Anda di halaman 1dari 9

DIAGNOSA KEPERAWATAN SEBAGAI BAGIAN PENTING DALAM

ASUHAN KEPERAWATAN
JESIKA OLIVIA BARINGBING

jesikaoliviabaringbing@gmail.com

ABSTRAK

Diagnosis keperawatan merupakan penilaian klinis terhadap pengalaman atau respon


individu, keluarga, dan komunitas pada masalah kesehatan pada resiko masalah kesehatan atau
pada proses kehidupan. Penegakan diagnosis keperawatan yang sesuai standar bahasa
keperawatan masih merupakan masalah di dalam dokumentasi keperawatan. Supaya bisa
menghasilkan dokumentasi keperawatan yang baik, perlu didukung dengan adanya instrument
dokumentasi yang baik pula. Sistem penegakan diagnosis yang ideal harus memberikan
informasi klien yang komprehensif, menunjukkan hasil dan standar klien, memfasilitasi
reimbursement dari pemerintah dan dari perusahaan asuransi pembayar, serta berfungsi sebagai
dokumen legal. Penegakan diagnosis dalam keperawatan memegang peranan penting terhadap
segala macam tuntutan masyarakat yang semakin kritis dan mempengaruhi kesadaran
masyarakat akan hak-haknya dari suatu unit kesehatan.

Kata Kunci:Diagnosa,keperawatan,asuhan keperawatan.

ABSTRAC

Nursing diagnosis is a clinical assessment of the experience or response of individuals, families,


and communities to health problems at risk of health problems or in life processes. Enforcement
of nursing diagnoses according to standard nursing language is still a problem in nursing
documentation. In order to produce good nursing documentation, it needs to be supported by a
good documentation instrument. The ideal diagnosis system should provide comprehensive
client information, demonstrate client results and standards, facilitate reimbursements from
government and from paying insurance companies, and function as legal documents. Diagnosis
in nursing plays an important role in all kinds of community demands that are increasingly
critical and affect public awareness of their rights from a health unit.

Keywords: Diagnosis, nursing, nursing care.

LATAR BELAKANG mengumpulkan data-data saat melakukan


pengkajian keperawatan yang dibutuhkan
Penegakan diagnosis keperawatan
untuk menegakkan diagnosa keperawatan
yang sesuai standar bahasa keperawatan
ditinjau dari keadaan penyakit dalam
masih merupakan masalah di dalam
diagnosa medis. Apabila perawat
dokumentasi keperawatan. Supaya bisa
menegakan diagnosa keperawatan maka
menghasilkan dokumentasi keperawatan
dokter menegakan diagnose medic.
yang baik, perlu didukung dengan adanya
instrument dokumentasi yang baik pula. Diagnosa keperawatan adalah suatu
Penegakan diagnosis merupakan aspek kesimpulan yang dihasilkan dari analisa data
penting dalam praktik keperawatan. .Diagnosa keperawatan adalah langkah
Sepanjang waktu, format dan kualitas kedua dari proses keperawatan yang
penegakan diagnosis telah berkembang, menggambarkan penilaian klinis tentang
tetapi fokusnya terus berdampak terhadap respon individu, keluarga, kelompok
perawatan klien. Sistem penegakan maupun masyarakat terhadap permasalahan
diagnosis yang ideal harus memberikan kesehatan baik aktual maupun potensial.
informasi klien yang komprehensif, Dimana perawat mempunyai lisensi dan
menunjukkan hasil dan standar klien, kompetensi untuk mengtasinya. Komponen
memfasilitasi reimbursement dari diagnosa keperawatan menurut PPNI terdiri
pemerintah dan dari perusahaan asuransi dari masalah (P), etiologi atau penyebab (E)
pembayar, serta berfungsi sebagai dokumen dan tanda atau gejala (S) atau terdiri dari
legal. Diagnosa keperawatan merupakan masalah dengan penyebab (PE). Penegakan
dasar dalam penyusunan rencana tindakan diagnosis
asuhan keperawatan.Diagnosis keperawatan
keperawatan sebagai salah satu
sejalan dengan diagnosis medis sebab dalam
komponen standar asuhan keperawatan perlu
dilaksanakan dengan baik sebagaimana yang HASIL
diamanahkan dalam undang-undang No.38
Perumusan diagnose keperawatan
tahun 2014 tantang keperawatan pada pasal
adalah bagaimana diagnosa keperawatan
30 bahwa dalam menjalankan tugas sebagai
digunakan dalamproses pemecahan masalah.
pemberi asuhan keperawatan, perawat
Melalui identifikasi, dapat digambarkan
berwenang menetapkan diagnosis
berbagai masalah keperawatan yang
keperawatan. Manajemen asuhan
membutuhkan asuhan keperawatan.Salah
keperawatan merupakan suatu proses
satu kompetensi perawat mampu
keperawatan yang menggunakan konsep
merumuskan diagnosa keperawatan yang
manajemen secara umum didalamnya seperti
baik dan benar, dimana diagnosa
perencanaan, pengorganisasian, pengarahan
keperawatan merupakan kesimpulan yang
dan pengendalian atau evaluasi.
dihasilkan dari analisis data, sehingga
menghasilkan pernyataan yang jelas, singkat
dan pasti tentang masalah pasien.Perawat,
METODE
sebagai salah satu ujung tombak pemberi
Metode yang digunakan ialah teknik pelayanan kesehatan saat memberikan
pengumpulan data atau informasi dengan asuhan keperawatan pada klien
melakukan analisis, eksplorasi, kajian bebas menggunakan proses keperawatan.
(literatur review) yang relevan,yang Pengkajian keperawatan adalah salah satu
berfokus membahas diangnosa keperawatan tahap dalam proses keperawatan yang sangat
dalam asuhan keperawatan, yang mana penting karena dari hasil pengkajian
diagnosa dalam proses keperawatan ini keperawatan perawat akan mampu
berkaitan untuk menegetahui tindakan yang menentukanapa masalah/diagnosis
harus dilakukan perawat dalam pemberian keperawatan dan masalah
asuhan keperawatan kepada klien.Referensi kolaboratif/diagnosis risiko komplikasi5
yang digunakan adalah jurnal dan artikel yang dialami oleh pasien. Selain itu,
ilmiah pada penerbitan 8 tahun terakhir. memungkinkan perawat untuk mampu
Dalam mencari referensinya, menggunakan secara tepat membuat perencanaan dalam
kata kunci diagnose ,asuhan,dan merawat pasien.
keperawatan.
Berdasarkan pengalaman peneliti oleh klien. Pada saat pengkajian, perawat
selama ini didapati data bahwa perawat tidak perlu memperhatikan dan
mempunyai urutan yang runut saat mempertimbangkan proses kesehatan apa
melakukan pengkajian dan penegakan yang sedang berlangsung pada diri klien.
diagnosis keperawatan. Fenomena lain yang Karena dengan memperhatikan perilaku
dijumpai adalah perawat mempunyai data klien dalam menyelesaikan suatu proses
tertentu tetapi kebingungan untuk akan mempermudah perumusan diagnosa
menentukan data tersebut mendukung keperawatan.
diagnosis keperawatan yang mana. Atau
PEMBAHASAN
sebaliknya, perawat mempunyai prediksi
pasien mempunyai diagnosis tertentu tetapi Perumusan diagnosa keperawatan
tidak tahu data apa yang perlu dikaji untuk membutuhkan proses berpikir kritis,
mendukung diagnosis tersebut muncul. keterampilan penalaran dan pengalaman
sebelumnya. Adapun persyaratan dari
.Dewasa ini tak jarang ditemukannya
diagnosa keperawatan ialah perumusan
kesalahan dalam perumusan diagnose
wajib jelas dan singkat dari respons klien
keperawatan baik oleh mahasiswa
terhadap situasi yang dihadapi, spesifik dan
keperawatan yang sedang melakukan praktik
akurat, memberikan arahan pada askep, bisa
maupun oleh perawat professional. Hal ini
dikerjakan oleh perawat dan mencerminkan
dapat diakibatkan oleh banyak factor
keadaan kesehatan klien.
diantaranya data yang kurang akurat,
pengetahuan pelaku perumus diagnose Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia
yangkurang, dan masih banyak lagi. (SDKI) adalah tolok ukur atau acuan yang
Berlebih lagi banyak kalangan yang berpikir digunakan sebagai pedoman dasar
bahwa diagnosa keperawatan serupa dengan penegakan diagnosis keperawatan dalam
diagnosa medis dan tak jarang beberapa rangka memberikan asuhan keperawatan
perawat menetapkan diagnosa keperawatan yang aman, efektif dan etis (PPNI, 2017).
dengan menambahkandiagnosa medis SDKI diterbitkan oleh PPNI pada tanggal 29
didalamnya dan melupakan syarat serta Desember 2016 (Gusti, 2016). Latar
komponen yang seharusnya terdapat dalam belakang penyusunan SDKI adalah masih
diagnosa keperawatan sehingga berdampak. belum tersedia standar diagnosis
pada pelayanan keperawatan yang diterima
keperawatan yang mempertimbangkan nilai Diagnosis risiko menggambarkan
budaya dan ciri khas masyarakat Indonesia. respon klien terhadap faktor-faktor
yang dapat menyebabkan klien
Diagnosis keperawatan dibagi
berisiko mengalami masalah
menjadi dua jenis, yaitu diagnosis positif
kesehatan. Tanda atau gejala mayor
dan diagnosis negatif. Diagnosis positif
dan minor pada klien tidak tampak,
artinya klien dalam kondisi sehat dan dapat
namun klien tetap memiliki faktor
mencapai kondisi sehat yang lebih optimal, risiko mengalami masalah kesehatan.
diagnosis ini disebut juga diagnosis promosi
c. Diagnosis Promosi Kesehatan atau
kesehatan. Sedangkan diagnosis negative
Wellness
artinya klien dalam kondisi sakit atau
berisiko mengalami sakit sehingga dalam Diagnosis promosi kesehatan atau
menegakkan diagnosis tersebut akan wellness menggambarkan adanya keinginan
dilanjutkan dengan intervensi keperawatan dan motivasi klien untuk meningkatkan
yang bersifat penyembuhan, pemulihan dan kondisi kesehatan pada tingkat optimal.
pencegahan pada tahap selanjutnya (PPNI, Diagnosis promosi kesehatan merupakan
2017). Diagnosis negatif memiliki dua jenis bagian pernyataan sebuah diagnosis yang
yaitu diagnosis aktual dan diagnosis risiko tidak memiliki faktor berhubungan. Sebuah
(PPNI, 2017). diagnosis tersebut dapat divalidasi jika
memenuhi dua syarat yaitu klien memiliki
Jenis-jenis diagnosis tersebut dapat
keinginan untuk menigkatkan kesejahteraan,
diuraikan sebagai berikut:
dan klien saat ini memiliki peran aktif untuk
a. Diagnosis Aktual mencapai kesejahteraan yang ingin dicapai.

Diagnosis aktual menggambarkan Diagnosis Keperawatan dalam SDKI


masalah kesehatan klien yang dapat memiliki dua komponen utama yaitu
diketahui melalui tanda atau gejala masalah (problem) atau Label Diagnosis dan
mayor dan minor yang dapat diamati Indikator Diagnostik (PPNI, 2017).
atau validasi.
Berikut adalah uraian dari masing-
b. Diagnosis Risiko masing komponen diagnosis keperawatan

tersebut:
1. Masalah (Problem) Tanda merupakan data objektif yang
diperoleh dari hasil pemeriksaan
Masalah atau label diagnosis
fisik, pemeriksaan laboratorium, dan
keperawatan menggambarkan inti
prosedur diagnostik sedangkan gejala
respon dan masalah kesehatan klien
adalah data subjektif yang diperoleh
terhadap kondisi kesehatan atau
dari hasil pengkajian dan anamnesis
proses kehidupan dan faktor yang
(PPNI, 2017).
berhubungan (Cooper & Gosnell,
SDKI mengelompokkan tanda/gejala
2015). Masalah atau label diagnosis
menjadi dua kategori yaitu:
terdiri atas dua komponen yaitu
1).Mayor: Tanda/gejala yang
deskriptor atau penjelas dan fokus
ditemukan dalam rentang 80-100%
diagnostic (PPNI, 2017). Berikut
untuk validasi penegakan diagnosis
adalah tabel uraiannya
2).Minor: Tanda/gejala tidak harus
Indikator diagnostik terdiri dari tiga
ditemukan, namun jika
komponen utama yaitu penyebab,
ditemukan dapat digunakan
tanda/gejala, dan faktor risiko dengan uraian
sebagai pendukung tanda/gejala
materi sebagai berikut (PPNI, 2017):
mayor dalam penegakan
a. Penyebab (Etiologi) diagnosa

Etiologi merupakan faktor-faktor Kategori diagnosis keperawatan dalam


yang dapat mempengaruhi perubahan SDKI mengacu pada ICNP (International
status kesehatan klien. Etiologi Nurses Council of Nurses Council
mencakup empat kategori, yaitu: a) International Classification for Nursing
fisiologis, biologis, atau psikologis; Practic). ICNP membagi diagnosis
b) efek terapi/tindakan; c) situasional keperawatan menjadi lima kategori, yaitu
(lingkungan atau personal), dan d) Fisiologis, Psikologis, Perilaku, Relasional
maturasional (PPNI, 2017). dan Lingkungan (PPNI, 2017).

b. Tanda (Sign) dan Gejala Masing-masing kategori pada diagnosis


(Symptom) keperawatan SDKI memiliki subkategori
dengan jumlah total 14 subkategori.
Diagnosis-diagnosis keperawatan yang KESIMPULAN
berada dalam satu subkategori disusun
Diagnosis keperawatan adalah
secara alfabetis dengan jumlah total
pernyataan yang menggambarkan respon
diagnosis dalam SDKI sebanyak 149
aktual atau potensial klien terhadap masalah
diagnosis (PPNI, 2017 ).
kesehatan yang ditanagani oleh perawat .
Perumusan diagnosis keperawatan Alasan perumusan diagnosis keperawatan
didasarkan pada hasil identifikasi kebutuhan adalah untuk mengidentifikasi masalah
dan respon klien. Apabila data hasil kesehatan pada klien dan melibatkan
pengkajian menunjukkan adanya masalah keluarga serta untuk menentukan arah atau
kesehatan pada klien, perawat harus segera rencana asuhan keperawatan selanjutnya .
menegakan diagnosis keperawatan yang Menyusun diagnosa keperawatan hendaknya
sesuai agar masalah dapat diatasi .Penulisan diurutkan menurut kebutuhan yang
diagnosis disesuaikan dengan jenis diagnosis berlandaskan hirarki Maslow (kecuali untuk
keperawatan. Terdapat dua kasus kegawat daruratan menggunakan
prioritas berdasarkan “yang mengancam
metode penulisan diagnosis keperawatan,
jiwa”).
yaitu (PPNI, 2017):

a. Penulisan tiga bagian (three part)


DAFTAR PUSTAKA
Metode penulisan ini terdiri atas tiga
komponen yaitu masalah, penyabab, dan Cikwanto, Nupiyanti.(2018). Pengembangan
instrument penegak diagnosis
tanda/gejala.
keperawatan pada pasien congestive
b. Penulisan Dua Bagian (Two Part) heart failure (CFH) Berbasir standar
diagnosi keperawatan Imdonesia
Metode penulisan Dua Bagian hanya
(SDKI).Jurnal keperawatan
dilakukan untuk menuliskan diagnosis
Aisyiyah.Vol 5,No 1.
risiko dan diagnosis promosi kesehatan.
Dinarti,Yuli Mulyanti.(2017).Dokumentasi
keperawatan.Kementrian kesehatan
republik Indonesia.
Hendro bidjuni ,Jeavery Bawotong. diagnose keperawatan pada
(2017).Pengaruh manajemen model pasien di ruang rawat inap
asuhan keperawatan professional tim RSUD Tugurejo Semarang.
terhadap kualitas pelayanan
Risa Syahbana badar.(2019).Gambaran
keperawatan di bangsal pria RSUD
diagnosis keperawatan Menurut
Datoe Binangkang kabupaten Bolang
SDKI (Standar Diagnosa
Mongondow.e-jurnal
Keperawatan Indonesia) di ruang
keperawatan.5(2).
ICU (Intersive care unit) RSD
Intansari Nurjannah,Dewi Retno dokter soebandi jember.
Pamungkas,Sri Warsini.(2017).
Simamora, R. H., Bukit, E., Purba, J. M., &
Perbandingan antara diagnosis yang Siahaan, J. (2017). Penguatan
sering ditegakkan dan possible kinerja perawat dalam
diagnosis yang diprediksi oleh pemberian asuhan keperawatan
melalui pelatihan ronde
perawat pada klien dengan
keperawatan di rumah sakit royal
gangguan jiwa. Jurnal prima medan. Jurnal pengabdian
Keperawatan Klinis dan kepada masyarakat, 23(2),
300-304.
Komunitas Vol.01 No 1.
Simamora, R. H. (2019). Socialization of
Made Ermayani, Aprilia Nuryanti.(2017). Information
Pengembanagn format dokumentasi Technology Utilization and
Knowledge of Information System
asauhan keperawatan berbasis
Effectiveness at Hospital Nurses in
standardized nursing language (SNL) Medan, North Sumatra. Editorial
NANDA-I,NOC.Mahakam nursing Preface From the Desk of Managing
journal .Vol 2,No 2 Editor 10(9).

Supratti, Ashriady.(2016).
Nur Afrina Sahira P.(2018). Langkah
Pendokumentasian standar
lanhkah penegakan diagnose
asuhan keperawatan di
keperawatan oleh perawat professional.
Rumah Sakit Umum Daerah
PERAWAT PROFESIONAL
Mamuju Indonesia.jurnal
Prema Rinawati.(2018). Kompetensi kesehatan manarang.Vol 2,No
perawat dalam merumuskan 1.
Yohanes Ransan, Ichsan Budiharto,
Herman.(2020).Faktor faktor yang
mempengaruhi penegakan standar
diagnosis keperawatan di Rumah
Sakit umum daerah Soedarso
Pontianak.Tanjung pura journal
of nursing practice and
education.Vol 2,No 1.

Anda mungkin juga menyukai