Anda di halaman 1dari 5

PENDIDIKAN DAN PEMBANGUNAN

Nadya Alisha Haidar (2205340) – Matematika C

A. Konsep Pendidikan
Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) menyatakan bahwa pendidikan berasal dari
kata dasar didik (mendidik), yaitu: memelihara dan memberi latihan (ajaran, pimpinan)
mengenai akhlak dan kecerdasan pikiran. Sedangkan pendidikan mempunyai pengertian:
proses pengubahan sikap dan tata laku seseorang atau kelompok orang dalam usaha
mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran dan latihan, proses perbuatan, cara
mendidik. (Depdiknas, 2013: 326)
Pendidikan menurut Ki Hadjar Dewantara diartikan sebagai tuntunan di dalam hidup
tumbuhnya anak-anak. Maksudnya, pendidikan yaitu menuntun segala kekuatan kodrat yang
ada pada anak-anak, agar mereka sebagai manusia dan sebagai anggota masyarakat dapat
mencapai keselamatan dan kebahagiaan setinggi-tingginya. Ki Hadjar Dewantara menetapkan
tiga semboyan pendidikan yang menunjukkan kekhasan pendidik Indonesia, yakni (1) Ing
Ngarsa Sung Tuladha, artinya seorang pendidik selalu berada di depan untuk memberi teladan,
(2) Ing Madya Mangun Karsa, artinya pendidik berada di tengah- tengah murid untuk
memotivasi. (3) Tut Wuri Handayani, artinya pendidik selalu mendukung murid untuk
berkarya ke arah yang benar (Bartolomeus Samho, 2013, dalam Gusfarina, 2014 13).
Sedangkan menurut Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 Pendidikan adalah usaha
sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta
didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual
keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta ketrampilan yang
diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.
Terdapat Unsur-unsur dalam pendidikan yaitu peserta didik yaitu seseorang yang
sedang berkembang dan membutuhkan bantuan orang lain untuk melanjutkan hidup, lalu
pendidik yaitu orang dewasa yang bertugas membimbing, Selanjutnya Pendidikan tentunya
mempunyai tujuan dan fungsi, Tujuan Pendidikan Nasional yaitu mencerdaskan kehidupan
bangsa dan mengembangkan manusia Indonesia seutuhnya, yaitu manusia yang beriman dan
bertaqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan berbudi pekerti luhur, memiliki pengetahuan
dan keterampilan, kesehatan jasmani dan rohani, kepribadian yang mantap dan mandiri serta
rasa tanggung jawab kemasyarakatan dan kebangsaan. Sedangakan fungsi pendidikan nasional
adalah untuk mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa
yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk
berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa
kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan
menjadi warga Negara yang demokratis serta bertanggung jawab (Hidayat, 2019). unsur
Pendidikan lainnya yaitu ada emateri/isi pendidikan, alat pendidikan, dan lingkungan.

B. Konsep Pembangunan
Pada hakikatnya pembangunan adalah proses perubahan yang terus- menerus yang
merupakan kemajuan dan perbaikan menuju ke arah tujuan yang ingin dicapai. Istilah
pembangunan sering diidentikan dengan perkembangan, modernisasi dan industrialisasi,
bahkan pembangunan dengan westernisasi. Pembangunan (development) adalah proses
perubahan yang mencakup seluruh sistem sosial, seperti politik, ekonomi, infrastruktur,
pertahanan, pendidikan dan teknologi, kelembagaan, dan budaya (Alexander 1994).
Pembangunan adalah proses perubahan yang direncanakan untuk memperbaiki berbagai aspek
kehidupan masyarakat.
Pembangunan kehidupan Negara kebangsaan Indonesia pembangunan nasional
Indonesia pada akhirnya harus bertujuan mencapai Negara kesatuan yang berkedaulatan rakyat
serta adil makmur berdasarkan Pancasila yang mampu:
a. Melindungi segenap bangsa Indonesia
b. Memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa. dan ikut melaksanakan
ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial.
Pembangunan nasional merupakan supra sistem dari pembangunan pendidikan
nasional. Sebagai supra sistem, Pembangunan Nasional mempunyai peranan sebagai berikut:
a. Payung pembangunan pendidikan nasional, yang berfungsi menjadi salah satu pembatas
lingkungan Pembangunan Pendidikan Nasional, dan parameter atau tolok ukur kontribusi
keberhasilan fungsi Pembangunan Pendidikan Nasional terhadap pembangunan nasional.
b. Sumber yang memberikan masukan pada Pembangunan Pendidikan. Nasional berupa hasil-
hasil pembangunan dari sector-sektor yang lainnya yang diterima oleh Pembangunan
Pendidikan Nasional
Karakteristik pembangunan nasional yaitu pembangunan nasional bentuk pengamalan
pancasila, dilaksanakan secara berencana. Asas pembangunan nasional yaitu asas keimanan
dan ketakwaan terhadp Tuhan yang Maha Esa, Asas Manfaat, Asas Demokrasi Pancasila, Asas
Adil dan Merata, Asas Keseimbangan, Asas Perikehidupan dalam Keseimbangan, Asas
Kesadaran Hukum, Asas Kemandirian, Asas Ilmu Pengetahuan dan Teknologi.

C. kedudukan dan Peranan Manusia Dalam Pendidikan dan Pembangunan


Manusia memiliki kedudukan dan peranan yang sangat penting dalam pendidikan dan
pembangunan yaitu:
1. manusia sebagai produsen, yaitu orang-orang yang secara langsung atau tidak langsung
mneggerakkan proses produksi di lembaga pendidikan dan sebagainya. Sebagai
produsen mereka berperan sebagai pencipta gagasan baik bersifat cita-cita maupun
teknologi baru, lalu sebagai pengelola operasi yang terjadi, dan sebagai pelaksanan
operasi yang terjadi.
2. Manusia sebagai konsumen, yaitu sebagai pengguna atau penikmat hasil-hasil
pembangunan.
(Tim Dosen MKKU Pengantar Pendidikan UPI, n.d.)
D. Kedudukan dan Peranan Mahasiswa Matematika Dalam Mengisi Pendidikan dan
Pembangunan
Mahasiswa merupakan individu yang sedang menuntut ilmu ditingkat perguruan tinggi,
baik negeri maupun swasta atau lembaga lain yang setingkat dengan perguruan tinggi.
Mahasiswa dinilai memiliki tingkat intelektualitas yang tinggi, kecerdasan dalam berpikir, dan
kerencanaan dalam bertindak. Mahasiswa sendiri memiliki 4 peran penting, yaitu social
control, agen perubahan, iron stock, kekuatan moral.
1. social control ( kontrol sosial )
Mahasiswa menjadi panutan dalam masyarakat, berlandaskan dengan
pengetahuannya, dengan tingkat pendidikannya, norma-norma yang berlaku
disekitarnya, dan pola berfikirnya. Sikap kritis dan pro aktif untuk dimiliki oleh
mahasiswa, jadi mahasiswa bukan hanya sebagai pengamat dan penilai atas suatu
aktifitas yang kemudian disampaikan dengan pedas melalui orasi ( demo ) tapi
partisipasi aktif dengan masyarakat dan sampaikan temuan dan ide- ide perbaikan
dengan logis dan santun
2. Agen Perubah ( Agent of Change )
Kondisi bangsa saat ini jauh dari kondisi ideal, dimana banyak penyakit-
penyakit masyarakat yang menghinggapi tubuh bangsa ini, mulai dari pejabat-pejabat
atas hingga bawah, dan tentunya tertular pula kepada banyak rakyatnya. Sudah
seharusnya kita melakukan perubahan terhadap hal ini. Alasan selanjutnya mengapa
kita harus melakukan perubahan adalah karena perubahan itu sendiri merupakan harga
mutlak dan pasti akan terjadi.
Sebagai agen perubahan, mahasiswa bertindak bukan ibarat pahlawan yang
datang ke sebuah negeri lalu dengan gagahnya mengusir penjahat-penjahat dan dengan
gagah pula sang pahlawan pergi dari daerah tersebut diiringi tepuk tangan penduduk
setempat. Dalam artian kita tidak hanya menjadi penggagas perubahan, melainkan
menjadi objek atau pelaku dari perubahan tersebut.
3. Iron stock ( generasi penerus yang tangguh )
Mahasiswa dapat menjadi Iron Stock, yaitu mahasiswa diharapkan menjadi
manusia-manusia tangguh yang memiliki kemampuan dan akhlak mulia yang nantinya
dapat menggantikan generasi-generasi sebelumnya. Intinya mahasiswa itu merupakan
aset, cadangan, harapan bangsa untuk masa depan.
Sejarah telah membuktikan bahwa di tangan generasi mudalah perubahan-
perubahan besar terjadi, mahasiswa telah berhasil melumpuhkan resim orde baru dan
membawa Indonesia ke dalam suatu era yang saat ini sedang bergulir, yakni era
reformasi.
4. Kekuatan Moral ( moral force )
Mahasiswa dituntut untuk memiliki akhlak yang baik, karena mahasiswa
berperan sebagai teladan di tengah-tengah masyarakat. Segala tingkah laku mahasiswa
akan diamati dan dinilai oleh masyarakat. Untuk itu mahasiswa harus pandai
menempatkan diri dan hidup berdampingan di tengahtengah masyarakat.
(Cahyono & Pendidikan Bahasa Inggris STKIP Setia Budhi Rangkasbitung, 2019)
E. Peranan Pendidikan (Umum) Khususnya Pendidikan Matematika Terhadap
Pembangunan
Ilmu pendidikan mempunyai Peranan sebagai perantara dalam membentuk masyarakat
yang mempunyai landasan individual, sosial dan unsur dalam penyelenggaraan pendidikan.
Pada skala mikro pendidikan bagi individu dan kelompok kecil berlangsung dalam skala unsur
tebatas seperti antara unsur sahabat, antara seorang guru dengan satu atau sekelompok kecil
siswanya, serta dalam keluarga antara suami dan isteri, antara orang tua dan anak serta anak
lainnya. Pendidikan dalam skala mikro diperlukan agar manusia sebagai individu berkembang
semua potensinya dalam arti perangkat pembawaanya yang baik dengan lengkap
Untuk perkembangan Negara, diperlukan pendidikan yang menghargai kreativitas dan
supaya negara dapat membuat sesuatu yang baru dan lebih baik, dan tidak hanya meng-copy
dari negara lain. Pendidikan sebagai gejala sekaligus upaya memanusiakan manusia itu sendiri.
Dalam perkembangan adanya tuntutan adanya pendidikan lebih baik, teratur untuk
mengembangkan potensi manusia, sehingga muncul pemikiran teoritis tentang pendidikan.
Pendidikan adalah upaya sadar untuk mengembangkan potensi-potensi yang dimiliki manusia,
melahirkan teori-teori pendidikan

F. Refleksi
Berdasarkan hasil analisis terkait materi Pendidikan dan Pembangunan diatas dapat
disimpulkan bahwa adanya ikatan antara pendidikan dengan pembangunan yang dimana sangat
berperan terhadap keberlangsungan hidup manusia. Maka dari itu diharapakan mahasiswa
sebagai manusia yang berpendidikan ikut berkontribusi untuk pembangunan masa yang akan
datang.
Daftar Pustaka
Cahyono, H., & Pendidikan Bahasa Inggris STKIP Setia Budhi Rangkasbitung, D. (2019).
PERAN MAHASISWA DI MASYARAKAT. Jurnal Pengabdian Masyarakat
Setiabudhi, 1(1), 2019. https://stkipsetiabudhi.e-
journal.id/DeBode/article/download/34/19
Hidayat, R. (2019). Buku Ilmu Pendidikan.
Tim Dosen MKKU Pengantar Pendidikan UPI. (n.d.). Buku Pengantar Pendidikan.

Anda mungkin juga menyukai