Makalah disusun untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Metode Studi Islam
Pascasarjana Universitas Islam Negeri Sultan Aji Muhammad Idris
Samarinda
Oleh:
MUHAMMAD ALDAIR ANANDA
NIM: 2020500020
SITTI MASITHA MASYKUR
NIM: 2120500016
Dosen Pengampu:
Dr. H>. Fuad Fansuri, Lc., MA
DAFTAR ISI.......................................................................................................................i
PENDAHULUAN .............................................................................................................1
A. Latar Belakang Masalah .........................................................................................1
B. Rumusan Masalah ..................................................................................................2
C. Tujuan Penulisan ....................................................................................................2
D. Signifikasi Penulisan ..............................................................................................2
PEMBAHASAN ................................................................................................................4
A. Pendekatan Teologis-Normatif ...............................................................................4
B. Kelebihan dan Kekurangan Pendekatan Teologis-Normatif ...................................7
C. Implementasi Pendekatan Teologis-Normatif dalam Studi Islam ...........................8
PENUTUP ....................................................................................................................... 10
A. Kesimpulan .......................................................................................................... 10
B. Saran .................................................................................................................... 10
DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................................... 12
i
BAB I
PENDAHULUAN
Mempelajari Islam merupakan hal yang paling penting bagi umat Islam
sebelum mengamalkan seluruh ajaran Islam. Prinsip ini sejalan dengan anjuran
Islam terhadap umat muslim agar berilmu sebelum beramal. Hal ini penting
memahami tujuan syariat dan mengamalkan Islam secara kaffah, sesuai dengan
ُ َ ُ َ ُ َّ َّ َ
ٌ
]208-208:انِۚ ِإنه لك ْم عد ٌّو ُّم ِبين [ البقرةط
َ ْ َّ
ي الش ات َ َياأيُّ َها الذ َين آ َم ُنوا ْاد ُخ ُلوا في الس ْلم َك َّاف ًة َو َلا َتَّتب ُعوا ُخ ُط
و
ِ ِ ِ ِ ِ ِ ِ
pemecahan melalui berbagai metode pendekatan ilmiah yang kritis dalam bingkai
syariah. Oleh sebab itu, mempelajari Islam sangatlah penting sebab Islam adalah
agama rahmatan lil ‘a>lami>n yang menyeluruh dalam seluruh aspek sosial
keumatan.
pendekatan studi Islam yang masih dikenal saat ini, meski tergolong metode
klasik. Pendekatan ini lahir dari pemahaman bahwa agama Islam adalah agama
1
2
yang benar yang harus dipelajari dari sumber asli.1 Dengan demikian, metode ini
penting untuk diketahui dan dipelajari, utamanya oleh kalangan akademisi dan
pelajar.
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penulisan
memahami maksudnya.
studi Islam.
D. Signifikasi Penulisan
1
Neneng Nurhasanah, Amrullah Hayatuddin, and Yayat Rahmat Hidayat, Metodologi
Studi Islam (Jakarta: AMZAH, 2018), 32.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pendekatan Teologis-Normatif
dua kata yang dihimpun menjadi satu istilah, yaitu kata teologi dan normatif.
berkaitan dengan sikap berpegang teguh dan patuh pada norma atau prinsip.
Kedua kata ini kerap bersanding dalam banyak hal, seperti halnya pada kajian
studi Islam dan menghasilkan satu cabang keilmuan Islam masa kini.
Kata teologi merupakan serapan dari Bahasa Yunani, yaitu dari kata
theos dan logos. Theos berarti Tuhan dan logos yang berarti ilmu. Kedua kata ini
kemudian bergabung menjadi teologi yang berarti ilmu yang membahas tentang
ketuhanan. Jika dikaitkan dengan keislaman, maka teologi bermakna ilmu yang
adalah tauhid.2
sekedar tauhid. Secara umum, teologi dimaknai sebagai ilmu yang mempelajari
segala hal tentang keyakinan atau kepercayaan beragama. Makna ini secara
tersirat menerangkan bahwa teologi telah diakui sebagai salah satu disiplin ilmu
2
Faisar Ananda Arfa, Syafruddin Syam, and Muhammad Syukri Albani Nasution,
Metode Studi Islam Jalan Tengah Memahami Islam (Jakarta, 2015); Luk Luk Nur Mufidah,
“Pendekatan Teologis Dalam Kajian Islam,” Misykat 2, no. 1 (n.d.): 151–162, accessed April 27,
2022, https://core.ac.uk/reader/268180870.
3
4
Kata normatif berasal dari Bahasa Inggris norm yang berkaitan dengan
upaya manusia untuk selalu berada dalam norma yang berlaku di masyarakat.
Pendekatan normatif dalam studi Islam adalah pendekatan yang luas karena
berkaitan dengan seluruh sumber ajaran Islam dan cabang-cabang ilmu yang ada
bersifat legal-formal yang bersumber dari dalil-dalil syar’i yang merupakan ushu>l
ad-di>n.
ini juga merupakan pendekatan keagamaan yang klasik dan cenderung tekstual
dan harfiah. Pendekatan ini cenderung mengklaim bahwa agamanya yang paling
benar. Oleh sebab itu, disebut juga pendekatan agamis hingga pendekatan legal-
formal, sebab cara pandang sesuatu yang berujung pada hukum halal-haram yang
mengikatnya.
3
Nurhasanah, Hayatuddin, and Hidayat, Metodologi Studi Islam..., 32.
Studi Agama 5, no. 1 (August 14, 2017): 1–14, accessed May 11, 2022,
http://ejournal.kopertais4.or.id/mataraman/index.php/washatiya/article/view/3023.
5
Adi Santoso Santoso and Muksin, Studi Islam Era Society 5.0 (Insan Cendekia Mandiri
Publisher, 2020), 51.
5
membentuk karakter muslim yang kuat dengan jiwa militansi yang tinggi
kedua aspek ini juga dapat menghindarkan individu muslim dari fanatisme
Secara khusus seperti yang dikutip dalam buku Studi Islam Era Society
jenis, yaitu:6
a. Teologis-Apologetis
lain sebagai objek kajian dan menjadikan agama yang dianutnya sebagai
b. Teologis-Dialogis
mengakui eksistensinya.
6
Santoso and Muksin, Studi Islam Era Society 5.0..., 52-54.
6
c. Teologis-Konvergensi
Asia dan Afrika. Untuk mencapai tujuan tersebut, mereka berbaur dalam
setempat.
b. Pendekatan Apologetik
pengetahuan.
c. Pendekatan Irenic
7
Shaifudin, “Memaknai Islam Dengan Pendekatan Normatif.”…, 7-10.
7
Pada masanya, Kenneth Gragg dan W.C Smith merupakan dua tokoh
kelebihan dan kekurangan yang dapat disimpulkan dari paparan materi di atas
sebagai berikut:
berpegang pada pendekatan ini akan memiliki kecintaan dan loyalitas yang
kuat terhadap agamanya serta berpegang teguh pada tuntunan agama. Ia akan
lain. Selain itu, ia juga akan bersikap hati-hati dalam setiap aktivitasnya agar
tidak keluar dari bingkai syariat. Sikap demikianlah yang dapat menjadi salah
pemeluknya.
keyakinan mutlak.
dikritisi.8 Hal ini tentu berbeda dengan maksud ajaran Islam, yang mana
8
Toni Pransiska, “Menakar Pendekatan Teologis-Normatif Dalam Memahami Agama Di
Era Pluralitas Agama Di Indonesia,” Turast: Jurnal Penelitian & Pengabdian 5, no. 1 (201AD):
77–87.
8
sikap dogmatis melekat pada tauhid yang merupakan ushu>l ad-di<n dan
c. Fanatik dan intoleran. Sikap ini lahir dari adanya sikap tidak mengakui
baik sebab selalu melihat aspek nash dalam setiap implmentasinya. Hal ini terjadi
kebenaran jika terdapat nash yang mendukungnya dan menjadi haram jika tidak
pokoknya.
Pendekatan ini jika digunakan pada aspek yang qath’i atau tauqi>fy tentu
tidak begitu menemukan kendala yang berarti sebab tidak begitu bersiggungan
pendekatan akan muncul jika bersinggungan dengan realitas umat Islam dan
9
Mufidah, “Pendekatan Teologis Dalam Kajian Islam.”…, 161.
9
Permasalahan antara sifat absolut dan problematika umat saat ini dalam
masyarakat plural seperti Indonesia. Solusi lain yang dapat dilakukan yaitu
10
Shaifudin, “Memaknai Islam Dengan Pendekatan Normatif.”…, 12.
11
Fauza Dwi Annisa Sabani, “Model Kajian Pendidikan: Pendekatan Multikultural
Terhadap Pendidikan Agama” (OSF Preprints, April 7, 2022), accessed May 12, 2022,
https://osf.io/w9cfa/.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
studinya. Pendekatan ini juga merupakan pendekatan keagamaan yang klasik dan
berpegang pada pendekatan ini akan memiliki kecintaan dan loyalitas yang kuat
terhadap agamanya serta berpegang teguh pada tuntunan agama dan memiliki
paling benar.
lain dapat menjadi solusi dalam menghadapi problematika umat masa kini.
B. Saran
Bagi para mujtahid Islam, hendaknya menjadi penengah dan pemberi solusi
bagi setiap permasalahan yang dihadapi umat Islam dengan mengedepankan jalan
10
11
tengah yang tidak memicu perpecahan antar umat beragama. Dengan demikian,
Bagi para akademisi Islam dan kalangan umum, agar lebih memperdalam
eksistensi dari agama lain. Hal ini merupakan upaya dari menghadirkan sikap
Arfa, Faisar Ananda, Syafruddin Syam, and Muhammad Syukri Albani Nasution.
Metode Studi Islam Jalan Tengah Memahami Islam. Jakarta, 2015.
Mufidah, Luk Luk Nur. “Pendekatan Teologis Dalam Kajian Islam.” Misykat 2,
no. 1 (2017): 151–162. Accessed April 27, 2022.
https://core.ac.uk/reader/268180870.
Santoso, Adi Santoso, and Muksin. Studi Islam Era Society 5.0. Solok: Insan
Cendekia Mandiri Publisher, 2020.
12