TERJADI DI INDONESIA
Dosen Pengampu: Prof.Dr.Leo Agung S.,M.Pd.
Disusun Oleh:
Anisa Eka Putri Devita Maharani
K4422009
Puji dan syukur penulis persembahkan kepada Allah SWT. Dengan rida dan
rahmat-Nya, penulis akhirnya bisa menyelesaikan makalah ini tepat waktu. Shalawat
serta salam tak lupa kita curahkan kepada Nabi Muhammad SAW yang telah
menunjukan jalan kebaikan dan kebenaran di dunia dan akhirat kepada umat manusia.
Makalah dengan judul “Persetujuan Pernikahan Beda Agama dalam Perspektif
Pancasila” disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Pendidikan Pancasila. Selain itu,
penulis juga berharap bahwa penyusunan makalah ini bisa bermanfaat untuk dunia
pendidikan, khususnya para pelajar yang saat ini. Makalah ini kami susun dengan
segala kemampuan kami dan semaksimal mungkin. Namun, kami menyadiri bahwa
dalam penyusunan makalah ini tentu tidaklah sempurna dan masih banyak kesalahan
serta kekurangan. Maka dari itu kami sebagai penyusun makalah ini mohon kritik, saran
dan pesan dari semua yang membaca makalah ini terutama Dosen Mata Kuliah
Pendidikan Pancasila yang kami harapkan sebagai bahan koreksi untuk kami. Segala
kekurangan yang terdapat pada makalah ini sepenuhnya milik penulis. Semoga karya
sederhana ini bisa menambah wawasan para pembaca.
Penyimpangan dari nilai-nilai inti yang terkandung dalam Pancasila masih sering terjadi
di sekitar kita. Implementasinya sebagian masih belum sesuai dengan isi dan sifat yang
seharusnya. Tidak sedikit juga masyarakat yang belum memahami betul makna
pancasila dan betapa fatalnya penyimpangan dari nilai-nilai inti yang terjadi. Persatuan
negara adalah salah satu hal yang akan menderita jika penyimpangan nilai-nilai
Pancasila terus berlanjut di Indonesia. Penelitian yang dilakukan bertujuan untuk
menciptakan gambaran dan kesadaran akan pentingnya hal tersebut dan apa yang
harus dilakukan oleh masyarakat dan negara untuk mengetahuinya, dengan
menggunakan metode analisis kualitatif dengan metode analisis deskriptif yang
menitikberatkan pada kasus-kasus yang menjadi kajiannya. memproses dan
menganalisis hasil dan menarik kesimpulan dari kasus. Hasil penelitian dan analisis
menunjukkan bahwa masih banyak kasus penyimpangan dan kontradiksi nilai-nilai
kehidupan sosial dan pemerintahan Pancasila dari nilai-nilai inti dari pedoman Pancasila,
sehingga semua warga negara Indonesia harus ditindak. lebih ketat agar menimbulkan
efek jera dan tidak mengulangi kesalahan yang sama.
Kata Kunci : Penyimpangan; Pancasila; nilai-nilai dasar; konflik; masyarakat
BAB I
Pendahuluan
1.1Latar Belakang
Banyak masalah muncul di negara kita saat ini rumit, sebagian karena
ketidaktahuan generasi muda sebagai generasi penerus bangsa akan pentingnya
Pancasila sebagai ideologi nasional. Hal ini dibuktikan dengan berbagai
permasalahan yang muncul kalangan remaja dianggap menyimpang dari nilai-nilai
pancasila hanya. Sementara dikhawatirkan terjadi kemerosotan sikap moral bangsa
Indonesia.Pancasila merupakan asas yang menjadi dasar dan dasar negara
Indonesia menjadi negara yang adil dan makmur. Dasar negara, nilai-nilai dalam
pancasila harus berlaku dalam kehidupan berbangsa dan bernegara untuk
mencapai keadilan dan Makmur. Nilai-nilai pancasila yang dikandungnya adalah
nilai-nilai Keramat, Kemanusiaan, Persatuan, Demokrasi dan Keadilan. Nilai Ia
merupakan nilai dasar kehidupan berbangsa dan bernegara.Nilai pancasila
tergolong nilai spiritual yang terkandung di dalamnya.
Nilai-nilai lain secara utuh dan serasi, seperti nilai material, nilai kehidupan,nilai
kebenaran (kenyataan), nilai estetika, nilai etika dan nilai religi.Kecuali bahwa itu
adalah ideologi objektif nilai-nilai yang dipelajari, tumbuh dan berkembang juga
bersifat subyektif tentang budaya bangsa Indonesia yang berakar pada iman yang
hidup dari masyarakat Indonesia. Dengan demikian, nilai-nilai Pancasila menjadi
ideologi yang tidak ada diciptakan oleh negara, tetapi diambil dari kekayaan spiritual
dan moral dan budaya masyarakat Indonesia. Diekstraksi sebagai nilai Kekayaan
spiritual, moral dan budaya bangsa Indonesia, nilai-nilai pancasila selalu
berkembang mengikuti perkembangan masyarakat.Indonesia Sebagai ideologi yang
tidak diciptakan oleh negara dalam Pancasila Sebagaimana ideologi juga
merupakan sumber nilai, demikian pula Pancasila sebagai asas spiritual sistem
hukum Indonesia mengandung suasana mistis UUD 1945 dan melaksanakan cita-
cita hukum hukum dasar negara. Pancasila berfungsi sebagai acuan bersama baik
secara internal maupun eksternal.Menyelesaikan perselisihan kelompok dan konflik
politik kekuatan politik yang ada. Ini berarti semua faksi dan kekuatan di Indonesia
sepakat menunggu, menunggu dan mempertahankan Negara Kesatuan Republik
Indonesia dengan kerangka Pancasila.
1.2Rumusan Masalah
1.Lemahnya pemahaman tentang ideologi Pancasila dan nilai-nilai
Pancasila di kalangan pelajar khususnya siswa SD Negeri 2 Genengan
2. Keteladanan orang tua atau orang dewasa dalam menanamkan nilai
Pancasila
3. Peran lingkungan keluarga dalam menanamkan nilai Pancasila
4. Peran lingkungan masyarakat dalam menanamkan nilai Pancasila
5. Munculnya gerakan radikalisme dan terorisme antar umat beragama di indonesia
6. Pembatasan kebebasan berpendapat di era digital
7. Maraknya korupsi oleh pemerintah negara Indonesia
8. Penerapan nilai-nilai pancasila dalam pendidikan karakter
1.3Tujuan
1.Memapaprkan pemahaman tentang ideologi pancasila
2.Menjelaskan bagaimana peran lingkungan keluarga dan masyarakat dalam
menanamkan nilai pancasila
3.Menjabarkan banyaknya kegiatan yang menyimpang pancasila
4.Menjelaskan cara dan tips mengatasi berbagai contoh kegiatan yang
menyimpang pancasila
1.4Metode Penelitian
Jenis penelitian ini adalah dengan menggunakan penelitian studi pustaka, studi
pustaka atau studi kepustakaan adalah kegiatan untuk menghimpun informasi yang
relevan dengan topik atau masalah yang menjadi objek penelitian atau topik cerita
yang diusung ke dalam karya tulis non ilmiah. Dengan cara menggunakan buku dan
jurnal,serta menggunakan metode survey yaitu terjun langsung ke lapangan dan
mewawancarai salah satu siswa SD negri 02 Genengan, di gunakan untuk
memperoleh data yang hanya ada pada kehidupan masyarakat secara langsung dan
diperoleh melalui angket,wawancara,ataupun observasi secara langsung. Persiapan
yang dilakukan adalah menentukan populasi yang hendak diteliti sekaligus
objek,angket dan bahasa yang dipahami.
BAB II
Hasil dan Pembahasan
Pada bab II ini akan diberikan pemaparan mengenai hasil penelitian dan
pembahasan yang telah dilakukan oleh peneliti saat melakukan penelitian di
Sekolah Dasar Negri 2 Genengan Kecamatan Jumantono Kabupaten Karanganyar
dan sejumlah masyarakat yang ada di sekitar desa penulis.Penjelasan yang
diberikan merupakan menjabaran dari rumusan masalah yang ada.
Pancasila pada hakekatnya adalah ideologi terbuka, yaitu ideologi yang terbuka
untuk menyerap nilai-nilai baru yang dapat bermanfaat bagi kelangsungan hidup
bangsa. Namun di sisi lain, diperlukan kewaspadaan nasional terhadap ideologi-
ideologi baru. Jika Indonesia tidak hati-hati, maka masyarakat akan cenderung
mengikuti arus ide-ide luar, sedangkan ideologi asli bangsa Indonesia sendiri yaitu
Pancasila malah dilupakan, bahkan nilai-nilainya, dan penerapannya dalam
kehidupan sehari-hari.
Beberapa cara yang dapat saya lakukan untuk memberitahu dan menasehati
tentang cara pengamalan pancasila di lingkungan SD Negri 02 Genengan yaitu:
a.Menasehati untuk menjalankan ibadah sesuai agama masing-masing dan
bersungguh-sungguh.
b.Toleransi dan berteman baik dengan teman yang beda agama .
c.Tidak menggangu teman yang sedang beribadah.
d. Menjadi siswa yang beradab dan berakhlak baik.
e.Bertanggung jawab sebagai seorang siswa, seperti tidak mencontek dan
menaati tata tertib sekolah.
f.Menolong teman atau warga sekolah yang sedang kesusahan.
g.Bekerja sama dengan teman dan warga sekolah dalam kerja bakti.
h.Menjaga kerukunan dengan teman di sekolah.
2.Sila Kedua:
a.Bertemanlah dengan orang lain tanpa membeda-bedakan.
b.Siap membantu tetangga yang membutuhkan.
3.Sila Ketiga:
a.Gunakan produk lokal atau buatan Indonesia.
b.Cinta dan cinta tanah air Indonesia.
4.Sila Keempat
a.Bicaralah dengan tetangga lain untuk mengambil keputusan.
b.Jangan memaksakan kehendak pada orang lain ketika terjadi perbedaan
pendapat dalam konseling.
5.Sila Kelima
a.Buat gotong royong wajib dengan tetangga.
b.Mengusir orang yang mengganggu ketertiban umum lingkungan.
Tentu harus segera dipahami bahwa pelaksanaan hak asasi manusia atau
kebebasan dasar tidak berlaku secara mutlak. Kebebasan berbicara tidak boleh
diartikan sebagai kebebasan untuk menghujat, menebar ujaran kebencian, atau
dilakukan dengan motif menyinggung (fitnah), mencemarkan nama baik orang
lain (defamation) atau memfitnah (fitnah). Pembatasan kebebasan oleh undang-
undang ini dilakukan dengan maksud untuk memelihara ketertiban dan
kerukunan masyarakat. Sementara itu, dalam dunia pendidikan arus utama,
kebebasan berpendapat dan kebebasan akademik terutama dibatasi oleh etika
akademik. Apa yang diajarkan, diteliti, ditelaah dan dilaporkan sebagai hasil
ilmiah harus dilakukan sesuai kaidah ilmiah dan dapat dibuktikan secara ilmiah
(tanggung jawab ilmiah-akademis).
2. Faktor eksternal
Faktor eksternal adalah faktor yang berasal dari luar diri seseorang. Faktor
eksternal penyebab korupsi di Indonesia adalah sebagai berikut;
1.Hukum
Sistem hukum di Indonesia untuk memberantas korupsi masih sangat lemah.
Hukum diterapkan tidak semestinya, pejabat mudah disuap sehingga masyarakat
mudah melanggar.
2.Politik
Monopoli kekuasaan menjadi sumber korupsi, karena tidak ada kontrol oleh
organisasi yang mewakili kepentingan masyarakat. Faktor yang sangat dekat dengan
munculnya korupsi adalah budaya penyalahgunaan kekuasaan yang berlebihan, dalam
hal ini munculnya KKN. Situasi korupsi, kolusi, dan nepotisme (KKN) masih sangat
tinggi dan belum ada sistem kontrol yang baik, sehingga masyarakat menganggap
korupsi itu biasa.
3.Sosial
Lingkungan sosial juga dapat mendorong seseorang untuk melakukan perilaku
korupsi. Korupsi adalah budaya pejabat daerah dan tradisi mengemis yang
disalahgunakan oleh oknum yang tidak bertanggung jawab.
Menurut bidang psikologi, ada dua teori yang menyebabkan terjadinya korupsi,
yaitu teori medan dan teori kepribadian lima besar.
a.Teori lapangan berpandangan bahwa perilaku manusia merupakan hasil interaksi
antara faktor kepribadian dan lingkungan atau dengan kata lain lingkungan hidup
seseorang meliputi dirinya dan lingkungannya, yaitu lingkungan psikologi (psychology)
yang ada pada diri orang tersebut. Melalui teori ini, jelas bahwa perilaku koruptif dapat
dianalisis atau diprediksi memiliki dua pilihan motivasi, yaitu dari perspektif lingkungan
atau kepribadian.
b.Teori kedua adalah teori lima besar kepribadian. Teori ini merupakan suatu konsep
yang berpandangan bahwa kepribadian seseorang terdiri dari lima unsur kepribadian
yaitu, ekstroversi, keramahan, neurotisisme, keterbukaan, dan kesadaran.
d.Bekerja keras:
Perilaku yang menunjukkan upaya nyata dalammengatasi berbagai kendala dalam
belajar dan mengerjakan tugas, serta menyelesaikan pekerjaan rumah lebih baik.
e.Penciptaan :
Berpikir dan melakukan sesuatu untuk menciptakan cara atau hasil baru dari
sesuatu yang sudah Anda miliki
f.Kemandirian:
Sikap dan perilaku tidak mudah bergantung pada orang lain dalam pelaksanaan
tugasnya sendiri.
BAB III
KESIMPULAN
Penyimpangan dari nilai-nilai inti yang terkandung dalam Pancasila masih sering
terjadi di sekitar kita. Implementasinya sebagian masih belum sesuai dengan isi dan
sifat yang seharusnya. Tidak sedikit juga masyarakat yang belum memahami betul
makna pancasila dan betapa fatalnya penyimpangan dari nilai-nilai inti yang terjadi.
Persatuan negara adalah salah satu hal yang akan menderita jika penyimpangan nilai-
nilai Pancasila terus berlanjut di Indonesia. Penelitian yang dilakukan bertujuan untuk
menciptakan gambaran dan kesadaran akan pentingnya hal tersebut dan apa yang
harus dilakukan oleh masyarakat dan negara untuk mengetahuinya, dengan
menggunakan metode analisis kualitatif dengan metode analisis deskriptif yang
menitikberatkan pada kasus-kasus yang menjadi kajiannya. memproses dan
menganalisis hasil dan menarik kesimpulan dari kasus. Hasil penelitian dan analisis
menunjukkan bahwa masih banyak kasus dan kontradiksi pada setiap nilai inti
kebijakan Pancasila terkait dengan penyimpangan nilai-nilai kehidupan sosial dan
pemerintahan Pancasila, sehingga semua warga negara Indonesia harus ditindak lebih
tegas.
DAFTAR PUSTAKA
BIODATA PENULIS
Nama : Anisa Eka Putri Devita Maharani
NIM / Kelas : K4422009 / A
Tempat,Tanggal Lahir : Karanganyar,06 November 2004
Agama : Islam
Jenis Kelamin : Perempuan
Alamat : Temon RT1/RW2 Genengan Jumantono
Karanganyar
Nomor Telepon : 082264962312