8.

tidak menyangkal hal-hal buruk yang

terjadi di masa lalunya dan masa
kini Terakhir.

9. memiliki penguasaan terhadap

A. Ciri- ciri jiwa sehat:
 Pengertian kesehatan Jiwa 1. memiliki sikap positif terhadap diri
situasi, termasuk mempunyai
kontrol diri di
sendiri
Kesehatan jiwa adalah dalam mengasihi orang lain, di dalam
Perasaan Sehat dan Bahagia serta 2. menerima dirinya sendiri apa adanya pekerjaan termasuk dalam

mampu mengatasi tantangan hidup, bersahabat dengan orang lain.

3. mengaktualisasikan dirinya dengan
dapat menerima orang lain baik
sebagaimana adanya serta
4. memiliki cita-cita hidup dan ia
mempunyai sikap positif terhadap merasa dirinya bertumbuh ke arah
diri sendiri dan orang lain. yang dia cita-citakan

5. pribadi yang memiliki integritas, Stess, ditandai dengan :

hidup sesuai apa yang ia katakan 1. Merasa cemas dan khawatir

dengan perbuatannya. berlebihan dalam menghadapi
masalah
6. memiliki otonomi pribadi, mampu 2. Ada perubahan nyata dalam pola
menerima penolakan dari luar serta tidur atau pola makan (berlebihan
seorang yang memiliki komitmen atau kurang)
hidup
3. Mudah tersinggung atau marah oleh
7. memiliki persepsi yang akurat sebab sepele
terhadap realita, termasuk melihat
4. Sulit konsentrasi atau sulit
realita sebagaimana adanya.
membuat keputusan
  Membiasakan diri untuk memberi
reaksi positif walaupun terhadap
aksi negatif,
 Menyebar kasih sayang,
 Membersihkan hati dari sampah
 Menerima diri sendiri pergaulan
 Relaks  Tidak marah kecuali mendidik
 Menghindari alkohol dan narkoba
 Makan secara sehat dan teratur
 Mendekatkan diri pada Tuhan
 Kenali gejala kesehatan mental
Untuk remaja
yang terganggu
 Mencari bantuan jika ada masalah
 Membiasakan diri memilih yang
benar walaupun sulit.
 Menikmati dengan puas dan
mensyukuri apa yang dimiliki
 Membiasakan diri untuk berbagi
dan peduli, mengubah paradigma
dari penerima menjadi pemberi,
 Membiasakan diri untuk berfikir
dan berzikir,
 Membiasakan bekerjasama dan
Melibatkan diri dalam kelompok Oleh :
 Belajar melihat hikmah di balik SEPTINA
musibah
Prodi Profesi Kebidanan
Poltekkes Kemenkes
Palangka Raya