Anda di halaman 1dari 7

DIAGNOSA KEPERAWATAN

Inggrid Pricilia Pardede/181101128

Inggrid_pardede@yahoo.com

ABSTRACT

Diagnosa keperawatan adalah suatu pernyataan yang singkat, tegas, dan jelas tentang
respon klien terhadap masalah kesehatan atau penyakit tertentu yang aktual dan potensial karena
ketidaktahuan, ketidakmauan, atau ketidakmampuan pasien/klien mengatasinya sendiri yang
membutuhkan tindakan keperawatan untuk mengatasinya. Tujuan dari penulisan jurnal ini adalah
untuk meningkatkan pemahaman tentang Diagnosa keperawatan secara lebih baik dan memahami
upaya yang dapat dilakukan tenaga kesehatan khususnya perawat dalam menurunkan insiden yang
tidak perlu. Kajian ini di tulis dalam bentuk studi kepustakaan,artikel non penelitian.

Kata kunci : Diagnosa keperawatan, Perawat,Asuhan keperawatan.

PENDAHULUAN A.Latar belakang

Diagnosa keperawatan adalah kehidupan yang aktual atau potensia.


suatu kesimpulan yang dihasilkan dari Diagnosa keperawatan memberikan dasar

analisa data (Carpenito, 2009). Diagnosa untuk pemilhan intervensi keperawatan untuk

keperawatan adalah penilaian klinik tentang mencapai hasil yang merupakan tanggung

respon individu keluarga, atau komunitas jawab perawat menurut North American

terhadap masalah kesehatan atau proses Nursing Diagnosis Association (NANDA)


(1990, dalam Allen, 1998).

Diagnosa keperawatan adalah langkah kedua perawat mempunyai lisensi dan kompetensi
dari proses keperawatan yang untuk mengtasinya ( Sumijatun, 2010 ).
menggambarkan penilaian klinis tentang
Diagnosa keperawatan adalah
respon individu, keluarga, kelompok maupun
pernyataan yang jelas, singkat dan pasti
masyarakat terhadap permasalahan kesehatan
tentang masalah pasien yang nyata serta
baik aktual maupun potensial. Dimana
penyebabnya dapat dipecahkan atau diubah
melalui tindakan keperawatan menurut berdasarkan substansi ilmiah yaitu logis,
Gordon (1982, dalam Dermawan, 2012). sistimatis, dinamis dan restruktur.

Menurut NANDA,diagnosa Pengembangan mutu untuk kinerja

keperawatan risiko adalah keputusan klinis profesional perawat dapat dilakukan


tentang individu,keluarga,atau komunitas dengan memberikan pelatihan baik on
yang sangat rentan untuk mengalami masalah atau off the training tentang komunikasi
disbanding individu atau kelompok lain pada terapeutik yang benar.
situasi yang sama atau hampir sama.Diagnosa
keperawatan ini mengganti istilah diagnosa
METODE
keperawatan potensial dengan menggunakan
“risiko terhadap atau risiko tinggi Metode yang digunakan yaitu
terhadap”.Validasi untuk menunjang menelaah dari berbagai sumber publikasi
diagnose risiko tinggi adalah factor risiko ilmiah dan buku cetak.dari hasil pencarian
yang memperlihatkan keadaan dimana kemudian diolah dan dianalisis sehingga
kerentanan meningkat terhadap klien atau menghasilkan sebuah pembahasan dan
kelompok dan tidak menggunakan batasan
kesimpulan dari topik yang ditetapkan.
karakteristik.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Asuhan keperawatan merupakan
proses atau rangkaian kegiatan pada A.Hasil
praktik keperawatan yang diberikan
Diagnosa keperwatan, langkah
secara langsung kepada klien /pasien di
kedua dari proses keperwatan,
berbagai tatanan pelayanan kesehatan.
mengklarifikasikan masalah kesehatan
Dilaksanakan berdasarkan kaidah-kaidah
dalam ruang lingkup keperawatan. Proses
keperawatan sebagai suatu profesi yang
diagnosa merupakan hasil analisa data
berdasarkan ilmu dan kiat
dan identifikasi anda dari respon klien
keperawatan,bersifat humanistic, dan
terhadap masalah pelayanan kesehatan.
berdasarkan pada kebutuhan objektif
Istilah diagnosa berarti “untuk
klien untuk mengatasi masalah yang
membedakan” atau “untuk mengetahui”
dihadapi klien. Asuhan keperawatan
diagnosa keperawatan adalah keputusan
dapat di pertanggungjawabkan
klinis tentang respon individu, keluarga
atau komunitas terhadap masalah perawat pernah dilibatkan dalam kegiatan
kesehatan aktual atau potensial atau rumah sakit seperti seminar dalam 6
proses kehidupan (Nanda Internasional, bulan terakir.
2007). pernyataan yang menggambarkan
Hasil penelitian Wirdah (2016)
respon aktual atau potensial klien
bahwa sebelum merumuskan diagnosa
terhadap masalah kesehatan yang perawat
keperawatan perawat melakukan
mempunyai lisensi dan kompenten untuk
klasifikasi dan analisis data, tidak terlepas
mengatasinya.
dari pendidikan responden yang sudah
Penelitian ini memiliki data mayor
ners sehingga ilmu pengetahuan dan
sebesar 100%, dokumentasi diagnosa
keterampilan responden yang tinggi maka
keperawatan aktual juga harus memiliki
pemahaman dan keterampilan responden
data minor dan dokumentasi penelitian ini
dalam melakukan klasifikasi dan analisis
sebesar 90,8%. Berdasarkan tabel 5 dapat
data sebelum merumuskan diagnosa
disimpulkan bahwa 92,1% perawat
keperawatan juga semakin meningkat.
menuliskan problem etiologi simptom
dan perawat tidak menuliskan problem Hasil penelitian Mynarikova
etiologi simptom sebanyak 7,9% (2014) bahwa melakukan klasifikasi dan
analisis data sangat diperlukan sebelum
PEMBAHASAN
merumuskan diagnosa keperawatan,
Penelitian untuk diagnosa dalam hal ini pendidikan perawat
keperawatan aktual dan diagnosa berpengaruh terhadap keterampilan
keperawatan resiko didapatkan hasil interpersonal perawat dan tingkat
bahwa 76 perawat menuliskan data pengetahuan perawat dalam melakukan
subjektif dan data objektif (100%), hal klasifikasi dan analisis data.
tersebut didukung oleh sistem kontrol
Hasil penelitian Supratti (2016)
yang baik disetiap ruangan yang
bahwa agar dapat merumuskan diagnosa
dilakukan kepala ruang setiap hari
keperawatan dibutuhkan kemampuan
memeriksa dokumen asuhan keperawatan
analisis yang tinggi sehingga diperlukan
dan didukung oleh adanya SPO (standar
sumber daya manusia yang capable dan
prosedur operasional), selain itu juga
mempunyai motivas kuat untuk maju Mandagi (2015) bahwa kompetensi
serta berpandangan maju. Hal ini perawat salah satunya mempunyai
menjadikan perawat lebih inisiatif dalam pengetahuan yang cukup tentang SPO
melakukan klasifikasi dan analisis data dalam melaksanakan asuhan keperawatan,
sebelum merumuskan diagnosa salah satunya dalam merumuskan
keperawatan, sehingga hasil rumusan diagnosa keperawatan.
diagnosa keperawatan yang diperoleh
Hasil penelitian Parulian (2014)
lebih akurat dan sesuai dengan kondisi
bahwa kompetensi sangat penting dalam
pasien.
keperawatan dan diperlukan standar
Hidayat (2015) bahwa seorang sebagai penentuan kompetensi yang
perawat harus kompeten dalam diharapkan dari seorang perawat,
merumuskan diagnosa keperawatan, kompetensi yang diidentifikasi dengan
untuk merumuskan diagnosa keperawatan pengetahuan dan keterampilan yang
yang tepat seorang perawat membutuhkan meliputi kompetensi dalam melaksanakan
pengetahuan dan keterampilan, seperti asuhan keperawatan, salah satunya dalam
pemahaman kondisi pasien, faktor merumuskan diagnosa keperawatan.
penyebab, karakteristik kondisi pasien
KESIMPULAN
dan kemampuan untuk mengintegrasikan
semua informasi untuk membentuk Kompetensi perawat dalam
sebuah kesimpulan. merumuskan diagnosa keperawatan
aktual yaitu 92,1% dalam kategori baik
Hasil penelitian Mynarikova
dan merumuskan diagnosa keperawatan
(2014) menyatakan bahwa kompetensi
resiko 98,7% dalam kategori baik,
perawat dalam menggunakan nalar kritis
sehingga dapat disimpulkan kompetensi
dan tingkat pengalaman untuk
perawat dalam merumuskan diagnosa
mendapatkan data pasien yang tepat, serta
keperawatan pada pasien di ruang rawat
pengetahuan mengenai diagnosa
inap RSUD Tugurejo Semarang dalam
keperawatan akan mempengaruhi
kategori baik.
keakuratan perawat dalam merumuskan
diagnosa keperawatan. Hasil penelitian SARAN
Hasil penelitian diharapkan agar PPNI. (2010). Standar Praktik
perawat meningkatkan sistem kontrol, Profesioanl Dan Standar Kinerja Profesional

memenui SOP dengan patuh dan baik, Perawat. Jakarta : PPNI

serta meningkatkan ketelitian dalam Potter, Patricia A & Anne Griffin


merumuskan diagnosa keperawatan pada Perry. 2005. Buku Ajar Fundamental
pasien. Keperawatan: konsep,proses dan praktik

DAFTAR PUSTAKA edisi 4. Penerbit Buku Kedokteran


EGS.Jakarta.
Carpenito, Lynda Juall. (2009).
Diagnosis Keperawatan Aplikasi pada Potter, Patricia A & Anne Griffin
Praktik Klinis. Jakarta : EGC Perry. 2008. Buku Ajar Fundamental
Keperawatan: konsep,proses dan praktik
Dermawan, D. (2012). Proses
Keperawatan: Penerapan Konsep &
edisi 7. Penerbit Buku Kedokteran

Kerangka Kerja. Yogyakarta : Gosyen EGS.Jakarta.

Efendy, M. (2012). Perbedaan Parulian, Hinsa. (2014). Pengaruh


Tingkat Kualitas Dokumentasi Proses Kompetensi Dan Komunikasi
Keperawatan Sebelum Dan Sesudah Interpersonal Terhadap Kinerja Perawat.
Penerapan NANDA-I, NIC, Dan NOC. Journal Idea Nursing, 5(3), 70-79.
Jurnal Keperawatan Soedirman, 7(2), 67-77.
Potter, A.P., dan Perry, G.A.,
Gaffar Jumadi,1999,Pengantar 2005. Fundamental Keperawatan:
Keperawatan Profesional,Jakarta : EGC. Konsep, Proses dan Praktek,
Jakarta: Penerbit Buku
Nursalam,2011.Manajemen
Kedokteran EGC.
Keperawatan Aplikasi dalam Praktik
Keperawatan. Jakarta: Salemba Raya. Rachmania, D. (2016).
Parulian, Hinsa. (2014). Pengaruh Pengembangan Instrument Diagnosis &
Kompetensi Dan Komunikasi Interpersonal Intervensi Keperawatan Berbasis
Terhadap Kinerja Perawat. Journal Idea Standardized Nursing Language
Nursing, 5(3), 70-79. (NANDA-I, NOC, NIC). Jurnal Ners,
11(2)
Simamora, R. H. (2008). Peran Simamora, R. H. (2010).
Manajer Perawat Dalam Pembinaan Komunikasi Dalam Keperawatan.
Etika Perawat Pelaksana Dalam Jember: University Press
Peningkatan Kualitas Asuhan
Sumijatun. (2010). Konsep Dasar
Keperawatan. IKESMA
Menuju Keperawatan Professional.
Simamora, R. H. (2009). Jakarta : Trans Info Media
Dokumentasi Proses Keperawatan.
Tarwoto, W. (2006). Kebutuhan
Jember. University Press
dasar manusia dan proses keperawatan
edisi 3. Jakarta: Salemba Medika.

Anda mungkin juga menyukai