Anda di halaman 1dari 7

DIAGNOSA KEPERAWATAN SEBAGAI STANDAR PRAKTIK

KEPERAWATAN

Rahmatia Sitanggang/181101137

rahmatiasitanggang@gmail.com

ABSTRAK

Diagnosa keperawatan di tetapkan berdasarkan analisis dan interprestasi data yang di peroleh
dari pengkajian klien. Diagnosa keperawatan memberikan gambaran tentang kesehatan yang
nyata (aktual) dan kemungkinan akan terjadi, dimana pengambilan keputusannya dapat di
lakukan dalam batas wewenang perawat. Diagnosa keperawatan juga sebagai suatu bagian dari
proses keperawatan yang di reflesikan dalam standar praktik American Nurses Assiation
(ANA). Diagnosa keperawatan ditegakkan bukan tidak ada tujuan melainkan agar seorang
perawat dapat menganalisa dan mensintesa data yang telah dikelompkkan. Mengidentifikasi
mas alah ( etiologi) dan juga mengidentifikasi kemampuan klien untuk mencegah atau
menyelesaikan masalah. Metode yang digunakan adalah metode kualitatif dimana maksudnya
dengan cara mengumpulkan sebanyak-banyaknya data untuk dianalisis. Yaitu dengan Literature
review ini dengan menganalisis yang berfokus pada diagnosa keperawatan sebagai standar
praktik keperawatan. Adapun tinjauan literatur yang digunakan seperti buku teks, bukureferensi,
jurnal, dan google scholar. Dengan kata kunci diagnossa keperawatan, standar praktik
keperawatan, keperawatan. Dan yang digunakan adalah 14 literatur yang diterbitkan 10 tahun
terakhir.

KATA KUNCI : Diagnosa Keperawatan, Standar Praktik, Keperawatan, Keperawatan.

PENDAHULUAN pemecahan,masalah. Melalui


identifikasi, dapat digambarkan
Diangnosa keperawatan adalah
berbagai maslah keperawatan yang
keputusan klinis mengenai seseorang,
membutuhkan asuhan keperawatan., Di
keluarga, atau masyarakat sebagai
samping itu,dengan menentukan atau
akibat dari masalah kesehatan atau
menyelidiki etiologi masalah akan dapat
proses kehidupan yang aktual atau
dijumpai factor yang menjadi kendala
potensial (NANDA, 1990). Diagnosa
dan penyebabnya. Dengan
keperawatan memberikan dasar
mengambarkan tanda dan gejala, akan
pemilihan intervensi yang menjadi
memperkuat masalah yag ada.
tanggung gugat perawat. Perumusan
diaognosa keperawatan adalah Diagnosis keperawatan
bagaimana diagnose keperawatan ditetapkan berdasarkan analisis dan
digunakan dalam proses factor yang menjadi kendala dan
penyebabnya. Dengan menggambarkan menganalisa dan mensintesa data yang
tanda dan gejala, aka n memperkuat telah dikelompkkan. Mengidentifikasi
masalah yang ada. mas alah ( etiologi) dan juga
mengidentifikasi kemampuan klien
Diagnosis keperawatan
untuk mencegah atau menyelesaikan
ditetapkan berdasarkan analisis dan
masalah.
interpretasi data yang diperoleh dari
pengkajian keperawatan klien. METODE
Diagnosis keperawatan memberikan
Metode yang digunakan adalah
gambaran tentang masalah atau status
metode kualitatif dimana maksudnya
kesehatan klien yang nyata (aktual) dan
dengan cara mengumpulkan sebanyak-
kemungkinan akan terjadi, dimana
banyaknya data untuk dianalisis. Yaitu
pemecahannya dapat dilakukan dalam
dengan Literature review ini dengan
batas wewenang perawat.
menganalisis yang berfokus pada
Dokumentasi keperawatan diagnosa keperawatan sebagai standar
merupakan catatan tentang penilaian praktik keperawatan. Adapun tinjauan
klinis dari respons indipidu, keluarga, literatur yang digunakan seperti buku
atau komunitas terhadap masalah teks, bukureferensi, jurnal, dan google
kesehatan atau proses kehidupan baik scholar. Dengan kata kunci diagnossa
aktual maupun potensial. keperawatan, standar praktik
keperawatan, keperawatan. Dan yang
Standar praktik keperawatan
digunakan adalah 14 literatur yang
adalah acuan untuk praktik keperawatan
diterbitkan 10 tahun terakhir.
yang harus dicapai oleh seorang
perawat dan dikembangkan untuk HASIL DAN BAHASAN
membantu perawat melakukan validasi
Diagnosa keperawatan di
mutu dan mengembangkan
tetapkan berdasarkan analisis dan
keperawatan.
interprestasi data yang di peroleh dari
TUJUAN pengkajian klien. Diagnosa keperawatan
memberikan gambaran tentang
Diagnosa keperawatan
kesehatan yang nyata (aktual) dan
ditegakkan bukan tidak ada tujuan
kemungkinan akan terjadi, dimana
melainkan agar seorang perawat dapat
pengambilan keputusannya dapat di berikut : 1. Aktual : suatu diagnosa
lakukan dalam batas wewenang keperawatan yang menggambarkan
perawat. Diagnosa keperawatan juga penilaian klinis yang harus di validasi
sebagai suatu bagian dari proses oleh perawat karena adanya batasan
keperawatan yang di reflesikan dalam karakteristik mayor. Jenis keperawatan
standar praktik American Nurses tersebut memiliki empat komponen :
Assiation (ANA). Standar-standar ini dimulai dari label, defenisi, karakteristik
memberikan suatu dasar luas untuk dan faktor yang berhubungan. Label
mengevaluasi praktik dan mereflesikan yang di berikan juga harus singkat dan
pengakuan hakhak manusia yang jelas, hal itu bertujuan untuk
menerima asuhan keperawatan. mempermudah dalam membantu
Penentuan diagnosa kesperawatan, membedakan diagnosa yang ada agar
bagaimanapun lebih sulit dan kompleks dapat di bedakan antara diagnosa yang
dari pada penentuan diagnosa medis. satu dengan diagnosa yang lainnya.
Hal itu dikarenakan data dari hasil Syarat untuk menegakkan suatu
pengkajian tidak selalu menjadi data diagnosa keperawatan maka di perlukan
batasan karakteristik (S) dalam format adanya Problem, etiology, symptom
PES pada diagnosa keperawatan, tetapi (PES) yang dijelaskan sebagai berikut :
juga bisa menjadi etiologi (E) pada Universitas Sumatera Utara 1. Problem
format PES. Data ini bahkan bisa (Masalah) Tujuan penulisan pernyataan
berfungsi sebagai label diagnosa itu masalah adalah menjelaskan status
sendiri (Herdman, 2012). Diagnosa kesehatan atau masalah kesehatan klien
keperawatan menurut Carpenito (2001) secara singkat dan sejelas mungkin.
dapat di bedakan menjadi diagnosa Karena pada bagian ini dari diagnosa
keperawatan syndrome dan kolaborasi, keperawatan mengidentifikasi apa yang
Sedangkan menurut Herdman (2012) tidak sehat tentang klien dan apa yang
diagnosa keperawatan dapat dibedakan harus di rubah tentang status kesehatan
menjadi diagnosa keperawatan aktual, klien dan juga memberikan pedoman
resiko, kemungkinan, dan terhadap tujuan dari asuhan
kesejahteraan. Diagnosa keperawatan keperawatan. Dengan menggunakan
menurut Carpenito (2001) dan Herdman standar diagnosa dari Herdman
(2012) dapat di jelaskan sebagai mempunyai keuntungan yang signifikan
yaitu : a. Untuk membantu perawat gejala) Merupakan identifikasi data
untuk berkomunikasi antara yang satu objektif dan subjektif sebagai tanda dari
dengan yang lainnya dengan masalah keperawatan memerlukan
menggunakan istilah yang di mengerti kriteria evaluasi. 2. Resiko : diagnosa
secara umum. b. Sebagai metode untuk keperawatan resiko menggambarkan
mengidentifikasi perbedaan masalah penilaian klinis dimana individu
keperawatan yang ada dengan masalah maupun kelompok lebih rentan
medis. c. Semua perawat dapat mengalami masalah yang sama di
bekerjasama dalam menguji dan bandingkan orang lain di dalam situasi
mendefenisikan kategori diagnosa yang sama atau serupa. Syarat untuk
dalam mengidentifikasi kriteria menegakkan diagnosa resiko ada unsur
pengkajian dan intervensi keperawatan PE (Problem and Etiologi ) dan untuk
dalam meningkatkan asuhan penggunaan batasan karakteristik yaitu
keperawatan. 2. Etiologi (Penyebab) “resiko dan resiko tinggi “ tergantung
Etiologi (penyebab) adalah faktor faktor dari tingkat kerentanan/keparahan suatu
klinik dan personal yang dapat merubah masalah. Dan faktor yang terkait untuk
status kesehatan atau mempengaruhi diagnosa keperawatan resiko
perkembangan masalah. Etiologi merupakan faktor yang sama dengan
mengidentifikasi fisiologis, psikologis, keperawatan aktual seperti yang sudah
sosiologis, dan spiritual serta faktor- dibahas sebelumnya di diagnosa
faktor lingkungan yang di percaya keperawatan aktual. 3. Kemungkinan :
berhubungan dengan masalah baik diagnosa kemungkinan adalah diagnosa
sebagai penyebab maupun faktor resiko. keperawatan yang memerlukan data
Karena etiologi mengidentifikasi faktor tambahan, hal tersebut bertujuan untuk
yang mendukung terhadap faktor mencegah timbulnya suatu diagnosa
masalah kesehatan klien, maka etiologi yang bersifat sementara, dan dalam
sebagai pedoman atau sasaran langsung menentukan suatu diagnosa
dari intervensi keperawatan. Jika terjadi keperawatan yang bersifat sementara
kesalahan dalam menentukan penyebab bukanlah menunjukan suatu kelemahan
maka tindakan keperawatan menjadi atau keraguan dalam menentukan suatu
tidak efektif dan efesien. Universitas diagnosa, akan tetapi merupakan suatu
Sumatera Utara 3. Symptom (tanda atau proses penting dalam keperawatan. 4.
Kesejahteraan : diagnosa keperawatan gejala saja. Dalam proses „Diagnostic
kesejahteraan merupakan penilaian Reasoning’ dalam keperawatan,
klinis tentang keadaan individu, mengidentifikasi kemungkinan diagnosa
keluarga atau masyarakat dalam transisi (Possible diagnoses) merupakan bagian
dari tingkat sejahtera tertentu menjadi penting dari proses „Diagnostic
tingakat sejahtera yang lebih tinggi Reasoning’ (Westfall, 1986). Informasi
(Herdman, 2007). 5. Syndrome : mengenai kemungkinan apa diagnosa
diagnosa syndrome merupakan keperawatan dan masalah kolaborasinya
kumpulan gejala diagnosa keperawatan, perlu di sadari oleh perawat sehingga
karena terdiri dari diagnosa akan memunculkan proses berpikir
keperawatan aktual dan resiko yang di lebih lanjut untuk dapat
perkirakan ada karena situasi atau mengkonfirmasi berbagai kemungkinan
peristiwa tertentu. Dan didalam diagnosa tersebut melalui pengkajian
diagnosa syndrome terdapat etiologi dan fokus.
faktor pendukung lainnya yang
PENUTUP
bertujuan untuk mempermudah dalam
menegakkan suatu diagnosa. Diagnosis Keperawatan
(Carpenito, 2001). Meskipun begitu ada merupakan keputusan klinik tentang
juga beberapa data yang mempunyai respon individu, keluarga dan
banyak diagnosa keperawatan adalah masyarakat tentang masalah kesehatan
„tekanan darah‟ yang ditemukan dalam aktual atau potensial, dimana
diagnosa keperawatan „Activity berdasarkan pendidikan dan
Intolerance’, „Anxiety „ , ‘Decreased pengalamannya, perawat secara
Cardiac Output ‘, ‘Fear, ‘Deficient akontabilitas dapat mengidentifikasi dan
Fluid Volume’,’ Excess Fluid Volume’, memberikan intervensi secara pasti
‘Acute pain ‘, ‘ineffective Tissue untuk menjaga, menurunkan,
Perfusion ‘ dan ‘dysfunctional membatasi, mencegah dan merubah
Ventilator Weaning Response status kesehatan klien.
„ ( Herdman, 2012). Kenyataan ini
Diagnosis keperawatan
menunjukan adanya diagnosa banding
ditetapkan berdasarkan analisis dan
yang perlu dicermati oleh perawat
interpretasi data yang diperoleh dari
meskipun hanya dengan satu tanda dan
pengkajian keperawatan klien. Haryanto, A. 2014. Hubungan Berpikir
Diagnosis keperawatan memberikan Kritis dan Waktu Tanggap
gambaran tentang masalah atau status Perawat dengan Kualitas
kesehatan klien yang nyata (aktual) dan Asuhan Keperawatan di Instalasi
kemungkinan akan terjadi, dimana Gawat Darurat Rumah Sakit
pemecahannya dapat dilakukan dalam Islam Surabaya. Jurnal Sebelas
batas wewenang perawat. Maret

Hastuti, W. 2017. Aplikasi Concept


Mapping Dalam Pemberian
REFERENSI
Asuhan Keperawatan di stase
Deniati, dkk. 2018. Pengaruh Berpikir Maternitas. Jurnal Keperawatan
Kritis Terhadap kemampuan dan Pemikiran Ilmiah. 3(3),19-
Perawat Pelaksana dalam 22.
Melakukan Asuhan
Hutahaen, serii. 2010. Konsep dan
Keperawatan di Rumah Sakit
Dokumentasi Proses
Hermina Bekasi Tahun 2016.
Keperawatan. Jakarta: Trans
Jurnal Kesehatan Holistik,
Info Media Jakarta
12(1), 21-24
Kodim,& Yulianingsih. 2015. Konsep
Deswani. 2019. Proses Keperawatan
Dasar Keperawatan. Jakarta:
dan Berfikir Kritis. Jakarta:
TIM
Salemba Medika.
Mulyaningsih. 2013. Peningkatan
Fisher, alec. 2009. Berpikir Kritis
Perilaku Caring Melalui
Sebuah Pengantar.
Kemampuan Berpikir Kritis
Jakarta: Erlangga.
Perawat. Jurnal Management
Keperawatan. 1(2), 100-103

Potter, A.P., & Perry, G.A. 2010.


Fundamental Keperawatan
Buku 1 Edisi 7. Jakarta: Salemba
Medika.
Purwaningsih, D.F. 2015. Strategi Keperawatan Indonesia. 10(1),
Meningkatkan Perilaku Caring 75-77.
Perawat Dalam Mutu Pelayanan
Sumijatun. (2009). Konsep Dasar dan
Keperawatan. Jurnal
Aplikasi Pengambilan
Management Keperawatan.
Keputusan Klinis. Jakarta :
Simamora, R. H. (2010). Komunikasi Trans Info Media Jakarta.
dalam Keperawatan. Jember
Walansendow, Vl. 2017. Hubungan
Universitas Press.
Antara Sikap dan Teknik
Simamora, R. H. (2009). Dokumentasi Komunikasi Terapeutik Perawat
Proses Keperawatan. Jember Dengan Kepuasan Pasien Rawat
Universitas Press. Inap Di Ruang Eunike Rsu
Gmim Kalooran Amurang. E-
Simamora, R. H. (2008). Peran Manajer
journal Keperawatan, 5(1), 2-3.
dalam Pembinaan Etika Perawat
Pelaksana dalam Peningkatan Wijaya, M., A., & Rantung, G., A.
Kualitas Pelayanan Asuhan (2015). Persepsi Pasien
Keperawatan. IKESMA, 4(2). Terhadap Kompetensi
Profesional Perawat. Jurnal
Skolastik Keperawatan. 1 (1),
Sudono, B., Setya, D., & Atingngtyas, 75-77.
R. 2017. Gambaran Kemampuan
Berpikir Kritis Perawat Primer
dalam Pelaksanaan Asuhan
Keperawatan di Rumah Sakit
Islam Surakarta. Jurnal Ilmu

Anda mungkin juga menyukai