Anda di halaman 1dari 5

RESUM

MATA KULIAH METODOLOGI STUDI ISLAM

PRODI PAI
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM AT-TAQWA
BONDOWOSO 2022
Disusun Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah Metodologi Studi Islam.

Dosen Pengampu : Abdul Hafidz, S.Pd.I, M.Pd.I

Disusun Oleh: Abd. Syukkur (202091010003)


A. Pendekatan Teologis Normatif dalam Studi Islam

Adalah Upaya memahami agama/ajaran agama dengan cara terlebih dahulu


meyakini bahwa agama yang akan dipahami dan dipelajari bersumber dari tuhan
yang maha benar sehingga seluruh ajaran yang diwahyukan dan disampaikan
rasulnya wajib diterima sebagai suatu yang benar dan baik, tidak boleh dipertanyakan,
disanggah, dan diragukan. Meskipun sebagian ajarannya tidak rasional dan tidak
empiris. Karena itu agama dan semua ajarannya wajib diterima dan diyakini begitu
saja (take for granted)

Dalam Pendekatan Teologis Normatif ada beberapa hal yang perlu diperhatikan
diantaranya meliputi:
1. Objek dan ruang lingkup kajian pendekatan teologis normatif yang bersumber
dari Al-Quran dan Al-Hadits dan produk Ijtihad Ulama, Amaliah seorang
muslim, Kyai, Guru, Ustadz, Tokoh Agama, Mursyid, Tuan Guru dan
semacamnya.
2. Tahapan dalam Pra-Penelitian dengan Menentukan masalah dan tema yang
hendak diteliti, Memahami konsep halal-haram, sah-batal, Memahami seluk-beluk
dan macam-macam aliran-aliran teologi Islam beserta tokoh dan pemikirannya,
Menentukan tolak ukur untuk menilai, akan menggunakan madzhab atau aliran
apa?, dan Menentukan metode yang akan digunakan. Apakah kualitatif atau
kuantitatif, tematik atau komparasi/ perbandingan.

3. Memperhatikan Kelemahan dan Kelebihan pendekatan teologis-[normatif

a) Kelebihan
1) Pendekatan ini adalah pendekatan mutlak dan paling inti yang harus
digunakan oleh pemeluk agama dalam memahami agamanya.

2) Menekankan pada bentuk formalitas, norma-norma dan simbol agama.

3) Pemahamannya untuk digunakan sebagai pedoman dan diamalkan dalam


kehidupan sehari-hari
4) Pemahamannya untuk memperkuat keyakinan dan agama bagi pemeluknya
sehingga keyakinannya tidak mudah cair

5) Untuk mengawetkan dan memperkuat ajaran agama, identitas, kelembagaan


dan membetuk karakter ideal pemeluknya sesuai dengan cita-cita agamanya

b) Kelemahan
1) Kurang cocok untuk meneliti agama lain atau aliran lain, karena telah
memiliki keyakinan bahwa agamanya adalah agama dan alirannya adalah
yang paling benar dan yang lain adalah salah

2) Cenderung ekslusif dan kurang terbuka terhadap perbedaan.

3) Dapat menimbulkan sikap intoleran jika trut claimnya tidak disikapi dengan
baik dan tidak memiliki wawasan yang luas.

4) Cenderung eksklusif/ tertutup terhadap metodologi kontemporer dan ilmu-


ilmu produk barat.

5) Cenderung ekstrim jika pemahamannya di dapat dari guru yang ekstrim dan
radikal dan didapat dari referensi yang ekstrim bahkan bisa menjadi teroris.

6) Pemahamannya cenderung tekstual dan kurang memberikan peran lebih


pada akal.

B. Pendekatan Sosiologis dalam Studi Islam


Pendekatan Sosiologis dalam studi Islam adalah sebuah pendekatan yang
digunakan untuk memahami agama Islam dengan menggunakan disiplin ilmu
sosiologi atau teori-teori sosiologi.
Tentunya teori-teori yang digunakan adalah teori sosiologi yang selaras dengan nilai-
nilai Islam dan tidak bertentangan dengan prinsip agama Islam dan relevan dengan
objek yang akan dikaji.
Pendekatan sosiologis tidak menilai benar-salah, halal-haram, iman-kafir. Tapi hanya
digunakan untuk membaca bagaimana pola-pola interaksi sosial umat beragama,
motif, persepsi yang mendorong interaksi sosial, pengaruh agama terhadap interaksi
sosial, pranata sosial, struktur sosial dan semacamnya. Juga fenomena sosial, gejala
sosial, masalah sosial dsb,dll.
1. Objek Dan Ruang Lingkup Kajian Pendekatan Sosiologis meliputi: Prilaku
masyarakat muslim, Prilaku masyarakat muslim, Teks-teks kegamaan yang bernuansa
sosial
2. Kelebihan dan Kelemahan pendekatan sosiologis
A) Kelebihan
1) Memahami dan meneliti hubungan interaksi sosial masyarakat pemeluk sebuah
beragama.
2) Menimbulkan sikap terbuka (inklusif)
3) Hasil penelitiannya dapat digunakan sebagai dasar pertimbangan untuk
memecahkan masalah sosial dan untuk bahan pertimbangan membuat kebijakan
sosial yang lebih tepat.
B) Kelemahan
1) Kurang apresiatif terhadap pendekatan doktriner/pendekatan teologis normatif
2) Sesuatu cara telaah yang memandang agama tidak lain dan tidak bukan hanya
sebagai fenomena sosial belaka sehingga kehilangan nuansa kesaklaran,
kesucian, normativitas dan keilahiannya
3) Agama ditempatkan sebagai bagian dari kebudayaan
4) Memahami agama hanya dari sudut pandang lahiriah saja sebagaimana yang
tampak diekspresikan pemeluk agama di lapangan (tataran empiris)
5) Hasil penelitiannya tidak dapat digeneralisir dan cenderung tidak mewakili
makna ajaran agama yang sesungguhnya jika ketepatan objek yang diteliti
adalah pemeluk agama yang kurang taat.
6) Hasil penelitian pada tahap berikutnya ,,masih perlu dikonfirmasikan dengan
pendekatan doktriner.

C. Pendekatan Antropologis dalam Studi Islam

Pendekatan antropologis dalam studi Islam adalah sebuah pendekatan yang


digunakan untuk memahami agama Islam dengan menggunakan disiplin ilmu
antropologi atau teori-teori antropologi.

Tentunya teori-teori yang digunakan adalah teori antropologi. yang selaras


dengan nilai-nilai Islam dan tidak bertentangan dengan prinsip agama Islam dan relevan
dengan objek yang akan dikaji.
Pendekatan antropologis dalam studi Islam tidak menilai benar-salah, halal-
haram, iman-kafir. Tapi hanya digunakan untuk membaca bagaimana budaya umat
beragama, prilaku keagaman yang berkembang di masyarakat yang beragama

a. Tekhnik Penelitian Antropologi


Meliputi:
1. Pengumpulan Fakta

2. Klasifikasi Fakta

3. Verifikasi Fakta

Anda mungkin juga menyukai