Anda di halaman 1dari 9

URGENSI PENDIDIKAN PANCASILA DAN

KEWARGANEGARAAN

A.   Pentingnya Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan

Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan dapat dimaknai sebagai wahana untuk


mengembangkan dan melestarikan nilai luhur dan moral yang berakar pada budaya bangsa
Indonesia yang diharapkan dapat diwujudkan dalam bentuk perilaku kehidupan sehari-hari
peserta didik baik sebagai individu, maupun sebagai anggota masyarakat dalam kehidupan
berbangsa dan bernegara.
Selain itu pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk
watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa,
bertujuan untuk berkembangnya potensi dalam diri agar menjadi manusia yang beriman dan
bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif,
mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab”. Pendidikan
Pancasila dan Kewarganegaraan memiliki peran penting  dalam kehidupan berbangsa dan
bernegara.  Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan adalah bentuk pengemblengan individu-
individu agar mendukung dan memperkokoh komunitas politik sepanjang komunitas politik itu
adalah hasil kesepakatan.
Pendidikan nasional pada hakikatnya adalah PPKn untuk melahirkan warga negara
Indonesia yang berkualitas baik dalam disiplin sosial dan nasional, dalam etos kerja, dalam
produktivitas kerja, dalam kemampuan intelektual dan profesional, dalam tanggung jawab
kemasyarakatan, kebangsaan, kemanusiaan serta dalam moral, karakter dan kepribadian .
B.   Manfaat Pendidikan Pancasila

          Urgensi dan manfaat dari pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan yaitu untuk mengetahui
hak dan kewajiban sebagai warga negara yang akhirnya dapat menempat diri pada posisi yang
tepat sebagai warga negara. Setelah mengetahui dan mengerti kewajiban yang harus dilakukan
dan hak yang mesti didapatkan, maka sebagai warganegara yang baik dapat menjalankan
perannya dengan penuh rasa tanggung jawab. Dan Setiap warga negara memiliki hak dan
kewajiban yang sama satu sama lainnya tanpa terkecuali. Persamaaan antara manusia selalu
dijunjung tinggi untuk menghindari berbagai kecemburuan sosial yang dapat memicu berbagai
permasalahan kehidupan. 

dengan mempelajari pelajaran kewarganegaraan dapat dijadikan motivasi untuk memiliki sifat
nasionalisme dan patriotisme yang tinggi. Artinya setelah mengerti peran dan keadaan negara,
seharusnya menjadi warga negara yang lebih cinta pada tanah air dan baangsa serta rela
berkorban demi bangsa dan negara. Disadari atau tidak dasar negara Pancasila mempunyai nilai
– nilai luhur termasuk nilai moral kehidupan. Nilai moral tersebut seharusnya menjadi pedoman
dalam berpikir, bersikap dan bertingkah laku. Nilai – nilai tersebut berkaitan erat dengan kualitas
sumber daya manusia. Kualitas SDM yang rendah merupakan salah satu indikasi juga gagalnya
pendidikan kewarganegaraan

POINT- POINT PENTNG MANFAAT PENDIDIKAN PANCASILA :

1. Memiliki wawasan dan kesadaran kebangsaan dan rasa cinta tanah air  sebagai
perwujudan warga negara Indonesia yang bertanggung jawab atas kelangsungan
hidup bangsa dan negara;
2. Memiliki wawasan dan penghargaan terhadap keanekaragaman masyarakat
Indonesia sehingga mampu berkomunikasi baik dalam rangka meperkuat integrasi
nasional;
3. Memiliki wawasan, kesadaran dan kecakapan dalam melaksanakan hak,
kewajiban, tanggung jawab dan peran sertanya sebagai warga negara yang cerdas,
trampil dan berkarakter
4. Memiliki kesadaran dan penghormatan terhadap hak-hak dasar manusia serta
kewajiban dasar manusia sehingga mampu memperlakukan warga negara secara
adil dan tidak diskriminatif
5. Berpartisipasi aktif membangun masyarakat Indonesia yang  demokratis dengan
berlandaskan pada nilai dan budaya demokrasi  yang bersumber pada Pancasila
6. Memiliki  pola sikap,  pola pikir dan pola perilaku yang mendukung ketahanan
nasional Indonesia serta mampu menyesuaikan dirinya dengan tuntutan
perkembangan zaman demi kemajuan bangsa.

Negara yang akan melangkah maju membutuhkan daya dukung besar dari masyarakat,
membutuhkan tenaga kerja yang lebih berkualitas, dengan semangat loyalitas yang tinggi.
Negara didorong untuk menggugah masyarakat agar dapat tercipta rasa persatuan dan kesatuan
serta rasa turut memiliki. Masyarakat harus disadarkan untuk segera mengabdikan dirinya pada
negaranya, bersatu padu dalam rasa yang sama untuk menghadapi krisis budaya, kepercayaaan,
moral dan lain-lain. Negara harus menggambarkan image pada masyarakat agar timbul rasa
bangga dan keinginan untuk melindungi serta mempertahankan Negara kita.Pendidikan
kewarganegaraan adalah sebuah sarana tepat untuk memberikan gambaran secara langsung
tentang hal-hal yang bersangkutan tentang kewarganegaraan pada mahasiswa.

Pendidikan kewarganegaraan sangat penting. Dalam konteks Indonesia, pendidikan


kewarganegaraan itu berisi antara lain mengenai pruralisme yakni sikap menghargai keragaman,
pembelajaran kolaboratif, dan kreatifitas. Pendidikan itu mengajarkan nilai-nilai
kewarganegaraan dalam kerangka identitas nasional. Seperti yang pernah diungkapkan salah satu
rektor sebuah universitas, “tanpa pendidikan kewarganegaraan yang tepat akan lahir masyarakat
egois.Tanpa penanaman nilai-nilai kewarganegaraan, keragaman yang ada akanmenjadi penjara
dan neraka dalam artian menjadi sumber konflik. Pendidikan, lewat kurikulumnya, berperan
penting dan itu terkait dengan strategi kebudayaan.
Beliau menambahkan bahwa ada tiga fenomena pasca perang dunia II,yaitu :
1. Fenomena pertama, saat bangsa-bangsa berfokus kepada nation-building atau pembangunan
institusi negara secara politik. Di Indonesia, itu diprakarsai mantan Presiden
Soekarno. Pendidikan arahnya untuk nasionalisasi.
2. Fenomena kedua, terkait dengan tuntutan memakmurkan bangsa yangkemudian mendorong
pendidikan sebagai bagian dari market-builder atau penguatan pasar dan ini diprakarsai mantan
Presiden Soeharto.
3. Fenomena ketiga, berhubungan dengan pengembangan peradaban dan kebudayaan. Singapura ,
Korea Selatan, dan Malaysia sudah menampakkan fenomena tersebut dengan menguatkan
pendidikannya untuk mendorong riset, kajian-kajian, dan pengembangan kebudayaan.

Hakikat pendidikan kewarganegaraan adalah upaya sadar dan terencana untuk


mencerdaskan kehidupan bangsa bagi warga negara dengan menumbuhkan jati diri dan moral
bangsa sebagai landasan pelaksanaan hak dan kewajiban dalam bela negara, demi kelangsungan
kehidupan dan kejayaan bangsa dan negara.Sehingga dengan mencerdaskan kehidupan bangsa,
memberi ilmu tentang tata Negara, menumbuhkan kepercayaan terhadap jati diri bangsa serta
moral bangsa, maka takkan sulit untuk menjaga kelangsungan kehidupan dan kejayaan
Indonesia.
Kompetensi yang diharapkan dari mata kuliah Pendidikan Kewarganegaraan antara lain
agar mahasiswa mampu menjadi warga negara yang memiliki pandangan dan komitmen
terhadap nilai-nilai demokrasi dan HAM, agar mahasiswa mampu berpartisipasi dalam upaya
mencegah dan menghentikan berbagai tindak kekerasan dengan cara cerdas dan damai, agar
mahasiswa memilik kepedulian dan mampu berpartisipasi dalam upaya menyelesaikan konflik di
masyarakat dengan dilandasi nilai-nilai moral, agama, dan nilai-nilai universal, agar mahasiwa
mampu berpikir kritis dan objektif terhadap persoalan kenegaraan, HAM, dan demokrasi, agar
mahasiswa mampu memberikan kontribusi dan solusi terhadap berbagai persoalan kebijakan
publik, agar mahasiswa mampu meletakkan nilai-nilai dasar secara bijak (berkeadaban).
Pendidikan Kewarganegaraan lah yang mengajarkan bagaimana seseorang menjadi warga
negara yang lebih bertanggung jawab.Karena kewarganegaraan itu tidak dapat diwariskan begitu
saja melainkan harus dipelajari dan di alami oleh masing-masing orang. Apalagi negara kita
sedang menuju menjadi negara yang demokratis, maka secara tidak langsung warga negaranya
harus lebih aktif dan partisipatif.Oleh karena itu kita sebagai mahasiswa harus memepelajarinya,
agar kita bisa menjadi garda terdepan dalam melindungi negara. Garda kokoh yang akan terus
dan terus melindungi Negara walaupun akan banyak aral merintang di depan.
Kita semua tahu bahwa Pendidikan Kewarganegaraan mengajarkan bagaimana warga negara itu
tidak hanya tunduk dan patuh terhadap negara, tetapi juga mengajarkan bagaimana
sesungguhnya warga negara itu harus toleran dan mandiri.Pendidikan ini membuat setiap
generasi baru memiliki ilmu pengetahuan, pengembangan keahlian, dan juga pengembangan
karakter publik.Pengembangan komunikasi dengan lingkungan yang lebih luas juga tecakup
dalam Pendidikan Kewarganegaraan. Meskipun pengembangan tersebut bisa dipelajari tanpa
menempuh Pendidikan Kewarganegaran, akan lebih baik lagi jika Pendidikan ini di manfaatkan
untuk pengambangan diri seluas-luasnya.

Rasa kewarganegaraan yang tinggi, akan membuat kita tidak akan mudah goyah dengan
iming-iming kejayaan yang sifatnya hanya sementara. Selain itu kita tidak akan mudah
terpengaruh secara langsung oleh budaya yang bukan berasal dari Indonesia dan juga
menghargai segala budaya serta nilai-nilai yang berlaku di negara kita. Memiliki sikap tersebut
tentu tidak bisa kita peroleh begitu saja tanpa belajar.Oleh karena itu mengapa Pendidikan
Kewarganegaraan masih sangat penting untuk kita pelajari.Oleh karena itu Pendidikan
Kewarganegaraan sangat penting manfaatnya, maka di masa depan harus segera dilakukan
perubahan secara mendasar konsep, orientasi, materi, metode dan evaluasi pembelajarannya.
Tujuannya adalah agar membangun kesadaran para pelajar akan hak dan kewajibannya sebagai
warga negara dan mampu menggunakan sebaik-baiknya dengan cara demokratis dan terdidik.
C.   Tujuan Pembelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan

Tujuan Pendidikan Kewarganegaraan adalah mewujudkan warga negara sadar bela


negara berlandaskan pemahaman politik kebangsaan, dan kepekaan mengembangkan jati diri dan
moral bangsa dalam perikehidupan bangsa. Mahasiswa adalah bibit unggul bangsa yang dimana
pada masanya nanti bibit ini akan melahirkan pemimpin dunia. Karena itulah diperlukan
pendidikan moral dan akademis yang akan menunjang sosok pribadi mahasiswa. Kepribadian
mahasiswa akan tumbuh seiring dengan waktu dan mengalami proses pembenahan, pembekalan,
penentuan, dan akhirnya pemutusan prinsip diri. Negara, masyarakat masa datang, diperlukan
ilmu yang cukup untuk dapat mendukung kokohnya pendirian suatu Negara.

Tujuan utama Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan adalah untuk menumbuhkan


wawasan dan kesadaran berbangsa dan bernegara Indonesia, memiliki sikap dan perilaku cinta
tanah air yang bersendikan kebudayaan dan filsafat bangsa Pancasila. Pancasila sebagai filsafat
bangsa dan negara Indonesia, mengandung makna bahwa dalam setiap aspek kehidupan
kebangsaan, kemasyarakatan dan kenegaraan harus berdasarkan nilai-nilai Ke-Tuhanan,
Kemanusiaan, Persatuan, Kerakyatan dan Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.

Nilai-nilai Pancasila sebagai dasar filsafat negara Indonesia pada hakikatnya merupakan
sumber hukum dasar dalam negara Indonesia. Sebagai suatu sumber hukum dasar secara objektif
Pancasila merupakan suatu pandangan  hidup, kesadaran, cita-cita hukum, serta cita-cita moral
yang luhur yang meliputi suasana kejiwaan, serta watak bangsa Indonesia, yang pada tanggal 18
Agustus 1945 telah dipadatkan dan diabstraksikan oleh para pendiri negara ini menjadi  lima sila
yang ditetapkan secara yuridis formal menjadi dasar filsafat negara Republik Indonesia.

Unsur-unsur yang merupakan materi pendidikan Pancasila diangkat dari pandangan


hidup masyarakat Indonesia sendiri, sehingga bangsa ini merupakann kausa materialis  (asal
bahan) Pancasila. Unsur-unsur Pancasila tersebut kemudian diangkat dan dirumuskan oleh para
pendiri negara, sehingga Pancasila berkedudukan sebagai dasar negara, ideologi bangsa dan
negara Indonesi
Keanekaragaman suku,bangsa adat istiadat, dan agama yang berada pada ribuan pulau
yang berbeda sumber kekayaan alamnya, memungkinkan untuk terjadi keanekaragaman
kehendak dalam Negara karena tumbuhnya sikap premordalisme sempit, yang akhirnya
memungkinkan dapat terjadi konflik yang negatif, oleh karena itu dalam pendidikan dibutuhkan
alat perekat bangsa dengan adanya kesamaan cara pandang tentang visi dan misi negara melalui
wawasan nusantara sekaligus akan menjadi kemampuan menangkal ancaman pada berbagai
kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.

Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan yang berhasil akan membuahkan sikap


mental yang cerdas, penuh rasa tanggung jawab dari peserta didik. Sikap ini disertai dengan
perilaku yang :
1.    Beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa serta menghayati nilai–nilai falsafah
bangsa
2.    Berbudi pekerti luhur, berdisiplin dalam bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
3.    Rasional, dinamis, dan sadar akanhak dan kewajiban sebagai warga negara.
4.    Bersifat profesional yang dijiwai oleh kesadaran bela negara.
5. Aktif memanfaatkan ilmu pengetahuan teknologi dan seni untuk kepentingan kemanusiaan,
bangsa dan negara.

Melalui Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan, warga negara Republik Indonesia


diharapkan mampu “memahami, menganalisa, dan menjawab masalah–masalah yang dihadapi
oleh masyarakat, bangsa dan negaranya secara konsisten dan berkesinambungan dengan cita–cita
dan tujuan nasional seperti yang digariskan dalam Pembukaan UUD 1945 “.

Dalam perjuangan non fisik, harus tetap memegang teguh nilai–nilai ini disemua aspek
kehidupan, khususnya untuk memerangi keterbelakangan, kemiskinan, kesenjangan sosial,
korupsi, kolusi, dan nepotisme; menguasai IPTEK, meningkatkan kualitas sumber daya manusia
agar memiliki daya saing; memelihara serta menjaga persatuan dan kesatuan bangsa; dan
berpikir obyektif rasional serta mandiri.
D. DAMPAK PENDIDIKAN PANCASILA

1. Beriman dan bertakwa kepada TYME serta menghayati nilai nilai falsafah bangsa
Contohnya: menjalakan ibadah sesuai kepercayaan agama masing masing.
2. Berbudi pekerti luhur, berdisiplin dalam bermasyarakat , berbangsa dan bernegara
Contohnya: menghormati sesama dalam berkehidupan bermasyarakat
3. Rasional, dinamis, sadar akan hak dan kewajiban sebagai warga negara
Contohnya: menghargai pendapat orang lain dalam bermusyawarah atau berdiskusi.
4. Bersifat profesional yang dijiwai oleh kesadaran bela negara
Contohnya: berkata yang benar untuk yang benar dan berkata salah untuk yang salah
5. Aktif memanfaatkan ilmu pengetahuan teknologi
Contonya: menggunakan medsos dengan bijak.

E. AKIBAT TIDAK ADANYA ILMU PANCASILA DALAM DIRI KITA

1) Tidak adanya moral dalam hidup bermasyarakat


Contohnya: tidak menghargai pendapat orang lain, selalu melanggar peraturan
yang ada
2) Tidak adanya kepedulian didalam lingkungan sekitar
Contonya; melihat orang tua atau disfabilitas berdiri dikendaraan umum namun
tidak mempersilahakan atau memberi tempat duduk untuk dia.
3) Tidak adanya rasa toleransi tehadap perbedaan
Contonya; menganggap diri kita lebih baik dari pada orang lain
4) Tidak ada rasa nasionalisme untuk tanah air
Contonya: tidak menghargai prestasi yang didapat.
KESIMPULAN

pendidikan pancasila sangat bermanfaat dalam membangun karakter bangsa


karena dengan mempelajari pendidikan pancasila dapat menimbulkan kesadaran
dalam diri manusia itu sendiri,karena sesungguhnya pembagunan indonesia harus
mengarah kesempurnaan manusia dan harus dapat memanusiakan manusia bukan
membangun fisiknya saja tetapi juga harus berdampak pada kualitas manusia dan
merubah peradaban manusianya maka bumi indonesia menjadi layak tempat
tinggal manusia

SARAN
Dalam membangun karakter bangsa sebaiknya dengan menerapkan nilai nilai
yang terkandung pada pancasila karena jika suatu bangsa dapat mengamalkannya
maka akan terbentuk suatu bangsa berkarakter tangguh serta akan didapati negara
yang aman dan sejahtera.

Anda mungkin juga menyukai