Anda di halaman 1dari 7

MAKALAH

PEMUDAH DAN SOSIALISASI


Dosen Pembimbing : Mahrita M.Pd

DISUSUN OLEH :
AMANDA HIKMAH 23862060001

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN DAN KEGURUAN


UNIVERSITAS AHMAD YANI BANJARMASIN TAHUN 2023/2024
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, senantiasa kita ucapkan puji syukur kehadirat Allah SWT
yang hingga saat ini masih memberikan kita nikmat iman dan kesehatan, sehingga
penulis diberi untuk menyelesaikan makalah tentang "Pemuda Dan Sosialisasi".
Makalah ini ditulis untuk memenuhi syarat nilai mata kuliah Ilmu Alamiah dan
Budaya Dasar.
Tak lupa penulis juga mengucapkan terimakasih yang sebanyak-banyaknya
kepada setiap pihak yang telah mendukung serta membantu penulis selama proses
penyelesaian tugas ini sehingga selesainya makalah ini. Ucapan terima kasih
penulis sampaikan kepada Mahrita M.Pdselaku dosen pengampu mata kuliah Ilmu
Alamiah dan Budaya Dasar yang telah membantu dan membimbing kami dalam
mengerjakan makalah ini.
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan karya tulis ini masih jauh dari
sempurna serta kesalahan yang penulis yakini di luar batas kemampuan penulis.
Maka dari itu penulis dengan senang hati menerima kritik dan saran yang
membangun dari para pembaca. Penulis berharap karya tulis ini dapat bermanfaat
bagi semua pihak.

A. Pendahuluan
Pemuda adalah golongan manusia manusia muda yang masih memerlukan
pembinaan dan pengembangan kearah yang lebih baik, agar dapat melanjutkan dan
mengisi pembangunan yang kini telah berlangsung, pemuda di Indonesia dewasa
ini sangat beraneka ragam, terutama bila dikaitkan dengan kesempatan pendidikan.
Keragaman tersebut pada dasarnya tidak mengakibatkan perbedaan dalam
pembinaan dan pengembangan generasi muda.Pemuda dalam pengertian adalah
manusia-manusia muda, akan tetapi di Indonesia ini sehubungan dengan adanya
program pembinaan generasi muda pengertian pemuda diperinci dan tersurat
dengan pasti. Dilihat dari segi budaya atau fungsionalnya maka dikenal istilah
anak, remaja dan dewasa, dengan perincian sebagia berikut:

Golongan anak: 0-12 tahun

Golongan remaja : 13-18 tahun

Golongan dewasa : 18 (21) tahun keatas


Usia 0-18 tahun adalah merupakan sumber daya manusia muda, 16-21 tahun keatas
dipandang telah memiliki kematangan pribadi dan 18(21) tahun adalah usia yang
telah diperbolehkan untuk menjadi pegawai baik pemerintah maupun swasta.
Dilihat dari segi ideologis politis, generasi muda adalah mereka yang berusia
183040 tahun, karena merupakan calon pengganti generasi terdahulu dan bersifat
dewasa tidak bersifat anak-anak. Pengertian pemuda berdasarkan umur dan
lembaga serta ruang lingkup tempat pemuda berada terdiri atas 3 katagori yaitu:

1.Siswa, usia antara 6-18 tahun, masih duduk di bangku sekolah

2. Mahasiswa usia antara 18-25 tahun beradi di perguruan tinggi dan akademi

3. Pemuda di luar lingkungan sekolah maupun perguruan tinggi yaitu mereka yang
berusia 15-30 tahun keatas

Akan tetapi, apabila melihat peran pemuda sehubungan dengan pembangunan,


peran itu dibedakan menjadi dua yaitu:

1. Didasarkan atas usaha pemuda untuk menyesuaikan diri dengan tuntutan-


tuntutan lingkunganPemuda dalam hal ini dapat berperan sebagai penerus tradisi
dengan jalan menaati tradisi yang berlaku 2. Didasarkan atas usaha menolak
menyesuaikan diri dengan lingkunganPeran pemuda jenis ini dapat dirinci dalam
tiga sikap, yaitu: pertama jenis pemuda "pembangkit" mereka adalah pengurai atu
pembuka kejelasan dari suatu masalah sosialMereka secara tidak langsung ktu
mengubah masyarakat dan kebudayaanKedua pemuda pdalinkeynatau pemuda
nakal. Mereka tidak berniat mengadakan perubahan, baik budaya maupun pada
masyarakat, tetapi hanya berusaha memperoleh manfaat dari masyarakat dengan
melakukan tidnakan menguntungkan bagi dirinya, sekalipun dalam kenyataannya
merugikan. Ketiga, pemuda radikal. Mereka berkeinginan besar untuk mengubah
masyarakat dan kebudayaan lewat cara-cara radikalrevolusioner

Sosialisasi diartikan sebagai sebuah proses seumur hidup bagaimana seorang


individu mempelajari kebiasaan-kebiasaan yang meliputi cara-cara hidup, nilai-
nilai, dan norma-norma sosial yang terdapat dalam masyarakat agar dapat diterima
oleh masyarakatnya itu sendiri.

B. Pengertian Pemuda

Telah kita ketahui bahwa pemuda atau generasi muda merupakan konsep-
konsep yang selalu dikaitkan dengan masalah nilai.hal ini merupakan pengertian
idiologis dan kultural daripada pengertian iniDidalam masyarakat pemuda
merupakan satu identitas yang potensial sebagai penerus cita-cita perjuangan
bangsa dan sumber insani bagi pembangunan bangsanya karma pemuda sebagai
harapan bangsa dapat diartikan bahwa siapa yang menguasai pemuda akan
menguasai masa depan. Ada beberapa kedudukan pemuda dalam
pertanggungjawabannya atas tatanan masyarakat,antara lain:

a) Kemurnian idealismenya

b) Keberanian dan Keterbukaanya dalam menyerap nilai-nilai dan gagasan-


gagasan yang baru

c) Semangat pengabdiannya

d) Sepontanitas dan dinamikanya

e) Inovasi dan kereativitasnya

f) Keinginan untuk segera mewujudkan gagasan-gagasan baru

g) Keteguhan janjinya dan keinginan untuk menampilkan sikap dan


keperibadiannya yang mandiri

h) Masihlangkanya pengalaman-pengalaman yang dapat merelevansikan


pendapat,sikap dan tindakanya dengan kenyatan yang ada.

C. Pendidikan Karakter
Karakter adalah jawaban mutlak untuk menciptakan kehidupan yang lebih
baik didalam masyarakat. Karakter merupakan nilai-nilai perilaku manusia yang
berhubungan dengan Tuhan Yang Maha Esa, diri sendiri, sesama manusia,
lingkungandan kebangsaan yang terwujud dalam pikiran, sikap, perasaan,
perkataan, dan perbuatan berdasarkan norma-norma agama, hukum, tata
krama,budaya,danadatistiadat. Pendidikan karekter adalah suatu sistem penanaman
nilai-nilai karakter kepada warga sekolah yang meliputi komponen pengetahuan,
kesadaran atau kemauan, dan tindakan untuk melaksanakan nilai- nilai tersebut,
baik terhadap Tuhan Yang Maha Esa (YME), diri sendiri, sesama, lingkungan,
maupun kebangsaan sehingga menjadi manusia insan kamil. Dalam pendidikan
karakter di sekolah, semua komponen (stakeholders) harus dilibatkan, termasuk
komponen-komponen pendidikan itu sendiri, yaitu isi kurikulum, proses
pembelajaran dan penilaian, kualitas hubungan, penanganan atau pengelolaan mata
pelajaran, pengelolaan sekolah, pelaksanaan aktivitas atau kegiatan ko- kurikuler,
pemberdayaan sarana, prasarana,dan, pembiayaan, dan ethos kerja seluruh warga
dan lingkungan sekolah. "Pendidikan karakter yang utuh dan menyeluruh tidak
sekedar membentuk anak- anak muda menjadi pribadi yang cerdas dan baik,
melainkan juga membentuk mereka menjadi pelaku baik bagi perubahan dalam
hidupnya sendiri, yang pada gilirannya akan menyumbangkan perubahan dalam
tatanan sosial kemasyarakatan menjadi lebih adil, baik, dan manusiawi."(Doni
Koesoema A.Ed)

Contoh Program Pendidikan karakter Lingkungan Sekolah:

> Training Guru

Terkait dengan program pendidikan karakter disekolab, bagaimana menjalankan


dan melaksanakan pendidikan karakter disekolah, serta bagaimana cara menyusun
program dan melaksanakannya, dari gagasan ke tindakan. Program ini membekali
dan memberikan wawasan pada guru tentang psikologi , cara mendidik anak
dengan memahami mekanisme pikiran anak dan 3 faktor kunci untuk menciptakan
anak sukses, serta kiat praktis dalam memahami dan mengatasi anak yang
"bermasalah" dengan perilakunya.

> Program Bimbingan Mental

Program ini terbagi menjadi dua sesi program:

Sesi Workshop Therapy, yang dirancang khusus untuk siswa usia 12 -18 tahun,
Workshop ini bertujuan mengubah serta membimbing mental anak usia remaja..

Pendidikan Karakter Untuk Membangun Keberadaban Bangsa.


Dunia pendidikan diharapkan sebagai motor penggerak untuk memfasilitasi
perkembangan karakter, sehingga anggota masyarakat mempunyai kesadaran
kehidupan berbangsa dan bernegara yang harmonis dan demokratis dengan tetap
memperhatikan sendi-sendi Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dan
norma-norma sosial di masyarakat yang telah menjadi kesepakatan bersama. "Dari
mana asalmu tidak penting, ukuran tubuhmu juga tidak penting, ukuran Otakmu
cukup penting, ukuran hatimu itulah yang sangat penting" karena otak (pikiran)
dan kalbu hati yang paling kuat menggerak seseorang itu "bertutur kata dan
bertindak". Simak, telaah, dan renungkan dalam hati apakah telah memadai
"wahana" pembelajaran memberikan peluang bagi peserta didik untuk multi
kecerdasan yang mampu mengembangkan sikap-sikap:

kejujuran, integritas, komitmen ,kedisiplinan,visioner,dankemandirian.Sejarah


memberikan pelajaran yang amat berharga, betapa perbedaan, pertentangan, dan
pertukaran pikiran itulah sesungguhnya yang mengantarkan kita ke gerbang
kemerdekaan. Melalui perdebatan tersebut kitu banyak belajar, bagaimana toleransi
dan keterbukaan para Pendiri Republik ini dalam menerima pendapat, dan berbagai
kritik saat itu. Melalui pertukaran pikiran itu kita juga bisa mencermati, betapa kuat
keinginan para Pemimpin Bangsa itu untuk bersatu di dalam satu identitas
kebangsaan, sehingga perbedaan-perbedaan tidak menjadi persoalan bagi mereka.

D. Menuju Pendidikan Berkarakter

Keberhasilan program pendidikan karakter dapat diketahui melalui


pencapaian indikator oleh peserta didik sebagaimana tercantum dalam Standar
Kompetensi Lulusan SMP, yang antara lain meliputi sebagai berikut:

Mengamalkan ajaran agama yang dianut sesuai dengan tahap perkembangan


remajaMemahami kekurangan dan kelebihan dirsendiriMemaruhi aturan-aturan
sosial yang horiaku dalam lingkungan yang lebih luasMenghargai keberagaman
agamabudaya, suku, ras, dan golongan sosial ekonomi dalam lingkup nasional.
Monunjukkan sikap percaya diri Mencari dan menerapkan informasi dari
lingkungan sekitar dan sumber-sumber lain secara logis, kritis,dan kreatif
Menunjukkan kemampuan berpikir logis, kritiskreatifdan inovatif Menunjukkan
kemampuan belajar secara mandiri sesuai dengan potensi yang dimilikinya.
Menunjukkan kemampu menganalisis dan memecahkan masalah dalam kehidupan
sehari-hariMendeskripsikan gejala alam dan sosial.

Memanfaatkan lingkungan secara bertanggungjawab. Menerapkan nilai-nilai


kebersamaan dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara demi
terwujudnya persatuan dalam Negara kesatuan Republik IndonesiaMenghargai
karyaseni dan budaya nasionalMenghargai ugns pekerjaan dan memiliki
kemampuan untuk berkaryaMenerapkan hidup bersih, sehat, bugaramandan
memanfaatkan waktu luang dengan baikBerkomunikasi dan berinteraksi secara
efektif dansantunMemahami hak dan kewajiban diri dan orang lain dalam
pergaulan di masyarakat; Menglaargui adanya perbedaan pendapatMenunjukkan
kegemaran membaca dan menulis naskah pendek sederhana. Menunjukkan
keterampilan menyimak, berbicara, membaca, dan menulis dalam bahasa Indonesia
danbahasaInggrissederhana.Menguasai pengetahuan yang diperlukan untuk
mengikuti pendidikan menengahMemiliki jiwa kewirausahaanMenunjukkan sikap
percaya diriPada tataran sekolahi, kriteria pencapaian pendidikan karakter adalah
terbentuknya hudaya sekolahyaitu perilaku, tradisi, kebiasaan keseharian. dan
simbol-simbol yang dipraktikkan oleh semua warga sekolah, dan masyarakat
sekitar sekolah harus berlandaskan nilai-nilai tersebut.

Anda mungkin juga menyukai