Guanyuan (Ren 4 / CV 4)
secara bahasa dapat
dimaknai gerbang sumber,
lokasinya 3 cun tepat
dibawah pusar.
LOKASI TITIK KETIGA 4
Shenshu (BL.23)
secara bahasa
dapat dimaknai
belakang ginjal,
lokasinya
dipungung 1,5
cun dari garis
tengah tubuh
sejajar batas
bawah ruas
tulang Lumbar 2
(L2).
TIGA TITIK KEPERKASAAN 4
FUNGSI :
Memperbaiki semua keluhan yang terkait dengan masalah kejantanan/
keperkasaan dan kesuburan pria
RISET KLINIS :
Beser mani, impotensi, kemandulan pria, ejakulasi dini, nyeri pinggang
ALASAN PEMILIHAN TITIK :
1. Qihai (Ren 6) mengontrol dan mengurusi semua energi kejantanan di tubuh.
2. Guanyuan (Ren 4) mengontrol dan mengurusi semua energi kejantanan dan
energi kewanitaan ditubuh.
3. Shenshu (BL.23) menguatkan energi ginjal dimana ginjal berperan penting
dalam kejantanan
CATATAN :
Penambahan moksibusi dan titik kesuburan akan lebih optimal.
CARA AKUPRESUR 4
Gunakan alat akupresur kayu yang
halus dan cukup kuat atau
gunakan probe logam halus.
Upayakan ujung nya bulat namun
diameternya kecil. Arah
penekanan tegak lurus pada
bidang (tidak miring menelusur).
Penekanan perlahan lahan hingga
mentok setelah itu sedikit tambah
tenaga hingga pasien meringis lalu
kurangi tenaga dan lakukan
kembali proses penekanan hingga
dua tiga kali deqi setelah itu cukup
dan lepas.
CARA AKUPUNKTUR 4
Jarum yang digunakan halus
dengan panjang 1,5 cun untuk
dewasa atau 1 cun untuk anak
anak.
Guanyuan (Ren 4) dan Qihai
(Ren 6) dijarum tegak lurus
sedalam 1 cun.
Shenshu (BL.23) dijarum tegak
lurus 1 - 1,2 cun
Penjaruman selama 30 menit.
PANDUAN TERAPI 4
Metode akupresur yang digunakan dalam teknik ini cenderung hanya
menekan tegak lurus saja.
Teknik akupresur yang dipakai adalah metode totok akupoin dimana tidak
membutuhkan banyak pengulangan. Dengan syarat pasien sudah
merasakan deqi (sensasi sengatan) selama 2 atau 3 detik maka itu cukup
walau hanya sekali atau dua kali.
Penggunaan jarum akupunktur perlu kepiawaian dan harus diperhatikan
bahwa titik-titik yang dipilih pada metode ini rata rata merupakan pusat
pertemuan meridian, jaringan syaraf, dan jaringan pembuluh darah yang
sangat atau paling kuat efek sensasi penusukannya dan berpotensi
hematom (menghitam akibat pendarahan lokal) karena mengenai
berbagai jaringan tubuh secara simultan termasuk pembuluh darah.
Seorang akupunkturis harus belajar cara mengatasi pendarahan dan
hematom pasca penjaruman dan menenangkan pasien jika hal itu terjadi.
PENANGANAN HEMATOM 4
Edukasi klien bahwa Hematom dalam akupunktur secara umum tidak berbahaya bahkan
terkadang bisa menambah kekuatan daya terapi menjadi lebih baik diduga karena
stimulan yang berlangsung menjadi bertambah kompleks.
Penjaruman perlahan-lahan dan harus menghindari vena subkutan yang tampak dan
apabila saat jarum masuk terdapat hambatan maka harus ditarik dahulu dan dimasukkan
kembali dengan arah berbeda, tidak boleh dipaksa.
Penekanan sesaat diperlukan pada waktu sesudah jarum dicabut hal ini adalah cara
mengatasi pendarahan atau merembesnya darah keluar yang terkadang membuat pasien
sedikit takut.
Kompres dingin akan membantu pendarahan berhenti termasuk pendarahan di bawah kulit
yang menjadi penyebab hematom sehingga hematom tidak meluas, sebaliknya jangan
lakukan kompres hangat setelah pencabutan jarum jika ada indikasi pendarahan.
Setelah 24 jam area hematom dapat dikompres air hangat untuk membantu pemulihan
lebih cepat.
Penggunaan salep antikoagulan dapat membantu pemulihan atau minyak balur herbal.
SENSASI DEQI DAN STIMULASI 4
Teknik ini efektif jika pasien merasakan deqi yang dalam teknik ini bermakna
sensasi yang kuat saat dilakukan penekanan atau penjaruman. Semakin kuat
sensasi hasilnya semakin bagus. Umumnya deqi seperti sebuah sengatan listrik
kecil.
Baik Akupresur (totok) maupun penjaruman (akupunktur) dalam teknik ini
dilakukan secara perlahan, artinya menekan secara perlahan dan
memasukkan jarum juga perlahan dengan tujuan menemukan deqi yang
paling kuat.
Untuk menambah kuat sensasi penekanan pada akupresur bisa dengan
menambah daya tekan hingga penuh atau memakai pen elektrik.
Sedangkan untuk menambah sensasi pada penjaruman bisa ditambah
dengan stimulasi baik secara manual (garuk, putar pilin, tarik masuk) maupun
dengan elektro stimulator
PENGULANGAN TERAPI 4
Pengulangan terapi (klien datang lagi untuk diterapi) didasari pada pertimbangan :
1. Adakah efeksamping dari terapi sebelumnya misalkan kerusakan jaringan yang
belum pulih.
2. Adakah kontraindikasi terapi misalkan peradangan.
Dua hal diatas biasanya ditandai dengan adanya tanda klasik : nyeri (dolor), panas (kolor),
kemerahan (rubor), bengkak (tumor), dan hilangnya fungsi (fungsiolesa).
Apabila muncul tanda diatas maka belum bisa dilakukan pengulangan terapi. Apabila tidak
ada maka sudah bisa dilakukan pengulangan terapi.
Apabila pasca terapi membaik namun beberapa hari setelahnya tampak muncul gejala
kambuh adalah tanda membutuhkan pengulangan terapi dan/atau ada faktor aktivitas
perilaku pasien yang menjadi pemicu kekambuhan sehingga harus dilakukan diagnosis untuk
menemukan faktor ini. Jika terapis telah berusaha memperbaiki namun pasien merusak
kembali tubuhnya maka akan menjadi lingkaran tak kunjung usai.
Dosis terapi yang berlebihan dapat memunculkan efeksamping dan kontra indikasi.
4
SEKIAN