Evaluasi
Diag- Inter-
nosis vensi
Diagnosis Keperawatan
merupakan bagian vital dalam
Implemen-
menentukan asuhan keperawatan tasi
yang sesuai untuk membantu klien
mencapai kesehatan yang optimal
DIAGNIOSIS :
Seni dalam mengidentifikasi penyakit dari
tanda dan gejala yang ada
•Gordon
- Di buat oleh “perawat profesional”
- Menguraikan kombinasi dari tanda dan gejala yang
memperhatikan masalah kesehatan aktual, risiko
atau potensial.
- Perawat berdasarkan pendidikan dan
pengalamannya mampu diakui, diizinkan dan
bertanggung gugat untuk mengatasi /
menanganinya.
Edel
- Pernyataan gangguan status kesehatan pasien
baik aktual / potensial yang mana hasil dari
pengkajian keperawatan dan membutuhkan
intervensi dari bidang keperawatan
Koizier
- Suatu pernyataan tentang pola tanggapan pasien
terhadap masalah kesehatan yang aktual
/potensial, penyebab dan faktor yang menunjang
• Dapat disimpulkan DK pernyataan respon
pasien terhadap masalah kesehatan yang aktual
atau Resiko/potensial yang membutuhkan
tindakan perawatan, sehingga dapat teratasi
DIAGNOSIS KEPERAWATAN
• Perawat profesional
- Orang yang bertanggung jawab membuat DK
- Ditunjang oleh: ijin secara hukum dan standart
nasional untuk praktek
• Masalah kesehatan : suatu kondisi atau siatuasi
yang mana klien membutuhkan untuk
mempertahankan atau mengembalikan kondisi
kesehatan serta meningggal dengan sejahtera
• Diagnosa keperawatan menguraikan
- Masalah kesehatan aktual
- Masalah keasehatan potensial (faktor resiko yang
merupakan predisposisi terjadi masalah kesehatan
pada individu & keluarga)
• Domain DK hanya mencakup kesehatan dimana
perawat mampu dan diijinkan untuk
mengatasinya.
• DK yang di buat keputusannya hanya sesudah
melalui proses sistematis dari pengumpulan
data/Pengkajian data
Berfikir Kritis dan dan Proses Diagnosis Keperawatan
Orientasi
individu
Sebagai pedoman
/ petunjuk
Berubah jika
respon berubah
Beda diagnosa keperawatan dan diagnosa medis
Proses
Klasifikasi di penyakit
kembangkan spesifik
diterima
universal Diagnosa
medis
Orientasi
patologi
Pedoman
medis
kolaborasi Relatif
konstan
karakteristik
Data tepat
Jelas dan
relevan
ringkas
Aktual
Spesifik
fokus
pasien
B.d. Mas.
pasien
Pengumpulan Data
1. Tipe Data
a. Data Subyektif
adalah data yg didapatkan dr klien sbg suatu pendapat thd
suatu situasi dan kejadian.
Informasi tsb tdk dpt ditentukan perawat scr independen ttp
mll interaksi atau komunikasi. Data subyektif sering
didapatkan dari riwayat keperawatan tms persepsi klien,
perasaan, dan ide ttg status kesehatannya.
Misal: penjelasan klien ttg nyeri, lemah, frustasi, mual atau
malu.
Informasi yg diberikan sumber lainnya, misal: dari keluarga,
konsultan, dan tenaga kesehatan lainnya jg dpt sbg data
subyektif jika didasarkan pd pendapat klien.
Pengumpulan Data
1. Tipe Data
b. Data Obyektif
Data obyektif adalah data yang dpt diobservasi dan diukur.
Informasi tsb. Biasanya diperoleh mll : 2S (Sight , Smell)
dan HT (Hearing, Touch/taste) selama px. Fisik.
exp: frekuensi pernafasan, tekanan darah, edema dan berat
badan.
Metode Pengumpulan Data
1. Observasi
2. Wawancara
3. Pemeriksaan
Metode Pengumpulan Data
1. Observasi
Mengobservasi data merupakan suatu metode
pengumpulan data dengan menggunakan indra titik
observasi ini dilakukan dengan sengaja dan sadar dengan
upaya pendekatan. selama metode observasi berlangsung
perawat melibatkan semua panca indra baik itu melihat
dan mendengar apa yang dikatakan pasien pada saat
perawat menggunakan indra penglihatan contohnya itu,
ukuran tubuh, berat badan, postur dan kerapian pasien,
gestur wajah dan ekspresi pasien apakah pasien nyaman
Metode Pengumpulan Data
2. Wawancara
wawancara adalah metode pengumpulan data yang
direncanakan dan disepakati oleh kedua pihak yaitu pasien dan
perawat. Tujuan dari metode wawancara ini adalah untuk
mengetahui informasi mengenai kesehatan pasien,
mengidentifikasi masalah pasien, dan mengevaluasinya. Salah
satu contoh wawancara yaitu riwayat kesehatan keperawatan
pasien. pada saat melakukan wawancara perawat juga harus
merencanakan wawancara tersebut dan tempatnya di mana,
waktu, dan susunan tempat duduk serta bahasa yang digunakan
perawat alangkah baiknya menggunakan bahasa yang mudah
dipahami oleh pasien. kemudian tahap wawancara juga harus
diperhatikan dengan baik ada tahap pembukaan dan penutup.
Metode Pengumpulan Data
3. Pemeriksaan
Pemeriksaan yang dimaksud disini adalah metode dengan
memeriksa langsung keadaan fisik pasien, metode ini juga
Menggunakan observasi dengan panca indra untuk
mengetahui masalah kesehatan pasien. Pemeriksaannya
dengan sistematis dengan pendekatan sistem tubuh dengan
pasien.
Pada saat melakukan pengumpulan data dengan
menggunakan metode ini perawat harus langsung mencatat
hasil dari pemeriksaan.
Proses Penyusunan Diagnosis Keperawatan
4.
3. Menyusus
1. 2. Memvalid Diagnosis
Kasifikasi Mengiden asi Keperawa
& Analsisi tifiaksi Diagnosis tan sesuai
Data Masalah Keperawa dengan
tan Prioritasn
ya
Proses Penyusunan Diagnosis Keperawatan
ZEFP
Nursing NANDA
Diagnosis
Home Health
Care
ICF HHCC Classification
International
Classification of
Functioning, Disability SNOMED CT
and Health
Systematized Nomenclature of
Medicine Clinical Terms
Membakukan dan
mengesahkan SDKI
Mendapatkan masukan
untuk penyempurnaan
Membahas dan
merevisi Draft SDKI
Finalisasi
Tim Kerja menyiapkan Workshop
Draft SDKI 29 Des 2016
Revisi 30 Nov 2016
Kontinu
Template
Pembentukan
Panitia
& Tim Kerja
Pengembangan
SDKI Panitia
SDKI
Rapat pertama Panitia
21 Juni 2016
• Memuat 149 Diagnosis
Keperawatan yang disusun dari
berbagai sumber rujukan berupa
textbook, standar diagnosis dari
lembaga/Negara lain dan jurnal-
jurnal ilmiah dan telah ditelaah
oleh para praktisi dan akademisi
keperawatan.
• Struktur Buku SDKI:
– Sambutan-sambutan
– Kata Pengantar
– Daftar Isi
– Bab I Pendahuluan
– Bab II Ketentuan Umum
– Bab III Ketentuan Khusus
– Bab IV Standar Diagnosis
Keperawatan Indonesia
– Proses Penyusunan SDKI
– Tim Penyusun dan Tim Kontributor
– Daftar Pustaka
Buku SDKI
JENIS DIAGNOSIS
Tanda/Gejala
Aktual Mayor dan Minor
Negatif
Diagnosis Risiko Faktor Risiko
Keperawatan
Promosi Tanda/Gejala
Positif Mayor dan Minor
Kesehatan
Diadaptasi dari:
Standar Praktik Keperawatan Indonesia (PPNI, 2005); International Classification of Nursing Practice
– Diagnosis Classification (ICNP, 2015)
Proses Diagnostik
(Diagnostic Process)
1 Analisis Data
• Bandingkan data dengan nilai normal
• Kelompokkan data
Diadaptasi dari:
Standar Praktik Keperawatan Indonesia (PPNI, 2005); Ackley, Ladwig & Makic (2017); Berman,
Snyder & Frandsen (2015); Potter & Perry (2013)
Proses Diagnostik (Lanjutan…)
Diagnosis Keperawatan
Aktivitas dan
Istirahat
Diadaptasi dari:
Neurosensori Standar Praktik Keperawatan Indonesia (PPNI, 2005); International
Classification of Nursing Practice – Diagnosis Classification (Wake, 1994);
Reproduksi dan Doenges & Moorhouse’s Diagnostic Division of Nursing Diagnosis (Doenges et
Seksualitas al, 2013).
Proses Diagnostik (Lanjutan…)
1 Analisis Data
2 Identifikasi
Masalah
3 Perumusan
Diagnosis
SDKI
Template :
• Label
• Penyebab
• Tanda & gejala
Type diagnosa
• Aktual (85)
• Risiko (49)
• Promosi (14)
Klasifikasi
• Kategori
• Sub kategori
KOMPONEN DIAGNOSIS KEPERAWATAN
INDIKATOR DIAGNOSTIK
Pada diagnosis aktual dan
promkes
1) Bio-fisio-psikologis
2) Efek terapi/Tindakan
3) Situasional
4) Maturasional Indikator
Diagnostik
KOMPONEN DIAGNOSIS KEPERAWATAN
INDIKATOR DIAGNOSTIK
Fokus Diagnosis
Deskriptor
Nomor Kode
Label/Masalah
Definisi
Peyebab
Nomor Kode
Label/Masalah
Definisi
Faktor Risiko
Nomor Kode
Label/Masalah
Definisi