Pancasila sebagai sistem filsafat mempunyai makna bahwa pancasila merupakan suatu
ideologi bangsa yang bersifat fundamental, jelakan dengan bahasa sendiri tentang
tujuan dan urgensi pancasila sebagai sistem filsafat.
Pancasila sebagai falsafah mengandung pandangan, nilai dan gagasan yang dapat
menjadi isi dan muatan pembentukan ideologi pancasila. Filsafat Pancasila secara singkat
dapat diartikan sebagai refleksi kritis dan rasional terhadap Pancasila sebagai dasar realitas
budaya bangsa dan negara, dengan tujuan untuk memperoleh pemahaman yang mendasar dan
komprehensif tentangnya. Berpegangan pada Pancasila sebagai falsafah berarti
mengungkapkan konsep-konsep kebenaran Pancasila yang bukan hanya untuk rakyat
Indonesia tetapi untuk rakyat pada umumnya.
Pancasila sebagai sistem filsafat memiliki tujuan dan urgensi yang sangat penting
dalam pembangunan nasional bangsa Indonesia. Tujuan utama Pancasila sebagai sistem
filsafat adalah untuk memberikan landasan nilai dan prinsip yang menjadi pedoman dalam
kehidupan berbangsa dan bernegara. Dalam bahasa sederhana, Pancasila adalah sebuah
panduan moral dan etika yang menjadi pijakan bagi seluruh warga negara Indonesia dalam
menjalani kehidupan sehari-hari. Sedangkan, urgensi Pancasila sebagai sistem filsafat terletak
pada pembentukan karakter yang berkualitas bagi generasi muda Indonesia. Dalam
pendidikan Pancasila, generasi muda diajarkan nilai-nilai moral dan etika yang akan
membentuk kepribadian yang baik. Pancasila mengajarkan integritas, tanggung jawab,
disiplin, serta rasa cinta tanah air. Dengan memperkuat karakter individu, Pancasila
memberikan pondasi yang kuat bagi pembangunan sosial, politik, dan ekonomi Indonesia
yang berkelanjutan. Oleh sebab itu, Pancasila dapat dikatakan menjadi pedoman moral dan
etika yang mendasari kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara di Indonesia.
Pancasila sebagai suatu dasar pengembangan ilmu mempunyai makna bahwa ilmu
yang berkembang dan diterapkan di Indonesia harus sesuai dengan nilai nilai yang
terkandung dalam butir butir pancasila. Jelaskan tantangan apa saja dalam pancasila
sebagai pengembangan ilmu dengan fenomena yang berkembang, beserta contoh
kongkrit yang terjadi sekarang.
2. Teknologi dan Etika: Kemajuan teknologi sering kali memunculkan dilema etika yang
perlu diselaraskan dengan nilai-nilai Pancasila. Contohnya adalah penggunaan
kecerdasan buatan (Artificial Intelligence) yang memunculkan pertanyaan tentang hak
asasi manusia, tanggung jawab moral, dan pengambilan keputusan yang adil.
Tantangan ini mengharuskan kita untuk mengembangkan regulasi dan etika dalam
pengembangan teknologi yang memperhatikan nilai-nilai Pancasila.
Pancasila yang pada hakekatnya merupakan produk asli Indonesia dan lahir dari banyak
perbedaan, harus menjadi nilai inti yang selalu dipertahankan oleh seluruh rakyat Indonesia.
Namun Pancasila saat ini menghadapi banyak tantangan dan ancaman, apalagi di zaman
modern ini, yang membutuhkan kerjasama antara lembaga pendidikan, peneliti, pemerintah
dan masyarakat untuk mengintegrasikan nilai-nilai Pancasila ke dalam pengembangan ilmu
pengetahuan. Hal itu dapat dicapai dengan meningkatkan kesadaran, merumuskan pedoman
yang mendorong, mengembangkan kurikulum yang mencerminkan nilai-nilai Pancasila, serta
mendorong dialog dan diskusi yang melibatkan berbagai pihak dalam menangani fenomena
perkembangan ilmu pengetahuan yang kompleks.
Referensi
Indrawan, J., & Aji, M. P. (2018). Pendidikan Bela Negara Sebagai Mata Kuliah Di
Perguruan Tinggi. Jurnal Pertahanan & Bela Negara, 8(3), 1-24.
Safitri, R. (2021). Konsep Pancasila Sebagai Sistem Filsafat. OSF Preprints, 1-18.
Ohoitimur, J. (2018). Disrupsi: Tantangan bagi perkembangan ilmu pengetahuan dan peluang
bagi lembaga pendidikan tinggi. Respons: Jurnal Etika Sosial, 23(02), 143-166.
Fadilah, N. (2019). Tantangan dan Penguatan Ideologi Pancasila dalam Menghadapi Era
Revolusi Industri 4.0. Journal of Digital Education, Communication, and Arts
(DECA), 2(02), 66-78.