Anda di halaman 1dari 6

ESSAY TANGGAPAN MENGENAI GERAKAN

NASIONAL REVOLUSI MENTAL

OLEH:

NI PUTU AYU MAWAR ARIASIH


PK3 INTEGUMEN / S1 KEPERAWATAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN


WIRA MEDIKA BALI
DENPASAR
2021

1
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Revolusi Mental adalah suatu gerakan untuk menggembleng manusia Indonesia agar
menjadi manusia baru, yang berhati putih, berkemauan baja, bersemangat elang rajawali,
berjiwa api yang menyala-nyala.
Revolusi Mental merupakan semangat untuk melanjutkan perjuangan besar mengisi
janji kemerdekaan yang dinyatakan pertama kali oleh Presiden Soekarno pada tanggal 17
Agustus 1957, yang bertujuan untuk membangkitkan kembali semangat perubahan
berkemajuan bangsa Indonesia, sehingga memerlukan gerakan hidup baru untuk
mewujudkan Trisakti, yaitu berdaulat di bidang politik, berdikari dalam bidang ekonomi
dan berkepribadian dalam kebudayaan.
Semangat perubahan berkemajuan melalui Revolusi Mental dikuatkan kembali oleh
Presiden Joko Widodo pada tahun 2014. Komitmen tersebut menjadi kehendak politik
Kabinet Kerja yang dipimpin Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla yang
menekankan Revolusi Mental dalam Peraturan Pemerintah Nomor 2 Tahun 2015 tentang
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2015-2019 dan Inpres No.12
Tahun 2017 tentang Gerakan Nasional Revolusi Mental. Dukungan rakyat terhadap
pentingnya Revolusi Mental, tercermin dari Penyelenggara Negara dan masyarakat yang
mengakui bahwa mental atau karakter bangsa Indonesia tengah mengalami berbagai
permasalahan sehingga untuk memperbaiki dan merubahnya memerlukan gerakan bersama
dengan melibatkan semua komponen bangsa secara bergotong-royong.
Revolusi Mental adalah Gerakan untuk mengubah cara pikir, cara kerja, cara hidup
dan sikap serta perilaku bangsa Indonesia yang mengacu nilai-nilai integritas, etos kerja
dan gotong-royong berdasarkan Pancasila yang berorientasi pada kemajuan, agar Indonesia
menjadi negara yang maju, modern, makmur, sejahtera dan bermartabat.

B. METODE
Gerakan Revolusi Mental semakin relevan bagi bangsa Indonesia yang saat ini sedang
menghadapi tiga masalah pojok, yakni merosotnya wibawa negara. Kemudian merebaknya
intoleransi, dan melemahnya sendi-sendi perekonomian nasional. Gerakan ini terbukti
berdampak positif bagi kinerja pemerintah Presiden Jokowi. Dalam waktu tidak lama,
banyak prestasi yang diraih berkat semangat intergritas, kerja keras, dan gotong royong.

Inpres ini bertujuan untuk memperbaiki dan membangun karakter bangsa yang
mengacu pada nilai-nilai intergritas, etos kerja, dan gotong royong untuk membangun
budaya bangsa yang bermartabat. Lalu modern, maju, makmur, dan sejahtera berdasarkan
Pancasila.Pada inpres ini gerakan revolusi meliputi lima pogram, yakni;

2
1. Gerakan Indonesia Melayani
2. Gerakan Indonesia Bersih
3. Gerakan Indonesia Tertib
4. Gerakan Indonesia Mandiri
5. Gerakan Indonesia Bersatu.

Dilansir situs resmi Gerakan Nasional Revolusi Mental, ada delapan prinsip dasar
pada revolusi mental, yakni:
1. Revolusi Mental adalah gerakan sosial untuk bersama-sama menuju Indonesia
yang lebih baik.
2. Harus didukung oleh tekad politik (political will) Pemerintah.
3. Harus bersifat lintas sektoral
4. Kolaborasi masyarakat, saktor privat, akademisi, dan pemerintah.
5. Dilakukan dengan program "gempuran nilai" untuk senantiasa mengingatkan
masyarakat terhadap nilai-nilai strategis dalam setiap ruang publik.
6. Desain program harus mudah dilaksanakan (user friendly), menyenangkan bagi
seluruh segmen masyarakat.
7. Nilai-nilai yang dikembangkan terutama ditujukan untuk mengatur moralitas
publik (sosial) bukan moralitas privat (individu).
8. Dapat diukur dampaknya dan dirasakan manfaatnya oleh warga masyarakat.

Menko PMK juga mengutip pidato Bung Karno yang mengatakan : “Berikan aku 1000
orang tua, niscaya akan kucabut semeru dari akarnya, berikan aku 1 pemuda, niscaya akan
kuguncang dunia”.

“Sebagaimana Bung Karno, saya pun yakin akan peran dan kemampuan pemuda dalam
membawa bangsa ini pada perubahan kehidupan yang lebih baik. Pemuda yang akan
mewujudkan Indonesia yang berdaulat, berdikari dan berkepribadian. Mahasiswa adalah
bagian dari pemuda yang dimaksudkan oleh Bung Karno. Perguruan Tinggi berperan
membentuk dan mengasah karakter calon pemimpin bangsa tersebut”, tegas Menko PMK.

Peran pemuda dan mahasiswa sangat penting dan strategis dalam menghadapi bonus
demografi Indonesia. Peran nyata perguruan tinggi dalam masyarakat adalah dengan
melaksanakan program Kuliah Kerja Nyata.

“Laksanakan Program Kuliah Kerja Nyata tematis Revolusi Mental sebagai wujud
kontribusi mahasiswa untuk menjadi agen perubahan masyarakat”, tambah Puan Maharani.

3
Perguruan Tinggi dapat menjalankan Revolusi Mental di antaranya dengan
mewujudkan kampus yang bebas dari Korupsi, Bebas dari Narkoba, Bebas dari
Radikalisme, Bebas dari Plagiarisme. Kampus yang memiliki karakter Pancasila, akan
menanamkan karakter itu kepada para mahasiswa. Bila itu terwujud, Perguruan Tinggi
akan melahirkan generasi penerus yang memiliki karakter yang dibutuhkan untuk
membangun dan mensejahterakan bangsa.

Sebagai penutup kuliah umumnya, Menko PMK menyampaikan pula harapannya


terhadap peran perguruan tinggi sebagai agen revolusi mental.

“Jadilah agen perubahan pikiran, sikap, dan perilaku yang berorientasi pada kemajuan.
Mari bersama mewujudkan Indonesia yang lebih baik, menjadi bangsa yang besar dan
mampu berkompetisi dengan bangsa-bangsa lain”, pungkas Menko PMK.

C. TUJUAN, SASARAN, DAN MANFAAT


Tujuan dari program pengembangan kegiatan KKN-REVOLUSI MENTAL adalah:
1. Meningkatkan kualitas dan kesinambungan kegiatan KKN-REVOLUSI MENTAL
di tengah masyarakat guna mewujudkan masyarakat yang tangguh, mandiri dan
sejahtera.
2. Meningkatkan pemahaman dosen, mahasiswa, masyarakat dan para mitra kerja
tentang pembangunan berkelanjutan dan education for sustainable development
(ESD) melalui implementasi KKN-REVOLUSI MENTAL
3. Mempromosikan program KKN-REVOLUSI MENTAL sebagai wahana
penyelesaian suatu permasalahan berbasis kearifan dan potensi lokal serta kerjasama
kemitraan kepada masyarakat, pemerintah, dan pemangku kepentingan yang lain.
4. Meningkatkan kualitas dan luasan jejaring kerjasama kemitraan dalam
pemberdayaan masyarakat melalui KKN-REVOLUSI MENTAL
5. Meningkatkan aktivitas penggalian dan publikasi pengetahuan.

Sasaran KKN-RM adalah masyarakat umum mulai pranata sosial yang kecil (RT,
RW, Lingkungan, dan desa/kelurahan).

KKN-RM diharapkan dapat memberikan manfaat kepada mahasiswa, masyarakat


dan pemerintah daerah, perguruan tinggi sebagai berikut :

1. Mahasiswa
a. Memperdalam pengertian dan penghayatan mahasiswa terhadap Revolusi Mental
melalui unsur-unsur strategis revolusi mental yaitu etos kerja, integritas dan
gotong-royong dalam perilaku hidup keseharian di masyarakat.

4
b. Memperdalam pengertian dan penghayatan mahasiswa terhadap seluk beluk
keseluruhan dari masalah pembangunan dalam hal Gerakan Indonesia Melayani,
Gerakan Indonesia Bersih dan Gerakan Indonesia Tertib.
c. Mendewasakan cara berfikir serta meningkatkan penalaran mahasiswa dalam
melakukan aksi nyata Revolusi Mental melalui Gerakan Indonesia Melayani,
Gerakan Indonesia Bersih dan Gerakan Indonesia Tertib.
d. Memberikan keterampilan kepada mahasiswa untuk melaksanakan pembangunan
dan pengembangan masyarakat berdasarkan integritas, etos kerja dan
kegotongroyongan.
e. Membina mahasiswa menjadi motivator, dinamisator dan problem solver.
f. Memberikan pengalaman belajar sebagai kader pembangunan Revolusi Mental
yang terinternalisasikan dalam sikap dan rasa cinta terhadap nilai-nilai
integritas,etos kerja dan gotong-royong.
2. Masyarakat, Mitra dan Pemerintah Daerah
a. Memperoleh bantuan pemikiran, tenaga, ilmu pengetahuan, teknologi dan seni
dalam merencanakan dan melaksanakan pembangunan khususnya dalam hal
membangun integritas,etos kerja dan gotong-royong.
b. Memperoleh cara-cara baru yang dibutuhkan untuk merencanakan, merumuskan
dan melaksanakan pembangunan.
c. Memperoleh pengalaman dalam menggali serta menumbuhkan potensi swadaya
masyarakat sehingga mampu berpartisipasi aktif dalam pembangunan sehingga
tercipta sikap/perilaku melayani, perilaku bersih dan perilaku tertib.
d. Terbentuknya kader-kader penerus pembangunan yang mempunyai sikap
integritas, etos kerja yang tinggi dan tumbuhnya sifat-sifat kegotong-royongan
didalam masyarakat sehingga terjamin kelanjutan upaya pembangunan.
e. Memanfaatkan bantuan pemikiran mahasiswa dalam melaksanakan program dan
proyek pembangunan yang berada dibawah tanggung jawabnya.
3. Perguruan Tinggi
a. Memperoleh umpan balik sebagai hasil pengintegrasian mahasiswanya dengan
proses pembangunan ditengah-tengah masyarakat sehingga tercipta atau terwujud
sikap/perilaku bersih, tertib dan melayani dalam menumbuhkan peduli dan
kontribusi pada masyarakat.
b. Memperoleh berbagai kasus yang berharga yang dapat digunakan sebagai contoh
dalam memberikan pelayanan, kebersihan dan ketertiban.
c. Meningkatkan, memperluas dan mempererat kolaborasi antar pusat dan daerah
terkait dengan pelayanan, kebersihan dan ketertiban dalam sikap dan perilaku.

5
D. DAFTAR PUSTAKA
Sumber Penulisan Artikel atau Jurnal
Diberitakan Kompas.com (10/5/2014) dengan judul "Revolusi Mental: Sejarah,
Penerapan, dan Capaian"
https://www.kompas.com/skola/read/2020/01/08/120000169/revolusi-mental-sejarah-
penerapan-dan-capaian?page=all.

Copyright © 2021 liputan6.com KLY KapanLagi Youniverse All Rights Reserved


https://www.liputan6.com/news/read/2612383/pemuda-mahasiswa-bagian-penting-
gerakan-nasional-revolusi-mental

Sumber : Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan


https://www.kemdikbud.go.id/main/blog/2017/08/pekan-kerja-nyata-revolusi-mental

Anda mungkin juga menyukai