Anda di halaman 1dari 40

ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny.

N DENGAN AIHA
DI RUANG FLAMBOYAN 8 RUMAH SAKIT UMUM DAERAH
Dr. MOEWARDI SURAKARTA

Disusun oleh Kelompok 3


1. Anisah Asyhari SN202140
2. Dhini Amynarti W SN201108
3. Dwi Imrohatin SN201114
4. Evinatalia SN201122
5. Lulu’ul Arifah SN201161
6. Nindi Saputri SN201180
7. Riska Putri S SN201194

PROGRAM STUDI PROFESI NERS PROGRAM PROFESI


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS KUSUMA HUSADA SURAKARTA
TAHUN AKADEMIK 2020/2021
ASUHAN KEPERAWATAN PADA Nn.N DENGAN AIHA
DI RUANG FLAMBOYAN 8 RS DR.MOEWARDI

Tanggal / jam MRS : Jum’at, 12 Februari 2021 / 22.00 WIB


Tanggal / jam Pengkajian : Sabtu, 13 Februari 2021 / 07.00 WIB
Metode Pengkajian : Autoanamnesa, Alloanamnesa
Diagnosa Medis : AIHA
No. Registrasi : 0152XXXX

PENGKAJIAN
I. BIODATA
1. IDENTITAS KLIEN
Nama klien : Nn.N
Alamat : Sragen
Umur : 20 tahun
Agama : Islam
Status Perkawinan : Belum Menikah
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Siswa
2. Identitas Penanggung Jawab
Nama : Tn. N
Umur : 41 tahun
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Swasta
Alamat : Sragen
Hubungan dg klien : Ibu

II. RIWAYAT KEPERAWATAN


1. Keluhan Utama
Pasien mengatakan mual, muntah dan nyeri
2. Riwayat penyakit sekarang
Pasien datang dari IGD RSDM dengan keluahn mual dan muntah
sejak 2 hari SMRS. Pasien mengeluh muntah 2-3 x dalam sehari.
Muntah bening dan sisa makanan. Pasien juga mengeluh nyeri di
bagian uluh hati saat muntah. Pasien juga mengeluh lemas sejak 1
minggu SMRS. Pasien ngeatakan rasa lemas terus menerus
walaupun pasien sudah makan pasien masih merasa lemas. Lalu
pasien dipindahkan ke ruang Flamboyan 8 untuk dilakukan
tindakan lebih lanjut.
3. Riwayat penyakit dahulu
Keluarga pasien mengatakan pasien mempunyai riwyat penyakit
AIHA sejak 10 tahun yang lalu dan pasien terakhir ditransfusi pada
tahun 2011.
4. Riwayat kesehatan keluarga
Keluarga pasien mengatakan bahwa di dalam keluarganya tidak
terdapat penyakit keturunan seperti diabetes mellitus dan hipertensi
Genogram
a

Keterangan :
: Laki-laki

: Perempuan

P : Pasien Perempuan
5. Riwayat kesehatan lingkungan
Keluarga pasien mengatakan mereka tinggal dengan pasien di
lingkungan yang aman dan bersih, jauh dari lingkungan berpolusi
seperti pabrik ataupun jalan raya besar.

III. PEMERIKSAAN FISIK


1. Keadaan/Penampilan Umum
a. Kesadaran : Compos mentis
b. Tanda-tanda Vital
1) Tekanan Darah : 110/70 mmHg
2) Nadi
 Frekuensi : 150x/menit
 Irama : Reguler
 Kekuatan : Kuat
3) Pernafasan
 Frekuensi : 20x/menit
 Irama : Reguler
4) Suhu : 36,6oC
2. Kepala
a. Bentuk kepala : Mesochepal,simetris
b. Kulit kepala : Bersih, tidak ada lesi
c. Rambut : Warna hitam, bersih, kuat, tidak rontok
3. Muka
a. Mata
1) Palpebra : tidak ada edema
2) Konjungtiva : Anemis
3) Sclera : Anikterik
4) Pupil : Isokor
5) Diamater pupil ka/ki : 3mm/3mm
6) Reflek terhadap cahaya : (+/+)
7) Penggunaan alat bantu penglihatan : menggunakan alat
bantu penglihatan (kacamata)
b. Hidung : Bersih, tidak ada nyeri tekan, tidak ada polip, tidak
ada 5ancer
c. Mulut : Bersih, tidak ada sariawan, mukosa bibir kering
d. Telinga : Bersih, tidak ada serumen, tidak ada penggunaan
alat bantu dengar
4. Leher
a. Kelenjar tiroid : Tidak ada pembesaran
b. Kelenjar limfe : Tidak ada pembesaran
c. JVP : Tidak ada peningkatan JVP
5. Dada (Thorax)
a. Paru-paru
 Inspeksi
Bentuk dada simetris, pengembangan dinding dada ka/ki
sama, tidak ada jejas/luka, tidak ada penggunaan otot
bantu pernafasan
 Palpasi
Terdapat krepitasi pada palpasi tulang selangka kanan
(klavikula), vocal fremitus ka/ki sama
 Perkusi
Suara paru kanan dan kiri sonor
 Auskultasi
Vesikuler
b. Jantung
 Inspeksi
Bentuk dada simetris, ictus cordis tidak tampak
 Palpasi
Ictus cordis tidak kuat angkat
 Perkusi
Pekak, batas jantung melebar
 Auskultasi
Bunyi jantung I dan II sama
6. Abdomen
 Inspeksi
Perut datar dan simetris, tidak terdapat luka
 Auskultasi
Bising usus 18x/menit
 Perkusi
Tympani
 Palpasi
Terdapat nyeri tekan pada kuadaran kiri atas,pelebaran
hepar dan limfa
7. Genetalia
Bersih, tidak terpasang kateter urine
8. Rektum
Bersih, tidak ada luka
9. Ekstremitas
a. Atas
Kanan Kiri
Kekuatan otot 5 5
Rentang gerak Normal Normal
Akral Hangat Hangat
Edema Tidak ada Tidak ada
CRT < 2 detik < 2 detik
Keluhan Tidak ada Tidak ada
b. Bawah
Kanan Kiri
Kekuatan otot 5 5
Rentang gerak Normal Normal
Akral Hangat Hangat
Edema Tidak ada Tidak ada
CRT < 2 detik < 2 detik
Keluhan Tidak ada Tidak ada

IV. PENGKAJIAN POLA KESEHATAN FUNGSIONAL


1. Pola Persepsi dan Pemeliharaan Kesehatan
Pasien mengatakan bahwa kesehatan sangat penting. Dalam
kehidupannya apabila pasien merasakan sakit lebih sering untuk
membeli obat ke apotek terdekat.
2. Pola Nutrisi/Metabolik
a. Pengkajian Nutrisi (ABCD)
1) A (Antropometri)
BB : 55 kg (Selama sakit)
BB :60 kg (Sebelum sakit)
TB : 155 cm
2) B (Biochemical)
Hemoglobin : 5.0 g/dl
Leukosit : 5.2 ribu/ul
Trombosit : 305 ribu/ul
Eritrosit : 1.79 juta/ul
3) Clinical sign
Pasien tampak lemah, kulit kering, konjungtiva
anemis, nadi teratur dan kuat.
4) Diit lunak
b. Pengkajian Pola Nutrisi
Sebelum sakit Saat sakit
Frekuensi 3x sehari 3x sehari
Jenis Nasi, sayur, lauk, Nasi, sayur, lauk,
snack snack
Porsi 1 porsi habis ½ porsi habis
Keluhan Tidak ada Mual
3. Pola eliminasi
a. BAB
Sebelum sakit Saat sakit
Frekuensi 1x sehari 2 hari sekali
Konsistensi Lunak normal Lunak normal
Warna Kekuningan Kuning
kecoklatan
Penggunaan Tidak ada Tidak ada
pencahar
Keluhan Tidak ada Tidak ada
b. BAK
Sebelum sakit Saat sakit

Frekuensi 4 kali/hari 6 kali/hari


Jumlah urine 900ml/berkemih 1800ml/bekemih
Warna Kuning jernih Kuning jernih
Pancaran Kuat Kuat
Perasaan Lega Lega
setelah
berkemih
Total produksi 900ml/hari 1800ml/hari
urine
Keluhan Tidak ada Tidak ada
c. Analisa keseimbangan cairan selama perawatan
Intake Output Analisa
a. Minuman 300 cc a. Urine 1800 cc Intake 2000 cc
b. Makanan 200 cc b. Feses 300 cc Output 2234cc
c. Cairan IV 1500 c. Muntah100 cc
cc d. IWL 34,375
cc
Total 2000 cc Total 2234 cc Balance -234cc
4. Pola Aktifitas dan Latihan
Kemampuan Perawatan Diri 0 1 2 3 4
Makan/minum V
Mandi V
Toileting V
Berpakaian V
Mobilitas di tempat tidur V
Berpindah V
Ambulasi/ROM V
Ket : 0 (mandiri), 1 (dengan alat bantu), 2 (dibantu orang lain), 3
(dibantu orang lain dan alat), 4 (tergantung total)
5. Pola Istirahat Tidur
Sebelum sakit Saat sakit
Jumlah tidur siang 1 jam 1 jam
Jumlah tidur malam 7 jam 5 jam
Penggunaan obat Tidak ada Tidak ada
tidur
Gangguan tidur Tidak ada Sering terbangun
Perasaan waktu Segar Nyeri perut
bangun
Kebiasaan sebelum Mematikan lampu Mematikan lampu
tidur
6. Pola Kognitif-Perseptual
a. Status mental
Tidak ada disorientasi tempat dan waktu
Tidak ada gangguan proses berfikir
b. Kemampuan penginderaan
Sebelum sakit Saat sakit
Gangguan Pasien Pasien
penglihatan mengatakan mengatakan
minus minus
Gangguan Tidak ada Tidak ada
pendengaran
Gangguan Tidak ada Tidak ada
perabaan
Gangguan Tidak ada Tidak ada
pengecap
Gangguan Tidak ada Tidak ada
penciuman

c. Pengkajian nyeri
P : Nyeri saat bergerak
Q : Seperti diremas remas
R : Pada ulu hati
S :3
T : Hilang timbul
7. Pola Persepsi Konsep Diri
a. Gambaran diri/Citra diri
Pasien mengatakan dirinya seorang perempuan yang sedang
sakit sakit.
b. Ideal diri
Pasien mengatakan ingin segera sembuh dan bisa
beraktifitas seperti biasanya.
c. Harga diri
Pasien mengatakan tidak minder ataupun malu dengan
keadaannya dan selalu kooperatif dengan perawat dan
dokter yang merawatnya
d. Peran diri
Selama ini pasien menjalani kehidupan sebagai seorang
anak dan siswa yang masih belajar
e. Identitas diri
Pasien mampu mengenali diri dan kondisinya.
8. Pola Hubungan Peran
a. Sebelum sakit
1) Gangguan hubungan dengan lingkungan
Pasien mengatakan tidak memiliki gangguan hubungan
dengan lingkungan sekitarnya
2) Gangguan hubungan dengan keluarga
Pasien mengatakan tidak memiliki gangguan hubungan
dengan keluarganya, keluarganya harmonis

b. Selama sakit
1) Gangguan hubungan dengan lingkungan
Pasien mengatakan tidak memiliki gangguan hubungan
dengan lingkungan sekitarnya
2) Gangguan hubungan dengan keluarga
Pasien mengatakan tidak memiliki gangguan hubungan
dengan keluarganya, keluarganya hidup tetap harmonis
hanya pasien merindukan keluarganya
3) Gangguan hubungan dengan pasien lain
Pasien mengatakan berhubungan baik dengan pasien lain
yang berada satu ruangan dengannya
9. Pola Seksualitas Reproduksi
a. Sebelum sakit
Pasien mengatakan setiap bulan menstruasi lancar tidak
terasa nyeri
b. Selama sakit
Pasien mengatakan setiap bulan menstruasi 11ancer tidak
terasa nyeri
10. Pola Mekanisme Koping
a. Sebelum sakit
Pasien mengatakan bila ada masalah selalu cerita dengan
orangtuannya
b. Selama sakit
Pasien mengatakan bila ada masalah selalu cerita dengan
orantuannya. Saat sakit ini pasien mengatakan cemas.
11. Pola Nilai dan Keyakinan
a. Sebelum sakit
Pasien selalu percaya bahwa apa yang terjadi dalam
kehidupannya sudah ada yang mengatur yaitu Allah SWT.
Pasien mengatakan rajin beribadah.
b. Selama sakit
Pasien meyakini bahwa selalu ada hikmah dari setiap
masalah yang terjadi padanya. Pasien mengatakan rajin
beribadah meskipun dilakukan di tempat tidur.
V. PEMERIKSAAN PENUNJANG
Hari/tgl/jam Jenis Nilai Satuan Hasil Keterangan
Pemeriksaan Normal Hasil
Jumat , 12 HEMATOLOGI
Februari 2021 Hemoglobin 14-18 g/dl 5.0 Rendah
Hematokrit 33-45 % 17 Rendah
Eritrosit 4,10-5,10 Juta/UL 1.79 Rendah
MCH 28-33 pg 27.7 Rendah
RDW 11.6 – 14.6 % 21.3 Tinggi
MCHC 33-36 g/dl 30.2 Rendah
MPV 7.2 – 11.1 FL 11.7 Tinggi
PDW 25-65 % 18 Rendah
Limfosit 33-48 % 23.40 Rendah
SGOT <31 u/l 54
SGPT <34 u/l 47
Ureum <50 Mg/dl 27 normal
Albumin 3,5-5,9 Mg/dl 4,1 normal
natrium 136-145 Mmol/L 138 normal
kreatinin 0,6-1,1 Mg/dl 0,6 normal
leukosit 4,5-14,5 Ribu/ul 5,2 Normal
Trombosit 150-450 Ribu/ul 305 Normal
Jumat , 12 RO thorax Cardiomegali
Februari 2021 Tidak ada kelainan
paru
Jumat 12 Sinus takikardi
Februari 2021 N:150 x / menit
Senin, 13 Hematologi 2,1 Rendah
Februari 2021 Hemoglobin 12,3-15,3 g/dl
Hematokrit 33-45 % 18 rendah
leukosit 4,5-14,5 Ribu/ul 4,3 rendah
Trombosit 150-450 Ribu/ul 105 Rendah
eritrosit 4,10-5,10 Juta/ul 1,6 Rendah
albumin 3,5-5,9 Mg/dl 4,0 normal
Natrium 136-145 Mmol/l 140 normal
ureum <50 Mg/dl 30 Normal

VI. TERAPI MEDIS


Hari/tgl/jam Jenis terapi Dosis Golongan& Fungsi&
kandungan
Farmakologi
Sabtu, 13 Cairan IV : 20 tpm Komposisi Menjaga keseimbangan
Februari elektrolit elektrolit tubuh
infuse RL (natrium,
2021 kalium,
kalsium,
klorida)

Obat per oral :


paracetamol 3 x 500 mg Golongan Sebagai penurun demam
dan pereda nyeri
Antipiretik

Sucralfat syrup 3 x 1 sendok Golongan K Menangani gangguan


makan merah pencernaan seperti tukak
mengandung duodenum, tukak
Sucralfate lambung, gastritis kronis
serta penyakit asam
lambung.

Obat Parenteral .
Omeprazole 2 x 40 mg Mengandung Menghambat sekresi asam
omeprazol lambung

Meclam 2 x 10 mg Mengandung Meredakan gejala


Metoclopramide gstroparesis diabetikum
Hcl akut dan rekuren.
Profilaksis mual muntah
pasca operasi. meredakan
rasa panas terbakar pada
ulu hati.
curcuma 3x1 tablet Mengandung Untuk meningkatkan nafsu
curcuma makan
Minggu, 14 Cairan IV : 20 tpm Komposisi Menjaga keseimbangan
Februari elektrolit (natrium,elektrolit tubuh
infuse RL
kalium, kalsium,
2021
klorida)

Obat per oral :


paracetamol 3 x 500 mg Golongan Sebagai penurun demam dan
pereda nyeri
Antipiretik

Sucralfat syrup 3 x 1 sendok Golongan K merah


Menangani gangguan
mengandung pencernaan seperti tukak
Sucralfate duodenum, tukak lambung,
gastritis kronis serta penyakit
asam lambung.

Obat Parenteral .
Omeprazole 2 x 40 mg Mengandung Menghambat sekresi asam
omeprazol lambung

curcuma 3x1 tablet Mengandung Untuk meningkatkan nafsu


curcuma makan
Senin, 15 Cairan IV : 20 tpm Komposisi Menjaga keseimbangan
Februari elektrolit (natrium,elektrolit tubuh
2021 infuse RL kalium, kalsium,
klorida)

Obat per oral :


paracetamol 3 x 500 mg Golongan Sebagai penurun demam dan
pereda nyeri
Antipiretik

Sucralfat syrup 3 x 1 sendok Golongan K merah


Menangani gangguan
makan mengandung pencernaan seperti tukak
Sucralfate duodenum, tukak lambung,
gastritis kronis serta penyakit
asam lambung.

curcuma 3x1 tablet Mengandung Untuk meningkatkan nafsu


curcuma makan
ANALISA DATA

Nama: Nn. N No. CM : 0152XXXX


Umur: 20 tahun Diagnosa Medis : Anemia (AIHA)

No Hari/Tanggal/ Data Fokus Problem Etiologi Ttd

Jam
1 Sabtu, 13 DS : pasien mengatakan lemas Hipovolemia Kekurangan
intake cairan
Februari 2017 DO :pasien tampak lemas dengan hasil (D0023)
laboratorium
Jam 07.00
Hemoglobin : 5.0 g/dl
-Leukosit : 5.2 ribu/ul
-Trombosit : 305 ribu/ul

-turgor kulit buruk

Konjungtiva anemis

Td:110/70 mmhg

N:150 x menit

S:36,6 c

Rr :20 kali/ menit

-intake : 2000 cc

-ouput : 2234 cc

-balance : -234 c
2 Sabtu, 13 DS: Defisit Nutrisi Ketidakmmapu
an
Februari 2017 Klien mengatakan badan lemas, mual (D0019)
mengabsorsi
muntah setiap kali makan minum
Jam 07.00 nutrient dan
DO : faktor biologis
-klien makan ½ porsi saja (anemia
AIHA)
-klien tampak mual-mual

- A (Antropometri)
BB : 55 kg (Selama
sakit)
BB :60 kg (Sebelum
sakit)
TB : 155 cm
B (Biochemical)
Hemoglobin : 5.0 g/dl
Leukosit : 5.2 ribu/ul
Trombosit : 305 ribu/ul
Eritrosit : 1.79 juta/ul
Clinical sign
Pasien tampak lemah, kulit
kering, konjungtiva anemis, nadi
teratur dan kuat.
Diit lunak
-Albumin : 4,1 mg/dl
-suhu 36,6

Td:110/70 mmhg

N:150 x menit

Rr :20 kali/ menit

3 Sabtu, 13 DS : pasien mengatakan nyeri ulu hati Nyeri Akut Agen cidera

Februari 2017 P : Nyeri saat bergerak (D0077) fisiologis


Q : Seperti diremas remas
Jam 07.00
R : nyeri pada kuadran kiri atas
S :3
T : Hilang timbul
DO : pasien tampak meringis kesakitan
Td:110/70 mmhg

N:150 x menit

S:36,6 c

Rr :20 kali/ menit

PRIORITAS DIAGNOSA KEPERAWATAN

1. Hipovolemia b.d. kekurangan intake cairan (D0023)

2. Defisit nutrisi b.d. ketidakmmapuan mengabsorsi nutrien dan


faktor biologis (anemia AIHA) (D0019)

3. Nyeri akut berhubungan dengan agen cidera fisiologis (D0077)


RENCANA KEPERAWATAN
Nama: Nn. N No. CM : 0152XXXX
Umur: 20 tahun Diagnosa Medis : Anemia (AIHA)

Hari / No Tujuan dan Ktriteria Hasil Intervensi Ttd


Tgl DX
Sabtu , 1 Setelah dilakukan tindakan keperawatan Manajemen Rien
13 selama 3 x 24 jam intake cairan dapat Hipovolemia (I03116)
Februari kembali normal dengan kriteria hasil :
. Periksa tanda dan
2021
(Keseimbangan cairan L05020) gejala hipovolemia
(08.00)
- asupan cairan meningkat . Monitor intake dan
output cairan
-asupan makanan meningkat
. Anjurkan
-keluaran urin menurun atau berkurang
memperbanyak
asupan cairan oral

. Kolaborasi pemberian
cairan IV isotonis (mis.
NaCl, RL)
Sabtu , 2 Setelah dilakukan asuhan keperawatan Mnajemen nutrisi (L03119)
13 selama 3x 24 jam diharapkan masalah 1 Identifikasi status nutrisi
Februari Defisit nutrisi teratasi dengan kriteria 2 Berikan suplemen makan
2021 hasil: 3 Ajurkan posisi duduk
Status nutrisi (L03030) 4 Kolaborasikan dengan
(08.00)
1 Porsi makan dari 4 menurun 2 ahli gizi
2 Nyeri abdomen dari 1 menurun 4
3 Diare dari 1 menurun 5
4 Nafsu makan dari 1 menjadi 4

Sabtu , 3 Setelah dilakukan asuhan keperawatan Manajemen nyeri (I. 08238) Rien
13 selama 3x 24 jam diharapkan masalah 1) Observasi nyeri secara
Februari nyeri akut teratasi dengan k riteria hasil: komprehensif (lokasi,
2021 Tingkat nyeri (L. 08066) karakteristik, durasi,
1) Skala nyeri berkurang frekuansi, kualitas, dan
(08.00)
2) Ekspresi wajah tidak menunjukan intensitas nyeri)
nyeri 2) Berikan teknik
3) Nafsu makan meningkat nonfarmakologis untuk
4) Pasien dapat tidur mengurangi nyeri
5) Tekanan darah dan nadi dalam batas 3) Jelaskan penyebab nyeri
normal 4) Ajarkan teknik
- nonfarmakologis untuk
mengurangi rasa nyeri
TINDAKAN KEPERAWATAN/IMPLEMENTASI
Nama: Nn. N No. CM : 0152XXXX
Umur: 20 tahun Diagnosa Medis : Anemia (AIHA)

Hari/ Tgl/ NO Implementasi Respon Ttd

Jam DX
Sabtu, 13 S : klien mengatakan badan lemah,

Februari 2021 mual muntah setiap kali makan minum, nyeri


pada ulu hati
Jam 1,2,3 Pengkajian
komprehensif P : Nyeri saat bergerak
07.00
Q : Seperti diremas remas
R : Pada kuadran kiri atas
S :3
T : Hilang timbul
O:

- Klien tampak pucat


- Turgor kulit buruk
- Konjungtiva anemis
- Sklera pucat
- Makan hanya ½ porsi
- Klien tampak mual-mual
- Hasil Hb 5,0 gr/dl
- Klien tampak tiduran di tempa
Tidur
Leukosit : 5.2 ribu/ul
-Trombosit : 305 ribu/ul

Td:110/70 mmhg

N:150 x menit

S:36,6 c
Rr :20 kali/ menit

-intake : 2000 cc

-ouput : 2234 cc

-balance : -234 c
-bb dari 60 turun menjadi 55 kg
Diit lunak
Albumin :4,1 mg/dl
08.00 12,3 memeriksa tanda S: pasien mengatakan lemas
gejala
O:
hypovolemia
Hemoglobin : 5.0 g/dl
Memonitor intake
-Leukosit : 5.2 ribu/ul
output
-Trombosit : 305 ribu/ul

-turgor kulit buruk

Konjungtiva anemis

Td:110/70 mmhg

N:150 x menit

S:36,6 c

Rr :20 kali/ menit

intake cairan 2000

Output cairan 2234

Pasien tampak pucat

Akral ekstremitas bawah teraba dingin

Ds :Pasien mengatakan mual muntah

mengidentifikasi Do: klien makan ½ porsi saja


status nutrisi
-klien tampak mual-mual
- A (Antropometri)
BB : 55 kg (Selama sakit)
BB :60 kg (Sebelum sakit)
TB : 155 cm
B (Biochemical)
Hemoglobin : 5.0 g/dl
Leukosit : 5.2 ribu/ul
Trombosit : 305 ribu/ul
Eritrosit : 1.79 juta/ul
Clinical sign
Pasien tampak lemah, kulit kering,
konjungtiva anemis, nadi teratur dan
kuat.
Diit lunak
-Albumin : 4,1 mg/dl

DS : pasien mengatakan nyeri ulu hati

P : Nyeri saat bergerak


Mengo bservasi
Q : Seperti diremas remas
nyeri secara
R : nyeri pada kuadran kiri atas
komprehensif
S :3
T : Hilang timbul
DO : pasien tampak meringis kesakitan

08.00 1,2,3 Memberikan S : Klien mengatakan bersedia diinjeksi


obat/injeksi
O : omeprazole 40mg ,sucralfat sirup 3x 1
sendok,meclam 10 mg,curcuma 3x1
tablet paracetamol:500 mg

09.00 1,2,3 Mengajurkan S : klien mengatakan setiap makan minum


memperbanyak asupan
cairan oral muntah
Menganjurkan posisi
O : pasien tampak mual muntah
duduk
S: pasien makan minum posisi duduk

Memberikan teknik 0:pasien tampak makan dan minum posisi


relaksasi nafas dalam duduk

S:Pasien mengatakan mau diajarkan relaksasai


nafas dalam

0:pasien tampak antusias


10.00 1,2,3 Memberikan edukasi S: pasien mengatakan belum mengetahui hal
Peningkatan nutrisi tersebut
Penyebab nyeri
O: pasien tampak antusias dan memeprhatikan
penjelasan
12.00 1,2,3 Melakukan ttv S: pasien mengatakan mau diperiksa

O : td:120/80 mmhg n :145 x /menit rr 20


kali/menit

S :36.8 c
13.00 1,2,3 Mendokumentasikan S: -
tindakana
O: perawat tampak mendokumentasikan
tindakan
Minggu, 14 Pengkajian S : klien mengatakan badan lemah,
komprehensif
Februari 2021 mual muntah setiap kali makan minum, nyeri
pada ulu hati
Jam 07.00 1,2,3
P : Nyeri saat bergerak
Q : Seperti diremas remas
R : Pada ulu hati
S :3
T : Hilang timbul
O:

- Klien tampak pucat


- Turgor kulit buruk
- Konjungtiva anemis
- Sklera pucat
- Makan hanya ½ porsi
- Klien tampak mual-mual
- Hasil Hb 5,0 gr/dl
- Klien tampak tiduran di tempa
Tidur
Leukosit : 5.2 ribu/ul
-Trombosit : 305 ribu/ul

Td:110/70 mmhg

N:150 x menit

S:36,6 c

Rr :20 kali/ menit

-intake : 2000 cc

-ouput : 2234 cc

-balance : -234 c
-bb dari 60 turun menjadi 55 kg
Diit lunak
Albumin :4,1 mg/dl

08.00 12,3 .memeriksa tanda S: pasien mengatakan lemas


hypovolemia
O:
memonitor intake
Hemoglobin : 5.0 g/dl
output
-Leukosit : 5.2 ribu/ul
-Trombosit : 305 ribu/ul

-turgor kulit buruk

Konjungtiva anemis

Td:111/70 mmhg

N:130 x menit

S:36,5c

Rr :20 kali/ menit

intake cairan 2000

Output cairan 2230

Pasien tampak pucat

Akral ekstremitas bawah teraba dingin


mengidentifikasi
status nutrisi Ds :Pasien mengatakan mual muntah

Do: klien makan ½ porsi saja

-klien tampak mual-mual

- A (Antropometri)
BB : 55 kg (Selama sakit)
BB :60 kg (Sebelum sakit)
TB : 155 cm
B (Biochemical)
Hemoglobin : 5.0 g/dl
Leukosit : 5.2 ribu/ul
Trombosit : 305 ribu/ul
Eritrosit : 1.79 juta/ul
Clinical sign
Pasien tampak lemah, kulit kering,
konjungtiva anemis, nadi teratur dan
kuat.
Diit lunak
-Albumin : 4,1 mg/dl
mengobservasi DS : pasien mengatakan nyeri ulu hati
nyeri secara
P : Nyeri saat bergerak
komprehensif
Q : Seperti diremas remas
R : nyeri pada kuadran kiri atas
S :3
T : Hilang timbul
DO : pasien tampak meringis kesakitan

08.00 1,2,3 Memberikan S : Klien mengatakan bersedia diinjeksi


obat/injeksi
O : omeprazole 40mg ,sucralfat sirup 3x 1
sendok,meclam 10 mg,curcuma 3x1
tablet paracetamol:500 mg

09.00 1,2,3 Mengajurkan S : klien mengatakan nafsu makan meningkat


memperbanyak asupan
O : pasien tampak mual muntah berkurang
cairan oral

Memberikan teknik S:Pasien mengatakan mengaplikasikan


relaksasi nafas dalam relaksasai nafas dalam

0:pasien tampak menerapkan


12.00 1,2,3 Melakukan ttv S: pasien mengatakan mau diperiksa

0:TD: 116/76 mmhg N:125 x/menit

Rr 20 kali /menit S36,5 c


13.00 1,2,3 Mendokumentasikan S: -
tindakan
O: perawat tampak mendokumentasikan
tindakan
Senin ,15 Februari Pengkajian S : klien mengatakan badan lemah,
2021 komprehensif
mual muntah berkurang, nyeri ulu hati
Jam 07.00 berkurang
1,2,3
P : Nyeri saat bergerak
Q : Seperti diremas remas
R : Pada ulu hati
S :2
T : Hilang timbul
O:

- Klien tampak pucat


- Turgor kulit buruk
- Konjungtiva anemis
- Sklera pucat
- Makan hanya 3/4 porsi
- Klien tampak mual-mual
- Hasil Hb 2,1 gr/dl
- Klien tampak tiduran di tempa
Tidur
Leukosit : 4,3 ribu/ul
-Trombosit : 105 ribu/ul

Td:120/80 mmhg

N:150 x menit

S:36,6 c

Rr :20 kali/ menit

-intake : 2000 cc

-ouput : 2200 cc

-balance : -200c
-bb dari 60 turun menjadi 55 kg
Diit lunak
Albumin :4,0 mg/dl

08.00 12,3 .memeriksa tanda S: pasien mengatakan lemas


hypovolemia
O:
memonitor intake
Hemoglobin : 2,1 g/dl
output
-Leukosit : 4,3 ribu/ul
-Trombosit : 105 ribu/ul

-turgor kulit buruk

Konjungtiva anemis

Td:111/70 mmhg

N:130 x menit

S:36,5c

Rr :20 kali/ menit

intake cairan 2000

Output cairan 2200

Pasien tampak pucat

Akral ekstremitas bawah teraba dingin

mengidentifikasi Ds :Pasien mengatakan mual muntah berkurang

status nutrisi Do: klien makan 3/4 porsi saja

-klien tampak mual-mual berkurang

- A (Antropometri)
BB : 55 kg (Selama sakit)
BB :60 kg (Sebelum sakit)
TB : 155 cm
B (Biochemical)
Hemoglobin : 2,1 g/dl
Leukosit : 4,3 ribu/ul
Trombosit : 105 ribu/ul
Clinical sign
Pasien tampak lemah, kulit kering,
konjungtiva anemis, nadi teratur dan
kuat.
Diit lunak
-Albumin : 4,0 mg/dl
DS : pasien mengatakan nyeri ulu hati berkurang

mengobservasi P : Nyeri saat bergerak

nyeri secara Q : Seperti diremas remas

komprehensif R : nyeri pada kuadran kiri atas


S :2
T : Hilang timbul
DO : pasien tampak meringis kesakitan

08.00 1,2,3 Memberikan S : Klien mengatakan bersedia diinjeksi


obat/injeksi
O : omeprazole 40mg ,sucralfat sirup 3x 1
sendok,meclam 10 mg,curcuma 3x1
tablet paracetamol:500 mg

09.00 1,2,3 Mengajurkan S : klien mengatakan nafsu makan meningkat


memperbanyak asupan
O : pasien tampak mual muntah berkurang
cairan oral

Memberikan teknik S:Pasien mengatakan mengaplikasikan


relaksasi nafas dalam relaksasai nafas dalam
0:pasien tampak menerapkan

12.00 1,2,3 Melakukan ttv S: pasien mengatakan mau diperiksa

0:TD: 116/76 mmhg N:125 x/menit

Rr 20 kali /menit S36,5 c


13.00 1,2,3 Mendokumentasikan S: -
tindakan
O: perawat tampak mendokumentasikan
tindakan
CATATAN/EVALUASI KEPERAWATAN

Nama: Nn. N No. CM : 0152XXXX


Umur: 20 tahun Diagnosa Medis : Anemia (AIHA)

No. Hari/tgl/ ttd


jam
Dx Evaluasi
1 Senin , S : klien mengatakan lemas
15
O:
Februari
Hemoglobin : 2,1 g/dl
2021
-Leukosit : 4,3 ribu/ul
13.00 -Trombosit : 105 ribu/ul

-turgor kulit buruk

Konjungtiva anemis

TD: 116/76 mmhg N:125 x/menit

Rr 20 kali /menit S36,5 c

intake cairan 2000

Output cairan 2200

Pasien tampak pucat


A : masalah hipovolemik belum teratasi
P : lanjutkan intervensi
- Monitor tanda gejala hypovolemia
- Monitor intake output
2 Senin , S : klien mengatakan mual muntah berkurang nafsu mkan meningkat

15 O:
Februari
Makan habis klien makan 3/4 porsi saja
2021
-klien tampak mual-mual berkurang
13.00 - A (Antropometri)
BB : 55 kg (Selama sakit)
BB :60 kg (Sebelum sakit)
TB : 155 cm
B (Biochemical)
Hemoglobin : 2,1 g/dl
Leukosit : 4,3 ribu/ul
Trombosit : 105 ribu/ul
Clinical sign
Pasien tampak lemah, kulit kering, konjungtiva anemis, nadi
teratur dan kuat.
Diit lunak
-Albumin : 4,0 mg/dl
TD: 116/76 mmhg N:125 x/menit

Rr 20 kali /menit S36,5 c

intake cairan 2000

Output cairan 2200

Pasien tampak pucat


A : maslah deficit nutrisi belum teratasi
P : intervensi dilanjutkan
- Informasikan pada klien dan keluarga tentang
manfaat nutrisi, kalori dan nutrisi yang dibutuhkan
- Anjurkan klien untuk makan dalam porsi kecil tapi sering
- Monitor intake output

3 Senin S : klien mengatakan nyeri sudah berkurang

15 P: Nyeri saat muntah sudah berukurang


Februari Q: Seperti diremas remas
2021 R: Pada uluh hati

13.00 S: 2
T: Hilang timbul
O:

- Nyeri berkurang dengan skala 2

TD: 116/76 mmhg N:125 x/menit

Rr 20 kali /menit S36,5 c

A : Nyeri akut teratasi sebagian

P : intervensi dilanjutkan

- Berikan tehnik relaksai nafas dalam


- Monitor nyeri secara komprehensif

BAB IV
PEMBAHASAN
A. Pengkajian

Pengkajian adalah tahap awal dari proses keperawatan dan merupakan


proses yang sistematis dalam pengumpulan data dari berbagai sumber data
untuk mengevaluasi dan mengidentifikasi status kesehatan pasien (Setiadi,
2012)
Pada konsep pengkajian kasus menggunakan format gordon. Pada
asuhan keperawatan di ruang flamboyan 8 atas ditemukan kasus yang
mengacu pada AIHA.
B. Diagnosa keperawatan
Diagnosa keperawatan merupakan penilaian klinik terhadap pengalaman atau
respon individu, keluarga, atau komunitas terhadap masalah kesehatan.
Diagnosa keperawatan merupakan bagian vital dalam menentukan asuhan
keperawatan yang sesuai untuk membantu klien mencapai kesehatan yang
optimal (SDKI. 2017).
Pada konsep diagnosa yang mungkin muncul merupakan lanjutan dari
masalah keperawatan yang pada pathway. Pada kasus kali ini tidak terdapat
perbedaan diagnosa yang muncul sesuai dengan teori, diagnosa yang muncul
pada kasus kali ini yaitu hipovolemia, defisit nutrisi, dan nyeri akut.
C. Perencanaan keperawatan
Standar luaran keperawatan akan menjadi acuan bagi perawat dalam
menetapkan kondisi atau status kesehatan seoptimal mungkin yang
diharapkan dapat dicapai oleh klien setelah pemberian intervensi keperawatan
(SLKI, 2017).
Luaran keperawatan atau intevensi disusun berdasarkan kasus dan
diambil dari buku standar luaran keperawatan indonesia sesuai dengan
kriteria hasil yang akan diraih. Sedikit perbedaan dalam penyusunan kriteria
hasil dan intervensi, perbedaan terletak pada kriteria hasil yang tidak
menggunakan sistem SMART. Pada intervensi yang menggunakan
pendekatan sistem OTEK.

Dx 1 : Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3 x 24 jam intake cairan


dapat kembali normal dengan kriteria hasil :

(Keseimbangan cairan L05020)


- asupan cairan meningkat
-asupan makanan meningkat
-keluaran urin menurun atau berkurang
SIKI : Manajemen Hipovolemia (I03116)

Observasi
. Periksa tanda dan gejala hipovolemia
. Monitor intake dan output cairan
Terapeutik
. Berikan asupan cairan oral
Edukasi
. Anjurkan memperbanyak asupan cairan oral
. Anjurkan menghindari perubahan posisi mendadak
Kolaborasi
. Kolaborasi pemberian cairan IV isotonis (mis. NaCl, RL)
. Kolaborasi pemberian cairan koloid (mis. Albumin, plasmanate)
Kolaborasi pemberian produk darah

Dx 2 : Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3 x 24 jam diharapkan


defisit nutrisi pada pasien dapat berkurang melakukan aktivitas sehari-hari dengan
kriteria hasil :

(Status Nutrisi L03030)


-frekuensi makanan membaik
-nafsu makan membaik
-nyeri abdomen berkurang
SIKI : Manajemen Nutrisi
(I03119)
. Observasi
Monitor asupan makanan

. Monitor berat badan

. Monitor hasil pemeriksaan laboratorium

Terapeutik
Berikan makanan dalam jumlah kecil namun rutin
Edukasi
. Ajarkan pasien posisi duduk saat makan, jika pasien
mampu

Anjurkan makanan tinggi karbohidrat dan serat serta rendah lemak


Kolaborasi
. Kolabora pemberian pereda nyeri sebelum makan

SIKI: Manajemen mual (I.03117)


Observasi
. Identifikasi penyebab mual
Terapeutik
- Berikan makanan dalam jumlah kecil namun rutin
Edukasi
Anjurkan istriahat yang cukup
. Anjurkan teknik nonfamakologis pengendalian mual (missal. Relaksasi,
terapi music, akuepresure)
Kolaborasi
- Kolaborasi pemberian antiemetik, jika perlu

Dx 3 : Setelah mendapat tindakan keperawatan selama 3 x 24 jam, nyeri akut


dapat berkurang dengan kriteria hasil :
Tingkat Nyeri (L08066)
- Keluhan nyeri menurun
- Skala nyeri berkurang
- Mual menurun
- Muntah menurun

SIKI: Manajemen Nyeri (I08238)


Observasi
. Identifikasi lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi, kualitas, dan intensitas
nyeri
. Identifikasi skala nyeri.
Terapeutik
. Berikan tehnik nonfarmakologis untuk mengurangi rasa nyeri (missal.
Hypnosis, akupresure, terapi music, terapi pijat, aromaterapi, kompres
hangat, dll)
Edukasi
. Jelaskan penyebab, periode, dan pemicu nyeri
. Anjurkan menggunakan analgetik secara tepat
Kolaborasi
-Kolaborsi pemberian analgetik, jika perlu

D. Implementasi keperawatan
Implementasi keperawatan adalah pelaksanaan rencana keperawatan
oleh perawat dan pasien (Riyadi, 2010). Implementasi keperawatan adalah
pengelolaan dan perwujudan dari rencana keperawatan yang telah disusun
pada tahap perencanaan (Setiadi, 2012).
Implementasi keperawatan kasus disesuaikan dengan intervensi yang
sudah direncakan sesuai dengan diatas yang disusun sesuai dalam Nursing
Interventions Colaborations. Pada laporan pendahuluan dijelaskan
impelentasi keperawatan di sesuaikan dengan intervensi yang disusun. Pada
kasus kelolaan implementasi disesuaikan pula dengan intervensi yang
disusun, akan tetapi berbeda dengan intervensi yang ada dilaporan
pendahuluan.
E. Evaluasi
Menurut Deswani (2011) dokumentasi adalah sesuatu yang ditulis
atau dicetak, kemudian diandalkan sebagai catatan bukti bagi orang yang
berwenang, dan merupakan bagian dari praktik professional.
Dalam laporan pendahuluan tidak dijelaskan cara mendokumentasikan
asuhan keperawatan. Pada kasus kali ini pendokumentasian keperawatan
disusun sesuai dengan standar operasional prosedur pendokumentasian
keperawatan yaitu menggunakan sistem SOAP.
BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan
Anemia hemolitik autoimun (AHA) atau autoimmune hemolytic
anemia ialah suatu anemia hemolitik yang timbul karena terbentuknya
aotuantibodi terhadap eritrosit sendiri sehingga menimbulkan destruksi
(hemolisis) eritrosit (Bakta, 2016). Anemia hemolitik autoimun (AHA) atau
autoimmune hemolytic anemia ialah suatu anemia hemolitik yang timbul
karena terbentuknya aotuantibodi terhadap eritrosit sendiri sehingga
menimbulkan destruksi (hemolisis) eritrosit (Bakta, 2016).

Autoimmune hemolytic anemia (AIHA) adalah suatu kondisi dimana


imunoglobulin atau komponen dari sistem komplemen terikat pada antigen
permukaan sel darah merah dan menyebabkan pengrusakan sel darah merah
melalui Sistem Retikulo Endotelial (SRE). Antibodi yang khas pada AIHA
antara lain IgG, IgM atau IgA dan bekerja pada suhu yang berbeda-beda.
(Lanfredini, 2017)

Peran perawat terhadap pasien dengan AIHA yaitu meliputi peran


preventif, promotif, kuratif, dan rehabilitatif sangat diperlukan. Terutama
peran promotif melalui edukasi dapat merubah klien dalam mengubah gaya
hidup dan mengontrol kebiasaan pribadi untuk menghindari faktor risiko.
Dengan edukasi semakin banyak klien yang mengerti bagaimana harus
mengubah perilaku sehingga mereka mampu melakukan pengobatan dan
perawatan mandirinya. Perawatan yang baik hanya dapat tercapai apabila ada
kerjasama antara perawat dan klien untuk mengatasi masalah tersebut
B. Saran
Keluarga klien diharapkan dapat meningkatkan motivasi klien untuk
mempercepat proses penyembuhan. Bagi perawat mengetahui tindakan
keperawatan pada pasien dengan AIHA
DAFTAR PUSTAKA

Bunner & Suddarth. 2013. Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah. Jakarta: EGC
Hardi. K & Huda. A.N. 2015. Aplikaso Asuhan Keperawatan Berdasarkan
Diagnosa Medis dan Nanda Nic-Noc (2nd ed). Yogyakarta: Mediaction
Sukarmin, Sujono Riyadi. 2013. Asuhan Keperawatan pada Pasien dengan Gangguan
Eksokrin & Endokrin pada Pankreas. Yogyakarta : Graha Ilmu
Dewit, S. C., Stromberg, H., & Dallred, C. 2016. Medical Surgical Nursing : Concept and
Practice. Philadelphia: Elsevier. Philadelphia: Elsevier
Gomez-Mejja, Luis R and David B. Balkin and Robert L. Cardy. 2012. Managing Human
Resources. New Jersey: Pearson Education inc Publishing as Prentice Hall
Lewis, S. L., Dirksen, S. R., Heitkemper, M. M., Bucher, L., & Camera, I. (2011).
Medical-Surgical Nursing: Assessment and Management of Clinical Problems, 8th
Edition. United States of America: Elsevier Mosby.
Deden, Dermawan, T. R. 2010. Keperawatan Medikal Bedah. Yogyakarta: Gosyen
Publishing
Tim Pokja SDKI DPP PPNI. (2017). Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia Definisi
dan Indikator Diagnostik. Jakarta: Dewan Pengurus PPNI
Tim Pokja SDKI DPP PPNI. (2018). Standar diagnosis keperawatan indonesia
(SDKI) edisi 1. Jakarta: persatuan perawat indonesia
Tim Pokja SDKI DPP PPNI. (2018). Standar intervensi keperawatan indonesia
(SIKI) edisi 1. Jakarta: persatuan perawat indonesia
Tim Pokja SDKI DPP PPNI. (2018). Standar luaran keperawatan indonesia
(SLKI) edisi 1. Jakarta: persatuan perawat indonesia

Anda mungkin juga menyukai