Anda di halaman 1dari 8

MANIFESTASI TRI DHARMA

PERGURUAN TINGGI DALAM BINGKAI


KEBERAGAMAN

Kata “tridharma perguruan tinggi” yang terdiri dari (Pendidikan,


Penelitian, dan Pengabdian) tentu sudah tidak asing lagi didengar bagi kalangan
pelajar yang sedang menempuh pendidikan di perguruan tinggi atau yang biasa
disebut dengan mahasiswa.

Tri Dharma Perguruan Tinggi bukan hanya menjadi tanggung jawab


mahasiswa. Seluruh dosen (pendidik), serta orang – orang yang terlibat dalam
proses pembelajaran ( sivitas akademika) memiliki tanggung jawab yang sama.
Ada tiga poin yang seharusnya dapat dilakukan dengan sungguh-sungguh yaitu:

Pertama, Pendidikan dan pengajaran adalah point pertama dan utama dari
Tri Dharma Perguruan Tinggi. Pendidikan dan pengajaran memilki peranan yang
sangat penting dalam suatu proses pembelajaran.

Undang-Undang Nomor 12 tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi


menjelaskan bahwa Pendidikan Tinggi adalah jenjang pendidikan setelah
pendidikan menengah yang mencakup program diploma, program sarjana,
program magister, program doktor, dan program profesi, serta program spesialis,
yang diselenggarakan oleh perguruan tinggi berdasarkan kebudayaan bangsa
Indonesia.

Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana


belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan
potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri,
kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan
dirinya, masyarakat, bangsa, dan negara.

Bangsa yang besar seperti Indonesia ini membutuhkan kaum terpelajar


yang cerdas, cakap, dan berilmu yang kelak diharapkan mampu membangun
bangsa Indonesia lebih maju lagi.

Pendidikan menjadi salah satu hal krusial dan sangat penting ketika
ingin memajukan suatu bangsa. Sebagai salah satu negara yang masih
dikategorikan sebagai negara berkembang, Indonesia membutuhkan kualitas
pendidikan yang baik dan merata keseluruh penjuru daerah di wilayah
Indonesia dari Sabang sampai Merauke.
Meratanya pendidikan Indonesia diharapkan mampu mencetak generasi
muda penerus bangsa yang progresif dan maju kedepan untuk selalu
memperjuangkan cita-cita kemerdekaan Indonesia dengan ilmu pengetahuan
yang didapat selama dibangku sekolah khususnya di perguruan tinggi.

Banyak mahasiswa yang masih belum sadar akan arti penting sebuah
pendidikan, kebanyakan dari mereka memandang bahwa akhir dari sebuah
pendidikan itu adalah mendapatkan profesi atau pekerjaan. Selain itu, banyak
pula mahasiswa yang mempunyai sikap individualisme yang tinggi diakibatkan
oleh era globalisasi,sehingga mereka bersikap apatis terhadap keadaan sekitar
dan tidak terpikirkan bagaimana jika mereka ikut berkontribusi dalam
memajukan bangsa Indonesia.

Salah satu tujuan pendidikan ialah mencerdaskan kehidupan bangsa.


Mencerdaskan disini tidak hanya kecerdasan kognitif saja namun juga
kecerdasan afektif dan psikomotor seseorang. Sehingga nantinya yang
diharapkan adalah kecerdasan logika, kecerdasan sikap dan keterampilan,
untuk kemudian nantinya di implementasikan dalam membangun bangsa
Indonesia yang lebih maju bagus dan berkualitas.

Kedua, Peneitian dan pengembangan juga sangatlah penting bagi


kemajuan perguruan tinggi,kesejahteraan masyarakat serta kemajuan bangsa
dan negara. Dari penelitian dan pengembangan maka mahasiswa mampu
mengembangkan ilmu dan teknologi . pada penelitian dan pengembangan
mahasiswa harus lebih cerdas, kritis dan kreatif dalam mejalankan perannya
sebagai agent of change.

Penelitian tidaklah selalu berdiri sendiri, karena dilatarbelakangi oleh


kebutuhan dalam proses pembangunan dalam arti yang luas. Penelitian juga
sebagai faktor utama dalam menentukan keputusan terkait suatu masalah.
Penelitian yang dilakukan ada dua jenis, yaitu penelitian terapan dan
penelitian terhadap ilmu-ilmu dasar. Penelitian terapan digunakan untuk
mengatasi masalah yang sedang terjadi pada saat itu, sementara penelitian
terhadap ilmu-ilmu dasar manfaatnya akan lebih penting di masa depan.

Setelah mahasiswa menerima berbagai ilmu pengetahuan dari proses


belajar dikelas, pengalaman berorganisasi, maupun dari diskusi di warung kopi
tentunya harus bisa di implementasikan dan diterapkan di dalam kehidupan
sehari-hari melalui penelitian. Di dalam penelitian mahasiswa diharapkan
mampu mentransfer ilmu yang sudah dipelajari dan mengembangkannya
melalui berbagai macam penelitian. Dengan cara seperti itu mahasiswa dapat
mengembangkan dirinya lebih banyak lagi dan menghasilkan pengetahuan, teori baru,
informasi baru yang dapat memperkaya ilmu pengetahuan dan teknologi.
Dengan bekal ilmu pengetahuan yang diperoleh dari pendidikan, maka penelitian bisa
dilakukan dalam rangka memajukan dan mengembangkan ilmu pengetahuan, lebih jika
mahasiswa dapat membuat terobosan baru tentang teknologi karena mengingat sekarang ini
sudah memasuki era teknologi dan era industri yang serba digital atau biasa disebut dengan era
4.0.
Mahasiswa sebagai insan yang cerdas akan mampu menerapkan dan mengambil peran
langsung dalam menyelesaikan berbagai fenomena permasalahan yang terjadi di masyarakat
sesuai dengan keilmuan yang diisi dan tentunya dengan cara-cara yang saintifik.
Untuk menjadi mahasiswa yang ideal tidak hanya dituntut hanya sekedar mengetahui
teori dan pandai mengutarakan argumen di forum diskusi, akan tetapi para mahasiswa yang
ideal harus mampu menerapkan keilmuan yang didapat, menyampaikan sikap dan solusi
terkait isu-isu yang terjadi secara lokal maupun global dengan pemikiran kritis dan solutif
yang nantinya akan melahirkan ide-ide kreatif dan inovatif agar lebih bermanfaat bagi
masyarakat secara luas.

Ketiga, pengabdian. Mahasiswa sebagai kaum terdidik dan tercerahkan yang sering
disebut-sebut sebagai agent of change, agent of social control, dan agent of
knowledge memiliki tanggung jawab secara intelektual, sosial, dan tanggung jawab secara
moral kepada masyarakat.

Menurut undang – undang tentang pendidikan tinggi, pengabdian kepada


masyarakat adalah kegiatan sivitas akademika yang memanfaatkan ilmu pengetahuan dan
teknologi untuk memajukan kesejahteraan masyarakat dan mencerdaskan kehidupan bangsa

Bagi kalangan terpelajar seperti mahasiswa tentu harus berperan penting dalam proses
pemajuan kebangsaan serta harus mengabdikan diri dan keterpelajarannya untuk
membebaskan bangsanya dari kebodohan dimasa kini dan masa yang akan datang.

Mahasiswa juga harus memiliki dasar-dasar yang kuat, kekokohan batin, dan
keteguhan berpegang teguh pada kebenaran dan keberanian bertindak tegas pada sesuatu
yang tidak benar dan dirasa menyimpang dari aturan.

Sebagai penyambung lidah masyarakat, mereka seharusnya dapat menjadi


representasi dari individu yang memiliki pemikiran dan niat yang tulus untuk kemudian
benar-benar ingin mengabdi dan memperjuangkan hak-hak rakyat.

Pengabdian masyarakat merupakan bentuk aktualisasi potensi dalam diri mahasiswa


dengan ilmu yang sudah diterima untuk menjawab permasalahan yang berada dimasyarakat
dan memiliki efek yang berkelanjutan.
Sebagai jembatan masyarakat mahasiswa dapat melakukan berbagai kegiatan positif.
Pada hal ini mahasiswa harus mampu bersosialisasi dengan masyarakat dan mampu
berkontribusi nyata. Seperti yang kita ketahui selama ini bahwasannya mahasiswa adalah
penyambung lidah rakyat, agent of change dan lainya. Maka dari itu mahasiwa haru mengetahui
porsi dari tugas meraka masing – masing dalam mengabdi kepada masyarakat

Mahasiswa merupakan penghubung antara rakyat dengan pemerintah karena mereka


yang paling dekat dengan rakyat dan yang paling memahami situasi dan kondisi yang terjadi
atau yang dialami oleh masyarakat. Kewajiban mahasiswa adalah mengkritisi kebijakan-
kebijakan pemerintah yang sudah tidak sesuai dengan aturan maupun yang tidak pro terhadap
rakyat. Seperti contoh di bulan-bulan kemarin pada tahun 2020 kita sempat dipanaskan
dengan yang namanya tahun politik, banyak
kebijakan-kebijakan pemerintah yang telah dipengaruhi oleh kepentingan politik sehingga
rakyat lagi lagi menjadi korban. Oleh karena itu, sudah seharusnya seorang mahasiswa dapat
membuka pemikiran dengan melakukan analisis sosial serta pengamatan-pengamatan agar
dapat melihat kejanggalan yang terjadi di masyarakat. Namun semua itu tidak dilakukan
dengan sembarang cara kaji, pahami, dan sosialisasikan kepada masyarakat agar kita semua
mengetahui apa yang sebenarnya terjadi sehingga rakyat tidak lagi menjadi korban.
Pengabdian masyarakat yang dilakukan oleh para mahasiswa harus mampu
menghasilkan hasil masyarakat yang lebih mandiri dengan memanfaatkan berbagai sumber
daya yang ada secara optimal. Misalnya mengikuti organisasi mahasiswa yang aktif
melakukan berbagai aktivitas kegiatan sosial masyarakat seperti membagi bagikan masker,
bimbingan belajar kepada anak-anak,dan pelatihan dan penyuluhan masyarakat desa maupun
berbagai aktivitas pengabdian kepada masyarakat lainnya

Adapun tridharma perguruan tinggi ini penting sekali agar ter manifestasikan karena
menyangkut kepribadian diri seorang mahasiswa dan diantara ketiga-tiganya merupakan
kesatuan yang saling terkait dan akan saling mempengaruhi satu sama lain. Ketiganya
merupakan pilar dasar pembentukan pola pikir dan perilaku yang seharusnya dimiliki oleh
para mahasiswa serta menjadi kewajiban yang harus dilaksanakan dan dikembangkan secara
tekstual maupun kontekstual dengan berkesinambungan.

Ilmu yang didapat melalui proses pendidikan digunakan untuk kebutuhan penelitian,
ilmu yang dikembangkan melalui berbagai macam penelitian kemudian digunakan untuk
kebutuhan dan pengabdian kepada masyarakat. Melalui Tri dharma perguruan tinggi ini
mahasiswa diharapkan benar-benar mampu menjadi kaum intelektual yang bergagasan,
berpikir kritis solutif, dan bercita-cita membawa perubahan pada negeri Indonesia tercinta ini
dimana peran mahasiswa yang sering disebut-sebut sebagai agen perubahan. Prinsip ini sudah
menjadi tanggung jawab mahasiswa sepenuhnya dan harus benar-benar dilaksanakan dalam
menunjang perkembangan peradaban bangsa Indonesia kedepan, menciptakan inovasi baru
berupa teknologi sebagai kebutuhan masyarakat yang paling urgen di tengah arus globalisasi
yang terjadi saat ini untuk dapat membawa masyarakat menjadi lebih sejahtera, maju, dan
modern serta untuk membangun nilai-nilai yang sejalan dengan bangsa ini agar keberagaman
dapat diterima sebagai sebuah potensi kekayaan dan bukan untuk dipertentangkan.

Jika kesadaran mahasiswa terbentuk berdasarkan asas Tri dharma perguruan tinggi
ini, maka dapat dipastikan perubahan signifikan ke arah yang lebih baik bisa terjadi di negeri
Indonesia tercinta ini.
Meskipun ketiga hal tersebut terlihat mudah dan sederhana, banyak
mahasiswa yang tidak dapat melaksanakan ketiganya dengan baik. Banyak
mahasiswa yang hanya tahu isi nya tetapi tidak memahaminya.
Istilah tridharma saat ini hanyalah tinggal sebuah nama saja tanpa di
realisasikan sepenuhnya. Ini terbukti saat masih banyak mahasiswa yang
mempunyai sikap apatis atau anti sosial terhadap keadaan sekitar tanpa mau tahu
apa yang sedang terjadi di dunia luar dan juga masih banyak mahasiswa yang
terlalu terlena dengan oleh sifat hedonisme berbudayakan kesenangan materi yang
selalu mereka agung-agungkan hingga mereka terlelap kepada kemewahan
ditengah panasnya globalisasi dengan sifat pragmatisme yang membuat mahasiswa
tergilas dengan adanya jasa pembuatan makalah, skripsi dan semua tugas
kemahasiswaan lainnya.
Membaca buku, menulis, diskusi, menganalisa sosial yang biasanya
menjadi keseharian mahasiswa seakan-akan saat ini sudah mulai mati karena
pengaruh kuat teknologi. Mahasiswa saat ini menjadi serba instan dan mereka
akhirnya menjadi insan pemalas dengan title sarjana tanpa kualitas.

Oleh karena itu perlunya kesadaran dari pihak kampus dan mahasiswa
untuk bagaimana memanifestasikan tridharma perguruan tinggi. Caranya ialah
pihak kampus harus lebih aktif lagi memberikan pengawasan dan perhatian
terhadap para mahasiswa dengan memberlakukan kebijakan-kebijakan yang dapat
membuat mahasiswa tidak terlalu terlena dengan kemudahan yang merajalela di era
modern saat ini. Misalnya dengan menerapkan aplikasi anti plagiarisme dalam
karya tulis ilmiah yang tidak hanya diberlakukan untuk tugas skripsi saja
melainkan juga digunakan untuk tugas lain yang lebih sederhana seperti makalah.

Dengan membiasakan dari hal kecil seperti itu akan membuat mahasiswa
lebih disiplin lagi. Kemudian, mahasiswa seharusnya dapat menghidupkan kembali
budaya literasi dengan memperbanyak membaca buku, menulis, melakukan
penelitian, dan menciptakan forum-forum diskusi untuk mengkaji isu-isu yang
sedang terjadi di masyarakat serta ikut kegiatan organisasi yang secara masif dan
aktif dalam berbagai kegiatan yang produktif untuk masyarakat. Dengan begitu
tridharma perguruan tinggi tidak lagi hanya sebagai slogan namun akan
termanifestasikan sebagaimana mestinya.

Anda mungkin juga menyukai