LATAR BELAKANG perawatan mengalami "culture shock" atau
penolakan. Culture shock terjadi apabila Diagnosa keperawatan merupakan seseorang memasuki/berhubungan dengan keputusan klinik tentang respon individu, kelompok budaya yang berbeda. Leininger keluarga dan masyarakat tentang masalah menyebut asuhan keperawatan berbasis kesehatan aktual atau potensial,dimana budaya dengan istilah asuhan budaya atau berdasarkan pendidikan dan pengalamannya, etnonursing. perawat secara akuntabilitas dapat mengidentifikasi dan memberikan intervensi Perawat dituntut untuk selalu secara pasti untuk menjaga, menurunkan, melaksanakan asuhan keperawatan yang membatasi, mencegah danmerubah status benar atau rasional. Diagnosis yang diangkat kesehatan klien. Untuk dapat merumuskan berdasarkan masalah yang ditemukan, diagnosa keperawatan dibutuhkan perencanaan keperawatan, tindakan yang kemampuan analisis yang tinggi sehingga dilakukan serta evaluasi dari proses asuhan diperlukan sumberdaya manusia yang keperawatan yang diberikan. capable dan mempunyai motivasi kuat untuk Adapun persyaratan dari diagnosa maju serta berpandangan maju (futuristic). keperawatan ialah perumusan wajib jelas Asuhan keperawatan adalah faktor dan singkat dari respons klien terhadap penting dalam kelangsungan hidup pasien situasi yang dihadapi, spesifik dan akurat, dan aspek-aspek pemeliharaan, rehabilitatif memberikan arahan pada askep, bisa dan prefentif perawatan kesehatannya. dikerjakan oleh perawat dan mencerminkan Dalam memberikan asuhan keperawatan keadaan kesehatan klien. pada pasien, maka perawat harus METODE mempertimbangkan kultur atau budaya mereka. Ketidakmampuan memahami Penulisan kajian ini menggunakan budaya orang lain/pasien akan menyebabkan literature review berdasarkan jurnal dan e- book yang relevan dan berfokus pada standar pelayanan keperawatan yang telah diagnosa keperawatan dalam menentukan ada. Hal tersebut dikarenakan kepuasan asuhan keperawatan. Dengan menganalisis pasien merupakan indikator keberhasilan dan mengkaji referensi sesuai dengan judul pelayanan keperawatan. penugasan kajian ini. Adapun jurnal dan e- PEMBAHASAN book yang digunakan pada literature review adalah jurnal dan e-book yang didapatkan Kata diagnosa mempunyai dua arti. dengan menggunakan Google Scholar, Pertama, diagnosis adalah tahap ke-2 dari Google Book, dan Jurnal Keperawatan. proses keperawatan yang mencakup analisis data. Kedua, diagnosis adalah label spesifik HASIL atau pernyataan yang menggambarkan Seorang perawat bertanggungjawab tentang status kesehatan klien dan secara langsung dalam pembuatan diagnosa keluarganya. Dalam diagnosis merupakan keperawatan. Proses mengkaji dan diagnosis spesifik, semakin lengkap, akurat mendiagnosis merupakan kegiatan yang sangat dan jelas penjelasan tentang diagnosa penting karena menentukan keberhasilan keperawatan maka kepuasan pasien akan keperawatan. Dalam merumuskan diagnosis semakin menurun. Hal ini disebabkan karena keperawatan menurut Wilkinson (2007) terdapat diagnosa keperawatan/ masalah kesehatan beberapa kegiatan yang dilakukan dalam merupakan salah satu stressor pasien. Terdapat mendiagnosis keperawatan adalah interpretasi pengaruh negatif dan signifikan diagnosa dari data yang ada, kemudian melakukan terhadap kepuasan pasien. Sehingga bila tahap verifikasi dengan pasien, menentukan label diagnosa terkait masalah kesehatan pasien diagnosis keperawatan dan menuliskan dijelaskan secara terperinci kepada pasien maka diagnosis keperawatan. akan menurunkan kepuasan pasien karena tingkat stress pasien semakin bertambah jika Kepuasan pasien akan terpenuhi bila mengetahui masalah kesehatannya. pelayanan yang diberikan telah sesuai dengan harapan mereka. Apabila pelayanan Pengertian Diagnosa Keperawatan Menurut
yang diberikan belum sesuai dengan harapan Ahli:
pasien maka pasien akan merasa tidak puas. 1. GORDON [1976]
Perawat harus mampu memberikan Diagnosis keperawatan adalah mengetahui pelayanan keperawatan yang optimal sesuai masalah kesehatan aktual dan potensial di mana perawat melalui pendidikan dan Diagnosa keperawatan merupakan dasar pengalamannya mampu serta mempunyai pemilihan intervensi dalam mencapai tujuan wewenang untuk mengatasimasalah yang telah ditetapkan oleh perawat yang tersebut. bertanggung jawab. 2. NANDA [1990] Diagnosis keperawatan adalah penilaian Proses mengkaji dan mendiagnosis klinis tentang respons individu, keluarga, merupakan kegiatan yang sangat penting atau komunitas terhadap masalah kesehatan karena menentukan keberhasilan dan proses kehidupan aktual atau potensial. keperawatan. Dalam merumuskan diagnosis Diagnosis keperawatan memberikan dasar keperawatan menurut Wilkinson (2007) pemilihan intervensi keperawatan untuk terdapat beberapa kegiatan yang dilakukan mencapai hasil di mana perawat dalam mendiagnosis keperawatan adalah bertanggung jawab atas gugatan. interpretasi dari data yang ada, kemudian 3. CARISON ET.AL. [1991] melakukan verifikasi dengan pasien, Diagnosis keperawatan adalah pernyataan menentukan label diagnosis keperawatan ringkas tentang status kesehatan klien yang dan menuliskan diagnosis keperawatan. didapatkan melalui proses pengkajian, dan Ada lima tipe diagnosis keperawatan membutuhkan intervensi dari domain menurut Carpenito dan Moyet (2007), yaitu: keperawatan. 1. Aktual (Actual) 4. POTTER DAN PERRY [1997] 2. Risiko (Risk) Diagnosis keperawatan adalah pernyataan 3. Kemungkinan (Possible) yang menguraikan respons aktual atau 4. Sejahtera (Wellness) potensial klien terhadap masalah kesehatan 5. Sindrom (Syndrome) di mana perawat memiliki wewenang dan kompetensi untuk mengatasinya. 1. Diagnosis Keperawatan Aktual 5. CARPENITO DAN MOYET [2007] (Actual) Diagnosis keperawatan adalah suatu Diagnosis keperawatan aktual merupakan pernyataan klinik yang menjelaskan tentang masalah yang sudah terjadi yang ditandai respons individu, keluarga, atau masyarakat karakteristik mayor (tanda dan gejala) terhadap masalah kesehatan/proses (Carpenito dan Moyet 2007). Diagnosis kehidupan baik aktual atau potensial. keperawatan aktual memiliki label, definisi (problem), definisi karakteristik Diagnosa keperawatan adalah (sign/symptom), dan faktor yang termasuk contoh sebuah konsep, dimana berhubungan (etiologi). Diagnosis aktual, merupakan interpretasi data secara ilmiah, etiologi hanya dapat berupa satu atau memandu untuk membuat rencana, beberapa penyebab. Misalnya: seorang pria implementasi dan evaluasi praktik dengan fraktur (patah tulang) pada kaki kiri keperawatan. Dalam penulisan diagnosa terpasang gips. Dia tidak tahu cara keperawatan, terdapat label "batasan menggunakan cara menggunakan kruk karakteristik dan faktor yang berhubungan". (crutches). Diagnosis keperawatannya: Definisi batasan karakteristik adalah keterbatasan mobilitas fisik berhubungan tanda/kesimpulan yang dapat diamati & dengan (b/d) terpasang gips dan kurang dapat dikelompokkan sebagai manifestasi pengetahuan menggunakan kruk. dari diagnosis (misalnya tanda dan gejala). 2. Diagnosis Keperawatan Risiko Batasan karakteristik ini bisa disebut sebagai Risiko jatuh, merupakan diagnosis “atribut” karena dia bisa dicek dan keperawatan yang paling sering muncul diobservasi. Sedangkan "faktor yang pada pasien dengan diagnose medik berhubungan" adalah "anteseden" karena dia Dispepsia, Gastroenteritis, dan Gastritis. Hal adalah kondisi penyebab terjadinya diagnosa ini sesuai dengan batasan karakteristik untuk atau masalah. Selanjutnya diagnosa risiko jatuh, yaitu mengantuk, sakit akut, keperawatan akan membantu perawat untuk diare, dan gangguan keseimbangan merumuskan intervensi vang tepat agar bisa (NANDA, 2012). menyelesaikan masalah pasien. Hasil atau 3. Diagnosa Keperawatan Sindrom perbaikan kondisi pasien akibat pemberian (Syndrome) asuhan keperawatan ini disebut sebagai Diagnosis keperawatan sindrom merupakan "konsekuensi" kumpulan dari prediksi diagnosis Pengalaman menunjukkan bahwa keperawatan aktual atau risiko yang sering sekali perawat kesulitan dalam berhubungan dengan peristiwa atau menentukan diagnosis keperawatan spesifik kejadian. Karena situasi selalu diakibatkan yang dialami oleh pasien.Hal ini mungkin dari kumpulan, maka mesti ditulis diagnosis karena pengkajian keperawatan yang tidak keperawatan sindrom. terstruktur dengan baik. Hal ini mungkin karena pengkajian keperawatan yang tidak terstruktur dengan baik.Pengalaman keperawatan yang tepat bagi pasien. Pada menunjukkan bahwa pengkajian yang kasus yang lain,data dikumpulkan tanpa dilakukan oleh perawat tidak mempunyai menyadari mengenai apa diagnosanya?. urutan yang runut dan terkait dengan Perawat juga mengumpulkan data yang diagnosis keperawatan.Sering terjadi mempunyai relevansi yang rendah dengan perawat mempunyai data tertentu tetapi diagnosa keperawatan tertentu. kebingungan untuk menentukan data Adapun persyaratan dari diagnosa tersebut mendukung diagnosis keperawatan keperawatan ialah perumusan wajib jelas yang mana. Atau sebaliknya perawat dan singkat dari respons klien terhadap mempunyai prediksi pasien mempunyai situasi yang dihadapi, spesifik dan akurat, diagnosis tertentu tetapi tidak tahu data apa memberikan arahan pada askep, bisa yang perlu dikaji untuk mendukung dikerjakan oleh perawat dan mencerminkan diagnosis tersebut muncul. keadaan kesehatan klien. Pada status pasien yang telah dikaji PENUTUP terkadang terlihat bahwa perawat hanya memilih saja diagnosa keperawatan yang Kesimpulan telah disediakan di bagian samping format Proses mengkaji dan mendiagnosis pengkajian. Hal ini memang lebih merupakan kegiatan yang sangat penting memudahkan perawat akan tetapi juga dapat karena menentukan keberhasilan menyebabkan perawat menjadi malas dan keperawatan. Dalam merumuskan diagnosis kurang inisiatif untuk menganalisa data lalu keperawatan menurut Wilkinson (2007) merumuskan diagnosa keperawatan sendiri terdapat beberapa kegiatan yang dilakukan apabila ditemukan data yang berbeda. dalam mendiagnosis keperawatan adalah Kondisi demikian juga menimbulkan interpretasi dari data yang ada, kemudian kualitas pendokumentasian diagnosa melakukan verifikasi dengan pasien, keperawatan menjadi monoton. menentukan label diagnosis keperawatan Pada prakteknya, perawat sering dan menuliskan diagnosis keperawatan. mengalami kesulitan dalam melaksanakan Layanan keperawatan dan kepuasan pasien asuhan keperawatan. Sering sekali perawat menjadi indikator keberhasilan kesulitan dalam hal menetapkan diagnosa penyelenggaraan pelayanan kesehatan. Asuhan keperawatan adalah faktor penting respons klien terhadap situasi yang dihadapi, dalam kelangsungan hidup pasien dan spesifik dan akurat, memberikan arahan aspek-aspek pemeliharaan, rehabilitatif dan pada askep, bisa dikerjakan oleh perawat prefentif perawatan kesehatannya. Adapun dan mencerminkan keadaan kesehatan persyaratan dari diagnosa keperawatan ialah klien. perumusan wajib jelas dan singkat dari
DAFTAR PUSTAKA 6. Nurhidayah.(2014). Manajemen
Model Asuhan Keperawatan 1. Aini Nur. (2018). Teori Model Profesional (MAKP) Tim Dalam Keperawatan Beserta Aplikasinya Peningkat Kepuasan Pasien di Dalam Keperawatan. Malang : Rumah Sakit. Jurnal Kesehatan UIN UMM Press Alauddin, 7,(2) 410-426 2. Apriyani Heni.(2015).Identifikasi 7. Putri Wulandini.S, T. K. Diagnosis Keperawatan Pada Pasien (2016).Faktor- Faktor yang di Ruang Paru Sebuah Rumah Berhubungan dengan Sakit.Jurnal Keperawatan, 11,(1). Pendokumentasian Asuhan 3. Astar Fatmawati.(2018).Pengaruh Keperawatan di Rumah Sakit Pelayanan Asuhan Keperawatan Jiwa.Jurnal Keperawatan, 12, (2), Terhadap Kepuasan Pasien di 131-142. PUSKESMAS Takalala Kabupaten 8. Rosdahl, Caroline Bunker. (2014). Soppeng. Journal of Management, 1, BukuAjar Keperawatan Dasar. (2). Jakarta : EGC. 4. Bararah, Taqiyyah. 2013. Asuhan 9. Simamora, R. H., Bukit, E., Purba, J. Keperawatan Panduan Lengkap M., & Siahaan, J. (2017). Penguatan Menjadi Perawat ProfesionalJilid 1. kinerja perawat dalam pemberian Jakarta: Prestasi Pustaka. asuhan keperawatan melalui 5. Haryanto.(2017).Konsep Dasar pelatihan ronde keperawatan di Keperawatan Dengan Pemetaan rumah sakit royal prima medan. Konsep (Concept Mapping).Jakarta : Jurnal pengabdian kepada Salemba Medika. masyarakat, 23(2), 300-304 10. Simamora, R. H. (2019). di Rumah Sakit Umum Daerah Socialization of Information Mamuju,Indonesia.Jurnal Technology Utilization and Kesehatan,2,(1), ISSN: 2443-386144 Knowledge of Information System 12. Wulansari Putri, Apriyani Heni. Effectiveness at Hospital Nurses in 2016. Penelitian Diagnosis Medan, North Sumatra. Editorial Keperawatan Pada Pasien Dengan Preface From the Desk of Managing Gangguan Pencernaan.Jurnal Editor.., 10(9). Keperawatan, 12(1). ISSN 1907 - 11. Supratti,Ashriady.2016.Pendokumen 0357 [40] tasian Standar Asuhan Keperawatan