NIM : C1AA19040
Tingkat/Kelas : 1/B
Dalam mengetahui tujuan diagnose keperawatan ini perlu diketahui adanya tujuan
yang sangat berkaitan dengan asuhan keperawatan saat mengkaji masalah tentang kesehatan
pasien. Adapun tujuannya yaitu agar seeorang perawat mampu menganalisis mengkaji data
serta memecahkan masalah terkait masalah kondisi kesehatan pasien di Rumah Sakit. Selain
itu peran perawat dalam diagnosa keperawatan ini yaitu bertujuan agar dapat dan mampu
mengerti cara mengelompokkan data-data pasien dan mengambil keputusan tentang tindakan
apa yang akan dilakukan terkait proses kesembuhan pasien.
3. Faktor-faktor yang memperngaruhi dalam pembuatan diagnosa keperawatan ?
Tipe diagnosa keperawatan menurut Carpenito (2009) dan Herdman (2012) sebagai berikut:
1. Aktual
Aktual suatu diagnose keperawatan yang menggambarkan penilaian klinis yang harus
di validasi oleh perawat karena adanya batasan karakteristik mayor. Jenis
keperawatan tersebut memiliki empat komponen : dimulai dari label, defenisi,
karakteristik dan faktor yang berhubungan. Label yang di berikan juga harus singkat
dan jelas, hal itu bertujuan untuk mempermudah dalam membantu membedakan
diagnosa yang ada agar dapat di bedakan antara diagnosa yang satu dengan diagnosa
yang lainnya.
2. Resiko
Diagnosa keperawatan resiko menggambarkan penilaian klinis dimana individu
maupun kelompok lebih rentan mengalami masalah yang sama di bandingkan orang
lain di dalam situasi yang sama atau serupa. Syarat untuk menegakkan diagnosa
resiko ada unsur PE (Problem and Etiologi ) dan untuk penggunaan batasan
karakteristik yaitu “resiko dan resiko tinggi “ tergantung dari tingkat
kerentanan/keparahan suatu masalah. Dan faktor yang terkait untuk diagnose
keperawatan resiko merupakan faktor yang sama dengan keperawatan aktual seperti
yang sudah dibahas sebelumnya di diagnosa keperawatan aktual.
3. Kemungkinan
Diagnosa kemungkinan adalah diagnosa keperawatan yang memerlukan data
tambahan, hal tersebut bertujuan untuk mencegah timbulnya suatu diagnosa yang
bersifat sementara, dan dalam menentukan suatu diagnosa keperawatan yang bersifat
sementara bukanlah menunjukan suatu kelemahan atau keraguan dalam menentukan
suatu diagnosa, akan tetapi merupakansuatu proses penting dalamkeperawatan.
4. Kesejahteraan
Diagnosa keperawatan kesejahteraan merupakan penilaian klinis tentang keadaan
individu, keluarga atau masyarakat dalam transisi dari tingkat sejahtera tertentu
menjadi tingakat sejahtera yang lebih tinggi (Herdman, 2007).
5. Syndrome
Diagnosa syndrome merupakan kumpulan gejala diagnosa keperawatan, karena terdiri
dari diagnosa keperawatan aktual dan resiko yang diperkirakan ada karena situasi atau
peristiwa tertentu. Berdasarkan peraturan menteri kesehatan Republik Indonesia
nomor 40 tahun 2017 menyatakan bahwa salah satu kompetensi perawat adalah
merumuskan diagnosa keperawatan.
6. Diagnosis promosi kesehatan
Diagnosis keperawatan promosi kesehatan adalah penilaian klinis terhadap motivasi
individu, keluarga, atau komunitas serta keinginan untuk meningkatkan kesejahteraan
dan aktualisasi potensi kesehatan manusia sebagai ungkapan kesiapan mereka untuk
meningkatkan perilaku kesehatan tertentu, seperti nutrisi dan olahraga.Diagnosis
promosi kesehatan dapat digunakan pada berbagai bidang kesehatan dan tidak
membutuhkan tingkat kesejahteraan tertentu (NANDA International, 2007).Potensial
peningkatan kenyamanan merupakan contoh diagnosis promosi kesehatan.
Pengerian prioritas adalah yang diutamakan maka diagnosa prioritas dalam asuhan
keperawatan dapat dikatakan diagnosa yang di utamakan dalam asuhan keperawatan. Adapun
cara memprioritaskan diagnosa keperawatan adalah sebagai berikut :
Menyusun prioritas sebuah diagnosa keperawatan hendaknya diurutkan sesuai dengan
keadaan dan kebutuhan utama klien, dengan kategori:
1. Berdasarkan tingkat Kegawatan
1) Keadaan yang mengancam kehidupan.
2) Keadaan yang tidak gawat dan tidak mengancam kehidupan.
3) Persepsi tentang kesehatan dan keperawatan.
2. Berdasarkan Kebutuhan Maslow, bahwa klien memerlukan suatu tahapan kebutuhan
jika klien menghendaki suatu tindakan yang memuaskan, yaitu :
1) Kebutuhan fisiologis
2) kebutuhan keamanan dan keselamatan
3) kebutuhan mencintai dan dicintai
4) kebutuhan harga diri
5) kebutuhan aktualisasi diri.