Anda di halaman 1dari 45

RENCANA PEMBELAJARAN KLINIK

STASE KEPERAWATAN KELUARGA DAN


KOMUNITAS
PROFESI NERS 12

NAMA : ________________________________________

NIM : ________________________________________

PROGRAM STUDI PROFESI NERS PROGRAM PROFESI


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS KUSUMA HUSADA SURAKARTA
TAHUN AKADEMIK 2020/2021

i
VISI MISI PRODI PROFESI NERS PROGRAM PROFESI

A. Visi
“Menghasilkan tenaga profesi Ners yang kompeten, profesional, kompetitif dan
unggu di bidang kegawatdaruratan ditingkat nasional dan ASEAN tahun 2040”

B. Misi
1. Menyelenggarakan pendidikan berkualitas yang berbasis penelitian untuk
menghasilkan lulusan yang berkarakter, inovatif, berdaya saing tinggi, dan
berjiwa nursing entrepreneur.
2. Menyelenggarakan dan mengembangkan penelitian berkualitas dan inovatif
yang mendukung pengembangan ilmu keperawatan.
3. Melaksanakan pengabdian kepada masyarakat dalam rangka aplikasi riset
keperawatan
4. Mengembangkan institusi untuk menunjang Tri Dharma ke arah nasional dan
global pada tingkat ASEAN
5. Mengembangkan program internship dan pelatihan dalam penanganan
keperawatan kegawatdaruratan sebagai unggulan
6. Mengembangkan jejaring kerjasama baik nasional maupun global yang
mendukung pengembangan mutu Tri Dharma Perguruan Tinggi.

ii
KATA PENGANTAR

Puji Syukur kehadirat Allah SWT atas selesainya penyusunan Rencana


Pembelajaran Klinik Profesi Ners Stase Keperawatan Keluarga dan Komunitas. Buku
ini disusun sebagai pedoman bagi mahasiswa, pembimbing klinik dan pembimbing
akademik dalam menjalankan proses pembelajaran Praktik Profesi Ners Keperawatan
Keluarga dan Komunitas. Buku ini digunakan mahasiswa sebagai panduan untuk
melakukan Asuhan Keperawatan dan digunakan pembimbing untuk mengevaluasi
kinerja mahasiswa selama praktik.
Praktik Profesi Ners Stase Keperawatan Keluarga dan Komunitas merupakan
pembelajaran lapangan di pelayanan komunitas pada setting masyarakat. Buku ini
menggambarkan Student Centered Learning (SCL) sehingga mahasiswa selama praktik
diharuskan aktif mencari pengalaman belajar nyata tentang pelayanan Asuhan
Keperawatan Keluarga dan Komunitas dengan menerapkan teori yang telah dipelajari
di tahapan sarjana.
Buku panduan Praktik Profesi Ners Stase Keperawatan Keluarga dan
Komunitas ini dapat bermanfaat. Penyusun mengharapkan saran dan kritik untuk
perbaikan buku ini.
Terima kasih.

Surakarta, November 2020

Tim Penyusun

iii
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ………………………………………………………. i
VISI MISI ………………………………………………………………….. ii
KATA PENGANTAR …………………………………………………….. iii
DAFTAR ISI ………………………………………………………………. iv
DAFTAR LAMPIRAN ……………………………………………………. v
BAB I. PENDAHULUAN ………………………………………………… 1
A. LATAR BELAKANG …………………………………………………. 1
B. TUJUAN ……………………………………………………………….. 2
C. MANFAAT ………………………………………………………......... 2
BAB II. PELAKSANAAN ………………………………………………… 4
A. DESKRIPSI MATA AJAR ……………………………………………. 4
B. CAPAIAN PEMBELAJARAN ………………………………………... 4
C. TATA TERTIB ………………………………………………………… 6
D. KOMPETENSI: LEVEL OF ABILITY ………………………………… 8
E. KOMPETENSI ………………………………………………………… 10
F. PROSES MEKANISME BIMBINGAN ………………………………. 11
G. MEKANISME BIMBINGAN …………………………………………. 13
H. PENUGASAN …………………………………………………………. 13
I. KETENTUAN PENUGASAN ………………………………………… 14
J. EVALUASI ……………………………………………………………. 16
K. PENILAIAN DAN KRITERIA KELULUSAN ………………………. 17
BAB III. PENUTUP ……………………………………………………….. 18
DAFTAR RUJUKAN ……………………………………………………… 19
LAMPIRAN ……………………………………………………………….. 21

iv
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1 Format Laporan Pendahuluan Asuhan 20
Keperawatan Keluarga
Lampiran 2 Format Asuhan Keperawatan Keluarga 21
Lampiran 3 Sistematika Laporan Asuhan Keperawatan 26
Komunitas
Lampiran 4 Pedoman Winshield Survey 36
Lampiran 5 Format Satuan Acara Penyuluhan (SAP) 38
Lampiran 6 Format Laporan Kegiatan 39

v
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Perawat merupakan perawat yang telah lulus pendidikan perawat baik di
dalam maupun luar negeri sesuai ketentuan perundang-undangan yang berlaku.
Perawat profesional merupakan perawat yang mampu memberikan Asuhan
Keperawatan secara komprehensif dan mampu mengaplikasikan peran perawat
sebagai case finder, case manager, edukator, fasilitator, advokat, dan care giver.
Untuk mencapai kompetensi seorang perawat profesional, mahasiswa
keperawatan perlu dibekali dengan praktik profesi Ners yang dilakukan setelah
lulus jenjang pendidikan sarjana keperawatan.
Praktik keperawatan keluarga dan komunitas sangat penting diberikan
pada mahasiswa yang telah lulus sarjana keperawatan dan sedang menempuh
pendidikan Profesi Ners karena mahasiswa dapat secara nyata mempraktikan
ilmu-ilmu dan skill keperawatan yang telah diperoleh saat pendidikan sarjana
keperawatan di masyarakat. Selain bentuk pengabdian masyarakat dan proses
pembelajaran bagi mahasiswa, Praktik Profesi Ners Keperawatan Keluarga dan
Komunitas merupakan upaya penting dalam meningkatkan kualitas kesehatan di
keluarga dan komunitas.
Rencana Strategis Kementerian Kesehatan 2015- 2019 tidak ada visi dan
misi, namun mengikuti visi dan misi Presiden Republik Indonesia yaitu
“Terwujudnya Indonesia yang Berdaulat, Mandiri dan Berkepribadian
Berlandaskan Gotong-royong”. Sehingga untuk mewujudkan visi misi diatas
terdapat dua tujuan Kementerian Kesehatan pada tahun 2015-2019, yaitu: 1)
meningkatnya status kesehatan masyarakat dan; 2) meningkatnya daya tanggap
(responsiveness) dan perlindungan masyarakat terhadap risiko sosial dan
finansial di bidang kesehatan.
Sejalan dengan Renstra tersebut, maka Praktik Program Pendidikan
Profesi Ners Keperawatan Keluarga dan Komunitas berfokus kepada kesehatan
masyarakat dengan melakukan beberapa intervensi keperawatan yang termuat
dalam Asuhan Keperawatan Komunitas serta Asuhan Keperawatan Keluarga.

1
Dengan terlebih dahulu melakukan screening kesehatan untuk mengetahui
masalah kesehatan apa yang banyak diderita oleh masyarakat. Selain itu juga
dengan melakukan beberapa intervensi dengan tujuan untuk memberdayakan
masyarakat secara umum dan keluarga secara khusus.
Praktik keperawatan komunitas akan berfokus kepada pemberian asuhan
keperawatan komunitas pada masalah kesehatan yang banyak diderita oleh
komunitas tersebut. Sedangkan praktik keperawatan keluarga akan berfokus
kepada masalah kesehatan di keluarga baik pada keluarga yang sakit maupun
keluarga sehat.

B. TUJUAN
1. TUJUAN UMUM
Mahasiswa mampu mengaplikasikan Asuhan Keperawatan Keluarga
dan Komunitas secara holistik untuk meningkatkan status kesehatan
masyarakat
2. TUJUAN KHUSUS
Mengaplikasikan Asuhan Keperawatan Keluarga secara holistic yang
meliputi:
a. Mampu melakukan pengkajian, analisis masalah, rencana intervensi,
implementasi dan evaluasi terhadap masalah kesehatan keluarga
menggunakan model Community as Partner.
b. Mampu melakukan implementasi yang berdasarkan evidence based
practice dan penelitian-penelitian terkait untuk peningkatan kesehatan
keluarga
c. Mampu mengkoordinasi sumber-sumber yang ada di komunitas untuk
meningkatkan kesehatan keluarga
d. Mampu mengaplikasikan peran profesional perawat sehingga tercapai
kemandirian keluarga dan perawatan kesehatan
Mengaplikasikan Asuhan Keperawatan Komunitas secara holistic
yang meliputi:

2
a. Mampu melakukan pengkajian, analisis masalah, rencana intervensi,
implementasi dan evaluasi terhadap masalah kesehatan di komunitas.
b. Mampu melakukan strategi intervensi keperawatan komunitas yang
berdasarkan evidence based practice dan penelitian-penelitian terkait
untuk peningkatan kesehatan komunitas.
c. Mampu mengkoordinasi sumber-sumber yang ada di komunitas untuk
meningkatkan kesehatan komunitas.
d. Mampu mengaplikasikan peran profesional perawat, berfikir kritis,
belajar mandiri dengan keterampilan komunitas yang efektif dan
kepemimpinan dalam komunitas.
C. MANFAAT
Buku Rencana Pembelajaran Klinik Ners Keperawatan Keluarga dan
Komunitas disusun untuk pedoman mahasiswa yang akan melaksanakan praktik
Ners stase keperawatan maternitas di klinik. Buku ini juga bermanfaat sebagai
acuan preceptor klinik maupun akademik dalam melaksanakan bimbingan klinik
pada mahasiswa.

3
BAB II
PELAKSANAAN

A. DESKRIPSI MATA AJAR


1. Keperawatan Keluarga
Mata ajar profesi keperawatan keluarga merupakan tahapan program yang
menghantarkan mahasiswa dalam adaptasi profesi untuk menerima
pendelegasian kewenangan secara bertahap dalam melakukan asuhan
keperawatan untuk pencegahan primer, sekunder dan tersier kepada keluarga
dengan masalah kesehatan yang bersifat aktual, potensial, dan risiko. Mahasiswa
juga memperoleh latihan untuk menjalankan fungsi advokasi, membuat
keputusan legal dan etik serta menggunakan hasil penelitian terkini terkait
dengan keperawatan keluarga.
2. Keperawatan Komunitas
Praktik profesi keperawatan komunitas berfokus pada pemberian pelayanan dan
asuhan keperawatan dalam pencegahan primer, sekunder dan tersier terhadap
masyarakat dengan masalah yang bersifat aktual, risiko dan sejahtera. Fokus
praktik adalah keluarga dan kelompok di komunitas. Pelaksanaan praktik
keperawatan komunitas dilakukan secara berkelompok di wilayah setingkat
rukun warga (RW) dan sasaran kelompok sesuai dengan tumbuh kembang.

B. CAPAIAN PEMBELAJARAN
Setelah melaksanakan Praktek Profesi Keperawatan Keluarga dan
Komunitas mahasiswa memiliki kemampuan:
1. Melakukan komunikasi yang efektif dalam pemberian Asuhan Keperawatan
pada individu dalam keluarga maupun keluarga sebagai satu unit.
2. Menggunakan keterampilan interpersonal yang efektif dengan keluarga
3. Menggunakan teknologi dan informasi kesehatan secara efektif dan bertanggung
jawab.
4. Menggunakan proses keperawatan dalam menyelesaikan masalah-masalah yang
terkait dengan keluarga

4
5. Bekerjasama dengan unsur terkait di masyarakat dalam menerapkan asuhan
keperawatan keluarga
6. Menggunakan langkah-langkah pengambilan keputusan etis dan legal:
merencanakan program keluarga berencana
7. Memberikan asuhan peka budaya dan menghargai etnik, agama atau faktor lain
dari setiap individu dalam keluarga
8. Mengkolaborasikan berbagai aspek dalam pemenuhan kebutuhan kesehatan
keluarga
9. Mendemonstrasikan keterampilan teknis keperawatan yang sesuai dengan
standar yang berlaku atau secara kreatif dan inovatif agar pelayanan yang
diberikan efisien dan efektif.
10. Mengembangkan program yang kreatif dan inovatif di tatanan komunitas dalam
aspek promotif preventif, kuratif dan rehabilitatif melalui pemberdayaan
masyarakat.
11. Mengembangkan pola pikir kritis, logis dan etis dalam mengembangkan Asuhan
Keperawatan keluarga
12. Memberikan asuhan keperawatan keluarga yang berkualitas secara holistik,
kontinyu dan konsisten.
13. Menjalankan fungsi advokasi untuk mempertahankan hak keluarga, agar dapat
mengambil keputusan.
14. Mempertahankan lingkungan yang aman secara konsisten melalui penggunaan
strategi manajemen kualitas dan manajemen resiko.
15. Memberikan dukungan kepada tim asuhan dengan mempertahankan
akontabilitas Asuhan Keperawatan yang diberikan.
16. Mewujudkan lingkungan kerja yang kondusif melalui kemitraan baik dengan
profesi kesehatan lain maupun penentu kebijakan di masyarakat
17. Mengembangkan potensi diri dengan ketrampilan melakukan intervensi untuk
meningkatkan kemampuan professional.
18. Berkontribusi dalam mengembangkan profesi keperawatan dengan
pengembangan jejaring kemitraan dengan berbagai lembaga yang memiliki
perhatian terhadap keluarga baik nasional maupun internasional

5
19. Menggunakan hasil penelitian untuk diterapkan dalam pemberian asuhan
keperawatan keluarga
20. Mampu melaksanakan terapi modalitas/ komplementari sesuai dengan
kebutuhan keluarga
21. Melakukan pengkajian kelompok dan menganalisis hasilnya
22. Mengimplementasikan tindakan tindakan atau prosedur untuk pemenuhan
kebutuhan keluarga dan kelompok di komunitas
23. Mengevaluasi tindakan pemenuhan kebutuhan komunitas dan merencanakan
tindak lanjut
24. Menerapkan berbagai prinsip kependidikan kesehatan dengan sasaran klien,
teman sejawat, dan tim kesehatan dalam bidang keperawatan
25. Berkomunikasi teraupetik pada klien, teman sejawat dan tim kesehatan
26. Menerapkan prinsip legal dan etik dalam pelaksanaan praktik
27. Menerapkan prinsip penelitian dalam praktik keperawatan komunitas
28. Menunjukkan peran sebagai leader dalam mengelola praktik keperawatan
komunitas

C. TATA TERTIB
1. Kehadiran mahasiswa 100%
2. Mahasiswa wajib hadir di lahan praktik 15 menit sebelum shift dimulai.
3. Mahasiswa wajib mengikuti seluruh kegiatan yang telah ditetapkan oleh masing-
masing mata kuliah yang sedang dijalani pada Program Profesi Ners sesuai
dengan perencanaan pada buku Rencana Pembelajaran Klinik.
4. Mahasiswa wajib memenuhi kompetensi yang telah ditetapkan dari institusi
pendidikan dan diketahui oleh pembimbing dari institusi pendidikan.
5. Mahasiswa wajib membawa perlengkapan nursing kit dan APD untuk keperluan
praktik offline.
6. Mahasiswa wajib menjaga nama baik institusi pendidikan, rumah sakit dan
klien.
7. Mahasiswa yang meninggalkan ruangan (di lahan praktik) tanpa seizin
pembimbing pada jam praktik lebih dari 30 menit dianggap tidak hadir.

6
8. Kelompok mahasiswa wajib mengganti kerusakan alat-alat/inventaris institusi
pendidikan/lahan praktik akibat kelalaian mahasiswa sesuai dengan kententuan.
9. Mahasiswa wajib absensi melalui SIA pukul 08.00 dan 15.00 ketika
pembelajaran online dan menandatangani absensi pergi dan pulang sesuai shift
ketika pembelajaran offline.
10. Mahasiswa diwajibkan mengikuti apel pagi di rumah sakit atau klinik ketika
pembelajaran offline.
11. Bila mahasiswa absen 1 hari tanpa keterangan akan mengganti dinas selama 2
hari dan apabila tidak hadir karena alasan sakit/ izin mengganti dinas sebanyak
hari sakit/ izin.
12. Ketidakhadiran karena sakit/ijin harus ada surat keterangan dan diberitahukan
kepada koordinator mata ajaran, Koordinator Program Profesi Ners dan
Pembimbing Klinik/CI.
13. Mahasiswa wajib berpenampilan rapi, bersih, dan sopan sesuai etika yang
berlaku di masyarakat (baju kemeja, bawahan gelap Bukan Jeans, jas
almamater, sepatu tertutup Bukan Sandal Atau Selop, memakai name tag, dan
bagi yang tidak berjilbab memakai hairnet).
14. Mahasiswa tidak ber-make up mencolok dan kuku dipotong pendek. Mahasiswa
dilarang menggunakan cat kuku, dan memakai perhiasan berlebihan.
15. Mahasiswa wajib memakai jam tangan yang mempunyai detik dan buku catatan
kecil.
16. Pengumpulan laporan dilakukan paling lambat 3 hari setelah masa praktik
berakhir, jika lebih dari 3 hari nilai dikurangi 2% per hari.

7
D. KOMPETENSI: LEVEL OF ABILITY
Tingkat Pencapaian yang
SKILLS diharapkan/ Level of
Ability
1 2 3 4
Keperawatan Komunitas
Pengkajian keperawatan komunitas baik aktual, resiko
maupun potensial
Menyusun instrumen pengkajian komunitas sederhana
**
Menegakkan diagnosa keperawatan komunitas
Mampu melakukan skoring diagnosa untuk
penyusunan prioritas diagnosa
Merencanakan tujuan sesuai dengan level pencegahan
Menentukan rencana keperawatan dengan strategi
intervensi pada komunitas
Melakukan evaluasi keperawatan
Melakukan implementasi sesuai dengan masalah yang
muncul
Melakukan kegiatan Musyawarah Warga **
Mengaktifkan kegiatan yang menunjang masalah
kesehatan
Melakukan upaya preventif, promotif, kuratif dan
rehabilitatif
Mampu melakukan kolaborasi dengan lintas sektoral
seperti tokoh agama, tokoh masyarakat dan pelayanan
kesehatan
Keperawatan Keluarga
Mampu melakukan pengkajian keluarga secara
komprehensif
Mampu melakukan kunjungan rumah sesuai dengan
rencana
Mampu melakukan komunikasi efektif
Melakukan pemeriksaan fisik pada keluarga
Penemuan dini suspek/ kasus kontak serumah
Mampu merumuskan diagnosa keperawatan keluarga
Mampu melakukan skoring diagnosa untuk
penyusunan prioritas diagnosa
Mampu melakukan intervensi keluarga
Mampu melibatkan keluarga dalam penyusunan
intervensi keperawatan keluarga

8
Mampu melaksanakan implementasi keluarga
Mampu melakukan evaluasi dan rencana tindak lanjut
Melakukan upaya preventif, promotif, kuratif dan
rehabilitatif
Mampu melakukan pendidikan kesehatan/ penyuluhan
kesehatan terhadap keluarga
Pemberian konseling kesehatan/ keperawatan di rumah
Mampu memberikan terapi modalitas atau
komplementer sesuai dengan masalah keluarga
Pemantauan keteraturan berobat sesuai program
pengobatan
Melakukan koordinasi dan rujukan sesuai kebutuhan
keluarga
** Tarkom online

Keterangan:
Adapun tingkat pencapaian kompetensi ketrampilan klinis dibagi dalam 4 tingkat
sebagai berikut :
1. Teori
Mahasiswa menguasai dasar teori/pengetahuan yang meliputi prinsip, indikasi,
kontra indikasi, resiko dan komplikasi tentang suatu tindakan atau ketrampilan
klinis.
2. Melihat atau Mendemonstrasikan
Mahasiswa menguasai dasar teori/pengetahuan tentang suatu tindakan
ketrampilan klinis dan pernah melihat serta mampu mendemonstrasikan
3. Melakukan atau Menerapkan
Mahasiswa menguasai dasar teori/pengetahuan tentang suatu tindakan
keterampilan klinis dan dapat melakukan tindakan tersebut beberapa kali
dengan bimbingan atau supervisi.
4. Rutin
Mahasiswa menguasai dasar teori/pengetahuan tentang suatu tindakan atau
ketrampilan klinis.dan berpengalaman (rutin) dalam melakukan tindakan
tersebut.

9
E. KOMPETENSI
1. Melakukan komunikasi yang efektif dalam pemberian Asuhan Keperawatan
pada individu dalam keluarga maupun keluarga sebagai satu unit.
2. Menggunakan keterampilan interpersonal yang efektif dengan keluarga
3. Menggunakan teknologi dan informasi kesehatan secara efektif dan
bertanggung jawab.
4. Menggunakan proses keperawatan dalam menyelesaikan masalah-masalah
yang terkait dengan keluarga
5. Bekerjasama dengan unsur terkait di masyarakat dalam menerapkan asuhan
keperawatan keluarga
6. Menggunakan langkah-langkah pengambilan keputusan etis dan legal:
merencanakan program keluarga berencana
7. Memberikan asuhan peka budaya dan menghargai etnik, agama atau faktor lain
dari setiap individu dalam keluarga
8. Mengkolaborasikan berbagai aspek dalam pemenuhan kebutuhan kesehatan
keluarga
9. Mendemonstrasikan keterampilan teknis keperawatan yang sesuai dengan
standar yang berlaku atau secara kreatif dan inovatif agar pelayanan yang
diberikan efisien dan efektif.
10. Mengembangkan program yang kreatif dan inovatif di tatanan komunitas
dalam aspek promotif preventif, kuratif dan rehabilitatif melalui pemberdayaan
masyarakat.
11. Mengembangkan pola pikir kritis, logis dan etis dalam mengembangkan
Asuhan Keperawatan keluarga
12. Memberikan asuhan keperawatan keluarga yang berkualitas secara holistik,
kontinyu dan konsisten.
13. Menjalankan fungsi advokasi untuk mempertahankan hak keluarga, agar dapat
mengambil keputusan.
14. Mempertahankan lingkungan yang aman secara konsisten melalui penggunaan
strategi manajemen kualitas dan manajemen resiko.

10
15. Memberikan dukungan kepada tim asuhan dengan mempertahankan
akontabilitas Asuhan Keperawatan yang diberikan.
16. Mewujudkan lingkungan kerja yang kondusif melalui kemitraan baik dengan
profesi kesehatan lain maupun penentu kebijakan di masyarakat
17. Mengembangkan potensi diri dengan ketrampilan melakukan intervensi untuk
meningkatkan kemampuan professional.
18. Berkontribusi dalam mengembangkan profesi keperawatan dengan
pengembangan jejaring kemitraan dengan berbagai lembaga yang memiliki
perhatian terhadap keluarga baik nasional maupun internasional
19. Menggunakan hasil penelitian untuk diterapkan dalam pemberian asuhan
keperawatan keluarga
20. Mampu melaksanakan terapi modalitas/ komplementari sesuai dengan
kebutuhan keluarga
21. Melakukan pengkajian kelompok dan menganalisis hasilnya
22. Mengimplementasikan tindakan tindakan atau prosedur untuk pemenuhan
kebutuhan keluarga dan kelompok di komunitas
23. Mengevaluasi tindakan pemenuhan kebutuhan komunitas dan merencanakan
tindak lanjut
24. Menerapkan berbagai prinsip kependidikan kesehatan dengan sasaran klien,
teman sejawat, dan tim kesehatan dalam bidang keperawatan
25. Berkomunikasi teraupetik pada klien, teman sejawat dan tim kesehatan
26. Menerapkan prinsip legal dan etik dalam pelaksanaan praktik
27. Menerapkan prinsip penelitian dalam praktik keperawatan komunitas
28. Menunjukkan peran sebagai leader dalam mengelola praktik keperawatan
komunitas

F. PROSES DAN MEKANISME BIMBINGAN


1. Self-Directed Learning
Mahasiswa menentukan pencapaian target belajar dalam praktik secara mandiri
dengan membuat POA pribadi (Plan of Action/ Jadwal Kegiatan Belajar Pribadi).

11
2. Contextual Instruction
Mahasiswa mengkaitkan antar konsep komunitas dengan realita di lapangan
dengan menggunakan prinsip ilmiah.
3. Small Group Discussion
Diskusi dalam pembahasan sesuai topic yang dilakukan dan disepakati mahasiswa
4. Problem Solving for Better Health (PSBH)
Problem Solving for Better Health (PSBH) adalah program kemitraan yang
bertujuan untuk mengatasi masalah kesehatan yang ada di masyarakat dengan
menerapkan konsep community empowering. Mahasiswa akan membuat beberapa
program kesehatan untuk mengatasi masalah kesehatan yang terjadi di komunitas
tersebut dengan mendayagunakan masyarakat itu sendiri dan dukungan instansi-
instansi atau pihak lain terkait sebagai mitra
5. Discovery learning
Mencari sumber referensi yang dapat diakses mahasiswa dalam pembuatan
rencana asuhan keperawatan komunitas dan keluarga.
6. Pre dan Post-Conference
Pelaksanaan praktik stase Keluarga Komunitas akan dilaksanakan selama 5
minggu dengan pembagian 2 minggu daring dan 3 minggu luring. Proses
bimbingan akan dilaksanakan melalui zoom edu, whatsapp, zoom, google meet
ataupun aplikasi lainnya yang bisa dipergunakan.
a. Pre dan Post Conference daring
Pre conference dilaksanakan jam 07.30-08.00 WIB melalui SIA dan
Whatsapp group dan absen post conference dilakukan hanya di SIA pukul
15.00-15.30 WIB.
b. Pre dan Post Conference luring
Pre-conference dilaksanakan sebelum mahasiswa melakukan intervensi
kepada keluarga binaan. Pre-conference dilaksanakan pada awal shift bersama
dengan rekan satu kelompok dengan bimbingan pembimbing akademik. Pada
pre-conference, pembimbing memberikan penilaian kesiapan masing-masing
mahasiswa sebelum melakukan asuhan pada keluarga binaan.

12
Post-conference dilaksanakan pada akhir waktu praktik setiap shift
bersama rekan satu kelompok pembimbing institusi. Isi post-conference adalah
membahas data-data, tindakan dan evaluasi yang didapatkan mahasiswa dari
pasien kelolaan pada hari itu.Selain itu, dibahas juga mengenai masalah atau
kendala-kendala yang dihadapi mahasiswa selama mengelola kasus kelolaan.

G. MEKANISME BIMBINGAN
Fase bimbingan Tugas pembimbing Tugas praktikan
Fase persiapan 1. Memberikan pembekalan 1. Mengikuti kegiatan
materi keperawatan panum/pembekalan
keluarga dan komunitas 2. Membuat kontrak belajar
2. Memberikan informasi
gambaran karakteristik
komunitas tempat praktik
3. Mengevaluasi kesiapan
mahasiswa dengan
mengecek POA individu
dan kelompok yang telah
dibuat mahasiswa
Fase pelaksanaan 1. Mengobservasi mahasiswa 1. BHSP dengan keluarga
2. Memberi umpan balik dan komunitas
3. Memberi bimbingan 2. Melakukan proses
4. Mengarahkan mahasiswa Asuhan Keperawatan
komunitas
3. Melakukan proses
Asuhan Keperawatan
keluarga
Fase evaluasi 1. Mengevaluasi laporan 1. Menyusun laporan
2. Memberikan feedback dan penugasan
bimbingan 2. Menerima hasil evaluasi
dan feedback dari
pembimbing

H. PENUGASAN
Pada Praktik Profesi Ners Stase Keperawatan Keluarga dan Komunitas akan
dilaksanakan selama 5 minggu dengan pembagian tugas wajib sebagai berikut:
1. Praktik Daring (Online)
Pelaksanaan praktik daring akan dilaksanakan selama 2 minggu yang berfokus
pada stase Keperawatan Komunitas. Pada praktik daring ini mahasiswa
mengerjakan tugas secara kelompok dengan rincian tugas sebagai berikut:

13
a. Menyusun instrumen pengkajian komunitas model Community as Partner
dalam bentuk online (google form) maupun offline (Ms.Word)
b. Membuat video simulasi Musyawarah Warga (MW) I, II dan III
c. Membuat video simulasi penkes
2. Praktik Luring (Offline)
Pelaksanaan praktik luring (offline) akan dilaksanakan selama 3 minggu yang
berfokus pada stase Keperawatan Keluarga dan Komunitas. Mahasiswa wajib
mengerjakan tugas sebagai berikut:
a. Tugas Kelompok (Stase Keperawatan Komunitas, 1 minggu)
1) Melakukan pengkajian komunitas,
2) Menegakkan diagnosa keperawatan komunitas,
3) Melakukan skoring diagnosa untuk penyusunan prioritas diagnosa
4) Merencanakan tujuan sesuai dengan level pencegahan
5) Menentukan rencana keperawatan dengan strategi intervensi pada komunitas
6) Melakukan implementasi sesuai dengan masalah yang muncul (Wajib
melakukan satu implementasi)
7) Melakukan evaluasi keperawatan
b. Tugas Individu (Stase Keperawatan Keluarga, 2 minggu)
1) Menyusun 1 buah laporan pendahuluan
2) Menyusun 1 buah asuhan keperawatan keluarga
3) Ujian evaluasi keperawatan keluarga
4) Laporan hasil kegiatan implementasi keluarga
5) Logbook

I. KETENTUAN PENUGASAN
Pada Praktek Profesi Ners Keperawatan Keluarga dan Komunitas ini mahasiswa
diwajibkan:
1. Tugas kelompok (Komunitas)
a. Laporan Asuhan keperawatan Komunitas
Laporan Asuhan Keperawatan Komunitas terdiri dari:

14
1) Lembar pernyataan berisi: tidak melakukan plagiatisme, merupakan hasil
karya sendiri yang isinya sesuai dengan kondisi komunitas yang dibina,
tidak menjiplak karya orang lain, dan bersedia menerima sanksi apabila
diketahui melakukan plagiarisme
2) Lembar persetujuan pembimbing
3) Laporan Asuhan Keperawatan Komunitas
4) Lampiran yang terdiri dari
a) Instrumen pengkajian
b) SAP kegiatan implementasi komunitas (lampirkan media dan materi
pembelajaran)
c) Laporan kegiatan implementasi komunitas (lampirkan daftar hadir
dan dokumentasi kegiatan)
d) Lembar konsultasi
b. Batas pengumpulan laporan komunitas adalah 1 (satu) minggu setelah
Praktek Profesi Ners Keperawatan Keluarga dan Komunitas berakhir.
Keterlambatan pengumpulan akan mengurangi nilai dengan ketentuan nilai
dikurangi 2% per hari
c. Pengumpulan semua penugasan dalam bentuk softfile dalam bentuk link
google drive dikirim melalui Sistem Informasi Akademik (SIA).
d. Laporan Asuhan Keperawatan Komunitas diketik rapi sesuai ketentuan
dengan kertas A4; huruf Times New Roman ukuran 12, spasi 1,5; dengan
margin atas dan kiri 4; margin bawah dan kanan 3
2. Tugas Individu (Keperawatan Keluarga)
a. Setiap mahasiswa diwajibkan menentukan satu keluarga dengan berbagai
macam tahap perkembangan keluarga (Tahap I – Tahap VIII) untuk dijadikan
keluarga binaan sebagai penerapan Asuhan Keperawatan Keluarga
b. Laporan Asuhan Keperawatan Keluarga dikumpulkan selambat-lambatnya 1
minggu setelah praktik berakhir. Apabila terlambat, nilai akan dikurangi
sebesar 2% per hari keterlambatan.

15
c. Laporan Asuhan Keperawatan Keluarga diketik rapi sesuai ketentuan dengan
kertas A4; huruf Times New Roman ukuran 12, spasi 1,5; dengan margin atas
dam kiri 4; margin bawah dan kanan 3.
d. Pengumpulan semua tugas stase Keperawatan keluarga dalam bentuk sotffile
berupa link yang dikirim melalui SIA.

J. EVALUASI
Evaluasi dilakukan untuk menilai pemberian asuhan keperawatan keluarga. Setiap
mahasiswa yang akan evaluasi wajib melakukan kunjungan minimal 3 (tiga) kali
kunjungan yang dibuktikan dengan catatan kegiatan di logbook. Metode evaluasi
yang digunakan dalam praktik Profesi Ners Keperawatan Keluarga dan Komunitas
adalah sebagai berikut:
1. Direct Observasional of Procedure Skill (DOPS)
Metode ini dilakukan melalui pengamatan langsung yang dilakukan pembimbing
klinik dan pembimbing akademik kepada mahasiswa saat melakukan tindakan
keperawatan atau memberikan Asuhan Keperawatan kepada sasaran Asuhan
Keperawatan di lahan praktik. Penguji dapat menggunakan daftar tilik atau
check list yang berisi urutan prosedur kerja pelaksanaan tindakan keperawatan.
2. Student Oral Case Analysis (SOCA)
SOCA merupakan metode analisis kasus yang dilakukan melalui tes lisan dan
diukur secara objektif. Tujuan SOCA ini adalah untuk menilai kemampuan
mahasiswa dalam menganalisis suatu kasus klinis berdasarkan konsep yang
komprehensif. Mahasiswa diharapkan untuk menganalisis kasus dengan
menjelaskan masalah dan bagaimana mekanisme dasar terjadinya masalah dan
bagaimana mekanisme dasar terjadinya permasalahan tersebut; membuat
diagnosis keperawatan yang rasional, menjelaskan pemberian terapi dengan
menerapkan berbagai ilmu-ilmu dasar. Biasanya diawali dengan
menggambarkan peta pikiran dari suatu kasus klinis (menggambarkan hubungan
masalah dengan situasi terkait atau mengidentifikasi hubungan sebab-akibat dari
munculnya suatu permasalahan.

16
K. PENILAIAN DAN KRITERIA LULUSAN
Evaluasi penilaian akhir Praktik Profesi Ners Keperawatan Keluarga dan
Komunitas dengan prosentase sebagai berikut:

No Item Penilaian Persentase


1 Soft Skill 25 %
2 Laporan Pendahuluan dan Askep Keluarga 15 %
3 Evaluasi keperawatan keluarga individu 15 %
4 Laporan Askep komunitas 10 %
5 Implementasi Kegiatan 10%
6 Video simulasi MW, penkes, instrument pengkajian 20%
7 Logbook 5%
Total 100 %

Kriteria lulus:
1. Kehadiran 100 %
2. Nilai akhir (total praktek) Praktik Profesi Ners Keperawatan Keluarga dan
Komunitas adalah ≥ 71 (nilai mutu 3,00)
3. Menyerahkan seluruh penugasan dengan tepat waktu
4. Memenuhi semua tata tertib Praktik Profesi Ners Keperawatan Keluarga dan
Komunitas Prodi Profesi Ners Program Profesi Fakultas Ilmu Kesehatan
Universitas Kusuma Husada Surakarta.

17
BAB III
PENUTUP

Demikian Rencana Pembelajaran Klinik Ners Keperawatan Keluarga dan Komunitas


Program Pendidikan Profesi Ners kami susun. Apabila terdapat hal-hal yang kurang
sesuai dengan ketentuan yang berlaku di masing-masing wilayah binaan maka akan
segera dilakukan perubahan dan perbaikan. Selain itu, apabila ada informasi tambahan
yang belum tercantum dalam buku panduan ini, kami akan sampaikan secara lisan.

Surakarta, November 2020

Ketua Prodi Profesi Ners Program Profesi Koordinator Stase Keperawatan Keluarga Dan
Komunitas

Yunita Wulandari, S.Kep, Ns, M.Kep Dian Nur Wulanningrum, S.Kep, Ns, M.Kep

18
DAFTAR RUJUKAN

Allender, J. A. and Spradeley, B.W. 2001.Community Health Nursing: Concepts


and Practice. Fifth Edition. Philadelphia: Lippincott.
Allendr, J. A., Rector, C., Warner. K. D. 2013. Community & Public Health
Nursing Promoting the Public’s Health. Philadelphia: Lippincott.
Anderson, Elizabeth & Mc. Farlene, Judith. 2011. Community as a Partner:
Theory and practice in Nursing. 6th ed. Philadelpia: Lippincot Willims &
Willkins.
Ayu, Komang. 2009. Aplikasi Praktis Asuhan Keperawatan Keluarga. Jakarta:
Sagung Seto
Friedmann, M.M. 2010. Buku Ajar Keperawatan Keluarga: Riset, Teori, &
Praktik. Ed. 5. Jakarta: EGC
Herdman, T.H., 2018, NANDA International Nursing Diagnoses: Definitions &
Classification, 2018-2020, Oxford: Wiley-Blackwell
Imam Subekti dan JokoWiyono. 2005. Asuhan Keperawatan Keluarga ; Konsep
dan Proses. Malang : Buntara Media
Nies, M. A., McEwen, Melanie. 2014. Community/ Public Helath Nursing Sixth
Edition. Elsevier
Tim Pokja SDKI DPP PPNI. (2017) Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia.
Definisi dan Indikator Diagnostik. Edisi 1. Cetakan II. Jakarta : Dewan
Pengurus Pusat Persatuan Perawat Nasional Indonesia
Tim Pokja SLKI DPP PPNI. (2017) Standar Luaran Keperawatan Indonesia.
Definisi dan Kriteria Hasil Keperawatan. Edisi 1. Cetakan II. Jakarta :
Dewan Pengurus Pusat Persatuan Perawat Nasional Indonesia
Tim Pokja SLKI DPP PPNI. (2017) Standar Intervensi Keperawatan Indonesia.
Definisi dan Tindakan Keperawatan. Edisi 1. Cetakan II. Jakarta : Dewan
Pengurus Pusat Persatuan Perawat Nasional Indonesia
Sahar. J Setiawan, A dan Riasmini, NM. 2019. Keperawatan Kesehatan
Komunitas dan Keluarga, 1st Indonesian Edition. Singapore: Elsevier
Setiadi. 2008. Konsep dan Proses Keperawatan Keluarga. Yogyakarta
Suprayitno. 2004. Asuhan Keperawatan Keluarga; Aplikasi Dalam Praktik.
Jakarta: EGC
Setyowati dan Murwani. 2007. Asuhan Keperawatan Keluarga Konsep dan
Aplikasi Kasus. Yogyakarta: Mitra Cendekia Press
LAMPIRAN
Lampiran 1

LAPORAN PENDAHULUAN
ASUHAN KEPERAWATAN PADA KELUARGA TAHAP
PERKEMBANGAN ……………..

A. PENGERTIAN
B. TUGAS PERKEMBANGAN KELUARGA
C. POLA DAN PROSES KOMUNIKASI KELUARGA
D. STRUKTUR PERAN KELUARGA
E. FUNGSI KELUARGA
F. STRESS DAN KOPING KELUARGA
G. ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA
1. Pengkajian
2. Kemungkinan Diagnosa Keperawatan Yang Muncul
3. Tujuan dan Kriteria Hasil (SLKI)
4. Intervensi Keperawatan (SIKI)
5. Evaluasi
DAFTAR PUSTAKA
Lampiran 2

FORMAT ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA


PRAKTIK PROFESI NERS

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA PADA KELUARGA Tn.....


DI WILAYAH....

A. PENGKAJIAN
I. DATA UMUM
1. Nama KK : …………………………
2. Umur : …………………………
3. Alamat : …………………………
4. Pekerjaan KK : …………………………
5. Pendidikan KK : …………………………
6. Komposisi keluarga : ………………………….

No Nama Jenis Hub dgn Usia Pekerjaan Pendidi-


Kelamin KK kan
1
2
3
5
6

7. Genogram :
8. Tipe keluarga :
9. Suku Bangsa :
10. Agama :
11. Status sosial ekonomi :
12. Aktivitas rekreasi keluarga

II.RIWAYAT DAN TAHAP PERKEMBANGAN KELUARGA


1. Tahap perkembangan keluarga saat ini
2. Tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhi
3. Riwayat keluarga inti
4. Riwayat keluarga sebelumnya (suami istri)

III. LINGKUNGAN
1. Karakteristik rumah:
2. Karakteristik tetangga dan komunitas
3. Mobilitas geografi keluarga
4. Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat
5. Sistem pendukung keluarga

IV. STRUKTUR KOMUNIKASI KELUARGA


1. Pola komunikasi keluarga
2. Struktur kekuatan keluarga
3. Struktur peran
4. Nilai dan Norma budaya

V. FUNGSI KELUARGA
1. Fungsi Afektif
2. Fungsi Sosialisasi
3. Fungsi Perawatan Kesehatan :
Hal-hal yg dikaji sejauh mana keluarga melakukan pemenuhan tugas
perawatan keluarga adalah:
a. Mengenal masalah
b. Mengambil keputusan
c. Merawat anggota keluarga yang sakit
d. Memelihara / memodifikasi lingkungan
e. Menggunakan fasilitas kesehatan yang ada

VI. STRESS DAN KOPING KELUARGA


1. Stressor jangka pendek dan jangka panjang
2. Kemampuan keluarga berespon terhadap stressor dan situasi
3. Strategi koping yang digunakan

VII. PEMENUHAN KEBUTUHAN DASAR MANUSIA


1. Nutrisi
2. Cairan
3. Aktivitas Latihan
4. Istirahat Tidur
5. Eliminasi

VIII.PENGKAJIAN TUMBUH KEMBANG KELUARGA


IX. PEMERIKSAAN FISIK
Dilakukan pada semua anggota Keluarga
Pemeriksaan Fisik Nama anggota keluarga

TD:
N:
RR:
Rambut
Konjugtiva
Sklera
Hidung
Telinga
Mulut
Leher
Dada
1. Paru
2. Jantung
Abdomen
Ekstrenitas
Kulit
Turgor
Keluhan

X. DIAGNOSIS KEPERAWATAN KELUARGA


1. Analisa Data

NO. DATA DIAGNOSIS


KEPERAWATAN
1 Data Subjektif:

Data Objektif :
2. Skoring
Diagnosa Keperawatan: _________________________
Kriteria Skor Bobot Rumus Menghitung Rasionalisasi

1. Sifat Masalah :
a. Aktual 3 1 Sifat Masalah yang muncul x Bobot
b. Resiko/Ancaman 2 Skor
Kesehatan
c. Keadaan sejahtera 1
/ diagnosis sehat
2. Kemungkinan
Masalah dapat diubah
a. Mudah 2 2 Kemungkinan Masalah yang muncul x Bobot
b. Sebagian 1 Skor
c. Tidak dapat 0
3. Kemungkinan
Masalah dapat
dicegah : 1 Kemungkinan Masalah yang muncul x Bobot
a. Tinggi 3 Skor
b.Cukup 2
c. Rendah 1
4. Menonjolnya
Masalah 1 Menonjolnya Masalah yang muncul x Bobot
a. Masalah dirasakan 2 Skor
dan harus segera
ditangani
b. Ada masalah tetapi 1
tidak perlu
ditangani 0
c. Masalah tidak
dirasakan
Jumlah Total Hasil

3. Daftar Prioritas Diagnosa Keperawatan


No Diagnosis Keperawatan
XI. RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA
No Tanggal Diagnosa Tujuan dan Intervensi
Keperawatan Kriteria hasil Keperawatan

XII. IMPLEMENTASI
Tanggal No. Implementasi Respon TTD
Dx
S
O

XIII. EVALUASI
No Tanggal Diagnosa Evaluasi TTD
Keperawatan
Lampiran 3
SISTEMATIKAN LAPORAN
ASUHAN KEPERAWATAN KOMUNITAS

Halaman Judul
Lembar Pengesahan
Lembar Pernyataan Bebas Plagiarisme
Daftar Isi
A. Pengkajian Keperawatan Komunitas
B. Analisis Data
C. Prioritas Diagnosis Keperawatan
D. Intervensi Keperawatan
E. Implementasi
F. Evaluasi
G. Pembahasan
Daftar Pustaka
Lampiran
Contoh Halaman Judul

ASUHAN KEPERAWATAN KOMUNITAS


DI DUSUN..... (RT..) DESA ..... KECAMATAN...... KABUPATEN ......

Disusun untuk Memenuhi Tugas Praktik Profesi Ners


Keperawatan Komunitas

Disusun oleh:
.............................

PROGRAM STUDI KEPERAWATAN PROGRAM PROFESI NERS


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS KUSUMA HUSADA SURAKARTA
TAHUN AKADEMIK 2020/2021
Contoh Lembar Pengesahan

LEMBAR PENGESAHAN

Laporan hasil praktek Asuhan Keperawatan Komunitas di Dusun...............RT ...


RW... Kelurahan........, Kecamatan ..................., Kabupaten ...... , periode (tanggal)
… sampai (tanggal), telah mendapatkan persetujuan pada tanggal ...............

Pembimbing Klinik Pembimbing Akademik

________________ _____________________

Mengetahui,
Kaprodi Profesi Ners Program Profesi,

Yunita Wulandari, S.Kep., Ns., M.Kep


Contoh Lembar Bebas Plagiarisme

LEMBAR PERNYATAAN TIDAK PLAGIAT


PRAKTIK PROFESI NERS KEPERAWATAN KOMUNITAS

LEMBAR PERNYATAAN

Kami menyatakan bahwa laporan asuhan keperawatan komunitas ini adalah hasil
karya sendiri. Tidak ada laporan atau sejenisnya di Perguruan Tinggi manapun
seperti laporan yang kami susun.

Tidak ada laporan ilmiah atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh
orang lain, kecuali yang secara tertulis diacu dalam naskah laporan ilmiah yang
kami susun ini dan disebutkan dalam daftar pustaka.

Apabila penyataan tersebut terbukti tidak benar, maka kami bersedia menerima
sanksi sesuai dengan ketentuan akademik yang berlaku.

Surakarta, Juni 2021


Kelompok …..
1. …………………………
2. …………………………
FORMAT ASUHAN KEPERAWATAN KOMUNITAS

I. Pengkajian Keperawatan Komunitas


Sistematika pengkajian komunitas terdiri dari:
1. Pengkajian Inti (Core)
a. Riwayat atau sejarah perkembangan komunitas
b. Data demografi
Karakteristik komunitas berdasarkan usia, jenis kelamin, suku bangsa,
status pernikahan, agama dsb.
c. Statistik vital
Angka kelahiran, angka kematian menurut umur dan penyebab, angka
kejadian suatu penyakit.
d. Nilai dan keyakinan
Keberadaan tempat ibadah dan fungsinya, homogenitas komunitas, dsb
2. Pengkajian sub-sistem komunitas
a. Lingkungan
Keadaan lingkungan secara umum, kualitas udara, keadaan
perumahan, batas daerah, jarak antar rumah, peta daerah, luas daerah,
dsb
b. Pendidikan
Keberadaan sekolah, kondisi sekolah, fasilitas sekolah, struktur
organisasi dan fungsinya, reputasi sekolah yang ada, dsb
c. Keamanan dan transportasi
Jenis transportasi, akses mendapatkan transportasi, jalur khusus
pejalan kaki, jalur khusus untuk disabilitas, dsb.
Jenis pelayanan perlindungan yang ada di komunitas (kantor polisis,
pemadam kebakaran, dll), jenis tindakan criminal yang sering terjadi,
perasaan aman warga masyarakat.
d. Politik dan pemerintahan
Kegiatan politik yang ada di masyarakat seperti proses pemilihan
kepala desa, peran serta masyarakat dalam berpolitik, dsb.
e. Pelayanan kesehatan dan social
Pelayanan kesehatan yang ada di komunitas (baik formal maupun
informal), akses menuju pelayanan kesehatan, sumber pelayanan
kesehatan di luar komunitas yang dimanfaatkan oleh warga, jenis
pelayanan sosial yang ada di komunitas.
f. Komunikasi
Tempat khusus untuk warga berkumpul, kepemilikan media untuk
mendapatkan informasi (Koran, televisi, radio, dsb), alat komunikasi
yang digunakan baik formal maupun informal.
g. Ekonomi
Fasilitas perekonomian yang ada di komunitas (pasar, pertokoan, dsb),
angka pengangguran, tingkat sosial ekonomi masyarakat.
h. Rekreasi
Tempat bermain bagi anak-anak di komunitas, bentuk rekreasi utama
dan fasilitas rekreasi yang ada.
3. Persepsi
Persepsi komunitas, persepsi tokoh agama, persepsi tokoh masyarakat, dan
persepsi tenaga kesheatan terkait (kader kesehatan, petugas pemberi
pelayanan kesehatan di komunitas tersebut) tentang komunitas dan
masalah kesehatan di dalamnya.

II. Analisa Data dan Penegakan Diagnosa Keperawatan Komunitas


Analisa Data
No. Data Fokus Diagnosa Keperawatan
DS :

DO :
III.Prioritas Masalah Keperawatan
Prioritas masalah ditentukan dengan mempertimbangkan 3 aspek yaitu :
a. Presentasi populasi dalam masalah kesehatan/ Ukuran Masalah
Kriteria untuk menentukan skoring ukuran masalah kesehatan
Prosentase populasi dalam masalah kesehatan Nilai
25% atau lebih 9 atau 10
10% - 24,9% 7 atau 8
1% - 9,9% 5 atau 6
0,1% - 0,9% 3 atau 4
<0,01% 1 atau 2

b. Keseriusan masalah
Beberapa pertimbangan dalam menentukan prioritas masalah berdasar
keseriusan masalah :
1) Kedaruratan (epidemi atau endemi, persepsi komunitas terhadap
masalah)
2) Kegawatan (kematian, potensi kehilangan nyawa, kecacatan,
Kepercayaan komunitas tentang keseriusan masalah kesehatan)
3) Kerugian ekonomi bagi komunitas (kota, negara), individu
4) Keterlibatan risiko lain terhadap populasi, pengaruh pada kelompok ,
keluarga (kekerasan pada anak, pembunuhan)
Kriteria untuk skoring keseriusan masalah kesehatan :
Tingkat Keseriusan Nilai
Sangat serius 9 atau 10
Serius 6, 7 atau 8
Cukup serius 3, 4 atau 5
Tidak serius 0, 1 atau 2

c. Penilaian keefektivan intervensi


Beberapa pertimbangan dalam menentukan skor keefektifan intervensi
1) Adakah intervensi pencegahan atau pengobatan yg dapat diterima
2) Apakah intervensi dapat mendatangkan manfaat
3) Apakah pengaruh negatif dari intervensi ( misal: skrining ), berapa
banyak target populasi yang dapat dicapai dgn intervensi tersebut
Kriteria skoring untuk keefektifan masalah kesehatan :
Keefektifan Nilai
Sangat efektif (80-100%) misal : vaksin 9 atau 10
Relatif efektif (60-80%) 7 atau 8
Efektif (40-60%) 5 atau 6
Cukup efektif (20-40%) 3 atau 4
Relatif tidak efektif (5-20%) misal: upaya berhenti 1 atau 2
merokok
Hampir tidak efektif 0

Prioritas / Urutan Masalah


Masalah Komponen BPR Skor Urutan/
Keperawatan A B C (A+2B) x C ranking

Keterangan:
A = Presentasi populasi yang mengalami masalah kesehatan
B = Keseriusan masalah
C = Keefektivan intervensi

Diagnosa Keperawatan berdasarkan urutan prioritas masalah :


1......................................
2.......................................
3…………………………
IV. Intervensi Keperawatan
No Diagnosa Tujuan dan Kriteria Rencana Tindakan / Metode Evaluator
Keperawatan Hasil Intervensi Evaluasi

Prevensi primer Prevensi primer

Prevensi sekunder Prevensi sekunder

Prevensi tersier Prevensi tersier

PLAN OF ACTION (POA)


a. POA merupakan penjabaran secara operasional dari rencana tindakan
keperawatan yang akan dilaksanakan
b. Penyusunan POA dilaksanakan secara musyawarah dengan komunitas
No. Masalah Tujuan Kegiatan Tempat Waktu & Penanggung
Sasaran Jawab

V. Implementasi Keperawatan
No. Hari / Tanggal Waktu Jenis Kegiatan Evaluasi

VI. Evaluasi Keperawatan


No Diagnosa Keperawatan Evaluasi
S:
O:
A:
P :
VII. Rencana Tindak Lanjut
Masalah Tujuan Kegiatan Sasaran Waktu Tempat Dana Tanggung
Kesehatan Jawab
Lampiran 5
FORMAT SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)
KEGIATAN IMPLEMENTASI DAN/ATAU MUSYAWARAH WARGA

SATUAN ACARA PENYULUHAN


Topik :
Pelaksana :
Hari, Tanggal :
Waktu :
Tempat :
Sasaran :

A. Tujuan Instruksional Umum (TIU)


B. Tujuan Instruksioanl Khusus (TIK)
C. Materi Pembelajaran
D. Metode Pembelajaran
E. Media
F. Kegiatan Penyuluhan
Tahap Waktu Kegiatan Penyuluhan Kegiatan Peserta
Pendahuluan

Pelaksanaan

Penutup

G. Pengorganisasian
H. Job Description
I. Setting
J. Evaluasi
1. Evaluasi Struktur
2. Evaluasi Proses
3. Evaluasi Hasil
Lampiran: MATERI KEGIATAN
Lampiran 6
FORMAT LAPORAN
KEGIATAN IMPLEMENTASI DAN/ATAU MUSYAWARAH WARGA

LAPORAN KEGIATAN ………………….

A. Pelaksanaan Kegiatan
Judul :
Pelaksana :
Hari, tanggal :
Waktu :
Tempat :
Sasaran :
B. Acara dihadiri oleh
C. Pengorganisasian
Moderator :
Penyaji/penyuluh :
Fasilitator :
Notulen :
Pembagian kerja
Moderator :
Penyaji/Penyuluh :
Fasilitator :
Notulen :
D. Hasil Evaluasi
1. Evaluasi Struktur
2. Evaluasi Proses
3. Evaluasi Hasil
Lampiran
1. Dokumentasi Kegiatan
2. Daftar Hadir Peserta

Anda mungkin juga menyukai