Anda di halaman 1dari 6

SATUAN ACARA PENYULUHAN

TENTANG KEPATUHAN MINUM OBAT DALAM UPAYA


PENCEGAHAN KEKAMBUHAN PADA PASIEN GANGGUAN JIWA

Topik : Kepatuhan minum obat dalam upaya pencegahan


kekambuhan pada pasien gangguan jiwa
Penyuluh : Vebi Soleh Sutaya (24181245)
Pokok Bahasan : Kepatuhan minum obat
Sub Pokok Bahasan : 1. Pengertian sehat jiwa

2. Ciri sehat jiwa

3. Pengertian sakit jiwa

4. Alasan penderita gangguan jiwa harus minum obat

5. Penyebab penderita gangguan jiwa tidak teratur minum

obat

6. Akibat jika tidak terarur atau berhenti minum obat

7. Factor- faktor yang menyebabkan kekambuhan

8. Penanganan yangdi lakukan jika penderita menolak

minumobat

Sasaran : Pasien dan keluarga pasien


Hari/Tanggal : Kamis, 3 Juli 2019
Waktu : 15 menit
Tempat : Di Poli Jiwa RSJD Dr. RM. Soedjarwadi

1. LATAR BELAKANG
Keperawatan jiwa merupakan bentuk pelayanan profesional yang
didasarkan pada ilmu keperawatan jiwa bentuk pelayanan Bio-Psiko-Sosio-
Spritual yang komperhensif. Klien dapat berupa individu, keluarga dan
komunitas baik dalam keadaan sakit maupun sehat. Bentuk Asuhan keperawatan
jiwa meluputi pencegahan primer adalah pendidikan kesehatan, pengubahan
lingkungan dan dukungan sistem sosial(Maramis, 2004).
Saat ini banyak pasien yang berulang kali penyakitnya kambuh bahkan
banyak yang masuk ke rumah sakit jiwa lagi lebih dari satu kali karena banyak
faktor, salah satunya adalah ketidak patuhan dalam meminum obat.
Melihat fenomena diatas, maka pasien dan keluarga perlu mempunyai
pemahaman mengenai pentingnya kepatuhan minum obat pada pasien yang
mengalami gangguan jiwa. Salah satu upaya yang dilakukan adalah perawat
dapat melaksanakan penyuluhan guna memberikan pendidikan kesehatan kepada
klien dan keluarga (Dalami, 2009).
Masalah kesehatan jiwa atau gangguan jiwa juga masih menjadi
masalah kesehatan di Indonesia. Data Profil Kesehatan Indonesia (2008)
menunjukkan bahwa dari 1000 penduduk terdapat 185 penduduk mengalami
gangguan jiwa. Hasil Survei Kesehatan Rumah Tangga (SKRT) Tahun 2007,
diketahui bahwa prevalensi gangguan jiwa per 1000 anggota rumah tangga
terdapat 140/1000 penduduk usia 15 tahun ke atas, dan diperkirakan sejak awal
tahun 2009 jumlah penduduk yang mengalami gangguan jiwa sebesar 25% dari
populasi penduduk di Indonesia.
Secara global angkan kekambuhan pada pasien gangguan jiwa ini
mencapai 50% hingga 92% yang disebabkan karena ketidakpatuhan dalam
berobat maupun karena kurangnya dukungan dan kondisi kehidupan yang rentan
dengan meningkatan stress.(Sheewangisaw, 2012)

2. IDENTIFIKASI MASALAH
Klien dan keluarga dengan masalah gangguan jiwa.

3. TUJUAN INSTRUKSIONAL UMUM


Setelah dilakukan Pendidikan Kesehatan mengenai kepatuhan minum obat dalam
upaya pencegahan kekambuhan pada pasien gangguan jiwa, klien dan keluarga
mampu memahami pentingnya teratur minum obat dalam mencegah kekambuhan
penderita gangguan jiwa di rumah.

4. TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS


Setelah mengikuti pendidikan kesehatan mengenai peran keluarga dalam
merawat anggota keluarga yang mengalami gangguan jiwa, keluarga selama
1x15 menit klien mampu :
1. Pengertian sehat jiwa

2. Ciri sehat jiwa

3. Pengertian sakit jiwa

4. Alasan penderita gangguan jiwa harus minum obat

5. Penyebab penderita gangguan jiwa tidak teratur minum obat

6. Akibat jika tidak terarur atau berhenti minum obat

7. Faktor- faktor yang menyebabkan kekambuhan

8. Penanganan yang di lakukan jika penderita menolak minum obat

5. MATERI
(Terlampir)

6. METODE
a. Ceramah
b. Tanya jawab

7. MEDIA
Leaflet

8. KEGIATAN

Kegiatan Waktu Respon Keluarga


1. PEMBUKAAN
a. Memberi salam 3menit Menjawab salam
b. Memperkenalkan diri Mendengarkan
c. Menjelaskan Tujuan Mendengarkan
d. Memberikan kesempatan untuk bertanya Bertanya
2. KEGIATAN INTI
a. Apakah sehat jiwa itu 10 menit Mendengarkan
b. Bagaimana ciri sehat jiwa Mendengarkan
c. Apa itu sakit jiwa Mendengarkan
d. Kenapa penderita gangguan jiwa harus Mendengarkan
minum obat
e. Kenapa penderita gangguan jiwa tidak Mendengarkan
teratur minum obat
f. Apa akibat jika tidak terarur atau berhenti Mendengarkan
minum obat
g. Selain faktor obat apa saja penyebab Mendengarkan
kekambuhan yang lain
h. Apa yang harus di lakukan jika penderita Mendengarkan
menolak minum obat

3. PENUTUP
a. Melakukan evaluasi 2menit Menjawab
b. Memberikan reinforcement Mendengarkan
c. Menimpulkan kegiatan Menyimpulkan
d. Salam penutup bersama.
Menjawab salam
MATERI
KEPATUHAN MINUM OBAT DALAM UPAYA PENCEGAHAN
KEKAMBUHAN PADA PASIEN GANGGUAN JIWA

A. Apakah sehat jiwa itu


Sehat jiwa adalah kondisi yang memingkinkan perkembangan fisik, intelektual,dan
emosional yang optimal dari seseorang dan selaras dengan orang lain
B. ciri sehat jiwa :
 Emosi tenang, cukup bahagia, bisa bergaul, bebas dari khawatir, benci dan
cemas.
 Dapat memelihara keseimbangan jiwa secara mantap ( tabah, memiliki
tanggung jawab, mampu mengambil keputusan)
 memiliki masa kanak-kanak yang bahagia
C. Apakah sakit jiwa itu
Sakit jiwa adalah terjadinya perubahan dalam fikiran, performa perasaan, dan
perilaku umumnya berlebihan , berkurang/ abnormal.
D. Kenapa penderita gangguan jiwa harus minum obat
 Penderita umumnya merasa tidak memiliki masalah atau sakit
 Untuk memacu atau menghambat fungsi mental yang terganggu
 Memperbaiku kondisi penderita
E. Kenapa penderita gangguan jiwa tidak teratur minum obat
 Tidak menyadari kalau sakit
 Merasa bosan dengan pengobatan karena membutuhkan waktu yang lama
 Adanya efek samping dari pengobatan
 idak nyaman terhadap jumlah dan dosis obat
 Lupa minum obat
 Tidak mendapat dukungan dari keluarga
 Sikap negatif terhadap pengobatan (berhenti pengobatan medis karena
melakukan pengobatan tradisional atau alternatif)
F. Apa akibat jika tidak terarur atau berhenti minum obat
Ketidak teraturan minum obat Dapat menimbulkan kekambuhan
G. Selain faktor obat apa saja penyebab kekambuhan yang lain
1. Dari penderita :
 Motivasi klien untuk sembuh
 Masalah yang di hadapi (sifat masalah, asal,waktu dan jumlah)
 Tipe kepribadian penderita (terbuka atau tertutup)
 Kepatuhan pengobatan
2. Keluarga dan lingkungan :
 Penolakan terhadap penderita gangguan jiwa (pengucilan, di ejek, tidak di
terima)
 Komunikasi tidak terbuka, tidak melibatkan penderita dalam pergaulan
 Kurang/tidak memberikan aktivitas yang sesuai dengan kemampuan
penderita, kurang pujian terhadap kemampuan positif penderita
 Kurang pengetahuan keluarga tentang pola perilaku penderita dan
penangananya, pengawasan minum obat
H. Apa yang harus di lakukan jika penderita menolak minum obat
 Buat kesepakatan dengan penderita( membuat jadwal mium obat)
 Jelaskan manfaat pengobatan bagi penderita serta akibat jika lupa/tidak
minum obat
 Konsultasikan dengan dokter mengenai pilihan obat seperti bentuk sirup atau
puyer
 Modifikasi pemberian obat seperti d berikan atau di minumkan bersama-sama
saat makan buah
 Berikan pujian langsung pada penderita saat mempunyai keinginan sendiri
untuk minum obat
 Libatkan anggota keluarga untuk mengawasi penderita minum obat
(memastikan obat benar-benar di minum)

Anda mungkin juga menyukai