Anda di halaman 1dari 5

Nama :Muhammad Fatih Choiru Syifa

Npm : 43A87007220170 (SI/02/A/M)

JAWABAN BAGIAN A
1. A).
Masa lalu:
Sejarah dan Latar Belakang GBHN di Indonesia: Menjelaskan awal mula GBHN sebagai
instrumen perencanaan pembangunan nasional, termasuk konteks politik dan sosial saat
GBHN pertama kali diterapkan.
Sekarang :
GBHN dan Pembangunan Infrastruktur: Menganalisis bagaimana GBHN mengarahkan
pembangunan infrastruktur di era sekarang, termasuk pengembangan transportasi, energi,
dan teknologi informasi untuk mendukung pertumbuhan ekonomi dan konektivitas nasional
Masa depan':
GBHN dan Revitalisasi Sistem Pendidikan: Menjelaskan bagaimana GBHN dapat membantu
memperbaiki sistem pendidikan, meningkatkan akses, kualitas, dan relevansi pendidikan
untuk mempersiapkan generasi masa depan.
B).
1. Pengembangan Infrastruktur Digital: Infrastruktur digital yang kuat dan terjangkau adalah
landasan penting untuk kemajuan teknologi dan inovasi di negara kita. Usulan ini mencakup
peningkatan akses internet yang cepat dan stabil di seluruh wilayah, pembangunan pusat
data yang modern, dan pengembangan jaringan komunikasi yang kuat. Dalam GBHN, perlu
ditekankan pentingnya investasi dalam infrastruktur digital untuk mempercepat
transformasi digital di semua sektor.

2. Peningkatan Keamanan Siber: Keamanan siber menjadi masalah yang semakin mendesak
di era digital saat ini. Usulan ini mencakup pengembangan kebijakan dan kerangka hukum
yang memadai untuk melindungi infrastruktur kritis dan data pribadi, peningkatan kesadaran
tentang ancaman siber, pelatihan yang memadai untuk para profesional keamanan siber,
serta kerjasama internasional dalam mengatasi ancaman siber yang lintas negara.

3. Pendidikan dan Pelatihan Teknologi: Perkembangan teknologi yang pesat mengharuskan


masyarakat untuk terus belajar dan mengikuti perkembangan terbaru. Usulan ini mencakup
penyediaan pendidikan dan pelatihan teknologi yang berkualitas tinggi, termasuk
peningkatan akses ke pendidikan teknologi di semua tingkatan, pengembangan kurikulum
yang relevan dengan kebutuhan industri, serta pelatihan keterampilan digital bagi tenaga
kerja yang sudah ada.

2. A).Menaikkan Bendera Merah Putih penuh pada tanggal 1 Juni adalah tindakan yang
memberikan nilai simbolis dan mengingatkan kita tentang jati diri, nilai-nilai, sejarah, dan
perjuangan bangsa Indonesia. Hal ini juga merupakan bentuk kecintaan, penghormatan, dan
kebanggaan terhadap negara dan bangsa kita.
B). Penurunan Bendera Merah Putih setengah tiang adalah simbol dari kesedihan,
penghormatan, dan solidaritas nasional dalam situasi-situasi yang mengharuskan kita untuk
merayakan dengan rendah hati dan menunjukkan penghargaan terhadap kehilangan dan
penderitaan yang dialami oleh bangsa kita.

JAWABAN BAGIAN B
2. A).Landasan pendidikan Pancasila sangat penting karena melibatkan proses pembelajaran,
pemahaman, dan penghayatan terhadap nilai-nilai Pancasila. Berikut adalah beberapa alasan
mengapa landasan pendidikan Pancasila itu penting:

1. Membangun Identitas Nasional: Pendidikan Pancasila membantu dalam membangun


identitas nasional yang kuat. Melalui pembelajaran dan pemahaman nilai-nilai Pancasila,
generasi muda Indonesia dapat memahami esensi keberagaman, persatuan, dan kerakyatan
yang menjadi ciri khas bangsa ini. Pendidikan Pancasila membantu dalam membentuk rasa
kebangsaan yang kuat, cinta tanah air, dan komitmen terhadap kepentingan bersama.

2. Membentuk Karakter yang Kuat: Pendidikan Pancasila juga bertujuan untuk membentuk
karakter yang kuat pada individu. Nilai-nilai Pancasila seperti integritas, tanggung jawab,
keadilan, gotong royong, dan toleransi, merupakan pondasi yang penting dalam membentuk
sikap dan perilaku yang baik. Pendidikan Pancasila mengajarkan etika, moral, dan nilai-nilai
universal yang diperlukan dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.

3. Menghormati Kebebasan dan Keragaman: Pancasila menghormati kebebasan individu dan


keragaman budaya, agama, suku, dan pendapat. Pendidikan Pancasila memberikan
pemahaman tentang pentingnya menghormati hak asasi manusia, menjaga kebebasan
beragama dan berekspresi, serta menghargai perbedaan dalam masyarakat. Ini penting
dalam membangun harmoni, persaudaraan, dan perdamaian di tengah keragaman yang ada
di Indonesia.

4. Menjunjung Tinggi Keadilan Sosial: Pancasila menganut prinsip keadilan sosial bagi
seluruh rakyat Indonesia. Pendidikan Pancasila mengajarkan tentang pentingnya distribusi
yang adil, kesetaraan hak, kesempatan, dan kesejahteraan bagi semua lapisan masyarakat.
Melalui pendidikan Pancasila, diharapkan generasi muda dapat memahami dan
mengupayakan keadilan sosial dalam berbagai aspek kehidupan, termasuk ekonomi,
pendidikan, kesehatan, dan akses terhadap keadilan.

Dengan landasan pendidikan Pancasila yang kuat, generasi muda Indonesia dapat tumbuh
dan berkembang sebagai warga negara yang berintegritas, bertanggung jawab, dan memiliki
kepekaan sosial yang tinggi. Pendidikan Pancasila memainkan peran penting dalam
membangun masyarakat yang demokratis, adil, dan berkeadilan, serta dalam menjaga dan
memperkuat keutuhan bangsa Indonesia.

B).
1. Pembentukan Komunitas atau Organisasi Mahasiswa: Anda dapat berperan aktif dalam
pembentukan komunitas atau organisasi mahasiswa yang fokus pada nilai-nilai Pancasila
dan peran mahasiswa dalam mewujudkannya. Komunitas atau organisasi ini dapat
menjadi wadah untuk berdiskusi, berbagi pengetahuan, dan mengembangkan proyek atau
kegiatan yang mempromosikan nilai-nilai Pancasila. Misalnya, dapat mengadakan
seminar, diskusi panel, atau kegiatan sosial yang mengedepankan semangat gotong
royong dan keadilan sosial.

2. Pengembangan Program Pendidikan dan Pelatihan: Anda dapat berkolaborasi dengan


pihak kampus, dosen, atau mahasiswa lain untuk mengembangkan program pendidikan
dan pelatihan yang bertujuan untuk memperkuat pemahaman dan penghayatan terhadap
Pancasila. Program tersebut dapat mencakup workshop, seminar, atau pelatihan
keterampilan yang memperkaya pemahaman mahasiswa tentang nilai-nilai Pancasila serta
penerapannya dalam kehidupan sehari-hari.

3. Kampanye Kesadaran Pancasila: Anda dapat melaksanakan kampanye kesadaran


Pancasila di kampus untuk meningkatkan pemahaman dan penghayatan nilai-nilai
Pancasila di kalangan mahasiswa. Kampanye ini dapat dilakukan melalui media sosial,
poster, flyer, atau kegiatan langsung seperti pameran, forum, atau diskusi terbuka.
Tujuannya adalah membangun kesadaran dan rasa tanggung jawab terhadap Pancasila
sebagai landasan negara dan pandangan hidup bangsa.

Selain itu, Anda juga dapat mengikuti kegiatan dan organisasi yang telah ada di kampus
yang sejalan dengan nilai-nilai Pancasila. Bergabung dengan organisasi yang berfokus pada
isu-isu sosial, lingkungan, atau keadilan sosial dapat menjadi langkah konkret dalam
mewujudkan cita-cita Pancasila.

3. A). 1. Pancasila sebagai Sistem Filsafat: Pancasila dianggap sebagai sistem filsafat karena
mengandung prinsip-prinsip dasar yang menjadi landasan pemikiran dan pandangan hidup
bangsa Indonesia. Sebagai sistem filsafat, Pancasila memberikan panduan dan pedoman
dalam berpikir, memahami realitas, dan mengembangkan pemikiran yang berkaitan
dengan kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Nilai-nilai dan prinsip-prinsip
Pancasila, seperti keadilan, persatuan, gotong royong, demokrasi, dan kemanusiaan,
membentuk kerangka pemikiran yang menjadi landasan bagi tindakan dan keputusan
dalam berbagai aspek kehidupan.

2. Pancasila sebagai Sistem Etika: Pancasila juga berperan sebagai sistem etika yang
memberikan pedoman tentang apa yang dianggap benar dan baik dalam bertindak dan
berperilaku. Nilai-nilai etis dalam Pancasila mencakup integritas, tanggung jawab,
kejujuran, kesetaraan, dan menghormati hak asasi manusia. Sebagai sistem etika, Pancasila
mendorong individu dan masyarakat untuk bertindak dengan integritas, menghormati hak
dan martabat manusia, menjunjung tinggi keadilan, dan berperilaku yang sesuai dengan
nilai-nilai moral yang dijunjung tinggi oleh bangsa Indonesia.

3. Pancasila sebagai Ideologi Nasional dan Ideologi Terbuka: Pancasila juga dianggap
sebagai ideologi nasional Indonesia. Sebagai ideologi nasional, Pancasila merupakan
landasan yang menjadi pijakan bagi penyelenggaraan negara dan pembangunan nasional.
Pancasila menjadi semacam "pegangan" dalam mencapai tujuan bersama dan membentuk
identitas nasional yang kuat. Selain itu, Pancasila juga dianggap sebagai ideologi terbuka
yang memungkinkan adaptasi dan perkembangan sesuai dengan perkembangan zaman dan
tantangan yang dihadapi oleh bangsa Indonesia. Ideologi terbuka mengakui bahwa
perubahan dan perkembangan dapat terjadi dalam bingkai nilai-nilai Pancasila, dengan
menjaga kesesuaian dan kesinambungan dengan tuntutan dan dinamika konteks sosial,
politik, dan budaya.

Dengan demikian, Pancasila memainkan peran penting sebagai sistem filsafat, sistem etika,
ideologi nasional, dan ideologi terbuka dalam membentuk cara berpikir, bertindak, dan
berperilaku masyarakat Indonesia. Nilai-nilai dan prinsip-prinsip Pancasila menjadi acuan
dalam pembangunan sosial, politik, ekonomi, dan budaya, serta mengarahkan arah dan
tujuan pembangunan nasional untuk mencapai keadilan, persatuan, demokrasi, dan
kesejahteraan bagi seluruh rakyat Indonesia.
4. A). Perjuangan Bangsa Indonesia dari zaman penjajahan Belanda hingga kemerdekaan
Indonesia mencakup serangkaian peristiwa yang panjang dan penuh pengorbanan. Berikut
adalah urutan perjuangan tersebut secara kronologis:

1. Zaman Penjajahan Belanda (Awal abad ke-17 hingga pertengahan abad ke-20):
- Pada awal abad ke-17, Belanda mulai menjajah wilayah Indonesia dengan tujuan
menguasai sumber daya alam, terutama rempah-rempah.
- Selama periode penjajahan Belanda, terjadi berbagai perlawanan dari berbagai pihak,
seperti perlawanan rakyat Aceh melawan Belanda di abad ke-19 dan Perang Diponegoro
pada awal abad ke-19.
- Gerakan-gerakan perlawanan ini dilakukan baik dengan jalur militer maupun non-
militer, termasuk perlawanan bersenjata, perlawanan diplomatik, dan gerakan kebudayaan
yang berupaya mempertahankan identitas dan nilai-nilai bangsa.

2. Nasionalisme dan Gerakan Pergerakan Awal (Awal abad ke-20):


- Pada awal abad ke-20, gerakan nasionalisme semakin menguat di Indonesia. Tokoh-
tokoh seperti Budi Utomo, Sarekat Islam, dan Partai Komunis Indonesia mulai muncul dan
berjuang untuk kemerdekaan Indonesia.
- Gerakan pergerakan awal ini berfokus pada perjuangan politik, pendidikan, dan
kesadaran nasional. Mereka mengorganisir masyarakat, memperjuangkan hak-hak rakyat,
dan menyuarakan aspirasi kemerdekaan.

3. Pergerakan Nasional dan Pendidikan Politik (Awal hingga pertengahan abad ke-20):
- Pada masa ini, gerakan nasional Indonesia semakin berkembang, terutama setelah
berdirinya Partai Nasional Indonesia (PNI) pada tahun 1927 yang dipimpin oleh Soekarno
dan Mohammad Hatta.
- Gerakan ini melibatkan pendidikan politik yang bertujuan untuk menggerakkan dan
menyadarkan rakyat Indonesia tentang pentingnya kemerdekaan dan perjuangan melawan
penjajah.
- Selain itu, gerakan perempuan juga ikut berperan aktif dalam perjuangan kemerdekaan,
seperti organisasi wanita seperti Gerakan Wanita Indonesia dan Kongres Perempuan
Indonesia.

4. Perang Dunia II dan Proklamasi Kemerdekaan (1942-1945):


- Pada saat Perang Dunia II, Jepang menduduki Indonesia dan menggantikan penjajahan
Belanda.
- Selama masa pendudukan Jepang, gerakan nasionalis Indonesia semakin memperkuat
persatuan dan mempersiapkan diri untuk meraih kemerdekaan. Pada tanggal 17 Agustus
1945, Soekarno dan Hatta memproklamirkan kemerdekaan Indonesia.

5. Perjuangan Mempertahankan Kemerdekaan (1945-1949):


- Setelah proklamasi kemerdekaan, Indonesia menghadapi perjuangan mem

B).
NO PAHLAWAN PERJUANGAN DIMANA Tahun BAGAIMANA
PERJUANGANNYA
1 Soekarno Perjuangan Indonesia 1945- Memimpin gerakan
Kemerdekaan 1950 perlawanan,
Indonesia memproklamasikan
kemerdekaan,
negosiasi diplomasi,
dan membangun
negara baru.
2 Muhammad Perjuangan Indonesia 1945 - Indonesia Terlibat
Hatta Kemerdekaan 1956 dakam Perumusan
Indonesia Konstitusi Perundigan
Diplomasi,Membangun
fondasi ekonomi dan
politik negara.
3 Cut Nyak Perlawanan Aceh, 1873 - Memimpin perang
Dien terhadap Indonesia 1907 gerilya melawan
Belanda penjajah Belanda dan
menjadi simbol
perlawanan
perempuan di Aceh.
4 Tjut Meutia Perlawanan Banten, 1946 Memimpin pasukan
terhadap Indonesia perempuan dalam
Belanda pertempuran melawan
Belanda, gugur dalam
pertempuran di
Lapangan Merdeka.
5 Tan Malaka Perjuangan Indonesia 1920 - Aktif dalam gerakan
Nasionalis 1949 sosialis dan perlawanan
dan Marxisme terhadap penjajahan,
menulis buku
"Madilog" dan "Dari
Penjara".
6 Kartini Perjuangan Jawa, Akhir Mempelopori gerakan
Emansipasi Indonesia abad ke- emansipasi
Perempuan 19 perempuan, pendidikan
bagi perempuan, dan
menulis surat-surat
Kartini.
7 Sutan Sjahrir Perjuangan Indonesia 1930 - Aktif dalam perjuangan
Melawan 1950 politik, menjabat
Kolonialisme sebagai Perdana
Menteri pertama
Indonesia, dan
memperjuangkan
kemerdekaan.
8 Ki Hajar Perjuangan Indonesia Abad ke- Memperjuangkan
Dewantara Pendidikan 20 pendidikan nasional
Nasional Indonesia, mendirikan
Taman Siswa dan
menerbitkan Majalah
Pendidikan.
9 Pattimura Perlawanan Maluku, 1816 - Memimpin perlawanan
terhadap VOC Indonesia 1817 melawan penjajah VOC
di Maluku, terkenal
dengan perlawanan di
Benteng Duurstede.

Anda mungkin juga menyukai