Anda di halaman 1dari 5

DIAGNOSA KEPERAWATAN

1. DEFINISI

Definisi secara umum : Pernyataan yang menguraikan respon aktual atau


potensial klien terhadap masalah kesehatan yang perawat mempunyai izin dan

berkompeten untuk mengatasinya.


Menurut para ahli (perry & potter, 2005) :
1) Abdellah ( 1957 ) :
Diagnosa keperawatan adalah penentuan sifat dan keluasan masalah keperawatan
yang ditunjukkan oleh pasien individual atau keluarga yang menerima asuhan
keperawatan.
2) Durand Prince ( 1966) :
Diagnosa Keperawatan adalah suatu pernyataan tentang konklusi yang dihasilkan
dari pengenalan terhadap pola yang berasal dari penyelidikan keperawatan dari
pasien.
3) Gebble Lavin ( 1975) :
Diagnosa keperawatan adalah penilaian atau konklusi yang terjadi sebagai akibat
dan pengkajian keperawatan .
4) Bircher ( 1975 ) :
Diagnosa keperawatan adalah suatu fungsi keperawatan yang mandiri. Suatu
evaluasi tentang respon personal klien terhadap pengalaman kemanusiaannya
sepanjang siklus kehidupan, apakah respon merupakan krisis perkembangan atau
kecelakaan, penyakit, kesukaran, atau stres lainnya.
5) Gordon ( 1976 ) :
Diagnosa keperawatan adalah masalah kesehatan aktual atau potensial dimana
perawat, dengan pendidikan dan pengalamannya, mampu dan mempunyai izin
untuk mengatasinya.
6) Aspinall (1976) :
Diagnosa keperawatan adalah suatu proses kesimpulan klinis dari perubahan yang
teramati dalam kondisi fisik atau fisiologis pasien; jika proses ini terjadi secara
akurat dan rasional, maka proses tersebut akan mengarah pada indentifikasi
tentang kesimpulan penyebab simptomatologi.
7) Roy ( 1982) :
Diagnosa keperawatan adalah frase singkat atau istilah yang meringkaskan
kelompok indikator penting (empiris) yang mewakili pola keutuhan manusia.
8) Carpenito ( 1987)

Diagnosa keperawatan adalah pernyataan yang menggambarkan respon manusia


( keadaan sehat atau perubahan pola interakasi aktual atau potensial ) dari individu
atau kelompok perawat yang secara legal mengidentifikasi dan dimana perawat
dapat mengintruksikan intervensi definitif untuk mempertanyakan keadaan sehat
atau untuk mengurangi, menyingkirkan, atau mencegah perubahan.
9) NANDA (1990) :
Diagnosa keperawatan adalah penilaian klinis tentang respon individu , keluarga,
atau komunitas terhadap masalah kesehatan dan proses kehidupan aktual atau
potensial. Diagnosa keperawatan memberikan dasar pemilihan intervensi
keperawatan untuk mencapai hasil dimana perawat bertanggunggugat.

1)
2)
3)
4)

BAGAIMANA MEMBUAT DIAGNOSA KEPERAWATAN YANG AKURAT


Perawat harus mampu :
Mengumpulkan data yang valid dan berkaitan
Menganalisis data ke dalam kelompok
Membedakan diagnosa keperawatan dari masalah kolaboratif
Merumuskan diagnosa prioritas

2. TIPE-TIPE DAN PERSYARATAN DIAGNOSA KEPERAWATAN


Diagnosa keperawatan menurut Carpenito (2001) dapat dibedakan menjadi 5
kategori:
1.

Diagnosis Keperawatan Aktual

Diagnosis keperawatan aktual (NANDA) adalah diagnosis yang menyajikan


keadaan klinis yang telah divalidasikan melalui batasan karakteristik mayor yang
diidentifikasi. Diagnosis keperawatan mempunyai empat komponen : label,
definisi, batasan karakteristik, dan faktor yang berhubungan.
Label merupakan deskripsi tentang definisi diagnosis dan batasan karakteristik.
Definisi menekankan pada kejelasan, arti yang tepat untuk diagnosa. Batasan
karakteristik adalah karakteristik yang mengacu pada petunjuk klinis, tanda
subjektif dan objektif. Batasan ini juga mengacu pada gejala yang ada dalam
kelompok dan mengacu pada diagnosis keperawatan, yang teridiri dari batasan
mayor dan minor. Faktor yang berhubungan merupakan etiologi atau faktor
penunjang. Faktor ini dapat mempengaruhi perubahan status kesehatan. Faktor
yang berhubungan terdiri dari empat komponen : patofisiologi, tindakan yang
berhubungan, situasional, dan maturasional.

Contoh diagnosis keperawatan aktual : Intoleransi aktivitas berhubungan dengan


penurunan transport oksigen, sekunder terhadap tirah baring lama, ditandai
dengan nafas pendek, frekuensi nafas 30 x/mnt, nadi 62/mnt-lemah, pucat,
sianosis.
2.

Diagnosis Keperawatan Resiko

Diagnosis keperawatan resiko adalah keputusan klinis tentang individu, keluarga


atau komunitas yang sangat rentan untuk mengalami masalah dibanding individu
atau kelompok lain pada situasi yang sama atau hampir sama.
Validasi untuk menunjang diagnosis resiko adalah faktor resiko yang
memperlihatkan keadaan dimana kerentanan meningkat terhadap klien atau
kelompok dan tidak menggunakan batasan karakteristik. Penulisan rumusan
diagnosis ini adalag : PE (problem & etiologi).
Contoh : Resiko penularan TB paru berhubungan dengan kurangnya pengetahuan
tentang resiko penularan TB Paru, ditandai dengan keluarga klien sering
menanyakan penyakit klien itu apa dan tidak ada upaya dari keluarga untuk
menghindari resiko penularan (membiarkan klien batuk dihadapannya tanpa
menutup mulut dan hidung).
3.

Diagnosis Keperawatan Kemungkinan

Merupakan pernyataan tentang masalah yang diduga masih memerlukan data


tambahan dengan harapan masih diperlukan untuk memastikan adanya tanda dan
gejala utama adanya faktor resiko.
Contoh : Kemungkinan gangguan konsep diri : gambaran diri berhubungan
dengan tindakan mastektomi.
4.

Diagnosis Keperawatan Sejahtera

Diagnosis keperawatan sejahtera adalah ketentuan klinis mengenai individu,


kelompok, atau masyarakat dalam transisi dari tingkat kesehatan khusus ke tingkat
kesehatan yang lebih baik. Cara pembuatan diagnsosis ini adalah dengan
menggabungkan pernyataan fungsi positif dalam masing-masing pola kesehatan
fungsional sebagai alat pengkajian yang disahkan. Dalam menentukan diagnosis
keperawatan sejahtera, menunjukkan terjadinya peningkatan fungsi kesehatan
menjadi fungsi yang positif.
Sebagai contoh, pasangan muda yang kemudian menjadi orangtua telah
melaprkan fungsi positif dalam peran pola hubungan. Perawat dapat memakai
informasi dan lahirnya bayi baru sebagai tambahan dalam unit keluarga, untuk
membantu keluarga mempertahankan pola hubungan yang efektif.
Contoh : perilaku mencari bantuan kesehatan berhubungan dengan kurang
pengetahuan tentang peran sebagai orangtua baru.

5.

Diagnosis Keperawatan Sindrom

Diagnosis keperawatan sindrom merupakan diagnosis keperawatan yang terdiri


dari sekelompok diagnosis keperawatan aktual atau resiko, yang diduga akan
muncul karena suatu kejadian atau situasi tertentu.
Contoh : sindrom kurang perawatan diri berhubungan dengan kelemahan fisik.
PERSYARATAN PENYUSUNAN DIAGNOSIS KEPERAWATAN
1.
Perumusan harus jelas dan singkat dari respon klien terhadap situasi atau
keadaan yang dihadapi
2.

Spesifi dan akurat (pasti)

3.

Dapat merupakan pernyataan dari penyebab

4.

Memberikan arahan pada asuhan keperawatan

5.

Dapat dilaksanakan oleh perawat

6.

Mencerminan keadaan kesehatan klien.

HAL-HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN DALAM MENENTUKAN


DIAGNOSIS KEPERAWATAN
1.

Berorientasi kepada klien, keluarga dan masyarakat

2.

Bersifat aktual atau potensial

3.

Dapat diatasi dengan intervensi keperawatan

4.
Menyatakan masalah kesehatan individu, keluarga dan masyarakat, serta
faktor-faktor penyebab timbulnya masalah tersebut.

PENTUAN PRIORITAS DIAGNOSIS


Dengan menentukan diagnosis keperawatan, maka dapat diketahui diagnosis mana
yang akan dilakukan atau diatasi pertama kali atau yang segara dilakukan dalam
menentukan prioritas terdapat beberapa pendapat urutan prioritas, diantaranya :
1) Berdasarkan tingkat kegawatan (mengancam jiwa)
Penentuan prioritas berdasarkan tingkat kegawatan atau mengancam jiwa yang
dilatar belakangi dari prinsip pertolongan pertama yaitu dengan membagi

beberapa prioritas diantaranya prioritas tinggi, prioritas sedang , dan prioritas

rendah.
Prioritas tinggi : mencerminkan situasi yang mengancam kehidupan (nyawa
seseorang) sehingga perlu dilakukan tindakan terlebih dahulu seperti masalah

bersihan jalan nafas.contoh diagnosa..................


Prioritas sedang : menggambarkan situasi yang tidak gawat dan tidak mengancam

hidup klien seperti masalah higiene perseorangan.contoh diagnosa..................


Prioritas rendah : menggambarkan situasi yang tidak berhubungan langsung
prognosis dari suatu penyakit yang secara spesifik seperti masalah keuangan atau
lainnya.contoh diagnosa..................

2) Berdasarkan kebutuhan maslow


Maslow mentukan prioritas diagnosis yang akan direncanakan berdasarkan
kebutuhan diantaranya kebutuhan fisiologis keselamatan dan keamanan,
mencintai dan memiliki, harga diri dan aktualisasi diri, yang dapat digambarkan
sebagai berikut:
Untuk prioritas diagnosis yang akan direncanakan maslow membagi urutan
1)

tersebut berdasarkan urutan kebutuhan dasar manusia di antaranya :


Kebutuhan fisiologis, meliputi masalah respirasi, sirkulasi, suhu, nutrisi, nyeri,

cairan, perawatan kulit, mobilitas, eliminasi.


2) Kebutuhan keamanan dan keselamatan, meliputi masalah lingkungan, kondisi
3)

tempat tinggal, perlindungan, pakaian, bebas dari infeksi dan rasa takut.
Kebutuhan mencintai dan dicintai, meliputi masalah kasih sayang, seksualitas,

afiliasi dalam kelompok, hubungan antar manusia.


4) Kebutuhan harga diri, meliputi masalah respect dari keluarga, perasaan
menghargai diri sendiri.
5) Kebutuhan masalah aktualisasi diri, meliputi kepuasan terhadap lingkungan.

Anda mungkin juga menyukai