NPM: 2002090106
2021
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, saya panjatkan
puji dan syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayahnya
kepada saya, sehingga saya dapat meneyelesaikan tugas critical journal review. Tugas ini dibuat
untuk memenuhi salah satu mata kuliah kami yaitu Filsafat Pendidikan. Saya juga berterimakasih
kepada ibu Dr. Amini, S.Ag., M.Pd. selaku dosen mata kuliah filsafat yang memberikan tugas
ini.
Tugas critical journal review ini disusun dengan harapan dapat menambah pengetahuan dan
wawasan kita semua, bahwa tugas ini masih jauh dari kesempurnaan. Apabila dalam tugas ini
terdapat banyak kekurangan dan kesalahan, saya mohon maaf karena sesungguhnya pengetahuan
dan pemahaman saya masih terbatas. Oleh karena itu dengan tangan terbuka saya menerima
segala saran dan kritik yang membangun dari pembaca agar saya dapat menyempurnakan tugas
ini. Saya berharap semoga tugas critical ournal review ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan
bagi saya khususnya, atas perhatiannya saya mengucapkan terimakasih.
Mempelajari Pancasila sebagai Cara Hidup Indonesia Lewat Filsafat ilmu sangat penting
bila dikaitkan dengan masalah nasional saat ini. Filsafat ilmu yang dimilikinya tiga aspek
(ontologi, epistemologi dan aksiologi) dapat digunakan sebagai alat untuk memecahkan masalah
nasional, khususnya dalam hal korupsi. Solusinya memberikan pemahaman tentang Pancasila
nilai-nilai. Hasil kajian nilai-nilai Pancasila dari filsafat ilmu, yaitu: pertama, ontologi yang
dimiliki Pancasila ajaran dan nilai, seperti mengembangkan sikap hormat diantara manusia,
kedua, epistemologi Pancasila sumber pengetahuan dan konsep kebangsan yang seharusnya
digunakan sebagai pedoman dalam kehidupan sosial bangsa Indonesia, ketiga itu Aksiologi,
nilai nilai Pancasila memiliki andil dalam kehidupan masyarakat Bangsa Indonesia melalui nilai-
nilai luhur dalam keadilan sosial dan kemanusiaan
Sejarah Filsafat Ilmu
Dahulu ilmu merupakan bagian dari filsafat, sehingga definisi tentang ilmu bergantung
pada system filsafat yang dianut. Koento Wibisono menyatakan bahwa filsafat itu sendiri telah
mengantarkan adanya suatu konf igurasi dengan menunjukkan bagaimana “pohon ilmu
pengetahuan” telah tumbuh mekar bercabang secara subur. Ilmu pengetahuan adalah rangkaian
aktivitas manusia yang rasional dan kognitif yang terdiri dari berbagai metode berupa aneka
prosedur dan tata langkah sehingga menghasilkan kumpulan pengetahuan yang sistematis
mengenai gejala-gejala kealaman, kemasyarakatan atau perorangan untuk tujuan mencapai
kebenaran, memperoleh pemahaman, memberikan penjelasan, ataupun melakukan penerapan.
b. Latar Belakang dan Tujuan Jurnal Pembanding
Teori pendidikan Dewey disajikan dalam ȃMy Pedagogic CreedȄ (1897), ȃThe School
and SocietyȄ (1900), ȃThe Childand the Curriculum”(1902), ȃDemocracy and EducationȄ
(1916) dan ȃExperience and EducationȄ (1938). Beberapa tema berulang diseluruh tulisan ini.
Dewey berulang kali mengklaim bahwa pendidikan dan pembelajaran adalah proses sosial dan
interaktif, dan dengan demikian sekolah itu sendiri adalah lembaga sosial di mana reformasi
sosial dapat dan harus berlangsung. Selain itu, ia percaya bahwa siswa berkembang dalam
lingkungan dimana mereka diizinkan untuk mengalami dan berinteraksi dengan kurikulum, dan
semua siswa harus memiliki kesempatan untuk mengambil bagian dalam pembelajaran mereka
sendiri. Ide-ide demokrasi dan reformasi sosial terus dibahas dalam tulisan Dewey tentang
pendidikan. Dewey menekankan pentingnya pendidikan tidak hanya sebagai tempat memperoleh
pengetahuan, tetapi juga sebagai tempat untuk belajar bagaimana hidup. Profesionalisasi
pengajaran sebagai layanan sosial bagi banyak orang, tujuan pendidikan adalah untuk melatih
siswa untuk bekerja dengan memberikan siswa seperangkat keterampilan dan informasi terbatas
untuk melakukan pekerjaan tertentu. Seperti yang dicatat Dewey, pandangan kejuruan yang ter
batas ini juga diterapkan pada sekolah pelatihan guru yang berusaha dengan cepat menghasilkan
guru yang mahir dan praktis dengan seperangkat keterampilan instruksional dan disiplin terbatas
yang diperlukan untuk memenuhi kebutuhan pemberi kerja dan tuntutan tenaga kerja
(Dewey,1904). Bagi Dewey, sekolah dan guru kelas, sebagai tenaga kerja dan penyedia layanan
sosial, memiliki tanggung jawab unik untuk menghasilkan barang psikologis dan sosial yang
akan mengarah pada kemajuan sosial saat ini dan di masa depan. Menurutnya, tujuan utama
pendidikan tidak harus berkisar pada perolehan seperangkat keterampilan yang telah di tentukan
sebelumnya, melainkan realisasi dari potensi penuh seseorang dan kemampuan untuk
menggunakan keterampilan tersebut untuk kebaikan yang lebih besar.
2. a. Metode jurnal Utama
Metode ini menggunakan Pengkajian Pancasila dengan analisis filsafat ilmu, yang
dimana hal yang menarik karena di dalam nilai-nilai Pancasila secara genuine sudah terkandung
juga filsafat ilmu. Filsafat ilmu pada dasarnya adalah suatu telah kritis terhadap metode yang
digunakan untuk mengkaji ilmu tertentu, baik itu secara empiris maupun rasional.
b. Metode jurnal pembanding
Metode ini menggunakan hasil kajian nilai-nilai Pancasila dari falsafah keilmuan, yaitu:
pertama, ontologi, Pancasila memiliki ajaran dan nilai, seperti mengembangkan sikap
menghargai sesama manusia; kedua, secara epistemologi, Pancasila memiliki sumber
pengetahuan dan konsep kebangsaan yang harus dijadikan pedoman dalam kehidupan bermasyar
akat Indonesia; ketiga, aksiologi, nilai-nilai Pancasila memiliki andil dalam kehidupan
masyarakat Indonesia melalui nilai-nilai luhur dalam keadilan sosial dan kemanusiaan.
3. a. Hasil dan Pembahasan Jurnal Utama
Filsafat ilmu adalah segenap pemikiran reflektif terhadap personalan-persoalan
mengenai segala hal yang menyangkut landasan ilmu mau1un hubungan ilmu dengan segala segi
dari kehidu1an umat manusia. Filsafat ilmu merupakan satu bidang pengetahuan campuran yang
eksistensi dan pemekarannya bergantung pada hubungan timbal balik dan saling pengaruh antara
filsafat dan ilmu. Filsafat ilmu sebagai sumber pengetahuan ternyata memiliki keterkaitan
dengan pancasila. Pancasila sebagai pandangan hidup (way of life) ternyata juga menyimpan
banyak pengetahuan-pengetahuan yang sudah selayaknya dikembangkan oleh disiplin filsafat
ilmu yang secara ilmiah mempunyai nilai-nilai muatan positif dalam membentuk watak dan
karakter bangsa Indonesia. Disaming ittu, pancasila mampu dijadikan pangkal sudut pandang
dalam mengembangkan ilmu pengetahuan (science of knowledge) yang dalam karya-karya
berikutnya ditunjukkan segi-segi ontologi, epistemologi, dan aksiologinya sebagai raison d’etre
bagi pancasila sebagai suatu faham atau aliran filsafat. Pancasila sejak semula dijadikan
weltanschauung atau pandangan hidup bangsaI ndonesia, sekaligus prinsip-prinsip dasar negara.
Dengan demikian, isi pemikiran pancasila sangat berhubungan dengan nilai- nilai yang
mendasari urusan kemasyaraka an. Ketika pancasila dinyatakan sebagai pandangan hidup, berarti
pancasila itu sendiri memiliki ilmu pengetahuan yang sesungguhnya sangat bermanfaat bagi
bangsa Indonesia sebagai petunjuk (guidance) di dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
Filsafat ilmu sebagai dasar sebuah ilmu pengetahuan (science of knowledge) dapat
mengembangkan pancasila dengan tiga cara, yakni ontologi, epistemologi dan aksiologi.
Pertama, secara ontologi, pancasika pada hakekatnya adalah sebuah system nilai atau prinsip
yang mendasari bentuk negara Indonesia. Sebagai nilai atau prinsip dasar, di dalamnya
terkandung makna-makna kebijaksanaan reflektif yang menyiratkan idealisasi pada hal yang
dianggap baik, benar, indaha dan bermmanfaat bagi manusia. Pancasila adalah system ajaran
bangsa Indonesia dalam menjalani kehidupan bernegara dan bermasyarakat. Bangsa Indonesia
meyakini kebenaran yang terkandung dalam pancasila sebagai pedoman berpikir dan bertindak.
Karena itu, setiap manusia yang melakukan tindakan harus bercermin pada nilai-nilai pancasia
terlebih dahulu. Pancasila sebagai norma fundamental berfungsi sebagai suatu cita-cita atau ide
yang harus diwujudkan menjadi suatu kenyataan. Wujud Pancasila secara konkret meruoakan
perwujudan pancasila dalam setiap perbuatan, tingkah laku dan sikap hidup sehari-hari. Untuk
merealisasikan pengamalan pancasila dalam upaya mengatasi persoalan kebangsaan di
Indonesia, maka pengamalan pancasila dapat dilakukan di jalur pendidikan. Pertama, dengan
memberikan pengetahuan, pengetahuan biasa, pengetahuan ilmiah dan pengetahuan filsafat
tntang pancasila. Hal ini sangat penting terutama bagi para pemimpin dan ilmuwan. Kedua,
dengan kesadaran melalui sikap yang sadar dan mengetahui pertumbuhan keadaan yang ada
dalam diri sendiri aka membantu seseorang untuk mengamalkan nilai-nilai pancasila. Kelima,
mawas diri,yakni dengan selalu menilai diri sendiri apakah dirinya berbuat baik atau buruk
dalam melaksanakan pancasila.
b. Hasil dan Pembahasan Jurnal Pembanding
Teori pendidikan Dewey disajikan dalam ȃMy Pedagogic CreedȄ (1897), ȃThe School and
SocietyȄ (1900), ȃThe Child and the Curriculum” (1902), ȃDemocracy and EducationȄ (1916)
dan ȃExperience and EducationȄ (1938). Beberapa tema berulang diseluruh tulisan ini. Dewey
berulang kali mengklaim bahwa pendidikan dan pembelajaran adalah proses sosial dan interaktif,
dan dengan demikian sekolah itu sendiri adalah lembaga sosial dimana reformasi sosial dapat
dan harus berlangsung. Selain itu, ia percaya bahwa siswa berkembang dalam lingkungan
dimana mereka diizinkan untuk mengalami dan berinteraksi dengan kurikulum, dan semua
semua siswa harus memiliki kesempatan untuk mengambil bagian dalam pembelajaran mereka
sendiri. Ide- ide demokrasi dan reformasi sosial terus dibahas dalam tulisan Dewey tentang
pendidikan. Dewey menekankanpentingnya pendidikan tiak hanya sebagai tempat memperoleh
pengetahuan, tetapi juga sebagai tempat untuk belajar bagaiman hidup. Profesionalisasi
pengajaran sebagai layanan sosial bagi banyak orang, tujuan pendidikan adalah untuk melatih
siswa untuk bekerja dengan memberikan siswa seperangkat keterampilan dan informasi terbatas
untu melakukan pekerjaan tertentu. Seperti yang dicatat Dewey, pandangan kejuruan yang
terbatas ini juga diterapkan pada sekolah pelatihan guru yang berusaha dengan cepat
menghasilkan guru yang mahir dan praktis dengan seperangkat keterampilan instruksional dan
disiplin terbatas yang diperlukan untuk memenuhi kebutuhan pemberi kerja dan tuntutan tenaga
kerja (Dewey, 1904). Bagi Dewey, sekolah dan guru kelas, sebagai tenaga kerja dan penyedia
layanan sosial, memiliki tanggung jawab unik untuk menghasilkan barang psikologis dan sosial
yang akan mengarah pada kemajuan sosial saat ini dan dim as depan. Menurutnya, tujuan utama
pendidikan tidak harus berkisar pada perolehan seperangkat keterampilan yang telah ditentukan
sebelumnya, melainkan realisasi dari potensi penuh seseorang dan kemampuan untuk
mengunakan keterampilan tersebut untuk kebaikan yang lebih besar.
4. Lampiran
3 Download Jurnal -
. Utama
Tujuan Penelitian Tujuan penelitian ini adalah agar pendidikan tidak harus berkisar
Jurnal Pembanding pada perolehan seperangkat keterampilan yang tekah ditentukan
sebelumnya, melainkan realisasi dari potensi penuh seseorang dan
kemampuan untuk kebaikan yang lebih besar.
Subjek Penelitian Membangun teori-teori tentang manusia dan alam semesta serta
Jurnal Utama menyajikan sebagai landasan bagi keyakinan dan tindakan, di sisi
lain, filsafat memeriksa secara kritis segala hal yang dapat disajikan
sebagai suatu landasan bagi keyakinan dan tindakan.
Subjek Penelitian John Dewey yang dikenal sebagai pragmatisme, pelopor dalam
Jurnal Pembanding psikologi fungsional.
Kata Kunci Jurnal Pancasila sebagai cara hidup Indonesia lewat filsafat ilmu.
Utama
10 Pendahuluan
.
Latar Belakang dan Mempelajari Pancasila sebagai cara hidup Indonesia lewat filsafat
Teori Jurnal Utama ilmu sangat penting bila dikaitkan dengan masalah nasional saat ini.
Filsafat ilmu yang dimilikinya tiga aspek (ontology,epistemology,
aksiologi) dapat digunakan sebagai alat untuk memecahkan masalah
nasional, khususnya dalam hal korupsi. Solusinya memberikan
pemahaman tentang Pancasila nilai-nilai. Hasil kajian nilai-nilai
Pancasila dari filsafat ilmu, yaitu: Pertama, ontology yang dimiliki
Pancasila ajaran dan nilai,seperti mengembangkan sikap hormat
diantara manusia. Kedua, epistimologi Pancasila sumber
pengetahuan dan konsep kebangsaan yang seharusnya digunakan
sebagai pedoman dalam kehidupan sosial bangsa Indonesia. Ketiga,
aksiologi , nilai-nilai pancasila memiliki andil dalam kehidupan
masyarakat bangsa Indonesia melalui nilai-nilai luhur dalam
keadilan sosial dan kemanusiaan.
Latar Belakang dan Teori pendidikan Dewey disajikan dalam ȃMy Pedagogic CreedȄ
Teori Jurnal (1897), ȃThe School and SocietyȄ (1900), ȃThe Child and the
Pembanding Curriculum”(1902), ȃDemocracy and EducationȄ (1916) dan
ȃExperience and EducationȄ (1938). Beberapa tema berulang di
seluruh tulisan ini. Dewey berulang kali mengklaim bahwa
pendidikan dan pembelajaran adalah proses sosial dan interaktif dan
dengan demikian sekolah itu sendiri adalah lembaga sosial dimana
reformasi sosial dapat dan harus berlangsung. Selain itu, ia percaya
bahwa siswa berkembang dalam lingkungan dimana mereka di
izinkan untuk mengalami dan berinteraksi dengan kurikulum, dan
semua siswa harus memiliki kesempatan untuk mengambil bagian
dalam pembelajaran mereka sendiri. Ide-ide demokrasi dan
reformasi sosial terus di bahas dalam tulisan Dewey tentang
pendidikan. Dewey menekankan pentingnya pendidikan tidak hanya
sebagai tempat memperoleh pengetahuan, tetapi juga sebagai tempa
tuntuk belajar bagaimana hidup. Profesionalisasi pengajaran sebagai
layanan sosial Bagi banyak orang, tujuan pendidikan adalah untuk
melatih siswa untuk bekerja dengan memberikan siswa seperangkat
keterampilan dan informasi terbatas untuk melakukan pekerjaan
tertentu. Seperti yang dicatat Dewey, pandangan kejuruan yang
terbatas ini juga diterapkan pada sekolah pelatihan guru yang
berusaha dengan cepat menghasilkan guru yang mahir dan praktis
dengan seperangkat keterampilan instruksional dan disiplin terbatas
yang diperlukan untuk memenuhi kebutuhan pemberi kerja dan
tuntutan tenaga kerja (Dewey, 1904). Bagi Dewey, sekolah dan guru
kelas, sebagai tenaga kerja dan penyedia layanan sosial, memiliki
tanggung jawab unik untuk menghasilkan barang psikologis dan
sosial yang akan mengarah pada kemajuan sosial saat ini dan di
masa depan. Menurutnya, tujuan utama pendidikan tidak harus
berkisar pada perolehan seperangkat keterampilan yang telah
ditentukan sebelumnya, melainkan realisasi dari potensi penuh
seseorang dan kemampuan untuk menggunakan keterampilan
tersebut untuk kebaikan yang lebih besar.
Dewey percaya bahwa guru kelas yang sukses memiliki hasrat untuk
pengetahuan dan keingintahuan intelektual dalam materi dan metode
yang mereka ajarkan. Untuk Dewey, kecenderungan ini adalah
keingintahuan yang melekat dan cinta untuk belajar yang berbeda,
Kemampuan seseorang untuk memperoleh, melafalkan, dan
mereproduksi pengetahuan buku teks.
Langkah Penelitian Langkah tersebut adalah pertama pembelajaran adalah proses sosial
Jurnal Pembanding dan interaktif, dan dengan demikian sekolah itu sendiri kemudian
menggunakan keterampilan tersebut untuk kebaikan yang lebih
besar.
Hasil Penelitian Filsafat ilmu adalah segenap pemikiran reflektif terhadap persoal an-
Jurnal Utama persoalan mengenai segala hal yang menyangkut landasan ilmu
maupun hubungan ilmu dengan segala segi dari kehidupan umat
manusia. Filsafat ilmu merupakan satu bidang pengetahuan
campuran yang eksistensi dan pemekarannya bergantung pada
hubungan timbal balik dan saling pengaruh antara filsafat dan ilmu.
Filfafat ilmu sebagai sumber pengetahuan ternyata memiliki
keterkaitan denganPancasila .Pancasila sebagai pandangan hidup
(way of life) ternyata juga menyimpan banyak pengetahuan
pengetahuan yang sudah selayaknya dikembangkan oleh disiplin
filsafat ilmu yang secara ilmiah mempunyai nilai-nilai muatan
positif dalam membentuk watak dan karakter bangsa Indonesia. Di
samping itu, Pancasila mampu dijadikan pangkal sudut pandang
dalam mengembangkan ilmu pengetahuan (science of knowledge)
yang dalam karya-karya berikutnya ditunjukkan segi-segi ontologi,
epistemologi, dan aksiologinya sebagai raison d’etre bagi Pancasila
sebagai suatu faham atau aliran filsafat. Pancasila sejak semula
dijadikan weltanschauung atau pandangan hidup bangsa Indonesia,
sekaligus prinsip-prinsip dasa negara. Dengan demikian, isi
pemikiran Pancasila sangat berhubungan dengan nilai-nilai yang
mendasari urusan kemasyarakatan. Ketika Pancasila dinyatakan
sebagai pandangan hidup, berarti Pancasila itu sendiri memiliki ilmu
pengetahuan yang sesungguhnya sangat bermanfaat bagi bangsa
Indonesia sebagai petunjuk (guidance) di dalam kehidupan
berbangsa dan bernegara. Filsafat ilmu sebagai dasar sebuah ilmu
Pengetahuan (science oknowledge) dapat mengembangkan
Pancasila dengan tiga cara, yakni ontologi, epistemologi dan
aksiologi. Pertama, secara ontologi, Pancasila pada hakekatnya
adalah sebuah system nilai atau prinsip yang mendasari bentuk
negara Indonesia.
Sebagai nilai atau prinsip dasar, didalamnya terkandung makna-
makna kebijaksanaan reflektif yang menyiratkan idealisasi padahal
yang dianggap baik, benar, indah dan bermanfaat bagi manusia.
Pancasila adalah sistem ajaran bangsa Indonesia dalam menjaani
kehidupan bernegara dan bermasyarakat. Bangsa Indonesia
meyakini kebenaran nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila
sebagai pedoman berpikir dan bertindak. Karena itu, setiap manusia
yang ingin melakukan tindakan harus bercermin pada nilai-nilai
Pancasila terlebih dahulu. Pancasila sebagai norma fundamental
berfungsi sebagai suatu cita-cita atau ide yang harus diwujudkan
menjadi suatu kenyataan. Wujud Pancasila secara kongkret
merupakan perwujudan Pancasila dalam setiap perbuatan, tingkah
laku dan sikap hidup sehari-hari. Untuk merealisasikan pengamalan
Pancasila dalam upaya mengatasi persoalan kebangsaan di
Indonesia, maka pengamalan Pancasila dapat dilakukan dijalur
pendidikan. Pertama, dengan memberikan pengetahuan,
pengetahuan biasa, pengetahuan ilmiah dan pengetahuan filsafat tent
ang Pancasila. Hal ini sangat penting terutama bagi para pemimpin,
dan ilmuwan. Kedua, dengan kesadaran, melalui sikap yang sadar
dan mengetahui pertumbuhan keadaan yang ada dalam diri sendiri
akan membantu seseorang untuk mengamalkan nilai-nilai Pancasila.
Ketiga, dengan ketaatan, yaitu selalu dalam keadaan sedia untuk
memenuhi wajib lahir dan batin, lahir berasal dari luar misalnya dari
pemerintah, batin dari diri sendiri .Keempat, kemampuan y ang
cukup kuat, pendorong untuk melakukan perbuatan yang sesuai
dengan nilai-nilai luhur Pancasila. Kelima, mawas diri, yakni
dengan selalu menilai diri sendiri apakah dirinya berbuat baik atau
buruk dalam melaksanakan Pancasila.
Hasil Penelitian Teori pendidikan Dewey disajikan dalam ȃMy Pedagogic CreedȄ
Jurnal Pembanding (1897), ȃThe School and SocietyȄ (1900), ȃThe Child and the
Curriculum” (1902), ȃDemocracy and EducationȄ (1916) dan
ȃExperience and EducationȄ (1938). Beberapa tema berulang di
seluruh tulisan ini. Dewey berulang kali mengklaim bahwa
pendidikan dan pembelajaran adalah proses sosial dan interaktif, dan
dengan demikian sekolah itu sendiri adalah lembaga sosial dimana
reformasi sosial dapat dan harus berlangsung. Selain itu, ia percaya
bahwa siswa berkembang dalam lingkungan dimana mereka
diizinkan untuk mengalami dan berinteraksi dengan kurikulum, dan
semua siswa harus memiliki kesempatan untuk mengambil bagian
dalam pembelajaran mereka sendiri. Ide-ide demokrasi dan
reformasi sosial terus dibahas dalam tulisan Dewey tentang
pendidikan. Dewey menekankan pentingnya pendidikan tidak hanya
sebagai tempat memperoleh pengetahuan, tetapi juga sebagai tempat
untuk belajar bagaimana hidup. Profesionalisasi pengajaran sebagai
layanan sosial bagi banyak orang, tujuan pendidikan adalah unt uk
melatih siswa untuk bekerja dengan memberikan siswa seperangkat
Keterampilan dan informasi terbatas untuk melakukan pekerjaan
tertentu.
12 Analisis Jurnal
. Utama
Kekuatan Jurnal 1.Gaya bahasa dalam tulisan jurnal ini sudah cukup baik, sehingga
Utama memudahkan pembaca untuk mengerti bagaimana penelitian
tersebut dan apa hasil yang diperoleh sangat jelas.
2.Judul tersebut sudah sangat jelas dan rinci .
3.Isi jurnal tersebut juga sudah sangat jelas menceritakan sesuai
dengan judul jurnal tersebut.
Kelemahan Jurnal 1.Isi jurnal ini masih banyak kata yang kurang mudah dipahami
Pembanding sehingga sulit untuk diteliti.
13 Kesimpulan Filsafat ilmu adalah segenap pemikiran reflektif terhadap persoalan-
. persoalan mengenai segala hal yang menyangkut landasan ilmu
maupun hubungan ilmu dengan segala segi dari kehidupan umat
manusia. Filsafat ilmu merupakan satu bidang pengetahuan
campuran yang eksistensi dan pemekarannya bergantung pada
hubungan timbal balik dan saling pengaruh antara filsafat dan ilmu.
Filsafat ilmu sebagai sumber pengetahuan ternyata memiliki
keterkaitan dengan Pancasila. Pancasila sebagai pandangan hidup
(way of life) ternyata juga menyimpan banyak pengetahuan-
pengetahuan yang sudah selayaknya di kembangkan oleh disiplin
filsafat ilmu yang secara ilmiah mempunyai nilai-nilai muatan
positif dalam membentuk watak dan karakter bangsa Indonesia.
15 Referensi Jurnal -
. Utama
Referensi Jurnal John Dewey, athur Bentley, (1949), Knowing and the know, Beacon
Pembanding Press Boston.