Anda di halaman 1dari 10

Refresh Dokumentasi Asuhan Keperawatan Pada Perawat Tentang Asuhan

Keperawatan Keluarga dengan Masalah Balita Stunting

Rusana1*, Ahmad Kusnaeni2


1
Program Studi Profesi Ners STIKES Al-Irsyad Al-Islamiyyah Cilacap
2
Program Studi D3 Keperawatan STIKES Al-Irsyad Al-Islamiyyah Cilacap
*Email : rusanarofiq@gmail.com

ABSTRAK
Pelayanan keperawatan yang profesional melalui asuhan keperawatan dengan menggunakan
tahapan proses keperawatan. Pemahaman perawat mengenai proses perawatan dengan
menggunakan standar North American Nursing Diagnosis association (NANDA), Nursing
Outcome Classification (NOC) dan Nursing Intervention Classification (NIC) menjadi sangat
penting. Penerapan asuhan keperawatan dengan menggunakan NANDA, NOC dan NIC dapat
dilaksanakan dalam berbagai tatanan pelayanan keperawatan termasuk di Puskesmas. Unit
Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) Puksesmas Kawunganten merupakan puskesmas di wilayah
Kecamatan Kawunganten Kabupaten Cilacap memiliki jumlah balita dengan status stunting 16
anak. Sasaran pengabdian adalah perawat di Puskesmas. Metode yang digunakan dengan
memberikan seminar dan pelatihan dokumentasi asuhan keperawatan berdasarkan diagnosis
NANDA, hasil NOC dan tindakan NIC serta konsep asuhan keperawatan keluarga. Hasil
pengabdian kepada masyarakat berdasarkan survey awal perawat menyatakan sudah banyak yang
lupa tentang asuhan keperawatan berdasarkan diagnosis keperawatan berdasarkan NANDA, hasil
NOC dan tindakan NIC serta belum mengetahui tentang praktik asuhan keperawatan keluarga
khususnya keluarga dengan balita stunting. Berdasarkan hasil post test (evaluasi akhir) terdapat
nilai tertinggi 9 dan terendah 7. Rata-rata nilai peserta adalah 7,9. Hasil pengabdian kepada
masyarakat menunjukkan perawat telah mendokumentasikan asuhan keperawatan dengan benar
dan sesuai format yang diaplikasikan atau diterapkan terhadap 2 (dua) keluarga dengan balita
stunting 3 (tiga). Perawat menyatakan bertambah ilmu tentang asuhan keperawatan berdasarkan
diagnosis NANDA, hasil NOC dan tindakan NIC serta konsep asuhan keperawatan keluarga
dengan benar.

Kata kunci: Stunting, tingkat pengetahuan, perawat, asuhan keperawatan

ABSTRACT

Professional nursing services through nursing care using the stages of the nursing process. Nurses
understanding of the treatment process using the standard North American Nursing Diagnosis
Association (NANDA), Nursing Outcome Classification (NOC) and Nursing Intervention
Classification (NIC) is very important. The application of NANDA, NOC and NIC can be
implemented in a variety of nursing care settings including at the Puskesmas. Service Technical
Implementation Unit (UPTD) Kawunganten success is a health center in the Kawunganten
Subdistrict area of Cilacap Regency which has a number of children under the age of 16 children.
The target of service are nurses at the Puskesmas. The method used by giving seminars and
nursing care training about documentation based on NANDA, NOC and NIC and family nursing
care concepts. The results of community service based on the nurse's initial survey stated that
many had forgotten about nursing care based on NANDA, NOC and NIC and did not know about
the practice of family nursing care, especially stunting families. Based on the results of the
questionnaire (post test) there were the highest scores of 9 and the lowest 7. The mean (average)
of the participants' scores was 7.9. The results of family nursing care with stunting and family
nursing care documentation with stunting children have been done correctly on 2 (two) families
with stunting toddlers 3 (three). Nurses stated that knowledge about nursing care was based on
NANDA, NOC and NIC as well as the concept of family nursing care correctly

Jurnal Pengabdian Masyarakat Al-Irsyad Vol I, No. 2. Oktober 2019 45


Keywords: Stunting, level knowledge, nurse, nurse care
1. PENDAHULUAN
Stunting adalah kondisi gagal tumbuh pada anak balita (bayi di bawah
lima tahun)akibat dari kekurangan gizi kronis sehingga anak terlalu pendek
untuk usianya. Kekurangan giziterjadi sejak bayi dalam kandungan dan pada
masa awal setelah bayi lahir akan tetapi, kondisistunting baru nampak setelah
bayi berusia 2 tahun. Balita pendek (stunted) dan sangat pendek(severely
stunted) adalah balita dengan panjang badan (PB/U) atau tinggi badan (TB/U)
menurutumurnya dibandingkan dengan standar baku WHO-MGRS
(Multicentre Growth Reference Study) 2006. Sedangkan definisi stunting
menurut Kementerian Kesehatan (Kemenkes) adalah anak balitadengan nilai z-
scorenya kurang dari -2SD/standar deviasi (stunted) dan kurang dari – 3SD
(severelystunted) (e-book TPN2K., 2017).
WHO membatasi masalah stunting di setiap negara, provinsi, dan
kabupaten sebesar 20%, sementara Indonesia baru mencapai 29,6%.
Berdasarkan Pemantauan Status Gizi (PSG) pada 2017, prevalensi Balita
stunting di Indonesia dari 34 provinsi hanya ada 2 provinsi yang berada di
bawah batasan WHO tersebut, yakni Yogyakarta (19,8%) dan Bali (19,1%).
Provinsi lainnya memiliki kasus dominan tinggi dan sangat tinggi sekitar 30%
hingga 40%.
Cilacap merupakan kabupaten yang berdasarkan data 100 lokasi
kabupaten tahun 2018 ditetapkan pemerintah dalam program penurunan
stunting. Data Puskesmas Kawunganten tahun 2018 menunjukkan dari 25
balita dengan masalah gizi dan 16 balita (64%) terdetek stunting dengan
rincian 2 balita sangat pendek dan 14 balita kategori pendek berdasarkan
perhitungan TB/U. Data Kelurahan Sidanegara Wilayah Puskesmas Cilacap
Tengah I, 78 Balita terdetek stunting. Data yang terkait dengan penyakit kronis
pada saluran pernafasan seperti pneumonia dan TBC Paru di Cilacap juga
dalam kategori tinggi (148 kasus) di tahun 2018 (SatelitPost, 2018).
Pelayanan keperawatan yang profesional melalui asuhan keperawatan
dengan menggunakan tahapan proses keperawatan. Pelayanan keperawatan
kesehatan masyarakat (Perkesmas) adalah suatu bidang dalam keperawatan
kesehatan yang merupakan perpaduan antara keperawatan dan kesehatan
Jurnal Pengabdian Masyarakat Al-Irsyad Vol I, No. 2. Oktober 2019 46
masyarakat dengan dukungan peran serta aktif masyarakat, serta
mengutamakan pelayanan promotif, preventif secara berkesinambungan
(Depkes, 2006). Perkesmas merupakan salah satu upaya puskesmas yang
mendukung peningkatan derajat kesehatan masyarakat dengan memadukan
ilmu/ praktik keperawatan dengan kesehatan masyarakat lewat dukungan peran
serta aktif masyarakat mengutamakan pelayanan promotif dan preventif secara
berkesinambungan tanpa mengabaikan pelayanan kuratif dan rehabilitatif
secara menyeluruh dan terpadu, ditujukan kepada individu, keluarga, kelompok
dan masyarakat untuk ikut meningkatkan fungsi kehidupan manusia secara
optimal sehingga mandiri dalam upaya kesehatannya.
Kemajuan dunia keperawatan pada saat ini telah memicu para perawat
baik di dalam dan luar negeri untuk mencoba memahami berbagai model
asuhan keperawatan untuk bisa digunakan dalam setting klinik dan puskesmas.
Dalam prakteknya, perawat menggunakan proses keperawatan ketika
melakukan asuhan perawatan pada pasien. Pemahaman perawat mengenai
proses perawatan dengan menggunakan standar diagnosis keperawatan
berdasarkan North American Nursing Diagnosis Association International
(NANDA), hasil Nursing Outcome Classification (NOC) (Moorhead, Johnson,
Maas. & Swanson, 2016) dan tindakan Nursing Intervention Classification
(NIC) (Buechek, Butcher, Dochterman, & Wagner, 2016) menjadi sangat
penting. Penerapan NANDA, NOC dan NIC dapat dilaksanakan dalam
berbagai tatanan asuhan keperawatan termasuk di Puskesmas.Unit Pelaksana
Teknis Dinas (UPTD) Puksesmas Kawunganten merupakan puskesmas di
wilayah Kecamatan Kawunganten Kabupaten Cilacap yang terdiri dari 12 desa.
Jumlah tenaga perawat sebanyak 25 perawat. Berdasarkan hasil pendataan
seperti penimbangan di bulan Oktober 2018 ditemukan jumlah total balita 203
anak balita yang ditimbang dan diperiksa, dijumpai anak balita dengan status
stunting 16 anak (Puskesmas Kawunganten, 2018). Berdasarkan hasil
wawancara dengan perawat Puskesmas Kawunganten didapatkan bahwa
perawat sudah lama tidak update proses asuhan keperawatan berdasarkan
diagnosis NANDA, hasil NOC dan intervensi NIC (100%) serta belum
memahami konsep asuhan keperawatan keluarga dengan benar khususnya

Jurnal Pengabdian Masyarakat Al-Irsyad Vol I, No. 2. Oktober 2019 47


keluarga dengan balita stunting. Perawat juga menyampaikan selama ini
pemberian asuhan keperawatan belum terdokumentasikan secara efektif dalam
sebuah format asuhan keperawatan.
2. MASALAH
Berdasarkan hal tersebut, permasalahan yang ada pada mitra antara
lain :
a. Kurangnya pengetahuan dan keterampilan perawat dalam memberikan
asuhan keperawatan pada keluarga dengan balita stunting.
b. Asuhan keperawatan berdasarkan diagnosis keperawatan NANDA, hasil
NOC dan intervensi NIC pada anak dengan stunting belum sesuai standar .
c. Dokumentasi asuhan keperawatan khususnya pada proses asuhan
keperawatan keluarga belum diterapkan secara efektif.
3. METODE
a. Cara Pemecahan Masalah
Sasaran dalam kegiatan pengabdian ini adalah dua belas perawat di
Puskesmas Kawunganten. Suvey awal berdasarkan hasil wawancara terhadap
perawat tentang asuhan keperawatan khususnya keluarga dengan balita
stunting menggunakan konsep standar NANDA-I, NOC dan NIC.
Perawat kemudian diberi pembelajaran tentang pengetahuan dasar
yang berkaitan dengan asuhan keperawatan berdasarkan diagnosis NANDA-
I, hasil NOC dan intervensi NIC serta konsep keperawatan keluarga. Adapun
media pembelajaran yang digunakan berupa slide dan format proses asuhan
keperawatan. Pengetahuan dasar tersebut meliputi pengertian standar nursing
language, NOC, NIC, konsep asuhan keperawatan keluarga. Pembelajaran
tidak hanya difokuskan pada peningkatan pengetahuan, tetapi juga pada
peningkatan keterampilan perawat dalam memberikan asuhan keperawatan
pada keluarga dengan stunting. Untuk mencapai hal tersebut, diadakan
seminar serta pelatihan aplikasi proses keperawatan pada keluarga dengan
balita stunting. Hasil dari asuhan keperawatan pada keluarga selanjutnya
didokumetasikan sesuai format yang telah disiapkan.
Pembelajaran tersebut diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan
sekaligus keterampilan perawat dalam penerapan asuhan keperawatan serta

Jurnal Pengabdian Masyarakat Al-Irsyad Vol I, No. 2. Oktober 2019 48


pendokumentasiannya. Pemberian asuhan keperawatan pada keluarga dengan
stunting dilakukan pada dua keluarga dimana satu keluarga dengan anak
kembar dan satu keluarga stunting sehingga total balita stunting ada 3 (tiga).
Setelah kegiatan seminar tentang konsep asuhan keperawatan, perawat
diberikan kuesioner berjumlah 10 soal dengan pilihan jawaban benar dan
salah. Setelah diberikan pemahaman yang benar tentang asuhan keperawatan,
selanjutnya perawat menerapkan pada keluarga dengan balita stunting
berdasarkan format yang sesuai standar.
b. Cara Analisis Hasil
Tingkat pengetahuan perawat dilihat berdasarkan nilai post test.
Pengetahuan perawat diolah dengan menggunakan statistik baik berdasarkan
distribusi frekuensi maupun mean (rata-rata), min-max dan standar deviasi.
Penulis juga melihat data perawat berdasarkan jenis kelamin dengan
menggunakan distribusi frekuensi. Untuk keterampilan perawat dalam
penerapan asuhan keperawatan dengan mengobservasi serta mengevaluasi
hasil dokumentasi asuhan keperawatan pada 2 (dua) keluarga dengan balita
stunting.
4. HASIL DAN PEMBAHASAN
a. Hasil
Hasil evaluasi yang telah dicapai untuk menilai keberhasilan
program ini adalah: 100% peserta yang diundang hadir dalam pelatihan
termasuk kepala Puskesmas hadir dalam acara, terlaksananya seluruh
kegiatan pelatihan, 100% terbentuk kelompok keluarga dengan stunting
dibawah penanggung jawab 1 perawat Puskesmas, 100% peserta pelatihan
menyatakan puas dengan adanya pelatihan tentang asuhan perawatan
berdasarkan diagnosis keperawatan NANDA, hasil NOC dan intervensi NIC
serta konsep asuhan keperawatan keluarga. Terjadi peningkatan pengetahuan
perawat dari mengatakan belum update asuhan keperawatan yang dibuktikan
dari hasil kuesioner post tes didapatkan nilai tertinggi 9 dan terendah 7.
Rrata-rata nilai peserta (perawat) adalah 7,9. Hasil dokumentasi asuhan
keperawatan keluarga pada keluarga dengan anak stunting telah dilakukan
dengan benar (sesuai format terstandar) terhadap 2 (dua) keluarga dengan

Jurnal Pengabdian Masyarakat Al-Irsyad Vol I, No. 2. Oktober 2019 49


balita stunting 3 (tiga). Perawat menyatakan bertambah ilmu tentang asuhan
keperawatan berdasarkan diagnosis keperawatan NANDA, hasil NOC dan
intevensi NIC serta konsep asuhan keperawatan keluarga dengan benar.
Terjadi peningkatan keterampilan tentang asuhan perawatan keluarga
khususnya pada keluarga dengan anak stunting pada 2 keluarga dengan 3
(tiga) anak stunting. Satu keluarga merupakan anak kembar dengan stunting.
Berikut ini adalah hasil pengabdian kepada masyarakat berdasarkan
jenis kelamin perawat dan nilai post test yang didapatkan dari dua belas
perawat yang mengikuti kegiatan.
Diagram 1 Distribusi perawat berdasarkan jenis kelamin

Berdasarkan diagram 1 menunjukkan perawat yang mengikuti kegiatan


pengabdian kepada masyarakat ini sebagian besar adalah laki-laki (67%).

Tabel 1. Distribusi nilai perawat berdasarkan hasil kuesioner post test


No Nilai Yang diperoleh f %
1 7 6 50
2 8 1 8
3 9 5 42
Jumlah 12 100
Tabel 1 menunjukkan bahwa perolehan nilai post test berdasarkan
kuesioner tentang pengetahuan diagnosis keperawatan berdasarkan NANDA,
hasil NOC dan intervensi NIC didapatkan bahwa sebagian besar memperoleh
nilai 7 yaitu sebanyak 6 orang perawat (50%).
Tabel 2. Nilai post test pengetahuan perawat tentang diagnosis keperawatan
NANDA-I, hasil NOC dan tindakan NIC
n mean Min-max SD

Jurnal Pengabdian Masyarakat Al-Irsyad Vol I, No. 2. Oktober 2019 50


Skor Nilai 12 7,917 7-9 0,996
Tabel 2 menunjukkan bahwa perolehan nilai post test berdasarkan
kuesioner tentang pengetahuan diagnosis keperawatan berdasarkan NANDA,
hasil NOC dan intervensi NIC didapatkan bahwa rata-rata adalah 7,9 dengan
standar deviasi 0,996 dan rentang nilai minimal 7 maksimal 9.
Berikut ini adalah dokumentasi kegiatan pengabdian kepada
masyarakat yang dilakukan di UPTD Puskesmas Kawunganten.

Gambar 1. Pemberian materi pada seminar dokumentasi keperawatan


berdasarkan standar diagnosis keperawatan NANDA, hasil NOC dan
tindakan NIC
Gambar 1 menunjukkan peserta yang dihadiri oleh kepala
Puskesmas dalam rangka seminar tentang dokumentasi asuhan keperawatan
berdasarkan standar diagnosis keperawatan NANDA, hasil NOC dan
tindakan NIC serta pemberian materi konsep keperawatan keluarga
khususnya pada keluarga dengan anak stunting

Gambar 2. Diskusi dan pemaparan dokumentasi hasil asuhan keperawatan


keluarga
Jurnal Pengabdian Masyarakat Al-Irsyad Vol I, No. 2. Oktober 2019 51
Gambar 2 menunjukkan proses diskusi dan pemaparan dokumentasi
hasil asuhan keperawatan keluarga dengan stunting yang telah dilakukan oleh
perawat berdasarkan format sesuai standar
b. Pembahasan
Pengetahuan adalah faktor yang mempengaruhi perunbahan perilaku
atau tindakan seseorang. Menurut Notoatmodjo (2003) pengetahuan adalah
persepsi seseorang yang dihasilkan setelah seseorang melakukan
penginderaan, baik mendengar, merasakan atau mengalami sendiri suatu
subyek tertentu. Setiap orang bbisa memiliki persepsi yang berbeda terhadap
obyek yang sama. Pengetahuan dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu
diantaranya adalah umur diamana semakin tua umur sesorang maka proses
perkembangan mentalnya menjadi baik, intelegensi atau kemampuan untuk
belajar dan berpikir abstrak guna, menyesuaikan diri dalam situasi baru,
kemudian lingkungan dimana seseorang dapat mempelajari hal-hal baik juga
buruk tergantung pada sifat kelompoknya, budaya yang memegang peran
penting dalam pengetahuan, pendidikan merupakan hal yang mendasar untuk
mengembangkan pengetahuan, dan pengalaman yang merupakan guru terbaik
dalam mengasah pengetahuan (Notoatmodjo, 2010). Pengetahuan peserta juga
baik dengan nilai mean (rata-rata) nilai peserta (perawat) adalah 7,9 dimana
nilai tertinggi 9 (sembilan).
Menurut Soekanto (2002) salah satu faktor yamg mempengaruhi
tingkat pengetahuan adalah sumber informasi dimana seseorang yang
mempunyai sumber informasi lebih banyak akan mempunyai pengetahuan
yang luas. Pengabdian masyarakat ini dilaksanakan langsung oleh tenaga
dosen yang profesional di bidangnya. Hasil evaluasi menunjukkan bahwa
dengan pemahaman yang meningkat maka keterampilan juga meningkat.
Hasil penelitian Hasanah (2015) menunjukkan ada hubungan antara tingkat
pengetahuan dengan keterampilan perawat dalam melakukan tindakan bantuan
hidup dasar di RSUD Kabupaten Karanganyar (pv= 0,000; r= 0,677)
(Hasanah, 2015). Berdasarkan hasil evaluasi dokumen asuhan keperawatan
dan observasi pelaksanaan asuhan keperawatan keluarga dengan balita

Jurnal Pengabdian Masyarakat Al-Irsyad Vol I, No. 2. Oktober 2019 52


stunting yang dilakukan oleh perawat didapatkan hasil pendokumentasian
sudah benar.
Adanya peningkatan dimaksud dilihat dari dokumen dan obeservasi
cara melakukan tindakan asuhan perawatan keluarga dengan balita stunting
oleh peserta. Prinsip perawatan pada keluarga adalah sesuai dengan fungsi
perawatan keluarga. Fungsi perawatan kesehatan keluarga adalah cara-cara
tertentu yang dipunyai keluarga untuk mengatasi masalah kesehatan dengan
baik yaitu kesanggupan untuk melaksanakan pemeliharaan atau tugas
kesehatan tertentu (Setiadi, 2008 dalam Sari, Agrina dan Rahmalia, 2014).
Salah satu masalah keperawatan yang muncul pada balita dengan stunting
adalah ketidakseimbangan nutrisi: kurang dari kebutuhan tubuh. NANDA-I
(2018) mendefinisikan sebagai asupan nutrisi tidak cukup memenuhi
kebutuhan metabolik.
Ali (2010) menyampaikan bahwa keluarga sebagai kelompok individu
dapat menimbulkan, mencegah, mengabaikan atau memperbaiki masalah
kesehatan dalam kelompoknya sendiri. Peran keluarga dalam memelihara dan
memperbaiki status gizi anggota keluarga dapat dilakukan melalui
pelaksanaan fungsi-fungsi keluarga yaitu fungsi afektif (kasih sayang), fungsi
sosialisasi, fungsi reproduksi, fungsi ekonomi dan fungsi perawatan
kesehatan. Fungsi keluarga yang paling relevan dari ke lima fungsi tersebut
dengan kesehatan adalah fungsi perawatan kesehatan keluarga (Harnilawati,
2013).
Semua peserta (100%) peserta pelatihan menyatakan puas dengan
adanya pelatihan tentang asuhan keperawatan berdasarkan NANDA, NOC dan
NIC serta asuhan keperawatan keluarga dengan balita stunting. Hal ini
dinyatakan peserta dengan menyampaikan secara langsung setelah
pelaksanaan evaluasi
5. SIMPULAN
Hasil pengabdian kepada masyarakat didapatkan data terjadi
peningkatan pengetahuan perawat tentang dokumentasi keperawatan
berdasarkan standar diagnosis keperawatan NANDA, hasil NOC dan tindakan
NIC (nilai min-max= 7- 9, rata-rata 7,9 dengan SD 0,996). Peningkatan

Jurnal Pengabdian Masyarakat Al-Irsyad Vol I, No. 2. Oktober 2019 53


tersebut berdasarkan wawancara dengan perawat yang awalnya mengatakan
tidak memahami kemudian setelah diberi materi (refresh) dalam bentuk
seminar didapatkan nilai rata-rata hampir 8 (delapan).
Hasil dokumentasi asuhan keperawatan keluarga dengan anak stunting
telah dilakukan dengan benar terhadap 2 (dua) keluarga dengan balita stunting
3 (tiga). Perawat menyatakan bertambah ilmu tentang asuhan keperawatan
berdasarkan diagnosis keperawatan NANDA, hasil NOC dan tindakan NIC
serta konsep asuhan keperawatan keluarga dengan benar.
6. DAFTAR PUSTAKA
Ali, Z. 2010. Pengantar Keperawatan Keluarga. Jakarta: EGC.
Buechek, G.M., Butcher, H.K., Dochterman, J.M., & Wagner, C.M. (2016).
Nursing Interventions Classification (NIC). 6th Ed. Edisi Bahasa Indonesia.
Editor: Nurjannah, I. & Tumanggor, R.D. Jogjakarta: CV Mocomedia.
Buletin Penelitian Sistem Kesehatan – Vol. 16 No. 2 April 2013: 143–
153https://media.neliti.com/media/publications/20843-ID-perbedaan-
penggunaan-standar-baru-antropometri-who-2006-terhadap-peningkatan-
pen.pdf.
Hasanah, U.N. 2015. Hubungan tingkat pengetahuan dengan keterampilan
perawat dalam melakukan tindakan bantuan hidup dasar (BHD) di RSUD
kabupaten Karanganyar.
http://digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/23/01-gdl-uminurhasa-
1114-1-skripsi_-4.pdf.
Harnilawati, S. K. N. (2013). Konsep dan Proses Keperawatan Keluarga.
Retrieved from https://books.google.co.id/books?id=Ta3GAwAAQBAJ
Moorhead, S., Johnson, M., Maas. M.L & Swanson, E. (2016). Nursing
Outcomes Classification (NOC). 5th Ed. Edisi Bahasa Indonesia. Editor:
Nurjannah, I. & Tumanggor, R.D. Jogjakarta: CV Mocomedia.
NANDA-I. 2018. NANDA-I diagnosis Keperawatan: Definisi & Klasifikasi
2018-2020, ed. 11. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC.
Profil Kabupaten Cilacap, 2014. Buku Profil Kesehatan Kabupaten Cilacap.
http://www.depkes.go.id/resources/download/profil/PROFIL_KAB_KOTA
_2014/3301_Jateng_Kab_Cilacap_2014.pdf
Sari, I.S., Agrina & Rahmalia, S. 2014. Hubungan Pelaksanaan Fungsi
Perawatan Kesehatan Keluarga. Skripsi Program Studi Ilmu Keperawatan
Universitas Riau. https://media.neliti.com/media/publications/184795-ID-
hubungan-pelaksanaan-fungsi-perawatan-ke.pdf.
SatelitPost, 2018. Kasus TBC di Cilacap Masih Tinggi.
https://satelitpost.com/regional/kasus-tbc-di-cilacap-masih-tinggi

Jurnal Pengabdian Masyarakat Al-Irsyad Vol I, No. 2. Oktober 2019 54

Anda mungkin juga menyukai