Anda di halaman 1dari 8

TERAPI KOMPLEMENTER MENGATASI DISMINORE DENGAN

AKUPRESURE PADA KELOMPOK REMAJA

Di susun oleh :
Tri Aprilyaningrum Rahmawaty
202013007

PROGRAM S1 KEPERAWATAN
INSTITUT TEKNOLOGI DAN KESEHATAN JAYAKARTA
DKI JAKARTA
2021 – 2022

1
A. Konsep Akupresure

1. Pengertian akupresure

Pengobatan Tradisional China (Traditional Chinese Medicine/TCM) terdiri dari


bodywork therapy, acupuncture dan Chinese Herbal. Akupresure merupakan bagian
Asian bodywork therapy dan diakui oleh The American Oriental Bodywork Therapy
Association (AOBTA) dan termasuk kedalam pengobatan alternatif.
Pengobatan ini berasal dari pengobatan tradisional di Jepang dan berkembang di
Asia lebih dari 5000 tahun yang lalu dan sejalan paradigma pengobatan tradisional China
dengan prinsip kerja sama dengan akupunktur dengan menstimulasi dari 14 sistem
meridian untuk menyeimbangkan bioenergi di dalam tubuh antara energi Yin, Yang dan
Qi/chee.
Disepanjang meridian terdapat 400-500 titik – titik saluran energi yang
berhubungan dengan organ dalam dan sistem tertentu dan berfungsi sebagai katup yang
menyalurkan energi pada seluruh tubuh. Energi tersalurkan akan mempengaruhi emosi,
cara berfikir, berfikir yang negatif maka energi yang mengalir akan terhambat/tersumbat,
dan masalah kesehatan akan terjadi, sedangkan berfikir positif akan meningkatkan energi
(Nurgiwiati, 2018).

2. Mekanisme kerja akupresure untuk menagatasi gangguan rasa nyaman

Akupresure bekerja dengan menekan titik – titik saluran energi, menimbulkan


kelenturan dari otot – otot dan meningkatkan sirkulasi pembuluh darah sehingga akan
memperbaiki dan meningkatkan fungsi organ – organ tubuh, mengurangi rasa nyeri,
meningkatkan sistem imun, spirit, memperbaiki sistem reproduksi, detoksikasi dan
menjaga kesehatan (Nurgiwiati, 2018).
Sedangkan menurut (Purwanto, 2013), akupresure ini berfungsi untuk
meningkatkan sistem daya tahan tubuh, mengurangi rasa sakit dan ketidaknyamanan,
membuat rileks tubuh dan pikiran, dan metode terbaik untuk menenangkan kegelisahan
dan kecemasan. Akupresure mengobati sakit/gejala penyakit yang muncul dengan cara
melakukan penyembuhan atau menghilangkan penyebabnya serta
keluhan/gejala/symptom yang muncul (Sukanta, 2008).
Teknik akupresure ini dapat mengurangi rasa nyeri melalui peningkatan hormon
endorphin, yaitu hormon yang secara alami dapat menghadirkan rasa rileks pada tubuh.
Penekanan pada titik akupresure dapat memengaruhi reproduksi endorphin dalam tubuh.

2
Endorphin merupakan molekul – molekul peptid atau protein yang dibuat dari zat yang
disebut beta-lipoptropin yang ditemukan pada kelenjar pituitary. Endorphin mengontrol
aktivitas kelenjar – kelenjar endokrin tempat molekul tersebut tersimpan. Selain itu
endorphin dapat memengaruhi daerah – daerah pengindra nyeri di otak dengan cara yang
serupa dengan obat opiate seperti morfin. Pelepasan endorphin dikontrol oleh sistem
saraf. Jaringan saraf sensitif terhadap nyeri dan rangsangan dari luar dan jika dipicu
dengan menggunakan teknik akupresure akan menginstrusikan sistem endokrin untuk
melepaskan sejumlah endorphin sesuai kebutuhan tubuh sehingga mampu meredakan
nyeri untuk menciptakan rasa nyaman, merilekskan tubuh dan mengurangi kecemasan
(Ridwan & Herlina, 2015).

3. Prinsip penatalaksanaan gangguan rasa nyaman dengan akupresure

Titik akupoint yang dilakukan penekanan untuk mengatasi gangguan rasa


nyaman pada dismenore kali ini yaitu pada titik PC6/P6 (Neiguan), L14 (Hoku/hequ) dan
SP6 (San Yin Jiao). Setiap tekanan dilakukan selama 1-2 menit dan dilakukan sebanyak
5 kali (Rahimsyah, 2015).
Berdasarkan Prosedur Operasional Pelasksanaan Akupresure (III) menurut PER-
P4RI P3AI (2018), kekuatan tekanan disesuaikan dengan reaksi pengobatan yang
diharapkan dan sambil diterapi tanyakan kepada pasien apakah kekuatannya sudah cukup
atau kurang sehingga memberi rasa nyaman setelah terapi. Penelitian sebelumnya
terbukti bahwa akupresure merupakan terapi yang efektif dalam megatasi gangguan rasa
nyaman jika dilakukan secara rutin dan tidak memiliki efek samping jika dilakukan
setiap hari karena akupresure merupakan metode non-invasif yang dapat dilakukan
sendiri menggunakan jari tangan dan dapat dilakukan dimana saja (Adam, 2014).

Akupresure juga efektif dilakukan secara rutin kepada pasien dismenore, hal ini
sesuai dengan penelitian yang telah dilakukan sebelumnya oleh Julianti (2012), rata –
rata kualitas nyeri berbeda secara signifikan antara kelompok yang tidak diberikan terapi
akupresure dengan kelompok yang telah diberikan terapi akupresure selama 3 hari
pertama fase menstruasi, dengan kata lain secara signifikan bahwa akupresure dapat
menurunkan rata – rata kualitas nyeri.

a. Titik PC6 / P6(Neiguan)


Titik ini terletak dua jari di bawah pergelangan tangan kanan dan kiri. Titik
PC6 (Neiguan) dapat mengurangi kecemasan dan membuat tubuh rileks. Penelitian

3
ini juga didukung oleh penelitian sebelumnya oleh (Julianti, 2012), dimana hasilnya
setelah dilakukan akupresure pada titik akupoint neiguan adanya penurunan
intensitas nyeri yang signifikan.

Sumber : id.m.wikihow.com

b. Titik L14 (Hoku/he-qu)


Titik ini berada diantara jempol dan telunjuk jari tangan kanan dan kiri. Titik
L14 (Hoku/he-qu) merupakan titik yang paling efektif untuk mengatasi dismenore
karena selain secara umum mampu meredakan nyeri juga dapat memberikan asupan
energi pada organ reproduksi. Pernyataan ini telah dibuktikan oleh beberapa
penelitian sebelumnya oleh Julianti (2012), yaitu titik ini efektif untuk mengurangi
intensitas nyeri yang dirasakan dan penelitian oleh Zulia,dkk (2017) , dijelaskan
bahwa titik L14 mampu menurunkan nyeri secara signifikan.

Sumber : id.m.wikihow.com

c. Titik SP6 (San Yin Jiao)


Titik ini terletak sekitar tiga cun atau sekitar empat dari di atas malleolus
internus, tepat di ujung tulang kering. Titik ini mampu merangsang reproduksi
hormon endorphin secara alami oleh otak sebagai penawar rasa nyeri (Ridwan &

4
Herlina, 2015). Dalam penelitian Efriyanthi dkk (2015), Titik ini telah terbukti
mampu menurunkan tingkat keparahan dismenore.

Sumber : docplayer.info

menurut Nurgiwiati (2018), adapun hal – hal yang harus diperhatikan dalam
terapi akupresure yaitu :
1) Dilakukan satu jam setelah makan
2) Menekan dengan kuat zona terkait dengan organ yang sakit
3) Hindari melakukan pada kaki yang patah tulang
4) Jangan berhenti makan obat sesuai dengan program dokter
5) Terapi akan efektif jika dilakukan sehabis mandi dan olah raga
6) Hasil akan lebih efektif jika dilakukan secara rutin

B. Standar operasional prosedur terapi akupresure

Alat yang dibutuhkan

1) Minyak
2) Handscoon
3) Tissue
4) Handuk kecil
5) Kom kecil
Pelaksanaan

1. Pre interkasi

a. Persiapan alat – alat yang diperlukan


b. Cuci tangan

5
2. Cara kerja

a. Tahap orientasi

1) Beri salam, panggil responden dengan namanya dan perkenalkan diri


(untuk pertemuan pertama)
2) Menanyakan keluhan/kondisi responden
3) Jelaskan tujuan, prosedur dan lamanya tindakan hal yang perlu di
lakukan oleh klien selama terapi akupresure dilakukan
4) Berikan kesempatan pada klien atau keluarga untuk bertanya sebelum
terapi dilakukan
5) Lakukan pengkajian untuk mendapatkan keluhan dan kebutuhan
komplementer yang diperlukan

b. Tahap kerja

1) Jaga privasi klien dengan menutup tirai


2) Atur posisi klien dengan memposisikan pada posisi terlentang
(supinasi), duduk, duduk dengan tangan bertumpu di meja, berbaring
miring, atau tengkurap dan berikan pengalas
3) Pastikan klien dalam keadaan rileks dan nyaman
4) Bantu klien melepaskan pakaian atau aksesoris yang dapat
menghambat tindakan akupresure yang akan dilakukan, jika perlu
5) Cuci tangan dan gunakan handscoon bila perlu
6) Cari titik – titik rangsangan yang ada di tubuh, menekannya hingga
masuk ke sistem saraf. Akupresure hanya memakai gerakan tangan
dan jari yaitu teknis tekan putar, tekan titik dan tekan lurus
7) Titik akupresure untuk mengatasi dismenore adalah titik PC6/P6, L14
dan SP6
8) Setelah titik ditentukan, oleskan minyak secukupnya pada titik
tersebut untuk memudahkan melakukan pemijatan atau penekanan
dan mengurangi nyeri lecet ketika penekanan dilakukan
9) Lakukan pemijatan atau penekanan menggunakan jempol tangan atau
jari – jari lain, setiap tekanan dilakukan selama 1-2 menit dan
dilakukan sebanyak 5 kali, kekuatan tekanan disesuaikan dengan
reaksi pengobatan yang diharapkan dan sambil diterapi tanyakan

6
kepada pasien apakah kekuatannya sudah cukup atau kurang sehingga
memberi rasa nyaman setelah terapi. Pemijatan dilakukan pada
masing – masing bagian tubuh (kiri dan kanan) kecuali pada titik
yang terletak dibagian tengah

c. Tahap terminasi

1) Beritahu responden bahwa tindakan sudah selesai dilakukan, rapikan


klien kembali ke posisi yang nyaman
2) Evaluasi perasaan klien
3) Berikan reinforcement positif kepada klien dan berikan air putih 1
gelas
4) Rapikan alat dan cuci tangan

d. Hasil

1) Evaluasi hasil kegiatan dan respon klien setelah tindakan


2) Lakukan kontrak untuk terapi selanjutnya
3) Akhiri kegiatan dengan cara yang baik

7
DAFTAR PUSTAKA

Hartono. R.I.W. 2012. Akupresure untuk Berbagai Penyakit dilengkapi dengan terapi gizi
medik dan herbal. Rapha/Andi Publishing. Yogyakarta

Sriwahyuni, Endang. 2011. Efektivitas Terapi Akupresure dalam Meminimalisasi Dismenore


pada Wanita dewasa Muda. Skripsi Sarjana, Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas
Brawijaya Malang. Tersedia (http://www.unbrau.com). [09 Maret 2015]

Sukanta, P.O. 2008. Pijat Akupresure untuk Kesehatan. Penebar Plus+. Jakarta

Acupresure at the Sanjinjio (SP6) Acupoint for the Treatment of Primary Dysmenorrhea: A
Meta-Analisis online. Tersedia. (http://www.hindawi.com) [07 Maret 2015]

http://repository.poltekkes-denpasar.ac.id/4546/3/BAB%20II%20Tinjauan%20Pustaka.pdf

Anda mungkin juga menyukai