Anda di halaman 1dari 25

FRAKTUR OS NASAL

• Enjelina Marlina 241911001


• Falleriany Intan Wedha 241911002
• Puja Wirdana 241911005
• Wita Yulianti Barges 241911009
• Yulia Puspitasari 241911010
FRAKTUR OS NASAL
Fraktur tulang hidung adalah salah satu fraktur tulang
wajah yang paling umum terjadi. Menurut beberapa
penelitian retrospektif, fraktur tulang hidung terdiri
dari hingga 50% dari semua fraktur wajah. Fraktur
tulang hidung sering terjadi pada pria berusia 15-30
tahun yang terlibat dalam perkelahian, kecelakaan
kendaraan bermotor, atau jatuh
ANATOMI
VASKULARISASI
PERSARAFAN
ETIOLOGI

• Trauma pada wajah yang paling sering ditemukan sering terjadi pada laki-laki
dibandingkan perempuan serta sering pada dewasa muda.
• Penyebab fraktur os nasal tersering di Amerika adalah akibat kekerasan (36%), kecelakaan
motor (32%), jatuh (18%), olahraga (11%), kecelakaan kerja (3%) dan luka tembak (2%).
• Pada anak-anak, penyebab terjadinya fraktur os nasal adalah kecelakaan (40%), trauma
akibat olahraga (25%), angkat beban (15%), kecelakaan saat di rumah (10%, dan kekerasan
pada anak
• Fraktur os piramid nasal jarang terjadi pada anak-anak karena pada hidung anak-anak lebih
banyak memiliki tulang rawan
KOMPLIKASI
• Epistaksis
• hematoma septum
• kebocoran cairan serebrospinal
• obstruksi nasal persisten
• Deformitas
• Deviasi septum
PEMERIKSAAN PENUNJANG

• Foto os nasal
• Foto Rontgen
• Ct scan ( pada trauma berat )
- Pandangan coronal
ALATAN YANG DIGUNAKAN
• Asch septum-straightening
forceps
• Walsham septum-straightening
forceps
• Boies nasal fracture elevator
• Mayo hemostat with rubber
tubing
• Killian nasal septum speculum
REDUKSI TERTUTUP
ASUHAN KEPERAWATAN
PENGKAJIAN

1. Nama : Nn. A
2. Tempat/tanggal lahir : Jakarta, 16 februari 1997
3. Status perkawinan : Belum Menikah
4. Agama/suku : Islam
5. Warga Negara : WNI
6. Pendidikan Terakhir : SMA
7. Pekerjaan :-
8. Alamat Rumah : Cipondoh, Tangerang
1. Riwayat penyakit sekarang : Pasien dating dalam posisi mengalami kecelakaan, dan pasien
tersebut pingsan dan mengalami luka pada hidung dan dahi sehingga dibawa ke IGD
2. Keluhan Masuk : Pasien mengalami luka robek pada hidung
3. Alergi : tidak ada
PEMERIKSAAN FISIK
Tanda Tanda Vital
Tekanan Darah : 100/67 mmHg
Heart Reat : 81 x/menit
Respirasi Rate : 14 x/menit
Suhu Badan : 36 o C
SpO2 : 98 %
Antopometri :
Berat Badan : 55 Kg
Tinggi Badan : 163 cm
IMT : 20, 7
Status gizi : Normal
Pengelompokan data Etiologi Masalah
DS : spasme jalan napas Bersihan jalan napas tidak
 Keluarga pasien mengatakan efektif
pasien sesak napas
 Keluarga pasien mengatakan
pasien tampak lemas tak berdaya
DO:
 Pasien tampak sesak napas
RR :14 x/menit dan terpasang
oksigen nasal kanul
 TD : 100/67 mmhg
Nadi : 81 x/menit
No Diagnosis keperawatan Hasil yang diharapkan Intervensi

Bersihan jalan napas tidak Setelah dilakukan tindakan Observasi :


efektif berhubungan dengan keperawatan selama 1x 6 jam  Monitor pola
spasme jalan napas napas
diharapakan bersihan jalan
napas membaik dengan, Terapeutik :
kriteria hasil :  Posisikan semi
 Frekuensi napas membaik fowler dan fowler
 Pola napas membaik  Berikan oksigen
Edukasi :
 Gelisah menurun
 Anjurkan asupan
cairan 2000
ml/hari jika tidak
ada kontra
indikasi
Hari / Tanggal Jam Implementasi

Rabu,8 juni 2021 Mengakaji tanda tanda vital pasien


 Tekanan darah : 100/67 mmHg
 HR : 81 x/menit
 Suhu tubuh : 35,7 °C
 Saturasi oksigen : 98 %
 RR : 14 x/menit
Membaantu memberikan oksigen
Hari/Tanggal Evaluasi( SOAP) Paraf
Rabu,8 Juni 2021 S: kesadaran pasien mulai membaik
O: kesadaran membaik,
1. TD : 92/64
2. HR :86 x/menit
3. RR:20 x/menit
4. Suhu :36oC
5. PSO2 :100%
A:Masalah belum Teratasi karena fraktur
pada hidung belum di operasi
P: Intervensi dihentikan pasien di rujuk ke
rumah sakit lain

Anda mungkin juga menyukai