Anda di halaman 1dari 8

Tahapan Proses Keperawatan Keluarga

Elda Yanti Syafitri Rkt / 181101064

eldayantisyafitri@gmail.com

Abstrak

Asuhan keperawatan keluarga adalah proses kompleks yang menggunakan pendekatan


sistematik yang bekerja sama dengan keluarga dan individu sebagai anggota keluarga. Keluarga
terdiri dari orang-orang yang disatukan oleh ikatan perkawinan, darah dan ikatan adopsi yang
hidup bersama dalam satu rumah tangga, anggota keluarga terkait dan berkomunikasi satu sama
lain dengan peran sosial keluarga. Perawat harus dapat mengetahui apa saja tahapan dari proses
keperawatan ini agar dapat mempermudah dalam menjalankan asuhan keperawatan kepada
pasien (Stander dalam Maryam, Setiawati & Ekasari, 2008). Tahap-tahap dalam proses
keperawatan ini saling bergantungan satu sama lainnya dan bersifat dinamis, dan disusun secara
sistematis untuk menggambarkan perkembangan dari tahap yang satu ke tahap yang lain.
Tahapan ini meliputi pengkajian, diagnosa, perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi.

Kata kunci : Proses keperawatan, Asuhan keperawatan, keperawatan keluarga

Latar Belakang Keluarga terdiri dari orang-


orang yang disatukan oleh ikatan
Asuhan keperawatan keluarga
perkawinan, ikatan darah dan yang
adalah proses kompleks yang
diadopsi yang hidup bersama dalam
menggunakan pendekatan sistematik
satu rumah tangga, anggota keluarga
yang bekerja sama dengan keluarga dan
terkait dan berkomunikasi satu sama
individu sebagai anggota keluarga.
lain dengan peran sosial keluarga.
Keluarga merupakan
Perawat harus dapat mengetahui
sekumpulan orang yang diundang oleh
apa saja tahapan dari proses
perkawinan, adopsi dan kelahiran yang
keperawatan ini agar dapat
ikut mengumpulkan dan
mempermudah dalam menjalankan
mempertahankan budaya yang umum,
asuhan keperawatan kepada pasien
meningkatkan perkembangan fisik,
(Stander dalam Maryam, Setiawati &
mental, emosional dan sosial dari
Ekasari, 2008).
individu-individu yang ada di sini.
Tahap-tahap dalam proses keperawatan Metode yang digunakan dalam
ini saling bergantungan satu sama kajian ini adalah metode kualitatif
lainnya dan bersifat dinamis, dan dimana metode ini berwilayah yang
disusun secara sistematis untuk lebih sempit dengan tingkat variasi yang
menggambarkan perkembangan dari rendah, namun dari penelitiannya nanti
tahap yang satu ke tahap yang lain. akan dapat berkembang menjadi luas.
Metode kualitatif ini merupakan suatu
Tahapan ini meliputi
proses pengkajian dan pemahaman yang
pengkajian, diagnosa, perencanaan,
berdasarkan pada metodologi yang
pelaksanaan, dan evaluasi. Dimana
menyelidiki suatu fenomena sosial dan
pengkajian ini merupakan pengumpulan
masalah manusia. Metode penelitian
data klien kemudian setelah data dapat
kualitatif dapat di artikan sebagai
dilanjutkan dengan perencanaan yaitu
metode penelitian yang di gunakan
tindakan apa yang selanjutnya
untuk mengkaji pada populasi atau
dilaksanakan, dan setelah itu
sampel tertentu,pengumpulan data
pelaksanaan apa yang akan dilakukan
menggunakan instrument pengkajian,
dari perencanaan tersebut dan terakhir
analisis data. Pengumpulan data dalam
evaluasi.
pengkajian ini menggunakan jurnal dan
Tujuan buku. Jurnal dan juga buku yang
digunakan dalam pengkajian ini
Pengkajian ini bertujuan untuk
berfungsi untuk mengetahui tingkat
mengetahui tahapan dari proses
kemampuan berpikir kritis bagi
keperawatan keluarga. Keperawatan
perawat, dan juga karakteristisnya.
dalam pengambilan keputusan untuk
memberikan asuhan keperawatan atau Hasil
memberikan interpensi keperawatan
Berdasarkan hasil pengkajian
yang baik dan tepat terhadap pasien dan
kualitatif tersebut dapat diketahui
bertujuan juga untuk mengerahui apa
metode yang digunakan untuk
saja tahapan dari proses keperawatan
mengetahui tahapan apa saja dalam
itu.
melaksanakan asuhan keperawatan
Metode keluarga, yaitu meliputi :

 Fenomenologi
Penelitian fenomenologi mencoba lebih mudah meningkatkan kemampuan
menjelaskan atau mengungkap makna berpikir kritis tersebut.
konsep atau fenomena pengalaman yang
didasari oleh kesadaran yang terjadi
pada beberapa individu. Pengkajian ini Pembahasan
dilakukan dalam situasi yang alami,
Asuhan keperawatan keluarga
sehingga tidak ada batasan dalam
adalah proses kompleks yang
memaknai atau memahami fenomena
menggunakan pendekatan sistematik
yang dikaji. Menurut Creswell,
yang bekerja sama dengan keluarga dan
Pendekatan fenomenologi menunda
individu sebagai anggota keluarga.
semua penilaian tentang sikap yang
alami sampai ditemukan dasar tertentu. Tahapan dari proses keperawatan
Penundaan ini biasa disebut epoche keluarga meliputi :
(jangka waktu). Konsep epoche adalah
1. Pengkajian
membedakan wilayah data (subjek)
dengan interpretasi kajian. Konsep - Yang termasuk pengkajian keluarga
epoche merupakan pusat mengkaji yaitu cara mengidentifikasi data
kemudian menyusun dan demografi dan data sosiokultural, data
mengelompokkan dugaan awal tentang lingkungan, kemudian struktur dan
fenomena untuk mengerti tentang apa fungsi keluarga, stress dan strategi
yang dikatakan oleh responden. koping yang digunakan keluarga, dan
juga perkembangan keluarga.
 Metode Pengumpulan Data
- Yang termasuk pengkajian terhadap
Dalam penelitian kualitatif beberapa
individu sebagai anggota keluarga
metode pengumpulan data dalam
adalah pengkajian : Fisik, Mental,
penelitian kualitatif ini dapat
Emosi, Sosial, Spiritual
meningkatkan kemampuan dalam
berfikir kritis. Sehingga dengan adanya 2. Perumusan diagnosis
pengumpulan data ini akan membuat keperawatan
mahasiswa lebih banyak membaca baik
3. Penyusunan perencanaan
itu buku maupun jurnal dan ini akan
Perencanaan ini disusun tahap berikutnya. Tahap perkembangan
berdasarkan prioritas, menetapkan keluarga menurut Duvall & Miller
tujuan, identifikasi sumber daya (1985): Carter & Me Goldrick (1988),
keluarga, dan menyeleksi intervensi mempunyai tugas perkembangan yang
keperawatan. berbeda seperti:

4. Pelaksanaan asuhan - Tahap I, keluarga permula atau


keperawatan pasangan baru.

Perencanaan yang sudah disusun Tugas dari perkembangan


dilaksanakan dengan memobilisasi keluarga pemula antara lain dapat
sumber-sumber daya yang ada di membina hubungan harmonis dan
keluarga, masyarakat dan pemerintah. adanya kepuasan bersama dengan
membangun perkawinan yang saling
5. Evaluasi
memuaskan, membina hubungan
Effendy, 1998 menyatakan bahwa dengan orang lain dengan
pengkajian ini juga dapat diartikan menghubungkan jaringan persaudaraan
sebagai tindakan yang digunakan oleh secara harmonis, merencanakan
perawat untuk mengukur bagaimana kehamilan dan mempersiapkan diri
keadaan klien (keluarga) dengan cara menjadi tua.
memakai norma-norma kesehatan
- Tahap II, keluarga sedang mengasuh
keluarga maupun sosial dan merupakan
anak (anak tertua bayi sampai 30
sistem yang terintegrasi dan juga
bulan).
kesanggupan keluarga untuk
mengatasinya. Tugas dari perkembangan
keluarga pada tahap II ini yaitu dapat
Perawat keluarga perlu mengetahui
membentuk keluarga muda sebagai
tentang tahapan dan tugas
sebuah unit, mempertahankan hubungan
perkembangan keluarga, untuk
perkawinan yang memuaskan,
memberikan pedoman dalam
memperluas persahabatan dengan
menganalisis pertumbuhan da
keluarga besar dengan menambahkan
kebutuhan promosi kesehatan keluarga
peran orang tua, kakek dan nenek dan
serta untuk memberikan dukungan pada
disosialisasikan dengan lingkungan
keluarga untuk kemajuan dari tahap ke
keluarga besar masing-masing memperharikan anak saat
pasangan. menyelesaikan tugas sekolah.

- Tahap II, keluarga dengan anak usia - Tahap V, keluarga bersama dengan
prasekolah (anak tertua berumur 2-0 anak remaja (anak tertua umur 13-20
tahun). tahun).

Tugas dari perkembangan Tugas dari perkernbangan


keluarga pada tahap III inj yaitu keluarga pada tahap V yaitu
memenuhi kebutuhan anggota keluarga, menyeimbangkan kebebasan dengan
mensosialisasikan anak, ranggung jawab ketika remaja menjadi
mengintegrasikan anak sementara dan dewasa dan mandiri. memfokuskan
tetap memenuhi kebutuhan anak yang kembali hubungan perkawinan,
lainnya, mempertahankan hubungan berkomunikasi secara terbuka antara
yang sehat dalam keluarga dan luar orang tua dan anak-anak, memberikan
keluarga, menanamkan dan norma perhatian, memberikan kebebasan
kehidupan, mulai mengenalkan kultur dalam batasan tanggung jawab,
keluarga, menanamkan keyakinan mempertahankan komunikasi terbuka
beragama, memenuhi kebutuhan dua arah.
bermain anak.
- Tahap VI, keluarga yang melepas anak
- Tahap IV, keluarga dengan anak usia usia dewasa muda (mencakup anak
sekolah (anak tertua usia 6-13 rahun) 4. pertama sampai anak terakhir yang
meninggalkan rumah)
Tugas dari perkembangan
keluarga pada tahap IV yaitu orang tua Tugas perkembangan keluarga
harus dapat mensosialisasikan anak pada tabap VI yaitu memperluas siklus
termasuk meningkatkan prestasi sekolah keluarga dengan memasukkan anggota
dan mengembangkan hubungan dengan keluarga yang didapat melalui
teman sebaya, mempertahankan perkawinan anak-anak, melanjutkan
hubungan perkawinan yang untuk memperbaharui hubungan
memuaskan, memenuhi kebutuhan perkawinan. Dapat membantu orang tua
kesehatan fisik anggora keluarga, lanjut usia dan orang yang sakit sakitan
membiasakan belajar ceratur, dari suami maupun istri, juga membantu
anak mandiri, mempertahankan kehilangan pasangan, mempertahankan
komunikasi, memperluas hubungan ikatan keluarga antar generasi,
keluarga antara orang tua dengan meneruskan untuk memahami eksistensi
menantu, dan menata kembali peran dan mereka, saling memberi perhatian yang
fungsi keluarga setelah ditinggalkan menyenangkan antar pasangan,
anak. merencanakan kegiatan untuk mengisi
waktu tua seperti berolalıraga,
- Tahap VII, orang tua usia pertengahan
berkebun, mengasuh cucu.
(tanpa jabatan ,pensiun).
Penutup
Tugas dari perkembangan
keluarga pada tahap VII yaitu harus Kesimpulan
dapat menyediakan lingkungan yang
Hasil pengkajian ini diketahui
meningkatkan kesehatan, kemudian
tahapan-tahapan dalam proses
mempertahankan hubungan yang
keperawatan saling bergantungan satu
memuaskan dan penuh arti pada orang
sama lainnya dan bersifat dinamis, dan
tua dan lansia, memperkokoh hubungan
disusun secara sistematis untuk
perkawinan, dan juga harus menjaga
menggambarkan perkembangan dari
keintiman, dan merencanakan kegiatan
tahap yang satu ke tahap yang lain.
yang akan datang memperhatikan
kesehatan masing-masing pasangan, Tahapannya ada pengkajian,
harus tetap menjaga komunikasi dengan diagnosa keperawatan, perencanaan,
anak-anak. implementasi atau pelaksanaan, dan
evaluasi.
- Tahap VIII keluarga dalam mnasa
pensiun dan lanisia. Tahapan dari proses keperawatan
keluarga meliputi :
Tugas dari perkembangan
keluarga pada tahap VIII yaitu dapat 1. Pengkajian
mempertahankan pengaturan hidup
- Yang termasuk pengkajian keluarga
yang memuaskan, menyesuaikan
yaitu cara mengidentifikasi data
terhadap pendapatan yang menurun,
demografi dan data sosiokultural, data
mempertahankan hubungan
lingkungan, kemudian struktur dan
perkawinan, menyesuaikan diri terhadap
fungsi keluarga, stress dan strategi
koping yang digunakan keluarga dan Hasil penelitian ini
juga perkembangan keluarga. menyarankan tentang pentingnya
tahapan proses keperawatan keluarga ini
- Yang termasuk pengkajian terhadap
meliputi pengkajian, diagnosa,
individu sebagai anggota keluarga
perencanaan, pelaksanaan, dan yang
adalah pengkajian : Fisik, Mental,
terakhir evaluasi. Dimana tahapan ini
Emosi, Sosial, Spiritual
harus berurutan sehingga akan lebih
2. Perumusan diagnosis mudah dalam melaksanakan asuhan
keperawatan keperawatan termasuk dalam asuhan
3. Penyusunan perencanaan keperawatan keluarga juga.

Perencanaan ini disusun Referensi


berdasarkan prioritas, menetapkan
Ali, Zaidin. 2001. Dasar-dasar
tujuan, identifikasi sumber daya
Keperawatan Profesional. Jakarta :
keluarga, dan menyeleksi intervensi
Widya Medika.
keperawatan.

Ayu, Komang. 2010. Asuhan


4. Pelaksanaan asuhan
Keperawatan Keluarga. Jakarta :
keperawatan
CV Sagung Seto.
Perencanaan yang sudah disusun
Budiono, Sumirah. 2016. Konsep Dasar
dilaksanakan dengan memobilisasi
Keperawatan. Jakarta : Bumi
sumber-sumber daya yang ada di
Medika
keluarga, masyarakat dan pemerintah.

Christense, P. J dan Janet W. Kenney.


5. Evaluasi
2009.Proses Keperawatan Aplikasi
Pada tahapan evaluasi ini, perawat Model Konseptual, edisi 4. Jakarta :
dapat melakukan penilaian terhadap EGC.
kegiatan apa saja yang sudah
Harahap, N. M. (2019). Peningkatan
dilaksanakan.
Kemampuan Berpikir Kritis
Mahasiswa dalam Asuhan

Saran Keperawatan. Osf. Io.


Hidayat, Aziz Alimul. 2004. Pengantar Sumijatun. 2010. Konsep Dasar
Konsep Dasar Keperawatan. Menuju Keperawatan Profesional.
Jakarta : Salemba Medika.8 Jakarta : TIM.

Hidayat, A. A. (2007). Konsep Dasar Tarwoto, Wartonah. 2006. Kebutuhan


Keperawatan (Edisi 2 Ed.). Dasar Manusia dan Proses
Surabaya: Salemba Medika. Keperawatan - Ed 3. Jakarta :
Salemba Medika.
Kusnanto, S. M. (2004). Pengantar
Profesi & Praktik Keperawatan Vaughans, Bennita W. 2013.
Profesional. Jakarta: EGC Keperawatan Dasar - Ed 1.
Yogyakarta : Rapha Publishing.
Maryam. S., Setiawati. S., Ekasari, M.
F. (2008). Buku ajar berpikir kritis
dalam proses keperawatan. Jakarta:
EGC.8

Perry & Potter (Erik Erikson). (2009).


Fundamental Keperawatan, Edisi
7, terjemahan (Federderika, A):
Salemba Medika: Jakarta.

Rosdahl, Caroline Bunker. 2014. Buku


Ajar Keperawatan Dasar. Ed. 10.
Jakarta : EGC.

Simamora, R. H. (2019). Menjadi


Perawat yang : CIH'HUY.
Surakarta : Kekata Publisher.

Sugiyono. 2008. Metode Penelitian


Tindakan (Pendekatan Kuantitatif,
Kualitatif, dan R&D). Bandung:
CV. Alfabetis

Anda mungkin juga menyukai