Anda di halaman 1dari 7

IDENTIFIKASI DIAGNOSA KEPERAWATAN DALAM ASUHAN

KEPERAWATAN
Ananda Namora Hasibuan
anandahsb04@gmail.com

LATAR BELAKANG
Perawat sebagai tenaga kesehatan Pada prakteknya kegiatan proses
yang bertugas untuk memenuhi kebutuhan keperawatan di atas tidaklah selalu
dasar klien secara holistic memiliki berurutan tetapi bisa dikerjakan pada
tanggung jawab untuk membantu waktu bersamaan/tumpang tindih
pemenuhan kebutuhan oksigen klien yang (overlapping). Salah satu kegiatan yang
tidak adekuat.Dalam tindakannya, seorang penting dalam proses keperawatan adalah
perawat sebelum memberikan asuhan pengkajian keperawatan. Pengkajian
keperawatanharus melakukan metode keperawatan ini sangat penting karena dari
keperawatan berupa pengkajian, diagnosis pengkajian keperawatan maka perawat
keperawatan, intervensi, dan evaluasi. akan mampu menentukan apa masalah
keperawatan/diganosa keperawatan dan
Profesi perawat menggunakan
masalah kolaboratif/diagnosis potensial
proses keperawatan (nursing process)
komplikasi yang dialami oleh pasien dan
sebagai kerangka pikir dan kerangka kerja
membuat perencanaan dalam merawat
dalam merawat pasien. Keperawatan
pasien.
sebagai proses, diperkenalkan sejak tahun
1955 oleh Hall dan pada tahun 2004 proses Diagnosa keperawatan adalah
keperawatan (nursing process) ditetapkan langkah kedua dari proses keperawatan
sebagai series of steps oleh ANA yang menggambarkan penilaian klinis
(American Nursing Association) tentang respon individu, keluarga,
(Wilkinson, 2007), yang terdiri dari kelompok maupun masyarakat terhadap
assesment (pengkajian), diagnosis permasalahan kesehatan baik aktual
(penetapan diagnosis), planning outcomes maupun potensial. Dimana perawat
(perencanaan hasil), planning intervention mempunyai lisensi dan kompetensi untuk
(perencanaan intervensi), implementation mengtasinya ( Sumijatun, 2010 ).
(implementasi) dan evaluation (evaluasi).
METODE indivu,keluarga dan masyarakat tentang
masalah kesehatan actual dan potensial,di
Metode yang dipakai untuk kajian
mana berdasarkan pendidikan dan
ini adalah metode kualitatif dengan
pengalamannya,perawat secara
menggunakan literature yang berasal dari
akuntabilitas dapat mengidentifikasi dan
buku, jurnal online, artikel ilmiah tentang
memberikan intervensi secara pasti untuk
diagnose keperawatan.
menjaga,menurunkan,membatasi,mencega
h dan mengubah status kesehatan klien.

HASIL Diagnosa keperawatan di tetapkan


berdasarkan analisis dan interpretasi data
Diagnosa keperawatan adalah suatu
yang di peroleh dari pengkajian
kesimpulan yang dihasilkan dari analisa
keperawatan klien.Diagnosa keperawatan
data (Carpenito, 2009). Diagnosa
memberikan gambaran tentang masalah
keperawatan adalah penilaian klinik
atau status kesehatan klien yang nyata
tentang respon individu keluarga, atau
( actual) dan kemungkinan akan terjadi,di
komunitas terhadap masalah kesehatan
mana pemecahannya dapat di lakukan
atau proses kehidupan yang aktual atau
dalam batasan wewenang perawat.
potensia. Diagnosa keperawatan
(Bararah,dkk,2013).
memberikan dasar untuk pemilhan
intervensi keperawatan untuk mencapai Diagnosis keperawatan adalah

hasil yang merupakan tanggung jawab diagnosis yang paling logis terjadi ketika

perawat menurut North American Nursing terjadi suatu kondisi medis tertentu.Tentu
Diagnosis Association (NANDA) (1990, saja seorang pasien dengan satu kondisi

dalam Allen, 1998) medis tidak akan mempunyai semua


diagnose keperawatan yang di
Diagnosa Keperawatan di tetapkan
tampilkan.Pilih hanya diagnose
berdasarkan analisis dan interprestasi data
keperawatan yang di konfirmasikan
yang diperoleh dari pengkajian klien.
dengan data pengkajian.Lebih jauh
Diagnosa keperawatan memberikan
lagi,daftar yang telah di pilih ini harus
gambaran tentang kesehatan yang nyata
telah di pertimbangkan dengan tidak
atau aktual dan kemungkinan akan terjadi,
berlebihan.Mungkin saja terjadi bahwa
dimana pengambilan keputusannya dapat
seorang pasien dengan suatu kondisi medis
dilakukan dalam batas wewenang perawat.
tertentu akan mempunyai diagnose
Diagnosa keperawatan merupakan
keperawatan yang tidak terdaftar dalam
keputusan klinik tentang respon
daftar.Karena pasien mewakili respon e) Pengkajian ulang dan revisi terhadap
manusia ynang unik,diagnose keperawatan diagnosis berdasarkan data terbaru.
tidak dapat di ramalkan berdasarkan
kondisi medis saja.(Hidayat,2008).

Tujuan Diagnosa Keperawatan


PEMBAHASAN
Diagnosa keperawatan juga
Diagnosa keperawatan adalah suatu
bermanfaat dalam memberikan asuhan
pernyataan yang singkat, tegas, dan jelas
keperawatan secara
tentang respon klien terhadap masalah
komprehensif,memberikan kesatuan
kesehatan/penyakit tertentu yang aktual
bahasa dalam profesi
dan potensial karena ketidaktahuan,
keperawatan,meningkatkan komunikasi
ketidakmauan, atau ketidakmampuan
antar sejawat dan profesikesehatan
pasien/klien mengatasinya sendiri yang
lainnya,dan membantu merumuskan hasil
membutuhkan tindakan keperawatan untuk
yang di harapkan / tujuan yang tepat dalam
mengatasinya ( Ali, 2009 ).
menjamin mutu asuhan keperawatan
sehingga pemilihan intervensi lebih akurat
dan menjadi pedoman dalam melakuakn
Kriteria diagnosa keperawatan
evaluasi. (Bararah,dkk,2013)
Kriteria antara lain sebagai berikut
(Nursalam, 2015 ) :
Komponen diagnosa keperawatan
a) Status kesehatan dibandingkan dengan
standar untuk menentukan kesenjangan. Komponen diagnosa keperawatan
menurut Dermawan (2012) sebagai
b) Diagnosa keperawatan dihubungkan
berikut: a) Problem
dengan penyebab kesenjangan dan
pemenuhan kebutuhan pasien. Problem adalah gambaran keadaan
pasien dimana tindakan keperawatan dapat
c) Diagnosa keperawatan dibuat sesuai
diberikan. Masalah atau problem adalah
dengan wewenang.
kesenjangan atau penyimpangan dari
d) Komponen diagnosa terdiri atas keadaan normal yang seharusnya tidak
PE/PES. terjadi. Tujuan : menjelaskan status
kesehatan pasien secara jelas dan sesingkat
mungkin. Diagnosis keperawatan disusun keterbatasan institusi atau rumah sakit,
dengan menggunakan standart yang telah sehingga tidak mampu memberikan
disepakati, supaya : perawatan.

(1) Perawat dapat berkomunikasi dengan (4) Maturasional : adolensent


istilah yang dimengerti secara umum. (ketergantungan dalam kelompok), young
adult (menikah, hamil, menjadi orang tua),
(2) Memfasilitasi dan mengakses diagnosa
dewasa (tekanan karier).
keperawatan.

(3) Sebagai metode untuk mengidentifikasi


perbedaan masalah keperawatan dengan c) Sign and symptom
masalah medis.
Data subyektif dan obyektif yang
(4) Meningkatkan kerjasama perawat ditemukan sebagai komponen pendukung
dalam mendefinisikan diagnosis dari data terhadap diagnosa keperawatan. Sign and
pengkajian dan intervensi keperawatan. symptom (tanda dan gejala) adalah ciri,
tanda atau gejala yang merupakan
informasi yang diperlukan untuk
b) Etiologi merumuskan diagnosa keperawatan.

Etiologi atau faktor penyebab


adalah faktor klinik dan personal yang
Langkah – langkah menentukan diagnosa
dapat merubah status kesehatan atau
keperawatan
mempengaruhi perkembangan masalah.
Merupakan pedoman untuk merumuskan Langkah – langkah menentukan
intervensi. Unsur – unsur dalam diagnosa keperawatan menurut Setiadi
identifikasi etiologi meliputi unsur (2012) sebagai berikut:
PSMM :
a) Klasifikasi dan analisis data Klasifikasi
(1) Patofisiologi penyakit : semua proses atau memfokuskan data adalah
penyakit, akut atau kronis yang dapat mengelompokan data-data pasien atau
menyebabkan atau mendukung masalah. keadaan tertentu dimana klien mengalami
(2) Situasional : personal dan lingkungan permasalahan kesehatan atau keperawatan
(kurang pengetahuan, isolasi sosial). berdasarkan kriteria permasalahannya.
Analisis data adalah kemampuan
(3) Medikasi (berhubungan dengan
mengkaitkan data dan menghubungkan
program perawatan atau pengobatan) :
data tersebut dengan konsep teori dan (a) Tidak ada masalah tetapi perlu
prinsip yang relevan untuk membuat peningkatan status dan fungsi
kesimpulan dalam menentukan masalah (kesejahteraan) : tidak ada indikasi respon
kesehatan dan keperawatan pasien. Cara perawat, meningkatnya status kesehatan,
analisis data adalah: (1) Validasi data, adanya inisiatif promosi kesehatan.
meneliti kembali data yang terkumpul. (2)
(b) Masalah kemungkinan.
Mengelompokkan data berdasarkan
kebutuhan biopsiko-sosial dan spiritual. Pola mengumpulkan data untuk

(3) Membandingkan dengan standar. (4) memastikan ada atau tidaknya masalah

Membuat kesimpulan tentang kesenjangan yang diduga.

yang ditemukan. (c) Masalah aktual atau risiko.

b) Interpretasi data Pasien tidak mampu merawat karena

(1) Menentukan kelebihan pasien. pasien menolak masalah dan pengobatan.

Jika pasien memenuhi standar kriteria (d) Masalah kolaboratif.

kesehatan, perawat akan menyimpulkan Konsultasikan dengan tenaga kesehatan


bahwa pasien memiliki kelebihan dalam profesional yang kompeten dan bekerja
hal tertentu dan kelebihan ini dapat secara kolaboratif pada masalah tersebut.
digunakan untuk membantu
menyelesaikan permasalahan pasien.
c) Validasi data
(2) Menentukan masalah pasien/
menyimpulkan. Pada tahap ini perawat memvalidasi data
yang ada secara akurat yang dilakukan
Jika pasien tidak memenuhi standar
bersama pasien dan keluarga atau
kriteria kesehatan maka pasien tersebut
masyarakat. Validasi ini dilaksanakan
mengalami keterbatasan dalam aspek
dengan mengajukan pertanyaan yang
kesehatannya dan memerlukan
reflekif kepada pasien atau keluarga
pertolongan.
tentang kejelasan interpretasi data.
(3) Menentukan masalah pasien yang
d) Merumuskan diagnosa keperawatan
pernah dialami, tahap ini perawat
menentukan masalah potensial pasien. Perumusan diagnosa keperawatan
didasarkan pada identifikasi masalah dan
(4) Penentuan keputusan.
kemungkinan penyebab. Selain itu
perumusan diagnosa juga sesuai dengan d) Diagnosa keperawatan kemungkinan.
kebutuhan pasien. Diagnosa keperawatan kemungkinan
adalah pernyataan tentang masalah yang
diduga akan terjadi, masih memerlukan
data tambahan.

e) Diagnosa keperawatan sindroma

Tipe diagnosa keperawatan Diagnosa keperawatan sindroma adalah


sekelompok atau kumpulan dari beberapa
Tipe diagnosa keperawatan menurut
diagnosa keperawatan yang terjadi secara
Carpenito (2009) sebagai berikut:
bersamaan yang memiliki penyebab
a) Diagnosa keperawatan aktual. Diagnosa tunggal.
keperawatan aktual adalah diagnosa
menjelaskan masalah yang nyata terjadi
saat ini. Pada diagnosa keperawatan aktual KESIMPULAN

batasan karakteristiknya adalah tanda dan Diagnosa keperawatan merupakan


gejala yang bila terlihat dalam waktu yang keputusan klinik tentang respon pasien,
sama mewakili diagnosa keperawatan. keluarga dan masyarakat terhadap masalah
Batasan karakteristik dibedakan menjadi actual maupun risiko dalam proses
karakteristik mayor dan minor. Mayor kehidupan (Wilkinson, J., M 2007) .
setidaknya satu tanda harus ada untuk Diagnosa keperawatan memberikan dasar
validasi diagnosa, minor mendukung bukti untuk memilih intervensi keperawatan
tetapi boleh tidak ada. untuk mencapai hasil yang dapat

b) Diagnosa keperawatan risiko. Diagnosa dipertanggung jawabkan dan

keperawatan risiko adalah keputusan klinis dipertanggung gugatkan.

yang divalidasi oleh faktor risiko. Tidak


terdapat tanda dan gejala mayor.
REFERENSI
c) Diagnosa keperawatan potensial.
Apriyani, H. (2015). IDENTIFIKASI
Diagnosa keperawatan potensial adalah
DIAGNOSIS KEPERAWATAN PADA
diagnosa yang didasarkan atas kondisi
PASIEN DI RUANG PARU SEBUAH
sehat klien untuk mencapai tingkat
RUMAH SAKIT. Jurnal Keperawatan.
kesehatan yang lebih tinggi.
11(1): 107-111.
Bararah, T.,dkk. (2013). Asuhan medan. Jurnal pengabdian kepada
Keperawatan. Prestasipustakaraya. masyarakat. 23(2): 300-304
Jakarta.
Supratti, & Ashriady. (2016).
Dermawan, D. (2012). Proses PENDOKUMENTASIAN STANDAR
Keperawatan Penerapan Konsep dan ASUHAN KEPERAWATAN DI RUMAH
Kerangka Kerja. Yogyakarta: Gosyen SAKIT UMUM DAERAH MAMUJU,
Publishing INDONESIA. Jurnal Kesehatan
MANARANG. 2(1): 44-51.
Muhith, A. (2015). Pendidikan
Keperawatan Jiwa Teori dan Aplikasi. Wilkinson, J. M. (2016). Diagnosis
Yogyakarta: EGC Keperawatan NIC NOC. Jakarta: EGC

Novieastari, E. (2003). DIAGNOSA


KEPERAWATAN SEJAHTERA. Jurnal
Keperawatan Indonesia. 7(2): 77-80

Rinawati, P. (2018). KOMPETENSI


PERAWAT DALAM MERUMUSKAN
DIAGNOSA KEPERAWATAN PADA
PASIEN DI RUANG RAWAT INAP
RSUD TUGUREJO SEMARANG.
Manuscript. Semarang: Universitas
Muhammadiyah Semarang.

Rofi’i, M., dkk. (2018). Diagnosa


Keperawatan Yang Sering Ditegakkan
Perawat Pada Pasien Tuberkulosis Paru Di
Rumah Sakit. Jurnal Kepemimpinan dan
Manajemen Keperawatan. 1(2): 1-8

Simamora, R. H., Bukit, E., Purba, J. M.,


&Siahaan, J. (2017). Penguatan kinerja
perawat dalam pemberian asuhan
keperawatan melalui pelatihan ronde
keperawatan di rumah sakit royal prima

Anda mungkin juga menyukai