KEWARGANEGARAAN
Urgensi dan manfaat dari pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan yaitu untuk mengetahui
hak dan kewajiban sebagai warga negara yang akhirnya dapat menempat diri pada posisi yang
tepat sebagai warga negara. Setelah mengetahui dan mengerti kewajiban yang harus dilakukan
dan hak yang mesti didapatkan, maka sebagai warganegara yang baik dapat menjalankan
perannya dengan penuh rasa tanggung jawab. Dan Setiap warga negara memiliki hak dan
kewajiban yang sama satu sama lainnya tanpa terkecuali. Persamaaan antara manusia selalu
dijunjung tinggi untuk menghindari berbagai kecemburuan sosial yang dapat memicu berbagai
permasalahan kehidupan.
dengan mempelajari pelajaran kewarganegaraan dapat dijadikan motivasi untuk memiliki sifat
nasionalisme dan patriotisme yang tinggi. Artinya setelah mengerti peran dan keadaan negara,
seharusnya menjadi warga negara yang lebih cinta pada tanah air dan baangsa serta rela
berkorban demi bangsa dan negara. Disadari atau tidak dasar negara Pancasila mempunyai nilai
– nilai luhur termasuk nilai moral kehidupan. Nilai moral tersebut seharusnya menjadi pedoman
dalam berpikir, bersikap dan bertingkah laku. Nilai – nilai tersebut berkaitan erat dengan kualitas
sumber daya manusia. Kualitas SDM yang rendah merupakan salah satu indikasi juga gagalnya
pendidikan kewarganegaraan
1. Memiliki wawasan dan kesadaran kebangsaan dan rasa cinta tanah air sebagai
perwujudan warga negara Indonesia yang bertanggung jawab atas kelangsungan
hidup bangsa dan negara;
2. Memiliki wawasan dan penghargaan terhadap keanekaragaman masyarakat
Indonesia sehingga mampu berkomunikasi baik dalam rangka meperkuat integrasi
nasional;
3. Memiliki wawasan, kesadaran dan kecakapan dalam melaksanakan hak,
kewajiban, tanggung jawab dan peran sertanya sebagai warga negara yang cerdas,
trampil dan berkarakter
4. Memiliki kesadaran dan penghormatan terhadap hak-hak dasar manusia serta
kewajiban dasar manusia sehingga mampu memperlakukan warga negara secara
adil dan tidak diskriminatif
5. Berpartisipasi aktif membangun masyarakat Indonesia yang demokratis dengan
berlandaskan pada nilai dan budaya demokrasi yang bersumber pada Pancasila
6. Memiliki pola sikap, pola pikir dan pola perilaku yang mendukung ketahanan
nasional Indonesia serta mampu menyesuaikan dirinya dengan tuntutan
perkembangan zaman demi kemajuan bangsa.
Negara yang akan melangkah maju membutuhkan daya dukung besar dari masyarakat,
membutuhkan tenaga kerja yang lebih berkualitas, dengan semangat loyalitas yang tinggi.
Negara didorong untuk menggugah masyarakat agar dapat tercipta rasa persatuan dan kesatuan
serta rasa turut memiliki. Masyarakat harus disadarkan untuk segera mengabdikan dirinya pada
negaranya, bersatu padu dalam rasa yang sama untuk menghadapi krisis budaya, kepercayaaan,
moral dan lain-lain. Negara harus menggambarkan image pada masyarakat agar timbul rasa
bangga dan keinginan untuk melindungi serta mempertahankan Negara kita.Pendidikan
kewarganegaraan adalah sebuah sarana tepat untuk memberikan gambaran secara langsung
tentang hal-hal yang bersangkutan tentang kewarganegaraan pada mahasiswa.
Rasa kewarganegaraan yang tinggi, akan membuat kita tidak akan mudah goyah dengan
iming-iming kejayaan yang sifatnya hanya sementara. Selain itu kita tidak akan mudah
terpengaruh secara langsung oleh budaya yang bukan berasal dari Indonesia dan juga
menghargai segala budaya serta nilai-nilai yang berlaku di negara kita. Memiliki sikap tersebut
tentu tidak bisa kita peroleh begitu saja tanpa belajar.Oleh karena itu mengapa Pendidikan
Kewarganegaraan masih sangat penting untuk kita pelajari.Oleh karena itu Pendidikan
Kewarganegaraan sangat penting manfaatnya, maka di masa depan harus segera dilakukan
perubahan secara mendasar konsep, orientasi, materi, metode dan evaluasi pembelajarannya.
Tujuannya adalah agar membangun kesadaran para pelajar akan hak dan kewajibannya sebagai
warga negara dan mampu menggunakan sebaik-baiknya dengan cara demokratis dan terdidik.
C. Tujuan Pembelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan
Nilai-nilai Pancasila sebagai dasar filsafat negara Indonesia pada hakikatnya merupakan
sumber hukum dasar dalam negara Indonesia. Sebagai suatu sumber hukum dasar secara objektif
Pancasila merupakan suatu pandangan hidup, kesadaran, cita-cita hukum, serta cita-cita moral
yang luhur yang meliputi suasana kejiwaan, serta watak bangsa Indonesia, yang pada tanggal 18
Agustus 1945 telah dipadatkan dan diabstraksikan oleh para pendiri negara ini menjadi lima sila
yang ditetapkan secara yuridis formal menjadi dasar filsafat negara Republik Indonesia.
Dalam perjuangan non fisik, harus tetap memegang teguh nilai–nilai ini disemua aspek
kehidupan, khususnya untuk memerangi keterbelakangan, kemiskinan, kesenjangan sosial,
korupsi, kolusi, dan nepotisme; menguasai IPTEK, meningkatkan kualitas sumber daya manusia
agar memiliki daya saing; memelihara serta menjaga persatuan dan kesatuan bangsa; dan
berpikir obyektif rasional serta mandiri.
D. DAMPAK PENDIDIKAN PANCASILA
1. Beriman dan bertakwa kepada TYME serta menghayati nilai nilai falsafah bangsa
Contohnya: menjalakan ibadah sesuai kepercayaan agama masing masing.
2. Berbudi pekerti luhur, berdisiplin dalam bermasyarakat , berbangsa dan bernegara
Contohnya: menghormati sesama dalam berkehidupan bermasyarakat
3. Rasional, dinamis, sadar akan hak dan kewajiban sebagai warga negara
Contohnya: menghargai pendapat orang lain dalam bermusyawarah atau berdiskusi.
4. Bersifat profesional yang dijiwai oleh kesadaran bela negara
Contohnya: berkata yang benar untuk yang benar dan berkata salah untuk yang salah
5. Aktif memanfaatkan ilmu pengetahuan teknologi
Contonya: menggunakan medsos dengan bijak.
SARAN
Dalam membangun karakter bangsa sebaiknya dengan menerapkan nilai nilai
yang terkandung pada pancasila karena jika suatu bangsa dapat mengamalkannya
maka akan terbentuk suatu bangsa berkarakter tangguh serta akan didapati negara
yang aman dan sejahtera.