Anda di halaman 1dari 15

CRITICAL JOURNAL REVIEW

MATA KULIAH: FILSAFAT PENDIDIKAN


DOSEN PENGAMPU: Dr. AMINI, S.Ag., M.Pd

NAMA MAHASISWA: HAFIZA SABILLA

NPM: 2002090106

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SUMATERA UTARA

2021
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, saya panjatkan
puji dan syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayahnya
kepada saya, sehingga saya dapat meneyelesaikan tugas critical journal review. Tugas ini dibuat
untuk memenuhi salah satu mata kuliah kami yaitu Filsafat Pendidikan. Saya juga berterimakasih
kepada ibu Dr. Amini, S.Ag., M.Pd. selaku dosen mata kuliah filsafat yang memberikan tugas
ini.
Tugas critical journal review ini disusun dengan harapan dapat menambah pengetahuan dan
wawasan kita semua, bahwa tugas ini masih jauh dari kesempurnaan. Apabila dalam tugas ini
terdapat banyak kekurangan dan kesalahan, saya mohon maaf karena sesungguhnya pengetahuan
dan pemahaman saya masih terbatas. Oleh karena itu dengan tangan terbuka saya menerima
segala saran dan kritik yang membangun dari pembaca agar saya dapat menyempurnakan tugas
ini. Saya berharap semoga tugas critical ournal review ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan
bagi saya khususnya, atas perhatiannya saya mengucapkan terimakasih.

Medan, januari 2021


1. Latar Belakang Teori dan Tujuan Penelitian

a. Latar belakang dan tujuan junal utama

Mempelajari Pancasila sebagai Cara Hidup Indonesia Lewat Filsafat ilmu sangat penting
bila dikaitkan dengan masalah nasional saat ini. Filsafat ilmu yang dimilikinya tiga aspek
(ontologi, epistemologi dan aksiologi) dapat digunakan sebagai alat untuk memecahkan masalah
nasional, khususnya dalam hal korupsi. Solusinya memberikan pemahaman tentang Pancasila
nilai-nilai. Hasil kajian nilai-nilai Pancasila dari filsafat ilmu, yaitu: pertama, ontologi yang
dimiliki Pancasila ajaran dan nilai, seperti mengembangkan sikap hormat diantara manusia,
kedua, epistemologi Pancasila sumber pengetahuan dan konsep kebangsan yang seharusnya
digunakan sebagai pedoman dalam kehidupan sosial bangsa Indonesia, ketiga itu Aksiologi,
nilai nilai Pancasila memiliki andil dalam kehidupan masyarakat Bangsa Indonesia melalui nilai-
nilai luhur dalam keadilan sosial dan kemanusiaan
Sejarah Filsafat Ilmu
Dahulu ilmu merupakan bagian dari filsafat, sehingga definisi tentang ilmu bergantung
pada system filsafat yang dianut. Koento Wibisono menyatakan bahwa filsafat itu sendiri telah
mengantarkan adanya suatu konf igurasi dengan menunjukkan bagaimana “pohon ilmu
pengetahuan” telah tumbuh mekar bercabang secara subur. Ilmu pengetahuan adalah rangkaian
aktivitas manusia yang rasional dan kognitif yang terdiri dari berbagai metode berupa aneka
prosedur dan tata langkah sehingga menghasilkan kumpulan pengetahuan yang sistematis
mengenai gejala-gejala kealaman, kemasyarakatan atau perorangan untuk tujuan mencapai
kebenaran, memperoleh pemahaman, memberikan penjelasan, ataupun melakukan penerapan.
b. Latar Belakang dan Tujuan Jurnal Pembanding

Teori pendidikan Dewey disajikan dalam ȃMy Pedagogic CreedȄ (1897), ȃThe School
and SocietyȄ (1900), ȃThe Childand the Curriculum”(1902), ȃDemocracy and EducationȄ
(1916) dan ȃExperience and EducationȄ (1938). Beberapa tema berulang diseluruh tulisan ini.
Dewey berulang kali mengklaim bahwa pendidikan dan pembelajaran adalah proses sosial dan
interaktif, dan dengan demikian sekolah itu sendiri adalah lembaga sosial di mana reformasi
sosial dapat dan harus berlangsung. Selain itu, ia percaya bahwa siswa berkembang dalam
lingkungan dimana mereka diizinkan untuk mengalami dan berinteraksi dengan kurikulum, dan
semua siswa harus memiliki kesempatan untuk mengambil bagian dalam pembelajaran mereka
sendiri. Ide-ide demokrasi dan reformasi sosial terus dibahas dalam tulisan Dewey tentang
pendidikan. Dewey menekankan pentingnya pendidikan tidak hanya sebagai tempat memperoleh
pengetahuan, tetapi juga sebagai tempat untuk belajar bagaimana hidup. Profesionalisasi
pengajaran sebagai layanan sosial bagi banyak orang, tujuan pendidikan adalah untuk melatih
siswa untuk bekerja dengan memberikan siswa seperangkat keterampilan dan informasi terbatas
untuk melakukan pekerjaan tertentu. Seperti yang dicatat Dewey, pandangan kejuruan yang ter
batas ini juga diterapkan pada sekolah pelatihan guru yang berusaha dengan cepat menghasilkan
guru yang mahir dan praktis dengan seperangkat keterampilan instruksional dan disiplin terbatas
yang diperlukan untuk memenuhi kebutuhan pemberi kerja dan tuntutan tenaga kerja
(Dewey,1904). Bagi Dewey, sekolah dan guru kelas, sebagai tenaga kerja dan penyedia layanan
sosial, memiliki tanggung jawab unik untuk menghasilkan barang psikologis dan sosial yang
akan mengarah pada kemajuan sosial saat ini dan di masa depan. Menurutnya, tujuan utama
pendidikan tidak harus berkisar pada perolehan seperangkat keterampilan yang telah di tentukan
sebelumnya, melainkan realisasi dari potensi penuh seseorang dan kemampuan untuk
menggunakan keterampilan tersebut untuk kebaikan yang lebih besar.
2. a. Metode jurnal Utama
Metode ini menggunakan Pengkajian Pancasila dengan analisis filsafat ilmu, yang
dimana hal yang menarik karena di dalam nilai-nilai Pancasila secara genuine sudah terkandung
juga filsafat ilmu. Filsafat ilmu pada dasarnya adalah suatu telah kritis terhadap metode yang
digunakan untuk mengkaji ilmu tertentu, baik itu secara empiris maupun rasional.
b. Metode jurnal pembanding
Metode ini menggunakan hasil kajian nilai-nilai Pancasila dari falsafah keilmuan, yaitu:
pertama, ontologi, Pancasila memiliki ajaran dan nilai, seperti mengembangkan sikap
menghargai sesama manusia; kedua, secara epistemologi, Pancasila memiliki sumber
pengetahuan dan konsep kebangsaan yang harus dijadikan pedoman dalam kehidupan bermasyar
akat Indonesia; ketiga, aksiologi, nilai-nilai Pancasila memiliki andil dalam kehidupan
masyarakat Indonesia melalui nilai-nilai luhur dalam keadilan sosial dan kemanusiaan.
3. a. Hasil dan Pembahasan Jurnal Utama
Filsafat ilmu adalah segenap pemikiran reflektif terhadap personalan-persoalan
mengenai segala hal yang menyangkut landasan ilmu mau1un hubungan ilmu dengan segala segi
dari kehidu1an umat manusia. Filsafat ilmu merupakan satu bidang pengetahuan campuran yang
eksistensi dan pemekarannya bergantung pada hubungan timbal balik dan saling pengaruh antara
filsafat dan ilmu. Filsafat ilmu sebagai sumber pengetahuan ternyata memiliki keterkaitan
dengan pancasila. Pancasila sebagai pandangan hidup (way of life) ternyata juga menyimpan
banyak pengetahuan-pengetahuan yang sudah selayaknya dikembangkan oleh disiplin filsafat
ilmu yang secara ilmiah mempunyai nilai-nilai muatan positif dalam membentuk watak dan
karakter bangsa Indonesia. Disaming ittu, pancasila mampu dijadikan pangkal sudut pandang
dalam mengembangkan ilmu pengetahuan (science of knowledge) yang dalam karya-karya
berikutnya ditunjukkan segi-segi ontologi, epistemologi, dan aksiologinya sebagai raison d’etre
bagi pancasila sebagai suatu faham atau aliran filsafat. Pancasila sejak semula dijadikan
weltanschauung atau pandangan hidup bangsaI ndonesia, sekaligus prinsip-prinsip dasar negara.
Dengan demikian, isi pemikiran pancasila sangat berhubungan dengan nilai- nilai yang
mendasari urusan kemasyaraka an. Ketika pancasila dinyatakan sebagai pandangan hidup, berarti
pancasila itu sendiri memiliki ilmu pengetahuan yang sesungguhnya sangat bermanfaat bagi
bangsa Indonesia sebagai petunjuk (guidance) di dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
Filsafat ilmu sebagai dasar sebuah ilmu pengetahuan (science of knowledge) dapat
mengembangkan pancasila dengan tiga cara, yakni ontologi, epistemologi dan aksiologi.
Pertama, secara ontologi, pancasika pada hakekatnya adalah sebuah system nilai atau prinsip
yang mendasari bentuk negara Indonesia. Sebagai nilai atau prinsip dasar, di dalamnya
terkandung makna-makna kebijaksanaan reflektif yang menyiratkan idealisasi pada hal yang
dianggap baik, benar, indaha dan bermmanfaat bagi manusia. Pancasila adalah system ajaran
bangsa Indonesia dalam menjalani kehidupan bernegara dan bermasyarakat. Bangsa Indonesia
meyakini kebenaran yang terkandung dalam pancasila sebagai pedoman berpikir dan bertindak.
Karena itu, setiap manusia yang melakukan tindakan harus bercermin pada nilai-nilai pancasia
terlebih dahulu. Pancasila sebagai norma fundamental berfungsi sebagai suatu cita-cita atau ide
yang harus diwujudkan menjadi suatu kenyataan. Wujud Pancasila secara konkret meruoakan
perwujudan pancasila dalam setiap perbuatan, tingkah laku dan sikap hidup sehari-hari. Untuk
merealisasikan pengamalan pancasila dalam upaya mengatasi persoalan kebangsaan di
Indonesia, maka pengamalan pancasila dapat dilakukan di jalur pendidikan. Pertama, dengan
memberikan pengetahuan, pengetahuan biasa, pengetahuan ilmiah dan pengetahuan filsafat
tntang pancasila. Hal ini sangat penting terutama bagi para pemimpin dan ilmuwan. Kedua,
dengan kesadaran melalui sikap yang sadar dan mengetahui pertumbuhan keadaan yang ada
dalam diri sendiri aka membantu seseorang untuk mengamalkan nilai-nilai pancasila. Kelima,
mawas diri,yakni dengan selalu menilai diri sendiri apakah dirinya berbuat baik atau buruk
dalam melaksanakan pancasila.
b. Hasil dan Pembahasan Jurnal Pembanding
Teori pendidikan Dewey disajikan dalam ȃMy Pedagogic CreedȄ (1897), ȃThe School and
SocietyȄ (1900), ȃThe Child and the Curriculum” (1902), ȃDemocracy and EducationȄ (1916)
dan ȃExperience and EducationȄ (1938). Beberapa tema berulang diseluruh tulisan ini. Dewey
berulang kali mengklaim bahwa pendidikan dan pembelajaran adalah proses sosial dan interaktif,
dan dengan demikian sekolah itu sendiri adalah lembaga sosial dimana reformasi sosial dapat
dan harus berlangsung. Selain itu, ia percaya bahwa siswa berkembang dalam lingkungan
dimana mereka diizinkan untuk mengalami dan berinteraksi dengan kurikulum, dan semua
semua siswa harus memiliki kesempatan untuk mengambil bagian dalam pembelajaran mereka
sendiri. Ide- ide demokrasi dan reformasi sosial terus dibahas dalam tulisan Dewey tentang
pendidikan. Dewey menekankanpentingnya pendidikan tiak hanya sebagai tempat memperoleh
pengetahuan, tetapi juga sebagai tempat untuk belajar bagaiman hidup. Profesionalisasi
pengajaran sebagai layanan sosial bagi banyak orang, tujuan pendidikan adalah untuk melatih
siswa untuk bekerja dengan memberikan siswa seperangkat keterampilan dan informasi terbatas
untu melakukan pekerjaan tertentu. Seperti yang dicatat Dewey, pandangan kejuruan yang
terbatas ini juga diterapkan pada sekolah pelatihan guru yang berusaha dengan cepat
menghasilkan guru yang mahir dan praktis dengan seperangkat keterampilan instruksional dan
disiplin terbatas yang diperlukan untuk memenuhi kebutuhan pemberi kerja dan tuntutan tenaga
kerja (Dewey, 1904). Bagi Dewey, sekolah dan guru kelas, sebagai tenaga kerja dan penyedia
layanan sosial, memiliki tanggung jawab unik untuk menghasilkan barang psikologis dan sosial
yang akan mengarah pada kemajuan sosial saat ini dan dim as depan. Menurutnya, tujuan utama
pendidikan tidak harus berkisar pada perolehan seperangkat keterampilan yang telah ditentukan
sebelumnya, melainkan realisasi dari potensi penuh seseorang dan kemampuan untuk
mengunakan keterampilan tersebut untuk kebaikan yang lebih besar.
4. Lampiran

1 Judul Utama Filsafat Ilmu dan Arah Pengembangan Pancasila: Relevansinya


. Dalam Mengatasi Persoalan Kebangsaan.

Judul Pembanding Jhon Dewey-Philoshopper and Educational Reformer.

2 Jurnal Utama Filsafat Ilmu.


.
Jurnal Pembanding European Journal of Educational Reformer.

3 Download Jurnal -
. Utama

Download Jurnal dx.doi.org/10.6084/m9.fligshare.2009706


Pembanding

4 Volume dan Vol: 21


. Halaman Jurnal
Utama

Volume dan Vol: 1


Halaman Jurnal
Pembanding

5 Tahun Jurnal Utama 2011


.
Tahun Journal 2015
Pembanding

6 Penulis Jurnal Syahrul Kirom


. Utama

Penulis Jurnal John-Dewey


Pembanding

7 Reviewer Hafiza Sabilla


.
8 Tanggal 28 Januari 2021
.
9. Abstrak Penelitian
Tujuan Penelitian Tujuan penelitian ini adalah untuk mempelajari Pancasila sebagai
Jurnal Utama cara hidup Indonesia lewat filsafat ilmu, Pancasila mampu dijadikan
pangkal sudut pandang dalam menegembangkan ilmu pengetahuan.

Tujuan Penelitian Tujuan penelitian ini adalah agar pendidikan tidak harus berkisar
Jurnal Pembanding pada perolehan seperangkat keterampilan yang tekah ditentukan
sebelumnya, melainkan realisasi dari potensi penuh seseorang dan
kemampuan untuk kebaikan yang lebih besar.

Subjek Penelitian Membangun teori-teori tentang manusia dan alam semesta serta
Jurnal Utama menyajikan sebagai landasan bagi keyakinan dan tindakan, di sisi
lain, filsafat memeriksa secara kritis segala hal yang dapat disajikan
sebagai suatu landasan bagi keyakinan dan tindakan.

Subjek Penelitian John Dewey yang dikenal sebagai pragmatisme, pelopor dalam
Jurnal Pembanding psikologi fungsional.

Kata Kunci Jurnal Pancasila sebagai cara hidup Indonesia lewat filsafat ilmu.
Utama

Kata Kunci Jurnal Filsafat dan reformasi pendidikan.


Pembanding

10 Pendahuluan
.
Latar Belakang dan Mempelajari Pancasila sebagai cara hidup Indonesia lewat filsafat
Teori Jurnal Utama ilmu sangat penting bila dikaitkan dengan masalah nasional saat ini.
Filsafat ilmu yang dimilikinya tiga aspek (ontology,epistemology,
aksiologi) dapat digunakan sebagai alat untuk memecahkan masalah
nasional, khususnya dalam hal korupsi. Solusinya memberikan
pemahaman tentang Pancasila nilai-nilai. Hasil kajian nilai-nilai
Pancasila dari filsafat ilmu, yaitu: Pertama, ontology yang dimiliki
Pancasila ajaran dan nilai,seperti mengembangkan sikap hormat
diantara manusia. Kedua, epistimologi Pancasila sumber
pengetahuan dan konsep kebangsaan yang seharusnya digunakan
sebagai pedoman dalam kehidupan sosial bangsa Indonesia. Ketiga,
aksiologi , nilai-nilai pancasila memiliki andil dalam kehidupan
masyarakat bangsa Indonesia melalui nilai-nilai luhur dalam
keadilan sosial dan kemanusiaan.

Sejarah Filsafat Ilmu

Dahulu ilmu merupakan bagian dari filsafat, sehingga definisi


tentang ilmu bergantung pada system filsafat yang dianut.
Koento Wibisono menyatakan bahwa filsafat itu sendiri telah
mengantarkan adanya suatu konfigurasi dengan menunjukkan
bagaimana “pohon ilmu pengetahuan” telah tumbuh mekar
bercabang secara subur. Ilmu pengetahuan adalah rangkaian
aktivitas manusia yang rasional dan kognitif yang terdiri dari
berbagai metode berupa aneka prosedur dan tata langkah sehingga
menghasilkan kumpulan pengetahuan yang sistematis mengenai
gejala-gejala kealaman, kemasyarakatan atau perorangan untuk
tujuan mencapai kebenaran, memperoleh pemahaman, meberikan
penjelasan, ataupun melakukan penerapan.

Filsafat Ilmu dan Relevansinya Dengan Nilai-Nilai Pancasila

Secara filsafsat, Pancasila merupakan system nilai-nilai ideologis


yang berderajat. Artinya, di dalamnya terkandung nilai luhur, nilai
dasar, nilai instrumental, nilai praksis, dan nilai teknis. Agar ia dapat
menjadi ideology bangsa dan negara Indonesia yang lestari tetapi
juga dinamis berkembang, nilai luhur dan nilai dasarnya harus dapat
bersifat tetap, sementaranilai instrumentalnya hars semakin dapat
direformasi dengan perkembangan tuntutan zaman. Di samping itu
Pancasila mampu dijadikan pangkal sudut pandang dalam
mengembangkan ilmu pengetahuan (science of knowledge) yang
dalam karya-karya berikutnya ditunjukkan segi-segi ontology,
epistemology, dan aksiologinya sebagai rasion d’etre bagi pancasila
sebagi suatu faham atau aliran filsafat.

Pengembangan Nilai-Nilai Pancasila

Pancasila disebut juga weltanschauung atau pandangan hidup. Hal


itu menunjukkan bahwa pancasila meupakan gagasan vital bangsa,
system nilai dasar yang derivasinya terbangun ke dalam system
moral dan system hokum negara bangsa, negara kesatuan RI
modern. Sebagai pandangan hidup, pancasila mengandung system
normative persfektif bagi kehidupan manusia. Pancasila
mengandung prinsip-prinsip mulia. Kehendak untuk menegakkan
negara Indonesia pastilah didasari oleh niat dan pedoman yang baik.
Gagaasn-gagasan yang terkandung di dalamnya merangkum
kebijaksanaan bangsa Indonesia atas konteks budaya dan agama
yang ber-abad lamanya disimpan sebagai norma etis. Unsur- unsur
kebaikan tercantum dan menjadi pedoman masyarakat Indonesia.

Problem Kebangsaan dan Pengamalan Nilai-Nilai Pancasila

Pancasila adalah system ajaran bangsa Indonesia dalam menjalani


kehidupan bernegara dan bermasyarakat. Bangsa Indonesia
meyakini kebenaran nilai nilai yang terkandung dalam Pancasila
sebagai pedoman berpikir dan bertindak. Karena itu, setiap manusia
yang ingin melakukan tindakan harus bercermin pada nilai-nilai
Pancasila terlebih dahulu. Pancasila sebagai norma fundamental
berfungsi sebagai suatu cita-cita atau ide yang harus diwujudkan
menjadi suatu kenyataan. Wujud Pancasila secara kongkret
merupakan perwujudan Pancasila dalam setiap perbuatan, tingkah
laku dan sikap hidup sehari-hari. Untuk merealisasikan pengamalan
Pancasila dalam upaya mengatasi persoalan kebangsaan di
Indonesia, maka pengamalan Pancasila dapat dilakukan di jalur
pendidikan Pertama, dengan memberikan pengetahuan, pengetahuan
biasa, pengetahuan ilmiah dan pengetahuan filsafat tentang
Pancasila. Hal ini sanga tpenting terutama bagi para pemimpin, dan
ilmuwan. Kedua, dengan kesadaran, melalui sikap yang sadar dan
mengetahui pertumbuhan keadaan yang ada dalam diri sendiri akan
membantu seseoran untuk mengamalkan nilai-nilai Pancasila.
Ketiga, dengan ketaatan, yaitu selalu dalam keadaan sedia untuk
memenuhi wajib lahir dan batin, lahir berasal dari luar misalnya dari
pemerintah, batin dari diri sendiri.Keempat, kemampuan yang cukup
kuat, pendorong untuk melakukan perbuatan yang sesuai dengan
nilai-nilai luhur Pancasila. Kelima, mawas diri, yakni dengan selalu
menilai diri sendiri apakah dirinya berbuat baik atau buruk dalam
melaksanakan Pancasila.

Latar Belakang dan Teori pendidikan Dewey disajikan dalam ȃMy Pedagogic CreedȄ
Teori Jurnal (1897), ȃThe School and SocietyȄ (1900), ȃThe Child and the
Pembanding Curriculum”(1902), ȃDemocracy and EducationȄ (1916) dan
ȃExperience and EducationȄ (1938). Beberapa tema berulang di
seluruh tulisan ini. Dewey berulang kali mengklaim bahwa
pendidikan dan pembelajaran adalah proses sosial dan interaktif dan
dengan demikian sekolah itu sendiri adalah lembaga sosial dimana
reformasi sosial dapat dan harus berlangsung. Selain itu, ia percaya
bahwa siswa berkembang dalam lingkungan dimana mereka di
izinkan untuk mengalami dan berinteraksi dengan kurikulum, dan
semua siswa harus memiliki kesempatan untuk mengambil bagian
dalam pembelajaran mereka sendiri. Ide-ide demokrasi dan
reformasi sosial terus di bahas dalam tulisan Dewey tentang
pendidikan. Dewey menekankan pentingnya pendidikan tidak hanya
sebagai tempat memperoleh pengetahuan, tetapi juga sebagai tempa
tuntuk belajar bagaimana hidup. Profesionalisasi pengajaran sebagai
layanan sosial Bagi banyak orang, tujuan pendidikan adalah untuk
melatih siswa untuk bekerja dengan memberikan siswa seperangkat
keterampilan dan informasi terbatas untuk melakukan pekerjaan
tertentu. Seperti yang dicatat Dewey, pandangan kejuruan yang
terbatas ini juga diterapkan pada sekolah pelatihan guru yang
berusaha dengan cepat menghasilkan guru yang mahir dan praktis
dengan seperangkat keterampilan instruksional dan disiplin terbatas
yang diperlukan untuk memenuhi kebutuhan pemberi kerja dan
tuntutan tenaga kerja (Dewey, 1904). Bagi Dewey, sekolah dan guru
kelas, sebagai tenaga kerja dan penyedia layanan sosial, memiliki
tanggung jawab unik untuk menghasilkan barang psikologis dan
sosial yang akan mengarah pada kemajuan sosial saat ini dan di
masa depan. Menurutnya, tujuan utama pendidikan tidak harus
berkisar pada perolehan seperangkat keterampilan yang telah
ditentukan sebelumnya, melainkan realisasi dari potensi penuh
seseorang dan kemampuan untuk menggunakan keterampilan
tersebut untuk kebaikan yang lebih besar.

a.Profesionalisasi Pengajaran Sebagai Layanan Sosial

Bagi banyak orang, tujuan pendidikan adalah melatih siswa untuk


bekerja dengan menyediakan siswa dengan ketrampilan dan
informasi terbatas untuk melakukan pekerjaan tertentu. Seperti yang
dicatat Dewey. Pandangan kejuruan terbatas juga diterapkan pada
sekolah pelatihan guru yang berupaya cepat menghasilkan guru
yang mahir dan praktis dengan seperangkat instruksional dan
keterampilan disiplin diperlukan untuk memenuhi kebutuhan
majikan dan tuntutan tenaga kerja (Dewey, 1904). Untuk Dewey,
sekolah dan guru kelas, sebagai
Tenaga kerja dan penyedia layanan sosial, memiliki tanggung jawab
unik untuk menghasilkan barang psikologis dan sosial yang akan
membawa pada kemajuan sosial sekarang dan masa depan.

b.Pengetahuan Seorang Guru

Dewey percaya bahwa guru kelas yang sukses memiliki hasrat untuk
pengetahuan dan keingintahuan intelektual dalam materi dan metode
yang mereka ajarkan. Untuk Dewey, kecenderungan ini adalah
keingintahuan yang melekat dan cinta untuk belajar yang berbeda,
Kemampuan seseorang untuk memperoleh, melafalkan, dan
mereproduksi pengetahuan buku teks.

c.Menurut Dewey, guru kelas yang sukses menempati sebuah hal


yang sangat diperlukan

Semangat untuk mempromosikan pertumbuhan intelektual anak-


anak. Selain itu, dia tahu bahwa karirnya, dibandingkan dengan
profesi lain, memerlukan situasi yang penuh tekanan, lama jam dan
hadiah finansial terbatas; yang kesemuanya berpotensi untuk
mengatasinya cinta dan simpati yang tulus untuk murid-muridnya.
11. Metode

Langkah Penelitian Langkah tersebut pertama Mempelajari Pancasila sebagai Cara


Jurnal Utama Hidup Indonesia Lewat Filsafat ilmu, kemudian Pengembangan
Nilai-Nilai Pancasila terhadap pandangan hidup, selanjutnya
menerapkan Filsafat Ilmu dengan Nilai-Nilai Pancasila.

Langkah Penelitian Langkah tersebut adalah pertama pembelajaran adalah proses sosial
Jurnal Pembanding dan interaktif, dan dengan demikian sekolah itu sendiri kemudian
menggunakan keterampilan tersebut untuk kebaikan yang lebih
besar.

Hasil Penelitian Filsafat ilmu adalah segenap pemikiran reflektif terhadap persoal an-
Jurnal Utama persoalan mengenai segala hal yang menyangkut landasan ilmu
maupun hubungan ilmu dengan segala segi dari kehidupan umat
manusia. Filsafat ilmu merupakan satu bidang pengetahuan
campuran yang eksistensi dan pemekarannya bergantung pada
hubungan timbal balik dan saling pengaruh antara filsafat dan ilmu.
Filfafat ilmu sebagai sumber pengetahuan ternyata memiliki
keterkaitan denganPancasila .Pancasila sebagai pandangan hidup
(way of life) ternyata juga menyimpan banyak pengetahuan
pengetahuan yang sudah selayaknya dikembangkan oleh disiplin
filsafat ilmu yang secara ilmiah mempunyai nilai-nilai muatan
positif dalam membentuk watak dan karakter bangsa Indonesia. Di
samping itu, Pancasila mampu dijadikan pangkal sudut pandang
dalam mengembangkan ilmu pengetahuan (science of knowledge)
yang dalam karya-karya berikutnya ditunjukkan segi-segi ontologi,
epistemologi, dan aksiologinya sebagai raison d’etre bagi Pancasila
sebagai suatu faham atau aliran filsafat. Pancasila sejak semula
dijadikan weltanschauung atau pandangan hidup bangsa Indonesia,
sekaligus prinsip-prinsip dasa negara. Dengan demikian, isi
pemikiran Pancasila sangat berhubungan dengan nilai-nilai yang
mendasari urusan kemasyarakatan. Ketika Pancasila dinyatakan
sebagai pandangan hidup, berarti Pancasila itu sendiri memiliki ilmu
pengetahuan yang sesungguhnya sangat bermanfaat bagi bangsa
Indonesia sebagai petunjuk (guidance) di dalam kehidupan
berbangsa dan bernegara. Filsafat ilmu sebagai dasar sebuah ilmu
Pengetahuan (science oknowledge) dapat mengembangkan
Pancasila dengan tiga cara, yakni ontologi, epistemologi dan
aksiologi. Pertama, secara ontologi, Pancasila pada hakekatnya
adalah sebuah system nilai atau prinsip yang mendasari bentuk
negara Indonesia.
Sebagai nilai atau prinsip dasar, didalamnya terkandung makna-
makna kebijaksanaan reflektif yang menyiratkan idealisasi padahal
yang dianggap baik, benar, indah dan bermanfaat bagi manusia.
Pancasila adalah sistem ajaran bangsa Indonesia dalam menjaani
kehidupan bernegara dan bermasyarakat. Bangsa Indonesia
meyakini kebenaran nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila
sebagai pedoman berpikir dan bertindak. Karena itu, setiap manusia
yang ingin melakukan tindakan harus bercermin pada nilai-nilai
Pancasila terlebih dahulu. Pancasila sebagai norma fundamental
berfungsi sebagai suatu cita-cita atau ide yang harus diwujudkan
menjadi suatu kenyataan. Wujud Pancasila secara kongkret
merupakan perwujudan Pancasila dalam setiap perbuatan, tingkah
laku dan sikap hidup sehari-hari. Untuk merealisasikan pengamalan
Pancasila dalam upaya mengatasi persoalan kebangsaan di
Indonesia, maka pengamalan Pancasila dapat dilakukan dijalur
pendidikan. Pertama, dengan memberikan pengetahuan,
pengetahuan biasa, pengetahuan ilmiah dan pengetahuan filsafat tent
ang Pancasila. Hal ini sangat penting terutama bagi para pemimpin,
dan ilmuwan. Kedua, dengan kesadaran, melalui sikap yang sadar
dan mengetahui pertumbuhan keadaan yang ada dalam diri sendiri
akan membantu seseorang untuk mengamalkan nilai-nilai Pancasila.
Ketiga, dengan ketaatan, yaitu selalu dalam keadaan sedia untuk
memenuhi wajib lahir dan batin, lahir berasal dari luar misalnya dari
pemerintah, batin dari diri sendiri .Keempat, kemampuan y ang
cukup kuat, pendorong untuk melakukan perbuatan yang sesuai
dengan nilai-nilai luhur Pancasila. Kelima, mawas diri, yakni
dengan selalu menilai diri sendiri apakah dirinya berbuat baik atau
buruk dalam melaksanakan Pancasila.

Hasil Penelitian Teori pendidikan Dewey disajikan dalam ȃMy Pedagogic CreedȄ
Jurnal Pembanding (1897), ȃThe School and SocietyȄ (1900), ȃThe Child and the
Curriculum” (1902), ȃDemocracy and EducationȄ (1916) dan
ȃExperience and EducationȄ (1938). Beberapa tema berulang di
seluruh tulisan ini. Dewey berulang kali mengklaim bahwa
pendidikan dan pembelajaran adalah proses sosial dan interaktif, dan
dengan demikian sekolah itu sendiri adalah lembaga sosial dimana
reformasi sosial dapat dan harus berlangsung. Selain itu, ia percaya
bahwa siswa berkembang dalam lingkungan dimana mereka
diizinkan untuk mengalami dan berinteraksi dengan kurikulum, dan
semua siswa harus memiliki kesempatan untuk mengambil bagian
dalam pembelajaran mereka sendiri. Ide-ide demokrasi dan
reformasi sosial terus dibahas dalam tulisan Dewey tentang
pendidikan. Dewey menekankan pentingnya pendidikan tidak hanya
sebagai tempat memperoleh pengetahuan, tetapi juga sebagai tempat
untuk belajar bagaimana hidup. Profesionalisasi pengajaran sebagai
layanan sosial bagi banyak orang, tujuan pendidikan adalah unt uk
melatih siswa untuk bekerja dengan memberikan siswa seperangkat
Keterampilan dan informasi terbatas untuk melakukan pekerjaan
tertentu.

Daftar Pustaka Wibisono Siswomihardjo, Koento, 1995, Peran Filsafat Dalam


Jurnal Utama Hidup Berbangsa, dalam Alex Lanur (ed), Pancasila Sebagai
Ideologi Terbuka: Problem dan Tantanganya, Kanisius, Yogyakarta.
___________________________, 2009, Diktat Mata Kuliah Filsfat
Ilmu, Program Pascasarjana Ilmu Filsafat, Fakultas Filsafat,
Universitas Gadjah Mada, Tidak Diterbitkan.

Daftar Pustaka John Dewey, Howwe think (1910)


Jurnal Pembanding

12 Analisis Jurnal
. Utama
Kekuatan Jurnal 1.Gaya bahasa dalam tulisan jurnal ini sudah cukup baik, sehingga
Utama memudahkan pembaca untuk mengerti bagaimana penelitian
tersebut dan apa hasil yang diperoleh sangat jelas.
2.Judul tersebut sudah sangat jelas dan rinci .
3.Isi jurnal tersebut juga sudah sangat jelas menceritakan sesuai
dengan judul jurnal tersebut.

Kekuatan Jurnal 1.Jurnal ini sudah bagus untuk dijadikan referensi.


Pembanding

Kelemahan Jurnal 1.Teori pada jurnal ini kurang lengkap.


Utama 2.Tidak memiliki metode pembelajaran.

Kelemahan Jurnal 1.Isi jurnal ini masih banyak kata yang kurang mudah dipahami
Pembanding sehingga sulit untuk diteliti.
13 Kesimpulan Filsafat ilmu adalah segenap pemikiran reflektif terhadap persoalan-
. persoalan mengenai segala hal yang menyangkut landasan ilmu
maupun hubungan ilmu dengan segala segi dari kehidupan umat
manusia. Filsafat ilmu merupakan satu bidang pengetahuan
campuran yang eksistensi dan pemekarannya bergantung pada
hubungan timbal balik dan saling pengaruh antara filsafat dan ilmu.
Filsafat ilmu sebagai sumber pengetahuan ternyata memiliki
keterkaitan dengan Pancasila. Pancasila sebagai pandangan hidup
(way of life) ternyata juga menyimpan banyak pengetahuan-
pengetahuan yang sudah selayaknya di kembangkan oleh disiplin
filsafat ilmu yang secara ilmiah mempunyai nilai-nilai muatan
positif dalam membentuk watak dan karakter bangsa Indonesia.

14 Saran Sebagai mahasiswa kita harus mengembangkan ilmu filsafat


. pancasila yang dapat bermanfaat bagi kehidupan kita semua.

15 Referensi Jurnal -
. Utama

Referensi Jurnal John Dewey, athur Bentley, (1949), Knowing and the know, Beacon
Pembanding Press Boston.

Anda mungkin juga menyukai