Anda di halaman 1dari 15

SILABUS

PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN
1.Pengertian dan tujuan Pendidikan Kewarganegaraan
2.Landasan Hukum
3.Hak dan Kewajiban Warga Negara
4. Hak Asasi Manusia
5. Demokrasi di Indonesia
6. Wawasan Nusantara
7. Ketahanan Nasional
8. Identitas Nasional
UJIAN TENGAH SEMESTER

1. Pengembangan Nilai-Nilai Demokrasi


2. Pembentukan Masyarakat Madani di
Indonesia
3. Pengembangan Pemerintahan Bersih dan
Berwibawa
4. Penegakan HAM di Indonesia
5. Problem Integrasi Nasional dan Otonomi
daerah
6. Ekonomi Kerakyatan
 Pendidikan Kewarganegaraan termasuk
mata kuliah pengembangan kepribadian di
samping pendidikan Agama dan Pendidikan
Pancasila. Tujuan pembelajarannya meliputi
aspek knowledge ( pengetahuan), sikap
dan skill. Dahulu namanya Pendidikan
Kewiraan dan berdasarkan SK DIRJEN DIKTI
NO 267/DIKTI 2000 namanya diganti
menjadi Pendidikan Kewarganegaraan
Pendidikan Kewarganegaraan
 Materi perkuliahan yang menyangkut
pemahaman tentang persatuan dan
kesatuan, kesadaran warga negara dalam
bernegara serta pendidikan bela negara
 Tujuan utama Pendidikan Kewarganegaraan
adalah untuk menumbuhkan wawasan dan
kesadaran bernegara serta membentuk
sikap dan perilaku cinta tanah air yang
bersendikan kebudayaan bangsa.
TUJUAN UMUM

 Untuk memberikan pengetahuan dan


kemampuan kepada mahasiswa mengenai:
 l. Hubungan warga negara dengan negara
 2. Pendidikan Pendahuluan bela negara
 Agar menjadi warga negara yang dapat
diandalkan oleh bangsa dan negara di masa
depan, mampu mengatasi segala macam
tantangan, hambatan dan gangguan.
TUJUAN KHUSUS

 Agar mahasiswa dapat memahami hak dan kewajiban secara


santun, jujur dan demokratis serta ikhlas sebagai warga
negara Indonesia terdidik dan bertanggung jawab.
 Agar mahasiswa menguasai dan memahami berbagai masalah
dasar dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan
bernegara serta dapat mengatasinya dengan pemikiran kritis
dan bertanggungjawab yang berlandaskan Pancasila,
Wawasan Nusantara dan Ketahanan Nasional.
 Agar mahasiswa memiliki sikap dan perilaku yang sesuai
dengan nilai-nilai kejuangan, cinta tanah air serta rela
berkorban bagi nusa dan bangsa
MENGAPA PENTING ?????

 Pembentukan nation and character


building/integrasi nasional
 Membentuk warga negara agar “civic
competence”/ dewasa berdemokrasi.
 Menciptakan pemerintahan demokratis
di bawah “ rule of law”
Dasar Pemikiran Pkn

 Setiap warga negara dituntut untuk


dapat hidup berguna dan bermakna bagi
negara dan bangsanya serta mampu
mengantisipasi perkembangan dan
perubahan masa depannya . Untuk itu
diperlukan ilmu pengetahuan, teknologi
yang berdasarkan nilai keagamaan ,
moral dan nilai-nilai budaya bangsa.
KOMPETENSI YANG DIHARAPKAN (1)

 Kompetensi diartikan sebagai


seperangkat tindakan cerdas, penuh rasa
tanggung jawab yang harus dimiliki
seseorang sebagai syarat untuk dapat
dianggap mampu melaksanakan tugas-
tugas dalam bidang tertentu.
 Pendidikan Kewarganegaraan yang
berhasil akan membuahkan sikap mental
yang cerdas, penuh rasa tanggung jawab
dari peserta didik dengan perilaku yang
 Beriman dan bertaqwa kepada Tuhan
Yang Maha Esa dan menghayati nilai-nilai
falsafah bangsa.
KOMPETENSI YANG DIHARAPKAN (2)

 Berbudi pekerti luhur, berdisiplin dalam


bermasyarakat, berbangsa dan bernegara
 Bersikap rasional, dinamis dan sadar akan
hak dan kewajiban sebagai warganegara.
 Bersifat profesional yang dijiwai oleh
kesadaran Bela Negara
 Aktif memanfaatkan ilmu pengetahuan
dan teknologi untuk kepentingan
kemanusiaan, bangsa dan negara.
 Untuk membangun suatu tatanan masyarakat yang
demokratis maka setiap warga negara harus memiliki
karakter atau jiwa yang demokratis dengan karakteristik
sbb:
1. Rasa hormat dan tanggung jawab sesama warga negara.
2. Bersikap kritis
3. Membuka diskusi dan dialog.
4. Bersikap terbuka.
5. Rasional
6. Adil
7. Jujur
 Beberapa karakteristik warga negara
yang demokrat tersebut merupakan
sikap dan sifat yang seharusnya
melekat pada seorang warga negara
yang akan menampilkan sosok warga
negara yang otonom yakni mampu
mempengaruhi dan berpartisipasi
dalam pengambilan keputusan di
tingkat lokal secara mandiri.
 Ciri lain warga negara otonom
1. Memiliki kemandirian: tidak mudah dipengaruhi
atau dimobilisasi, teguh pendirian,dan bersikap
kritis pada segenap keputusan publik.
2. Memiliki tanggung jawab pribadi, politik dan
ekonomi sebagai warga negara khususnya di
lingkungan mayarakat terkecil RT, RW, Desa/
Sekolah, Kampus.
3. Menghargai martabat manusia dan kehormatan
pribadi. Menghargai berarti menghormati hak-hak
asasi dan privasi pribadi orang per orang tanpa
membedakan ras, warna kulit, maupun golongan.
4. Berpartisipasi dalam urusan
kemasyarakatan dengan pikiran dan sikap
yang santun.
5. Mendorong berfungsinya demokrasi
konstitusional yang sehat. Tidak ada
demokrasi tanpa aturan hukum dan
konstitusi. Tanpa konstitusi demokrasi akan
menjadi anarkhi. Karena itu, warga negara
yang otonom harus melakukan 4 hal untuk
mewujudkan demokrasi konstitusional,
yaitu:
a. Menciptakan kultur taat hukum yang sehat
dan aktif.
b. Ikut mendorong proses pembuatan hukum
yang aspiratif.
c. Mendukung pembuatan materi-materi
hukum yang responsif
d. Ikut menciptakan aparat penegak hukum
yang jujur dan
bertanggungjawab(Khoiron,dkk 1999:89-
97)

Anda mungkin juga menyukai