Di susun oleh :
Tri Aprilyaningrum Rahmawaty
202013007
PROGRAM S1 KEPERAWATAN
INSTITUT TEKNOLOGI DAN KESEHATAN JAYAKARTA
DKI JAKARTA
2021 – 2022
1
A. Konsep Akupresure
1. Pengertian akupresure
2
Endorphin merupakan molekul – molekul peptid atau protein yang dibuat dari zat yang
disebut beta-lipoptropin yang ditemukan pada kelenjar pituitary. Endorphin mengontrol
aktivitas kelenjar – kelenjar endokrin tempat molekul tersebut tersimpan. Selain itu
endorphin dapat memengaruhi daerah – daerah pengindra nyeri di otak dengan cara yang
serupa dengan obat opiate seperti morfin. Pelepasan endorphin dikontrol oleh sistem
saraf. Jaringan saraf sensitif terhadap nyeri dan rangsangan dari luar dan jika dipicu
dengan menggunakan teknik akupresure akan menginstrusikan sistem endokrin untuk
melepaskan sejumlah endorphin sesuai kebutuhan tubuh sehingga mampu meredakan
nyeri untuk menciptakan rasa nyaman, merilekskan tubuh dan mengurangi kecemasan
(Ridwan & Herlina, 2015).
Akupresure juga efektif dilakukan secara rutin kepada pasien dismenore, hal ini
sesuai dengan penelitian yang telah dilakukan sebelumnya oleh Julianti (2012), rata –
rata kualitas nyeri berbeda secara signifikan antara kelompok yang tidak diberikan terapi
akupresure dengan kelompok yang telah diberikan terapi akupresure selama 3 hari
pertama fase menstruasi, dengan kata lain secara signifikan bahwa akupresure dapat
menurunkan rata – rata kualitas nyeri.
3
ini juga didukung oleh penelitian sebelumnya oleh (Julianti, 2012), dimana hasilnya
setelah dilakukan akupresure pada titik akupoint neiguan adanya penurunan
intensitas nyeri yang signifikan.
Sumber : id.m.wikihow.com
Sumber : id.m.wikihow.com
4
Herlina, 2015). Dalam penelitian Efriyanthi dkk (2015), Titik ini telah terbukti
mampu menurunkan tingkat keparahan dismenore.
Sumber : docplayer.info
menurut Nurgiwiati (2018), adapun hal – hal yang harus diperhatikan dalam
terapi akupresure yaitu :
1) Dilakukan satu jam setelah makan
2) Menekan dengan kuat zona terkait dengan organ yang sakit
3) Hindari melakukan pada kaki yang patah tulang
4) Jangan berhenti makan obat sesuai dengan program dokter
5) Terapi akan efektif jika dilakukan sehabis mandi dan olah raga
6) Hasil akan lebih efektif jika dilakukan secara rutin
1) Minyak
2) Handscoon
3) Tissue
4) Handuk kecil
5) Kom kecil
Pelaksanaan
1. Pre interkasi
5
2. Cara kerja
a. Tahap orientasi
b. Tahap kerja
6
kepada pasien apakah kekuatannya sudah cukup atau kurang sehingga
memberi rasa nyaman setelah terapi. Pemijatan dilakukan pada
masing – masing bagian tubuh (kiri dan kanan) kecuali pada titik
yang terletak dibagian tengah
c. Tahap terminasi
d. Hasil
7
DAFTAR PUSTAKA
Hartono. R.I.W. 2012. Akupresure untuk Berbagai Penyakit dilengkapi dengan terapi gizi
medik dan herbal. Rapha/Andi Publishing. Yogyakarta
Sukanta, P.O. 2008. Pijat Akupresure untuk Kesehatan. Penebar Plus+. Jakarta
Acupresure at the Sanjinjio (SP6) Acupoint for the Treatment of Primary Dysmenorrhea: A
Meta-Analisis online. Tersedia. (http://www.hindawi.com) [07 Maret 2015]
http://repository.poltekkes-denpasar.ac.id/4546/3/BAB%20II%20Tinjauan%20Pustaka.pdf