Anda di halaman 1dari 7

Makalah Metodologi Studi Islam Tentang

Islam Dan Studi Agama

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah dan puji syukur kami ucapkan ke hadirat Allah SWT yang telah
memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan
baik dan tepat waktu. Tanpa ridha dan petunjuk dari-Nya mustahil makalah ini dapat di
rampungkan.

Dalam kesempatan ini kami mengucapkan terima kasih kepada Bapak selaku dosen
pengasuh mata kuliah Metode Studi Islam sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini
dengan judul Islam dan Studi Agama.

Besar harapan kami bahwa makalah ini dapat bermanfaat dan dapat di jadikan sebagai
pegangan dalam mempelajari materi tentang Islam dan Studi Agama. Juga merupakan harapan
kami dengan hadirnya makalah ini, akan mempermudah semua pihak dalam proses perkuliahan
pada mata Metode Studi Islam.

Sesuai kata pepatah tiada gading tak retak, kami mengharapkan saran dan kritik,
khususnya dari rekan-rekan mahasiswa dan mahasiswi. Kesempurnaan hanyalah milik Allah
SWT. Akhir kata, semoga segala daya dan upaya yang kami lakukan dapat bermanfaat, amin.
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .......................................................................................... 1


DAFTAR ISI......................................................................................................... 2
BAB I : PENDAHULUAN ............................................................................... 3

A. Latar Belakang ...................................................................................................... 3


B. Rumusan Masalah ................................................................................................ 3
BAB II : PEMBAHASAN................................................................................... 4

A. Definisi Islam dan Studi Agama ............................................................................ 4


B. Tujuan Studi Islam ................................................................................................ 4
C. Keterkaitan Manusia dengan Studi Agama .......................................................... 5
D. Asal-usul dan Pertumbuhan Studi Islam ............................................................... 6
E. Aspek-aspek Sasaran Studi Islam ......................................................................... 7
BAB III : KESIMPULAN ................................................................................... 8

DAFTAR PUSTAKA . 9

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Metode studi islam merupakan salah satu mata kuliah dasar pada program strata sati (S-
1) Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Syekh Nurjati Cirebon. Mata kuliah ini berusaha
mengkaji metodologi dan pendekatan kajian Islam, baik kronologi maupun dinamika social
dan intelektual yang mengitarinya.
B. Rumusan Masalah

a. Definisi Islam dan Studi Islam


b. Apa tujuan studi Islam
c. Keterkaitan manusia dengan studi agama
d. Asal-usul dan pertumbuhan studi Islam
e. Aspek-aspek sasaran studi Islam.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Definisi Islam dan Studi Agama

Islam

1. Menurut Umar bin Khathab, Islam adalah agama yang diturunkan Allah SWT kepada Nabi
Muhammad SAW. Agama ini meliputi: akidah, syariat, dan akhlak.

2. Dari segi kebahasaan, Islam berasal dari bahasa Arab, yaitu dari kata salima yang mengandung
arti selamat, sentosa, dan damai. Dari kata salima selanjutnya diubah menjadi bentuk aslama
yang berarti berserah diri masuk dalam kedamain.

Studi Agama

1. Dari segi kebahasaan studi agama berasal dari bahasa Arab Dirasah Islamiyah. Dalam kajian
Islam di Barat disebut Islamic Studies secara harfiyah adalah kajian tentang hal-hal yang
berkaitan dengan keislaman.

2. Dari segi Istilah, studi agama adalah kajian secara sistematis dan terpadu untuk mengetahui,
memakai dan menganalisis secara mendalam hal-hal yang berkaitan dengan agama Islam,
pokok-pokok ajaran Islam, sejarah Islam maupun realitas pelaksanaannya dalam kehidupan.

Islam pada hakikatnya membawa ajaran yang bukan hanya mengenai berbagai segi dari
kehidupan manusia. Sumber ajaran yang mengambil berbagai aspek ialah Al-Qur'an dan
Hadits. Kedua sumber ini sebagai pijakan dan pegangan dalam mengakses wacana pemikiran
dan membumikan praktik penghambaan kepada Tuhan.

B. Tujuan Studi Islam


Bagi umat Islam, mempelajari Islam mungkin untuk memantapkan keimanan dan
mengamalkan ajaran Islam, sedangkan bagi non muslim hanya sekedar diskursus ilmiah,
bahkan mungkin mencari kelemahan umat Islam dengan demikian tujuan studi Islam adalah
sebagai berikut:
Pertama, untuk memahami dan mendalami serta membahas ajaran-ajaran Islam agar
mereka dapat melaksanakan dan mengamalkan secara benar, serta menjadikannya sebagai
pegangan dan pedoman hidup. Memahami dan mengkaji Islam direfleksikan dalam konteks
pemaknaan yang sebenarnya bahwa Islam adalah agama yang mengarahkan pada pemeluknya
sebagai hamba yang berdimensi teologis, humanis, dan keselamatan di dunia dan akhirat.
Dengan studi Islam, diharapkan tujuan di atas dapat di tercapai.
Kedua, untuk menjadikan ajaran-ajaran Islam sebagai wacana ilmiah secara transparan
yang dapat diterima oleh berbagai kalangan. Dalam hal ini, seluk beluk agama dan praktik-
praktik keagamaan yang berlaku bagi umat Islam dijadikan dasar ilmu pengetahuan. Dengan
kerangka ini, dimensi-dimensi Islam tidak hanya sekedar dogmentis, teologis. Tetapi ada aspek
empirik sosiologis. Ajaran Islam yang diklaim sebagai ajaran universal betul-betul mampu
menjawab tantangan zaman, tidak sebagaimana diasumsikan sebagian orientalis yang
berasumsi bahwa Islam adalah ajaran yang menghendaki ketidak majuan dan tidak mampu
menyesuaikan diri dengan perubahan zaman.
C. Keterkaitan manusia dengan studi agama
Kebanyakan pemikiran modern melihat agama merupakan sekumpulan doktrin yang
dilegatimasi oleh prasangka-prasangka manusia di luar rasionalitas. Sementara ilmu
pengetahuan yang mengedepankan rasionalitas sangat keras menolak doktrin. Semakin
rasional seseorang semakin menjauh dari ritual agama, sebaliknya manusia yang kurang
tersentuh rasionalitas, dengan sendirinya akan kuat meyakini ajaran agama. Karena modernitas
tidak selalu memberi perbaikan bagi kondisi umat manusia, tak mampu mengatasi berbagai
problem dan bahkan hanya memberikan kontribusi positif bagi kelas yang dominan. Mereka
yang pinggirkan mengalami marginalisasi/leterasingan dari kemajuan zaman.
Agama sebagai salah satu ajaran yang memberi tuntunan hidup banyak dijadikan pilihan.
Karena ada indikasi dalam agama terdapat banyak nilai yang bisa dimanfaatkan manusia
daripada ideologi. Orang juga lebih leluasa memeluk agama dan merasakan nilai-nilai
positifnya tanpa harus menggunakan potensi akalnya untuk berfikir. Agama memberi tempat
bagi semua. Agama juga merupakan fenomena sosial; agama tidak hanya ritual tapi juga
fenomena di luar kategori pengetahuan akademis. Psikologi agama merupakan salah satu cara
bagaimana melihat praktek keagamaan. Sebagai gejala psikologi, agama rupanya cukup
memberi pengertian tentang perlu atau tidaknya manusia beragama ketika agama tak sanggup
lagi memberi pedoman bagi masa depan kehidupan manusia, bisa saja kita terinspirasi
menciptakan agama baru/melakukan eksperimen baru sebagai jalan keluar dari berbagai
problem yang menghimpit kehidupan.
D. Asal Usul dan Pertumbuhan Studi Islam
Pendidikan Islam di Indonesia tidak pernah lepas dari semangat penyebaran Islam yang
dilakukan secara intensif oleh para pendahulu dalam kerangka perpaduan antara konteks
keindonesiaan dengan keislaman. Pada awalnya pendidikan Islam, dalam bentuk halaqah-
halaqah, kemudian bentuk madrasah. Selain pesantren pendidikan Islam di Indonesia
diharapkan pada tantangan semakin berkembangnya model-model pendidikan. Pertumbuhan
minat untuk memahami Islam lebih sebagai tradisi keagamaan yang hidup, yang historis.
Ketimbang kumpulan tatanan doktrin yang terdapat dalam Al-Qur'an dan Hadits. Studi Islam
kontemporer di Barat, berusaha keras menampilkan citra yang lebih adil dengan mengandalkan
berbagai pendekatan dan metode yang lebih canggih dalam ilmu-ilmu sosial dan kemanusiaan.
Islam tidaklah dijadikan semata-mata sebagai obyek studi ilmiah yang secara leluasa
ditundukkan pada prinsip yang berlaku di dunia keilmuwan, tapi diletakkan sesuai dengan
kedudukannya sebagai doktrin yang kebenarannya diyakini. Tak heran jika dekade 80-an dan
90-an terjadi perubahan besar dalam paradigma Islam. kecenderungan pertama, terjadinya
pergeseran dari kajian Islam yang bersifat normatif. Kepada yang lebih historis, sosiologis dan
empiris. Kedua orientasi keilmuwan yang lebih luas kendatipun orientasi studi Islam di
Indonesia lebih cenderung ke Barat, studi di Timur tengah tetap memiliki nilai penting,
terutama dalam memahami aspek doktrinal yang menjadi basis ilmu pengetahuan dalam Islam.
Jika dipadukan menjadi satu model pendidikan Islam, kiranya dapat menjawab
kekurangan masing-masing orientasi, yakni menguasai khazanah intelektual Islam yang paling
dasar dan otentik juga menguasai metodologi yang dapat digunakan untuk memecahkan
masalah yang dihadapi di tengah-tengah masyarakat.

E. Aspek-Aspek Sasaran Studi Islam


Antara agama dan ilmu pengetahuan masih dirasakan adanya hubungan yang belum serasi.
Dalam bidang agama terdapat sikap dogmatis (sifat yang mengikuti atau menjabarkan suatu
ajaran tanpa kritik sama sekali), sedang dalam bidang ilmiah terdapat sikap rasional dan
terbuka. Oleh karena itu, aspek sasaran studi Islam meliputi 2 hal yaitu:
1. Aspek sasaran keagamaan

Kerangka ajaran yang terdapat dalam Al-Qur'an dan hadits tetap dijadikan sandaran sentral
agar kajian keislaman tidak keluar dan tercerabul dari teks dan konteks. Dari aspek sasaran
tersebut, wacana keagamaan dapat ditransformasikan secara baik dan menajdikan landasan
kehidupan dalam berperilaku tanpa melepaskan kerangka normatif. Elemen dasar keislaman
yang harus dijadikan pegangan: pertama, islamn sebagai dogma juga merupakan pengamalan
universal dari kemanusiaan. Oleh karena itu sasaran study Islam diarahkan pada aspek-aspek
praktik dan emprik yang memuat nilai-nilai keagamaan agar dijadikan pijakan. Kedua, Islam
tidak hanya terbatas pada kehidupan setelah mati, tapi orientasi utama adalah dunia sekarang.
Dengan demikian sasaran study Islam diarahkan pada pemahaman terhadap sumber-sumber
ajaran Islam, pokok-pokok ajaran Islam sejarah Islam dan aplikasinya dalam kehidupan. Oleh
karena itu studi Islam dapat mempertegas dan memperjelas wilayah agama yang tidak bisa
dianalisis dengan kajian empirik yang kebenarannya relatif.
2. Aspek sasaran keilmuwan

Studi keilmuwan memerlukan pendekatan kritis, analitis, metodologis, empiris, dan


historis. Dengan demikian studi Islam sebagai aspek sasaran keilmuwan membutuhkan
berbagai pendekatan. Selain itu, ilmu pengetahuan tidak kenal dan tidak terikat kepada wahyu.
Ilmu pengetahuan beranjak dan terikat pada pemikiran rasional. Oleh karena itu kajian
keislaman yang bernuasa ilmiah meliputi aspek kepercayaan normatif dogmatik yang
bersumber dari wahyu dan aspek perilaku manusia yang lahir dari dorongan kepercayaan.

BAB III
KESIMPULAN

Dari penjelasan yang sudah ada dalam makalah ini, dapat kita ambil kesimpulan bahwa
arti agama, dan religi mempunyai pengertian yang sama dan juga studi Islam mempunyai
asal-usul dan pertumbuhan. Studi Islam sangat dibutuhkan pada masa sekarang. Tujuan studi
Islam adalah untuk memahami dan mendalami serta membahas ajaran-ajaran Islam sebagai
wacana ilmiah yang dapat diterima oleh berbagai kalangan. Aspek-aspek sasaran studi Islam
yaitu aspek keagamaan dan aspek sasaran keilmuwan.

Anda mungkin juga menyukai