Anda di halaman 1dari 7

KONSEP DIAGNOSA KEPERAWATAN

NADIA SAFIRA/181101018

safiranadia142@gmail.com

Abstrak
Diagnosa keperawatan merupakan keputusan klinik tentang respon individu,keluarga dan
masyarakat tentang masalah kesehatan pasien baik yang aktual atau potensial yang didapatkan
berdasarkan hasil pengkajian dan pemeriksaan keperawatan, Tujuan diagnosa keperawatan adalah
Menyampaikan masalah yang dialami klien dalam istilah yang dapat dimengerti oleh semua
perawat, Metode yang digunakan dalam kajian ini adalah metode pengumpulan data Adapun data
yang digunakan pada kajian ini adalah bersumber dari data yang didapatkan dengan menggunakan
Google Scholar, scopus, ebook, dan dari beberapa buku keperawatan. Didapatkan hasil bahwa
diagnosa keperawatan merupakan dasar dalam penyusunan rencana tindakan asuhan keperawatan,
NANDA menyatakan bahwa diagnosa keperawatan adalah "keputusan klinik tentang respons
individu, keluarga dan masyarakat tentang masalah kesehatan aktual atau potensial, sebagai dasar
seleksi intervensi keperawatan untuk mencapai tujuan asuhan keperawatan sesuai dengan
kewenangan perawat".
Kata kunci : keperawatan, diagnosa,klinik.
Tujuan diagnosa keperawatan adalah
a. Menyampaikan masalah yang dialami
klien dalam istilah yang dapat dimengerti

Latar belakang oleh semua perawat.


b. Mengenali masalah-masalah utama
Diagnosa keperawatan merupakan
yang dialami klien setelah dilakukannya
keputusan klinik tentang respon
pengkajian.
individu,keluarga dan masyarakat tentang
c. Mengetahui perkembangan kesehatan
masalah kesehatan paien baik yang aktual
klien dalam keperawatan
atau potensial yang didapatkan
d.Mengetahahui respons klien terhadap
berdasarkan hasil pengkajian dan
status kesehatan atau penyakit.
pemeriksaan keperawatan, Hal ini
e. Mengetahui Faktor-faktor yang
merupakan komponen dari langkah -
menunjang atau menyebabkan suatu
langkah pemeberian asuhan keperawatan
masalah (etiologi).
yang salah satunya adalah penetapan
f. Mengetahui Kemampuan klien untuk
diagnosa keperawatan berdasarkan
mencegah atau menyelesaikan masalah.
pendidikan dan pengalamannya, perawat
secara akuntabilitas dapat
Metode
mengidentifikasi dan memberikan
intervensi secara pasti untuk menjaga, Metode yang digunakan dalam kajian ini
menurunkan,membatasi, mencegah dan adalah metode pengumpulan data
merubah status kesehatan klien. Diagnosa Adapun data yang digunakan pada kajian
keperawatan memberikan dasar petunjuk ini adalah bersumber dari data yang
untuk memberikan terapi yang pasti didapatkan dengan menggunakan Google
dimana perawat yang bertanggung jawab Scholar, scopus, ebook, dan dari beberapa
di dalamnya yang merupakan tahap buku keperawatan.
selanjutnya pada proses keperawatan
Hasil
yang dilakukan setelah pengkajian.
Didapatkan hasil bahwa Diagnosa

Tujuan keperawatan merupakan dasar dalam


penyusunan rencana tindakan asuhan keperawatan. Diagnosis keperawatan
keperawatan. Diagnosis keperawatan sejalan dengan diagnosis medis sebab
sejalan dengan diagnosis medis sebab dalam mengumpulkan data-data saat
dalam mengumpulkan data-data saat melakukan pengkajian keperawatan yang
melakukan pengkajian keperawatan yang dibutuhkan untuk menegakkan diagnosa
dibutuhkan untuk menegakkan diagnosa keperawatan ditinjau dari keadaan
keperawatan ditinjau dari keadaan penyakit dalam diagnosa medis. NANDA
penyakit dalam diagnosa medis. menyatakan bahwa diagnosa keperawatan
adalah "keputusan klinik tentang respons
Contoh diagnose keperawatan dan
individu, keluarga dan masyarakat
prioritas masalah berdasarkan analisis
tentang masalah kesehatan aktual atau
data.
potensial, sebagai dasar seleksi intervensi
1.hipertemia berhubungan dengan keperawatan untuk mencapai tujuan
tekanan darah menurun, ditandai dengan asuhan keperawatan sesuai dengan
gelisah, kulit tampak pucat,kulit kewenangan perawat". Semua diagnosa
kemerahan. ( Nanda hal 434) keperawatan harus didukung oleh data,

2. insomnia berhubungan dengan gelisah dimana menurut NANDA diartikan

ditandai dengan kesulitan memulai sebagai "definisi karakteristik". Definisi

tidur,kesulitan mempertahankan tidur karakteristik tersebut dinamakan "tanda

nyenyak, tidur tidak memuaskan (Nanda dan gejala", Tanda adalah sesuatu yang

hal 211). dapat diobservasi dan gejala adalah


sesuatu yang dirasakan oleh klien.
Pembahasan
(yustiana Olfah.2016).
Diagnosa keperawatan adalah keputusan
klinis mengenai seseorang, keluarga, atau
Dalam menentukan diagnosa diagnosa
masyarakat sebagai akibat dari masalah
keperawatan ada beberapa hal yang harus
kesehatan atau proses kehidupan yang
diperhatikan meliputi (yustiana
aktual atau potensial. Diagnosa
Olfah.2016) :
keperawatan merupakan dasar dalam
penyusunan rencana tindakan asuhan
a. Tuliskan masalah/problem pasien atau sendiri Contoh klien mengeluh
perubahan status kesehatan pasien setelah gelisah dan tidak bisa tidur.
dilakukan pengkajian . b. Data Objektif
Data subjektif adalah data yang
b. Masalah yang dialami pasien didahului
didapat dari hasil pengkajian
dengan adanya penyebab dan keduanya
perawat sendiri contoh ; “TB =
dihubungkan dengan kata "sehubungan
165 cm, BB = 45 kg “.
dengan atau berhubungan dengan".
c. Penyusunan Diagnosa
c. Setelah masalah (problem) dan Keperawatan (dengan rumusan
penyebab (etiologi), kemudian diikuti P+E+S) P = Problem/permasalah
dengan tanda dan gejala (symtom) yang E = Etiologi/ penyebab penyakit
dihubungkan dengan kata "ditandai S = Symptom / data subjektif dan
dengan". data objectif. Contoh: Gangguan

d. Tulis istilah atau kata-kata yang umum pemenuhan nutrisi : kurang dari

digunakan. kebutuhan tubuh berhubungan


dengan intake yang tidak adekuat
e. Gunakan bahasa yang tidak memvonis.
ditandai dengan klien mengatakan
BB turun lebih dari 10 kg dalam
12 bulan terakhir, TB = 165 cm,
Langkah-Langkah Penulisan Diagnosa
BB = 45 kg. contoh : peningkatan
Keperawatan terdiri dari :
suhu tubuh diatas nilai normal
1.Pengelompokan Data dan Analisa data
berhubungan dengan penurunan
Setelah dilakukan pengkajian selanjutnya tekanan darah dan ditandai dengan
kita melakukan tahap analisis data untuk pasien mengeluh gelisah. Suhu 38
mempermudah penegakan diagnosis derjat Celsius ,tekanan darah
keperawatan meliputi : rendah.
d. Dari contoh diagnosa di atas,
a. Data Subjektif
dapat diketahui: Problemnya
Data subjektif adalah data yang
adalah: : peningkatan suhu tubuh
didapat dari hasil keluhan klien
diatas nilai normal , Etiologinya
adalah : penurunan tekanan darah . volume cairan tubuh berhubungan dengan
Symtomnya adalah: gelisah. Suhu kehilangan cairan secara abnormal.
38 derjat Celsius ,tekanan darah
b. Risiko
rendah.
Diagnosa Keperawatan Risiko

Contoh analisis data menjelaskan masalah kesehatan yang

menggunakan table nyata akan terjadi jika tidak dilakukan


intervensi. Syarat menegakkan risiko
Symptom Etiologi Problem
diagnosa keperawatan adanya unsur PE
(s) (E) (p)
(problem dan etiologi). Penggunaan
istilah "risiko dan risiko tinggi"
tergantung dari tingkat
5. Katagori Diagnosa Keperawatan
keparahan/kerentanan terhadap masalah.
Diagnosa keperawatan dapat dibedakan
CDiagnosa: "Risiko gangguan integritas
menjadi 5 kategori: (1) Aktual, (2)
kulit berhubungan dengan diare yang
Resiko, (3) Kemungkinan, (4)
terus menerus".
Keperawatan welness, (5) Keperawatan
Sindrom. c. Kemungkinan

a. Aktual Diagnosa Keperawatan Kemungkinan


menjelaskan bahwa perlu adanya data
Diagnosa Keperawatan aktual
tambahan untuk memastikan masalah
menjelaskan masalah nyata saat ini sesuai
keperawatan kemungkinan. Pada keadaan
dengan data klinik yang ditemukan.
ini masalah dan faktor pendukung belum
Syarat menegakkan diagnosa
ada tapi sudah ada faktor yang dapat
keperawatan aktual harus ada unsur PES.
menimbulkan masalah.Syarat
Symptom (S) harus memenuhi kriteria
menegakkan kemungkinan diagnosa
mayor dan sebagian kriteria minor dari
keperawatan adanya unsur respons
pedoman diagnosa NANDA. Misalnya:
(Problem) dan faktor yang mungkin dapat
Hasil pengkajian diperoleh data klien
menimbulkan masalah tetapi belum ada.
mual, muntah, diare dan turgor jelek
Contoh: Diagnosa: Kemungkinan
selama 3 hari. Diagnosa: Kekurangan
gangguan konsep diri: rendah klien menjadi lebih baik. Diagnosa
diri/terisolasi berhubungan dengan diare. keperawatan memberikan dasar petunjuk
Perawat dituntut untuk berfikir lebih kritis untuk memberikan terapi yang pasti
dan mengumpulkan data tambahan yang dimana perawat yang bertanggung jawab
berhubungan dengan konsep diri. di dalamnya yang merupakan tahap
selanjutnya pada proses keperawatan
d. Diagnosa Keperawatan "Wellness"
yang dilakukan setelah pengkajian.
Diagnosa keperawatan wellness
(sejahtera) adalah keputusan klinik
Referensi
tentang keadaan individu, keluarga, dan
Arikunto, Suharsimi. (2006). Prosedur
atau masyarakat dalam transisi dari Penelitian Suatu Pendekatan Praktik.
tingkat sejahtera tertentu ke tingkat Jakarta,PT. RINEKE CITRA.
sejahtera yang lebih tinggi. Ada 2 kunci
Asmadi. (2005). Konsep Dasar Keperawatan.
yang harus ada: 1) Sesuatu yang
Jakarta : EGC.
menyenangkan pada tingkat kesejahteraan
yang lebih tinggi 2) Adanya status dan Carrol. (2010). Memahami Proses

fungsi yang efektif. Keperawatan.Jakarta : EGC.

Departemen Kesehatan RI. (2005). Evaluasi


Penerapan Standar Asuhan
Penutup Keperawatan. Jakarta.

Diagnose keperawatan merupakan Departemen Kesehatan RI. (2010). Standar

komponen dari langkah - langkah Asuhan Keperawatan, Jakarta.

pemeberian asuhan keperawatan yang Dinarti dan Yuli. (2017). Dokumentasi


salah satunya adalah penetapan diagnosa Keperawatan.Jakarta.Kementrian
keperawatan berdasarkan pendidikan dan kesehatan Republik Indonesia.
pengalamannya, perawat secara
Kozier dkk. (2004). Fundamental
akuntabilitas dapat mengidentifikasi dan
Keperawatan Konsep, Proses, dan
memberikan intervensi secara pasti untuk
Praktik Edisi 7. Jakarta : EGC.
menjaga, menurunkan,membatasi,
mencegah dan merubah status kesehatan
Kozier dkk. (2010). Fundamental Simamora, R. H. (2010). Komunikasi
Keperawatan Konsep, Proses, dan dalam Keperawatan. Jember
Praktik Edisi 7 Volume 2. Jakarta : EGC. University Press
Kozier dkk. (2015). Buku Ajar
Fundamental Keperawatan,Konsep,
Tarwoto dan Wartonas. (2015).
Proses,dan Praktik Volume 7.
Kebutuhan Dasar Manusia dan
Jakarta : EGC.
Proses Keperawatan. Yogyakarta.
Laura.A dkk. (1997). Pengkajian
Salemba medika.
Keperawatan Kritis Edisi 2. Jakarta :
EGC. Wahid, Abdul. (2012). Dokumentasi Proses
Keperawatan. Yogyakarta,PT. Nuha
Rohmah, N. dan Walid, S. (2009). Proses Medika.
keperawatan, teori dan aplikasi
Yustiana & Abdul. (2016). Dokumentasi
dilengkapi dengan petunjuk praktis
keperawatan.jakarta.kementrian
penyususnan proses keperawatan
kesehatan Republik Indonesia.
dan dokumentasi NANDA-
NOCNIC. Jogjakarta. Arrus Media.

Simamora, R. H. (2018). Peran Manajer


dalam Pembinaan Etika Perawat
Pelaksana dalam Peningkatan
Kualitas Pelayanan Asuhan
Keperawatan Jurnal IKESMA, vol.
4 No. 2

Simamora, R. H. (2009). Dokumentasi


Proses Keperawatan, jember
University press

Anda mungkin juga menyukai