N DENGAN AIHA
DI RUANG FLAMBOYAN 8 RUMAH SAKIT UMUM DAERAH
Dr. MOEWARDI SURAKARTA
PENGKAJIAN
I. BIODATA
1. IDENTITAS KLIEN
Nama klien : Nn.N
Alamat : Sragen
Umur : 20 tahun
Agama : Islam
Status Perkawinan : Belum Menikah
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Siswa
2. Identitas Penanggung Jawab
Nama : Tn. N
Umur : 41 tahun
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Swasta
Alamat : Sragen
Hubungan dg klien : Ibu
Keterangan :
: Laki-laki
: Perempuan
P : Pasien Perempuan
5. Riwayat kesehatan lingkungan
Keluarga pasien mengatakan mereka tinggal dengan pasien di
lingkungan yang aman dan bersih, jauh dari lingkungan berpolusi
seperti pabrik ataupun jalan raya besar.
c. Pengkajian nyeri
P : Nyeri saat bergerak
Q : Seperti diremas remas
R : Pada ulu hati
S :3
T : Hilang timbul
7. Pola Persepsi Konsep Diri
a. Gambaran diri/Citra diri
Pasien mengatakan dirinya seorang perempuan yang sedang
sakit sakit.
b. Ideal diri
Pasien mengatakan ingin segera sembuh dan bisa
beraktifitas seperti biasanya.
c. Harga diri
Pasien mengatakan tidak minder ataupun malu dengan
keadaannya dan selalu kooperatif dengan perawat dan
dokter yang merawatnya
d. Peran diri
Selama ini pasien menjalani kehidupan sebagai seorang
anak dan siswa yang masih belajar
e. Identitas diri
Pasien mampu mengenali diri dan kondisinya.
8. Pola Hubungan Peran
a. Sebelum sakit
1) Gangguan hubungan dengan lingkungan
Pasien mengatakan tidak memiliki gangguan hubungan
dengan lingkungan sekitarnya
2) Gangguan hubungan dengan keluarga
Pasien mengatakan tidak memiliki gangguan hubungan
dengan keluarganya, keluarganya harmonis
b. Selama sakit
1) Gangguan hubungan dengan lingkungan
Pasien mengatakan tidak memiliki gangguan hubungan
dengan lingkungan sekitarnya
2) Gangguan hubungan dengan keluarga
Pasien mengatakan tidak memiliki gangguan hubungan
dengan keluarganya, keluarganya hidup tetap harmonis
hanya pasien merindukan keluarganya
3) Gangguan hubungan dengan pasien lain
Pasien mengatakan berhubungan baik dengan pasien lain
yang berada satu ruangan dengannya
9. Pola Seksualitas Reproduksi
a. Sebelum sakit
Pasien mengatakan setiap bulan menstruasi lancar tidak
terasa nyeri
b. Selama sakit
Pasien mengatakan setiap bulan menstruasi 11ancer tidak
terasa nyeri
10. Pola Mekanisme Koping
a. Sebelum sakit
Pasien mengatakan bila ada masalah selalu cerita dengan
orangtuannya
b. Selama sakit
Pasien mengatakan bila ada masalah selalu cerita dengan
orantuannya. Saat sakit ini pasien mengatakan cemas.
11. Pola Nilai dan Keyakinan
a. Sebelum sakit
Pasien selalu percaya bahwa apa yang terjadi dalam
kehidupannya sudah ada yang mengatur yaitu Allah SWT.
Pasien mengatakan rajin beribadah.
b. Selama sakit
Pasien meyakini bahwa selalu ada hikmah dari setiap
masalah yang terjadi padanya. Pasien mengatakan rajin
beribadah meskipun dilakukan di tempat tidur.
V. PEMERIKSAAN PENUNJANG
Hari/tgl/jam Jenis Nilai Satuan Hasil Keterangan
Pemeriksaan Normal Hasil
Jumat , 12 HEMATOLOGI
Februari 2021 Hemoglobin 14-18 g/dl 5.0 Rendah
Hematokrit 33-45 % 17 Rendah
Eritrosit 4,10-5,10 Juta/UL 1.79 Rendah
MCH 28-33 pg 27.7 Rendah
RDW 11.6 – 14.6 % 21.3 Tinggi
MCHC 33-36 g/dl 30.2 Rendah
MPV 7.2 – 11.1 FL 11.7 Tinggi
PDW 25-65 % 18 Rendah
Limfosit 33-48 % 23.40 Rendah
SGOT <31 u/l 54
SGPT <34 u/l 47
Ureum <50 Mg/dl 27 normal
Albumin 3,5-5,9 Mg/dl 4,1 normal
natrium 136-145 Mmol/L 138 normal
kreatinin 0,6-1,1 Mg/dl 0,6 normal
leukosit 4,5-14,5 Ribu/ul 5,2 Normal
Trombosit 150-450 Ribu/ul 305 Normal
Jumat , 12 RO thorax Cardiomegali
Februari 2021 Tidak ada kelainan
paru
Jumat 12 Sinus takikardi
Februari 2021 N:150 x / menit
Senin, 13 Hematologi 2,1 Rendah
Februari 2021 Hemoglobin 12,3-15,3 g/dl
Hematokrit 33-45 % 18 rendah
leukosit 4,5-14,5 Ribu/ul 4,3 rendah
Trombosit 150-450 Ribu/ul 105 Rendah
eritrosit 4,10-5,10 Juta/ul 1,6 Rendah
albumin 3,5-5,9 Mg/dl 4,0 normal
Natrium 136-145 Mmol/l 140 normal
ureum <50 Mg/dl 30 Normal
Obat Parenteral .
Omeprazole 2 x 40 mg Mengandung Menghambat sekresi asam
omeprazol lambung
Obat Parenteral .
Omeprazole 2 x 40 mg Mengandung Menghambat sekresi asam
omeprazol lambung
Jam
1 Sabtu, 13 DS : pasien mengatakan lemas Hipovolemia Kekurangan
intake cairan
Februari 2017 DO :pasien tampak lemas dengan hasil (D0023)
laboratorium
Jam 07.00
Hemoglobin : 5.0 g/dl
-Leukosit : 5.2 ribu/ul
-Trombosit : 305 ribu/ul
Konjungtiva anemis
Td:110/70 mmhg
N:150 x menit
S:36,6 c
-intake : 2000 cc
-ouput : 2234 cc
-balance : -234 c
2 Sabtu, 13 DS: Defisit Nutrisi Ketidakmmapu
an
Februari 2017 Klien mengatakan badan lemas, mual (D0019)
mengabsorsi
muntah setiap kali makan minum
Jam 07.00 nutrient dan
DO : faktor biologis
-klien makan ½ porsi saja (anemia
AIHA)
-klien tampak mual-mual
- A (Antropometri)
BB : 55 kg (Selama
sakit)
BB :60 kg (Sebelum
sakit)
TB : 155 cm
B (Biochemical)
Hemoglobin : 5.0 g/dl
Leukosit : 5.2 ribu/ul
Trombosit : 305 ribu/ul
Eritrosit : 1.79 juta/ul
Clinical sign
Pasien tampak lemah, kulit
kering, konjungtiva anemis, nadi
teratur dan kuat.
Diit lunak
-Albumin : 4,1 mg/dl
-suhu 36,6
Td:110/70 mmhg
N:150 x menit
3 Sabtu, 13 DS : pasien mengatakan nyeri ulu hati Nyeri Akut Agen cidera
N:150 x menit
S:36,6 c
. Kolaborasi pemberian
cairan IV isotonis (mis.
NaCl, RL)
Sabtu , 2 Setelah dilakukan asuhan keperawatan Mnajemen nutrisi (L03119)
13 selama 3x 24 jam diharapkan masalah 1 Identifikasi status nutrisi
Februari Defisit nutrisi teratasi dengan kriteria 2 Berikan suplemen makan
2021 hasil: 3 Ajurkan posisi duduk
Status nutrisi (L03030) 4 Kolaborasikan dengan
(08.00)
1 Porsi makan dari 4 menurun 2 ahli gizi
2 Nyeri abdomen dari 1 menurun 4
3 Diare dari 1 menurun 5
4 Nafsu makan dari 1 menjadi 4
Sabtu , 3 Setelah dilakukan asuhan keperawatan Manajemen nyeri (I. 08238) Rien
13 selama 3x 24 jam diharapkan masalah 1) Observasi nyeri secara
Februari nyeri akut teratasi dengan k riteria hasil: komprehensif (lokasi,
2021 Tingkat nyeri (L. 08066) karakteristik, durasi,
1) Skala nyeri berkurang frekuansi, kualitas, dan
(08.00)
2) Ekspresi wajah tidak menunjukan intensitas nyeri)
nyeri 2) Berikan teknik
3) Nafsu makan meningkat nonfarmakologis untuk
4) Pasien dapat tidur mengurangi nyeri
5) Tekanan darah dan nadi dalam batas 3) Jelaskan penyebab nyeri
normal 4) Ajarkan teknik
- nonfarmakologis untuk
mengurangi rasa nyeri
TINDAKAN KEPERAWATAN/IMPLEMENTASI
Nama: Nn. N No. CM : 0152XXXX
Umur: 20 tahun Diagnosa Medis : Anemia (AIHA)
Jam DX
Sabtu, 13 S : klien mengatakan badan lemah,
Td:110/70 mmhg
N:150 x menit
S:36,6 c
Rr :20 kali/ menit
-intake : 2000 cc
-ouput : 2234 cc
-balance : -234 c
-bb dari 60 turun menjadi 55 kg
Diit lunak
Albumin :4,1 mg/dl
08.00 12,3 memeriksa tanda S: pasien mengatakan lemas
gejala
O:
hypovolemia
Hemoglobin : 5.0 g/dl
Memonitor intake
-Leukosit : 5.2 ribu/ul
output
-Trombosit : 305 ribu/ul
Konjungtiva anemis
Td:110/70 mmhg
N:150 x menit
S:36,6 c
S :36.8 c
13.00 1,2,3 Mendokumentasikan S: -
tindakana
O: perawat tampak mendokumentasikan
tindakan
Minggu, 14 Pengkajian S : klien mengatakan badan lemah,
komprehensif
Februari 2021 mual muntah setiap kali makan minum, nyeri
pada ulu hati
Jam 07.00 1,2,3
P : Nyeri saat bergerak
Q : Seperti diremas remas
R : Pada ulu hati
S :3
T : Hilang timbul
O:
Td:110/70 mmhg
N:150 x menit
S:36,6 c
-intake : 2000 cc
-ouput : 2234 cc
-balance : -234 c
-bb dari 60 turun menjadi 55 kg
Diit lunak
Albumin :4,1 mg/dl
Konjungtiva anemis
Td:111/70 mmhg
N:130 x menit
S:36,5c
- A (Antropometri)
BB : 55 kg (Selama sakit)
BB :60 kg (Sebelum sakit)
TB : 155 cm
B (Biochemical)
Hemoglobin : 5.0 g/dl
Leukosit : 5.2 ribu/ul
Trombosit : 305 ribu/ul
Eritrosit : 1.79 juta/ul
Clinical sign
Pasien tampak lemah, kulit kering,
konjungtiva anemis, nadi teratur dan
kuat.
Diit lunak
-Albumin : 4,1 mg/dl
mengobservasi DS : pasien mengatakan nyeri ulu hati
nyeri secara
P : Nyeri saat bergerak
komprehensif
Q : Seperti diremas remas
R : nyeri pada kuadran kiri atas
S :3
T : Hilang timbul
DO : pasien tampak meringis kesakitan
Td:120/80 mmhg
N:150 x menit
S:36,6 c
-intake : 2000 cc
-ouput : 2200 cc
-balance : -200c
-bb dari 60 turun menjadi 55 kg
Diit lunak
Albumin :4,0 mg/dl
Konjungtiva anemis
Td:111/70 mmhg
N:130 x menit
S:36,5c
- A (Antropometri)
BB : 55 kg (Selama sakit)
BB :60 kg (Sebelum sakit)
TB : 155 cm
B (Biochemical)
Hemoglobin : 2,1 g/dl
Leukosit : 4,3 ribu/ul
Trombosit : 105 ribu/ul
Clinical sign
Pasien tampak lemah, kulit kering,
konjungtiva anemis, nadi teratur dan
kuat.
Diit lunak
-Albumin : 4,0 mg/dl
DS : pasien mengatakan nyeri ulu hati berkurang
Konjungtiva anemis
15 O:
Februari
Makan habis klien makan 3/4 porsi saja
2021
-klien tampak mual-mual berkurang
13.00 - A (Antropometri)
BB : 55 kg (Selama sakit)
BB :60 kg (Sebelum sakit)
TB : 155 cm
B (Biochemical)
Hemoglobin : 2,1 g/dl
Leukosit : 4,3 ribu/ul
Trombosit : 105 ribu/ul
Clinical sign
Pasien tampak lemah, kulit kering, konjungtiva anemis, nadi
teratur dan kuat.
Diit lunak
-Albumin : 4,0 mg/dl
TD: 116/76 mmhg N:125 x/menit
13.00 S: 2
T: Hilang timbul
O:
P : intervensi dilanjutkan
BAB IV
PEMBAHASAN
A. Pengkajian
Observasi
. Periksa tanda dan gejala hipovolemia
. Monitor intake dan output cairan
Terapeutik
. Berikan asupan cairan oral
Edukasi
. Anjurkan memperbanyak asupan cairan oral
. Anjurkan menghindari perubahan posisi mendadak
Kolaborasi
. Kolaborasi pemberian cairan IV isotonis (mis. NaCl, RL)
. Kolaborasi pemberian cairan koloid (mis. Albumin, plasmanate)
Kolaborasi pemberian produk darah
Terapeutik
Berikan makanan dalam jumlah kecil namun rutin
Edukasi
. Ajarkan pasien posisi duduk saat makan, jika pasien
mampu
D. Implementasi keperawatan
Implementasi keperawatan adalah pelaksanaan rencana keperawatan
oleh perawat dan pasien (Riyadi, 2010). Implementasi keperawatan adalah
pengelolaan dan perwujudan dari rencana keperawatan yang telah disusun
pada tahap perencanaan (Setiadi, 2012).
Implementasi keperawatan kasus disesuaikan dengan intervensi yang
sudah direncakan sesuai dengan diatas yang disusun sesuai dalam Nursing
Interventions Colaborations. Pada laporan pendahuluan dijelaskan
impelentasi keperawatan di sesuaikan dengan intervensi yang disusun. Pada
kasus kelolaan implementasi disesuaikan pula dengan intervensi yang
disusun, akan tetapi berbeda dengan intervensi yang ada dilaporan
pendahuluan.
E. Evaluasi
Menurut Deswani (2011) dokumentasi adalah sesuatu yang ditulis
atau dicetak, kemudian diandalkan sebagai catatan bukti bagi orang yang
berwenang, dan merupakan bagian dari praktik professional.
Dalam laporan pendahuluan tidak dijelaskan cara mendokumentasikan
asuhan keperawatan. Pada kasus kali ini pendokumentasian keperawatan
disusun sesuai dengan standar operasional prosedur pendokumentasian
keperawatan yaitu menggunakan sistem SOAP.
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Anemia hemolitik autoimun (AHA) atau autoimmune hemolytic
anemia ialah suatu anemia hemolitik yang timbul karena terbentuknya
aotuantibodi terhadap eritrosit sendiri sehingga menimbulkan destruksi
(hemolisis) eritrosit (Bakta, 2016). Anemia hemolitik autoimun (AHA) atau
autoimmune hemolytic anemia ialah suatu anemia hemolitik yang timbul
karena terbentuknya aotuantibodi terhadap eritrosit sendiri sehingga
menimbulkan destruksi (hemolisis) eritrosit (Bakta, 2016).
Bunner & Suddarth. 2013. Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah. Jakarta: EGC
Hardi. K & Huda. A.N. 2015. Aplikaso Asuhan Keperawatan Berdasarkan
Diagnosa Medis dan Nanda Nic-Noc (2nd ed). Yogyakarta: Mediaction
Sukarmin, Sujono Riyadi. 2013. Asuhan Keperawatan pada Pasien dengan Gangguan
Eksokrin & Endokrin pada Pankreas. Yogyakarta : Graha Ilmu
Dewit, S. C., Stromberg, H., & Dallred, C. 2016. Medical Surgical Nursing : Concept and
Practice. Philadelphia: Elsevier. Philadelphia: Elsevier
Gomez-Mejja, Luis R and David B. Balkin and Robert L. Cardy. 2012. Managing Human
Resources. New Jersey: Pearson Education inc Publishing as Prentice Hall
Lewis, S. L., Dirksen, S. R., Heitkemper, M. M., Bucher, L., & Camera, I. (2011).
Medical-Surgical Nursing: Assessment and Management of Clinical Problems, 8th
Edition. United States of America: Elsevier Mosby.
Deden, Dermawan, T. R. 2010. Keperawatan Medikal Bedah. Yogyakarta: Gosyen
Publishing
Tim Pokja SDKI DPP PPNI. (2017). Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia Definisi
dan Indikator Diagnostik. Jakarta: Dewan Pengurus PPNI
Tim Pokja SDKI DPP PPNI. (2018). Standar diagnosis keperawatan indonesia
(SDKI) edisi 1. Jakarta: persatuan perawat indonesia
Tim Pokja SDKI DPP PPNI. (2018). Standar intervensi keperawatan indonesia
(SIKI) edisi 1. Jakarta: persatuan perawat indonesia
Tim Pokja SDKI DPP PPNI. (2018). Standar luaran keperawatan indonesia
(SLKI) edisi 1. Jakarta: persatuan perawat indonesia