Anda di halaman 1dari 10

PENTINGNYA PENGETAHUAN PERAWAT TENTANG DIAGNOSA

KEPERAWATAN

Maranti Syah

Email: marantisyah555@gmail.com

ABSTRAK

Latar Belakang: Diagnosa keperawatan merupakan penilaian klinis terhadap pengalaman


atau respon individu, keluarga, dan komunitas pada masalah kesehatan pada masalah
kesehatan atau pada proses kehidupan. Diagnosis keperawatan adalah bagian vital dalam
menentukan asuhan keperawatan yang tepat untuk membantu klien memperoleh kesehatan
yang optimal. Diagnosis keperawatan dibuat berlandaskan dari hasil pengkajian yang
diterapkan oleh perawat sesuai dengan apa yang tertuang dalam format pengkajian.
Dokumentasi keperawatan mempunyai peran penting dalam aspek hukum, kualitas
pelayanan, komunikasi, pendidikan, penelitian, dan akreditasi. Metode: Metode yang
digunakan ialah menggunakan literature review. Hasil: Perawat memiliki pengetahuan
tentang diagnosa keperawatan dan perawat mampu merumuskan diagnosa keperawatan
dengan benar dan tepat.

Kata Kunci: Pengetahuan, Perawat, Diagnosa Keperawatan

LATAR BELAKANG rehabilitasi dari suatu keadaan yang


dipersepsikan sakit oleh individu.
Keperawatan merupakan bentuk pelayanan
kesehatan professional yang berupa Keperawatan ialah suatu bentuk pelayanan
pemenuhan kebutuhan dasar yang profesional bersifat humanistik,
diberikan kepada individu yang sehat menggunakan pendekatan holistik,
maupun yang sakit, yang mengalami dilakukan berdasarkan dengan ilmu dan
gangguan fisik, psikis, serta sosial agar kiat keperawatan, berorientasi kepada
dapat mencapai tujuan derajat kesehatan kebutuhan objektif klien. Praktik
yang optimal. Bentuk dari pemenuhan keperawatan mengacu kepada standar
dasar bisa seperti meningkatkan profesional keperawatan dan
kemampuan yang ada pada individu, menggunakan etika keperawatan sebagai
mencegah, memperbaiki, serta melakukan acuan utama. Perawat dituntut untuk selalu

1
melaksanakan asuhan keperawatan yang assesment (pengkajian), diagnosis
benar atau rasional (Nursalam, 2007). (penetapan diagnosis), planning outcomes
(perencanaan hasil), planning intervention
Perawat sebagai seorang tenaga kesehatan
(perencanaan intervensi), implementation
yang bertugas untuk memenuhi kebutuhan
(implementasi) dan evaluation (evaluasi).
dasar klien secara holistic memiliki
tanggung jawab untuk dapat membantu Pada tindakannya kegiatan proses
pemenuhan kebutuhan oksigen klien yang keperawatan di atas tidaklah selalu
tidak adekuat. Dalam tindakannya, seorang berurutan tetapi dapat dikerjakan pada
perawat sebelum memberikan asuhan waktu bersamaan/tumpang tindih
keperawatan kepada pasien harus (overlapping). Salah satu kegiatan yang
melakukan metode keperawatan berupa penting dalam proses keperawatan ialah
pengkajian, diagnosis keperawatan, pengkajian keperawatan. Pengkajian
intervensi, dan evaluasi. Proses asuhan keperawatan ini sangat penting
keperawatan ialah tugas dan kewajiban dikarenakan dari pengkajian keperawatan
seorang perawat dari pasien datang sampai maka perawat dapat menentukan apa
pasien pulang, dimulai dari di lakukannya masalah keperawatan/diganosa
pengkajian secara menyeluruh, kemudian keperawatan dan masalah
menegakkan diagnosa keperawatan dari kolaboratif/diagnosis potensial komplikasi
data yang didapat dari pengkajian tersebut, yang dialami oleh pasien dan dapat
serta melaksanakan intervensi, membuat perencanaan dalam merawat
implementasi dan evaluasi keefektifan pasien.
diagnosa awal yang sudah ditegakkan
Diagnosis keperawatan adalah penilaian
(Nursalam, 2007).
klinis terhadap pengalaman/respon
Profesi perawat mempergunakan proses individu, keluarga, atau komunitas pada
keperawatan (nursing process) sebagai masalah kesehatan/risiko masalah
kerangka pikir dan kerangka kerja dalam kesehatan atau pada proses kehidupan.
merawat pasien. Keperawatan sebagai Diagnosis keperawatan ialah bagian
proses, dipublikasikan sejak tahun 1955 penting dalam menentukan asuhan
oleh Hall dan pada tahun 2004 proses keperawatan yang sesuai untuk membantu
keperawatan (nursing process) ditetapkan klien mencapai kesehatan yang optimal.
sebagai series of steps oleh ANA Perawatan yang profesional diperlihatkan
(American Nursing Association) dalam pendokumentasian yang
(Wilkinson, 2007), yang terdiri atas profesional, yang membuktikan tentang

2
apa yang dilakukan oleh perawat dan kinerja profesional. Standar asuhan
secara efektif menggambarkan status dan keperawatan diperlukan Standar Diagnosis
kemajuan klien. Keperawatan, oleh karena itu PPNI
menerbitkan Standar Diagnosis
Pengalaman menyatakan bahwa sering
Keperawatan Indonesia (SDKI).
sekali perawat kesulitan dalam
menentukan diagnosis keperawatan METODE
spesifik yang dialami oleh pasien. Hal ini
Metode yang di gunakan dalam kajian ini
mungkin terjadi dikarenakan pengkajian
yakni metode literature review, di mana
keperawatan yang tidak terstruktur dengan
pada kajian ini di buat berdasarkan
baik. Pengalaman memperlihatkan bahwa
berbagai suber bacaan yang seperti, buku
pengkajian yang dilakukan oleh perawat
bacaan , jurnal, tesis juga ataupun ebook
tidak mempunyai urutan yang benar dan
yang berhubunga dengan diagnosa dalam
terkait dengan diagnosis keperawatan.
keperawatan. Literatur review merupakan
Sering kali terjadi perawat mempunyai
uraian tentang teori, temuan, serta bahan
data tertentu tetapi kebingungan dalam
penelitian lain yang didapatkan dari bahan
menentukan data tersebut. Atau sebaliknya
acuan untuk dijadikan sebagai landasan
perawat memiliki prediksi dimana pasien
kegiatan penelitian untuk menyusun
memiliki diagnosis tertentu tetapi perawat
kerangka pemikiran yang jelas dari
tidak tahu data apa yang perlu dikaji untuk
perumusan masalah yang ingin di teliti.
mendukung diagnosis tersebut muncul
(Nurjannah, 2010). Kajian ini juga merupakan kajian bebas
dimana adalam kajian ini bersifat bebas
Persatuan Perawat Nasional Indonesia
dimana kajian ini juga di buat dengan cara
(PPNI) adalah Organisasi Profesi (OP)
perbandingan melalui artikel satu dengan
yang diakui dalam UU Keperawatan yang
artikel artikel yang lainnya dan
memiliki tanggung jawab dalam
menghasilkan perbandingan yang di tulis
meningkatkan dan mengembangkan
secara berurutan dan bertauran dalam hasil
pengetahuan dan keterampilan, martabat,
kajian ini agar mendapatkan pembahasan
dan etika profesi perawat di Indonesia.
sesuai dengan topik, penulisan kajian ini
Dalam mencapai tujuan dan menjalankan
melibatkan banyak media cetak maupun
dari fungsi tersebut, salah satunya PPNI
media online yang membahas masalah
berkewajiban untuk membuat standar-
sesuai dengan topik yang di kaji di jurnal
standar yang meliputi standar kompetensi,
ini. Referensi yang digunakan yakni jurnal
standar asuhan keperawatan, dan standar

3
dan artikel ilmiah pada penerbitan 8 tahun akibat dari masalah kesehatan maupun
terakhir. Dalam mencari referensinya, proses kehidupan yang aktual atau
menggunakan kata kunci diagnose potensial. Diagnosa keperawatan ialah
,asuhan,dan keperawatan. dasar dari penyusunan rencana tindakan
asuhan keperawatan. Diagnosis
HASIL
keperawatan sejalan dengan diagnosis
Perawat mempunyai pengetahuan terkait medis dikarenakan dalam mengumpulkan
diagnose keperawatan. Pada literature data-data saat melakukan pengkajian
review didapatkan hasil bahwa pengkajian keperawatan yang dibutuhkan agar
keperawatan dan perumusan diagnosa menegakkan diagnosa keperawatan
keperawatan mengawali langkah awal dari ditinjau dari keadaan penyakit dalam
perencanaan proses keperawatan. diagnosa medis.
Perencanaan ialah kategori dari perilaku
Tujuan diagnosa keperawatan ialah untuk
keperawatan dimana dengan tujuan yang
mengidentifikasi menurut Wahid &
berpusat pada klien dan hasil yang
Suprapto (2012) sebagai berikut : Masalah
diperkirakan ditetapkan dan intervensi
dimana adanya respon klien terhadap
keperawatan dipilih agar mencapai tujuan
status kesehatan atau penyakit yang
tersebut.
dialami. Faktor yang menunjang atau
Melalui identifikasi, bisa digambarkan menyebabkan suatu masalah. Kemampuan
berbagai masalah keperawatan yang klien untuk mencegah atau menyelesaikan
membutuhkan asuhan keperawatan.Salah masalah. Mengkomunikasikan masalah
satu kompetensi perawat bisa merumuskan klien kepada tim kesehatan. Dan
diagnosa keperawatan yang baik dan mendemonstrasikan tanggung jawab dalam
benar, dimana diagnosa keperawatan indentifikasi masalah klien serta
adalah kesimpulan yang dihasilkan dari mengidentifikasi masalah utama untuk
analisis data, sehingga menghasilkan perkembangan intervensi keperawatan.
pernyataan yang jelas, singkat dan pasti
tentang masalah pasien. Diagnosis keperawatan sudah diterapkan
di berbagai rumah sakit dan fasilitas
PEMBAHASAN
kesehatan lainnya, namun pengetahuan
Diagnosa keperawatan merupakan perawat terkait indikator-indikator
keputusan klinis mengenai seseorang, diagnostik untuk penegakan diagnosis
keluarga, ataupun masyarakat sebagai keperawatan masih perlu ditingkatkan agar

4
penegakan dapat dilakukan secara tepat Penegakan diagnosis keperawatan yang
dan sesuai dengan standar-standar yang merupakan salah satu komponen standar
telah ditentukan, serta proses penegakan asuhan keperawatan perlu dilaksanakan
diagnosis tidak dianggap sulit. Tanpa dengan baik sebagaimana yang
terminologi dan indikator yang yang sesuai diamanahkan dalam UU No.38 tahun 2014
dengan standar, penegakan diagnosis tantang keperawatan yang terdapat pada
keperawatan menjadi tidak seragam, tidak pasal 30 bahwa dalam menjalankan tugas
akurat dan ambigu sehingga dapat sebagai pemberi asuhan keperawatan,
menyebabkan ketidaktepatan pengambilan perawat berwenang menetapkan diagnosis
keputusan dan ketidaksesuaian asuhan keperawatan. Hal ini menegaskan
keperawatan yang diberikan kepada klien. wewenang perawat sebagai penegak
diagnosis yang harus memiliki
Penegakan diagnosis dalam keperawatan
kemampuan diagnosis yang baik dan benar
memegang peranan penting dalam segala
sebagai dasar mengembangkan rencana
macam tuntutan masyarakat yang semakin
intervensi keperawatan dalam rangka
kritis dan mempengaruhi kesadaran
mencapai peningkatan, pencegahan dan
masyarakat akan hak-haknya dari suatu
penyembuhan serta pemulihan kesehatan
unit kesehatan. Pendokumentasian yang
klien.
tidak dilakukan dengan lengkap bisa
menurunkan mutu pelayanan keperawatan Diagnosa keperawatan ditegakkan
karena tidak dapat mengidentifikasi sejauh berdasarkan dari respon fisik, sosio-
mana tingkat keberhasilan dari asuhan kultural, psikologis, dan spiritual klien
keperawatan yang telah diberikan dalam terhadap masalah kesehatannya yang
aspek legal perawat tidak mempunyai bersifat individual, sehingga diperlukan
bukti tertulis jika klien menuntut kemampuan berpikir kritis dalam proses
ketidakpuasan akan pelayanan diagnostik. Penegakkan diagnosa
keperawatan (Nursalam, 2008; Iyer, 2001). keperawatan haruslah didukung dengan
Informasi yang menggambarkan suatu sekelompok data dasar yang didapatkan
masalah klien atau diagnosis keperawatan oleh perawat saat melakukan pengkajian.
kemudian mengarah kepada pemberian Kelompok data ini disebut dengan batasan
asuhan keperawatan untuk memilih suatu karakteristik. Batasan karakteristik
rencana perawatan yang sesuai dengan merupakan indikator klinis yang
terapi keperawatan (Potter & Perry; 2009). merupakan dari tanda dan gejala objektif
atau subjektif atau faktor risiko yang

5
mendukung adanya kategori diagnostic . menentukan masalah pasien atau
Indikator klinis yang akurat diperlukan menyimpulkan pasien tidak
untuk dapat memvalidasi diagnosa memenuhi standar kriteria kesehatan
keperawatan yang ditegakkan. Keakuratan maka pasien tersebut mengalami
indikator klinis ditentukan dari keterbatasan dalam aspek
kemunculan batasan karakteristik dan kesehatannya dan memerlukan
faktor yang berhubungan (etiologi) dari pertolongan. Ketiga, menentukan
suatu diagnosa keperawatan. masalah pasien yang pernah dialami
olehnya, tahap ini perawat
Langkah – langkah menentukan diagnosa
menentukan masalah potensial
keperawatan menurut Setiadi (2012)
pasien. Keempat. Penentuan
adalah sebagai berikut:
keputusan.
1. Klasifikasi dan analisis data
Ialah mengelompokan data-data
3. Memvalidasi diagnosa keperawatan.
pasien atau keadaan tertentu dimana
Merupakan menghubungkan dengan
klien mengalami permasalahan
klasifikasi gejala dan tanda-tanda
kesehatan atau keperawatan
yang kemudian merujuk kepada
berdasarkan kriteria permasalahan
kelengkapan dan ketepatan data.
yang dialaminya. Klasifikasi ini
Untuk kelengkapan dan ketepatan
berdasarkan pada kebutuhan dasar
data, kerja sama dengan klien
manusia yang dikelompokkan
sangatlah penting untuk dapat saling
dalam data subjektif dan data
percaya, sehingga mendapatkan data
objektif.
yang tepat dan benar.
4. Merumuskan diagnosis keperawatan,
2. Interpretasi data
dengan perumusan diagnosa yang
pertama, menentukan kelebihan dari
tepat dengan kebutuhan pasien.
pasien. Jika pasien memenuhi
Menyusun diagnosa keperawatan
standar kriteria dari kesehatan,
hendaknya diurutkan menurut
perawat akan menyimpulkan bahwa
kebutuhan yang berlandaskan
pasien memiliki kelebihan dalam hal
hirarki Maslow (kecuali untuk
tertentu dan kelebihan ini dapat
kasus kegawat daruratan
digunakan untuk membantu
menggunakan prioritas berdasarkan
menyelesaikan permasalahan yang
“yang mengancam jiwa”).
dialami oleh pasien. Kedua,

6
Pengkajian keperawatan dan perumusan dibenarkan dikarenakan akan menentukan
diagnosa keperawatan mengawali langkah dalam rencana tindakan sehingga
awal dari perencanaan proses keperawatan. pecapaian tujuan utama keperawatan dapat
Perencanaan ialah kategori dari perilaku mengalami hambatan.
keperawatan dimana dengan tujuan yang
Diagnosis keperawatan berfungsi untuk
berpusat pada klien dan hasil yang
dapat meningkatkan kualitas pengkajian
diperkirakan ditetapkan dan intervensi
yang dilakukan dan didokumentasikan
keperawatan dipilih agar mencapai tujuan
oleh perawat. Diagnosis keperawatan
tersebut. Selama perencanaan, di buat
sebagai proses yang terkait pada kajian
secara prioritas. Selain berkolaborasi
deskripsi masalah pasien, penyebabnya,
dengan klien dan keluarganya, perawat
dan dapat memberikan informasi kepada
juga harus berkonsul dengan anggota tim
perawat untuk mengidentifikasi
perawatan kesehatan lainnya, menelaah
pendekatan kajian apa yang sesuai untuk
dari literatur yang berkaitan, memodifikssi
membuat perencanaan spesifik terkait
asuhan, serta mencatat informasi yang
diagnosis keperawatan pasien. Sehingga,
relevan tentang kebutuhan perawatan
secara tidak langsung akan membuat
kesehatan klien serta penatalaksanaan
pengkajian perawat lebih komprehensif
klinik.
dan spesifik berorientasi pada masalah dan
Diagnosis keperawatan dilakukan diagnosis pasien.
berdasarkan dari hasil pengkajian yang
dilakukan oleh perawat sesuai dengan apa Kesalahan dalam menegakkan diagnosa
yang tertuang pada format pengkajian. keperawatan dapat mengakibatkan perawat
Diagnosis keperawatan aktual adalah salah dalam menentukan tujuan serta
diagnosis keperawatan yang menjelaskan intervensi yang berdampak pada tidak
terkait dengan masalah nyata yang ada teratasinya masalah yang di alami oleh
pada saat pengkajian dilakukan. Diagnosis pasien, meningkatnya masa perawatan
keperawatan potensial ialah diagnosis serta biaya perawatan dan risiko terjadinya
keperawatan yang menjelaskan masalah komplikasi. Oleh karena itu, ketika
nyata yang akan terjadi jika tindakan melakukan penelitian mengenai diagnosa
keperawatan tidak dilakukan. Jadi keperawatan haruslah berfokus pada
masalahnya belum ada tetapi penyebabnya keakuratan indikator klinis.
sudah ada. Kekurangan dalam melakukan
diagnosis keperawatan harus secepatnya

7
PENUTUP Jurnal Keperawatan. 11(1):107-
111.
Diagnosa keperawatan merupakan
Cikwanto. Nupiyanti. (2018).
keputusan klinis mengenai seseorang,
Pengembangan Instrumen
keluarga, ataupun masyarakat sebagai
Penegakan Diagnosis Keperawatan
akibat dari masalah kesehatan maupun
Pada Pasien Congestive Heart
proses kehidupan yang aktual atau
Failure (Chf) Berbasis Standar
potensial. Diagnosa keperawatan ialah
Diagnosis Keperawatan Indonesia
dasar dari penyusunan rencana tindakan
(SDKI). Jurnal Keperawatan
asuhan keperawatan. Diagnosis
‘Aisyiyah. 5(1):51-63.
keperawatan sejalan dengan diagnosis
Dewi, I.P. Dkk. (2020). Analisis
medis dikarenakan dalam mengumpulkan
Pengetahuan Perawat dalam
data-data saat melakukan pengkajian
Menentukan Diagnosis Asuhan
keperawatan yang dibutuhkan agar
Keperawatan Spiritual Islami di
menegakkan diagnosa keperawatan Rumah Sakit Syariah. Jurnal Ilmiah
ditinjau dari keadaan penyakit dalam Keperawatan Indonesia. 4(1):73-87.
diagnosa medis. Ermayan. Dkk. (2017). Pengembangan
Format Dokumentasi Asuhan
Diagnosis keperawatan berfungsi untuk
Keperawatan Berbasis
dapat meningkatkan kualitas pengkajian
Standardized Nursing Language
yang dilakukan dan didokumentasikan
(Snl) Nanda-I, Noc Dan Nic Di
oleh perawat. Diagnosis keperawatan
Ruang Rawat Inap. Mahakam
sebagai proses yang terkait pada kajian
Nursing Journal. Vol. 2(2): 50-61.
deskripsi masalah pasien, penyebabnya,
dan dapat memberikan informasi kepada Rachmawati, U. Dkk. (2015). Tindakan
perawat untuk mengidentifikasi Keperawatan Pada Klien, Keluarga
pendekatan kajian apa yang sesuai untuk dan Kader Kesehatan Jiwa dengan
membuat perencanaan spesifik terkait Diagnosa Keperawatan Isolasi
diagnosis keperawatan pasien Sosial di Komunitas. Jurnal
Keperawatan Jiwa. 3(2):97-106.
REFRENSI
Rofi’I, M. Dkk. (2018). Diagnosa
Apriyani, H. (2015). Identifikasi Diagnosis Keperawatan Yang Sering
Keperawatan Pada Pasien Di Ditegakkan Perawat Pada Pasien
Ruang Paru Sebuah Rumah Sakit. Tuberkulosis Paru Di Rumah Sakit.

8
Jurnal Kepemimpinan dan Srimiyati. Dkk. (2020). Aplikasi standar
Manajemen Keperawatan. 1(2):1- proses keperawatan: diagnosis,
8. outcome, dan intervensi pada
Santoso. R. Arief. (2018). Hubungan asuhan keperawatan. Jurnal
Pengetahuan dan Motivasi Perawat Keperawatan Silampari. 3(
Dengan Kinerja Pendokumentasian 2):739-751.
Asuhan Keperawatan di Pelayanan Wulandini, P. Dkk. (2016). Faktor-Faktor
Rawat Inap Puskesmas Guluk Yang Berhubungan Dengan
Guluk . Jurnal Ilmu Kesehatan. Pendokumentasian Asuhan
3(1):10-19. Keperawatan Di Rumah Sakit Jiwa.
Ners Jurnal Keperawatan.
Sari, S.H. Dkk. (2015). Batasan
12(2):131-142.
Karakteristik Dan Faktor Yang
Berhubungan (Etiologi) Diagnosa
Keperawatan: Hambatan Mobilitas
Fisik Pada Pasien Stroke. DK.
3(1):12-21.
Simamora, R. H., Bukit, E., Purba, J, M.,
& Siahaan, J. (2017). Penguatan
kinerja perawat dalam pemberian
asuhan keperawatan melalui
pelatihan ronde keperawatan di
rumah sakit royal prima medan.
Jurnal Pengabdian Kepada
Masyarakat, 23(2), 300-304.

Simamora, R. H. (2019). Socialization of


information Technology Utilization
and Knowledge of information
System Effectiveness at Hospital
Nurses in Medan, North Sumatra.
Editorial Preface From the Desk of
Managing Editor…, 10(9).

9
10

Anda mungkin juga menyukai