Page 01/14
PENGERTIAN
Diagnosa keperawatan adalah langkah kedua dari proses keperawatan yang
menggambarkan penilaian klinis tentang respon individu, keluarga, kelompok maupun
masyarakat terhadap permasalahan kesehatan baik aktual maupun potensial. Dimana
perawat mempunyai lisensi dan kompetensi untuk mengtasinya ( Sumijatun, 2010 ).
Diagnosa keperawatan adalah pernyataan yang jelas, singkat dan pasti tentang
masalah pasien yang nyata serta penyebabnya dapat dipecahkan atau diubah melalui
tindakan keperawatan menurut Gordon (1982, dalam Dermawan, 2012).
Page 02/14
Diagnosa keperawatan adalah suatu pernyataan yang singkat, tegas, dan
jelas tentang respon klien terhadap masalah kesehatan/penyakit tertentu
yang aktual dan potensial karena ketidaktahuan, ketidakmauan, atau
ketidakmampuan pasien/klien mengatasinya sendiri yang membutuhkan
tindakan keperawatan untuk mengatasinya ( Ali, 2009 ).
Page 03/14
Kriteria Diagnosa Keperawatan
Status kesehatan dibandingkan dengan standar untuk
menentukan kesenjangan.
Diagnosa keperawatan dihubungkan dengan penyebab
kesenjangan dan pemenuhan kebutuhan pasien.
Diagnosa keperawatan dibuat sesuai dengan wewenang.
Komponen diagnosa terdiri atas PE/PES.
Pengkajian ulang dan revisi terhadap diagnosis berdasarkan
data terbaru.
Page 04/14
Tujuan Diagnosa Keperawatan
Tujuan diagnosa keperawatan untuk mengidentifikasi menurut
Wahid & Suprapto (2012) sebagai berikut:
Masalah dimana adanya respon klien terhadap status
kesehatan atau penyakit.
Faktor yang menunjang atau menyebabkan suatu masalah.
Kemampuan klien untuk mencegah atau menyelesaikan
masalah.
Mengkomunikasikan masalah klien pada tim kesehatan.
Mendemonstrasikan tanggung jawab dalam indentifikasi
masalah klien.
Mengidentifikasi masalah utama untuk perkembangan
intervensi keperawatan.
Page 05/14
Komponen Diagnosa Keperawatan
a. Problem
Problem adalah gambaran
keadaan pasien dimana tindakan
keperawatan dapat diberikan. Tujuan : menjelaskan status
Masalah atau problem adalah kesehatan pasien secara jelas dan
kesenjangan atau penyimpangan sesingkat mungkin.
dari keadaan normal yang
seharusnya tidak terjadi.
Page 06/14
Diagnosis keperawatan disusun dengan menggunakan standart yang telah
disepakati, supaya :
Page 07/14
Unsur – unsur dalam identifikasi etiologi meliputi unsur
b. Etiologi PSMM :
Etiologi atau faktor
penyebab adalah faktor 1) Patofisiologi penyakit :
klinik dan personal yang semua proses penyakit, akut
dapat merubah status atau kronis yang dapat (3) Medikasi (berhubungan
kesehatan atau menyebabkan atau dengan program perawatan atau
mempengaruhi mendukung masalah. pengobatan) : keterbatasan
perkembangan masalah. institusi atau rumah sakit,
Merupakan pedoman untuk (2) Situasional : personal dan sehingga tidak mampu
merumuskan intervensi. lingkungan (kurang memberikan perawatan.
pengetahuan, isolasi sosial).
(4) Maturasional : adolensent
(ketergantungan dalam
kelompok), young adult
(menikah, hamil, menjadi orang
tua), dewasa (tekanan karier).
Page 08/14
c. Sign and symptom
Page 09/14
Langkah-langkah Menentukan Diagnosa
Keperawatan
Klasifikasi dan Analisis Data Validasi Data
Merumuskan Diagnosa
Interpretasi Data
Keperawatan
Page 10/14
A. Klasifikasi dan Analisis Data
Klasifikasi atau memfokuskan data adalah mengelompokan data-data pasien
atau keadaan tertentu dimana klien mengalami permasalahan kesehatan atau
keperawatan berdasarkan kriteria permasalahannya.
Page 11/14
Interpretasi Data
3. Menentukan masalah pasien yang pernah dialami,
tahap ini perawat menentukan masalah potensial
Menentukan kelebihan pasien. pasien.
1.
Page 12/14
Validasi Data Merumuskan Diagnosa
Pada tahap ini perawat memvalidasi Keperawatan
data yang ada secara akurat yang
dilakukan bersama pasien dan keluarga Perumusan diagnosa
atau masyarakat. Validasi ini keperawatan didasarkan pada
dilaksanakan dengan mengajukan identifikasi masalah dan
pertanyaan yang reflekif kepada pasien kemungkinan penyebab. Selain
atau keluarga tentang kejelasan itu perumusan diagnosa juga
interpretasi data. sesuai dengan kebutuhan pasien.
Page 13/14
TERIMA KASIH
Page 14/14