Anda di halaman 1dari 6

TUGAS RESUME

KONSEP DASAR KEPERAWATAN II


DIAGNOSA KEPERAWATAN DALAM PROSES KEPERAWATAN

DISUSUN OLEH :
MOH. JONI PRANATA (1130021025)

DOSEN FASILITATOR :
NUR AINIYAH ., S.kep.,NS,M.Kep

DIKERJAKAN PADA TANGGAL :


21/03/2022

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN


FAKULTAS KEPERAWATAN DAN KEBIDANAN
UNIVERSITAS NAHDLATUL ULAMA SURABAYA
2022
TINJAUAN PUSTAKA

1. Pengertian Diagnosa Keperawatan


Diagnosis Keperawatan adalah suatu penilaian klinis mengenai respon klien
terhadap masalah kesehatan atau proses kehidupan yang dialaminya baik yang
berlangsung aktual maupun potensial. Diagnosis keperawatan ini bertujuan untuk
mengidentifikasi respon klien individu, keluarga dan komunitas terhadap situasi yang
berkaitan dengan kesehatan. Respon-respon tersebut merupakan reaksi terhadap
masalah kesehatan dan proses kehidupan yang dialami klien. Sehingga, diharapkan
perawat mampu menangkap dan berfikir kritis dalam merespon perilaku tersebut.
Diagnosis Keperawatan merupakan keputusan klinik tentang respon individu,
keluarga dan masyarakat tentang masalah kesehatan aktual atau potensial, dimana
berdasarkan pendidikan dan pengalamannya, perawat secara akontabilitas dapat
mengidentifikasi dan memberikan intervensi secara pasti untuk menjaga,
menurunkan, membatasi, mencegah dan merubah status kesehatan klien. Diagnosa
keperawatan ditetapkan berdasarkan analisis dan interpretasi data yang diperoleh dari
pengkajian keperawatan klien. Diagnosa keperawatan memberikan gambaran tentang
masalah atau status kesehatan klien yang nyata (aktual) dan kemungkinan akan
terjadi, dimana pemecahannya dapat dilakukan dalam batas wewenang perawat.
Diagnosa keperawatan berfokus - masalah mengandung batasan karakteristik dan
faktor yang berhubungan. Perawat mendiagnosis masalah kesehatan, menyatakan
risiko, dan kesiapan promosi kesehatan. Diagnosis berfokus masalah tidak boleh
dipandang lebih penting dari pada diagnosis risiko. Kadang-kadang diagnosis risiko
dapat menjadi diagnosis dengan prioritas tertinggi bagi pasien.(Putri, n.d.)

2. KLASIFIKASI DIAGNOSA KEPERAWATAN


International Council of Nurse (ICN) sejak tahun 1991 telah mengembangkan
suatu sistem klasifikasi yg disebut dengan International Nurses Council International
Classification for Nursing Practice (ICNP). Sistem klasifikasi ini tidak hanya
mencakup klasifikasi diagnosis keperawatan, tetapi juga mencakup klasifikasi
intervensi dan tujuan (outcome) keperawatan. ICP membagi diagnosis keperawatan
menjadi 5 kategori, yaitu Fisiologis, Psikologis, Perilaku, Relasional, dan
Lingkungan. Kategori dan subkategori diagnosis keperawatan adalah berikut :
Diagnosis Keperawatan :
1.Fisiologis
a. Respirasi e. Aktivitas dan istirahat
b. Sirkulasi f. Neurosensory
c. Nutrisi dan cairan g. Reproduksi dan seksualitas
d. Eliminasi

2. Psikologis
a. Nyeri dan kenyamanan c. Pertumbuhan dan perkembangan
b. Integritas ego

3. Perilaku
a. Kebersihan diri
b. Penyuluhan dan pembelajaran

4. Relasional
a. Interaksi sosial
5. Lingkungan
a. Keamanan dan proteksi

3. Jenis Diagnosis Keperawatan


Diagnosis keperawatan ada dua jenis yaitu:
1. Diagnosis keperawatan negative Yaitu diagnosis keperawatan yang klien atau
pasien dalam kondisi yang sakit yang membtutuhkan asuhan keperawatan di rumah
sakit. Maka dari itu kita sebagai perawat haru selalu menetapkan diagnosa dengan
paik kepada pasien ataupunn klien, dengan kita juga melakukan pengkajian dengan
baik kepada pasien, maka tindakan keperawatan dan diagnosa pasien pastilah akan
tepat dan rencana asuhan keperawatan yang telah direncanakan juga akan tepat dan
benar.

2. Diagnosis keperawatan positif Yaitu diagnosis keperawatan yang klien atau pasien
yang telah diberikan asuhan keperawatan sudah dalam keadaan yang optimal atau
sudah dalam keadaan sehat. Jika pasien yang suda menerima tindakan keperawatan
yang dibeikan perawat dengan baik, maka asuhan keperawatan yang diterima pasie
juga akan lebih optimal sehingga keadaan pasien atau klien juga pasti akan lebih
membaik dan bisa dikatakan lebih optimal dan lebih sehat. Pada diagnosis
keparawatan yang harus kita perhatikan sebagai perawat adalah tentang bagaimana
cara kita dalam mengkaji pasien, jika kita sudah melakukan pengkajian kepada pasien
ataupun kepada klien kita dengan baik, maka kita akan dengan tepat dalam
menentukan diagnosis keperawatan dan juga maka rencana keperawatan yang akan
kita berikan kepada pasien juga akan lebih tepat dan baik. Seorang perawat dalam
menentukan diagnosis keperawatan kepada pasien harus lah tepat, maka dari itu kita
sebagai perawat harus lebih mengetahui lebih dalam tentang bagaimana dan apa saja
kalsifikasi diagnosis keperawatan. Dalam menentukan diagnosis keperawatan juga
kita harus mengetahui bagaimana kasifikasi keperawatan itu, maka dari itu akan
memudahkan kita sebagai perawat dalam menentukan asuhan keperawatan yang tepat
kepada pasien ataupun klien kita. Jika asuhan keperawatan yang akan kita berikan
kepada pasien ataupun klien kita sudah tepat, maka itu akan meningkatkan tigkat
kesehatan klen atau pasien kita dirumah sakit dapat dengan baik. Dan asuhan
keperawatan yang kita berikan juga harus sesuai dengan diagnosis keperawatan yang
sudah kita tentukan sebelumnya.(Chyntia & Marpaung, n.d.)
4. Tahapan Diagnosis Keperawatan
Tahapan-tahapan dalam Diagnosa Keperawatan Tahapan dalam diagnosa
keperawatan dapat dibedakan menjadi:
a) Klasifikasi dan Analisa Data
Pengelompokkan data adalah mengelompokkan data-data klien atau keadaan
tertentu di mana klien mengalami permasalahan kesejahteraan atau keperawatan
berdasarkan kriteria permasalahannya.Pengelompokkan data dapat disusun
berdasarkan pola respon manusia (taksonomi NANDA) dan atau pola fungsi
kesehatan.
b) Interprestasi Data Klien Masalah klien
merupakan keadaan atau situasi dimana klien perlu bantuan untuk
mempertahankan status kesehatannya,
c) Memvalidasi data Adalah menghubungkan dengan klasifikasi gejala dan tanda
tanda yang kemudian merujuk kepada ketepatan data.Untuk kelengkapan dan
ketepatan data,kerja sama dengan klien sangat penting untuk saling percaya,
sehingga mendapatkan data yang tepat.
d) Merumuskan diagnosa keperawatan Setelah perawat
mengelompokkan,mengidentifikasi,dan memvalidasi data-data yang signifikan,
maka tugas perawat pada tahap ini adalah merumuskan suatu diagnosis
keperawatan.Diagnosis keperawatan dapat bersifat actual, resiko, kemungkinan
kesejahteraan, dan sindrom Dengan diagnosa keperawatan sebagai dasar dari
keperawatan, perawat perlu mengembangkan kompetensi diagnostik dalam
rangka menjadi penegak diagnosis yang baik. Seorang perawat bertanggung
jawab secara langsung dalam pembuatan diagnosa keperawatan.Perawat juga
bertanggung jawab pada pengobatan,dengan mengaplikasikan prinsip enam benar
yaitu, benar obat, benar dosis, benar klien, benar cara, benar waktu, dan benar
dokumentasi.(Sianturi, 2020)
DAFTAR PUSTAKA

Chyntia, N., & Marpaung, L. (n.d.). OLEH PERAWAT. 181101002.


Putri, S. J. (n.d.). Klasifikasi Diagnosa Dalam Keperawatan.
PPNI tim pokja SIKI DPP, E. 1. (2016). Standart Intervensi Keperawatan.
Sianturi, W. A. (2020). Diagnosa dalam keperawatan. Ppni 2009, 3–7.

Anda mungkin juga menyukai