Syukur Alhamdulillah kita sampaikan ke hadirat Allah SWT, dengan rahmat dan karunia-
Nyalah makalah ini dapat saya susun dan diselesaikan dengan baik.
Pembuatan makalah ini dimaksudkan sebagai salah satu pegangan / kajian islam bagi mahasiswa
untuk meningkatkan kemampuan dan pengetahuan mengenai Metodologi Memahami Islam
Walaupun makalah ini telah diselesaikan dengan baik, bukanlah berarti makalah ini telah
sempurna. Oleh sebab itu, saya mengharapkan kritik dan masukan yang bersifat membangun dari
berbagai pihak untuk penyempurnaan di masa mendatang.
Akhirnya, saya berharap makalah ini dapat memberikan manfaat dan sumber
pengetahuan yang sangat berguna bagi seluruh mahasiswa khususnya STT TERPADU NURUL
FIKRI.
Assalamualaikum.wr.wb
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan ............................................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Islam merupakan agama yang sangat kompleks. Sehingga dalam memahaminya pun
dibutuhkan cara yang tepat agar dapat tercapai suatu pemahaman yang utuh mengenai agama
Islam. Sejak Islam masuk di Indonesia pertama kali sampai saat ini telah timbul berbagai
macam pemahaman yang berbeda mengenai Islam. Sehingga dibutuhkanlah penguasaan
tentang cara-cara yang digunakan dalam memahami ajaran Islam.Maka, dalam makalah ini
saya akan mencoba membahas mengenai metodologi memahami islam serta beberapa hal
yang berkaitan untuk memahami Islam di Indonesia.
B. Rumusan Masalah
1. Pengertian metode dan metodologi...?
C. Tujuan Penulisan
1. Menjelaskan pengertian metodologi dan metode
2. mengetahui apasajakah metodologi yang di pakai dalam islam untuk memahami islam
BAB II
PEMBAHASAN
Menurut bahasa (etimologi), metode berasal dari bahasa Yunani yaitu meta (sepanjang),
hodus (jalan). Jadi, metode adalah suatu ilmu tentang cara atau langkah – langkah yang
ditempuh dalam suatu disiplin tertentu untuk mencapai tujuan tertentu. Menurut istilah
(terminologi), metode adalah ajaran yang memberi uraian, penjelasan dan penentuan nilai.
Jadi metode adalah suatu ilmu yang memberi penjelasan tentang sistem dan langkah yang
harus ditempuh dalam mencapai suatu penyelidikan keilmuan.
Metode merupakan langkah – langkah praktis dan sistematis yang ada dalam ilmu – ilmu
tertentu yang sudah tidak dipertanyakan lagi (aplikatif), dianggap sudah bisa mengantarkan
seseorang mencapai kebenaran dalam ilmu tersebut, tidak ada perdebatan, refleksi dan kajian
atas cara kerja ilmu pengetahuan dan yang terakhir tidak menjadi bagian dari sistematika
filsafat.
Sedangkan metodologi berasal dari tiga kata Yunani yaitu (meta, hetodos dan logos).
Meta berarti menuju, melalui dan mengikuti. Heterodos berarti jalan atau cara yang harus
dilalui untuk mencapai sesuatu. Logos berati studi tentang atau teori tentang.Jadi
Metodologi adalah cara-cara yang digunakan manusia untuk mencapai pengetahuan
tentang realita atau kebenaran.
Metodologi merupakan kajian tentang cara kerja ilmu pengetahuan, terbuka luas untuk
mengkaji, mendebat dan merefleksi cara kerja suatu ilmu, tidak lagi sekedar kumpulan cara
yang sudah diterima tetapi berupa kajian tentang metode, dan yuang terakhir metodologi juga
menjadi bagian dari sistematika filsafat.
B. TUJUAN METODOLOGI
Adapun tujuan sebuah metodologi dalam upaya mempelajari dan memahami Islam antara
lain sebagai berikut:
1. Untuk menghindari terjadinya kesalahpahaman dalam memahami Islam atau
pemahaman Islam yang sesat.
2. Untuk memberikan petunjuk cara-cara memahami Islam secara tepat, benar, sistematis,
terarah, efektif, efisien, dan membawa orang untuk mengikuti kehendak agama. Bukan
sebaliknya, agama yang harus mengikuti kehendak masing-masing orang.
3. Penguasaan metode yang tepat akan menjadikan seseorang dapat mengembangkan ilmu
yang dimilikinya. Sebaliknya orang yang tidak menguasai metode hanya akan menjadi
konsumen ilmu semata, tidak akan memproduksi suatu ilmu.
agama islam dengan benar. Selain itu, metodologi adalah pengetahuan tentang metode-
metode. Jadi, metodologi penelitian adalah pengetahuan tentang berbagai metode yang
dipergunakan dalam penelitian.
Louay safi mendefinisikan metodologi sebagai bidang penelitian ilmiah yang
berhubungan dengan pembahasan tentang metode-metode yang digunakan untuk mengkaji
fenomena alam dan manusia, atau dengan redaksi yang lain, “metodologi adalah bidang
istila “lima kesatuan” yaitu kesatuan allah, makhluk, kebenaran, kehidupan, dan
humanitas.
D. STUDI ISLAM
Dikalangan para ahli masih terdapat perdebatan di sekitar permasalahn apakah studi
islam (agama) dapat dimasukkan kedalam bidang ilmu pengetahuan dan agama berbeda.
Pemahaman disekitar permasalahan ini banyak dikemukakan oleh para pemikir islam
diblakangan ini.
➢ Amin abdullah, misalnya mengatakan
1. Jika penyelanggaraan dan penyampaian islamic studies atau Dirasah islamiyah
hanya mendengarkan dakwah keaagamaan didalam kelas, lalu apa bedanya
dengan kegiatan pengajian dan dakwah yang sudah ramai diselenggarakan diluar
bangku kuliah?
2. Pangkal tolak kesulitan pengembangan scopy wilayah kajian islamic studies atau
dirasah islamiyah berakar pada kesukaran seorang agamawan untuk membedakan
antara yang normativitas dan historisitas. Pada dataran normativitas kelihatan
islam kurang pas untuk dikatakan sebagai disiplin ilmu, sedangkan untuk dataran
historisitas tampaknya tidaklah salah.
Perbedaan dalam melihat Islam yang demikian itu dapat menimbulkan perbedaan dalam
menjelaskan Islam itu sendiri. Ketika Islam dilihat dari sudut normatif, Islam merupakan
agama yang di dalamnya berisi ajaran Tuhan dengan urusan akidah dan muamalah sedangkan
ketika Islam dilihat dari sudut historis atau sebagaimana yang tampak dalam Islam tampil
sebagai sebuah disiplin ilmu (Islamic Studies).
a. Islam harus dipelajari dari sumbernya yang asli yaitu Al-Qur’an dan As-Sunnah
Rasulullah saw. Kekeliruan memahami Islam, karena orang hanya mengenalnya dari
sebagian ulama yang telah jauh dari bimbingan Al-Qur’an dan As-Sunnah, atau melalui
pengenalan dari sumber kitab-kitab fikih dan tasawuf yang semangatnya sudah tidak
sesuai dengan perkembangan zaman.
b. Islam harus dipelajari secara integral, tidak parsial. Artinya dipelajari secara menyeluruh
sebagai satu kesatuan, tidak hanya sebagian saja. Memahami Islam secara parsial akan
membahayakan, menimbulkan sikap skeptis, bimbang, dan penuh keraguan.
c. Islam perlu dipelajari dari kepustakaan atau buku-buku yang ditulis oleh para ulama
besar, cendikiawan muslim, sarjana-sarjana Islam, karena pada umumnya mereka
memiliki pemahaman yang baik, yaitu pemahaman yang lahir dari perpaduan ilmu yang
dalam terhadap Al-Qur’an dan As-Sunnah Rasulullah saw. dengan pengalaman dari
Ali Syari’ati lebih lanjut menyatakan, ada berbagai cara dalam memahami Islam melalui
Dari beberapa metode tersebut terdapat dua metode dalam memahami Islam secara garis
besar, yaitu:
1. Metode komparasi, yaitu Suatu metode untuk memahami ajaran Islam dengan
membandingkan seluruh aspek Islam dengan agama lainnya agar tercapai
pemahaman Islam yang objektif dan utuh. Dalam komparasi tersebut terlihat jelas
bahwa islam sangat berbeda dengan agama-agama lain. Intinya Islam mengajarkan
kesederhanaan dalam kehidupan dan dalam berbagai bidang.
Menurut disiplin dan dimensi islam tujuan di datangkannya agam islam, atau dikenal
dengan tujuan diturunkannya syari’ah islam adalah mutlak harus menjadi sandaran utama
metodologi pemahaman islam. Metode apapun yang digunakan syariah islam ini mutlak
harus dikuasai. Syari’ah islam memuat lima tujuan utama, yaitu:
a. menjaga agama
b. menjaga jiwa
c. menjaga akal
d. menjaga keturunan
e. menjaga harta
Selain itu juga ada, kaidah-kaidah fiqhiyah pun yang lebih dikenal dengan lima kaidah
induk mutlak juga harus dikuasai, kelima kaidah induk yaitu :
Lalu metodologi apa yang tepat digunakan untuk memahami islam? Ulama dan muslim
banyak yang mengajukan metodologi pemahaman islam. Mereka mengembangkan
metodologi atas dasar pemahaman mereka tentang islam, disertai dengan upaya
mengunggulkan islam diatas agama-agama lain.
2. Metode disiplin ilmu dan kajian Islam
Metode disiplin ilmu sebenarnya lebih yepat digunakan oleh para santri di pondok
pesantren dan mahasiswa IAIN program studi ilmu-ilmu agama. Tapi para ulama berhasil
menyederhanakan ilmu agama sehingga mudah dipahami orang awam sekalipun. Di
Indonesia di kenal luas bahwa ajara islam terdiri darai tiga disiplin, yaitu:
b. Syari’ah yaitu dimensi islam yang berhubungan dengan ketentuan hubungan manusia
dengan ALLAH, saudara seagama, saudara sesama manusia, serta hubungan dengan alam
dan kehidupan.
Pada dasarnya ajaran agama islam itu bersifat normatif, namun tidak semuaaturan
normatif dapat di akumulasikan dan dioperasionalkan secara praktis. Untuk sampai pada
tataran praktis kadang perlu proses pengkajian yang ditopang oleh berbagai aspek
kehidupan. Inilah yang dimaksud dengan kajian sejarah. Kajian sejarah melengkapi
kajian teks dan diarahkan untuk mengungkap konteks tatkala ditemukan teks yang
muncul dilatarbelakangi kondisi tertentu.
Di dalam al-qur’an banyak sekali ayat yang langsung mengangkat fenomena alam
yang sulit bahkan tidak mungkin dapat dipahami jika tidak dibantu dengan kajian
kealaman. Pemahaman terhadap alam memerlukan bimbingan dari al-qur’an dan
pemaham al-qur’an memerlukan informasi dari alam. Jika al-qur’an dipahami dengan
lurus dan alam dikaji dengan objektif maka akan menghasilkan kebenaran.
4. Metode kajian dimensi alam
Faziur Rahman menampilkan islam sebagai ajaran yang mendunia. Ia menekankan
pentingnya pemahaman atas tiga pokok ajaran, yaitu: mengimani keesaan allah,
membentuk masyarakat yang adil, dan mengimani kehidupan setelah mati.
Menurutnya islam yang benar hanya dapat dipahami melalui pengkajian konteks
sejarah islam. Menurut Ali Syari’ati islam adalah agama yang universal,
humanistik, inovatif, kreatif, dan memberikan bimbingan Ilahiah bagi umat
muslim dan manusia.
"Saya ambil contoh, orang yang tidak shalat itu dianggap kafir. Tapi ada hadis lain yang
menegaskan itu bukan kafir non Muslim, tetapi umat Muslim mengingkari salah satu kewajiban
islam. Saya jelaskan bahwa yang membedakan Muslim dan kafir itu bukan di situ, tapi dari
kalimat syahadat. Kalau orang bersyahadat itu pasti Muslim, tapi kalau tidak bersyahadat itu
non Muslim. Kalau urusan ibadah itu urusan dia dengan Allah. Itu menjadi gambaran bahwa
masih banyak orang tidak tahu sehingga banyak yang terpeleset,"
BAB III
KESIMPULAN
Dari pembahasan di atas penulis dapat menarik beberapa kesimpulan sebagai berikut :
1. metodologi pemahaman islam adalah cara-cara yang dikemukakan oleh seseorang atau
kelompok dengan tidak keluar dari pedoman agama Islam itu sendiri (Al-Qur’an dan hadits)
supaya dapat magetahui bagaimana cara memahami agama islam dengan benar.
2. Metodologi dalam hal pemahaman Islam digunakan untuk mengetahui metode-metode yang
tepat agar dapat diperoleh hasil yang utuh dan objektif dalam pemahaman Islam
Prof. Dr. H. Abuddin Nata, M.A, metodologi studi islam, (jakarta:PT RajaGrafindo persada,
2006)
http://id.wikipedia.org/metodologi_pemahaman_islam
https://hurie85.wordpress.com/2014/07/16/makalah-msi-metodologi-memahami-islam/
http://nengmaesaroh.blogspot.co.id/2014/04/makalah-metode-memahami-islam.html?m=1