Disusun Oleh:
KELOMPOK 1 :
1. H. Rima Denisa ( 2111100214 )
2. Sri Asih Subekti ( 2111100129 )
3. Sri Wulandari ( 2111100130 )
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang
berjudul PENGERTIAN DAN RUANG LINGKUP PENDEKATAN DAN
METODOLOGI STUDI ISLAM.
Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi
tugas mata kuliah Metode Studi Islam. Kami mengucapkan terima kasih
kepada Ibu DR. Nur Asiah, M.Ag.S.Ag selaku Dosen Metode Studi Islam yang
telah memberikan tugas ini sehingga dapat menambah pengetahuan dan wawasan
sesuai dengan bidang studi yang kami tekuni. Kami juga mengucapkan terima kasih
kepada semua pihak yang telah membagi sebagian pengetahuannya sehingga kami
dapat menyelesaikan makalah ini.
Kami menyadari, makalah yang kami tulis ini masih jauh dari kata
sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun akan kami nantikan
demi kesempurnaan makalah ini.
Bandar Lampung
Penulis
i
DAFTAR ISI
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Studi islam secara etimologis merupakan terjemahan dari bahasa
Arab, yaitu dirasah islamiyah, sedangkan di Barat dikenal dengan istilah
Islamic Studies. Secara harfiah studi islam adalah kajian mengenai hal-hal
yang berkaitan dengan islam. Adapun pengertian studi Islam secara
sederhana dapat dikatakan sebagai usaha untuk mempelajari hal-hal yang
berhubungan dengan agama islam, yang dilakukan dengan usaha sadar dan
sistematis untuk mengetahui, memahami, dan membahas secara mendalam
seluk beluk atau hal-hal yang berhubungan dengan agama islam, baik
ajaran, sejarah, maupun praktik-praktik pelaksanaannya secara nyata dalam
kehidupan sehari-hari, sepanjang sejarahnya.
1
pada generasi mendatang. Dengan demikian, misi islam sebagai rahmatan
lil ‘alamin dapat terwujud dalam kehidupan nyata di dunia global.
B. Rumusan Masalah
2
BAB II
PEMBAHASAN
1
Abuddin Nata, Metodologi Studi Islam, (Jakarta: RajaGrafindo Persada, 1998), h. 104.
3
dilakukan secara formal di perguruan tinggi, maupun yang dilakukan secara
non formal, seperti pada forum-forum kajian dan halaqah-halaqah. Dengan
demikian, istilah studi Islam bisa dipergunakan di kalangan akademis secara
bebas.
Dalam konteks Studi Islam, ada beberapa aspek tertentu dari Islam
yang dapat menjadi obyek studi, yaitu: Islam sebagai doktrin dari tuhan
yang kebenarannnya bagi pemeluknya sudah final, dalam arti absolut, dan
diterima secara apa adanya. Sebagai gejala budaya yang berarti seluruh apa
yang menjadi kreasi manusia dalam kaitannya dengan agama, termasuk
pemahaman orang terhadap doktrin agamanya. Sebagai interaksi sosial
yaitu realitas umat Islam. Terdapat tiga wilayah keilmuan agama Islam yang
dapat menjadi obyek studi Islam, yaitu: Wilayah praktek keyakinan dan
pemahaman terhadap wahyu yang telah diinterpretasikan sedemikian rupa
oleh para ulama, tokoh panutan masyarakat pada umumnya. Wilayah
praktek ini umumnya tanpa melalui klarifikasi dan penjernihan teoritik
keilmuan yang penting di sini adalah pengalaman. Wilayah tori-teori
keilmuan yang dirancang dan disusun sistematika dan metodologinya oleh
para ilmuan, para ahli, dan para ulama sesuai bidang kajiannya masing-
masing. Apa yang ada pada wilayah ini sebenarnya tidak lain dan tidak
bukan adalah “teori-teori” keilmuan agama Islam, baik secara deduktif dari
4
nash-nash atau teks-teks wahyu, maupun secara induktif dari praktek-
praktek keagamaan yang hidup dalam masyarakat era keNabian, sahabat,
tabi’in maupun sepanjang sejarah perkembangan masyarakat Muslim di
manapun mereka berada. Telaah teoritis yang lebih popular disebut
metadiscourse, terhadap sejarah perkembangan jatuh bangunnya teori-teori
yang disusun oleh kalangan ilmuan dan ulama pada lapis kedua. Wilayah
pada lapis ketiga yang kompleks dan sophisticated ini lah yang
sesungguhnya dibidangi oleh filsafat ilmu-ilmu keislaman.
2
Abuddin Nata, Metodologi Studi Islam, (Jakarta: RajaGrafindo Persada, 1998), h. 104.
5
1. Untuk mempelajari secara mendalam tetang (hakekat) agama Islam itu,
bagaimana posisi serta hubungannya dengan agama lain dalam
kehidupan budaya manusia. Berhubungan dengan ini studi Islam
dilaksanakan asumsi bahwa sebenarnya agama Islam dilaksanakan
berdasarkan asumsi bahwa sebenarnya agama Islam diturunkan oleh
Allah adalah untuk membimbing dan mengarahkan serta
menyempurnakan pertumbuhan dan perkembangan agama-agama dan
budaya umat manusia di muka bumi. Dari sini, kemudian di
transformasikan kepada generasi penerusnya dan di hadapkan dengan
budaya dan peradaban modern agar mampu beradaptasi. Dengan
menggali kembali hakekat agama Islam, maka akan dapat digunakan
sebagai analisis terhadap kemacetan atau penyimpangan akal fikiran
dan budaya manusiawi serta ajaran agam Islam sekaligus. Untuk
mempelajari secara mendalam pokok-pokok isi ajaran agama Islam
yang asli, dan bagaimana penyebaran dan operasioalisasinya dalam
pertumbuhan dan perkembangan budaya dan peradaban Islam
sepanjang sejarahnya. Studi ini berasumsi bahwa agama Islam adalah
fitrah sehingga pokok isi ajaran Islam tentunya sesuai dan cocok dengan
fitrah manusia. Fitrah adalah potensi dasar, pembawaan yang ada dan
tercipta dalam proses penciptaan manusia. Dengan potensi ini manusia
bisa hidup, tumbuh, dan berkembang. Bahkan mempunyai kemampuan
untuk mengatur peri kehidupannya, berbudaya dan membudidayakan
lingkungan hidupnya.
6
membimbing dan mengarahkan serta mengontrol perkembangan
budaya dan peradaban manusia pada zama modern ini.3
3
DR. Mohammad Arif, M.A, STUDI ISLAM DALAM DINAMIKA GLOBAL,( Jawa
Timur: STAIN Kediri Press2017 )h.13
4
Dr.H.M.Rozali,MA. Metodologi Studi Islam Dalam Perspectives Multydisiplin
Keilmuan.Depok. PT Rajawali Buana Pusaka.h.20
7
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Ditinjau dari sisi pengertian, studi Islam secara sederhana dimaknai
sebagai “Kajian Islam”. Pengertian studi Islam sebagai kajian Islam
sesungguhnya memiliki cakupan makna dan pengertian yang luas.
2. Agama sebagai sasaran kajian dapat dikategorikan menjadi tiga, yaitu
agama sebagai doktrin, dinamika dan struktur masyarakat yang dibentuk
oleh agama, dan sikap masyarakat pemeluk terhadap doktrin.
3. Studi Islam memiliki tujuan untuk menunjukkan relasi Islam dengan
berbagai aspek kehidupan manusia, menjelaskan spirit (jiwa) berupa
pesan moral dan value yang terkandung di dalam berbagai cabang studi
Islam, respon Islam terhadap berbagai paradigma baru dalam kehidupan
sebagai akibat dari kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi serta
munculnya filsafat dan ideologi baru serta hubungan Islam dengan visi,
misi dan tujuan ajaran islam.
8
DAFTAR PUSTAKA
Yogyakarta: LKiS
9
10