Tugas ini Disusun Guna Memenuhi Mata Kuliah ”Methodologi Studi Islam”
Dosen Pengampu :
Oleh:
2016
ABSTRAK
Normative comes from the english language has meaing norm of norms, teaching,
reference, provisons.
In speech normative has the meaning in english that are norm of norms, tteachngs,
reference, provision on the subject of good and bad that can be done and what not to do. In
terms normative approach is the study of islam that sees a problem from a legal-formal or
normative it self. Legal-formal is the law that learn about halal and haram, and etc. While the
normative is all the teachings that contained in the text. This the normative approach has
many wide scope because all the approaches used by the master of usul fiqih (usuliyin). A
master of islam (Jurists), master of exclamation of passages (mufassirin) danah lihadits
(muhadditsin) there is relation of legal-formal and the theory of islam from then sources
including the normative approach.
Page| 2
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan atas kehadirat Allah SWT yang telah memberikan kami
kerahmatan , hidayah serta inayah-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah
mata kuliah Methodologi Studi Islam Semester ke-1 tahun 2016/2017.
Berkat rahmat dan karunianya, serta di dorong kemauan yang keras disertai
kemampuan yang ada, akhirnya kami dapat menyelesaikan makalah ini yang membahas
tentang “PENDEKATAN NORMATIF DALAM STUDI ISLAM” dalam mata kuliah
Methodologi Studi Islam.
Makalah kami membahas dari pengertian pendekatan normatif dalam studi islam itu
sendiri hingga kepada macam-macam dan aplikasinya. Menyertai pembahasan secara ringkas
dan juga membatasi ruang lingkup pembicaraan kami, agar pembaca dapat memahami dan
mengikuti alur makalah dengan baik.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Karena
keterbatasan ilmu dan pengetahuan, maka kritik dan saran sangat dibutuhkan dan perlunya
koreksi yang ada, sangat kami harapkan demi kebaikan dimasa mendatang dan semoga
bermanfaat.
Page| 3
DAFTAR ISI
ABSTRAK __________ 2
BAB I
PENDAHULUAN
BAB II
PEMBAHASAN
BAB III
PENUTUP
a. Kesimpulan __________ 11
Page| 4
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana pendekatan normatif?
2. Bagaimana metode dan pendekatannya?
3. Bagaimana cara mengimplementasikan pendekatan normatif?
C. Tujuan Masalah
1. Untuk mengetahui pendekatan normative.
2. Untuk mengetahui metode dan pendekatannya.
3. Untuk mengetahui cara mengimplementasikan pendekatan normative.
Page| 5
BAB II
PEMBAHASAN
Pendekatan Normatif adalah studi Islam yang memandang masalah dari sudut
legal-formal dan atau normatifnya. Maksud legal-formal (halal/haram) adalah
hubungannya dengan boleh atau tidak, dan sejenisnya. Sementara normative adalah
seluruh ajaran yang terkandung dalam nash. Dengan demikian, pendekatan normative
mempunyai cakupan yang sangat luas. Sebab seluruh pendekatan yang digunakan
oleh ahli usul fikih (usuliyin), ahli hukum Islam (fuqaha), ahli tafsir ( mufassirin), dan
ahli hadis (muhaddithin) yang berusaha menggali aspek legal-formal dan ajaran Islam
dari sumbernya adalah termasuk pendekatan normative. Ada juga yang menggunakan
pendekatan juridis dan membedakannya dengan normative. Maksud pendekatan
juridis adalah pendekatan yang menggunakan ukuran perundang-undangan.
Pembedaan ini sah adanya, meskipun kedua istilah ini juga boleh digunakan untuk
menunjukkan maksud yang sama. 1
1
Prof. Dr. Khoiruddin Nasution, M.A, PENGANTAR STUDI ISLAM, ACAdeMIA+TAZZAFA, Yogyakarta,
2012, hlm. 189
Page| 6
KELEBIHAN DAN KEKURANGAN
1. Kelebihan
Kelebihan dari pendekatan normatif adalah melalui pendekatan ini seorang akan
memiliki sikap mencintai dalam beragama yakni berpegang teguh kepada agama yang
diyakininya sebagai yang bnar tanpa memandang dan meremehkan agama lain. Dengan
pendekatan yang demikian seseorang akan memiliki sikap fanatis terhadap agama yang
dianutnya.
2. Kekurangan
b. Dogmatis/tertutup
Untuk lebih jelasnya, di bawah ini akan dituliskan contoh-contoh dari karakteristik orang
yang dogmatis atau bersikap tertutup (dikutip dari “Psikologi Komunikasi” karya, Drs.
Jalaluddin Rahmat, M.Sc.) :
Page| 7
“Pokoknya aku tidak percaya,” begitu sering diucapkan orang dogmatis. Setiap pesan
akan dievaluasi berdasarkan desakan dari dalam diri individu (inner pressure).
Rokeach menyebut desakan ini, antara lain kebiasaan, kepercayaan, petunjuk
perseptual, motif ego irasional, hasrat berkuasa, dan kebutuhan untuk membesarkan
diri. Orang dogmatis sukar menyesuaikan dirinya dengan perubahan lingkungan.2
1. Tafsir Bil-Ma’tsur
Tafsir bil-ma’tsur ialah tafsir yang berdasarkan pada kutipan-kutipan yang shahih
menurut urutan yang telah disebutkan di muka dalam syarat-syarat mufasir.
1. Tafsir Bil-Ra’yu
Tafsir bil-ra’yu ialah tafsir yang di dalam menjelaskan maknanya para mufasir hanya
berpegang pada pemahaman sendiri dan penyimpulan (istinbat) yang didasarkan pada
ra’yu semata.
2
https://tpqmnu1.wordpress.com/2012/06/13/apa-itu-dogmatis/
3
http://wardahcheche.blogspot.com/2014/04/pendekatan-dalam-studi-islam.html?m=1
Page| 8
Takhrij Hadits adalah bentuk masdar dari fiil madhi yang secara bahasa berarti
mengeluarkan sesuatu dari tempat. Sedangkan Takhrij menurut ahli hadits memliki tiga
macam pengertian, yaitu :
1. Usaha mencari sanad hadits yang terdapat dalam kitab hadits karya orang lain, yang
tidak sama dengan sanad yang terdapat dalam kitab tersebut.
2. Suatu usaha mencari derajat, sanad, dan rawi hadits yang tidak diterangkan oleh
penyusun keterangan bahwa hadits yang dinukilkan ke dalam kitab susunannya itu
terdapat dalam kitab lain yang telah disebutkan nama penyusunannya.
3. Suatu atau pengarang suatu kitab.
Ushul Fiqh dapat juga menjadi bagian dari pendekatan normatif. Namun demikian, Ushul
Fiqh dapat juga menjadi pendekatan sendiri. Misalnya, ketika dalam satu penelitian ingin
mengetahui metode istinbath apa yang digunakan seorang mujtahid dalam menetapkan
hokum, digunakan pendekatan Ushul Fiqh. Artinya, teori yang kelak digunakan untuk
menganalisis masalah tersebut adalah teori-teori Ushul Fiqh.
Sisi lain dengan pendekatan normative adalah bahwa secara umum ada dua teori yang
dapat digunakan dengan pendekatan normative-teologis. Pertama, ada hal-hal yang untuk
mengetahui kebenarannya dapat dibuktikan secara empiric dan eksperimental. Untuk hal-hal
yang dapat dibuktikan secara empiric biasanya disebut masalah yang berhubungan dengan
ra’yi (penalaran). Sedang masalah-masalah yang tidak berhubungan dengan empiric (ghaib)
biasanya diusahakan pembuktiannya dengan mendahulukan kepercayaan. Hanya saja cukup
sulit untuk menetukan hal-hal apa saja yang masuk klasifikasi empiric dan mana yang tidak
terjadi perbedaan pendapat di kalangan para ahli. Maka sikap yang perlu dilakukan dengan
pendekatan normative adalah sikap kritis.
Ada beberapa teori popular yang dapat digunakan dengan pendekatan normative , di
samping teori-teori yang digunakan oleh para fuqaha, usuliyin, muhaddithin dan mufassirin,
di antaranya adalah teori teologis-filosofis, yaitu pendekatan menggunakan al-Qur’an dengan
Page| 9
cara menginterpretasikannya secara logis-filosofi, yakni mencari nilai-nilai objektif dari
subjektifitas al-Qur’an.
Bab III
4
Prof. Dr. Khoiruddin Nasution, M.A, PENGANTAR STUDI ISLAM, ACAdeMIA+TAZZAFA, Yogyakarta,
2012, hlm. 190-191
Page| 10
PENUTUP
A. Kesimpulan
Pendekatan Normatif adalah studi Islam yang memandang masalah dari sudut legal-
formal dan atau normativnya. Aplikasi pendekatan normative kemudian Ushul Fiqh juga
menjadi bagian dari pendekatan normative.
Secara umum ada dua teori yang dapat digunakan dalam pendekatan normative yaitu
teori teologis-filosofis dan normative-sosiologis.
Makalah ini jauh dari kata sempurna, sebelumnya mohon maaf apabila dalam
mengerjakan tugas ini ada banyak kesalahan. Kritik dan saran sangat kami harapkan dari
pembaca.
Page| 11
DAFTAR PUSTAKA
[2] http://nurulalyah.blogspot.com/2013/07/makalah-islam-normatif-dan-historis.html?m=1
Diambil pukul 19.34 22 September 2016
[3] http://wardahcheche.blogspot.com/2014/04/pendekatan-dalam-studi-islam.html?m=1
diambil pukul 19. 33 22 September 2016
[4] http://bujangsetia.blogspot.co.id/2011/11/makalah-studi-islam-dengan-pendekatan.html
diambil pukul 19.22 27 September 2016
[5] http://nunamuvie.blogspot.co.id/2011/04/pendekatan-normatif-dalam-studi-islam.html
diambil pukul 19.23 27 September 2016
Page| 12
Page| 13