluarga
terkeci terkecil pendidikan pendidikan sdh tahu
l BGM BGM kesehatan dan kesehatan tentang
PMT anak tentang gizi pendidikan
terkecil akan balita kesehatan
mengalami gizi balita
perbaikan berat 2. memberikan 2. PMT
Badan PMT sudah
diberikan

16
2. Ny O Kurang Setelah diberi 1. memberikan Ibu dapat
menyat nya penkes, Tn K & penkes menjelaskan
a kan penget Ny O tahu tentang efek efek samping
kurang ahuan tentang efek samping dan & cara kerja
memah Ny. O samping & cara cara kerja KB KB suntik
ami ttg ttg KB kerja KB suntik suntik
efek
sampin
g&
cara
kerja
KB
suntik
3. Dst

17
Lampiran 6: Pedoman Pengetikan dan Pencetakan Laporan
PEDOMAN/TATA CARA PENGETIKAN DAN PENCETAKAN
LAPORAN PRAKTEK KEBIDANAN KOMUNITAS
A. PEDOMAN PENGETIKAN
1. Jenis Kertas dan Bidang Pengetikan
Naskah Laporan dicetak pada Kertas Putih berukuran A4 (29,7 x 21 cm)
dengan berat 80 gram atau kertas Kwarto 80 gram. Jarak Bidang
Pengetikan adalah sebagai berikut :
a. 4 cm dari tepi Kiri kertas,
b. 4 cm dari tepi Bawah kertas,
c. 3 cm dari tepi Kanan kertas,
d. 3 cm dari tepi Atas kertas.
2. Jenis Huruf (Font)
Naskah Laporan diketik dengan komputer dan menggunakan jenis huruf/font
Times New Roman berukuran 12, KECUALI pengetikan Judul menggunakan
ukuran 14. Sedangkan aturan penggunaan huruf secara Normal (Regular),
Miring (Italic), Tebal (Bold) dan Garis Bawah (Underline) adalah sebagai
berikut :
a. Huruf Normal (Regular)
Digunakan untuk teks utama/induk, kata-kata kunci, tabel, gambar,
bagan, catatan, lampiran.
b. Huruf Miring (Italic), digunakan untuk :
1) Kata-kata dari bahasa asing atau bahasa daerah
2) Istilah-istilah medis/kesehatan atau istilah-istilah yang belum
lazim/baku.
3) Penggunaan Contoh dalam teks utama
4) Judul buku, jurnal, majalah dalam Daftar Pustaka
5) Nama Spesies Mikroorganisme atau Tumbuhan
c. Huruf Tebal (Bold)
Digunakan dalam penulisan Judul Bab dan Judul Sub Bab, di dalam
naskah Utama/Induk.
3. Pengaturan Spasi
Penggunaan Spasi dalam pengetikan naskah Laporan hasil Praktek Kerja
Lapangan (PKL) diatur sebagai berikut :
a. Pengetikan Antar Baris
Jarak antar baris pada penulisan Laporan diketik dengan Spasi 1,5
KECUALI keterangan gambar, grafik, lampiran, tabel dan daftar pustaka
diketik dengan menggunkan Spasi Tunggal (1 Spasi).
b. Pengetikan Judul Bab
Jarak antara Awal Teks dengan Judul Bab diketik dengan jarak 3 spasi.
Jarak antara akhir teks dengan Sub Judul di bawahnya adalah 3 spasi,
selanjutnya jarak antara sub judul dengan awal teks berikutnya 1,5 spasi.
Jarak antara satu bahan pustaka dengan bahan pustaka berikutnya

18
dalam Daftar Pustaka menggunakan 1,5 spasi.
c. Pengetikan Antar Kata
Spasi antara dua kata tidak boleh terlalu renggang dan menggunakan
Alignment Justified.
d. Paragraf dan Penomoran
Penomoran atau pemberian tanda pada Judul Sub-Bab atau Anak
Sub- Bab harus tetap konsisten. Bila menggunakan angka Arab
harus tetap demikian sampai akhir naskah. Dalam penulisan
Laporan di Prodi Diploma IV Bidan Komunitas Poltekkes Surakarta
sistem penomoran yang digunakan adalah gabungan dari angka
Arab dan angka Romawi serta abjad, dengan ketentuan sebagai
berikut:
I
A
1
a
1)
a)
(1)
(a)
dst.
e. Penomoran Halaman
Bagian awal Laporan diberi Nomor Halaman angka Romawi Kecil
(i, ii, iii, iv, v, vi...dst) yang ditempatkan di bagian Bawah Tengah.
Nomor halaman pada Bagian Inti dan Bagian Penutup Laporan
menggunakan Angka Arab (1, 2, 3, 4, 5. dst) yang ditempatkan di
Pojok Kanan Atas,
KECUALI Nomor Halaman yang terdapat JUDUL BAB ditulis di
Bagian Bawah Tengah halaman. Nomor halaman untuk Lampiran
ditulis dengan menggunakan Angka Arab di Sudut Kanan Atas,
melanjutkan nomor halaman sebelumnya.

B. PENCETAKAN DAN PENJILIDAN


1. Naskah Laporan dicetak dan dijilid rangkap 2 (1 untuk perpustakaan,
dan 1 untuk arsip bagian pengajaran)
2. Penjilidan dengan Cover terusan atau “Soft Cover” menggunakan
kertas Buffalo atau BC Indah warna Hijau.
3. Laporan yang diserahkan disertai dengan Softcopy dalam bentuk
keping CD jumlah 1 buah, bentuk file Microsoft Word dan Pdf,
termasuk lampiran dan dokumentasi.

19
Contoh : Halaman Judul Laporan Individu

ASUHAN KEBIDANAN KOMUNITAS DALAM KONTEKS KELUARGA

Bp. X di …………….
KABUPATEN …………

LAPORAN INDIVIDU

PRAKTEK KEBIDANAN KOMUNITAS

DI DESA ……………….

Disusun oleh:

Nama dan NIM

PROGRAM STUDI SARJANA TERAPAN KEBIDANAN


JURUSAN KEBIDANAN POLTEKKES KEMENKES PALANGKA RAYA
TAHUN 2020

20
Contoh : Halaman Judul Laporan Kelompok

LAPORAN PRAKTIK KEBIDANAN KOMUNITAS


DI DESA ……. WILAYAH PUSKESMAS……….
KABUPATEN ………

Disusun oleh:

1. Nama NIM. 5. Nama NIM


2. Nama NIM. 6. Nama NIM
3. Nama NIM. 7. Nama NIM
4. Nama NIM. 8. Nama NIM

Apabila tidak cukup, nama mahasiswa dapat ditulis pada halaman pertama setelah
halaman judul

PROGRAM STUDI SARJANA TERAPAN KEBIDANAN


JURUSAN KEBIDANAN POLTEKKES KEMENKES PALANGKA RAYA
TAHUN 2020

20
Contoh : Halaman Judul Laporan Kelompok

ANALISIS PROGRAM KEGIATAN DESA


DI DESA ……………… KABUPATEN …………….

LAPORAN PRAKTEK KEBIDANAN KOMUNITAS

Disusun oleh:
1. Nama NIM. 5. Nama NIM
2. Nama NIM. 6. Nama NIM
3. Nama NIM. 7. Nama NIM
4. Nama NIM. 8. Nama NIM

PROGRAM STUDI SARJANA TERAPAN KEBIDANAN


JURUSAN KEBIDANAN POLTEKKES KEMENKES PALANGKA RAYA
TAHUN 2020

21
Format : Lembar Persetujuan

LEMBAR PERSETUJUAN
LAPORAN

JUDUL
(Sesuai Cover)

Disusun oleh:

(Tulis Nama dan NIM)

Disetujui oleh:
Dosen Pembimbing* Pembimbing Lahan **

NIP. NIP.

Mengetahui,

Ketua Jurusan Kebidanan Ketua Prodi Sarjana Terapan Kebidanan


Poltekkes Kemenkes Palangka Raya Poltekkes Kemenkes Palangka Raya

NIP. NIP.

*Hanya berlaku untuk laporan individu, laporan kelompok tidak mencantumkan kolom
tersebut

**Laporan kelompok, pembimbing lahan terdiri atas: kepala desa dan kepala
Puskesmas maupun bidan wilayah setempat.

22
Lampiran 7: Lembar Penilaian Sikap

LEMBAR PENILAIAN SIKAP MAHASISWA

Nama :
NIM :
Desa :

No. Aspek yang Dinilai Nilai


1 2 3 4
1 Kedisiplinan
2 Tanggung Jawab
3 Kepemimpinan
4 Kerjasama
5 Kejujuran
6 Kesopanan
Jumlah
Nilai Jumlah
0,24

, 2020

Mengetahui, Dosen Pembimbing Lahan


Pembimbing

( ) ( )

23
Lampiran 8 : Lembar Penilaian Penampilan Klinik Asuhan Kebidanan

LEMBAR PENILAIAN

PENAMPILAN KLINIK ASUHAN KEBIDANAN

Nama :
NIM :
Hari/Tanggal :

Kasus :

No Aspek yang Dinilai Nilai Bobot Score


1 2 3 4 (Nilai x Bobot)
1 Pengkajian 2
2 Interpretasi Data 1
3 Perencanaan 1
4 Implementasi 2
5 Evaluasi 1
6 Sikap 1
7 Responsi 2
Jumlah Score
Nilai Jumlah Score
0,40

Dosen Pembimbing

( )

24
Lampiran 9 : Format Presensi Mahasiswa

Disusun kembali sesuai kebutuhan

PRESENSI / DAFTAR HADIR KELOMPOK MAHASISWA

Desa :
RW :

No. Nama Mahasiswa Tanggal

Mengetahui, *

Pembimbing Lahan

( _)

25
Lampiran 10: Format Jurnal Kegiatan Harian

Disusun kembali sesuai kebutuhan

JURNAL KEGIATAN HARIAN PRAKTIKAN / MAHASISWA

Desa :
RW :

No. Hari, Kegiatan TTD

Tanggal, Pembimbing

Jam Lahan

jam

Jam

d.s.t

26
Lampiran 11: Jurnal Bimbingan Praktek Kebidanan Komunitas

JURNAL BIMBINGAN PRAKTEK KEBIDANAN KOMUNITAS

Nama :
NIM :
Desa :

No Hari, Materi Catatan Pembimbing

Tanggal Bimbingan (Lahan / Pendidikan)


Nama TTD
(Lahan/Pendidika
n)

27
Lampiran 12: Format Survei Mawas Diri/Survey Kesehatan Masyarakat

FORMAT SURVEY MAWAS DIRI/ SURVEY KESEHATAN MASYARAKAT

A. DATA KEPENDUDUKAN
Identitas KK
1. Nama :
2. Status :
3. Pekerjaan :
4. Pendidikan :
5. Agama :
6. Alamat :
7. Anggota Keluarga :
No Nama Umur JK Hubungan Pendidikan Pekerjaan Gol
dengan Darah
KK
1

B. STATUS SOSIAL EKONOMI


1. Jumlah penghasilan keluarga sebulan
a. ( ) Kurang dari Rp. 500.000,-
b. ( ) Rp. 501.000,- s/d Rp. 1.000.000,-
c. ( ) lebih dari Rp. 1.000.000,-
2. Jenis asuransi yang dimiliki keluarga
a. ( ) BPJS Mandiri
b. ( ) BPJS PBI
c. ( ) BPJS NAKER
d. ( ) Tidak memiliki
e. Lain-lain: sebutkan…………

C. TRANSPORTASI DAN JARAK KE PELAYANAN KESEHATAN


1. Sarana transportasi yang digunakan
a. ( ) sepeda

28
b. ( ) sepeda motor
c. ( ) mobil
d. ( ) kendaraan umum
2. Jarak rumah ke sarana pelayanan kesehatan
a. ( ) ≤ 5 km
b. ( ) > 5 km

D. KESEHATAN IBU HAMIL


1. Usia ibu hamil …. Tahun
a. ( ) risiko tinggi
b. ( ) tidak risiko tinggi
2. Umur kehamilan ibu
a. ( ) Trimester I
b. ( ) Trimester II
c. ( ) Trimester III
3. Kehamilan yang ke
a. ( ) pertama
b. ( ) kedua
c. ( ) ketiga
d. ( ) > dari ke-3
4. Pemeriksaan kehamilan
a. ( ) < 4 kali
b. ( ) ≥ 4 kali
c. ( ) tidak pernah
5. Ibu memeriksakan kehamilan ke
a. ( ) bidan
b. ( ) dokter
c. ( ) dukun
d. ( ) tidak periksa
6. Alasan ibu tidak memeriksakan kehamilan
a. ( ) tidak tahu
b. ( ) tidak mempunyai biaya
c. ( ) tidak mempunyai waktu
d. ( ) tidak penting
7. Status Imunisasi TT
a. ( ) TT I
b. ( ) TT II
c. ( ) TT III
d. ( ) TT IV
e. ( ) TT V
8. Bila tidak mendapatkan imunisasi TT, sebutkan alasannya :
a. ( ) tidak diberi
b. ( ) tidak tahu manfaatnya
c. ( ) tidak tahu efek sampingnya
d. ( ) tidak penting
9. Apakah ibu minum tablet besi ( Fe)

29
a. ( ) ya
b. ( ) tidak
10. Alasan ibu tidak minum tablet besi (Fe)
a. ( ) tidak diberi
b. ( ) tidak tahu manfaatnya
c. ( ) takut efek sampingnya
11. Apakah ibu mengkonsumsi gizi yang seimbang
a. ( ) ya
b. ( ) tidak
12. Alasan ibu tidak mengkonsumsi gizi yang seimbang
a. ( ) tidak tahu manfaatnya
b. ( ) tidak ada biaya
13. Apakah ibu mengikuti kelas ibu hamil
a. ( ) ya
b. ( ) tidak
14. Alasan ibu tidak mengikuti kelas ibu
a. ( ) tidak tahu manfaatnya
b. ( ) tidak sempat
c. ( ) tidak ada program kelas ibu

E. KESEHATAN IBU MENETEKI


1. Apakah ibu meneteki anaknya
a. ( ) ya
b. ( ) tidak
2. Alasan ibu tidak meneteki anaknya
a. ( ) ASI tidak keluar
b. ( ) pailla mamae masuk kedalam
c. ( ) sibuk kerja
d. ( ) menderita sakit
e. ( ) lain-lain, sebutkan . . . . .
3. Ibu meneteki anak usia
a. ( ) 0 – 6 bulan
b. ( ) 6 -12 bulan
c. ( ) 1 – 2 tahun
d. ( ) > 2 tahun
4. Berapa kali ibu meneteki anaknya
a. ( ) setiap saat
b. ( ) terpancang waktu
5. Apakah ibu melakukan perawatan payudara
a. ( ) ya
b. ( ) tidak
6. Apakah ibu memiliki buku KIA
a. ( ) ya
b. ( ) tidak

F. KEIKUTSERTAAN PROGRAM KB BAGI PASANGAN USIA SUBUR

30
(Bagi perempuan yang sudah menikah s/d usia 50 Tahun/ belum Menopause)
1. Apakah ibu mengikuti KB
a. ( ) ya
b. ( ) tidak
c. Jika mengikuti sebutkan keluhan: . . . . . . . . . . . .
2. Alasan ibu tidak mengikuti KB
a. ( ) adat dan agama
b. ( ) tidak boleh suami
c. ( ) tidak tahu
d. ( ) ingin punya anak
3. Jenis kontrasepsi yang digunakan
a. ( ) Suntik
b. ( ) IUD
c. ( ) kondom
d. ( ) pantang berkala
e. ( ) MOW/MOP
f. ( ) system kalender
4. Keluhan dari jenis alat kontrasepsi yang digunakan
a. ( ) ada
b. ( ) tidak
c. Jenis keluhan sebutkan: . . . . . . . . . . . .

G. KESEHATAN BAYI DAN BALITA


1. Jenis persalinan
a. ( ) spontan
b. ( ) operasi
c. ( ) dengan alat/tindakan
2. Yang menolong persalinan
a. ( ) tenaga kesehatan (perawat/dokter/bidan)
b. ( ) bukan tenaga kesehatan (dukun bayi)
3. Berat badan anak waktu lahir
a. ( ) < 2500 gr
b. ( ) ≥ 2500 gr
4. Imunisasi dasar yang diberikan pada anak
a. ( ) BCG
b. ( ) DPT I
c. ( ) DPT II
d. ( ) DPT III
e. ( ) Polio I
f. ( ) Poilo II
g. ( ) Polio III
h. ( ) Hepatitis I
i. ( ) Hepatitis II
j. ( ) Hepatitis III
k. ( ) Campak
5. Alasan tidak diberikan imunisasi dasar yang pada anak

31
a. ( ) tidak tahu manfaatnya
b. ( ) takut akibat imunsasi
c. ( ) tidak tersedia yankes
d. ( ) anak sakit
e. ( ) lain-lain, sebutkan . . . . . . . . . .
6. Bagaimana bayi diberi minum (nutrisi)
a. ( ) ASI saja
b. ( ) ASI ditambah dengan makanan pengganti ASI (PASI)
7. Alasan pemberian PASI pada anak < 6 Bulan
a. ( ) ASI tidak mencukupi
b. ( ) Adat kebiasaan
8. Apakah anak ibu mendapatkan Vitamin A
a. ( ) ya
b. ( ) tidak
9. Apa alasan anak tidak mendapatkan vitamin A
a. ( ) belum cukup umur
b. ( ) tidak tahu manfaatnya
10. Apakah anak ibu mempunyai KMS
a. ( ) ya
b. ( ) tidak
11. Berapa kali anak dibawa ke Posyandu balita ?
a. ( ) setiap bulan
b. ( ) tidak teratur
12. Status penimbangan balita
a. ( ) Naik (N1,N2)
b. ( ) Tidak naik ( T1,T2,T3)
c. ( ) Tidak tahu/tiddak ditimbang

H. KESEHATAN ANAK USIA SEKOLAH (6-12 TAHUN)


1. Bagaimanakan pola makan anak?
a. ( ) teratur
b. ( ) tidak teratur
2. Berat badan anak (berdasarkan Tabel BMI for Age menurut WHO
a. ( ) normal
b. ( ) kurang
c. ( ) lebih
3. Imunisasi tambahan yang diberikan pada anak
a. ( ) DT
b. ( ) MMR
c. ( ) Tipoid
d. ( ) Meningitis
e. ( ) belum diberikan

I. KESEHATAN REMAJA (UMUR 12-21 TAHUN)


1. Bagaimanakah pola makan remaja ?
a. ( ) teratur

32
b. ( ) tidak teratur
2. Berat badan remaja
a. ( ) normal ( IMT 18,5 – 24,9)
b. ( ) kurang ( IMT <18,5)
c. ( ) lebih ( IMT > 25)
3. Apakah remaja menderita penyakit ?
a. ( ) batuk pilek
b. ( ) diare
c. ( ) kulit
d. ( ) batuk > 2 minggu
e. ( ) kurang darah
f. ( ) tidak
4. Apakah remaja mengetahui tentang fungsi reproduksi ?
a. ( ) ya
b. ( ) tidak
5. Apakah remaja mengetahui tentang penyakit hubungan seksual (PMS) ?
a. ( ) ya
b. ( ) tidak
6. Apakah remaja mengetahui tentang alat kontrasepsi ?
a. ( ) ya
b. ( ) tidak
7. Apakah remaja mempunyai kebiasaan dibawah ini ?
a. ( ) merokok
b. ( ) minum minuman keras
c. ( ) narkoba
d. ( ) seks bebas
e. ( ) tidak ada
8. Apakah remaja sudah mendapatkan menstruasi ?
9. Bila sudah apakah pernah mengalami dismenorea ?
10. Tindakan apa yang dilakukan untuk mengatasi dismenorea ?
11. Apakah ada program pemberian tablet penambah darah untuk remja putri ?
12. Apakah pernah melakukan pemeriksaan Hb (kadar haemoglobin darah)?
a. ( ) ya, pernah. Jika Ya berapa kadarnya?
b. ( ) belum
13. Dimana periksa Hb-nya ?
a. ( ) posyandu
b. ( ) puskesmas
c. ( ) rumah sakit
d. ( ) lainnya, Di ………………………….
14. Kebiasaan tidak baik pada remaja
a. ( ) merokok
b. ( ) miras
c. ( ) narkoba
d. ( ) menonton video porno
e. ( ) dll

33
J. KESEHATAN LANSIA
1. Apakah lansia sakit ?
a. ( ) TBC
b. ( ) hipertensi
c. ( ) kencing manis
d. ( ) gangguan jiwa
e. ( ) katarak
f. ( ) rematik
g. ( ) pikun
h. ( ) stroke
i. ( ) tidak
2. Apakah yang dilakukan keluarga ketika lansia sakit ?
a. ( ) dibawa ke pelayanan kesehatan
b. ( ) dibawa ke tenaga non kesehatan (dukun, alternatif)
c. ( ) diobati sendiri
d. ( ) tidak periksa
3. Apakah lansia mengikuti Posyandu Lansia ?
a. ( ) ya
b. ( ) tidak
4. Apakah lansia mempunyai KMS ?
a. ( ) ya
b. ( ) tidak

K. Data Perilaku Hidup Bersih Sehat (PHBS)


No Indikator 1 0

1 Persalinan Nakes
 Keluarga yang memiliki ibu hamil punya akses
pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan
 Definisi: persalinan ditolong oleh bidan atau dokter
2 ASI eksklusif
 Bayi memperoleh ASI eksklusif sejak usia 0 s/d 6
bulan
 Definisi: bayi hanya diberi ASI saja sejak usia 0
s/d 6 bulan tanpa makanan tambahan lain
termasuk susu formula
3 Penimbangan balita
 Keluarga yang memiliki balita menimbangkan
secara teratur sesuai jadwal.
 Definisi penimbangan balita dilakukan 1 bulan
sekali atau minimal 8 kali dalam setahun di (PKD,
Posyandu, Puskesmas)
4 Gizi Seimbang
 Semua anggota keluarga mengkonsumsi
makanan dengan gizi seimbang dan bebas
pencemaran
 Definisi: makanan sesuai dengan kebutuhan
34
masing-masing anggota keluarga dan bebas
pencemaran (bahan dicuci, tertutup tanpa BTM
yang berbahaya)
5 Air bersih
 Semua anggota keluarga memiliki akses terhadap
pemanfaatan air bersih untuk keperluan sehari-
hari
 Definisi: air bersih untuk minum (sudah dimasak,
air kemasan) memasak, mandi, dan mencuci
6 Jamban
 Semua anggota keluarga menggunakan jamban
 Definisi: jamban yang digunakan oleh seluruh
anggota keluarga yang memenuhi syarat
kesehatan
7 Sampah
 Semua anggota keluarga membuang sampah
pada tempatnya
 Definisi: sampah ditampung dan dibuang setiap
hari di tempat pembuangan yang memenuhi
syarat kesehatan
8 Kepadatan Hunian
 Setiap anggota keluarga menempati ruangan
minimal 9 m2
 Definisi: jumlah keseluruhan luas rumah tangga
dibagi keluarga sama dengan minimal 9 m2
9 Lantai Rumah
 Semua ruangan tempat tinggal keluarga berlantai
kedap air( bukan tanah) dan dalam keadaan
bersih
 Definisi: lantai kedap air (tegel, plester, keramik,
kayu) yang dijaga kebersihannya setiap hari
10 Aktivitas Fisik
 Anggota berumur 10 tahun keatas melakukan
aktivitas fisik atau olahraga
 Definisi: aktivitas fisik atau olahraga terukur
minimal 30 menit sehari
11 Tidak Merokok
 Tidak ada keluarga yang merokok dalam 1 bulan
terakhir
 Definisi : rumah bebas dari asap rokok
12 Cuci Tangan
 Semua anggota keluarga mencuci tangan
sebelum makan dan sesudah BAB
 Definisi: mencuci tangan dengan sabun dan air
bersih
13 Gigi dan Mulut

35
 Semua anggota keluarga menggosok gigi minimal
2 kali sehari sesudah makan dan sebelum tidur
 Definisi: menggosok gigi dua kali sehari
menggunakan sikat gigi masing-masing dan pasta
gigi
14 Miras/Narkoba
 Semua anggota keluarga tidak minum miras dan
tidak menyalahgunakan narkoba
 Definisi: tidak ada anggota keluarga yang
membeli, menjual dan menggunakan serta
menyimpan miras dan narkoba
15 JPK atau dana sehat
 Anggota keluarga menjadi peserta jaminan
pemeliharaan kesehatan
 Definisi: JPK termasuk dana sehat , Askes,
maskin dll
16 Pemberantasan sarang nyamuk
 Anggota keluarga melakukan 3 M
 Definisi: keluarga melakukan 3 M nilai 1
Score

Keterangan :
 Nilai 1 : Apabila jawaban dalam variabel tersebut sesuai dengan indikator
yang dimaksud atau persepsi mendukung indikator tersebut
 Nilai 0 : Apabila jawaban dalam variabel tidak sesuai indikator yang
dimaksud atau presepsi tidak mendukung indikator tersebut

Strata PHBS keluarga


 Sehat Pratama : Nilai antara 1 s/d 5
 Sehat Madya : Nilai antara 6 s/d 10
 Sehat utama : Nilai antara 11 s/d 15
 Sehat Purnama : Nilai 16

36
Lampiran 13: Panduan Pelaksanaan Focus Group Disscussion (FGD)

PANDUAN PELAKSANAAN FOCUS GROUP DISCUSSION

Upaya Kesehatan Bersumberdaya Masyarakat (UKBM)

Upaya kesehatan bersumberdaya masyarakat (UKBM) adalah salah satu wujud


nyata dalam peran serta masyarakat terhadap pembangunan kesehatan. Bentuk upaya
kesehatan bersumberdaya manusia (UKBM) adalah Pondok bersalin desa atau biasa
disebut POLINDES, Pos Obat Desa (POD), Pos Upaya Kesehatan Kerja (Pos UKK),
Tanaman Obat Keluarga ( TOGA) dan dana sehat dan lainnya.

TUGAS SAUDARA ADALAH:

1. Melakukan pendataan tentang sejauh mana (UKBM) telah dilaksanakan di desa


tersebut dengan menggunakan deep interview/ Forum Group Discussion (FGD)
terhadap bidan/ kader/ pamong praja/masyarakat (sumber informasi)
2. Membuat laporan FGD
3. Membuat 1 inovasi berdasarkan data yang ditemukan dari FGD yang dapat
diaplikasikan pada masyarakat setempat

PEDOMAN DISKUSI KELOMPOK TERARAH (FOCUS GROUP DISCUSSION) PERAN


KADER POSYANDU / NAKES DALAM MENGAKTIFKAN UKBM

I. Pembukaan
1. Mengucapkan salam
2. Mengucapkan terimakasih kepada peserta DKT atas kehadiran

II. Penjelasan
1. Memberikan penjelasan tentang maksud dan tujuan pertemuan diskusi
kelompok terarah. Para peserta diharapkan pada pertemuan ini dapat
memberikan kontribusi pemikiran yang berkaitan dengan peran kader
dalam mengaktifkan UKBM.
2. Informasi yang diberikan oleh peserta sangat berarti semata-mata hanya
untuk kepentingan penelitian kerahasiaan jawaban peserta sangat
dijamin. Untuk itu melalui kesempatan yang baik ini kami ingin
mengetahui bagaimana peran kader dalam mengaktifkan pemanfaatan
pelayanan posyandu menurut peserta.
3. Para peserta diskusi boleh berbeda pendapat dan semua perbedaan itu
menjadi bahan masukan kami.

III. Prosedur
1. Diskusi dipimpin oleh moderator
2. Moderator akan mengajukan pertanyaan yang berkaitan dengan peran
kader dalam mengaktifkan UKBM
3. Kepada peserta diskusi dipersilahkan untuk memberikan pendapat tanpa
menunggu ditunjuk.
37
4. Kepada peserta diharapkan Dalam memberikan pendapat secara
bergantian dan tidak saling memotong pendapat dari peserta lain.
5. Kegiatan ini tidak bermaksud mencari pendapat yang sama (kata
sepakat) sehingga pendapat yang berbeda-beda mungkin dapat terjadi.

IV. Perkenalan Peserta


1. Sebelum diskusi dimulai moderator menyiapkan papan nama yang
ditaruh di atas meja di depan peserta sesuai dengan nama peserta,
gunanya agar mempermudah moderator dalam menghafal peserta.
2. Peserta tidak perlu khawatir dengan identitas dirinya, hal ini karena
identitas peserta dirahasiakan dari hal ini hanya untuk kepentingan
pencarian data penelitian.

V. Contoh Pertanyaan: (dikembangkan sesuai situasi yang ada dimasyarakat)


1. Berapa jumlah tenaga kesehatan yang ada
2. Berapa jumlah kader posyandu di desa saudara yang masih aktif?
3. Apakah jenis UKBM yang ada di desa saudara ?
4. Bagaimana pelaksanaan dari masing-masing UKBM yang ada
a. Posyandu
b. Pondok bersalin dessa biasa disebut POLINDES
c. Pos Obat Desa (POD)
d. Pos Upaya Kesehatan Kerja (Pos UKK)
e. Tanaman Obat Keluarga (TOGA)
f. Dana sehat
g. UKBM lainnya
5. Bagaimanakah cakupan pelayanan kesehatan dasar poskesdes
a. Persalinan alam keluarga yang dilayani
b. Kunjungan neonatus (KN-2)
c. BBLR yang dirujuk
d. Bayi dan balita BB tidak naik ditangani
e. Balita gakin umur 6-24 bulan yang mendapat MP-ASI
f. Balita yang mendapat imunisasi
6. Bagaimanakah cakupan pelayanan UKBM-UKBM lain
a. Keluarga yang punya jamban
b. Keluarga yang dibina sadar gizi
c. Keluarga menggunakan garam beryodium
7. Apakah pernah ada kasus kegawatdaruratan dan KLB yang dilaporkan
8. Cakupan rumah tangga yang mendapat kunjungan rumah untuk kadarzzi
dan PHBS
9. Kasus kesakitan dan kematian akibat penyakit menular tertentu yang
menjadi masalah setempat
10. Adanya peningkatan kualitas UKBM yang dibina
11. Program-program lain yang ditemui …………..
VI. Analisa lakukan analisa keberhasilan masing-masing program UKBM
denan menggunakan indicator keberhasilan UKBM
VII. Rencana tindakan
VIII. Pelaksanaan
IX. Evaluasi

38

Anda mungkin juga menyukai