Anda di halaman 1dari 40

PENDOKUMENTASIAN ASUHAN

KEPERAWATAN

by Wanto Sinaga

10/12/21 1
 Pendokumentasi Askep memiliki Proses, disebut proses keperawatan
 Pros.kep terdiri atas lima tahap yang berurutan dan saling
berhubungan, yaitu pengkajian, diagnosis, perencanaan,
implementasi, dan evaluasi (Lyer et al., 1996).
 Proskep menerapkan suatu konsep dalam praktik Keperawatan.
 Proskep sebagai suatu pendekatan untuk memecahkan masalah
(problem-solving) yang memerlukan ilmu, teknik, dan keterampilan
interpersonel yang bertujuan untuk memenuhi kebutuhan klien,
keluarga, dan masyarakat.

10/12/21 2
Pengkajian
• Pengkajian adalah pemikiran dasar dari proses
keperawatan yang bertujuan untuk mengumpulkan
informasi atau data tentang pasien, agar dapat
mengidentifikasi, mengenali masalah-masalah,
menentukan kebutuhan kesehatan dan keperawatan
pasien, baik fisik, mental, sosial dan lingkungan
(Effendy, 1995).
10/12/21 3
Tipe data yang dikumpulkam (Setiadi, 2012)
1. Data subjektif
• Data subjektif adalah deskripsi verbal pasien mengenai masalah
kesehatannya. Data subjektif diperoleh dari riwayat keperawatan termasuk
persepsi pasien, perasaan dan ide tentang status kesehatannya.
• Sumber data lain dapat diperoleh dari keluarga, konsultan dan tenaga
kesehatan lainnya.
2. Data objektif
• Data objektif adalah hasil observasi atau pengukuran dari status
kesehatan pasien.

10/12/21 4
COntoh
• Data subjektif/ DS • Data Objektif/ DO
– Klien mengatakan nyeri – tekanan darah 150/90 mmHg
kepala sejak 2 yang lalu. – nadi 110 kali/menit
– Klien mengatakan rasa mual – respirasi 30 kali/menit
dan muntah – suhu 38oc
– Klien mengatakan tidak ada – tampak sesak
nafsu makan
– tampak meringis
– etc.
– Hb 12 mg/dL
– etc

10/12/21 5
Hal-hal yang harus diperhatikan dalam pengkajian
1. Data yang dikumpulkan harus menyeluruh meliputi aspek bio-psiko-
sosial dan spiritual.
2. Menggunakan berbagai sumber yang ada relevansinya dengan masalah
pasien dan menggunakan cara-cara pengumpulan data yang sesuai
dengan kebutuhan pasien.
3. Dilakukan secara sistematis dan terus menerus.
4. Dicatat dalam catatan keperawatan secara sistematis dan terus
menerus.
5. Dikelompokkan menurut kebutuhan bio-psiko-sosial dan spiritual.
6. Dianalisis dengan dukungan pengetahuan yang relevan.
10/12/21 6
Diagnosa Keperawatan/Nurse Diagnosis (NDx)
• adalah suatu kesimpulan yang dihasilkan dari analisa data
(Carpenito, 2009).
• adalah penilaian klinik tentang respon individu keluarga, atau
komunitas terhadap masalah kesehatan atau proses kehidupan yang
aktual atau potensial.
• NDx memberikan dasar untuk pemilhan intervensi keperawatan
untuk mencapai hasil yang merupakan tanggung jawab perawat
menurut North American Nursing Diagnosis Association (NANDA,
1990; Allen, 1998).
10/12/21 7
Diagnosa Keperawatan
Berdasarkan peraturan menteri kesehatan
Republik Indonesia nomor 40 tahun 2017
menyatakan bahwa salah satu kompetensi
perawat adalah merumuskan diagnosa
keperawatan.

10/12/21 8
Kriteria NDx (Nursalam, 2015)
a) Status kesehatan dibandingkan dengan standar untuk menentukan
kesenjangan.
b) Diagnosa keperawatan dihubungkan dengan penyebab kesenjangan dan
pemenuhan kebutuhan pasien.
c) Diagnosa keperawatan dibuat sesuai dengan wewenang.
d) Pengkajian ulang dan revisi terhadap diagnosis berdasarkan data terbaru
e) Komponen diagnosa keperawatan terdiri dari masalah (P), etiologi atau
penyebab (E) dan tanda atau gejala (S) PES; atau terdiri dari masalah dengan
penyebab (PE), (PPNI (2010).

10/12/21 9
1. Problem atau Masalah Keperawatan
adalah kesenjangan atau penyimpangan dari keadaan normal yang seharusnya tidak terjadi,
dimana tindakan keperawatan dapat diberikan.
• Tujuan : menjelaskan status kesehatan pasien secara jelas dan sesingkat mungkin.
• NDx disusun dengan menggunakan standart yang telah disepakati, supaya :
(1) Perawat dapat berkomunikasi dengan istilah yang dimengerti secara umum.
(2) Memfasilitasi dan mengakses diagnosa keperawatan.
(3) Sebagai metode untuk mengidentifikasi perbedaan masalah keperawatan dengan
masalah medis.
(4) Meningkatkan kerjasama perawat mendefinisikan diagnosis dari data pengkajian dan
intervensi keperawatan.

10/12/21 10
2. Etiologi atau Faktor Penyebab
• adalah faktor klinik dan personal yang dapat merubah status kesehatan atau
mempengaruhi perkembangan masalah.
• Merupakan pedoman untuk merumuskan intervensi.
• Unsur – unsur dalam identifikasi etiologi meliputi unsur PSMM :
1) Patofisiologi penyakit : semua proses penyakit, akut atau kronis yang dapat
menyebabkan atau mendukung masalah.
2) Situasional : personal dan lingkungan (kurang pengetahuan, isolasi sosial).
3) Medikasi (berhubungan dengan program perawatan atau pengobatan) : keterbatasan
institusi atau rumah sakit, sehingga tidak mampu memberikan perawatan.
4) Maturasional : adolensent (ketergantungan dalam kelompok), young adult (menikah,
hamil, menjadi orang tua), dewasa (tekanan karier).

10/12/21 11
3. Sign and symptom (Tanda dan Gejala)
• Data subyektif dan obyektif yang ditemukan
sebagai komponen pendukung terhadap diagnosa
keperawatan.
• Sign and symptom (tanda dan gejala) adalah
informasi yang diperlukan untuk merumuskan
diagnosa keperawatan.
10/12/21 12
Langkah-langkah menentukan NDx
1. Klasifikasi dan Analisis Data
1) Klasifikas ==> mengelompokkan data-data permasalahan kesehatan dan
keperawatan berdasarkan kriteriaa permasalahannya,
2) Analisis data ==> mengkaitakan data, menghubungkan dengan teori dan
prinsip yang relevan untuk membuat kesimpulan.
Cara analisis data:
a) Validasi data, meneliti kembali data terkumpul
b) Kelompokkan berdasarkan kebutuhan bio-psiko-sosial-spiritual
c) Membadingkan dengan stadar
d) membuat kesimpulan tentang kesenjangan yang ditemukan
10/12/21 13
2. Interpretasi Data
1) Menentukan kelebihan pasien; kelebihan digunakan untuk membantu
mengatasi masalah pasien.
2) Menentukan masalah klien/kesimpulan; jika pasien mengalami
keterbatasan aspek kesehatan, berarti butuh pertolongan
3) Menentukan masalah yang pernah dialami pasien; perawat menentukan
masalah potensial
4) Penentuan keputusan
1) tidak ada masalah tetapi perlu peningkatan status dan fungsi (kesejahteraan)
2) masalah kemungkinan
3) masalah actual atau resiko
4) masalah kolaboratif
10/12/21 14
3. Validasi data; Pada tahap ini perawat memvalidasi data yang ada
secara akurat yang dilakukan bersama pasien dan keluarga atau
masyarakat. Validasi ini dilaksanakan dengan mengajukan
pertanyaan yang reflekif kepada pasien atau keluarga tentang
kejelasan interpretasi data.
4. Merumuskan diagnosa keperawatan; Perumusan diagnosa
keperawatan didasarkan pada identifikasi masalah dan
kemungkinan penyebab. Selain itu perumusan diagnosa juga sesuai
dengan kebutuhan pasien

10/12/21 15
Tipe diagnosa keperawatan (Carpenito, 2009)
a. Diagnosa keperawatan aktual;
– diagnosa menjelaskan masalah yang nyata terjadi saat ini.
– batasan karakteristiknya adalah tanda dan gejala yang terlihat dalam waktu
yang sama mewakili diagnosa keperawatan.
– setidaknya satu tanda harus ada mayor untuk validasi diagnosa, minor
mendukung bukti tetapi boleh tidak ada.
b. Diagnosa keperawatan risiko.
 adalah keputusan klinis yang divalidasi oleh faktor risiko.
 Tidak terdapat tanda dan gejala mayor.

10/12/21 16
c. Diagnosa keperawatan potensial.
– adalah diagnosa yang didasarkan atas kondisi sehat klien untuk mencapai
tingkat kesehatan yang lebih tinggi.
d. Diagnosa keperawatan kemungkinan.
– adalah pernyataan tentang masalah yang diduga akan terjadi, masih
memerlukan data tambahan.
e. Diagnosa keperawatan sindroma
– adalah sekelompok atau kumpulan dari beberapa diagnosa keperawatan
yang terjadi secara bersamaan yang memiliki penyebab tunggal.

10/12/21 17
Langkah - langkah perencanaan keperawatan
a) Menentukan prioritas masalah.
• adalah penyusunan NDx pasien dengan menggunakan tingkat kedaruratan atau kepentingan
untuk memperoleh tahapan intervensi keperawatan yang dibutuhkan.
• Saat menentukan prioritas diagnosa keperawatan digunakan standar prioritas kebutuhan
dari Maslow, sbb :
 Prioritas 1 : masalah yang b/d kebutuhan fisiologis seperti respirasi, sirkulasi, nutrisi,
hidrasi, eliminasi, suhu dan kesenjangan fisik.
 Prioritas 2 : masalah yang berpengaruh pada keselamatan dan keamanan.
 Prioritas 3 : masalah yang berpengaruh terhadap cinta dan rasa memiliki.
 Prioritas 4 : masalah yang berpengaruh pada rasa harga diri.
 Prioritas 5 : masalah yang berpengaruh pada kemampuan mencapai sasaran pribadi atau
aktualisasi diri.
10/12/21 18
Contoh
Problem/P Etiplogi/E Sign & Simtoms /S
Nyeri Akut kerusakan jaringan otot Pasien mengatkan nyeri dada
sejak 2 hari yang lalu, tampak
sesak, sianosis, Td 150/90,
nadi 110, respirasi 30
kali/menit
Ketidakefektifan perfusi suplai O2 inadekuat Pasien mengatakan sesak,
jaringan perifer respirasi 30 kali/menit,
tampak sesak, sianosis, CRT>3
detik, teraba keringat dingin
etc...

10/12/21 19
INTERVENSI KEPERAWATAN/perencanaan
• adalah suatu proses di dalam pemecahan masalah yang merupakan
keputusan awal tentang sesuatu apa yang akan dilakukan,
bagaimana dilakukan, kapan dilakukan, siapa yang melakukan dari
semua tindakan keperawatan (Dermawan, 2012).
• adalah rencana tindakan keperawatan tertulis yang menggambarkan
masalah kesehatan pasien, hasil yang akan diharapkan, tindakan-
tindakan keperawatan dan kemajuan pasien secara spesifik
(Manurung, 2011).

10/12/21 20
b) Menuliskan tujuan dan kriteria hasil
• Tujuan perawatan adalah hasil yang diinginkan/diharapakan tercapai dari askep.
• Rumuskan tujuan, yaitu :
– Tujuan dinyatakan dengan istilah hasil yang ingin dicapai.
– Tujuan keperawatan harus menggambarkan perilaku pasien yang dapat diamati dan diukur.
– Tujuan harus realistis, mencerminkan kemampuan dan keterlibatan pasien.
– Setiap tujuan berdasarkan dari satu diagnosis keperawatan.
• Kriteria hasil mempunyai ciri-ciri, yaitu:
– berhubungan dengan tujuan yang telah ditetapkan,
– memungkinkan untuk dicapai, pernyataan satu hal yang spesifik,
– harus sekonkrit mungkin untuk memudahkan pengukuran,
– menggunakan kata-kata positif bukan menggunakan kata negatif.
• Setiadi 2012), KH berfokus pada pasien, singkat dan jelas, dapat diobservasi dan dapat
diukur, ada batas waktu, ditentukan oleh perawat dan pasien.
10/12/21 21
c) Memilih rencana tindakan
• disusun berdasarkan tujuan asuhan keperawatan,
• melibatkan pasien/keluarga,
• mempertimbangkan latar belakang budaya pasien/keluarga,
• menentukan alternative tindakan yang tepat,
• mempertimbangkan kebijaksaan dan peraturan yang berlaku, lingkungan, sumberdaya, dan
fasilitas yang ada,
• menjamin rasa aman dan nyaman bagi pasien,
• kalimat intruksi, ringkas, tegas dengan bahasanya mudah dimengerti,
• terdiri atas tindakan mandiri, anjuran, kolaboratif
• didasari prinsip dan pengetahuan, pendidikan dan pengalaman sebelumya

10/12/21 22
Contoh
• Observasi tanda-tanda vital klien
• Berikan oksigen via nasal canul
• Berikan posisi semifowler
• Anjurkan klien bedrest total
• ajarkan pasien teknik relaksasi napas dalam saat nyeri muncul
• kolaborasi pemeriksaan laboratorium darah (enzim jantung,
hematologi rutin)
• Kolaborasi dengan dokter dalam pemberiaan obat analgesik
10/12/21 23
IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
• adalah pelaksanaan rencana keperawatan oleh perawat dan pasien
(Riyadi, 2010).
• Pedoman implementasi keperawatan, sbb;
– Tindakan yang dilakukan konsisten dengan rencana dan dilakukan setelah
memvalidasi rencana. Validasi menentukan apakah rencana masih relevan,
rasional, mendesak, tindakan berorientasi pada tujuan dan hasil yang sdh
ditetapkan?
– Keamanan fisik dan psikologis pasien dilindungi
– Dokumentasi tindakan dan respon pasien dicantumkan dalam catatan
perawatan.

10/12/21 24
Dalam pelaksanaannya terdapat tiga jenis implementasi
keperawatan, yaitu: Dependent
Independent Implementations
Implementations Interdependen/Collabo
tindakan keperawatan
implementasi yg rative Implementations
diprakarsai sendiri oleh atas dasar rujukan dari
tindakan
perawat untuk membantu profesi lain, seperti ahli
pasien dalam mengatasi keperawatan atas dasar
gizi, physiotherapies,
masalahnya sesuai dengan kerjasama sesama tim
kebutuhan, misalnya: psikolog dan sebagainya,
keperawatan atau
membantu dalam memenuhi misalnya: pemberian
activity daily living (ADL), dengan tim kesehatan
memberikan perawatan diri,
nutrisi pada pasien sesuai
lainnya, seperti dokter.
mengatur posisi tidur, dengan diit yg telah
menciptakan lingkungan yg Contohnya dalam hal
dibuat oleh ahli gizi,
terapeutik, memberikan pemberian obat oral,
dorongan motivasi, latihan fisik (mobilisasi
obat injeksi, infus,
pemenuhan kebutuhan fisik) sesuai dengan
psiko-sosio-kultural, dll. kateter urin, NGT, dll.
10/12/21 anjuran dari bagian25
Prinsip Implementasi Keperawatan Beberapa
pedoman atau prinsip dalam pelaksanaan
implementasi keperawatan adalah sebagai berikut:
1. Berdasarkan respons pasien 6.Harus dapat menciptakan adaptasi dengan
2. Berdasarkan ilmu pengetahuan, hasil pasien sebagai individu dalam upaya
penelitian keperawatan, standar meningkatkan peran serta untuk merawat
pelayanan profesional, hukum dan kode diri sendiri (self care)
etik keperawatan 7.Menekankan pada aspek pencegahan dan
3. Berdasarkan penggunaan sumber- upaya peningkatan status kesehatan.
sumber yang tersedia 8.Menjaga rasa aman, harga diri dan
4. Sesuai dengan tanggung jawab dan melindungi pasien
tanggung gugat profesi keperawatan 9.Memberikan pendidikan, dukungan dan
5. Mengerti dengan jelas pesanan- bantuan
10.Bersifat holistik
pesanan yang ada dalam rencana
11.Kerjasama dengan profesi lain
intervensi keperawatan
12.Melakukan dokumentasi
10/12/21 26
Tahap-tahap dalam tindakan keperawatan adalah sebagai berikut:

Tahap 1 : persiapan.
Tahap awal tindakan keperawatan ini menuntut perawat untuk mengevaluasi yg
diindentifikasi pada tahap perencanaan.

Tahap 2 : intervensi.
Focus tahap pelaksanaan tindakan perawatan adalah kegiatan dan pelaksanaan tindakan
dari perencanaan untuk memenuhi kebutuhan fisik dan emosional. Pendekatan tindakan
keperawatan meliputi tindakan : independen,dependen,dan interdependen.

Tahap 3 : dokumentasi.
Pelaksanaan tindakan keperawatan harus diikuti oleh pencatatan yg lengkap
dan akurat terhadap suatu kejadian dalam proses keperawatan.
10/12/21 27
Tahap 1. Persiapan
Persiapan ini meliputi kegiatan kegiatan:
Review antisipasi tindakan keperawatan
Menganalisis pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan
Mengetahui yang mungkin timbul
Mempersiapkan peralatan yang di perlukan
Mempersiapkan lingkungan yang kondusif
Mengidentifikasi aspek aspek hukum dan etik
10/12/21 28
Tahap 2. Intervensi
Tindakan keperawatan di bedakan berdasarkan kewenangan dan tanggung
jawab perawat secara professional antara lain :
1. Independent
Adalah suatu kegiatan yang di laksanakan oleh perawat tanpa petunjuk dan
printah dari dokter atau tenaga kesehatan lainnya
Contoh tindakan independent
• Memberikan perawatan diri
• Mengatur posisi tidur
• Menciptakan lingkungan yang terapeutik
• Memberikan dorongan motivasi
• Pemenuhan kebutuhan psiko-sosio-spiritual
• Partisipasi dengan tenaga kesehatan lainnya dalam meningkatkan mutu
pelayanan
10/12/21 kesehatan. 29
• Tipe tindakan independent keperawatan ada 4 yaitu:

• 1) Tindakan Diagnostik
• Wawancara dengan klien
• Observasidan pemeriksaan fisik
• Melakukan pemeriksaan laboratorium sederhana,misalnya HB dan membaca hasil dari pemeriksaan laboratorium
tersebut.

• 2) Tindakan terapeutik
Tindakan untuk mencegah,mengurangi, dan mengatasi masalah klien. Misalnya:
Untuk mencegah gangguan integritas kulit dengan melakukan mobilisasi dan memberikan bantal air pada bagian
tubuh yang tertekan.

• 3) Tindakan Edukatif
Tindakan ini untuk merubah perilaku klien melalui promosi kesehatan dan pendidikan kesehatan kepada klien.
Misalnya:
Perawat mengajarkan kepada klien cara injeksi insulin.

• 4) Tindakan Merujuk
Tindakan kerja sama dengan tim kesehatan lainnya.

10/12/21 30
• b. Interdependent
Yaitu suatu kegiatan yang memerlukan suatu kerja sama dengan tenaga
kesehatan lainnya misalnya tenaga soaial, ahli gizi, fisioterapi dan dokter.
   Misalnya: Pemberian obat obatan sesuai dengan intruksi dokter .
   Jadi jenis, dosis dan efek samping menjadi tanggung jawab dokter, tetapi
pemberian obat sampai atau tidak menjadi tanggung jawab perawat.

•c. Dependent
Tindakan keperawatan atas dasar rujukan dari profesi lain. seperti ahli gizi,
physiotherapies, psikolog dan sebagainya.
Misalnya: Pemberian nutrisi pada klien sesuai dengan diit yang telah
dibuat oleh ahli gizi, latihan fisik (mobilisasi fisik) sesuai dengan anjuran dari
bagian fisioterapi (Asmadi, 2008)

10/12/21 31
Hal-hal yang perlu didokumentasikan pada
tahap implementasi:
a. Mencatat waktu dan tanggal pelaksanaan.
b. Mencatat diagnosa keperawatan nomor berapa yang dilakukan
intervensi tersebut.
c. Mencatat semua jenis intervensi keperawatan termasuk
a) Contoh : Mengornpres luka dengan betadin 5 %
b) Flasil : luka tampak bersih, pus tidak ada, tidak berbau.
d. Berikan tanda tangan dan nama jelas perawat satu tim kesehatan yang
telah melakukan  intervensi.
(Potter-Perry, 2010)
10/12/21 32
EVALUASI KEPERAWATAN
• adalah mengkaji respon pasien setelah dilakukan intervensi
keperawatan dan mengkaji ulang asuhan keperawatan yang telah
diberikan (Deswani, 2009).
• adalah kegiatan yang terus menerus dilakukan untuk menentukan
apakah rencana keperawatan efektif dan bagaimana rencana
keperawatan dilanjutkan, merevisi rencana atau menghentikan
rencana keperawatan (Manurung, 2011).

10/12/21 33
Pentingnya Evaluasi
• Evaluasi selalu berkaitan dengan tujuan, apabila dalam penilaian ternyata
tujuan tidak tercapai, maka perlu dicari penyebabnya.
• Tujuan tidak tercapai dapat terjadi karena beberapa faktor :
– Tujuan tidak realistis.
– Tindakan keperawatan yang tidak tepat.
– Terdapat faktor lingkungan yang tidak dapat diatasi.
• Alasan pentingnya penilaian sebagai berikut :
– Menghentikan tindakan atau kegiatan yang tidak berguna.
– Untuk menambah ketepatgunaan tindakan keperawatan.
– Sebagai bukti hasil dari tindakan perawatan.
– Untuk pengembangan dan penyempurnaan praktik keperawatan.

10/12/21 34
Bentuk evaluasi
a) Evaluasi struktur.
– Evaluasi struktur difokuskan pada kelengkapan tata cara atau keadaan sekeliling tempat
pelayanan keperawatan diberikan.
b) Evaluasi proses.
– Evaluasi proses berfokus pada penampilan kerja perawat dan apakah perawat dalam
memberikan pelayanan keperawatan merasa cocok, tanpa tekanan, dan sesuai
wewenang.
c) Evaluasi hasil.
– Evaluasi hasil berfokus pada respon dan fungsi pasien. Respon perilaku pasien
merupakan pengaruh dari intervensi keperawatan dan akan terlihat pada pencapaian
tujuan dan kriteria hasil.
10/12/21 35
Tipe pernyataan evaluasi
• a) Pernyataan evaluasi formatif.
Hasil observasi dan analisa perawat terhadap respon pasien
segera pada saat atau setelah dilakukan tindakan keperawatan
dan ditulis pada catatan perawatan.
• b) Pernyataan evaluasi sumatif.
Rekapitulasi dan kesimpulan dari observasi dan analisa status
kesehatan sesuai waktu pada tujuan dan ditulis pada catatan
perkembangan.

10/12/21 36
Hasil Evaluasi
1. Tujuan tercapai/masalah teratasi: jika klien menunjukkan
perubahan sesuai dengan standar yang telah ditetapkan
2. Tujuan tercapai sebagian/masalah teratasi sebagian: jika
klien menunjukkan perubahan sebagian dari standar dan
kriteria yang telah ditetapkan
3. Tujuan tidak tercapai/masalah tidak teratasi: jika klien tidak
menunjukkan perubahan dan kemajuan sama sekali dan
bahkan timbul masalah baru

10/12/21 37
• Penentuan masalah teratasi, teratasi sebagian, atau tidak teratasi adalah
dengan cara membandingkan antara SOAP dengan tujuan dan kriteria
hasil yg telah ditetapkan.
• S (Subjective)  : adalah informasi berupa ungkapan yang didapat dari klien
setelah tindakan diberikan.
• O (Objective) : adalah informasi yang didapat berupa hasil pengamatan,
penilaian, pengukuran yang dilakukan oleh perawat setelah tindakan
dilakukan.
• A (Analisis)     : adalah membandingkan antara informasi subjective dan
objective dengan tujuan dan kriteria hasil, kemudian diambil kesimpulan
bahwa masalah teratasi, teratasi sebahagian, atau tidak teratasi.
• P (Planning)        : adalah rencana keperawatan lanjutan yang akan
dilakukan berdasarkan hasil analisa.
10/12/21 38
Contoh:
dx medis: batuk dg produksi secret purulen
dx keperawatan: Bersihan jalan nafas tidak efektif b.d produksi secret yg berlebih

Implementasi:  Evaluasi :   


1. Monitoring status pernafasan • S : pasien mengatakan sudah lebih bisa
2. Menganjurkan pasien minum air hangat bernafas lega tapi masih merasa berat
3. Mengkolaborasikan dg dokter pemberian saat bernafas
mukolitik • O : k/u baik, RR 20x/i, masih
4. Melakukan fisioterapi dada: postural drainase menggunakan otot bantu pernafasan,
dan claaping
secret purulen dg produksi  ± 4 ml
5. Mengajarkan batuk efektif
warna hijau berbusa dan berbau
6. Mengkaji karakteristik secret:
konsistensi,jumlah,warna, dan bau • A : masalah teratasi sebagian
7. Mengkolaborasikan pemeriksaan secret secara • P  : lanjutkan intervensi no 1,2,4, dan 6
laboratorium

10/12/21 39
TERIMAKASIH

10/12/21 40

Anda mungkin juga menyukai