Anda di halaman 1dari 42

OLEH :

DERA ALFIYANTI
DEFINISI
Diagnosis Keperawatan merupakan keputusan klinik tentang
respon individu, keluarga dan masyarakat tentang
masalah kesehatan aktual atau potensial, dimana
berdasarkan pendidikan dan pengalamannya, perawat
secara akontabilitas dapat mengidentifikasi dan
memberikan intervensi secara pasti untuk menjaga,
menurunkan, membatasi, mencegah dan merubah status
kesehatan klien.
DEFINISI
Keputusan klinik tentang respon individu,
keluarga, dan masyarakat tentang masalah
kesehatan aktual atau potensial, sebagai
dasar seleksi intervensi keperawatan untuk
mencapai tujuan asuhan keperawatan sesuai
dengan kewenangan perawat (NANDA,
2015).
Definisi meliputi :

 Seni mengidentifikasi penyakit dari


tanda dan gejalanya
 Pernyataan/kesimpulan dari sebuah
fenomena
 Analisa terhadap sebuah kondisi,
situasi, atau masalah
PERBEDAAN DIAGNOSIS KEPERAWATAN
DENGAN DIAGNOSIS MEDIS
DIAGNOSA KEPERAWATAN DIAGNOSA MEDIS

1. Menggambarkan respon individu 1. Menjelaskan proses penyakit


terhadap proses penyakit secara spesifik
2. Berorientasi pada pasien 2. Berorientasi pada patologi
3. Berubah jika respon klien 3. Tetap konstan selama durasi
berubah penyakit
4. Panduan bagi aktivitas 4. Panduan bagi manajemen medis,
keperawatan mandiri : beberapa di antaranya mungkin
perencanaan, intervensi, dan dilakukan oleh perawat
evaluasi
5. Terdiri dari 2 bagian : pernyataan 5. Terdiri dari 2 atau 3 kata
dan etiologi
KARAKTERISTIK DIAGNOSA KEPERAWATAN

 Pernyataan diagnostik jelas dan konsisten


 Spesifik dan berfokus pada klien

 Berhubungan dengan 1 masalah kesehatan

klien
 Akurat

 Berdasarkan pada data pengkajian yang

reliable dan relevan


TUJUAN DIAGNOSA KEPERAWATAN

 Mengidentifikasi masalah dimana


adanya respon klien terhadap status
kesehatan atau penyakit.
 Mengidentifikasi faktor-faktor yang
menunjang atau menyebabkan suatu
masalah (etiologi)
 Mengidentifikasi kemampuan klien untuk
mencegah atau menyelesaikan masalah
ALASAN PENULISAN DIAGNOSA
KEPERAWATAN

 Memberikan asuhan keperawatan secara komprehensif


 Memberikan kesatuan bahasa dalam profesi keperawatan
 Meningkatkan komunikasi antar sejawat dan profesi kesehatan
lainnya
 Membantu merumuskan hasil yang diharapkan / tujuan yang
tepat dalam menjamin mutu asuhan keperawatan, sehingga
pemilihan intervensi lebih akurat dan menjadi pedoman dalam
melakukan evaluasi
 Menciptakan standar praktik keperawatan
 Memberikan dasar peningkatan kualitas pelayanan keperawatan.
PROSES DIAGNOSTIK
1. DATA PROCESSING – interpretasi data yang
terkumpul
2. Mengkategorikan masalah kesehatan klien, risiko
kesehatan, dan kekuatan
3. Memformulasikan diagnosa keperawatan
1. DATA PROCESSING
 Memproses data, aspek pertama dari
menganalisa, merupakan tindakan untuk
menginterpretasikan data yang terkumpul.
 Terdiri dari :
1. Mengorganisir data
2. Membandingkan data yang belawanan
dengan standar
3. Pengelompokan data
4. Mengidentifikasi kesalahan
Contoh mengorganisir data :
 NUTRISI DAN METABOLIK
menderita diabetes mellitus
tidak makan gula
BB menurun 5 kg dalam 3 bulan
 ELIMINASI
sering berkemih
tidak mengalami kesulitan BAB
 RIWAYAT PENGOBATAN
furosemid 20 mg setiap hari
nitroglycerin 1/150 g prn

 PEMERIKSAAN FISIK
BB 90 kg
TB 175 cm
Tekanan darah 130/90 mmHg
Tidak ada edema
2. MENGKATEGORIKAN MASALAH KESEHATAN KLIEN,
RISIKO KESEHATAN DAN KEKUATAN

Masalah Kesehatan dan Risiko


Perawat&klien dapat membuat keputusan berikut :
1. Tidak ada masalah, dan status kesehatan klien dipantau
2. Tidak ada masalah, tetapi ada masalah potensial
3. Ada masalah, tetapi koping klien efektif
4. Ada masalah, dan klien perlu bantuan untuk mengatasinya
5. Ada masalah, tetapi klien tidak dapat menerimanya saat ini
6. Masalah membutuhkan studi dan diagnosis lebih lanjut
Strength/Kekuatan
 Perawat dan klien juga mengidentifikasi kekuatan
klien, sumber, dan kemampuan koping.
 Kekuatan klien dapat ditemukan di

1. catatan pengkajian klien (kesehatan, kehidupan di


rumah, pendidikan, rekreasi, latihan, pekerjaan,
keluarga dan teman, kepercayaan agama, dan sense
of humor misalnya)
2. Pemeriksaan kesehatan
3. Catatan klien
3. FORMULASI DIAGNOSA
KEPERAWATAN
 Perawat memformulasikan hubungan sebab akibat
antara masalah kesehatan dengan faktor-faktor
yang berhubungan dengan hal tersebut.
 Faktor tersebut antara lain : lingkungan, sosial,
fisiologi, psikologi, atau spiritual.
 Perhatikan contoh berikut ini
KATEGORI PENGELOMPOKAN MENGIDENTIFIKASI FORMULASI
DIAGNOSTIK DATA MASALAH PERNYATAAN
KESEHATAN DAN DIAGNOSA
KEKUATAN KEPERAWATAN

Bersihan jalan nafas Adanya rales di Mampu untuk Bersihan jalan nafas
tidak efektif kedua dasar paru mengeluarkan sekret tidak efektif
yang dapat keluar dg cara batuk berhubungan
jika batuk (kekuatan) dengan akumulasi
Sekret di dasar paru sekret yang
(masalah) berlebihan

Nyeri Riwayat angina (6 Tidak membutuhkan Nyeri akut


bulan) nitrogliserin dalam berhubungan
Mengkonsumsi kurun waktu 2 bulan dengan peningkatan
nitrogliserin (kekuatan) aktivitas atau stress
PROSES PENYUSUNAN DIAGNOSA
KEPERAWATAN

1. Klasifikasi & Analisis Data


Pengelompokkan data adalah mengelompokkan
data-data klien atau keadaan tertentu dimana klien
mengalami permasalahan kesehatan atau
keperawatan berdasarkan kriteria permasalahannya.
Pengelmpkkan data dapat disusun berdasarkan pola
respon manusia (taksonomi NANDA) dan/atau pola
fungsi kesehatan (Gordon, 1982);
Pola fungsi kesehatan (Gordon’s)

 Persepsi kesehatan :  Persepsi diri : pola


pola penatalaksanaan konsep diri
kesehatan  Peran : pola hubungan
 Nutrisi : pola  Seksualitas : pola
metabolisme reproduktif
 Pola eliminasi  Koping : pola toleransi
 Aktivitas : pola latihan stress
 Tidur : pola istirahat  Nilai : pola keyakinan
 Kognitif : pola perseptual
2. Mengindentifikasi masalah klien
 Masalah klien merupakan keadaan atau situasi dimana klien

perlu bantuan untuk mempertahankan atau meningkatkan


status kesehatannya, atau meninggal dengan damai, yang
dapat dilakukan oleh perawat sesuai dengan kemampuan dan
wewenang yang dimilikinya
 Identifikasi masalah klien dibagi menjadi : pasien tidak

bermasalah, pasien yang kemungkinan mempunyai masalah,


pasien yang mempunyai masalah potensial sehingga
kemungkinan besar mempunyai masalah dan pasien yang
mempunyai masalah aktual.
3. Memvalidasi diagnosis keperawatan
 Adalah menghubungkan dengan klasifikasi gejala dan tanda-
tanda yang kemudian merujuk kepada kelengkapan dan
ketepatan data. Untuk kelengkapan dan ketepatan data, kerja
sama dengan klien sangat penting untuk saling percaya,
sehingga mendapatkan data yang tepat.
 Pada tahap ini, perawat memvalidasi data yang ada secara
akurat, yang dilakukan bersama klien/keluarga dan/atau
masyarakat. Validasi tersebut dilaksanakan dengan
mengajukan pertanyaan atau pernyataan yang reflektif kepada
klien/keluarga tentang kejelasan interpretasi data. Begitu
diagnosis keperawatan disusun, maka harus dilakukan
validasi.
4. Menyusun diagnosis keperawatan sesuai dengan
prioritasnya
 Setelah perawat mengelompokkan, mengidentifikasi, dan

memvalidasi data-data yang signifikan, maka tugas perawat


pada tahap ini adalah merumuskan suatu diagnosis
keperawatan. Diagnosa keperawatan dapat bersifat aktual,
resiko, sindrom, kemungkinan dan wellness.
 Menyusun diagnosis keperawatan hendaknya diurutkan

menurut kebutuhan yang berlandaskabn hirarki Maslow


(kecuali untuk kasus kegawat daruratan — menggunakan
prioritas berdasarkan “yang mengancam jiwa”)
KOMPONEN DIAGNOSA KEPERAWATAN

1. PROBLEM (MASALAH)  P
2. ETIOLOGI (PENYEBAB)  E
3. SIGN & SYMPTOM  S
PROBLEM (P) / MASALAH
 Problem (P/masalah), merupakan gambaran
keadaan klien dimana tindakan keperawatan
dapat diberikan.
 P = pernyataan respon klien
 Masalah adalah kesenjangan atau
penyimpangan dari keadaan normal.
 Tujuan : menjelaskan status kesehatan klien atau
masalah kesehatan klien secara jelas dan
sesingkat mungkin
ETIOLOGI (E) / PENYEBAB

 Keadaan ini menunjukkan penyebab keadaan atau masalah kesehatan


yang memberikan arah terhadap terapi keperawatan. Penyebabnya
meliputi : perilaku, lingkungan, interaksi antara perilaku dan
lingkungan.
 Unsur-unsur dalam identifikasi etiologi :
a. Patofisiologi penyakit : adalah semua proses penyakit, akut atau
kronis yang dapat menyebabkan / mendukung masalah.
b. Situasional : personal dan lingkungan (kurang pengetahuan, isolasi
sosial, dll)
c. Medikasi (berhubungan dengan program pengobatan/perawatan) :
keterbatasan institusi atau rumah sakit, sehingga tidak mampu
memberikan perawatan.
d. Maturasional
SIGN & SYMPTOM (S) / TANDA &
GEJALA

 Sign & symptom (S/tanda & gejala),


adalah ciri, tanda atau gejala, yang
merupakan informasi yang diperlukan
untuk merumuskan diagnosis
keperawatan.
PERSYARATAN PENYUSUNAN DIAGNOSA
KEPERAWATAN

1. Perumusan harus jelas dan singkat dari respon klien


terhadap situasi atau keadaan yang dihadapi
2. Spesifi dan akurat (pasti)
3. Dapat merupakan pernyataan dari penyebab
4. Memberikan arahan pada asuhan keperawatan
5. Dapat dilaksanakan oleh perawat
6. Mencerminkan keadaan kesehatan klien.
PERUMUSAN DIAGNOSA KEPERAWATAN

1. The two-part nursing diagnostic statement


Terdiri dari : Problem (P) dan Etiologi (E)
2. The three-part nursing diagnostic statement

Terdiri dari : P, E, dan S


Contoh 1 (two part …) :
 Pola nafas tidak efektif (P) berhubungan
dengan nyeri (E)
 Defisit nutrisi (P) berhubungan dengan

intake nutrisi tidak adekuat (E)


 Hipovolemia (P) berhubungan dengan
output yang berlebihan (E)
Contoh 2 (three part …) :
 Bersihan jalan nafas tidak efektif (P)
berhubungan dengan akumulasi sekret di jalan
nafas (E) yang dimanifestasikan dengan :
adanya bunyi nafas ronchi di dasar paru
dekstra&sinistra S).
 Defisit nutrisi (P) berhubungan dengan intake

tidak adekuat (E) yang dimenifestasikan dengan


: z score < -3 SD, BB menurun 5 kg, konjunctiva
anemis, lemas, Hb 8 gr/dl. (S)
HAL-HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN DALAM
DIAGNOSIS KEPERAWATAN

 Berorientasi kepada klien, keluarga dan masyarakat


 Bersifat aktual atau potensial
 Dapat diatasi dengan intervensi keperawatan
 Menyatakan masalah kesehatan individu, keluarga
dan masyarakat, serta faktor-faktor penyebab
timbulnya masalah tersebut.
Pentingnya Dokumentasi
Diagnosa Keperawatan

 Diagnosis keperawatan adalah salah satu tahap


proses keperawatan yaitu mengidentifikasikan
masalah kesehatan klien yang dapat diatasi
(ditangani, dikurangi atau diubah) melalui intervensi
dan manajemen keperawatan.
 Diagnosis keperawatan merupakan sebuah
pernyataan singkat dalam pertimbangan perawat
untuk mengambarkan respon klien pada masalah
kesehatan baik aktual maupun
PERUMUSAN DIAGNOSA
KEPERAWATAN BERDASARKAN SDKI
DAFTAR MASALAH
KEPERAWATAN
LATIHAN
 Seorang laki-laki usia 40 tahun mengeluh nyeri pada
luka post operasi appendektomi. Ekspresi wajah
klien tampak meringis kesakitan, gelisah, dan
memegangi area perut yang nyeri. Keluarga
mengatakan klien tidak bisa tidur, semalam hanya
tidur 2 jam saja serta tidak nafsu makan. Klien juga
mengeluh badan demam. Hasil pemeriksaan
perawat : skala nyeri 7, frekuensi nadi 115
kali/menit, suhu tubuh 38C, frekuensi nafas 26
kali/menit, tekanan darah 120/70 mmHg. Kondisi
luka post op bersih dan tidak ada tanda infeksi.
LAKUKAN PENGELOMPOKAN DATA

DATA SUBYEKTIF DATA OBYEKTIF


BUAT ANALISA DATA

PROBLEM ETIOLOGI SIGN-SIMPTOM


(Masalah Kep) (Penyebab) (Tanda – Gejala)
RUMUSKAN DIAGNOSA KEPERAWATAN

 Buatlah formulasi diagnosa keperawatan


 dalam bentuk kalimat  mengacu
pada analisa data yang telah dibuat
 Formulasi kalimatnya  P E S

 Gunakan buku SDKI sebagai acuan


penulisan analisa data

Anda mungkin juga menyukai