Anda di halaman 1dari 9

LAPORAN SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

PENGENALAN PENYAKIT VARICELLA (CACAR AIR)

Disusun
Oleh :

Nurul Nisah

KEPANITERAAN KLINIK KEPERAWATAN JUNIOR (K3J)


PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS ABULYATAMA
BANDA ACEH
2018
SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

Topik Penyuluhan : Pengenalan Penyakit Varicella (Cacar Air)


Waktu : 25 Menit
Sasaran : Masyarakat
Lokasi : Lampoh Keude, Kuta Baro, Kabupaten Aceh Besar
Tanggal Pelaksanaan : Kamis, 22 November 2018
Tujuan Umum : Setelah proses penyuluhan diharapkan masyarakat mengerti
tentang penyakit varicella
Tujuan Khusus : Setelah diberikan penyuluhan selama 25 menit, diharapkan
Masyarakat mampu:
1. Menyebutkan pengertian penyakit varicella
2. Menyebutkan penyebab penyakit varicella
3. Menyebutkan faktor penyebab dan faktor resiko varisella
4. Menyebutkan tanda dan gejala varisella
5. Menyebutkan pencegahan penyakit varicella
6. Menyebutkan pengobatan penyakit varicella
7. Menyebutkan perawatan penyakit varisella
Metode : Ceramah, diskusi, dan tanya jawab
Media :
1. Booklet
2. Leaflet

Kegiatan Penyuluhan :
No Waktu Kegiatan Penyuluh Kegiatan Peserta
1 2 menit Pembukaan:
a. Mengucapkan salam Menjawab salam
b. Perkenalan
Merespons
c. Menyampaikan maksud dan tujuan
d. Menyebutkan materi yang akan Mendengarkan
diberikan
e. Menyampaikan kontrak waktu

Menyetujui kontrak waktu


2 10 menit Penyajian Materi:
Penyampaian materi oleh pemateri:
a. Menggali pengetahuan peserta Mendengarkan dan
tentang penyakit varicella memberikan umpan balik
b. Menjelaskan tentang pengertian
terhadap materi yang
penyakit varicella
disampaikan.
c. Menjelaskan penyebab penyakit
varicella
d. Menyebutkan faktor pencetus dan
faktor resiko penyakit varicella
e. Menjelaskan tanda dan gejala
penyakit varicella
f. Menjelaskan pencegahan penyakit
varicella
g. Menjelaskan pengobatan penyakit
varicella
h. Menjelaskan perawatan penyakit
varisella
3 5 menit Tanya jawab
Memberikan kesempatan kepada Mengajukan pertanyaan
peserta untuk bertanya tentang materi
yang kurang dipahami.
4 5 menit Evaluasi:
Menanyakan kembali kepada peserta
tentang materi yang telah diberikan dan Menjawab pertanyaan
reinforcement kepada peserta yang telah
menjawab pertanyaan.
5 3 menit Penutup:
Menjelaskan kesimpulan materi Mendengarkan dengan seksama
Mengucapkan terima kasih dan dan Menjawab salam
mengucapkan salam penutup

Evaluasi:
Setelah penyuluhan diharapkan sekitar 80% peserta penyuluhan (masyarakat) mampu
mengerti dan memahami penyuluhan yang diberikan sesuai dengan tujuan khusus.
Pertanyaan:
1. Apa sajakah tanda dan gejala penyakit varisella ?
2. Bagaimanakah cara pencegahan penyakit varisella ?
3. Bagaimanakah cara pengobatan penyakit varisella ?

Lampiran Materi

PENGENALAN PENYAKIT VARICELLA DAN PENANGANANNYA


1. Pengertian
Varisela berasal dari bahasa Latin, varicella. Di Indonesia penyakit ini dikenal
dengan istilah cacar air, sedangkan di luar negeri terkenal dengan nama chicken-
pox. Cacar air atau Varicella simplex adalah suatu penyakit menular yang disebabkan
oleh infeksi virus varicella-zoster (virus cacar air). Virus ini menimbulkan reaksi
menyeluruh, bukan bersifat lokal. Cacar air merupakan penyakit kulit yang umum
dikenal masyarakat. Hampir semua orang dari anak-anak sampai dewasa pernah terkena
cacar air. Yang perlu diperhatikan adalah virus ini menyerang ketika ketahanan tubuh
melemah atau kondisi tubuh sedang tidak fit. Cacar air menular melalui udara saat pasien
bersin, batuk atau melalui sentuhan langsung dengan cairan cacar.
Varicella disebabkan oleh virus varisela-zoster (V-Z virus) yang sangat menular
bersifat akut yang umumnya mengenai anak, yang ditandai oleh demam yang mendadak,
malaise, dan erupsi kulit berupa makulopapular untuk beberapa jam yang kemudian
berubah menjadi vesikel selama 3-4 hari dan dapat meninggalkan keropeng (Thomson,
1986).

2. Penyebab
Cacar air disebabkan oleh adanya virus varicella-zoster. Virus ini ditularkan
melalui percikan ludah atau melalui benda-benda yang terkontaminasi oleh cairan dari
lepuhan kulit. Penderita bisa menularkan penyakitnya mulai dari timbulnya gejala
sampai lepuhan yang terakhir telah mengering. Karena itu, untuk mencegah penularan
sebaiknya penderita diisolasikan (diasingkan). Jika seseorang pernah menderita cacar air,
maka dia akan memiliki kekebalan dan tidak akan menderita cacar air lagi. Tetapi
virusnya bisa tetap tertidur di dalam tubuh manusia, lalu kadang menjadi aktif dan
menyebabkan Herpes zoster. Penyebab Penyakit Cacar Air lainnya yaitu:
a. Disebabkan Oleh Virus Varicella-zoster
b. Lemahnya Sistem Kekebalan Tubuh
c. Pola Hidup tidak Sehat
d. Hidup dalam Lingkungan tidak Bersih atau tidak Sehat
e. Penularan dari Orang Lain

3. Faktor pencetus
1. Kontak langsung atau bersentuhan dengan penderita cacar air
2. Dekat dengan penderita cacar air
4. Faktor resiko
1. Belum pernah terkena cacar air
2. Belum suntik vaksin cacar air
3. Bekerja dalam keperawatan atau sekolah dasar
4. Tinggal dengan anak-anak

5. Tanda dan gejala


Cacar air dapat menyebabkan penyakit parah, bahkan maut, pada tiap golongan
usia. Waktu inkubasi untuk cacar air adalah 10 sampai 21 hari, diikuti dengan ruam
berbintik merah pada mulanya, yang kemudian menjadi lepuh dalam waktu beberapa
jam. Bintik-bintik ini biasanya timbul di badan, muka dan bagian tubuh yang lain.
Banyak orang yang menderita infeksi cacar air mengalami demam dan merasa kurang
sehat dan mungkin merasa gatal sekali. Siapapun yang belum pernah menderita cacar air
dapat terjangkit. Siapapun yang pernah menderita cacar air dianggap kebal dan tidak
memerlukan vaksin. Sekitar 75% dari masyarakat menderita infeksi cacar air sebelum
usia 12 tahun.
Cacar air berbeda dengan cacar biasa. Bekas gelembung yang ditimbulkan itu
pada umumnya akan hilang, kecuali satu dua buah yang gelembungnya terkena infeksi
dan merusak seluruh lapisan kulit. Gejalanya demam dan lesu, kemudian demamnya
menurun lalu timbul bercak-bercak merah yang mempunyai gelembung kecil diatasnya.
Isi gelembung biasanya bening, tetapi bila terkena infeksi akan bernanah. Gelembung
yang bernanah inilah kadang-kadang menimbulkan bekas setelah sembuh.

6. Pencegahan
1. Memberikan vaksin pada anak bayi yang berumur 12 sampai 18 bulan
2. Pada orang dewasa yang belum pernah mengalami cacar air serta mempunyai
gangguan pada sistem kegagalan tubuh
3. Tidak melakukan kontak fisik dengan orang yang sedang menderita cacar air
4. Membersihkan semua benda-benda yang mungkin terkontaminasi dengan virus cacar
air

7. Pengobatan
1. Bila panas, diberikan asetosal atau antipiretika lain.
2. Bila gatal, diberikan antihistamin oral
3. Topikal, diberikan bedak atau losio kelamin
4. Bila terjadi infeksi sekunder diberikan antibiotika
5. Tirah baring atau istirahat

8. Perawatan
Ada beberapa perawatan rumah yang dapat membantu pada pengobatan gejala
penyakit cacar air. Misalnya dengan mandi menggunakan air hangat, menggunakan
lotion dari dokter pada daerah yang gatal, istirahat yang cukup, makan makanan yang
bergizi yang dapat menambah kekuatan sistem kekebalan tubuh, serta menggunakan
pakaian yang sedikit longgar supaya tidak membuat luka. Lakukan konsultasikan dengan
dokter segera jika seseorang mengalami gejala seperti pada gejala penyakit cacar air,
juga berkonsultasi dengan dokter jika benjolan pecah dan menjadi terinfeksi atau jika ada
bintik-bintik di mata, telinga atau mulut. Selain itu, terapkan pola hidup sehat dengan
rajin konsumsi buah dan sayur untuk meningkatkan sistem kekebalan tubuh, supaya
tubuh dapat terbebas dari serangan berbagai virus penyebab gejala penyakit cacar air.
Hal yang harus diperhatikan dalam mengobati penyakit cacar air ini, yaitu:
a. Segera periksakan penderita cacar air ke dokter untuk mendapatkan pengobatan
yang lebih baik. Umumnya dokter akan memberi beberapa obat seperti obat penurun
panas untuk mengatasi demam,vitamin untuk menambah daya tahan tubuh, dan
antivirus cacar air baik obat maupun salep sperti salah satunya adalah Asiklovir.
b. Mandi secara teratur pagi dan sore. Gunakan sabun yang mengandung antispetik
yang banyak dijual atau dengan resep dokter yang bisa dibeli di apotik.
c. Hindari pemakaian bedak tabur saat gelembung pecah. Hal ini disebabkan
pemberian bedak akan menambah perluasan penyebaran cairan dari cacar air yang
berisi virus ke kulit yang sehat. Pakailah saleo yang telah di resepakn dokter sperti
Asiklovir atau salep betadine, agar luka cepat mengering.
d. Hindari menggaruk luka bekas cacar air yang telah mengering agar tidak membekas.

Jika ada bekas cacar air di wajah atau kulit maka cara untuk menghilangkannya
sebagai berikut:
a. Apabila noda bekas penyakit cacar tersebut agak dalam, maka mungkin perlu
dilakukan operasi. Baik operasi pembedahan maupun dengan teknik dermabrasi
dengan mengggunakan laser. Cara ini dilakukan untuk merangsang terjadinya
regenerasi kulit.
b. Berjemurlah dibawah terik matahari pagi, terutama sebelum pukul 8 pagi,sekitar 15
hingga 20 menit. Arahkan wajah pada matahari, sebaiknya kenakan kacamata
pelindung. Hal ini penting agar kulit mendapatkan asupan vitamin E dari sinar
ultraviolet yang sangat berguna dalam membantu kulit untuk melakukan regenerasi.
c. Buat masker wajah dari bahan-bahan alami atau herbal, seperti lidah buaya ataupun
jeruk, dan ambil sarinya untuk ditempelkan ke wajah. Biarkan selama sekitar 20
menit, setelah itu bilas dengan air hangat. Lakukan hal ini setidaknya pada pagi dan
malam sebelum tidur.
d. Buat jus yang terbuat dari sari lidah buaya ataupun jeruk lemon dan minum sehari
sekali.
e. Untuk mempercepat menghilangnya bekas cacar, minumlah air putih yang banyak,
setidaknya 2 liter setiap hari.
DAFTAR PUSTAKA

Djuanda Adhi, dkk. Varisella. Dalam : Ilmu penyakit Kulit dan Kelamin ; edisi keenam.
Jakarta : Balai penerbit FKUI ; 2011.
Noor, NN. 2006. Pengantar Epidemiologi Penyakit Menular. Jakarta : Rineka Cipta.
https://www.alodokter.com/cacar-air.html

Anda mungkin juga menyukai