Anda di halaman 1dari 9

Short Case

Subkonjungtiva Bleeding Okuli Dextra

Diajukan sebagai Salah Satu Syarat Kepaniteraan Klinik


di Bagian Ilmu Kesehatan Mata RSMH Palembang

Oleh:

Dyaz Desimorianiga, S.Ked

04084821517093

Pembimbing:
dr.Prima Maya Sari, Sp.M

DEPARTEMEN ILMU KESEHATAN MATA


RUMAH SAKIT DR. MOH. HOESIN PALEMBANG
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SRIWIJAYA
2017
STATUS PASIEN
1. Identitas Pasien
Nama : Tn. EH
Umur : 41 tahun
Jenis kelamin : Laki-laki
Agama : Islam
Bangsa : Indonesia
Pekerjaan : Buruh
Alamat : Jl. Betung Km 18, Sukamoro. Kec. Banyu
Asin, Palembang
No. RM : 1012909
Tanggal Pemeriksaan : 27 Juli 2017

2. Anamnesis (Autoanamnesis, tanggal 27 Juli 2017, Pukul: 17.30)


a. Keluhan Utama
Mata kanan merah sejak 1 hari yang lalu

b. Riwayat Perjalanan Penyakit


1 hari yang lalu, pasien mengeluh mata kanan merah sejak
terkena pukulan di sekitar mata kanan. Nyeri ada, sekret tidak ada,
keluhan pandangan kabur tidak ada, pusing tidak ada, mual dan
muntah tidak ada, nyeri saat menggerakan bola mata tidak ada,
kelopak mata bengkak tidak ada. Pasien berobat ke RSMH
Palembang.

c. Riwayat Penyakit Dahulu


Riwayat trauma ada
Riwayat keluhan yang sama sebelumnya disangkal
Riwayat alergi obat-obatan dan/atau makanan disangkal
Riwayat penggunaan kacamata disangkal
Riwayat penyakit darah tinggi disangkal

3. Pemeriksaan Fisik

2
a. Status Generalis

Keadaan umum : Baik


Kesadaran : Compos mentis
Tekanan darah : 110/70 mmHg
Nadi : 78 kali/menit, regular, isi dan tegangan cukup
Frekuensi napas : 21 kali/menit
Suhu : 36,7o C
Berat badan : 54 kg
Tinggi badan : 168 cm
IMT : 20,01 kg/m2(Normal)

b. Status Oftalmologis
Okuli Dekstra Okuli Sinistra
Visus 6/15, Ph 6/7,5 6/7,5, Ph 6/6
Tekanan
P= N+0 P = N+0
intraocular

3
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . .. .

KBM Ortoforia
GBM 0 0
0 0 0 0
0 0 0 0
Palpebra Tenang 0 Tenang, 0
Konjungtiva Subkonjungtiva bleeding (+) Tenang
inferior ukuran 10x3 mm
Kornea Jernih Jernih
BMD Sedang Sedang
Iris Gambaran baik Gambaran baik
Pupil Bulat, Central, Refleks Bulat, Central, Refleks
Cahaya (+), diameter 3 mm cahaya (+), diameter 3 mm

Lensa Jernih Jernih

Segmen Posterior
Refleks
RFODS (+)
Fundus
Bulat, batas tegas, warna merah (N), c/d : 0,3
Papil
a:v = 2:3
Makula Refleks Fovea (+) N

Retina Kontur pembuluh darah baik

4. Pemeriksaan Penunjang
-Slit Lamp : Pemeriksaan segmen anterior, didapatkan subkonjungtiva
bleeding pada mata kanan regio inferior ukuran 10x3 mm.
-Funduskopi: Pemeriksaan segmen posterior dalam batas normal.

4
-Cotton bud: Pemeriksaan dengan cara menggerakkan bagian yang
terdapat perdarahan. Pada pemeriksaan perdarahan bergerak.

5. Diagnosis Banding
- Subkonjungtiva Bleeding Okuli Dekstra
- Episkleritis Okuli Dekstra
- Skliritis Okuli Dekstra
6. Diagnosis Kerja
Subkonjungtiva Bleeding Okuli Dekstra + Susp. Anomali Refraksi
Okuli Dekstra Sinistra

7. Tatalaksana

o KIE
Menjelaskan kepada pasien bahwa keluhan yang dialami karena
adanya pecah pembuluh darah pada mata
Menjelaskan kepada pasien tentang pemeriksaan yang dilakukan
dan rencana tatalaksana
Meminta persetujuan pasien melakukan pemeriksaan
Menjelaskan cara perawatan dirumah
o Non-Farmakologi
Kompres dingin 24 jam pertama 3 x 15 menit Okuli dekstra
dilanjutkan kompres hangat pada 24 jam selanjutnya 3 x 15 menit
Okuli Dekstra
Rawat jalan
8. Prognosis
Quo ad vitam : Bonam
Quo ad functionam : Bonam

5
Quo ad sanationam : BonamANALISIS KASUS

Tn. EH, 41 tahun, datang ke IGD RSMH karena mata kanan merah sejak 1
bulan yang lalu karena terkena pukulan pada sekitar mata kanan. Dari anamnesis
didapatkan bahwa sejak 1 hari yang lalu, pasien mengeluh mata kanan merah..
Nyeri ada, sekret tidak ada, keluhan pandangan kabur tidak ada, pusing tidak ada,
mual dan muntah tidak ada, nyeri saat menggerakan bola mata tidak ada, kelopak
mata bengkak tidak ada. Riwayat trauma ada. Riwayat keluhan yang sama
sebelumnya disangkal. Riwayat alergi obat-obatan dan/atau makanan disangkal.
Riwayat penggunaan kacamata disangkal. Riwayat penyakit darah tinggi
disangkal.
Dari pemeriksaan fisik pada daerah konjungtiva dekstra didapatkan
Subkonjungtiva bleeding (+) regio Inferior ukuran 10x3 mm. Dari anamnesis dan
pemeriksaan fisik yang dilakukan pada pasien, tampak gambaran klinis dan
temuan yang mengarah ke subkonjungtiva bleeding, sehingga diagnosa pasien ini
adalah subkonjungtiva bleeding okuli dekstra.
Konjungtiva merupakan lapisan terluar yang melapisi sclera (konjungtiva
bulbi) dan palpebra bagian dalam (konjungtiva palpebra) yang bersifat basah dan
tipis. Di konjungtiva banyak terdapat saraf dan pembuluh darah kecil yang rapuh.
Pembuluh darah yang rapuh ini bisa pecah dan mengakibatkan perdarahan
subkonjungtiva (daerah dibawah konjungtiva) yang tampak sebagai patch merah
terang (paling banyak) atau merah gelap. Pada pasien ini dapat terlihat adanya
perdarahan di subkonjungtiva regio inferior.
Etiologi perdarahan subkonjungtiva dapat terjadi pada semua ras, umur, dan
jenis kelamin dengan proporsi yang sama. Beberapa penyebab yang daat
menyebabkan perdarahan subkonjungtiva antaralain, spontan/idiopatik biasanya
yang ruptur adalah pembuluh darah konjungtiva. Batuk, bersin dan muntah.
Hipertensi, pembuluh darah konjungtiva merupakan pembuluh darah yang rapuh,
sehingga jika ada kenaikan tekanan mudah ruptur sehingga menyebabkan
perdarahan subkonjungtiva. Gangguan perdarahan yang diakibatkan oleh penyakit
hati, diabetes, SLE, kekurangan vitamin C dan gangguan faktor pembekuan.
Penggunaan antibiotik, NSAID, steroid, vitamin D dan kontrasepsi. Infeksi

6
sistemik yang menyebabkan demam seperti meningococcal septicemia, scarlet
fever, typhoid fever, cholera, rickettsia, malaria, dan virus (misal influenza,
smallpox, measles, yellow fever, sandfly fever). Gejala sisa dari operasi mata,
menggosok mata dan trauma. Pada pasien ini subkonjungtiva bleeding disebabkan
oleh pukulan di sekitar mata kanan.
Pasien datang dengan keluhan matanya yang bagian putih merah, pusing,
berair, dalam waktu 24 jam sejak munculnya warna merah, bentuknya semakin
membesar, kemudian mengecil, awalnya merah cerah lama-lama berwarna agak
gelap. Pada kasus ini didapatkan keluhan mata merah dan bentuknya semakin
membesar. Pada pemeriksaan oftalmologis, melalui inspeksi, dapat dilihat terdapat
perdarahan di subkonjungtiva regio inferior.
Diagnosis banding dapat terdiri dari subkonjungtiva bleeding, episkleritis
dan skleritis. Ketiga penyakit ini dapat memiliki gejala yang sama yaitu kondisi
dimana perdarahan pada daerah sklera dan konjungtiva. Episkleritis adalah suatu
peradangan pada episklera. Sklera dibungkus oleh lapisan episklera yang
merupakan tipis yang banyak mengandung pembuluh darah untuk memberi makan
sklera. Dibagian depan mata, episklera dibungkus oleh konjungtiva. Hingga
sekarang belum diketahui penyebab pasti dari episkleritis. Namun, ada beberapa
kondisi kesehatan tertentu yang selalu berhubungan dengan terjadinya episkleritis.
Kondisi-kondisi tersebut adalah penyakit yang mempengaruhi tulang, tulang
rawan, tendon, atau jaringan ikat lain dari tubuh, seperti: Rheumatoid arthritis,
Ankylosing spondylitis dan Lupus ( systemic lupus erythematosus).
Skleritis adalah gangguan granulomatosa kronik yang ditandai oleh
destruksi kolagen, sebukan sel dan kelainan vaskular yang mengisyaratkan adanya
vaskulitis. Kelainan ini murni diperantarai oleh proses imunologik, yakni reaksi
tipe IV (hipersensitivitas tipe lambat) dan tipe III (kompleks imun) dan disertai
atau disebabkan oleh penyakit sistemik (penyakit jaringan ikat, paska herpes,
sifilis, dan gout). Pada kasus ini terdapat perdarahan di subkonjungtiva yang
disebabkan oleh trauma. Pemeriksaan menggunakan cotton bud pada bagian
perdarahan dapat digerakkan. Dari hasil anamnesis dan pemeriksaan fisik
diagnosis banding episkleritis dan sleritis dapat disingkirkan. Diagnosis kerja pada
kasus adalah konjungtiva bleeding okuli dekstra.

7
Perdarahan subkonjungtiva sebenarnya tidak memerlukan pengobatan
karena darah akan terabsorbsi dengan baik selama 1-2 minggu. Pengobatan dini
pada perdarahan subkonjungtiva ialah kompres dingin, vasokontriktor untuk
mencegah perluasan perdarahan. Selanjutnya untuk mempermudah absorpsi darah
dapat dilakukan kompres hangat. Prognosis konjungtiva bleeding baik.

8
LAMPIRAN

Gambar 1. Okuli dekstra et sinistra

Gambar 3.Konjungtiva bleeding di regio inferior dextra

Anda mungkin juga menyukai