Desember 07 ,2022
Related stories
Celebrity
Silicon Valley Stunned by the Fulminant Slashed Investments
Celebrity
The Next Wave of Superheroes Has Arrived with Astonishing Speed
Celebrity
Watch Awesome Kate Halle Go Full Wiming Pro in the Bahamas
Celebrity
The Weirdest Places Ashes Have Been Scattered in New Zeeland
Celebrity
The Car Insurance Catch that can Double Your Cover in Two Months
spot_img
Pengertian Diagnosis Keperawatan
Diagnosis Keperawatan adalah suatu penilaian klinis mengenai respon klien terhadap
masalah kesehatan atau proses kehidupan yang dialaminya baik yang berlangsung
aktual maupun potensial.
Nah, sebagai seorang perawat, kita diharapkan untuk memiliki rentang perhatian yang
luas terhadap berbagai respon yang dilakukan oleh klien, baik pada saat klien sakit
maupun sehat.
Masalah kesehatan mengacu pada kepada respon klien terhadap kondisi sehat-sakit,
sedangkan proses kehidupan mengacu kepada respon klien terhadap kondisi yang
terjadi selama rentang kehidupannya dimulai dari fase pembuahan hingga menjelang
ajal dan meninggal yang membutuhkan diagnosis keperawatan dan dapat diatasi atau
diubah dengan intervensi keperawatan . (Referensi : Christensen & Kenney, 2009;
McFarland & McFarlane, 1997; Seaback, 2006).
Sistem klasifikasi ini tidak hanya mencakup klasifikasi intervensi dan tujuan (outcome)
keperawatan saja.
Lebih dari itu, sistem klasifikasi ini disusun untuk mengharmonisasikan terminologi-
terminologi keperawatan yang digunakan diberbagai negara diantaranya seperti ;
Kategori dan subkategori tersebut dapat dilihat pada gambar dibawah ini.
1. Diagnosis Positif
Menunjukan bahwa klien dalam kondisi sehat dan dapat mencapai kondisi yang lebih
sehat atau optimal. Diagnosis ini disebut juga dengan istilah Diagnosis Promosi
Kesehatan (ICNP, 2015; Standar Praktik Keperawatan Indonesia – PPNI, 2005).
2. Diagnosis Negatif
Menunjukan bahwa klien dalam kondisi sakit atau beresiko mengalami sakit sehingga
penegakan diagnosis ini akan mengarahkan pemberian intervensi keperawatan yang
bersifat penyembuhan, pemulihan dan pencegahan.
A. Diagnosis Aktual
Diagnosis ini menggambarkan respon klien terhadap kondisi kesehatan atau proses
kehidupan yang menyebabkan klien mengalami masalah kesehatan.
Tanda atau gejala mayor dan minor dapat ditemukan dan divalidasi pada klien secara
langsung.
B. Diagnosis Resiko
Diagnosis ini menggambarkan respon klien terhadap kondisi kesehatan atau proses
kehidupannya yang dapat menyebabkan klien beresiko mengalami masalah kesehatan.
Dalam penegakan diagnosis ini, tidak akan ditemukan tanda/gejala mayor ataupun
minor pada klien, namun klien akan memiliki faktor resiko terkait masalah kesehatan
yang mungkin akan dialaminya dikemudian hari.
1. Masalah (Problem)
Masalah merupakan label diagnosis keperawatan yang menggambarkan inti dari
respon klien terhadap kondisi kesehatan atau proses kehidupannya.
Label diagnosis ini terdiri dari Deskriptor atau penjelas dan Fokus Diagnostik.
2. Indikator Diagnostik
Indikator diagnostik terdiri dari penyebab, tanda/gejala, dan faktor resiko dengan
uraian sebagai berikut.
a. Penyebab (Etiology)
Merupakan faktor-faktor yang mempengaruhi perubahan status kesehatan. Etiologi ini
dapat mencakup 4 kategori, yaitu;
Pada diagnosis aktual, indikator diagnostiknya terdiri dari penyebab dan tanda/gejala.
Pada diagnosis resiko, tidak memiliki penyebab dan tanda/gejala, melainkan hanya
faktor resiko saja.
Pada diagnosis promosi kesehatan, hanya memiliki tanda/gejala yang menunjukan
kesiapan klien untuk mencapai kondisi yang lebih optimal.
Proses Penegakan Diagnosis Keperawatan
Proses penegakan diagnosis (diagnostic process) adalah suatu proses yang sistematis
yang terdiri dari 3 tahap yaitu, analisis data, identifikasi masalah dan perumusan
diagnosis.
Untuk perawat profesional yang telah berpengalaman, proses ini dapat dilakukan
secara simultan. Namun untuk perawat yang belum memiliki pengalaman yang
memadai, setidaknya diperlukan latihan dan pembiasaan untuk melakukan proses
penegakan diagnosis secara sistematis.
Proses penegakan diagnosis keperawatan diuraikan sebagai berikut;
1. Analisis Data
Tahap pertama dalam proses penegakan diagnosis keperawatan adalah Analisis data
yang dilakukan dengan tahapan sebagai berikut ini.
b. Kelompokkan data
Tanda/gejala yang dianggap bermakna, dikelompokan berdasarkan pola kebutuhan
dasar yang meliputi;
respirasi,
sirkulasi,
nutri/cairan,
eliminasi,
aktivitas/istirahat,
neurosensori,
reproduksi/seksualitas,
nyeri/kenyamanan,
integritas ego,
pertumbuhan/perkembangan,
kebersihan diri,
penyuluhan/pembelajaran
interaksi sosial, dan
keamanan/proteksi.
Proses pengelompokan data ini dapat dilakukan baik secara induktif, dengan memilah
dara sehingga membentuk sebuah pola, atau secara deduktif, menggunakan kategori
pola kemudian mengelompokan data sesuai kategorinya.
2. Identifikasi Masalah
Setelah data dianalisis, perawat dan klien bersama-sama mengidentifikasi masalah,
mana masalah yang aktual, resiko dan /atau promosi kesehatan.
Pernyataan masalah kesehatan ini merujuk pada label diagnosis keperawatan yang
sebelumnya telah dibahas diatas.
Frase ‘berhubungan dengan’ dapat disingkat b.d dan frase ‘dibuktikan dengan’ dapat
disingkat d.d.
Contoh Penulisan:
Bersihan jalan nafas tidak efektif b.d spasme jalan nafas d.d batuk tidak efektif, sputum
berlebih, mengi, dispnea dan gelisah.
Contoh Penulisan:
Contoh Penulisan:
DO:
Klien tampak
lemas
Membrane
mukosa pucat
Tonus otot
ekstremitas
bawah kiri
mengalami
penurunan
Tanda-tanda
vital
TD: 180/90
mmHg
N: 67x/menit
RR: 20x/menit
Suhu: 36,2℃
SPO2: 98%
GDS: 101 g/dL