Anda di halaman 1dari 5

Buletin Perspektif Muamalah

Edisi I, Agustus 2022

Peran Pancasila dalam membentuk karakter


mahasiswa

M.NAUFAL IS ADURROFIQ.P
Mahasiswa Prodi Hukum Ekonomi Syariah, UIN Sunan Gunung Djati Bandung
adurrofiq@gmail.com

Pendidikan Pancasila sudah dikenalkan kepada kita sebagai mata pelajaran sejak
Sekolah Dasar. Dan kini pada bangku perkuliahan Pendidikan Pancasila juga hadir
sebagai mata kuliah umum di Perguruan Tinggi.

Bangsa Indonesia menjadikan Pancasila selain sebagai dasar negara juga


terkandung di dalamnya nilai ketuhanan, nilai kemanusiaan, nilai persatuan, nilai
kerakyatan, dan nilai keadilan yang dapat dijadikan pedoman dalam bersikap dan
berperilaku. Hal inilah yang dimaksud dengan Pancasila sebagai Ideologi atau
pandangan hidup. Ditegaskan dalam pembukaan Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia Tahun 1945 pada alinea ke-4, bahwasanya bangsa Indonesia
memiliki dasar dan pedoman dalam berbangsa dan bernegara yaitu Pancasila.

Tujuan diterapkannya pendidikan pancasila pada jenjang pendidikan perguruan


tinggi semata untuk membentuk karakter mahasiswa agar kelak menghasilkan
generasi muda yang berakhlak dan berjiwa kritis. Namun, banyaknya kasus bullying,
penyalahgunaan narkoba, pergaulan bebas, perilaku tidak terpuji di kalangan
mahasiswa menandakan kurangnya pemahaman mahasiswa akan nilai-nilai Pancasila.
Untuk menyikapi hal tersebut penting lah adanya pembelajaran pendidikan Pancasila
untuk lebih membentuk karakter mahasiswa menjadi lebih bermoral. Dapat mematuhi
peraturan dan mengimplementasikan nilai-nilai pancasila sebagaimana mestinya.

Perkembangan zaman yang semakin maju menghadirkan dampak baik


bersamaan juga dengan dampak yang buruk bagi kehidupan. Dampak buruk ini
merupakan salah satu penyebab minimnya kesadaran akan pentingnya memahami
makna Pancasila. Ditinjau dari perilaku, pergaulan kalangan mahasiswa sekarang ini
dirasa kurang dari karakter generasi yang diharapkan. Kebanyakan dari mereka dirasa
acuh bahkan ada yang melenceng dari norma yang telah ditetapkan dalam nilai
Pancasila. Pengaruh globalisasi juga membuka peluang masuknya budaya asing di
negara kita dapat berdampak besar pada generasi muda bangsa, menurunnya rasa
cinta dan bangga menjadi bagian dari bangsa Indonesia.

1
Untuk itu, adanya Pendidikan Pancasila untuk mengarahkan mahasiswa menjadi
lebih baik sebagai generasi muda harapan bangsa yang sudah sepatutnya mampu
menanamkan nilai-nilai pancasila di dalam diri dan dapat mengimplementasikannya di
kehidupan sehari-hari baik di dalam maupun di luar lingkungan kampus. Harapan
bangsa ada pada generasi muda, yaitu para pelajar dan mahasiswa sebagai agent of
change yang diharapkan mampu memajukan negara Indonesia menjadi lebih baik di
masa depan. Untuk mewujudkan harapan tersebut mahasiswa dapat melakukan
beberapa tindakan implementasi nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari sebagai
berikut :

1. Sila "Ketuhanan Yang Maha Esa" (Nilai Religius)


- Bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa sesuai dengan ajaran agama yang
dianut masing-masing
- Rajin Ibadah
- Patuh akan nasihat orang tua
- Saling toleransi antar umat beragama
- Membangun kerukunan antar sesama
- Menjalankan perintah dan menjauhi larangan setiap agama yang dianut,tidak
meninggalkan ibadah yang wajib dilaksanakan
- Saling menghormati perbedaan kepercayaan yang dianut orang lain

2.Sila” kemanusiaan yang adil dan beradab”( Nilai Kemanusiaan )


- Memiliki rasa simpati
- Menolong sesama tanpa mengharapkan imbalan
- Mengakui kesamaan derajat sebagai manusia,tidak merasa paling tinggi sebab
perbedaan factor ekonomi
- Tidak semena-mena terhadap orang lain
- Memiliki adab,tata krama,sopan santun kepada orang yang lebih tua
-Merasa memiliki kewajiban untuk menolong /membantu seseorang yang sedang
kesulitan atau butuh bantuan
- Berteman dengan siapapun,tidak membeda-bedakan seseorang karena warna
kulit,suku budaya dan agama
- Tidak mengolok-olok /melakukan bullying kepada orang lain yang memiliki
kekurangan
- Tidak membenarkan perbuatan salah teman,tetapi memberikan nasihat
- Melakukan kegiatan kemanusiaan seperti membantu korban bencana alam
dengan melakukan penggalanagan dana dan donor darah

2
3.Sila “persatuan Indonesia “ (Nilai persatuan bangsa)
- Memakai pakaian nasional ( batik ) sebagai rasa cinta dan bangga
- Berprestasi, menekuni bidang yang diminati
- Mementingkan kepentingan bersama
- Bergaul dengan mahasiswa lain dari berbagai penjuru daerah
- Gotong royong

4.Sila “kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam


permusywaratan perwakilan” (NIlai kerakyatan)
- Memutuskan perkara suatu masalah dengan musyawarah mufakat
- Tidak melaksanakan kehendak pada orang lain
- Menerima masukan /saran dari orang lain
- Memberikan pendapat atau mengajukan suara
- Tidak mengambil keputusan secara sepihak untuk kepentingan bersama

5.Sila “Keadilan social bagi seluruh rakyat Indonesia” ( NIlai keadilan social )
- Menjunjung tinggi nilai kekeluargaan
- Tidak melakukan plagiarisme hasil karya orang lain
- Adil dalam menerima masukan saat sedang berdiskusi
- Berlaku adil dalam pembagian tugas (kerja kelompok), menyesuaikan
kemampuan yang dimiliki masing-masing individu
- Menghormati hak-hak yang dimiliki orang lain

Itulah beberapa tindakan yang dapat diterapkan mahasiswa sebagai upaya


mengimplementasikan pendidikan pancasila di kehidupan bermasyarkat.
Marilah bersama-sama tanamkan nilai Pancasila di diri kita untuk membentuk
karakter yang diharapakan bangsa sebagai generasi muda penerus bangsa
menumbuhkan kesadaran akan pentingnya nilai-nilai dasar Pancasila.

Pancasila juga sebagai dasar negara Indonesia yang menjadi pedoman dan
landasan bagi pembangunan nasional. Pancasila terdiri dari lima sila yang saling
terkait dan tidak dapat dipisahkan satu sama lain.

. Pancasila memiliki peran penting dalam membentuk karakter bangsa Indonesia.


Pancasila menempatkan manusia sebagai makhluk yang memiliki nilai dan martabat
yang sama di hadapan Tuhan Yang Maha Esa. Hal ini tercermin dalam sila kedua,
yaitu Kemanusiaan yang Adil dan Beradab. Sila ini menekankan pentingnya
menghargai hak asasi manusia, menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan, serta
membentuk karakter yang adil dan beradab. Karakter yang adil dan beradab akan

3
membawa manusia pada kesadaran dan kesiapan untuk melakukan kebaikan serta
menghindari perbuatan yang merugikan orang lain.

Sila ketiga, Persatuan Indonesia, mengajarkan pentingnya persatuan dan


kesatuan bangsa Indonesia. Pancasila menempatkan keberagaman sebagai
kekayaan bangsa yang harus dijaga dan dihargai. Hal ini tercermin dalam konsep
Bhinneka Tunggal Ika, yang artinya berbeda-beda tetapi tetap satu. Karakter bangsa
yang tercermin dalam sila ini adalah rasa nasionalisme yang kuat, rasa cinta tanah
air, dan kebersamaan dalam menghadapi berbagai tantangan.
Sila keempat, Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam
Permusyawaratan/Perwakilan, mengajarkan pentingnya menghormati kehendak
rakyat serta memilih pemimpin yang bijaksana dan berkepribadian baik.

Karakter bangsa yang tercermin dalam sila ini adalah kemampuan


berdemokrasi dan bersikap toleran dalam menghargai perbedaan pendapat.
Sila kelima, Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia, mengajarkan
pentingnya memperjuangkan hak dan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
Karakter bangsa yang tercermin dalam sila ini adalah rasa empati dan kepedulian
terhadap sesama, serta kemampuan untuk berkontribusi dalam memperjuangkan
hak-hak yang adil bagi semua orang.

Dalam menghadapi berbagai tantangan dan perubahan zaman, Pancasila


memiliki peran penting dalam membentuk karakter bangsa yang kuat dan
berintegritas. Pancasila mengajarkan nilai-nilai kebenaran, keadilan, dan
kemanusiaan yang menjadi landasan moral bagi masyarakat Indonesia. Pancasila
juga menekankan pentingnya membangun rasa nasionalisme dan kebersamaan
dalam menjaga persatuan dan kesatuan bangsa.

Pendidikan karakter berbasis Pancasila merupakan salah satu upaya untuk


pembentukan karakter bangsa yang berkualitas. Pendidikan karakter berbasis
Pancasila dilakukan melalui proses pembelajaran yang terintegrasi dalam kurikulum
pendidikan. Tujuan dari pendidikan karakter berbasis Pancasila adalah membentuk
siswa yang berakhlak mulia, berintegritas, dan memiliki rasa nasionalisme yang
kuat.

Pendidikan karakter berbasis Pancasila dilakukan dengan menerapkan


pendekatan pembelajaran yang holistik dan terpadu. Siswa diajarkan untuk
mengembangkan kemampuan akademik dan non-akademik, serta menginternalisasi
nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari. Proses pembelajaran dilakukan
melalui pendekatan yang menyenangkan dan interaktif, sehingga siswa dapat
memahami dan menghayati nilai-nilai Pancasila dengan baik.
Pendidikan karakter berbasis Pancasila juga dilakukan melalui pembentukan sikap
dan perilaku siswa yang sesuai dengan nilai-nilai Pancasila. Guru dan tenaga
pendidik berperan penting dalam membentuk karakter siswa melalui contoh yang
baik, pemberian pengarahan dan pembinaan, serta memberikan pengalaman belajar
yang bermakna.

4
Selain di sekolah, pendidikan karakter berbasis Pancasila juga dapat dilakukan di
lingkungan masyarakat. Keluarga, lingkungan kerja, dan masyarakat umum dapat
berperan dalam membentuk karakter bangsa melalui contoh yang baik dan
pembinaan yang tepat. Dengan pendidikan karakter berbasis Pancasila yang
terintegrasi dan holistik, diharapkan masyarakat Indonesia dapat memiliki karakter
yang kuat, berintegritas, dan memiliki rasa nasionalisme yang tinggi.

Peran Pancasila dalam membentuk karakter bangsa juga tercermin dalam


kebijakan pembangunan nasional. Pembangunan nasional yang dilakukan dengan
mengacu pada nilai-nilai Pancasila akan memperkuat dan mempertajam visi dan
misi pembangunan. Hal ini akan membawa Indonesia menuju arah yang lebih baik,
di mana masyarakat dapat hidup sejahtera dan merasa bangga menjadi bagian dari
bangsa Indonesia yang kuat dan berintegritas.

Dalam konteks globalisasi dan tantangan kemajuan teknologi, Pancasila


memiliki peran penting dalam menjaga keberlangsungan hidup bangsa Indonesia.
Dengan menginternalisasi nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari, masyarakat
Indonesia akan memiliki karakter yang kuat dan mampu bersaing dalam kancah global.
Karakter yang kuat dan berintegritas akan memperkuat identitas bangsa Indonesia dan
menjagakeberlangsungan hidup bangsa.Dalam menghadapi tantangan dan perubahan
zaman, Pancasila memiliki peran penting dalam membentuk karakter bangsa yang kuat
dan berintegritas. Pancasila mengajarkan nilai-nilai kebenaran, keadilan, dan
kemanusiaan yang menjadi landasan moral bagi masyarakat Indonesia. Pendidikan
karakter berbasis Pancasila merupakan salah satu upaya untuk membentuk karakter
bangsa yang berkualitas melalui pendidikan yang terintegrasi dan holistik. Dengan
memiliki karakter yang kuat dan berintegritas, masyarakat Indonesia akan mampu
menjaga keberlangsungan.

Program Studi Hukum Ekonomi Syariah


Fakultas Syariah dan Hukum
UIN Sunan Gunung Djati Bandung

Jl. A.H. Nasution No. 105 A, Kota Bandung 5

Anda mungkin juga menyukai