Perguruan Tinggi memiliki orientasi ideal yang harus terus di pupuk dan
dikembangkan yaitu membentuk kader yang dibutuhkan oleh negara dan
masyarakat bagi tercapainya tujuan umum bangsa Indonesia yang hendak
mencapai terciptanya suatu masyarakat yang berdiri atas satu corak
kepribadian, yaitu kepribadian Indonesia, sebagai jaminan untuk membangun
kultur dan penjaga nilai ideologi bangsa. Tujuan tersebut berarti mendidik
masyarakat (civitas akademika) yang memiliki keseimbangan intelektual
yang nasionalis (rasa memiliki terhadap tanah air), moralis dan spiritual.
Mahasiswa adalah bibit unggul bangsa yang di mana pada masanya nanti
bibit ini akan melahirkan pemimpin dunia. Karena itulah diperlukan
pendidikan moral dan akademis yang akan menunjang sosok pribadi
mahasiswa. Kepribadian mahasiswa akan tumbuh seiring dengan waktu dan
mengalami proses pembenahan, pembekalan, penentuan, dan akhirnya
pemutusan prinsip diri. Negara, masyarakat masa datang, diperlukan ilmu
yang cukup untuk dapat mendukung kokohnya pendirian suatu Negara.
Negara yang akan melangkah maju membutuhkan daya dukung besar dari
masyarakat, membutuhkan tenaga kerja yang lebih berkualitas, dengan
semangat loyalitas yang tinggi. Negara didorong untuk menggugah
masyarakat agar dapat tercipta rasa persatuan dan kesatuan serta rasa turut
memiliki. Masyarakat harus disadarkan untuk segera mengabdikan dirinya
pada negaranya, bersatu padu dalam rasa yang sama untuk menghadapi
krisis budaya, kepercayaaan, moral dan lain-lain. Negara harus
menggambarkan image pada masyarakat agar timbul rasa bangga dan
keinginan untuk melindungi serta mempertahankan Negara kita. Pendidikan
kewarganegaraan adalah sebuah sarana tepat untuk memberikan gambaran
secara langsung tentang hal-hal yang bersangkutan tentang
kewarganegaraan pada mahasiswa.
Beliau menambahkan bahwa ada tiga fenomena pasca perang dunia II,yaitu :
Rasa kewarganegaraan yang tinggi, akan membuat kita tidak akan mudah
goyah dengan iming-iming kejayaan yang sifatnya hanya sementara. Selain
itu kita tidak akan mudah terpengaruh secara langsung budaya yang bukan
berasal dari Indonesia dan juga menghargai segala budaya serta nilai-nilai
yang berlaku di negara kita. Memiliki sikap tersebut tentu tidak bisa kita
peroleh begitu saja tanpa belajar. Oleh karena itu mengapa Pendidikan
Kewarganegaraan masih sangat penting untuk kita pelajari.
4.
Melalui pendidikan Pancasila, mahasiswa berpikir kritis dan objektif
terhadap persoalan kenegaraan, HAM, dan demokrasi